Kuliah ke 3
Birokrasi dan Governansi Publik
Senin, 6 September 2021
Dosen: Drs. Sudarmo, MA., Ph.D
Inefisiensi Birokrasi
• Rigidity
• Impersonality
• Displacement of Objectives
• Limitations of Categorization
• Self perpetuation and Empire Building
• Cost of Controls
• Anxiety
Makna Debirokasi
• Debirokrasi merupakan bentuk desentralisasi yang
melibatkan pengalihan /transfer kekuasaan dan
fungsi dari pemerintah ke organisasi non-
pemerintah (LSM) dan organisasi kemasyarakatan
(rakyat), termasuk sektor swasta, yang sering
disebut sebagai “masyarakat sipil”.
• Konsep tersebut telah meluas mencakup
pemanfaatan kegiatan berbagai organisasi di sektor
sukarela.
• Konsep debirokrasi mengakui bahwa
pembangunan/pelayanan bukan pekerjaan /tugas
pemerintah semata.
Devolusi dan Dekonstruksi
• De-bureaucratization berbeda dari Devolusi dan
Dekonstruksi
• Devolusi melibatkan transfer kekuasaan dan wewenang
kepada unit politik atau pemerintah lokal tingkat yang
lebih rendah. Konsep tersebut bersifat politis, dan
terkait dengan pengertian otonomi daerah.
• Dekonsentrasi melibatkan transfer kekuasaan dan
fungsi ke unit-unit administratif tingkat yang lebih
rendah yang ditunjuk oleh kantor atau badan nasional
atau pusat. Dekonsentrasi pada umumnya bersifat
administratif dan berlangsung di dalam kantor atau
lembaga pemerintah.
Alasan dilakukan debirokrasi (1)
• Dimungkinkannya keterlibatan dan partisipasi lebih
lebih besar dari berbagai pemangku kepentingan
dan sektor masyarakat dalam urusan negara.
(pemerintahan berbasis partisipasi warga negara)
• Masyarakat sipil dan sektor swasta dapat menjadi
sumber daya pendukung yang memungkinkan
pemerintah mampu menyediakan layanan dan
infrastruktur yang terus meningkat. Masyarakat sipil
dan sektor swasta adalah “komplementer” yang
menjadikan pemerintah mampu memperluas
jangkauan.
Alasan Dilakukan Debirokrasi (2)
• untuk memperbaiki koordinasi tindakan dan
kegiatan yang dilakukan antara pemerintah dan
lembaga swadaya masyarakat.
• Tindakan/aktivitas terpisah antara sektor
pemerintah dan non pemerintah (termasuk swasra)
sering kali menciptakan redundansi dan kurangnya
optimalisasi penggunaan sumber daya yang
terbatas sehingga debrokrastisasi diharapkan bisa
ditingkatkan melalui kolaborasi.
Modalitas Debirokratisasi (1)
• KOPERASI. Koperasi dapat memposisikan diri
menjadi penyedia layanan untuk area tertentu
(secara informal untuk kalangan tertentu-
massyarakat bawah) s dan mengelola fasilitas di
suatu area tertentu. Masih difungsikan di wilayah
tertentu (duku di desa-desa banyak koperasi)
• Kontrak Layanan. Otoritas publik mempertahankan
tanggung jawab keseluruhan operasi dan
pemeliharaan /maintenance sistem, dan kontrak
untuk komponen tertentu. Misalnya kontrak
layanan antara 1, 2, 3 tahunan untuk layanan iklan
dan pemeliharaan fasilitas,
Modalitas Debirokratisasi (2)
• KONTRAK MANAJEMEN. Otoritas publik
mengalihkan tanggung jawab untuk pengelolaan
berbagai kegiatan dalam bidang tertentu, seperti
Operasi dan maintenance. Remunerasi didasarkan
pada Key performance indicator (indikator kinerja
kunci).
• Otoritas publik biasanya membiayai modal kerja
dan investasi dan menentukan kebijakan pemulihan
biaya. Kontrak bisa berlangsung antara 3-5 tahun
Modalitas Debirokratisasi (2)
• KONTRAK SEWA. Operator swasta menyewa
fasilitas dari otoritas publik dan bertanggung
jawab untuk operasi dan perawatan keseluruhan
sistem dan penentuan tarif. Penyewa secara
efektif membeli hak untuk aliran pendapatan dan
sekaligus berbagi risiko komersial yang terjadi,
biasanya antara 5-15 tahun
Modalitas Debirokratisasi (3)
• B O T (BUILD-OPERATE-TRANSFER) Biasanya
digunakan untuk pengadaan barang-barang
infrastruktur besar yang membutuhkan keuangan
bersar pula. Operator swasta diharuskan untuk
membiayai, membangun, Operasi dan
pemeliharaan fasilitas untuk jangka waktu tertentu
(biasanya lebih dari 20 tahun) sebelum mentransfer
fasilitas kembali ke otoritas publik.
• Variasi: BOT (Build, Own, Operate, Transfer) dan
BOO (Build, Own Operate).
Modalitas Debirokratisasi (4)
• PERJANJIAN USAHA BERSAMA (JOINT VENTURE
AGREEMENTS ) Biasanya merupakan usaha
patungan antara pemerintah dan swasta. Kedua
sektor memberikan kontribusi ekuitas, menyepakati
struktur manajemen dan kemudian berbagi
pendapatan yang dihasilkan. Kontribusi ekuitas
pemerintah biasanya berbentuk aset atau properti
publik.
Modalitas Debirokratisasi (4)
• KONSESI. Operator swasta mengambil tanggung
jawab terhadap Operasi dan Pemeliharaan dan
investasi; kepemilikan aset tetap berada di tangan
otoritas publik.
• Konsesi memiliki cakupan yang substansial (biasanya
seluruh kota atau wilayah) dan tender biasanya
ditawar untuk tarif selama 25-30 tahun
Modalitas Debirokratisasi (4)