Anda di halaman 1dari 18

Pengukuran Beban Kerja

Mental Secara Objektif


PERTEMUAN -4

ERGONOMI KOGNITIF
Pengukuran Secara Objektif
• Yaitu suatu pengukuran beban kerja di mana sumber data yang diolah
adalah data-data kuantitatif.
• Pengukuran ini digunakan untuk mengukur beban kerja dinamis
seseorang
• Metode ini biasanya dikombinasikan dengan perekaman gambar
video, untuk kegiatan motion study.
Mental Fatique

Beban Kerja Mental dapat diukur melalui tingkat kelelahan (Physical


Fatique)

Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar


tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi
pemulihan setelah istirahat.

Kelelahan mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk


melakukan suatu kegiatan
Macam-Macam Kelelahan
Lelah Biasanya dapat dilihat dalam bentuk munculnya gejala kesakitan yang
otot timbul ketika otot harus menerima beban yang berlebihan.

Lelah Adalah lelah yang diakibatkan ketegangan yang terjadi pada mata.
Mata yang berkonsentrasi pada suatu obyek secara terus menerus
visual
akan merasa lelah

Lelah Merupakan kelelahan yang diakibatkan oleh aktivitas mental


Mental (proses berpikir).

Lelah Adalah jenis kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas kerja yang
Monotonis bersifat rutin, monoton, dan lingkungan kerja yang menjemukan
Efek Kelelahan kronis
Kelelahan yang disebabkan oleh sejumlah faktor yang berlangsung secara terus menerus dan
terakumulasi akan menyebabkan lelah kronis. Efek dari Lelah kronis antara lain:
1. Meningkatnya emosi sehingga orang menjadi kurang toleran terhadap orang lain
2. Motivasi kerja menurun
3. Performansi kerja mejadi rendah
4. Depresi akibat kerja

5. Terjadi kecelakaan kerja


Pembebanan Otot Secara Statis

 Pembebanan otot statis terjadi ketika Pengaruh dari tingkat usaha (level effort) pada lamanya
otot dalam keadaan tegang (tension) usaha
tanpa menghasilkan gerakan tangan
atau kaki (limbs)
 Pergerakan rithmik yang dinamis
adalah proses pemompaan aliran darah
oleh organ tubuh manusia.
 Pergerakan rithmik yang dinamis
adalah proses pemompaan aliran darah
oleh organ tubuh manusia.
 Beban otot statis terjadi ketika postur
tubuh berada pada kondisi yang tidak
natural, peralatan maupun material
ditahan pada kondisi yang yang
berlawanan dengan arah gravitasi.
Kelelahan Kerja
• Semua jenis pekerjaan akan menghasilkan kelelahan kerja, kelelahan kerja akan menurunkan kinerja
dan menambah tingkat kesalahan kerja.

• Meningkatnya kesalahan kerja akan memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja.

• Karakteristik kelelahan kerja akan meningkat dengan semakin lamanya pekerjaan yang dilakukan,
sedangkan menurunnya rasa lelah (recovery) adalah didapat dengan memberikan istirahat yang cukup.
Derajat Kelelahan Pada Suatu Pekerjaan
Batasan untuk Pembebanan Otot Statis

• Pengurangan kekuatan maksimum dapat Grafik pemulihan tenaga dari rasa lelah pada berbagai periode
digunakan untuk mengevaluasi kelelahan, istirahat
karena waktu untuk memulihkan kekuatan
(recovery) tidak tergantung dari pekerjaan.
• Seperti misalnya 10% pengurangan
kekuatan didapat dari 1,55 menit
menggenggam pada 20% gaya maksimum,
atau 0,45 menit menggenggam pada 40%
gaya maksimum.
• Pada kedua kasus tersebut, pemulihan
kekuatan (recovery) adalah dalam waktu
0,72 menit. Pemulihan kembali (recovery)
dari 20% pengurangan kekuatan maksimum
membutuhkan waktu selama 2,20 menit.
Pengukuran Beban Kerja Mental
Pengukuran
cairan dalam
tubuh

Denyut Secara Pola


gerakan
Objektif
Jantung
bola mata

Pengukuran
waktu
kedipan
mata
1. Pengukuran Cairan dalam Tubuh
 Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui kadar asam laktat dan beberapa indikasi lainnya yang
bisa menunjukkan kondisi dari beban kerja seseorang yang melakukan suatu aktivitas.
 Asam laktat adalah sisa metabolisme tubuh yang dihasilkan di sel otot dan sel darah merah.
 Jumlah asam laktat di dalam tubuh biasanya akan meningkat ketika tubuh sedang banyak
melakukan aktivitas fisik dan mental
 Saat beban kerja tinggi, tubuh akan membutuhkan lebih banyak oksigen, tetapi jumlah oksigen
tidak selalu bisa tercukupi. Ketika hal ini terjadi, tubuh akan meningkatkan metabolisme untuk
menghasilkan cukup energi. Salah satu produk sampingan yang terbentuk dari proses ini adalah
asam laktat.
 Untuk memeriksa kadar asam laktat dalam tubuh menggunakan tes darah.
 Kadar asam laktat yang normal adalah kurang dari 2 mmol/L. Namun, angka ini hanya sebagai
acuan karena kadar normal asam laktat seseorang bisa berbeda-beda.
2. Pola Gerakan Mata
• Pengukuran tingkat kelelahan dapat dilakukan dengan melihat pola
Gerakan mata
• Mata manusia digerakan oleh otot mata ocular muscle yang diatur
oleh syaraf oculomotor
• Syaraf oculomotor adalah syaraf yang berfungsi untuk mengatur
konstraksi pupil, mempertahankan terbukanya kelopak mata dan
mengontrol sebagian besar pergerakan mata
• Pergerakan mata ini disebut dengan oculomotor junction
• Jenis pergerakan mata ini diantaranya adalah Gerakan mata saccadic
yaitu control mata agar tetap terfokus pada obyek yang diam
• Pengukuran yang dilakukan yaitu titik koordinat titik tengah mata
Flicker Test

 Tingkat kelelahan salah satunya dapat


diukur melalui kedipan mata(Flicker)
 Flicker Test adalah alat uji frekuensi
subject kedipan mata melalui sinar cahaya
yang berkedip-kedip dan berhenti secara
spontan.
 Flicker Test dirancang untuk menguji
ambang berkedip kritis (Critical Fusion
Thresold) sebagai indikasi kelelahan mata.
3. Pengukuran Frekuensi Kedipan Mata
 Salah satu pengukuran yang dapat dilakukan untuk mengetahui beban kerja
mental adalah pengukuran frekuensi kedipan mata.
 Mata secara embriologi merupakan perpanjangan otak dalam melaksanakan
banyak pemrosesan informasi visual sebelum mencapai otak (Remson dan
Clark, 1959).
 Sejumlah variabel yang berkaitan dengan mata dapat dijadikan untuk
pengukuran beban kerja, termasuk pergerakan mata, ukuran pupil,
elektroretinogram, dan kedipan mata.
 Pengukuran kedipan menunjukan bahwa pekerjaan yang membutuhkan
perhatian, terutama perhatian visual, berasosiasi dengan kedipan lebih
sedikit dan durasi kedipan yang lebih pendek (Karhiwikarta, 1996).
4. Denyut Jantung
 Pada orang yang sehat, frekuensi denyut nadi sesuai dengan frekuensi
denyut jantung.
 Pada manusia normal waktu jantung berdenyut kira kira 70 kali
semenit.
 Kecepatan berkurang (bradikardia) waktu tidur dan bertambah
(trachikardia) karena emosi, kerja dan rangsangan lainnya. Pada
individu muda sehat yang bernafas dengan kecepatan normal,
frekuensi jantung berubah-ubah sesuai dengan fase pernafasan.
 Pengaruh pernafasan tidak hanya waktu bernafas dengan tenang
tetapi segera terlihat bila pernafasan meningkat (Guyton, 1997).
Besarnya Denyut Nadi Normal
Cardiovascular Load (CVL)

Metode pengukuran beban % CVL = (Denyut Nadi Kerja – Denyut Nadi Istirahat) x 100 %
(Denyut Nadi Maksimum–Denyut Nadi Istirahat)
kerja fisik didasarkan dari
Dimana :
perbandingan antara denyut  Denyut nadi istirahat adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai
 Denyut nadi kerja adalah rerata denyut nadi selama bekerja
nadi kerja dengan denyut nadi  Denyut nadi maksimum adalah (220 – umur) untuk laki-laki dan (200 – umur)
untuk wanita.
maksimum
Pengukuran denyut nadi % CVL Keterangan
dengan metode Cardiovascular < 30% Tidak Terjadi Kelelahan
Load (CVL) yaitu menghitung 30 – 59% Diperlukan Perbaikan
60 – 79% Diperlukan perbaikan dalam waktu dekat
nilai % Cardiovascular Load.
80 -100% Diperlukan Tindakan segera
(Tarwaka, 2004)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai