Disusun Oleh:
4. Maulana (2230702083)
Dosen Pengampu:
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun tugas makalah Sejarah
Politik Islam yang menjelaskan tentang Bubarnya Republik Indonesia Dan Berdirinya
Republik Indonesia Serikat.
kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Politik Identitas serta
kepada teman-teman yang membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Atas
perhatian serta waktunya kami ucapkan banyak terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB 1........................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN........................................................................................................................iii
A. Latar Belakang..............................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................v
C. Tujuan...........................................................................................................................v
BAB II........................................................................................................................................vi
PEMBAHASAN..........................................................................................................................vi
A. BERDIRINYA NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT..............................................vi
B. Berakhirnya Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) Sampai Kembali Ke Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)...............................................................................xvi
BAB III.....................................................................................................................................xix
PENUTUP................................................................................................................................xix
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................xx
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah sejarah berasal dari kata Arab ”Syajarah” yang berarti pohon, akar,
keturunan dan asal-usul. Kata sejarah masuk ke dalam perbendaharaan bahasa
Indonesia sejak terjadinya akulturasi kebudayaan Indonesia dan kebudayaan islam
pada abad XIII. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi modern sejarah
mempunyai kedudukan dan arti khusus sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan. 3
Sejarah membicarakan segala sesuatu yang dialami manusia. Dengan itu maka kepada
sejarah diberikan lapangan tidak terbatas dengan bahan-bahan yang tidak terhingga
pula. Dimana terhadap istilah ilmu sejarah batas itu telah ditentukan, yaitu yang
mengenai manusia. Lengkapnya, menentukan dan mewariskan aneka warna tentang
masyarakat manusia yang ingin diketahui. Dengan demikian, ilmu sejarah membatasi
dirinya pada hal-hal yang berhubungan dengan manusia sebagai makhluk sosial,
berbicara tentang sejarah tak terlepas dari bangsa kita sendiri yaitu Indonesia atau
dikenal dengan istilah Nusantara pada dulunya yang merupakan wilayah yang sangat
strategis berada di jalur lalu lintas dunia antara benua Asia dan Australia dan samudra
Hindia dan Samudara pasifik.
Secara Geografis Indonesia merupakan negara dengan laut terbesar di dunia.
Luas wilayah Indonesia sekitar 3.1 Juta Km2, dengan panjang garis garis pantai
81.000 Km2 selain itu indonesia adalah negara kepulauan yang sering dilirik oleh
neagra lain untuk meminang semua pulau yang ada di indonesia dengan cara tertentu .
Indonesia yang kita kenal sekarang hari ini memiliki rangkaiaan sejarah yang cukup
panjang. (Abdurrahman Hamid. 2015: 1) Kejayaan Indonesia tidak bisa dipisahkan
dari peranan Nusantara masa lampau . Dimana dalam mencapai kemerdekaaan tidak
hanya pahlawan proklamasi yang berjuang namun ada beberapa kerajaan yang
membantu perjuangan merdeka nya negara indonesia. Hal ini dpat kita lihat pada
masa Hindu Budha Indonesia yang dikenal dengan Nusantara terdapat banyak
kerajaan kecil dan besar yang berjaya. Namun ada dua Kerajaan Hindu Budha yang
kejayaanya tidak dapat di tandingi oleh bangsa lain yakni Sriwijaya dan Majapahit.
Pasca ekistensi Kerajaan Hindu Budha di Nusanatra kemudian dilanjutkan dengan
kejayaan Kesultanan Islam, pada masa Kesultanan Islam muncul banyak Kerajaan
besar yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Aceh, Mataram Islam, Demak,
Banten, Makasar, Tarnate Tidore, Banjar, Palembang dan lain-lainya. Seiring dengan
kemajuaan Kesultanan Islam di Nusantara datanglah bangsa barat ke Nusantara. Pada
masa pemerintahan kolonial Belanda Indonesia disebut dengan nama Hindia Timur
Belanda. Kata Indonesia berasal dari ahli etnologi Jerman bernama Jordan yang
belajar di Belanda. Karena kedekatan kepulauaan Indonesia dengan India, dia
menyebutkan Kepulauaan Hindia. Nesos adalah bahasa yunani yang berarti
kepulauan, kemudian Indusnesos dan pada akhir katanya menjadi Indonesia.(Faisal
Ismail. 2017: 11). Kekalahan tentara sekutu dari tantara Jepang dalam perang Asia
Pasifik (Perang Asia Timur Raya) pada tahun 1941. Jepang kemudian berhasil
menuduki Indonesia dan mendirikan pemerintahan Militer dari tahun 1942 hiingga
1945. Pada tanggal 17 Agustus 1945 teks Proklamasi dibacakan oleh Sukarno-Hatta
dikumandangkan di pegangsaan Timur no 56 Jakarta. Dengan dibacakanya
proklamasi Indonesia berarti terbebas dari penjajahan Jepang maupun Belanda. Arti
pembentukan negara Indonesia adalah sebuah kerangka dan rangkaian yang
berkesinambungan. Secara teoritis, rangkaian di dalam tahap perkembangan tersebut
diilustrasikan sesuai dengan keempat alenia Pembukaan UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 tersebut, menjadi simpul konseptual yang secara
reflektif terjadi adanya sejarah pembentukan negara Indonesia hingga memang
terungkap bukan semata-mata melalui pendudukan, pemisahan, penggabungan,
pemecahan, atau penyerahan. Bukti menunjukkan bahwa secara eksplisit negara
Indonesia terbentuk melalui proses perjuangan. Perlawanan terhadap penjajah berhasil
memperoleh arti kemerdekaan yang hakiki. Usaha mendeklarasikan berdirinya negara
melalui perjuangan tersebut merupakan hasil bagi yang dipersembahkan kepada
semua rakyat Indonesia. Terlebih, akan berbeda manakala bangsa Indonesia
memperoleh kemerdekaan karena diberi oleh bangsa asing. Untuk kasus dari
Indonesia, setelah memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,
lambat laun justru mengalami peralihan paradigma, yaitu dengan mendeklarasikan
RIS. Akan tetapi, perlu diapresiasi bahwa Indonesia dan rakyatnya dengan tegas
menolak terbentuknya RIS. Terbentuknya RIS bahkan diklaim sebagai inisiatif
Belanda untuk merebut kekuasaan. Konsep ini menjadi alasan bagi penulis untuk
merumuskan masalah bagaimana Bubarnya Republik indonesia dan terbentuknya
RIS . Maka dari itu, alur pembahasan pada penelitian membahas mengenai
bagaimana runtuhnya pemerintah republik indonesia yang dibuat untuk republik
indonesia pada awal kemerdekaan dan berdirinya Republik Indonesia Serikat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
3. Perjanjian Renville
Agresi Militer I yang dilancarkan oleh Belanda mendapat kecaman dari dunia luar.
Perundingan tersebut terlaksana pada tanggal 17 Januari 1948 di sebuah kapal perang
Amerika Serikat bernama USS Renville yang kemudian disebut sebagai Perjanjian
Renville. Isi perjanjian Renville ialah:
4. Perundingan Roem-Royen
Belanda beranggapan bahwa Republik Indonesia tidak bisa menjaga kestabilan dan
keamanan wilayahnya. Dengan kondisi politik RI yang tengah mengalami pergolakan,
situasi tersebut dimanfaatkan Belanda untuk melancarkan Agresi Militernya yang
kedua. Kedua belah pihak pun akhirnya bersedia untuk mengakhiri konflik dan
melaksanakan perundingan, perundingan ini dinamakan Perundingan RoemRoyen
dari tanggal 14 April – 7 Mei 1949 di Jakarta. Pada tanggal 22 Juni 1949 diadakan
perundingan segitiga antara RI, BFO (Bijeenkomst voor Federal Overleg) dan
Belanda dibawah pengawasan komisi PBB yang dipimpin oleh Christchley.
Perundingan itu menghasilkan tiga keputusan yaitu:10 1. Pengembalian pemerintah
RI ke Yogyakarta akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 1949. 2. Perintah
penghentian perang gerilya akan diberikan setelah pemerintahan RI berada di
Yogyakarta pada tanggal 1 Juni 1949. 3. KMB akan dilaksanakan di Den Haag.
5. Konferensi Inter-Indonesia
Dari beberapa perundingan itu ada banyak hasil kesepakatan dari konferensi
Inter-Indonesia yaitu sebagai berikut :
2. RIS akan dikepalai oleh seorang Presiden dibantu oleh Menteri-Menteri yang
bertanggung jawab kepada Presiden.
3. RIS akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari RI maupun dari Kerajaan
Belanda.
4. Angkatang perang RIS adalah angkatan perang nasional dan Presiden RIS adalah
Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS.
3. Tentang Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah
penyerahan kedaulatan kepada RIS.
4. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia-
Belanda, yang akan dikepalai oleh Ratu Belanda.
5. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik kembali dari Indonesia dengan catatan,
bahwa beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS
6. Tentara Kerajaan Belanda akan selekas mungkin ditarik mundur dari Indonesia,
sedangkan tentara Kerajaan Hindia-Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan
catatan, bahwa para anggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam
kesatuankesatuan TNI. berdasarkan hasil-hasil KMB di Den Haag, maka
terbentuklah Negara RIS. Perundingan tersebut berjalan dari tanggal 25
September – 2 November 1949, dengan hasil ialah bahwa Kerajaan Belanda akan
mengakui kedaulatan atas Indonesia kepada RIS selambat-lambatnya pada
tanggal 30 Desember 1949. Maka dalam hal ini kedudukan RI nantinya hanya
akan menjadi Negara Bagian RIS.
5. Negara Madura.
Kondisi terpenting dan utama yang perlu diperhatikan oleh RIS adalah dibidang
politik dan konstitusional. Dalam hala ini indonesia menerapkan sistem ekonomi
parlementer pola inggris , sebagai akibat perundingan pada KMB. Dan dalam hal ini
yang dimaksud dengan pemerintah adalah presiden dan Menteri – menteri ( pasal 68
ayat (1) ). Konstitusi RIS dimana presiden kepala negara pada pasal 69 ayat 1.
Kontitusi RIS dan mengangkat perdana menteri dan menteri – menteri . DPR dan
Senat merupakan lembaga perwakilan yang masing – masing mewakili seluruh rakyat
indonesia dan terdiri dari 150 anggota dan yang mewakili dawrah – daerah bagian.
Setelah semua alat-alat kelengkapan RIS terbentuk, muncullah gangguan bahkan
kekacauan terutama dibidang politik. Gangguan dan kekacauan ini ditimbulkan oleh
beberapa pihak akibat kurang berhasilnya pemerintah RIS dalam menjalankan roda
pemerintahan. Kondisi politik inilah yang menyebabkan kemunduran RIS. Gangguan
politik tersebut antara lain seperti pemberontakan yang dilakukan Westerling,
pemberontakan Andi Azis, pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) yang
dipimpin oleh Soumokil dan pembebasan Irian Barat.
Dalam sebuah Negara, militer bukanlah hal yang harus diremehkan karena militer
adalah faktor terpenting dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara. RIS
mempunyai angkatan perang yang di sebut APRIS, yang anggotanya berisikan warga
Negara Indonesia bekas tentara KNIL dan TNI yang umumnya tentara RI. Dalam
Konferensi Inter-Indonesia di Yogyakarta telah diambil kesepakatan mengenai
angkatan bersenjata Republik Indonesia serikat setelah terbentuk dengan resminya
Republik Indonesia serikat maka ada banyak ketentuan perang yang telah dibuat oleh
militer belanda yang berusah menjadi indonesia negara boneka :
a. Angkatan Perang RIS adalah angkatan perang nasional. Presiden RIS adalah
Panglima Tertinggi Angkatan Perang RIS.
c. Angkatan Perang RIS dibentuk bersama-sama orang Indonesia yang ada dalam
KNIL, ML, KM, VB dan Territorial Bataljons.
Pada bidang sosial ini, yang dibahas adalah mengenai status kepegawaian para
pegawai-pegawai yang berkewarganegaraan Belanda yang bekerja di Indonesia. Pihak
Indonesia dan Belanda pun berunding untuk mencapai kesepakatan mengenai
permasalahan ini. Pemerintah RIS menerima semua pegawai sipil pemerintah
Belanda. Pemerintah RIS akan menjamin tiap-tiap pegawai pemerintah yang
berkebangsaan Belanda yang bekerja di Indonesia akan keselamatan dan hayat
hidupnya ditanggung oleh pemerintah RIS. Selama para pegawai berkebangsaan
Belanda tersebut masih menginginkan untuk bekerja di Indonesia tanpa ada paksaan
dan jika berhenti itu atas kehendaknya sendiri.
3. Perundingan RIS – RI
BAB III
PENUTUP
F. KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa berdirinya negara yang besar seperti pada masa
Republik Indonesia Serikat. Dimana berdirinya negara negara bagian yang mana
Setiap negara mempunyai potensi masing-masing sehinga akan di peralat oleh
Belanda untuk dijadikan negara boneka dengan pembuatan Federesi dibawah
republik Indonesia Serikat (RIS). Ternyata RIS hanya seumur jagung tuntutan demi
tuntutan dilancarkan oleh masyarakat berbagai negara bagiaan untuk bergabung
kembali dengan Pemerintahan Republik Indonesia. Dengan kata lain pembentukan
negara-negara bagian oleh Belanda tidak sepneuhnya berasal dari keinginann rakyat,
namun hanya untuk alat politik Belanda untuk memecahkan Negara Kesatuaan
Republik Indonesia pada saat itu. Satu persatu negara bagian menyatakan bergabung
dengan Republik Indonesia dan pada akhirnya indonesia mendirikan negara
indonesia secara resmi yaitu Republik Indonesia setelah runtuhnya Republik
Indonesia Serikat.
DAFTAR PUSTAKA
Faidat, N., & Khozin, M. 2018. Analisa Strategi Pengembangan Kota Pintar (Smart
City): Studi Kasus Kota Yogyakarta. JIP (Jurnal Ilmu Pemerintahan): Kajian Ilmu
Pemerintahan dan Politik Daerah, 3(2), 171-180.
Anonim. 2014. Inventaris Arsip Statis Pemerintah Negara Pasundan Periode Tahun
1947 – 1950. Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat
Saifudin, “Lahirnya UUD 1945: Suatu Tinjauan Historis Penyusunan dan Penetapan
UUD 1945, Jurnal UNISIA No. 49/XXVl/in, 2002.
Putra, Zulfikar, dkk, Buku Ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Panduan
Kuliah di Perguruan Tinggi (Malang: Ahlimedia Press, 2021)