Anda di halaman 1dari 11

Syahrul Ahmad Ramadhan

G1C.19.0007
Semester 3
PJKR
KELELAHAN DAN
OVERTRAINING
Kelelahan dapat di definisikan sebagai kondisi menurunnya kapasitas kerja
yang di sebabkan oleh melakukan pekerjaan (yang dikerjakan) itu. Perlu di
tekankan bahwa kelelahan yang di sandangnya adalah yang benar-benar karena
melakukan pekerjaan itu. Masalahnya karena ada hal-hal lain juga yang dapat
menurunkan kapasitas kerja, misalnya: pengaruh obat, pengaruh sakit, atau karena
kurangnya minat. Dalam tiga hal yang tersebut di atas terdapat rasa lelah
walaupuan tak ada pekerjaan apapun yang di lakukan sebelumnya.
BENTUK KELELAHAN

Kelelahan fisik di sebabkan oleh karena kerja fisik atau kerja otot, dan menjadi
maalah yang sangat menarik minat para ahli ilmu faal. Perlu di pahami bahwa
kelelahan fisik adalah kelelahan dari Ergosistema-I (ES-I), dan dari Es-I yang
berfungsi secara aktif adalah sistem nervorum dan sistem muskular, gabungan dari
keduanya lebih di kenal sebagai sistema neuro muscular, sehingga kelelahan
hakikatnya dapat terjadi pada salah satu dari padanya atau gabungan dari
keduanya. Kesimpulan pada pembahasan saat ini adalah bahwa kelelahan dapat
terjadi baik pada saraf maupun pada otot.
PENYEBAB KELELAHAN
Penyebab pertama kelelahan fisik maupun mental haruslah berupa kegiatan yang
menggunakan daya(energy), karena tidak akan terjadi kelelaha bila sama sekali tidak ada
penggunaan daya.
Pada hakikatnya kelelahan dapat terjadi oleh berbagai penyebab yang dapat menimbulkan
terjadinya gangguan homeostasis.
Penyebab-penyebab itu adalah;
1.sumber daya habis atau tidak dapat di peroleh
2.tertimbunya sampah olahdaya di alam tubuh
3.tanggungnya keseimangan elektrolit/asam-basa di dalam cairan tubuh
di alam tubuh
3.tanggungnya keseimangan elektrolit/asam-basa di dalam cairan tubuh
4.terganggunya keseimbangan pemasukan dan pengeluaran air didalam tubuh.
OVERTRAINING
Overtraining adalah bentuk kronis dari kelelahan patalogis dalam olahraga. Pada
tahun 1950 Krestovnikov. Memasukkannya sebagai bentuk neurosis khusus yaitu
neurosis olahraga (spots neurosis). Kadang-kadang disebut sebagai staleness.
Aetiologi (penyebab)

Harapan yang berlebihan, yang melebihi kapasitas fungsional otak menjadi pemicu
terjadinya neurosis (overtraining) ini. Harapan yang berlebihan ini di sebabkan oleh:
• Proses perangsangan yang berlebihan yang di sebabkan oleh karena volume,
intensitas dan komleksitas latihan dari olahraga-olahraga tersebut.
• Proses peghambatan yang berlebhan dari gerakan-gerakan yang tidak diperlukan
pada saat membentuk gerakan-gerakan baru dan halus, atau oleh terjadinya
pengaruh diferensiasi rangsangan.
• Mobilitas proses saraf yang berlebihan atau perubahan-peruahan pada
“stereotype yang dinamis”.
Simptomatologi (Ciri-ciri)

Ciri-ciri utamanya adalah kelelahan yang tinggi, respon terhadap latihan yang
tidak ekonomis dan tidak seimbang, pemulhan yang lambat sekalipun terhadap
latian yang rigan, labilitas system vegetatatif dan sistim endokrin, adanya masalah
dalam proses olahdaya, dan proses hormonalnya, adanya gejala neurose psikis:
hiperaktivitas, depresi atau euporia,ansietas,dan menurunnya output olahraga
Diagnosis

Diagnosis tergatung kepada gejala, riwayat, serta periksaan-


pemeriksaan pungsional. Diagnosal diferensial adalah terhadap
syndroma solisitasi (sindroma harapan berlebihan), penyakit organic
atau gangguan psyconeurose
Pengobatan/Penyembuhan

Pencegahan tergantung pada pemeriksaan kesehatan secara


periodik,perkembangan fisik dan nutrisi,di sertai epaluasi fungsional prinsip
kesehatan olahraga dan metode latihan yang rasional.
• Hentikan latihan dan kompetisi,upayakan beristirahat pada ketinggiaan 600-800
m
• Paksakan melakukan istirahat aktif
• Dukung dengan psikoterapi ( sugesti,yoga,outogenic training ) dan physio-
hydro-therapy.
KESIMPULAN
Diagnosis overtraining adalah hal yang sangat serius , walau pun pada saat ini
itu sangat jarang terjadi pada olahraga. Masalahitu sudahsangat dipahami oleh
para dokter olahraga,dan hendaknya tidak dikacaukan dengan”sindroma harapan
berlebihan” atau” ke lelahan olahraga”. Dalam hal ini sangat perlu
mengembangkan metoda kesehatan olahraga yang tepat untuk mensupervisi
latihan-lstihsn olahraga, sehingga demikian mencegah terjadinyakondisi yang tepat
membahayakan atlet, timnya atau bahkan masyarakatnya.
DAFTAR PUSTAKA

■ http://blogrommysyahputra.blogspot.com/2014/11/kelelahan-dan-overtraining.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai