Denyut jantung
Tekanan darah
Keluaran/output jantung (liter darah/menit)
Komposisi kimia dalam darah dan tubuh
Temperatur tubuh
Laju penguapan
Ventilasi paru-paru ( liter darah/menit)
Konsumsi oksigen oleh otot
Proses Metabolisme
Lambung,
Paru-paru
usus
Hati
PROSES METABOLISME
Panas Energi
Pengukuran Konsumsi Oksigen
Besarnya pengeluaran energi sebagai akibat kerja fisik sangat
berkaitan dengan konsumsi energi. Satuan pengukuran konsumsi
energi adalah kilo kalori (KKal). 1 KKal adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan tempertaur 1 liter air dari 14,5o C
menjadi 15,5o C. Energi yang dikonsumsikan seringkali bisa diukur
secara langsung yaitu melalui konsumsi oksigen (O2) yang dihisap.
Menurut Mc. Cormick, volume oksigen yang dibutuhkan bekerja
dapat dipakai sebagai dasar menentukan jumlah kalori yang
diperlukan selama kerja atas dasar persamaan berikut ini :
1 liter oksigen = 4,7 – 5 Kkal
Sedangkan menurut Nurmianto (2000), jika 1 liter oksigen
dikonsumsi oleh tubuh, maka tubuh akan mendapatkan 4,8 KKal
energi. Faktor inilah yang merupakan nilai kalori suatu oksigen.
Volume oksigen yang digunakan tersebut dihitung dengan cara
mengukur volume udara ekspirasi dan kemudian kadar oksigennya
ditentukan dengan teknik sampling. Dengan mengetahui temperatur
dan tekanan udaranya, maka volume oksigen yang digunakan
dapat dihitung.
Pengukuran Denyut Jantung
Derajat beban kerja tidak hanya tergantung pada jumlah kalori yang
dikonsumsi, akan tetapi juga bergantung pada jumlah otot yang
terlibat pada pembebanan otot statis. Sejumlah konsumsi energi
tertentu akan lebih berat jika hanya ditunjang oleh sejumlah kecil
otot relatif terhadap sejumlah besar otot.
Astrand dan Christensen meneliti pengeluaran energi dari tingkat
denyut jantung dan menemukan adanya hubungan langsung antara
keduanya. Tingkat pulsa dan denyut jantung per menit dapat
digunakan untuk menghitung pengeluaran energi. [Retno Megawati,
2003]
Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa kecepatan denyut jantung
dan pernapasan dipengaruhi oleh tekanan fisiologis, tekanan oleh
lingkungan atau tekanan akibat kerja keras, di mana ketiga faktor
tersebut memberikan pengaruh yang sama besar. Pengukuran
berdasarkan kriteria fisiologis ini bisa digunakan apabila faktor-
faktor yang berpengaruh tersebut dapat diabaikan atau situasi
kegiatan dalam keadaan normal.
Besarnya denyut jantung Pengukuran denyut
dapat meningkat dapat jantung => salah satu alat
disebabkan karena untuk mengetahui beban
beberapa hal antara lain : kerja. Hal ini dapat
– Temperatur sekeliling dilakukan dengan
yang tinggi. berbagai cara :
– Merasakan denyut yang
– Tingginya ada pada arteri radial pada
pembebanan otot pergelangan tangan.
statis. – Mendengarkan denyut
– Semakin sedikitnya jantung dengan
otot yang terlibat stethoscope.
dalam suatu kondisi – Menggunakan ECG
(Electrocardiogram), yaitu
kerja. [Nurmianto, mengukur signal elektrik
2000] yang diukur dari otot
jantung pada permukaan
kulit dada.
Muller memberikan beberapa definisi sebagai berikut
Di mana :
Denyut nadi istirahat = rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai
Denyut nadi kerja = rerata denyut nadi selama bekerja
Denyut nadi maksimum = (220 – umur) untuk laki-laki dan (200 – umur)
untuk wanita.
Dari hasil perhitungan %CVL tersebut kemudian
dibandingkan dengan klasifikasi yang telah
ditetapkan sebagai berikut :