Anda di halaman 1dari 22

“BEBAN KERJA”

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2
R002
PENDAHULUAN
Tubuh manusia dirancang untuk melakukuan
aktivitas pekerjaan sehari-hari. Adanya massa otot yang
bobotnya melebihi berat dari berat tubuh, tidak
memungkinkan kita untuk dapat menggerakan tubuh dan
melakukan pekerjaan. Pekerjaan di satu pihak
mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan
prestasi, sehingga mencapai kehidupan yang produktif
sebagai salah satu tujuan hidup.
Beban kerja dapat didefinisikan sebagai suatu
perbedaan antara kapasitas atau kemampuan
perkerjaan dengan tuntutan pekerjaan yang harus
dihadapi. Mengingat kerja manusia bersifat mental dan
fisik, maka masing-masing mempunyai tingkat
pembebanan yang berbeda-beda. Tingkat pembebanan
yang terlalu tinggi memungkinkan pemakai energy yang
berlebihan dan overstress, sebaliknya intensitas
pembebanan yang terlalu rendah memungkinkan rasa
bosan dan kejenuhan atau understress.
1. Definisi dan Fungsi Beban
Mekanik
Beban mekanik adalah beban kemampuan bahan untuk
membawa atau menahan gaya atau tegangan.
Fungsinya untuk menahan suatu gaya atau tegangan
pada beban bahan. Sifat-sifat dari bahan tersebut harus
dikenali dengan baik agar dapat menggunakan dan
memilih bahan untuk digunakan secara keteknikan
dengan tepat.
2. Energi Tubuh Manusia dan Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Kapasitas
Kerja
 Energi Tubuh Manusia
Kebutuhan energi dibedakan menjadi dua macam yaitu
kebutuhan energi dasar dan kebutuhan energi prestasi.
Energi tersebut dihitung dalam satuan kalori (kal) atau
kilokalori (kkal).
1. Kebutuhan Energi Dasar
Kebutuhan energi untuk kebutuhan dasar muncul
karena tubuh harus menjalankan fungsinya yang
dibutuhkan untuk kehidupan termasuk pada saat
istirahat. Fungsi tubuh meliputi pernafasan, fungsi otak,
fungsi jantung. Pertukaran zat dan perawatan suhu
badan yang seimbang.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN ENERGI DASAR
• Umur
• Jenis kelamin
• Permukaan badan
• Sakit dan depresi/setres

Tabel 1. Perbandingan kebutuhan energi dasar untuk 24


jam
2. Kebutuhan energi Prestasi

• Kebutuhan Energi prestasi adalah kebutuhan energi


yang diperlukan jika seseorang yang tidak berada dalam
keadaan ketenangan total. Artinya, orang tersebut
bergerak dan badanya harus memberikan prestasi untuk
kegiatan tersebut.
• Kebutuhan energi prestasi adalah jumlah energi yang
diperlukan orang untuk prestasi ekstra diluar kebutuhan
dasar. Biasanya jumlah kebutuhan energi dasar lebih
besar daripada kebutuhan energi prestasi dalam waktu
siang hari.
 Faktor yang mempengaruhi kapasitas kerja
Kelelahan adalah faktor yang mempengaruhi
kapasitas, kerja lelah adalah suatu mekanisme
perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari
kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi
pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan
biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-
beda dari setiap individu, tetapi semuanya
bermuara kepada kehilangan efisiensi dan
penurunan kapasitas kerja serta ketahanan
tubuh.
• Kelelahan dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) kelompok, yaitu berdasarkan :
1. Proses
Kelelahan otot dan Kelelahan umum
2. Waktu terjadinya kelelahan
Kelelahan akut dan Kelelahan kronis
3. Penyebab terjadinya kelelahan
Faktor fisiologis dan Faktor psikologis
 Dampak Kelelahan Terdahap Produktivitas Kerja
Terdapat keterkaitan yang erat antara kelelahan yang
dialami tenaga kerja dengan kinerja perusahaan.
Apabila tingkat produktivitas seseorang tenaga kerja
terganggu yang disebabkan oleh kelelahan fisik maupun
psikis, maka akibat yang ditimbulkannya akan terasa
oleh perusahaan berupa penurunan produktivitas
perusahaan.
• Untuk mencegah dan mengatasi memburuknya kondisi kerja akibat
faktor kelelahan pada tenaga kerja disarankan agar :
– Merubah metoda kerja menjadi lebih efesien dan efektif
– Menerapkan penggunaan peralatan dan pranti kerja ang
memenuhi standar ergonomic.
– Menjadwalkan waktu istirahat yang cukup bagi seorang tenaga
kerja
– Menciptakan suasana lingkungan kerja yang sehat, aman, dan
nyaman, bagi tenaga kerja.
– Melakukan pengujian dan evaluasi kinerja tenag kerja secera
periodic untuk mendeteksi indikasi kelelahan secara lebih dini
menemukan solusi yang tepat.
– Menerapkan saran produktivitas kerja berdasarkan pendekatan
manusiawi dan fleksibiltas yang tinggi.
3. Sistem Pernapasan dan Pengukuran
Beban Kerja Dengan Parameter O2

A. Sistem Pernapasan
proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida. Sistem pernapasan artinya organ dan saluran
yang berfungsi dalam proses pernapasan atau respirasi
itu sendiri.
Alat-alat Pernapasan pada manusia terdiri dari rongga
hidung, faring (tekak), laring (pangkal tenggorokan),
trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang
tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).
B. Pengukuran Beban Kerja Dengan Paramater O2
• Konsumsi energi dapat diukur secara tidak langsung
dengan mengukur konsumsi oksigen. Jika satu liter
oksigen dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan
mendapatkan 4,8 kkal energi.

• Dimana :
• R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recovery)
• T : Total waktu kerja dalam menit
• B : Kapasitas oksigen pada saat kerja (liter/menit)
• S : Kapasitas oksigen pada saat diam (liter/menit)
4.Sistem Kardiovaskular
• Kardiovaskular terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti
jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi
darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah.
• Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen
darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan
nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
• Darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah
ganda, yaitu :
1. Peredaran darah besar (sistemik)
2. Peredaran darah kecil (pulmonal)

Ada dua jenis sistem peredaran darah


1. Sistem peredaran darah terbuka
2. Sistem peredaran darah tertutup
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transpor tertutup yang terdiri atas :
1.Jantung, sebagai organ pemompa.
2.Komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi.
3.Saluran darah, sebagai media yang mengalirkan komponen darah.

Penyebab Terkena Penyakit Sistem Kardiovaskuler Pada Pekerja :


1. Pekerjaan yang Memiliki Jam Kerja yang Panjang
2. Kebisingan di tempat kerja
3. Stres Kerja
5. Pengukuran Beban Kerja Dengan Parameter
Denyut Jantung
• Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan erat dengan konsumsi
energi. Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya ditentukan dengan cara tidak langsung,
yaitu dengan pengukuran tekanan darah, aliran darah, komposisi kimia dalam darah,
temperatur tubuh, tingkat penguapan dan jumlah udara yang dikeluarkan oleh paru-paru.
• Dalam penentuan konsumsi energi biasa digunakan parameter indeks kenaikan
bilangan kecepatan denyut jantung. Indeks ini merupakan perbedaan antara
kecepatan denyut jantung pada waktu kerja tertentu dengan kecepatan denyut
jantung pada saat istirahat.
• Bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung secara umum
adalah regresi kuadratis dengan persamaan sebagai berikut :

Dimana:
Y : Energi (kilokalori per menit)
X : Kecepatan denyut jantung (denyut per menit)
Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka konsumsi energi
untuk kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam bentuk matematis sebagai berikut :
KE = Et – Ei
Dimana :
KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (kilokalori/menit)
Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (kilokalori/menit)
Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori/menit)
6. Pengukuran Beban Kerja Dengan Parameter Kontraksi
Otot

• Beban kerja adalah sejumlah proses atau kegiatan yang harus diselesaikan oleh seorang
pekerja dalam jangka waktu tertentu.
• Pengukuran beban kerja dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas
dan efisiensi kerja organisasi berdasarkan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan
dalam jangka waktu satu tahun
• Pengukuran beban kerja dapat dilakukan dalam tiga jenis, yaitu:
1. Pengukuran Subjektif
2. Pengukuran Kinerja
3. Pengukuran Fisiologis

Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu :


1. kerja fisik (otot)
2. kerja mental
Kerja fisik ini dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, sebagai berikut :
1. Kerja total seluruh tubuh, yang mempergunakan sebagian besar otot biasanya melibatkan dua
pertiga atau tiga perempat otot tubuh.
2. Kerja otot statis, otot yang digunakan untuk menghasilkan gaya konstrasi otot.
3. Kerja sebagian otot, yang membutuhkan lebih sedikit energi expenditure karena otot yang di
gunakan lebih sedikit.

• Pada kerja statis (tidak bergerak), kontraksi otot bersifat isometrik


• Pada kerja dinamis kontraksi otot bersifat isotonis
• Pada kerja dinamis energetis, terutama pada kerja otot yang bersifat lokal dan
berulang (repetitive),
7. Kalibarasi Pengukuran
Tenaga (Step Test)
Pengukuran tenaga manusia dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Cara yang termudah dan cocok untuk
pengukuran kegiatan di lapang adalah pengukuran
denyut jantung.
step test adalah metode kalibrasi pengukuran denyut
jantung saat subjek melakukan kegiatan naik turun
sebuah bangku dengan ketinggian tertentu dan
kecepatan langkah yang tertentu pula.
Metode step test pada dasarnya dilakukan dengan
mengukur denyut jantung saat melakukan pekerjaan
naik turun sebuah bangku dengan ketinggian tertentu
(40-50 cm) dan kecepatan tertentu (15-45 kali naik turun
dalam satu menit). Untuk tinggi bangku yang optimal
adalah 30 cm.
8. Kebutuhan Istirahat
Istirahat adalah keadaan rileks tanpa adanya tekanan
emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas,
tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan.
Seseorang dapat dikatakan sedang beristirahat, apabila terdapat
tanda-tanda:
• Merasa segala sesuatu dapat diatasi dan berada dibawah
kontrolnya
• Merasa diterima eksistensinya
• Mengetahui apa yang terjadi
• Bebas dari gangguan ketidaknyamanan
• Memiliki kepuasan terhadap aktivitas yang dilakukannya
• Mengetahui adanya bantuan sewaktu-waktu bila
memerlukannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai