Beban kerja
Dapat terjadi saat beban fisik suatu pekerjaan
telah melampaui kapasitas fisiologis yang dimiliki
pekerja
Beban kerja yang tidak pas dapat berakibat buruk
pada kualitas dan performasi kerja
Mekanisme tersedianya energy
untuk kerja
Agar otot dapat berkontraksi, maka
diperlukan adanya energy untuk itu
Untuk memahami mekanisme terjadinya
proses-proses itu,perlu diketahui fungsi-
fungsi yang terkait dengan produksi energy
di dalam tubuh,yaitu :
1. Sistem Pernapasan
2. Sistem kardiovaskular
1.Sistem pernapasan
Fungsi :
Menyediakan oksigen bagi tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida,
air,serta panas yang dibawa oleh darah
Cara kerja :
Proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida berlangsung secara
difusi. Oksigen akan menuju semua sel dalam semua jaringan melalui alat-
alat pernafasan. Di dalam sel-sel tersebut gas oksigen menuju mitokondria
untuk melakukan respirasi seluler. Respirasi seluler adalah proses
pemecahan glukosa untuk menghasilkan energi melalui proses glikolisis,
siklus krebs dan transport elektron. Reaksi pemecahan glukosa
membutuhkan glukosa dan oksigen sehingga mampu menghasilkan energi,
air, dan gas karbondioksida.
Kapasitas Paru-Paru
2.Sistem Kardiovaskular
Fungsi :
Sebagai pembawa oksigen dari paru-paru serta berbagai zat gizi
(dari makanan yang telah dicerna) untuk diedarkan ke seluruh
sel tubuh.
Cara kerja :
Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ, yaitu
ginjal, otot, otak, dan semuanya. Jadi darah yang keluar dari
ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian tubuh
menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir
dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan mengambil O2 dari darah
dan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam
prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai
produk buangan atau produk sisa yang ditambahkan ke dalam
darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung
CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung.
Proses Metabolisme
Definisi :
Sebagai proses kimia dalam tubuh yang bertujuan
khususnya dalam menghasilkan energy. Aktivitas
kerja,baik fisik maupun non-fisik, hanya dapat
dilakukan apabila energy tersedia dalam jumlah
memadai.Energi diperoleh dari zat-zat gizi yang
masuk dalam bentuk makanan atau minuman.
Kebutuhan oksigen pada saat kerja maupun
sesudah kerja
D. Kapasitas Kerja Fisik
Dengan menggunakan pendekatan fisiologi
kerja, kapasitas kerja fisik diartikan sebagai :
Konsumsi Oksigen
Usia Nutrisi
Dengan,
VO2 = konsumsi oksigen (liter/menit)
HR = denyut jantung (denyut/menit)
A = usia (tahun)
W = bobot badan (kg)
Contoh
A = 30 tahun
W = 65 kg
HR = 140 denyut/menit
VO2 = ?
VO2 = 1.168 + 0.20HR 0.035A + 0.019W
=1.168 + 0.020(140 denyut/menit)
0.035(30 tahun ) + 0.019(65 kg)
= 1.82 liter/menit
Denyut Jantung
Jika HR1 HR3 10 dan jika HR1, HR2, HR3 90, maka pemuliahn
setelah kerja terjadi secara normal
Jika rata rata HR selama pengukuran 110, dan HR1 HR3 10, maka
beban kerja tidak berlebihan
Jika HR1 HR3 < 10 dan jika HR3 > 90, maka pemuliahn masih kurang.
Evaluasi beban kerja fisiologis
menggunakan data denyut jantung
HRmaks - HRrest
Eework : mengkonversi nilai konsumsi oksigen saat bekerja (1 l/min konsumsi oksigen = 5 kkal/liter)
EEnon-work : mengkonversi nilai konsumsi oksigen diluar kerja