PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Kontraksi
yang
terus
menurus
dapat
mengakibatkan
otot
adalah
ketidakmampuan
otot
untuk
sarah
berjalan
normal
dan
potensial
aksi
normal
tidak
memerlukan oksigen
disebut
memerlukan oksigen
disebut
metabolisme anaerobik.
Penyelidikan pada atlet telah menunjukkan bahwa kelelahan otot
meningkat berbanding langsung dengan kecepatan pengurangan glikogen otot.
1
Oleh karena itu, sebagian besar kelelahan adalah akibat dari ketidakmampuan
proses kontraksi dan metabolisme serabut-serabut otot untuk terus memberikan
hasil kerja yang sama. Hambatan aliran darah yang menuju otot yang sedang
berkontraksi menyebabkan kelelahan otot hampir sempurna dalam satu atau dua
menit karena kehilangan suplai makanan, terutama kehilangan oksigen (Guyton,
2007).
1.2 Alat dan Bahan
(1)Ergometer
(2)Kimograf
(3)Sphygmomanometer
(4)Metronom
(5)Stopwatch
(6)Medline (meteran)
(7)Alat Pengikat lengan atas
(8)Matras
(9)Manik-manik
(10)
Dumbbell 0,5kg
(11)
Penggaris siku-siku besar
(12)
Benang dan jarum jahit
(13)
Penutup mata
(14)
Lap putih
BAB II
HASIL PERCOBAAN
2.1 Data Pengamatan
2.1.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari
Tangan
Waktu
Kanan /
Kelamin
Kiri
kanan
terjadi lelah
8 14
lelah hilang
1 20
kanan
2 57
tengah merah
Jari memerah
1 51
sampai
Perubahan yang
Waktu
Jenis
terjadi
sampai
Kanan /
Kelamin
Kiri
L
P
kanan
kiri
Waktu
sampai
terjadi lelah
3 08
1 37
Perubahan yang
terjadi
Tangan memerah
Tangan memerah
Waktu
sampai
lelah hilang
1 22
1 19
Kanan /
Kelamin
Kiri
P
P
L
kanan
kiri
kanan
Waktu
sampai
terjadi lelah
1 54
3 50
2 23
Perubahan yang
terjadi
Tangan memerah
Tangan memerah
Tangan memerah
Waktu
sampai
lelah hilang
1 20
0 36
124
Waktu Lelah
Kelamin
L
P
9 40
4 30
Waktu
10
8
Jumlah manik
18 seri
19 seri
Yang dirasakan
Lelah
Lelah
Waktu
1 05
4 41
3 03
2 00
1 21
0 46
1 46
Perasaan
Lelah
Lelah
Lelah
Lelah
Lelah
Lelah
Lelah
bawah
Punggung tangan
1 08
Lelah
sebidang
2.2 Jawaban Pertanyaan Kelelahan Otot
1. Bagaimana pengaruh kelelahan pada ketelitian? Jelaskan
mekanismenya
Pada percobaan pengaruh kelelahan pada ketelitian, orang
coba diharuskan memasukkan benang ke dalam manik-manik
dalam waktu tertentu. Saat memasukkan manik-manik, posisi
orang coba relatif tetap yaitu menunduk dan berfokus ke jarum
yang akan dimasukkan ke manik-manik. Posisi yang terus
menerus seperti ini bisa mengakibatkan kelelahan otot pada
pundak dan leher belakang. Kelelahan ini bisa mengakibatkan
Bagaimana
pengaruh
kelelahan
pada
kecepatan
dan
mengakibatkan
penurunan
kecepatan
dan
daerah
otot
yang
mengalami
kontraksi
berlebih.
itu,
penumpukan
asam
laktat
juga
mengakibatkan
mengurangi
kelelahan
pada
otot.
Infrared
juga
Bagaimana
pengaruh
dingin
pada
kelelahan?
Jelaskan
mekanismenya
Suhu dingin menyebabkan penurunan kontraksi otot. Ini disebabkan suhu
dingin menyebabkan vasokontriksi atau penyempitan pembuluh darah yang
menyebabkan supply oksigen dan nutrisi dalam otot tidak lancar.
7.
Bagaimana
pengaruh
panas
pada
kelelahan?
Jelaskan
mekanismenya
Suhu panas menyebabkan pembuluh darah membesar (dilatasi) sehingga
dapat memperlancar sirkulasi darah yang membawa oksigen. Dengan demikian
dapat memulihkan kelelahan karena lebih banyak oksigen yang masuk untuk
memecah timbunan asam laktat.
8.
Apakah
posisi
tubuh
berpengaruh
terhadap
kecepatan
Kesimpulan:
Semakin lama otot-otot tubuh berkontraksi semakin besar rasa kelelahan dan nyeri
pada otot yang dialami orang coba, ciri-cirinya meliputi warna kulit semakin merah,
timbul rasa nyeri, dan keluarnya keringat
BAB III
PEMBAHASAN
Kelelahan otot bisa terjadi karena kontraksi yang kuat dan lama. Otot tidak
mampu lagi berkontraksi karena kekurangan energi. Otot berkontraksi
memerlukan glukosa untuk membentuk energi (ATP). Dan apabila kontraksi
terjadi terus menerus maka simpanan glukosa dan oksigen akan habis dan
terbentuklah asam laktat. Timbunan asam laktat ini merupakan salah satu tanda
kelelahan otot. Apabila hal tersebut terjadi maka diperlukan pengembalian energi
melalui nutrisi yang dibawa oleh sistem peredaran darah sehingga metabolisme
karbohidrat berjalan secara normal dan otot pun dapat menerima energi sehingga
aktivitas otot menjadi normal kembali.
Perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi massa otot. Pada laki-laki,
otot berkontraksi lebih kuat dan tahan lama. Perbedaan antara orang pertama dan
kedua disebabkan karena laki-laki mengalirkan darah lebih kencang dibandingkan
perempuan sehingga ketahanan kontraksi ototnya lebih tahan lama. Kemudian,
perbedaan penggunaan tangan juga dapat mempengaruhi kelelahan otot. Tangan
kanan lebih cepat lelah dibandingkan tangan kiri. Hal ini disebabkan karena
tangan di tangan kiri terdapat percabangan aorta yang lebih deras mengedarkan
darah karena lebih dekat dengan posisi jantung. Pada kedua tangan terjadi
perbedaan kelelahan otot karena antara tangan kanan dan kiri memiliki kebiasaan
yang berbeda dan biasanya perbedaan ini juga terjadi karena kebiasaan kontraksi
dengan menggunakan satu tangan. Pada orang coba yang terbiasa menggunakan
tangan kanan, maka tangan kanan akan lebih lama mengalami kelelahan otot.
Kelelahan otot menimbulkan rasa lelah dan kaku pada bagian tertentu
sehingga timbul berbagai kelainan seperti ketelitian dan ketrampilan kerja
terganggu. Emosi juga meningkat akibat respon rasa nyeri yang terjadi.
Peningkatan emosi tersebut menyebabkan tingkat konsentrasi juga menurun.
Posisi tubuh yang dalam keadaan stagnan atau diam dalam waktu yang
cukup lama dapat mengakibatkan banyak otot yang berkontraksi sehingga
semakin banyak kebutuhan glukosa dan oksigen untuk menghasilkan ATP.
Apabila glukosa dan oksigen tidak terpenuhi sesuai kebutuhan, maka akan terjadi
respirasi anaerob dengan hasil akhir asam laktat. Asam laktat mengakibatkan
kelelahan dan kekakuan pada otot yang berkontraksi. Selain itu, kebutuhan
oksigen yang disupply hanya pada daerah tertentu mengakibatkan beberapa
bagian tubuh tidak teraliri darah, biasanya disertai dengan rasa kesemutan.
Pemulihan kelelahan otot dapat dilakukan dengan cara mengistirahatkan
otot, pemijatan dan pemberian panas dan dingin. Istirahat berfungsi untuk
mengembalikan sirkulasi darah menjadi normal sehingga cukup banyak oksigen
dialirkan. Oksigen ini kemudian digunakan untuk memecah timbunan asam laktat
akibat kelelahan otot. Selain itu, oksigen digunakan untuk metabolisme
karbohidrat sehingga proses metabolisme berjalan dengan normal kembali dan
energi (ATP) dapat dihasilkan secara optimal.
Proses pemijatan atau penekanan pada otot dengan arah yang teratur
mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam
tubuh, sehingga mengurangi ketegangan otot. Efek yang ditimbulkan pada
pemijatan tersebut antara lain mengurangi tingkat kelelahan otot, menguraikan
asam laktat, memperlancar aliran darah, merelaksasi otot, mencegah terjadinya
cedera, memberikan rasa nyaman pada tubuh dan pikiran, dan mempercepat
penyembuhan akibat dari overuse.
Setelah pemijatan, kontraksi yang dapat dilakukan otot menjadi lebih
banyak. Hal tersebut terjadi karena saat pemijatan sirkulasi darah ditekan dan
berjalan lebih lancar dan lebih cepat sehingga energi yang didapatkan lebih
banyak daripada saat istirahat biasa. Pemijatan dan istirahat tersebut dapat
memperlancar sirkulasi darah sehingga pasokan energi yang dihasilkan lebih
banyak.
Pemberian berbagai suhu juga dapat mengurangi kelehan otot. Pemberian
infrared menimbulkan panas pada permukaan yang disinari. Pemberian panas ini
mengakibatkan pembuluh kapiler membesar sehingga sirkulasi darah dapat
kembali normal. Pengaruh suhu yang terlalu dingin pada otot (<20C selama 5
menit) dapat memperpanjang kerja otot karena pemberian suhu panas
sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena pemberian suhu panas menyebabkan
9
10
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah
melakukan
serangkain
percobaan
kelelahan
otot,
dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab kelelahan, antar lain: asam laktat yang
menumpuk, peredaran darah yang kurang lancar sehingga menyebabkan pasokan
oksigen dan nutrisi ke jaringan otot terhambat, terjadinya vasokontriksi atau
penyempitan pembuluh darah saat suhu dingin, dan posisi tubuh yang
menyangkut jumlah otot yang terlibat dalam posisi tersebut.
Kelelahan otot berdampak pada penurunan kerja dan keletihan kerja.
Kelelahan otot dapat dipulihkan dengan istirahat yang cukup, pemijatan, serta
penyinaran infra red yang dapat menimbulkan panas sehingga asam laktat dapat
diuraikan.
Keletihan kerja pada dokter gigi dapat dikurangi dengan menyediakan
kalori yang cukup, menggunakan metode yang baik saat bekerja, mempertahankan
kemampuan tubuh, memperhatikan waktu kerja, dan berusaha mengurangi
ketegangan
11
DAFTAR PUSTAKA
_________. ____. Daftar Pustaka: Kelelahan. [pdf].
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25191/4/Chapter%20II.pdf,
diakses tanggal 22 November 2014)
Guyton,Arthur C. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Putri, Titian. 2010. Kelelahan Otot (Ergonomik). [Online].
(http://titianputri.blogspot.com/2010/02/kelelahan-otot.html, diakses tanggal
22 November 2014)
Suhartini, drg, DKK. 2014. Modul Tanda-Tanda Vital dan Kelelahan Otot Edisi II.
Jember: Bagian Fisiologi-Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember
Syaifuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta: EGC
12