1 Definisi Fisiologi
Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi
tumbuhan, dan fisiologi hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat universal,
tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Sebagai contoh,
apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan
sebagian atau seluruhnya pada sel manusia (Wignjosoebroto, 1993).
Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang
fungsi normal dari suatu organisme mulai dari tingkat sel, jaringan, organ,
sistem organ hingga tingkat organisme itu sendiri. Fungsi yang dipelajari
adalah fungsi kerja yang meliputi fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari
makhluk hidup (Wignjosoebroto, 1993).
Denyut nadi maksimum = 220 – umur (Astrand and Rodahl, 1977). Hasil
perhitungan % CVL tersebut kemudian dibandingkan dengan klasifikasi
seperti jika X ≤ 30 % maka tidak terjadi kelelahan, jika 30 < X ≤ 60 % maka
diperlukan perbaikan, jika 60 < X ≤ 80 % maka kerja dalam waktu singkat,
jika 80 < X ≤ 100 % maka diperlukan tindakan segera, jika X > 100 % maka
tidak diperbolehkan beraktivitas.
Dimana:
Y : Energi (kilokalori per menit)
X : Kecepatan denyut jantung (denyut per menit)
Besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk
energi. Konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam
bentuk matematis sebagai berikut :
KE = Et – Ei
Dimana :
KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (kilokalori/menit)
Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (kilokalori/menit)
Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori/menit)
Perhitungan kosumsi oksigen dilakukan untuk mengetahui besaran
konsumsi oksigen yang dibutuhkan operator. Berikut merupakan rumus
untuk mencari besaran konsumsi oksigen yang dibutuhkan operator:
KO2 = KE : 4,8
Dimana :
Dimana :
R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery)
T : Total waktu kerja dalam menit
W : Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam kkal/menit
S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan dalam
kkal/menit
(biasanya 4 atau 5 Kkal/menit)
Nilai pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan dalam
kkal/menit (S) dapat dicari dengan rumus interpolasi. Berikut merupakan
rumus interpolasi:
........................... 2.8
Perhitungan konsumsi energi dan konsumsi oksigen jika data denyut
jantung berkelompok, maka harus mencari nilai rata-rata denyut jantung
ketika kerja dan istirahat. Berikut merupakan rumus untuk mencari nilai
rata-rata denyut jantung ketika kerja dan istirahat:
Fisiologi Kerja
Definisi
Fisiologi atau Ilmu Faal adalah salah satu dari cabang ilmu biologi yang mempelajari
berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah "fisiologi" berasal dari bahasa Belanda, physiologie,
yang dibentuk dari dua kata Yunani Kuno, yaitu physis yang berarti "asal-usul" atau "hakikat"
dan logia, yang berarti "kajian". Istilah "faal" sendiri diambil dari bahasa Arab, berarti
"pertanda", "fungsi", "kerja". Sehingga fisiologi adalah ilmu yang menggunakan berbagai
metode untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara
keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan.
Sedangkan Fisiologi Kerja merupakan suatu studi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja dan kelelahan selama otot bekerja. Fisiologi Kerja adalah ilmu yang
mempelajari fungsi atau faal tubuh manusia pada saat bekerja dan merupakan dasar
berkembangnya ergonomi. Dengan diketahuinya fisiologi kerja diharapkan mampu meringankan
beban kerja seorang pekerja dan meningkatkan produktivitas kerja.
Kerja Fisik
Kerja fisik atau physical work adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia
sebagai sumber tenaga atau power. Kerja fisik sering disebut sebagai “Manual Operation” di
mana performansi kerja sepenuhnya akan tergantung pada manusia, baik yang berfungsi sebagai
sumber tenaga (power) ataupun pengendali kerja (control). Dalam hal kerja fisik ini, konsumsi
energi (energy consumption) merupakan faktor utama dan tolak ukur sebagai penentu berat atau
ringannya kerja fisik tersebut.
Aktivitas otot yang akan mengubah fungsi-fungsi faal dalah tubuh adalah sebagai berikut.
Denyut jangtung.
Tekanan darah.
Keluaran atau output jantung (liter darah/menit).
Komposisi kimia dalam darah dan tubuh.
Temperatur tubuh.
Laju penguapan.
Ventilasi paru-paru (liter darah/menit).
Konsumsi oksigen (O2) oleh otot.
Kerja fisik akan mengeluarkan energi yang berhubungan erat dengan konsumsi energi.
Setiap kegiatan yang berlangsung pada diri manusia membutuhkan energi. Untuk melakukan
semua kegiatan manusia diperlukansupplay energi. Energi terbentuk karena adanya proses
metabolisme dalam otot, yaitu berupa serangkaian proses kimia yang mengubah bahan makanan
menjadi dua bentuk energi. Kedua bentuk energi tersebut adalah energi mekanis dan energi
panas. Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu
dengan 2 cara sebagai berikut.
1. Pengukuran Kecepatan Denyut Jantung
Derajat beban kerja tidak hanya tergantung pada jumlah kalori yang dikonsumsi, akan
tetapi juga bergantung pada jumlah otot yang terlibat pada pembebanan otot statis. Sejumlah
konsumsi energi tertentu akan lebih berat jika hanya ditunjang oleh sejumlah kecil otot relatif
terhadap sejumlah besar otot. Penlitian yang dilakukan oleh Astrand (1977) dan Christensen
(1991) menemukan bahwa pengeluaran energi dari tingkat denyut jantung dan menemukan
adanya hubungan langsung antara keduanya. Tingkat pulsa dan denyut jantung per menit dapat
digunakan untuk menghitung pengeluaran energi (Retno Megawati, 2003). Secara lebih luas
dapat dikatakan bahwa kecepatan denyut jantung dan pernapasan dipengaruhi oleh tekanan
fisiologis, tekanan oleh lingkungan, atau tekanan akibat kerja keras, di mana ketiga faktor
tersebut memberikan pengaruh yang sama besar. Pengukuran berdasarkan kriteria fisiologis ini
bisa digunakan apabila faktor-faktor yang berpengaruh tersebut dapat diabaikan atau situasi
kegiatan dalam keadaan normal.
Pengukuran denyut jantung dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
1. Merasakan denyut jantung yang ada pada arteri radial pada pergelangan tangan.
2. Mendengarkan denyut jantung dengan stetoskop.
3. Menggunakan ECG (Electrocardiograph), yaitu mengukur signal elektrik yang diukur dari otot
jantung pada permukaan kulit dada.
Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat penting didalam peningkatan
cardio output dari istirahat samapi kerja maksimum (Rodahl, 1989), didefinikan sebagai Heart
Rate Reserve (HR Reserve). HR Reserve tersebut diekspresikan dalam presentase yang dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Lebih lanjut, penentuan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang
dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban kardiovaskuler
(cardiovasiculair atau %CVL) yang dihitung berdasarkan rumus di bawah ini (Manuaba dan
Vanwonterghem, (1996).
Di mana denyut nadi maskimum adalah 220 dikurangi usia untuk laki-laki dan 200
dikurangi usia untuk wanita. Dari perhitungan %CVL tersebut, kemudian akan dibandingkan
dengan klasifikasi yang telah ditetapkan sebagai berikut.
Bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung secara umum adalah regresi
kuadratis dengan persamaan sebagai berikut.
Di mana,
Y : Energi (kilokalori/kkal per menit).
X : kecepatan denyut jantung (denyut per menit).
Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka
konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu dapat dituliskan dalam bentuk energi, maka
konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu dapat dituliskan dalam bentuk sebagai berikut.
Di mana,
KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (kkal / menit).
Et : Pengeluaran energi pada saat waku kerja tertentu (kkal / menit).
Ei : Pengeluaran energi pada saat waktu istirahat (kkal / menit).
Jika denyut jantung dipantau selama istirahat, maka waktu pemulihan untuk beristirahat
meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalam keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai
waktu istirahat yang cukup sehingga mengalami kelelahan yang kronis. Formulasi untuk
menentukan waktu istirahat (Time Rest) sebagai kompensasi dari pekerjaan fisik adalah sebagai
berikut.
Di mana,
TR = Waktu istirahat yang dibutuhkan (menit).
T = Total waktu kerja (menit).
S = Pengeluaran energi cadangan yang direkomendasikan (kkal / menit), biasanya 4 atau 5
kkal / menit.
K= konsumsi energi selama pekerjaan berlangsung (kkal/mnt).
Sedangkan rumus untuk mengukur waktu kerja (Time Work) sendiri adalah sebagai
berikut.
Di mana,
TK = Waktu kerja (menit).
K= konsumsi energi selama pekerjaan berlangsung (kkal/mnt).
•Dimana :
R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit(Recoveery)
T : Total waktu kerja dalam menit
B : Kapasitas oksigen pada saat kerja (liter/menit)
S : Kapasitas oksigen pada saat diam (liter/menit)
•
Konsumsi energi berdasarkan denyut jantung (heart rate)
Basal metabolisme - seringkali juga disebut sebagai "metabolisme dasar" -
besar/kecilnya akan ditentukan oleh berat badan, tinggi dan/ atau jenis seksseseorang. Sebagai acu
an dasar, metabolisme untuk :
Laki-laki, dewasa, berat 70 Kg = 1,2 Kcal/menit atau sekitar 1.700 Kcal/24 jam.
Wanita, dewasa, berat 60 Kg = 1.0 Kcal/menit atau sekitar 1.450 Kcal/24 jam.
•Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan, maka recovery(waktu pemulihan) untuk
beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalamkeadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunya
i waktu istirahat yang cukupsehingga mengalami kelelahan yang kronis. Murrel membuat metode untukm
enentukan waktu istirahat sebagai kompensasi dari pekerjaan fisik :
•
•
•Dimana :
R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery)
T : Total waktu kerja dalam menit
W : Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam kkal/menit
S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan dalam
kkal/menit (biasanya 4 atau 5 Kkal/menit)
•
Contoh soal
Dari suatu aktivitas kerja memerlukan energi rata-
rata sebesar 5.2Kcall/menit selama periode waktu 1 jam. Standard beban kerja normal = 4
Kcal/menit akan memerlukan waktu istirahat sebesar :
PENYELESAIAN
Menentukan Waktu Standar Dengan Metode Fisiologis
•Pengukuran fisiologi dapat dipergunakan untuk membandingkan cost
energy padasuatu pekerjaan yang memenuhi waktu standar, dengan pekerjaan serupa yang tidakstandard,
tetapi perbandingan harus dibuat untuk orang yang sama.
•
•hasilnya mungkin beberapa orang yang memiliki performansi 150% hingga 160%menggunakan energi e
xpenditure sama dengan orang yang performansinya hanya110% sampai 115%.
•
•Waktu standar ditentukan untuk tugas, pekerjaan yang spesifik dan jelasdefinisinya. Dr.
Lucien Brouha telah membuat tabel klasifikasi beban kerja dalamreaksi fisiologi, untuk menentukan berat
ringannya suatu pekerjaan, seperti terlihatpada tabel berikut ini:
•
Tabel Jenis Pekerjaan Dengan Konsumsi Oksigen
Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Denyut Nadi Kerja
•Pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan suatu metode untuk menilaicardiovasculair strain.
•
•Salah satu peralatan yang dapat digunakan untuk menghitung denyut nadi adalah telemetri dengan
menggunakan rangsangan ElectroCardio Graph (ECG). Apabila tidak tersedia, maka dapat dicatat secara
manual memakai stopwatch dengan metode 10 denyut (Kilbon, 1992).
Dengan metode tersebut dapat dihitung denyut nadi kerja sebagai berikut:
•Denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis yang didefinisikan
oleh Grandjean (1993) :
1. Denyut nadi istirahat adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai.
2. Denyut nadi kerja adalah rerata denyut nadi selama bekerja.
3. Nadi kerja adalah selisih antara denyut nadi istirahat dan denyut nadi kerja.
•
•Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat penting dalam peningkatancardiac output dari
istirahat sampai kerja maksimum.
•
•Manuaba & Vanwonterghem (1996) menentukan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan
denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban kardiovaskular
(cardiovascular load = % CVL ) yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :
•Denyut nadi maksimum = 220 – umur (Astrand and Rodahl, 1977)
•Dari hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian dibandingkan dengan klasifikasi sebagai berikut
- X ≤30 % = tidak terjadi kelelahan
- 30 < X ≤ 60 % = diperlukan perbaikan
- 60 < X ≤ 80 % = kerja dalam waktu singkat
- 80 < X ≤ 100 % = diperlukan tindakan segera
- X > 100 % = tidak diperbolehkan beraktivitas
Denyut jantung pada berbagai macam kondisi kerja dapat dilihat dengan grafik antara hubungan denyut
jantung dengan waktu sebagai berikut :
Gambar. Laju Detak Jantung
Contoh soal:
Jika diketahui seseorang yang mempunyai detak jantung 60 detak/menit sama dengan membutuhkan
energy expenditure 2,5 calories per minute.
Maka, berapakah energy expenditure yang dibutuhkan oleh orang yang mempunyai detak jantung 77
detak/menit ? Analisislah dengan menggunakan interpolasi!
42.5 = -100 + 40x
142.5 = 40x
X = 3.56
Jadi, energy expenditure yang diperlukan adalah 3.56 calories per minute
FATIQUE
•Fatique adalah suatu kelelahan yang terjadi pada syaraf dan otot-
otot manusiasehingga tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya.
•
•Kelelahan dipandang dari sudut industri adalah pengaruh dari kerja padapikiran dan tubuh manusia y
ang cenderung untuk mengurangi kecepatan kerjamereka atau menurunkan kualitas produksi, atau kedua-
duanya dari performansioptimum seorang operator.
•
Ralph M Barnes (1980) menggolongkan kelelahan ke dalam 3 golongan tergantung dari mana hal
ini dilihat yaitu:
1.Merasa lelah
2.Kelelahan karena perubahan fisiologi dalam tubuh
3.Menurunkan kemampuan kerja.
Ketiga tersebut pada dasarnya berkesimpulan sama bahwa:
kelelahan terjadi jika kemampuan otot telah berkurang dan lebih lanjut lagi mengalami puncaknya bila
otot tersebut sudah tidak mampu lagi bergerak (kelelahan sempurna).