NABILA WULANDARI
D221 15 501
KELOMPOK III
LABORATORIUM ERGONOMI
DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara umum yang dimaksud dengan kerja fisik (physical work) adalah
kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya
(power). Kerja fisik seringkali juga disebut sebagai manual operation dimana
fisik, seringkali dikonotasikan sebagai kerja berat ataupun kerja kasar, dapat
kuat selama periode kerja berlangsung. Dalam hal kerja fisik ini maka
ukur yang dipakai sebagai penentu berat ringannya kerja fisik tersebut.
B. Tujuan praktikum
strip test.
kelelahan.
TEORI DASAR
Salah satu tolak ukur waktu yang dapat digunakan untuk menentukan
Berat atau ringannya kerja yang harus dilakukan oleh seorang pekerja akan
bisa ditentukan dari gejala-gejala perubahan yang tampak dan bisa diukur
2000):
Secara umum yang dimaksud dengan kerja fisik (physical work) adalah
kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya
(power). Kerja fisik seringkali juga disebut sebagai manual operation dimana
kuat selama periode kerja berlangsung. Dalam hal kerja fisik ini maka
ukur yang dipakai sebagai penentu berat ringannya kerja fisik tersebut.
mudah, cepat, efisien dan murah juga tidak diperlukan peralatan yang mahal
serta hasilnya pun cukup reliabel dan tidak menganggu ataupun menyakiti
Denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari
1. Denyut Nadi Istirahat (DNI) adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan
dimulai.
2. Denyut Nadi Kerja (DNK) adalah rerata denyut nadi selama bekerja.
3. Nadi Kerja (NK) adalah selisih antara denyut nadi istirahat dengan
Peningkatan yang potensial dalam denyut nadi dari istirahat sampai kerja
berikut :
100 𝑥 𝐷𝑁𝐾−𝐷𝑁𝐼
% CVL = 𝐷𝑁 𝑚𝑘𝑎𝑠−𝐷𝑁𝐼
dengan Metode Brouha. Keuntungan metode ini adalah sama sekali tidak
setelah subjek berhenti bekerja. Denyut nadi pemulihan (P) dihitung pada
akhir 30 detik menit pertama, kedua dan ketiga (P1, P2, P3). Rerata dari
sebagai berikut:
normal.
2. Jika rerata P1 yang tercatat ≤ 110, dan P1 – P3 ≥ 10, maka beban kerja
Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi oleh nilai absolute denyut nadi
variabel keseluruhan dari variabel bebas task (tugas), organisasi kerja dan
D. Kelelahan
tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan. Ada beberapa
berbeda-beda seperti :
1. Lelah otot, yang dalam hal ini bias dilihat dalam bentuk munculnya
gejala kesakitan yang amat sangat ketika otot harus menerima beban
organ visual (mata). Mata yang terkonsentrasi secara terus menerus pada
suatu objek (layar monitor) seperti yang dialami oleh operator computer
misalnya, akan terasa lelah. Cahaya yang terlalu kuat yang mengenai
mental (proses berpikir). Lelah mental ini seringkali pula disebut sebagai
lelah otak.
kerja yang bersifat rutin, monoton ataupun lingkungan kerja yang sangat
yang dirancang terlalu ketat. Kondisi semacam ini jarang terjadi dalam
(stress) yang dialami oleh tubuh manusia. Untuk menghindari akumulasi yang
Proses pemulihan dapat diproses dengan cara antara lain memberikan waktu
istirahat yang cukup, baik yang terjadwal/ terstruktur atau tidak dan seimbang
disebut dengan “lelah kronis”. Gejala-gejala yang tampak jelas akibat lelah
yang bisa ditunjukkan dengan output kerja merupakan tolak ukur yang sering
kesegaran fisik ataupun mental bagi diri manusia (pekerja). Jumlah total
waktu yang dibutuhkan untuk istirahat berkisar rata-rata 15% dari total waktu
E. Asam Laktat
Asam laktat merupakan produk akhir dan diproduksi dari sistem glikolisis
1993). Akumulasi asam laktat dapat terjadi selama melakukan latihan dengan
intensitas yang tinggi dalam waktu yang singkat, hal ini disebabkan karena
produksi asam laktat lebih tinggi dari pada pemusnahannya (Brooks, 1984).
Respon asam laktat sebagai akibat dari suatu latihan pada akhir-akhir ini
cukup men- dapat perhatian yang besar dari para ahli fisiologi, khususnya
berkaitan dunia keolahragaan. Kadar asam laktat menjadi salah satu variabel
(Janssen,1987).
Dalam tubuh, asam laktat diproduksi secara terus menerus dalam sitoplasma
Meskipun demikian jumlah asam laktat dalam tubuh relatif tetap. Pada orang
sehat dalam keadaan sedang istirahat, jumlah asam laktat sekitar 1-2 mM/l, 1-
Batas toleransi terhadap ketinggian konsentrasi asam laktat pada otot dan
darah selama melakukan aktivitas latihan fisik tidak diketahui secara pasti.
mencapai diatas 20 mM/l darah dan 25 mM/l kg berat otot basah, dan bahkan
bisa mencapai diatas 30 mM/l pada latihan dinamis dengan intensitas tinggi.
jaringan dan darah. Sel otot dan jaringan yang menerima laktat dapat
memecah laktat menjadi bahan bakar (ATP) untuk penggunaan (ATP) untuk
asam laktat darah maupun dalam otot. Latihan dengan intensitas tinggi
(Goodwin, 2007).
laktat. Pada subyek yang lari di treadmill juga membutuhkan waktu yang
kurang lebih sama untuk menurunkan kadar asam laktatnya. Pada umumnya
METODOLOGI PENELITIAN
a. Polar Watch
b. Polar Strip
c. Stopwatch
2. Kelelahan Fisiologis
a. Accutrend plus
b. Strip test
c. Lancing device
d. Alkohol
e. Kapas
B. Prosedur percobaan
(blood).
mengunakan kapas.
lancing device.
1. Tabel
a. Average
2. Grafik
Rest praktikan.
PEREMPUAN
200
180
160
Heart Rate
140
Nabila
120
P - No Rest
100
P-Rest
80
60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
waktu
sebagai berikut:
1) Kondisi Pribadi
menit pertama
aktivitas.
seutuhnya.
secukupnya.
2) Kondisi P No-Rest
memompa darah.
3) Kondisi P Rest
aktivitas.
L - No Rest L - Rest
Pada gambar 4.2 grafik Heart Rate Laki-laki per 30 detik di atas,
sebagai berikut:
1) Kondisi L No-Rest
memompa darah.
2) Kondisi L Rest
aktivitas.
Rest
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
L - Rest P - Rest
Pada gambar 4.3 grafik Heart Rate di atas, kita dapat mengamati
menit itu.
total.
No Rest
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
L - No Rest P - No Rest
tapi pada wanita lebih tinggi daripada laki laki pada grafik.
BB Terhadap Siklus
140 121
111
120 101
100 77
Siklus
80 61 57
60 46 49 47 43
40
20
0
38 47 49 49 54 54 54 55 58 76
Berat Badan
Badan. Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa berat badan tidak
120 121
100 101
Siklus
80 77
60 57 61
47 49 46
40 43
20
0
179 179 179 179 180 181 197 199 199
HR (DN Max)
kondisi.
Min-Max
200 181 176 173
180 162 166
160
140
120
93 96
100 82 82
Min
80 70 Max
60
40
20
0
Nabila L - Rest L - No Rest P - Rest P - No Rest
Rest, Heart Rate minimal adalah 91, dan maksimalnya 187. Dari
data di atas dapat dilihat bahwa Heart Rate minimal pada aktivitas
60 Recovery
40
20
0
Nabila L - Rest L - No P - Rest P - No
Rest Rest
Gambar 4.7 Grafik Initial Average, Work Max dan Recovery
Dari data di atas, Work Max pada kondisi No Rest baik Laki-laki
responden.
Pada Tabel 4.6 di atas adalah tabel %HR Reverse dan %CVL dari
(Denyut Nadi Istirahat), DNK (Denyut Nadi Kerja), dan DN Maks (220-
dan DNI, maka semakin kecil pula %HR Reverse dan %CVL nya begitu
pula sebaliknya. Dari hasil data dapat diketahui bahwa terdapat beberapa
jantung selama melakukan aktifitas fisik dan juga karena faktor kesalahan
pada saat pengambilan data (human error). Selain itu tingkat kelelahan
Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan melakukan hal – hal yang
dapat membuat tubuh tidak terlalu lelah dalam melakukan aktifitas kerja,
B. Metode Brouha
dari P1, P2, P3, dan P1-P3. Dapat dilihat dari tabel diatas, terdapat 4 dari
Solusi dari masalah di atas adalah dengan melakukan hal – hal yang dapat
B. Asam Laktat
sehingga kadar asam laktat meningkat. Dapat juga dilihat bahwa selisih
asam laktat antara sebelum dan sesudah melakukan aktivitas itu cukup
A. KESIMPULAN
Pro Trainer 5.
dan mengetahui perbedaan kadar asam laktat dalam darah sebelum dan
Brouha. Hasil yang didapat dari analisa beban kerja fisik dan tingkat
dibawah ini adalah tabel Nordic Body Map yang menunjukkan rasa sakit
pribadi dinilai berdasarkan nordic body map. Keluhan rasa sakit yang
dialami oleh diri pribadi dinilai berdasarkan nordic body map, pada
menit ke-enam keluhan terjadi pada betis kiri dan kanan. Selanjutnya
pada menit ke-tujuh hingga menit ke-delapan keluhan terjadi pada paha
kiri dan kanan. Kemudian di menit ke-sepuluh keluhan rasa sakit mulai
berangsung menghilang, hal ini karena pada menit tersebut tubuh sudah
Keluhan rasa sakit yang dialami sebagian besar berada pada bagian kaki
karena pada aktivitas yang dilakukan kali ini beban tubuh paling banyak
ditumpukan dari bagian paha hingga kaki, hal tersebut karena aktivitas
3. Hasil dari analisa grafik hasil perhitungan beban kerja serta tingkat
kebiasaan praktikan.
B. SARAN
bersih.
c. Kak Rahmaniar
Brooks, G.A., Fahey, T.D. 1984. Exercise Physiology Human Bioenergetics and
Fox, El., Bowers, R.W. and Foss, M.L. 1998. The Pysiologi- cal Basis of
College
Janssen Peter G.J.M., 1987. Training Lactate Pulse Rate. Oule Finland: Polar
Electro Oy, pp 26, 51-53, 57-58J. of Diabetes Sci and Tech. 1 (4): 558-
569