Anda di halaman 1dari 7

II. 4.

Proses Terjadinya Fatigue


Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan yaitu teori kimia dan teori syaraf pusat
yang terjadi kelelahan. Pada teori kimia secara umum menjelaskan bahwa terjadi kelelahan adalah
akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya metabolisme sebagai penyebab hilangnya
efisiensi otot, sedang perubahan arus listrik pada otot dan syaraf adalah penyebab sekunder.
Sedangkan pada teori syaraf pusat menjelaskan bahwa perubahan kimia hanya merupakan
penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi mengakibatkan dihantarnya rangsangan syaraf
melalui syaraf sensoris ke otak yang disadari sebagai kelelahan. Sehingga menghambat pusat-pusat
otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada sel syaraf menjadi
berkurang. Berkurangnya frekuensi tersebut akan menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi
otot dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. Dengan demikian semakin lambat gerakan
seseorang akan menunjukkan semakin lemah kondisi otot seseorang.
Kelelahan setempat terjadi pada waktu ketahanan endurance time! otot terlampaui. "aktu
ketahanan otot tergantung pada jumlah tenaga yang dikembangkan oleh otot sebagai suatu
presentase tenaga maksimum yang dapat dicapai oleh otot. Bedasarkan proses yang terjadi di dalam
otot, kelelahan disebabkan menjadi kelelahan otot secara umum. Kelelahan otot secara umum
ditandai dengan #
$. Kemampuan otot kurang kurang otot menjadi pendek!.
%. "aktu kontraksi dan relaksasi semakin bertambah waktu meregang dan mengendur semakin
lama!.
&. 'emanjangkan tegangan waktu antara datangnya rangsangan dengan diawalinya peregangan.

Kelelahan umum adalah salah satu tahap yang ditandai oleh rasa berkurangnya kesiapan untuk
menggunakan energi, sedangkan perasaan lelah sebenarnya bersifat melindungi sama seperti
perasaan haus dan lapar. (adirnya perasaan lelah berarti menyuruh kita untuk menghindari
ketegangan lebih lanjut dan memberi kesempatan lebih lanjut untuk segera kembali.
II. 5. Dampak Fatigue
Kelelahan kerja merupakan komponen fisik dan psikis, kerja fisik yang melibatkan kecepatan
tangan dan fungsi mata serta memerlukan konsentrasi terus-menerus dapat menyebabkan kelelahan
fisiologi yang disertai penurunan keinginan untuk bekerja yang disebabkan oleh faktor psikis atau
kelelahan psikologi yang menyebabkan perasaan lelah.

Kelelahan yang dialami terus-menerus setiap hari berakibat kepada kelelahan kronis. Perasaan
kelelahan tidak saja terjadi pada sore hari sesudah bekerja, tetapi selama bekerja, bahkan kadang-
kadang sebelum bekerja.
)ejala kelelahan berikut ini merupakan gejala yang jelas terlihat dan dirasakan yaitu menurunkan
perhatian, lamban, gangguan persepsi, pikiran melemah, moti*asi menurun, kinerja turun, ketelitian
menurun, dan kesalahan meningkat.
Kelelahan kerja dapat dikurangi dengan penyediaan sarana istirahat, memberi waktu libur, dan
rekreasi, penerapan ergonomi, organisasi proses produksi yang tepat dan pengadaan lingkungan
kerja fisik yang sehat dan nyaman.
II. 6. Pengukuran Fatigue
Sampai saat ini belum ada cara untuk mengukur tingkat kelelahan secara langsung. Pengukuran-
pengukuran dilakukan oleh para peneliti sebelumnya hanya berupa indikator yang menunjukkan
terjadinya kelelahan. +ntuk mengetahui tingkat kelelahan tenaga kerja dapat dilakukan dengan
berbagai macam pendekatan yaitu #
$. Pengukuran waktu reaksi.
%. +ji hilangnya kelipatan Flicker Fusion Test!.
&. Pengamatan tentang koordinasi dan efisiensi kegiatan fisik.
,. Kuesioner alat ukur perasaan kelelahan kerja K-+PK%!.
.. Kuesioner kelelahan &/ item.
+ntuk penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat kelelahan dengan menggunakan alat yaitu,
waktu reaksi Reaction Timer!. "aktu reaksi yang diukur merupakan reaksi sederhana atas
rangsangan tunggal atau reaksi yang memerlukan koordinasi, waktu yang terjadi adalah waktu yang
terjadi antara pemberian rangsang tunggal sampai timbul respon terhadap rangsang tersebut,
pengukuran dilakukan pada waktu istirahat. "aktu reaksi merupakan inter*al selama impuls syaraf
dialirkan ke otak kemudian diteruskan ke otot, pemeriksaan waktu reaksi penting tidak hanya
sekedar mengetahui perbedaan kecepatan indi*idu tetapi juga untuk mendapat informasi tentang
kegunaan fungsi yaitu atensi, kemampuan presepsi dan kecepatan persepsi.
II. 7. Faktor yang Mempengaruhi Fatigue
0erjadinya kelelahan tidak begitu saja, tetapi ada faktor yang menyebabkannya. 1aktor yang
menyebabkan kelelahan tersebut antara lain #
1aktor dari dalam indi*idu
$. +sia
Kebutuhan 2at tenaga terus meningkat sampai akhirnya menurun pada usia ,/ tahun.
Berkurangnya kebutuhan 2at tenaga tersebut dikarenakan telah menurunnya kekuatan fisik
sehingga kegiatan yang bisa dilakukan biasanya juga berkurang dan lebih lamban. +sia atau
umur merupakan waktu atau masa hidup seseorang selama masih hidup di dunia yang
dihitung mulai dari manusia dilahirkan. Para ahli psikologi membagi umur menjadi beberapa
kelompok-kelompok yang didasarkan pada pertumbuhan fisik dan pertumbuhan mental
antara lain #
a. 'asa dewasa dini # $3 tahun 4 ,/ tahun
b. 'asa dewasa madya # ,$ tahun 4 5/ tahun
+sia berkaitan dengan kinerja karena pada usia yang meningkat akan diikuti dengan
proses degenerasi dari organ sehingga dalam hal ini kemampuan organ akan menurun.
Dengan adanya penurunan kemampuan organ, maka hal ini akan menyebabkan tenaga kerja
akan semakin mudah mengalami kelelahan.
%. 6enis Kelamin
Pada tenaga kerja wanita akan terjadi siklus biologis setiap bulan di dalam mekanisme
tubuhnya sehingga akan mempengaruhi kondisi fisik maupun psikisnya dan hal ini akan
menyebabkan tingkat kelelahan wanita akan lebih besar dari pada tingkat kelelahan pria.
&. Status )i2i
Status gi2i adalah salah satu faktor dari faktor kapasitas kerja, dimana keadaan gi2i buruk
dengan beban kerja yang berat akan menganggu kerja dan menurunkan efisiensi serta
mengakibatkan kelelahan. Dalam laporan 1-78"(78+9+ $:3.! dinyatakan bahwa ;ndeks
'asa 0ubuh ;'0! merupakan indikator status gi2i orang dewasa. 9ilai ;'0 dihitung
menurut ilmu berat badan dalam kilogram! dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter!.
Status gi2i umum spesifik 2at gi2i, melainkan lebih erat kaitannya dengan energi dan protein
dapat diukur dengan antropometri. Dengan kata lain antropometri atau ukuran tubuh dapat
memberi gambaran status energi dan protein seseorang, karenanya antropometri sering
digunakan sebagai indikator status gi2i yang berkaitan dengan masalah kurang energi
protein. Standar ;'0 untuk orang ;ndonesia batas ambangnya telah dimodifikasi
berdasarkan pengalaman klinis sebagai berikut #
,. Status Kesehatan
-danya beberapa penyakit yang dapat mempengaruhi kelelahan, penyakit tersebut antara
lain #
a! Penyakit 6antung
Seseorang yang mengalami nyeri jantung jika kekurangan darah, kebanyakan
menyerang bilik kiri jantung sehingga paru-paru akan mengalami bendungan dan
penderita akan mengalami sesak napas sehingga akan mengalami kelelahan.
b! Penyakit )angguan )injal
Pada penderita gangguan ginjal, sistem pengeluaran sisa metabolisme akan
terganggu sehingga tertimbun dalam darah uremi!. Penimbunan sisa metabolisme
menyebabkan kelelahan.
c! Penyakit -sma
Pada penderita penyakit asma terjadi gangguan saluran udara bronkus kecil
bronkiolus!. Proses transportasi oksigen dan karbondioksida terganggu sehingga terjadi
akumulasi karbondioksida dalam tubuh yang menyebabkan kelelahan. 0erganggunya
proses tersebut karena jaringan otot paru-paru terkena radang.
d! 0ekanan Darah <endah
Pada penderita tekanan darah rendah kerja jantung untuk memompa darah ke
bagian tubuh yang membutuhkan kurang maksimal dan lambat sehingga kebutuhan
oksigennya tidak terpenuhi, akibatnya proses kerja yang membutuhkan oksigen
terhambat. Pada penderita penyakit paru-paru pertukaran 7% dan =7% terganggu
sehingga banyak tertimbun sisa metabolisme yang menjadi penyebab kelelahan.
e! 0ekanan Darah 0inggi
Pada tenaga kerja yang mengalami tekana darah tinggi akan menyebabkan kerja
jantung menjadi lebih kuat sehingga jantung membesar. Pada saat jantung tidak mampu
mendorong darah beredar ke seluruh tubuh dan sebagian akan menumpuk pada jaringan
seperti tungkai dan paru. Selanjutnya terjadi sesak napas bila ada pergerakan sedikit
karena tidak tercukupi kebutuhan oksigennya akibatnya pertukaran darah terhambat.
Pada tungkai terjadi penumpukan sisa metabolisme yang menyebabkan kelelahan.
1aktor dari luar
$. Beban Kerja dan 'asa Kerja
Beban kerja adalah *olume pekerjaan yang dibebankan kepada tenaga kerja baik berupa fisik
maupun mental dan menjadi tanggung jawabnya. Setiap pekerjaan merupakan beban bagi
pelakunya dan masing-masing tenaga kerja mempunyai kemampuan sendiri untuk
menangani beban kerjanya sebagai tambahan dari beban kerja langsung ini. Pekerjaan
biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan atau situasi yang akan menjadi beban tambahan
pada jasmani dan rohani tenaga kerja tersebut. Seperti faktor lingkungan fisik, kimia, biologi,
ergonomi dan psikologi.
Beban kerja menentukan berapa lama seseorang dapat bekerja tanpa mengakibatkan kelelahan
atau gangguan. Pada pekerjaan yang terlalu berat dan berlebihan akan mempercepat pula
kelelahan kerja seseorang. 9adi kerja merupakan petunjuk besar kecilnya beban kerja. 'asa
kerja merupakan lama waktu seseorang bekerja pada suatu instansi atau tempat kerja. Pada
masa kerja ini dapat berpengaruh pada kelelahan kerja khususnya kelelahan kronis, semakin
lama seorang tenaga kerja bekerja pada lingkungan kerja yang kurang nyaman dan
menyenangkan maka kelelahan pada orang tersebut akan menumpuk terus dari waktu ke
waktu.
%. >ingkungan Kerja 1isik
>ingkungan kerja fisik yang mempengaruhi kelelahan antara lain penerangan,
kebisingan dan iklim kerja #
a! Penerangan atau Pencahayaan
Penerangan yang kurang baik di lingkungan kerja bukan saja akan menambah beban
kerja, karena menganggu pelaksanaan pekerjaan, tetapi menimbulkan kesan yang kotor.
+ntuk mengurangi kelelahan fisik akibat dari penerangan yang tidak cukup dikaitkan
dengan faktor obyek dan umur pekerja dapat dilakukan antara lain perbaikan kontras,
meningkatkan penerangan dan pengaturan jam kerja yang sesuai dengan umur tenaga
kerja.
b! ;klim Kerja 8 0ekanan Panas
;klim kerja merupakan interaksi berbagai *ariabel seperti temperatur, kelembaban udara,
kecepatan gerak angin dan suhu radiasi, iklim kerja adalah keadaan udara di tempat kerja.
Pengukuran tekanan panas pada suatu tempat salah satunya adalah dengan mengukur
;SBB atau indeks suhu basah dan bola, anatara lain #
$. +ntuk pekerja di luar gedung # ;SBB ? /,@ A suhu basah B /,% A suhu radiasi B /,$
suhu kering.
%. +ntuk pekerja di dalam gedung # ;SBB ? /,@ A suhu basah B /,& A suhu radiasi.
c! Kebisingan
Suara yang terlalu bising dan berlangsung lama dapat menimbulkan stimulasi
daerah di dekat area penerimaan pendengaran berdenging. Keadaan ini akan
menimbulkan kelelahan adalah reaksi fungsional dari pusat kesadaran yaitu cortex
celebri yang dipengaruhi oleh sistem yang antagonistik, yaitu sistem penghambat
inhibisi! dan sistem akti*asi!.
d! 1aktor Crgonomi
Crgonomi dapat mengurangi beban kerja dan kelelahan kerja. Crgonomi juga berperan
dalam memaksimalkan kenyamanan, keamanan dan efisiensi pekerja.
Referensi
+ntari, Siti. %//5. Pengaruh Pemberian Minuman Isotonis Terhadap Perubahan Tingkat Kelelahan
Pekerja Pabrik Tahu di Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota emarang! online!.
http#88digilib.unimus.ac.id8files8disk$8$$,8jtptunimus-gdl-sitiuntari-.5.%-%-babiiD.pdf, diakses
pada tanggal %5 'aret %/$&!.

Anda mungkin juga menyukai