Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Dasar Teori
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh terhindar dari
kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat.
Kelelahan diatur secara sentral oleh otak (Amrizal, 2005). Menurut
Sumamur (1996) kelelahan adalah reaksi fungsionil dari pusat kesadaran
yaitu cortex cerebri yang dipengaruhi oleh 2 sistem antagonistik yaitu
sistem penghambat (inhibisi) dan sistem penggerak (aktivasi) tetapi
semunya bermuara kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan
tubuh. Kelelahan otot, menurut Wignjoesoebroto (2000) ialah disebabkan
munculnya gejala kesakitan yang amat sangat ketika otot harus melakukan
beban.
Kelelahan terjadi karena terkumpulnya produk-produk sisa dalam otot
dan peredaran darah dimana produk-produk sisa ini bersifat bisa membatasi
kelangsungan aktivitas otot. Atau mungkin bisa dikatakan bahwa produkproduk sisa ini mempengaruhi serat-serat syaraf dan sistem syaraf pusat
sehingga menyebabkan orang menjadi lambat bekerja jika sudah lelah
(Sutaklaksana, 1979).
Timbulnya rasa lelah dalam diri manusia merupakan proses yang
terakumulasi dari berbagai faktor penyebab dan mendatangkan ketegangan
(stres) yang dialami oleh tubuh manusia (Wignjosoebroto, 2000).
Penyelidikan pada atlet telah menunjukkan bahwa kelelahan otot meningkat
berbanding langsung dengan kecepatan pengurangan glikogen otot. Oleh
karena itu, sebagian besar kelelahan adalah akibat dari ketidakmampuan
proses kontraksi dan metabolisme serabut-serabut otot untuk terus
memberikan hasil kerja yang sama. Hambatan aliran darah yang menuju
otot yang sedang berkontraksi menyebabkan kelelahan otot hampir
sempurna dalam satu atau dua menit karena kehilangan suplai makanan,
terutama kehilangan oksigen (Guyton,2007).

Green (1992) dan Sumamur (1994) dari proceeding mengemukakan


faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan ada dua yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Yang termasuk faktor internal antara lain : faktor
somatis atau fisik, gizi, jenis kelamin, usia, pengetahuan dan sikap atau gaya
hidup sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah keadaan fisik
lingkungan kerja (kebisingan, suhu, pencahayaan), faktor kimia (zat
beracun), faktor biologis (bakteri, jamur), faktor ergonomi, kategori
pekerjaan, sifat pekerjaan, disiplin atau peraturan perusahaan, upah,
hubungan sosial dan posisi kerja atau kedudukan.
Menurut Sumamur (1996) ada 30 gejala kelelahan yang terbagi dalam 3
kategori yaitu :
1) Menunjukkan terjadinya pelemahan kegiatan.
Perasaan berat di kepala, menjadi lelah seluruh badan, kaki merasa berat,
sering menguap, merasa kacau pikiran, menjadi mengantuk, merasakan
beban pada mata, kaku dan canggung dalam gerakan, tidak seimbang
dalam berdiri, mau berbaring.
2) Menunjukkan terjadinya pelemahan motivasi.
Merasa susah berpikir, lelah berbicara,

menjadi

gugup,

tidak

berkonsentrasi, tidak dapat mempunyai perhatian terhadap sesuatu,


cenderung untuk lupa, kurang kepercayaan, cemas terahadap sesuatu,
tidak dapat mengontrol sikap, tidak dapat tekun dalam pekerjaan.
3) Menujukkan gambaran kelelahan fisik akibat keadaan umum.
Sakit kepala, kekakuan di bahu, merasa nyeri di punggung, terasa
pernafasan tertekan, haus, suara sesak, terasa pening, spasme dari
kelopak mata, tremor pada anggota badan, merasa kurang sehat.
Untuk menghindari rasa lelah diperlukan adanya keseimbangan antara
masukan sumber datangnya kelelahan tersebut (faktor-faktor penyebab
kelelahan) dengan jumlah keluaran yang diperoleh lewat proses pemulihan
(recovery). Proses pemulihan dapat dilakukan dengan cara antara lain
memberikan waktu istirahat yang cukup baik yang terjadwal atau terstruktur
atau tidak dan seimbang dengan tinggi rendahnya tingkat ketegangan kerja.
1.2

Alat dan Bahan


1. Ergometer

2. Kimograf
3. Sphygmomanometer
4. Metronom
5. Stopwatch
6. Medline (meteran)
7. Alat pengikat lengan atas
8. Matras
9. Manik-manik
10. Dumbbell 0,5 kg
11. Penggaris siku-siku besar
12. Benang dan jarum jahit
13. Penutup mata
14. Lap putih

BAB II
HASIL PERCOBAAN

1.1 Data Pengamatan


2.1.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari
Jenis Kelamin

Kanan / Kiri

Waktu sampai Perubahan

Waktu sampai

Perempuan

Kanan

terjadi lelah
yang terjadi
1 menit 18 Kemerahan,

lelah hilang
4 menit 2

Laki-laki

Kanan

detik
3 menit

detik
3 menit

nyeri
18 Kemerahan,

detik

nyeri

10

detik

2.1.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan


Jenis Kelamin

Kanan / Kiri

Waktu sampai Perubahan

Waktu sampai

Perempuan

Kanan

terjadi lelah
yang terjadi
1 menit 8 Kemerahan,

lelah hilang
2 menit 10

Laki-laki

Kanan

detik
2 menit

detik
1 menit

nyeri
4 Kemerahan,

detik

nyeri

14

detik

2.1.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan


Jenis Kelamin

Kanan / Kiri

Waktu sampai Perubahan

Waktu sampai

Perempuan

Kiri

terjadi lelah
yang terjadi
1 menit 18 Kemerahan,

lelah hilang
4 menit 7

Kiri

detik
2 menit

detik
1 menit

Laki-laki

nyeri
48 Kemerahan,

detik

nyeri

30

detik

2.1.4 Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan

Waktu Lelah
7 menit 44 detik
2 menit 7 detik

2.1.5 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja


Jenis Kelamin

Waktu

Jumlah Manik

Yang Dirasakan

Perempuan
Laki-laki
Laki-laki

10 menit
10 menit
10 menit

151
95
90

Lelah
Lelah
Berkeringat

2.1.6 Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh


A.

Kepala dan Leher

Lokasi Kepala dan Leher


Fleksi
Ekstensi
Lateral Fleksi
Rotasi
B. Bahu
Lokasi Bahu
Bahu
maksimal,

Waktu
2 menit 38 detik
50 detik
1 menit 18 detik
1 menit 51 detik

Perasaan
Lelah
Lelah
Lelah
Lelah

Waktu
terangkat 1 menit 20 detik

Perasaan
Lelah

tangan

terjuntai ke bawah
Bahu dan lengan atas 43,8 detik

Lelah

sebidang
C. Punggung
Lokasi Punggung
Waktu
Punggung
membentuk 1 menit 44 detik

Perasaan
Lelah

sudut <135o, tangan ke


bawah
Punggung
sudut

membentuk 1 menit 6 detik

<135o,

tangan

Lelah

pada

pangkal

lengan atas

sebidang bahu
2.2

Pertanyaan dan Jawaban


1. Bagaimana pegaruh kelelahan pada ketelitian ? Jelaskan mekanismenya
Ketelitian sangat dipengaruhi oleh kelelahan. Terjadi penurunan tingkat
konsentrasi

setelah

orang

coba

mengalami

kelelahan,

hal

itu

mengakibatkan ketelitian orang coba dalam mengerjakan pekerjaan juga


ikut menurun. Pada saat seseorang lelah, suplai darah dan oksigen di otak
menurun, yang menyebabkan kelelahan. Kelelahan meningkat akan
menurunkan glikogen otot yang berakibat penyebaran sinyal saraf

melalui hubungan neuromokular menurun dan berdampak penurunan


ketelitian.
2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan keterampilan kerja ?
jelaskan mekanismenya
Setelah terjadi kelelahan, kecepatan orang coba mengalami penurunan
sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan
penguntaian manik-manik. Hal itu dapat terjadi karena adanya
penumpukan asam laktat pada saat kelelahan yang mengakibatkan
penurunan energi dan berlanjut pada menurunnya kecepatan kerja
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan
pekerjaan.
3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan otot ? Jelaskan
mekanismenya
Istirahat merupakan salah satu bentuk merelaksasikan otot dari kelelahan.
Pada saat istirahat tubuh melakukan pembentukan kembali ATP melalui
sistem glikogen-asam laktat. Hal ini diperoleh melalui dua cara, yaitu :

Satu bagian kecil dari asam laktat diubah kembali menjadi asam piruvat
dan kemudian di metabolism secara oksidatif oleh seluruh jaringan
tubuh.

Sisa asam laktat diubah kembali menjadi glukosa terutama di dalam hati
dan glukosa selanjutnya digunakan untuk melengkapi penyimpanan
glukosa dalam otot.

4. Bagaimana pengaruh infrared pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya


Pemberian infrared pada bagian tubuh tertentu setelah mengalami
kelelahan, akan mengurangi kelelahan yang dirasakan. Hal ini dapat
terjadi

karena

sinar

infrared

akan

menghasilkan

panas

yang

menyebabkan pembuluh kapiler darah membesar dan meningkatkan


temperature kulit sehingga dapat memperbaiki sirkulasi darah yang
mengakibatkan rasa lelah menjadi berkurang.
5. Bagaimana pengaruh pemijitan pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya

Pemijitan merupakan salah satu cara dalam pemulihan kelelahan otot.


Ketika seseorang dipijat, terutama pada bagian yang mengalami
kelelahan otot, daerah yang dipijat atau ototnya menjadi tidak tegang
serta pembuluh darah melebar sehingga banyak oksigen dari nutrisi yang
tersuplai yang mengurangi kelelahan otot. Pijat akan sangat bermanfaat
bagi orang yang sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat atau
merasa lemah, sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan dalam
bergerak.
6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya
Suhu yang sangat dingin akan menyebabkan tubuh tidak mampu
mempertahankan kondisi homeostasis. Suhu dingin menyebabkan
penurunan kontraksi otot. Ini disebabkan suhu dingin menyebabkan
naiknya tekanan darah orang coba dan vasokontriksi atau penyempitan
pembuluh darah yang menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi dalam otot
tidak lancar.
7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya
Suhu panas menyebabkan pembuluh darah membesar dan memperbaiki
sirkulasi darah yang mengandung nutrisi dan oksigen yang dapat
memulihkan kelelahan akibat aliran nutrisi dan oksigen ke jaringan otot.
8. Apakah posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah ?
Mengapa jelaskan dan uraikan apa yang dapat dilakukan agar dokter gigi
dapat mengurangi keletihan kerja ?
Posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah. Ini
berkaitan dengan jumlah otot yang berkontraksi pada posisi tubuh
tertentu. Karena otot dipakasa untuk melakukan gerakan yang sama
dalam beberapa waktu, sehingga timbullah rasa pegal dan terkadang
disertai dengan kram otot. Keletihan kerja yang dialami oleh dokter gigi
dapat diatasi dengan dengan menyempatkan diri beristirahat dan
relaksasi, karena relaksasi dapat menyebabkan penghematan energi serta
dapat merefresh pikiran dari beban yang berat. Pemijatan atau refleksi
juga penting untuk melancarkan sirkulasi darah dan memulihkan kembali

tenaga yang hilang. Kemudian jika seseorang bekerja di dalam ruangan


yang ber-AC, hendaknya ia mengkonsumsi air mineral yang cukup, dan
sering menghirup udara luar yang bersih dan sehat. Selain itu dapat juga
dilakukan pengubahan rutinitas kerja yang padat dengan melakukan
sesuatu yang menyenangkan dan membiarkan diri menikmati kedamaian
dan ketenangan.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari
Pada percobaan kerja dan istirahat pada kelelahan jari ini dengan
menggunakan alat ergometer dan kimograf, kelalahan ditandai dengan
penurunan hasil pengamatan yang melebihi setengah dari keadaan awal.
Percobaan ini menyebabkan orang coba merasakan sakit pada jari telunjuk
dan telapak tangan, juga menyebabkan tangan orang coba menjadi
kemerahan. Kelelahan otot timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama
yang semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut otot kekurangan
energi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan otot antara lain
adanya penumpukan asam laktat, peredaran darah yang tidak lancar,
vasokonstriksi akibat suhu dingin, dan juga jenis kelamin.
Pada percobaan pertama yang dilakukan oleh orang coba perempuan,
didapatkan waktu sampai terjadi lelah pada 1 menit 18 detik dan waktu
sampai lelah hilang adalah 4 menit 2 detik. Sedangkan pada orang coba lakilaki didapatkan waktu sampai terjadi lelah pada 3 menit 18 detik dan waktu
sampai terjadi lelah 3 menit 10 detik. Dimana dapat diketahui waktu untuk
lelah hilang lebih lama dibandingkan saat mulai merasa kelelahan.
Pada wanita kelelahan ototnya lebih cepat daripada laki-laki. Karena
massa otot laki-laki lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Adanya
perbedaan hormonal antara pria & wanita. Laki-laki dapat menyimpan
glikogen pada otot lebih banyak, sebagai sumber energi sehingga terjadinya
kelelahan otot lebih lama.
Sedangkan pengaruh istirahat terhadap kelelahan kerja otot adalah istirahat
mampu memulihkan kontraksi otot. Karena setelah istirahat aliran darah ke
otot pada jari akan lebih lancar sehingga pasokan oksigen akan lebih banyak
dari sebelumnya. Oksigen berguna dalam proses pembakaran untuk
menghasilkan energi, sehingga setelah dipijit energi meningkat dan otot dapat
bekerja lebih lama.
3.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan

Peredaran darah yang tidak lancar akan mempercepat terjadinya kelelahan


otot. Karena dapat mengakibatkan metabolisme glukosa dalam otot
terganggu. Pemompaan manset pada lengan menyebabkan pembendungan
aliran darah ke daerah ekstrimitas sehingga suplai darah yang mengandung
nutrisi dan oksigen tidak ada dan penumpukan asam laktat pada saat kontraksi
tidak dapat diubah kembali menjadi sumber energi. Akibatnya kelelahan
terjadi lebih cepat.
Pemijatan pada orang coba yang mengalami kelelahan otot dapat
memulihkan kelelahan yang terjadi karena pemijatan akan memperbaiki
sirkulasi darah sehingga proses pemulihan dari kelelahan berjalan lebih cepat.
Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot akan menghasilkan
sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang terkait.
3.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan
Pengaruh suhu dingin terhadap kelelahan otot adalah dingin menyebabkan
vasokontriksi dan memperpanjang lama kerja dan cepat lelah. Dengan
mekanisme yaitu : vasokonstriksi oleh suhu dingin menyebabkan suplai
oksigen tidak lancar / berkurang sehingga otot pun menjadi cepat lelah.
Pengaruh panas menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan
meningkatkan temperatur kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah. Sehingga
panas akan menyebabkan kontraksi ototnya lebih besar daripada suhu dingin.
Vasodilatasi pembuluh darah oleh suhu panas menyebabkan suplai oksigen
dalam darah mengalir lancar.
3.4 Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan
Makin banyak otot yang dipakai, makin besar ukuran dan kekuatannya dan
sebaliknya otot yang jarang dipakai timbulnya kelelahan akan lebih cepat.
Dan saat melakukan aktivitas dengan membawa dumbell, kelelahan yang
paling dirasakan adalah telapak dan jari tangan. Selain itu waktu lelah untuk
perempuan dan laki-laki, laki-laki lebih lama waktu lelahnya dibandingkan
dengan perempuan. Hal itu disebabkan laki-laki menyimpang glikogen pada
otot lebih banyak.
3.5 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

10

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diketahui ketelitian kerja pada
perempuan dan laki-laki berbeda. Dimana ketelitian kerja perempuan lebih
tinggi daripada laki-laki, berbanding terbalik dengan tingkat kelelahan pada
laki-laki dan perempuan.
3.6 Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh
Percobaan yang dilakukan pada beberapa posisi tubuh seperti penundukan
anterior kepala (anterior fleksi), pemiringan kepala kesamping (lateral fleksi),
pemalingan kepalakesamping(rotasi), dan tengadah (extensi) menyebabkan
orang coba mengalami pegal pada bagian kepalanya dan punggung.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa posisi tubuh berpengaruh terhadap
kecepatan timbulnya lelah, karena otot dipakasa untuk melakukan gerakan
yang sama dalam beberapa waktu, sehingga timbullah rasa pegal dan
terkadang disertai dengan kramnya otot.

KESIMPULAN

11

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kelelahan


otot diakibatkan karena menumpuknya asam laktat, dimana asam laktat
mengakibatkan penurunan energi dan berlanjut pada menurunnya kecepatan
kerja. Selain itu, posisi tubuh juga berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya
lelah, karena otot dipaksa untuk melakukan gerakan yang sama dalam
beberapa waktu, sehingga timbullah rasa pegal dan terkadang disertai dengan
kramnya otot. Pemijatan pada otot yang mengalami kelelahan akan
memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses pemulihan dari kelelahan
berjalan lebih cepat. Selain dengan pemijatan, pemulihan kelelahan otot juga
dapat dilakukan dengan pemancaran inframerah. Sinar infra merah akan
menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler darah membesar
dan meningkatkan temperature kulit sehingga dapat memperbaiki sirkulasi
darah yang mengakibatkan rasa lelah menjadi berkurang. Selain itu kelelahan
pada wanita lebih cepat dibandingkan pada laki-laki karena laki-laki dapat
menyimpan glikogen pada otot lebih banyak, sebagai sumber energi sehingga
terjadinya kelelahan otot lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA

12

Guyton,Arthur C. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.


Repository.usu.ac.id (diakses pada tanggal 22 November 2014)
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC
Syaifuddin.2006.Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.Jakarta: EGC.

13

Anda mungkin juga menyukai