Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aktifitas fisik memang memiliki beberapa pengaruh langsung pada jantung, tapi
tidak sebanyak yang anda yakini. Pada kenyataannya, penelitian terhadap terapi yang
disebut dengan rehabilitasi kardiak secara mengejutkan telah menunjukkan bahwa
hanya terlihat sedikit pengaruh dari olahraga atau latihan terhadap jantung. Hanya jika
latihan diperpanjang dan diperberat, kita dapat melihat efek yang dapat diukur
terhadap jantung, dan latihan yang berat mungkin tidak mengurangi resiko penyakit
jantung lebih dari aktifitas tingkat menengah (Campbell 2004: 147).
Pada perkembangannya, banyak masyarakat melakukan olahraga yang bertujuan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Olahraga semacam ini dapat kita
sebut sebagai olahraga kesehatan. Olahraga kesehatan memiliki sifat mudah
dikerjakan, murah, serta bermanfaat dan aman. Untuk itu, Olahraga kesehatan
memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi agar tercapai tujuannya, yaitu intensitas
serta bebannya homogen, submaximal, serta tidak boleh ada unsur kompetisi
didalamnya. Yang dimaksud sebagai beban homogen disini adalah intensitas serta porsi
dari latihan selalu sama (Anonim 2013: 1).
Olahraga yang baik adalah olahraga yang secara intensitas dilakukan secara
teratur dan berkesinambungan. Sedangkan yang dimaksud sebagai submaximal disini
adalah tidak ada pemaksaan yang melebihi kemampuan individu tersebut baik dalam
beban maupun intensitasnya. Selain terfokus pada kesehatan jasmani, olahraga untuk
kesehatan ini juga berpengaruh positif pada kesehatan rohani serta sosial individu
tersebut karena selain mudah dan murah, olahraga ini dapat dilakukan secara missal
(Isnaeni 2006: 177).
Selama aktivitas fisik yang kita lakukan maka akan terjadi perubahan denyut
nadi sebagai respon untuk mengangkut O2 ke otot yang sedang beraktivitas. Naik
turun tangga diperkirakan sama dengan olahraga dengan berjalan kaki yang dapat
meningkatkan denyut nadi dan membakar kalori. Jantung merupakan organ yang
sangat penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Jantung mempunyai tugas untuk memompakan darah ke seluruh tubuh
yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang dibutuhkan oleh otot untuk
beraktivitas. Hal ini dilakukan dengan pengaturan lokal aliran darah terhadap
kebutuhan jaringan. Sifat jantung pada beberapa hal seperti otot rangka, walaupun
terdapat sistem otonom jantung dengan mekanisme regulasi (Campbell 2004: 147).
Semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka makin besar aliran
darahnya. Hal ini akan dikompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan
memperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh.
Perubahan denyut nadi sering dipakai sebagai dasar untuk physical fitness test, dimana
perubahan-perubahan yang sedikit atau tanpa perubahan menunjukkan baiknya
pengaturan sistem sirkulasi, sedang penurunan atau peningkatan yang mencolok
merupakan pertanda buruknya penyesuaian sistem ini, misalnya pada olahragawan
tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada denyut jantung karena terjadi efisiensi
kerja jantung oleh miokardium sehingga terjadi perlambatan denyut jantung dengan
peningkatan stroke volume (Anonim 2013: 1).
Aktifitas secara teratur mengurangi beban kerja jantung. Perubahan pada otot
tulang, termasuk kenaikan enzim yang menggunakan oksigen (aerobic) dan
memantapkan metabolisme lemak, memungkinkan jantung untuk memenuhi jantung
untuk memenuhi tuntutan latihan dengan denyut jantung yang lebih rendah. Denyut
yang lebih rendah berarti tingkat pemanfaatan oksigen yang lebih rendah dalam otot
antung dan jantung lebih efisien. Obat-obatan terkadang diberikan untuk menurunkan
beban kerja jantung, tapi aktifitas dan kebugaran merupakan pendekatan masaslah
yang lebih alamiah, tanpa efek samping yang tidak diinginkan (Isnaeni 2006: 177).

1.2. Tujuan Praktikum


Untuk mengetahui pengaruh aktivitas terhadap perubahan dari denyut nadi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Denyut nadi merupakan gambaran dari denyut jantung yang dapat diraba dan
dirasakan pada arteri yang berada di bawah kulit, seperti pergelangan tangan dan leher.
Denyut jantung dihasilkan oleh kontraksi otot saat jantung memompakan darah. Sel-sel
tertentu otot jantung vertebrata bersifat dapat terangsang sendiri, yang berarti sel-sel itu
dapat berkontraksi tanpa sinyal apapun dari sistem saraf (Campbell 2004: 147).
Jantung kita adalah organ yang paling mengagumkan. Tanpa henti memompa
oksigen dan nutrisi melalui darah ke seluruh tubuh. Jantung kita berdetak 100 ribu kali per
hari atau memompa sekitar 2000 galon per hari. Ketika berdetak, jantung memompa darah
melalui pembuluh-pembuluh darah ke seluruh tubuh. Pembuluh-pembuluh ini sangat elastis
dan bisa membawa darah ke setiap ujung organ tubuh kita. Darah sangat penting karena
berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru dan nutrisi ke setiap jaringan tubuh,
juga membawa sisa-sisa seperti karbondioksida keluar dari jaringan-jaringan tubuh
(Anonim 2013: 1).
Jumlah denyut nadi seseorang dapat berbeda-beda, dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara sekitar, posisi
tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh, serta obat yang sedang
dikonsumsi. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa aktivitas fisik dapat
mempengaruhi jumlah denyut jantung atau denyut nadi seseorang. Peningkatan denyut
akibat aktivitas fisik itu merupakan suatu adaptasi yang membuat sistem sirkulasi dapat
menyediakan tambahan oksigen yang dibutuhkan oleh otot yang sedang bekerja keras
(Campbell 2004: 145).
Volume darah per menit yang dipompakan oleh ventrikel kiri ke dalam sirkuit
sistemik disebut curah jantung (cardiac output). Perubahan denyut nadi pada latihan fisik
akan terjadi perubahan pada sisitem kardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan
redistribusi darah dari organ yang kurang aktif ke organ yang aktif. Kerja ini juga berfungsi
untuk mengangkut oksigen yang dibutuhkan oleh otot untuk melakukan kontraksi selama
latihan. Curah jantung dapat meningkat sekitar lima kali lipat selama olahraga berat. Disaat
melakukan latihan fisik maka otot jantung akan mengkonsumsi oksigen yang ditentukan
oleh faktor tekanan dalam jantung selama kontraksi sistole. Ketika tekanan meningkat
maka konsumsi oksigen ikut naik pula. Otot jantung yang terlatih membutuhkan lebih
sedikit oksigen untuk sesuatu beban tertentu dan membutuhkan jumlah oksigen yang
kurang pula untuk pekerjaan fisik atau aktivitas (Anonim 2013: 1).
Aktivitas fisik dengan melakukan lari-lari kecil juga telah meningkatkan suhu, baik
suhu tubuh maupun suhu udara sekitar. Suhu tubuh adalah faktor lain yang menentukan
pacu jantung. Peningkatan suhu sebesar 1C saja akan meningkatkan denyut jantung sekitar
sepuluh denyut per menit. Aktivitas naik turun tangga merupakan salah satu aktivitas yang
dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung. Aktivitas ini akan meningkatkan denyut
jantung dan meningkatkan tekanan darah yang juga bersifat membakar kalori. Aktivitas
fisik dapat meningkatkan Aktivitas fisik dapat menurunkan oksidasi lemak, jumlah
pembuluh darah koroner, ukuran pembuluh, efisiensi jantung, efisiensi distribusi darah
peripheral, kapasitas peredaran electron, penguraian gumpalan, kandungan oksigen dalam
arteri (Campbell 2004: 148).
Jantung kita terletak di sebelah kiri bagian dada, di antara paru-paru, tersarung oleh
tulang rusuk. Bagian luarnya terdiri dari otot-otot. Otot-otot tersebut saling berkontraksi
dan memompa darah melalui pembuluh arteri. Bagian dalam terdiri dari 4 buah bilik.
Dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian kanan dan kiri yang dipisahkan oleh dinding otot
yang disebut septum. Bagian kanan dan kiri dibagi lagi menjadi 2 bilik atas yang disebut
dengan atria dan dua bilik bawah yang disebut dengan ventricle, yang memompa darah
menuju arteri (Anonim 2013: 1).
Atria dan verticle bekerja secara bersamaan, menyebabkan kontraksi dan relaksasi
untuk memompa darah keluar dari jantung. Darah yang keluar dari bilik akan melewati
sebuah katup. Terdapat 4 buah katup di dalam jantung. Yaitu mitral, tricuspid, aortic, dan
pulmonic (sering juga disebut dengan pulmonary). Katup-katup ini berfungsi untuk
mengatur jalannya aliran darah menuju ke arah yang benar. Tiap katup mempunyai penutup
yang disebut leaflets atau cusps. Katup mitral mempunyai 2 buah leaflets , yang lainnya
memiliki 3 buah leaflets (Isnaeni 2006: 176).
Beberapa efisiensi jantung yang meningkat disesuaikan untuk meningkatkan
disesuaikan untuk meningkatkan kemampuan konstraksi otot jantung, untuk
menghilangkan respon myocardial terhadap hormone epinepherin (adrenalin) dan
meningkatkan volume darah dalam latihan. Jika jantung memompa lebih banyak darah
setiap kali berdenyut, jantung tidak perlu terlalu sering berdenyut. Individu yang aktif dan
bugar memiliki denyut jantung rendah pada saat istirahat dan latihan. Dan volume stroke
(jumlah darah yang dipompa pada setiap denyut yang lebih tinggi) (Anonim 2013: 1).
Darah memasuki jantung melalui 2 bagian pembuluh vena inferior dan superior yang
membawa oksigen kosong dari tubuh menuju ke bagian kanan atrium. Ketika atrium
berkontraksi, darah mengalir dari bagian kanan atrium menuju bagian
kanan ventricle melalui katup tricuspid. Ketika ventricle penuh,maka katup triscupid akan
menutup untuk mencegah darah mengalir kembali ke bagian atria
ketika ventricle berkontraksi. Ketika ventricle berkontraksi, darah akan mengalir keluar
melalui katup pulmonic menuju arteri dan paru-paru yang mana pada bagian ini darah akan
mendapatkan oksigen (Isnaeni 2006: 176).
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu kelainan berupa penyempitan dan
pengerasan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otot jantung. Otot jantung
mendapat makanan dan oksigen serta zat-zat lain dari pembuluh nadi tajuk
(arteria koronaria). Agar otot jantung berfungsi dengan baik dalam memompa darah
dibutuhkan persediaan darah yang cukup. Menyempit dan mengerasnya arteri koronaria
mengakibatkan terganggunya aliran darah ke otot jantung (Anonim 2013: 1).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, Tanggal 16 September 2013, pukul
13.00-15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Stopwatch, dan bahan yang
dibutuhkan adalah Praktikan (Manusia).
3.3. Cara Kerja
Pertama amati denyut nadi praktikan yang akan melakukan aktivitas pada
normal, sesudah itu lakukan aktivitas berturut-turut selama 1 menit, 5 menit, dan 10
menit, dari masing aktivitas dihitung jumlah dari denyut nadinya, lalu hasil dari
pengamatan ini dibuat dalam bentuk tabel dan grafik.

4.2. Pembahasan
Praktikum kali ini berjudul Pengaruh Aktivitas Terhadap Perubahan Denyut
Nadi. Hasil yang didapat yaitu berupa data dari jumlah denyut nadi praktikan laki-laki
dan perempuan, dimana data tersebut dibuat dalam bentuk tabel dan grafik, denyut
nadi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin, usia, dan sebagainya.
Menurut Anonima (2013: 1), bahwa denyut nadi dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya usia, jenis kelamin, ukuran tubuh, obat-obatan yang dipakai, kondisi
atau kesehatan, dan lain sebagainya.
Hasil yang didapat bahwa denyut nadi dari pria lebih banyak dibandingkan
denyut nadi dari wanita. Menurut Isnaeni (2006: 177), bahwa pada perempuan
memiliki denyut jantung intrinsik yang lebih rendah dan interval QT yang lebih
panjang dibanding laki-laki. Perempuan seperti itu lebih memiliki risiko yang besar
berkembang menjadi sindrom QT panjang dan torsades de pointes. Selain itu,
perempuan juga memiliki risiko dua kali lebih besar dibanding laki-laki
dalam atrioventrikular nodal re-entry tachycardias.
Perbedaan jenis kelamin tidak terlalu didokumentasikan atau tidak terlalu
diperhitungkan. Menurut Anonimb (2013: 1), banwa pengaruh perbedaan jenis
kelamin terhadap sistem kardiovaskular hanya sedikit didokumentasikan. Perempuan
yang premenopause memiliki masa ventrikel kiri yang lebih kecil dibandingkan
dengan laki-laki pada umur yang sama, yang berarti, merefleksikan cardiac
afterload yang lebih rendah. Hal ini terjadi akibat tekanan darah arterial yang
rendah, aortic compliance lebih besar, dan kemampuan untuk menginduksi vasodilator
lebih tinggi.
Perubahan dari denyut nadi diakibatkan karena terjadinya respon yang
dilakukan oleh beberapa organ dalam tubuh. Menurut Isnaeni (2006: 178), bahwa
Selama aktivitas fisik yang kita lakukan maka akan terjadi perubahan denyut nadi
sebagai respon untuk mengangkut O2 ke otot yang sedang beraktivitas. Naik turun
tangga diperkirakan sama dengan olahraga dengan berjalan kaki yang dapat
meningkatkan denyut nadi dan membakar kalori. Jantung merupakan organ yang
sangat penting dan mempunyai pengaruh yang besar dalam melakukan aktivitas sehari-
hari. Jantung mempunyai tugas untuk memompakan darah ke seluruh tubuh
yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang dibutuhkan oleh otot beraktivitas.
Denyut nadi adalah suatu denyut yang berhubungan langsung kepada detak dari
jantung. Denyut nadi juga dapat terjadi kelainan, kelainan tersebut dapat berupa denyut
yang tidak teratur atau kelainan sebagainya. Menurut Anonim b (2013: 1), bahwa
Palpitasi-palpitasi adalah perasaan (sensasi) yang tidak menyenangkan yang
disebabkan oleh denyut jantung yang tidak teratur. Beberapa orang dengan palpitasi-
palpitasi (jantung berdebar), tidak menderita penyakit jantung atau kelainan irama
jantung (abnormal) dan penyebab jantung berdebarnya tidak diketahui. Pada penderita
lainnya jantung berdebarnya disebabkan oleh kelainan irama jantung (aritmia).
Terdapat beberapa kelainan yang berkaitan langsung dengan denyut dari nadi.
Menurut (Campbell 2004: 145), bahwa aritmia merujuk pada denyut jantung yang
terlalu cepat, terlalu lambat, tidak teratur atau terlalu dini. Tachycardia adalah aritmia
cepat (denyut jantung lebih cepat dari 100 detak/menit). Bradycardia adalah aritmia
lambat (denyut jantung lebih lambat dari 60 detak/menit). Fibbrillation atau fibrilasi
adalah irama jantung yang tidak teratur. Premature contarction adalah satu detak
jantung yang terjadi lebih dini dari normal dan ini dapat menyebabkan perasaan denyut
jantung yang dipaksakan. Kelainan (abnormalities) pada serambi (atrium), bilik
(ventricle) dan sistim penghantar listrik jantung (SA, Sino-Atrial Node dan AV, Atrio-
Venticular Node) dapat menjurus ke aritmia yang menyebabkan palpitasi
(jantung berdebar).

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Semakin banyak aktivitas maka semakin banyak jumlah denyut nadi.
2. Jumlah denyut nadi dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, dan sebagainya.
3. Jumlah denyut nadi laki-laki lebih banyak dibanding denyut nadi perempuan.
4. Perempuan memiliki interval QT yang lebih panjang dibanding laki-laki
5. Denyut nadi pada saat normal berbeda dari denyut nadi saat beraktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2013. Pengaruh aktivitas terhadap denyut nadi. http://harianung.wordpress.com /


2010/04/07/pengaruh-aktivitas-terhadap-jantung/. Diakses pada hari minggu 15
september 2013, pada pukul 23:45 WIB

Anonimb. 2013. Pengaruh aktivitas terhadap denyut nadi. http://prajasetia.wordpress.com /


2008/12/04/pengaruh-olahraga-terhadap-kinerja-jantung/. Diakses pada hari
minggu 15 september 2013, pada pukul 23:45 WIB

Campbell, Neil A. et.al . 2004. Biologi Jilid III. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga hlm: 408
Wiwi Isnaeni. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius hlm: 289
ABSTRAK

Praktikum ini berjudul Pengaruh Aktivitas Terhadap Denyut Nadi. Praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas terhadap denyut nadi. Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Senin, 16 september 2013, pukul 13.15-15.30 WIB. Bertempat di
Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya. Alat yang digunakan pada praktikum
kali ini adalah Stopwatch, sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah praktikan itu sendiri.
Adapun hasil yang didapat berupa data perubahan denyut nadi praktikan. Kesimpulan dari
hasil praktikum ini yaitu semakin banyak aktivitas maka semakin banyak jumlah denyut
nadi.

Anda mungkin juga menyukai