SEJARAH INDONESIA
DI/TII ACEH
Disusun Oleh :
Muhammad Farrel Nayaka
XII IPA 1
Daftar isi................................................................................................................................................2
Kata Pengantar......................................................................................................................................3
Segala puji syukur penulis sampaikan pada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat & rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan Makalah Sejarah Indonesia ini dengan judul “DI/TII ACEH”......3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Perumusan masalah..................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Latar Belakang...........................................................................................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9
2
Kata Pengantar
Segala puji syukur penulis sampaikan pada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat & rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Makalah Sejarah
Indonesia ini dengan judul “DI/TII ACEH”.
Hingga selesainya laporan penulisan ini, banyak pihak yang telah membantu
penulis baik dalam penyusunan laporan penulisan maupun dalam mengikuti
kegiatan akademik lainnya. Dan pada kesempatan kali ini penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan, bimbingan, saran-saran dan dukungannya baik secara
moril maupun materil selama ini.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1948 terdapat sebuah organisasi yang bertujuan untuk mengubah
ideologi bangsa Indonesia atau yang biasa dikenal dengan sebutan PKI (Partai
Komunis Indonesia) yang memiliki tujuan utama menggeser dasar negara
Indonesia, Pancasila, dan digantikan dengan komunisme. Tujuannya ini dengan
cara membangkitkan perasaan revolusioner rakyat Indonesia dari kalangan
buruh dan petani yang tertindas oleh kaum borjuis.
Dibuka dengan adanya pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberontakan gerakan Darul Islam/Tentara
Islam Indonesia (DI/TII). DI/TII merupakan gerakan politik yang bertujuan
mendirikan Negara Islam Indonesia. Oleh karena itu, pada penulisan makalah
ini penulis bermaksud menjelaskan bagaimana permasalahan yang terjadi pada
DI/TII yaitu DI/TII di daerah aceh.
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat mengungkapkan rumusan
masalah berikut :
1. Apa latar belakang yang menyebabkan terjadinya DI/TII?
2. Apa yang dampak yang diberikan oleh pergerakan DI/TII Aceh
terhadap negara?
3. Bagaimana akhir dari DI/TII Aceh?
C. Tujuan
Dari perumusan masalah yang dibahas dapat disimpulkan, maka tujuan
peneliatian untuk mendeskripsikan :
1. Mengetahui latar belakang terjadinya DI/TII Aceh
2. Mengetahui apa saja yang terjadi selama DI/TII Aceh
3. Mengetahui dampak yang diberikan terhadap negara dan warga
negara
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Gerakan DI/TII Aceh muncul akibat adanya penurunan status daerah istimewa
Aceh pascakembalinya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 1950. Aceh
yang semula daerah istimewa setingkat provinsi dengan Daud Beureuh sebagai
gubernur menjadi keresidenan di bawah Provinsi Sumatera Utara.
Akibatnya, rakyat Aceh pun kecewa. Mereka beranggapan peran rakyat Aceh
pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia cukup besar. Salah satunya
dengan memberikan sumbangan pesawat Seulawah yang menjadi pesawat
pertama Indonesia.
Kekesalan Daud Beureueh semakin membara karena pada 1948 Presiden
Soekarno pernah berjanji bahwa Aceh boleh menerapkan syariat Islam dan tetap
menjadi salah satu provinsi di Indonesia. Karena merasa dibohongi, Daud pun
memantapkan diri untuk melakukan pemberontakan dengan menyatakan bahwa
dirinya bergabung dengan DI/TII yang dipelopori oleh Kartosoewirjo.
Daud Beureueh yang memiliki nama asli Muhammad Daud lahir di Desa
Beureueh, 17 September 1899.
Akhirnya, pada 1939 Daud mendirikan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA)
dan menjadi pemimpinnya. Organisasi PUSA bergerak di bidang pendidikan
5
agama yang dipengaruhi oleh paham Islam reformasi. Konsistensi Daud dalam
menegakkan syariat Islam terus berlangsung sampai masa revolusi Dalam suatu
kesempatan, bersama Teuku Nyak Arief Daud memberikan pandangan bahwa
Indonesia sudah seharusnya berasaskan Islam.
Namun, pendapat Daud ditolak oleh Teuku Nyak Arief sembari menjelaskan
keragaman yang ada di Indonesia. Akan tetapi, meskipun pendapat Daud telah
ditolak, ia tidak putus asa. Pada Juni 1948, Daud Beureureh bertemu dengan
Presiden Soekarno. Ia berpesan pada Soekarno bahwa selepas perang
kemerdekaan Aceh diberi kebebasan untuk menjalankan syariat
Islam. Soekarno pun mengiyakan permintaan Daud.
C. Kronologi
Perlawanan yang digerakkan oleh Daud ini menuntut diberikannya hak otonom
untuk Aceh.
Melihat hal tersebut, pemerintah tidak tinggal diam, mereka segera mengambil
tindakan untuk menghentikan Pemberontakan DI/TII di Aceh.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam pembahasan ini adalah sebagai
berikut:
2. Keterlibatan ulama sangat besar artinya terhadap kondisi sosial dan politik di
Aceh. Secara politis, sejak awal kemerdekaan ulama Aceh sudah memegang
peran yang sangat strategis, seperti yang dilakukan oleh Muhammad Daud
Beureuch dalam memperjuangkan status Daerah Istimewa bagi Aceh.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA