Anda di halaman 1dari 53

PRACTICUM MODULE

HUMAN-INTEGRATED SYSTEM
(ISYE 6197)

TIME AND MOTION STUDY

ADHELIN JATSIMIN HUSNA – 2440066651


IRENE NAOMI THEODORA - 2440072736
JASON KYNANDA - 2440098893
NATHANIA HARYANTO - 2440042563
RAHMADHYLA DINDAKESYA - 2440066960
RONALDO BENITO - 2440066935

INTEGRATED PRODUCT DESIGN ENGINEERING LABORATORY


PRODUCT DESIGN ENGINEERING PROGRAM
BINUS ASO SCHOOL OF ENGINEERING
TANGERANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut Freivalds & Niebel (2009), dalam prinsip studi waktu, kinerja operator
yang melakukan pekerjaan yang sama jarang sesuai dengan definisi standar yang tepat.
Akibatnya, beberapa penyesuaian terhadap waktu pengamatan rata-rata diperlukan untuk
menentukan waktu yang dibutuhkan operator yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan kecepatan standar. Hanya dengan cara ini standar yang benar untuk
operator bersertifikat dapat ditetapkan. Kinerja standar digambarkan sebagai tingkat
keluaran yang dicapai oleh operator yang sangat terampil yang beroperasi dalam kondisi
normal dengan kecepatan yang tidak terlalu cepat atau terlalu lambat, tetapi mencerminkan
kecepatan yang dapat dipertahankan sepanjang hari. Di sisi lain, tunjangan tambahan
digunakan karena tidak ada operator yang bisa menjaga tempo yang konsisten sepanjang
hari. Ada tiga interupsi yang membutuhkan waktu ekstra. Gangguan pribadi, seperti
perjalanan ke kamar kecil dan air mancur minum, adalah yang pertama; yang kedua adalah
kelelahan, yang dapat mempengaruhi bahkan orang yang paling fit untuk melakukan tugas-
tugas yang paling sederhana. Penundaan yang tidak dapat dihindari, termasuk kerusakan
alat, gangguan pengawas, kesulitan alat kecil, dan perbedaan material, semuanya harus
diperhitungkan dalam persamaan.
Waktu diukur dalam satuan standar. Ini adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang
pekerja biasa untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan dalam kondisi kerja normal,
dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kelelahan, pengaturan alat dan pekerjaan,
pemeliharaan alat, dan inspeksi pekerjaan, antara lain (Karanjkar, 2008).
Analisis rinci gerakan tubuh yang digunakan dalam melakukan pekerjaan dikenal
sebagai studi gerak. Tujuan dari analisis gerak adalah untuk menghilangkan atau
mengurangi gerakan yang tidak efisien sekaligus memfasilitasi dan mempercepat gerakan
yang efektif (Freivalds & Niebel, 2009).
Gilbreths menentukan dari analisis gerak bahwa semua pekerjaan, apakah produktif
atau tidak, dilakukan dengan menggabungkan 17 gerakan dasar yang dikenal sebagai
Therbligs (Gilbreth dieja mundur). Therbligs dapat bermanfaat atau berbahaya. Therblig
efektif membantu dalam penyelesaian proyek. Mereka sering dapat ditebang, tetapi
mereka tidak selalu dapat dihilangkan seluruhnya. Therblig yang tidak efektif
menghambat kemajuan tugas dan harus dihilangkan dengan menggunakan konsep motion
economy (Freivalds & Niebel, 2009).
Penerapan beberapa prinsip desain tampilan untuk menentukan cara
mengelompokkan atau menempatkan bagian-bagian fungsional perangkat dikenal sebagai
analisis tata letak.
Berikut ini adalah tiga prinsip yang sering digunakan (Fisk et al., 2009):
a. Frequency of Use: menentukan bahwa bagian fungsional yang sering digunakan
harus dikelompokkan bersama.
b. Sequence of Use: analog dengan prinsip frekuensi penggunaan, prinsip urutan
penggunaan menegaskan bahwa elemen fungsional yang digunakan dalam
urutan tertentu harus dikelompokkan bersama.
c. Importance of Use: kebutuhan untuk membuat elemen-elemen kunci mudah
terlihat dan diakses, serta kebutuhan untuk mengelompokkan elemen-elemen
tertentu bersama-sama.

Tunjangan yang Direkomendasikan ILO dipisahkan ke dalam kategori berikut


(Freivalds & Niebel, 2009):
1. Tunjangan Konstan
a. Kebutuhan Pribadi
Kebutuhan pribadi adalah gangguan dalam pekerjaan yang
diperlukan untuk kesejahteraan umum karyawan, seperti perjalanan ke air
mancur dan kamar kecil. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk penundaan
pribadi dipengaruhi oleh lingkungan kerja secara keseluruhan dan jenis
pekerjaan. Kondisi kerja memerlukan kerja intensif yang dilakukan pada
suhu tinggi, misalnya. Pekerjaan yang dilakukan di ruang pers departemen
pencetakan karet atau toko tempa panas, misalnya, akan menuntut lebih
banyak akomodasi untuk kebutuhan pribadi daripada pekerjaan ringan yang
dilakukan dalam suhu yang nyaman.
Tidak ada dasar ilmiah untuk menetapkan persentase yang tepat;
tetapi, pemeriksaan produksi yang komprehensif telah menunjukkan bahwa
tunjangan waktu pribadi 5%, atau sekitar 24 menit per 8 jam, dapat diterima
untuk kondisi kerja toko biasa.
b. Kelelahan Mendasar
Tunjangan kelelahan dasar adalah jumlah tetap yang
memperhitungkan energi yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan
dan membantu memecah kemonotonan. Untuk operator yang melakukan
pekerjaan ringan sambil duduk, dalam kondisi kerja yang baik, tanpa
tuntutan yang tidak biasa pada sistem sensorik atau motorik, nilai 4% dari
waktu tipikal dianggap tepat.
2. Tunjangan untuk Kelelahan Variabel
a. Abnormal Posture
Tunjangan untuk postur didasarkan pada pertimbangan metabolisme
dan dapat didukung oleh model metabolisme untuk berbagai aktivitas.
Energi yang dikeluarkan untuk berbagai postur dapat diprediksi dan
dibandingkan dengan menggunakan tiga persamaan sederhana untuk
duduk, berdiri, dan membungkuk. Penulis mendapatkan pengeluaran energi
masing-masing 3,8, 3,86, dan 4,16 kkal/menit untuk duduk, berdiri, dan
membungkuk, menggunakan berat badan orang dewasa rata-rata 69 kg
ditambah biaya energi tambahan 2,2 kkal/menit untuk aktivitas tangan
manual.
Postur lain dibandingkan dengan duduk karena ini adalah posisi dasar
yang menyenangkan yang dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang
lama. Rasio pengeluaran energi berdiri dan duduk adalah 1,02, yang
merupakan tunjangan 10%. Yang pertama sama dengan saran ILO. Yang
kedua sedikit lebih tinggi dari angka ILO sebesar 7%, meskipun itu bisa
menjadi kasus ekstrem dari postur yang tidak dapat dipertahankan untuk
waktu yang lama.
b. Muscular Force
Tunjangan untuk kelelahan dapat didasarkan pada dua prinsip
fisiologis utama: kelelahan otot dan pemulihan otot setelah kelelahan.
Gejala kelelahan otot yang paling jelas adalah hilangnya kekuatan otot yang
cukup besar. Berikut ini adalah nilai numerik untuk prinsip-prinsip ini:
1. Jika gaya penahan statis melebihi 15% dari kekuatan maksimum,
kekuatan maksimum berkurang.
2. Penurunan kekuatan otot sebanding dengan lamanya kontraksi
otot statis.
3. Jika kekuatan distandarisasi untuk kekuatan maksimum individu
untuk otot itu, varians otot individu atau unik diminimalkan.
4. Pemulihan adalah fungsi dari tingkat kelelahan; yaitu, persen
tertentu penurunan kekuatan maksimal akan membutuhkan
sejumlah pemulihan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 1.552 pekerja laki-laki dan
perempuan industri, kekuatan penahan maksimum F dapat diperkirakan.
Rata-rata tiga kekuatan angkat standar dasar adalah 45,5 kilogram.
Tunjangan yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Kekhawatiran metabolik diutamakan untuk pengangkatan yang lebih
sering (lebih dari satu pengangkatan per 5 menit), dan pedoman
pengangkatan NIOSH harus digunakan untuk menentukan batas
pengangkatan. Aturan pengangkatan NIOSH juga melarang beban lebih
dari 23,2 kg.
c. Atmospheric Conditions
Pedoman NIOSH yang lebih baru, yang menggunakan suhu bola bola
basah dan pengeluaran energi operasi, adalah metode yang lebih baik.
Regresi kuadrat terkecil dapat digunakan untuk mengukur tunjangan
kelelahan untuk personel yang tidak diaklimatisasi, menghasilkan:

RA = 𝑒 (−41.5 + 0.0161 𝑊 + 0.497 𝑊𝐵𝐺𝑇)

Dimana:
W = working energy expenditure (kcal/h)
WBGT = wet-bulb globe temperature (oF)
d. Mental Strain
Untuk beban kerja mental, investigasi dasar dan kecukupannya
tunjangan relaksasi dengan demikian membutuhkan (1) dan indikator
independen dari kompleksitas tugas dan (2) bukti objektif dari perubahan
hasil kerja dengan kelelahan atau waktu di tempat kerja. Ketidakjelasan
tunjangan relaksasi ILO semakin memperumit masalah: 1 persen untuk
proses yang cukup rumit, 4 persen untuk proses yang membutuhkan rentang
perhatian yang kompleks atau luas, dan 8 persen untuk proses yang sangat
kompleks.
e. Monotony
Pemberian tunjangan istirahat yang monoton, seperti yang
didefinisikan oleh ILO, adalah yang paling tepat sebagai "hasil dari
penggunaan berulang dari kemampuan mental tertentu, seperti dalam
aritmatika mental." Tugas dengan monoton rendah tidak menerima
tunjangan tambahan; tugas dengan monoton sedang menerima 1 persen, dan
tugas dengan monoton tinggi menerima tunjangan 4 persen.
f. Tediousness
Tunjangan untuk kebosanan tugas (atau pengulangan tugas) adalah 0
persen untuk sebuah tugas yang agak membosankan, 2 persen untuk tugas
yang membosankan, dan 5 persen untuk tugas yang sangat membosankan.
Sebagaimana didefinisikan oleh ILO, tunjangan ini diterapkan pada
elemen-elemen di mana terdapat “penggunaan berulang pada anggota tubuh
tertentu, seperti jari, tangan, lengan atau kaki.” Dengan kata lain, tugas yang
membosankan berulang kali menggunakan gerakan fisik yang sama,
sedangkan tugas yang monoton berulang kali menggunakan kemampuan
mental yang sama.

Adapun rumusnya sebagai berikut (Shim, 2009):


𝐴𝑠𝑠𝑒𝑚𝑏𝑙𝑦 𝑇𝑖𝑚𝑒
Cycle Time = 𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑚𝑏𝑙𝑦
100% + % 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔
Normal Time = 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 × ( )
100%
100%
Standard Time = 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑇𝑖𝑚𝑒 × (100% − % 𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒)

Rumus Uji Kecukupan Data sebagai berikut (Sutalaksana, Anggawisastra &


Tjakraatmadja, 2006):

2
𝑘 2 − (𝛴𝑋𝑗)2
√𝑁 × 𝛴 𝑋𝑗
𝑁′ = ( 𝑠 )
𝛴 𝑋𝑗
Dimana
N’ : Jumlah data yang dibutuhkan secara teoritis
N : Jumlah data pengamatan
K : Tingkat keyakinan
s : Derajat ketelitian
Xj : Data pengamatan ke-j

Tingkat keyakinan dapat diperoleh dari tabel z:


Tabel 1.4 Confidence Level Constants

Confidence Level 90% 95% 99%

Z∝/2 1,645 1,96 2,575


Sumber : (Carson & Nicol, 2014)

Berikut adalah penjelesan dari MTM (Methods-Time Measurement)


1. Pengukuran Waktu Metoda (Methods-Time Measurement)
Pengukuran waktu metoda yang dalam istilah asingnya lebih dikenal
sebagai Methods-Time Measurement (MTM) - adalah suatu sistem penetapan
awal waktu baku (predetermined time standard) yang dikembangkan
berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja
industri yang direkam dalam film. Sistem ini didefinisikan sebagai suatu
prosedur untuk menganalisa setiap operasi atau metoda kerja (manual
operation) ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk
melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian menetapkan standar waktu dari
masing-masing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi-
kondisi kerja masing-masing yang ada.
Pengukuran waktu metoda membagi gerakan-gerakan kerja atas elemen-
elemen gerakan menjangkau (reach), mengangkut (move), memutar (turn),
memegang (grasp), mengarahkan (position), melepas (release), lepas rakit
(disassemble), gerakan mata (eye movement), dan beberapa gerakan anggota
badan lainnya. Waktu untuk setiap elemen gerak ini ditentukan menurut
beberapa kondisi yang disebut "kelas-kelas". Kelas-kelas ini dapat menyangkut
keadaan-keadaan perhentian, keadaan obyek yang ditempuh atau dibawa, sulit
mudahnya menangani objek atau kondisi-kondisi lainnya.
Diawali sekitar tahun 1963 untuk pertama kalinya diintroduksikan
"anggota" dari sistem Pengukuran Waktu Metoda (Methods-Time Measurement
MTM) yang disebut dengan General Purpose Data (MTM GPD) dan pada saat
yang bersamaan MTM-1 dipakai untuk merencanakan sistem dasar dari MTM.
Belakangan ini perkembangan sistem/metoda MTM-GPD, MTM-2, MTM-3,
MTM-V, MTM-M, MTM-C, DAN 4M DATA. Unit waktu yang digunakan
dalam tabel-tabel ini adalah sebesar perkalian 0.00001 jam dan unit satuan ini
dikenal sebagai TMU (Time Measurement Unit). 1 TMU adalah sama dengan
0.00001 jam atau 0.0006 menit.
a. Gerakan-Gerakan Dasar Pada Pengukuran Waktu Metode Menjangkau
(Reach)
Menjangkau adalah elemen gerakan dasar yang digunakan bila
maksud utama gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari ke suatu
tempat tujuan tertentu. Waktu yang dibutuhkan untuk gerakan menjangkau
ini bervariasi dan tergantung pada faktor-faktor seperti keadaan/ kondisi
tujuan, panjang gerakan dan macam gerak jangkauan yang dilakukan. Di
sini ada lima macam kelas menjangkau (Tabel Reach-R dan Move-M) yang
mana waktu untuk melaksanakan masing-masing gerakan menjangkau
tersebut akan dipengaruhi oleh keadaan objek yang akan dijangkau.
Di sini panjang gerakan menjangkau adalah merupakan lintasan yang
sebenarnya, tidak hanya sekedar berupa garis lurus yang menunjukkan jarak
antara dua titik lokasi.
b. Mengangkut (Move)
Mengangkut adalah elemen gerakan dasar yang dilaksanakan dengan
maksud utama untuk membawa suatu objek dari satu lokasi ke lokasi tujuan
tertentu.
Di sini waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut dipengaruhi oleh
variabel variabel seperti kondisi sasaran yang dituju, jarak yang harus
ditempuh, jenis atau tipe pengangkutan, dan faktor-faktor berat, dinamika
atau statika objek. Waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut juga
dipengaruhi oleh panjangnya gerakan (seperti halnya dengan elemen
menjangkau). Pengaruh berat pada waktu gerak terjadi bila berat lebih besar
dari 2,5 pounds ditambahkan pada waktu yang diperoleh dari tabel
mengangkut.
c. Memutar (Turn)
Memutar adalah gerakan yang dilakukan untuk memutar tangan baik
dalam keadaan kosong atau membawa beban. Gerakan di sini berputar pada
tangan, pergelangan, dan lengan sepanjang sumbu lengan tangan yang ada.
waktu dibutuhkan untuk memutar akan tergantung pada dua variabel yaitu
derajat putaran dan faktor berat yang harus dipikul.
d. Menekan (Apply Pressure)
Menunjukkan nilai waktu gerakan dasar menekan. Di sini
memberikan siklus waktu penuh dari komponen-komponen yang berkaitan
dengan gerakan-gerakan yang lain.
e. Memegang (Grasp)
Memegang adalah elemen gerakan dasar yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk menguasai/mengontrol sebuah atau beberapa obyek
baik dengan jari-jari maupun tangan untuk memungkinkan melaksanakan
gerakan dasar berikutnya. Di antara hal-hal yang mempengaruhi lamanya
gerakan ini adalah mudah/sulitnya objek dipegang, bercampur tidaknya
objek dengan objek lain, bentuk obyek dan lain-lain.
f. Mengarahkan (Position)
Mengarahkan adalah elemen gerakan dasar yang dilaksanakan untuk
menggabungkan, mengarahkan atau memasangkan satu objek dengan objek
lainnya. Gerakan yang ada di sini cukup sederhana sehingga tidak
diklasifikasikan seperti elemen-elemen gerakan dasar yang lain. Waktu
untuk gerakan mengarahkan dipengaruhi oleh derajat kesesuaian, bentuk
simetris, dan kemudahan untuk ditangani (handling).

Berikut adalah rumus untuk mencari TMU menggunakan jarak:

𝑥 − 𝑥1 𝑥2 − 𝑥1
=
𝑦 − 𝑦1 𝑦2 − 𝑦1

Dengan keterangan:
x = jarak terukur
x1 = jarak terdekat lebih rendah (pada tabel)
x2 = jarak terdekat lebih tinggi (pada tabel)
y = waktu TMU
y1 = waktu TMU terdekat lebih rendah (pada tabel)
y2 = waktu TMU terdekat lebih tinggi (pada tabel)
g. Melepas (Release)
Melepas adalah elemen gerakan dasar untuk membebaskan kontrol
atas suatu objek oleh jari atau tangan. Ada dua klasifikasi gerakan melepas
ialah gerakan melepas normal (normal release) yaitu secara sederhana jari-
jari tangan bergerak membuka dan yang kedua adalah gerakan melepas
sentuhan (contact release) yaitu dimulai dan diselesaikan penuh sesaat
elemen gerakan menjangkau (reach) dimulai tanpa ada waktu idle sesaat
pun. Biasanya gerakan melepas tidak membutuhkan waktu untuk
melaksanakannya terkecuali bila gerakannya terpisah dengan gerakan
lainnya.
h. Melepas Rakit (Disassemble atau Disengage)
Lepas rakit adalah elemen gerakan dasar yang digunakan untuk
memisahkan Kontak antara satu obyek dengan obyek lainnya. Hal ini
termasuk gerakan memaksa yang dipengaruhi oleh mudah atau tidaknya
pada saat gerak lepas rakit dilaksanakan atau mudah sulitnya obyek
dipegang. Waktu yang dibutuhkan untuk gerakan lepas rakit akan
dipengaruhi oleh 3 variabel seperti tingkat hubungan/sambungan dari
obyek- obyek yang akan dipisahkan, kemudian di dalam proses handling,
faktor kehati-hatian yang perlu dipertimbangkan.
i. Gerakan Mata (Eye Times)
Pada bagian besar aktivitas kerja, waktu yang dibutuhkan untuk
menggerakkan dan memfokuskan mata bukanlah merupakan faktor-faktor
yang menghambat sehingga konsekuensinya hal ini tidak akan
mempengaruhi waktu untuk melaksanakan operasi kerja itu sendiri,
terkecuali gerakan-gerakan mata yaitu eye focus time dan eye travel time.
Eye focus time (gerakan mata untuk focus) akan memerlukan waktu untuk
melakukan gerakan fokus pada suatu obyek dan melihatnya untuk waktu
yang cukup lama guna menentukan karakteristik-karakteristik dari obyek
tersebut (obyek dilihat tanpa mengangkat mata). Selanjutnya eye travel time
(gerak perpindahan mata) dipengaruhi oleh jarak di antara obyek- obyek
yang harus dilihat dengan jalan menggerakkan mata seperti yang
ditunjukkan di tabel 1.12 pada lampiran.
j. Gerakan Anggota Badan, Kaki dan Telapak Kaki (Body, Leg, Foot)
Gerakan-gerakan anggota badan lainnya adalah gerakan kaki, telapak
kaki serta bagian-bagian tubuh lainnya seperti lutut, pinggang, dan lain-lain.
Di dalam operasi-operasi kerja di industri, seringkali dijumpai bahwa
gerakan kerja harus dilakukan oleh lebih dari satu anggota tubuh pada saat
yang sama. Biasanya metoda yang paling efektif untuk melaksanakan suatu
operasi kerja dilakukan oleh dua atau lebih anggota tubuh yang bergerak
pada saat bersamaan. Apabila dua atau lebih Gerakan dikombinasikan (atau
overlapping) maka bal ini akan bisa menghemat waktu penyelesaian kerja
dan membatasi gerakan-gerakan kerja. Apabila dua gerakan dilaksanakan
dalam waktu bersamaan hal ini akan disebut sebagai kombinasi gerakan
(gerakan dilakukan oleh anggota tubuh yang sama), sedangkan bila
gerakan-gerakan tersebut dilakukan oleh anggota tubuh yang berbeda
dikenal sebagai gerakan-gerakan simultan (simultaneous motions). Tabel
1.14 pada lampiran akan memberi petunjuk- petunjuk untuk masalah ini,
meskipun tidak bisa diterapkan setiap kasus.

2. Langkah-langkah didalam Pelaksanaan Pengukuran Waktu Kerja


Akan sangat sederhana sekali bilamana dalam mendeskripsikan gerakan-
gerakan kerja dilaksanakan dengan menuliskan kode-kode tertentu. Satu hal
yang tidak efisien kalua harus mendeskripsikan suatu gerakan dalam kalimat
“menjangkau sebuah benda yang terletak di tempat yang pasti pada jarak 5 inchi
karena hal ini akan cukup ditulis dengan RSA (dalam waktu 6,5 TMU). Berikut
ini akan memberikan kode-kode yang bisa dituliskan untuk berbagai macam tipe
gerakan kerja:
Gambar 1.1 Simultaneous Motions
Sumber: https://slideplayer.info/slide/12952466/

Bilamana simbol – simbol atau kode – kode akan dituliskan, maka cara
penulisan dilakukan dengan menguraikan gerakan – gerakan kerja satu per satu
secara berurutan dari atas ke bawah. Demikian pula apabila gerakan benda kerja
tersebut dilakukan oleh tangan kanan atau tangan kiri harus dituliskan secara
terpisah. Sedangkan waktu (dalam unit satuan TMU) dituliskan di kolom
tengah. Contoh penulisan menggunakan pengukuran waktu Metode tertulis pada
tabel 1.15 pada lampiran.
Langkah – langkah tersebut di atas menunjukkan gerakan – gerakan kerja
tangan kiri menjangkau objek sejauh 12 inchi (gerakan menjangkau kelas C)
dan kemudian diikuti dengan gerakan memegang objek G-4A untuk mengambil
objek atau benda kerja. Tangan kiri kemudian bergerak membawa obyek dan
dipindahkan ke tangan yang lain (tangan kanan) sejauh 10 inchi dan gerakan
membawa dikategorikan kelas A. Suatu transfer dilakukan sehingga akhirnya
objek dipegang oleh tangan kanan yang membawa objek sejauh 12 inchi ke
lokasi kerja yang pasti, mengarahkan dan akhirnya melepaskan obyek tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah dari praktikum ini, yaitu:
1. Berapa cycle time, normal time, dan standard time dari percobaan
pembongkaran dan pemasangan pulpen?
2. Apakah data yang digunakan untuk menganalisis pembongkoran pemasangan
pulpen sudah mencukupi?
3. Bagaimanakah aplikasi dari peletakan benda pada denah sebelum dan denah
sesudah berdasarkan teori Principle of Usage?
4. Apakah terdapat perbedaan antara waktu pemanggangan roti dengan denah
sebelum dan denah sesudah sebagai dampak dari perbedaan peletakan alat dan
bahan percobaan memanggang roti?
5. Bagaimana kesesuaian antara perhitungan percobaan praktikum dengan
perhitungan tabel MTM?
1.3 TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini, yaitu:
1. Dapat mengetahui cycle time, normal time, dan standard time dari percobaan
pembongkaran pemasangan pulpen,
2. Dapat mengetahui kecukupan data yang digunakan,
3. Memahami aplikasi peletakan benda pada denah sebelum dan sesudah
berdasarkan teori yang ada,
4. Dapat mengetahui perbedaan waktu pada denah sebelum dan sesudah
pemanggangan roti sebagai dampak dari perbedaan peletakan alat dan bahan
percobaan memanggang roti,
5. Memahami kesesuaian antara perhitungan tabel percobaan praktikum dengan
perhitungan tabel MTM.
BAB II
PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA

2.1 WAKTU SIKLUS STASIUN KERJA


2.1.1 ANALISIS CYCLE TIME
Cycle Time adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dalam
satu siklus. Pada percobaan ini, cycle time adalah waktu satu kali pembongkaran
pemasangan pulpen pilot acroball 0,7 yang dilakukan oleh operator.
Berikut adalah tabel data hasil dua belas kali percobaan pembongkaran
pemasangan pulpen, yang dapat membantu dalam penghitungan cycle time:

Tabel 2.1 Cycle Time satuan dalam sekon

PERAKITAN WAKTU PERAKITAN WAKTU SIKLUS

1 21,47 21,47

2 42,62 21,15

3 65,15 22,53

4 87,12 21,97

5 113,26 26,14

6 135,05 21,79

7 164,76 29,71

8 187,32 22,56

9 208,77 21,45

10 233,58 24,81

Σ Produk Baik 5

Σ Produk Cacat 2

Σ Produk Total 10

Berdasarkan tabel 2.1, dapat dilihat bahwa terdapat dua perakitan yang cacat,
yaitu pada percobaan 5 dan 7. Percobaan 5 dianggap cacat karena pegas dari pulpen
menggelinding mendekati operator dan susah untuk diambil. Sedangkan percobaan
nomor 7 dianggap cacat karena bagian atas pulpen yang jatuh ke lantai.
Menggelindingnya pulpen dan jatuhnya bagian atas ke pulpen, membuat kedua
percobaan itu membutuhkan waktu perakitan yang lebih lama dari yang lainnya.

Berikut adalah perhitungan dari cycle time:


𝐴𝑠𝑠𝑒𝑚𝑏𝑙𝑦 𝑇𝑖𝑚𝑒
CT =𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑚𝑏𝑙𝑦
133.58
CT = 10
CT = 23,36 detik

2.1.2 ANALISIS NORMAL TIME


Normal time adalah lama waktu yang diperlukan dimana pekerjaan dilakukan
tanpa adanya gangguan apapun. Pada percobaan ini, waktu normal adalah waktu
ketika pembongkaran pemasangan pulpen tanpa mempertimbangkan adanya kendala
apapun di sekitar pekerjaan.
Berikut adalah tabel performance rating dari operator saat melakukan
pembongkaran pemasangan pulpen, yang dapat digunakan untuk membantu
penghitungan normal time:

Tabel 2.2 Normal Time

No Factor Class Symbol Rating

1 Skill Good C2 3%

2 Effort Average D 0%

3 Condition Ideal A 6%

4 Consistency Poor F -4 %

Total 5%
Tabel 2.3 Alasan Pemilihan Persentase Performance

No. Factor Alasan

1. Skill Good Skill good dipilih karena, dilihat dari


waktu yang operator perlukan untuk
melakukan satu kali pembongkaran
pemasangan pulpen, operator
memerlukan waktu yang tergolong
cukup lama.

2. Effort Average Effort average dipilih karena,


berdasarkan video, operator terlihat
santai dalam melakukan
pembongkaran pemasangan pulpen
dan terlihat tidak mengeluarkan usaha
yang besar.

3. Condition Ideal Condition ideal dipilih karena, dalam


melakukan pembongkaran
pemasangan pulpen ini, operator dalam
kondisi yang sehat dan baik.

4. Consistency Poor Consistency poor dipilih karena, dalam


melakukan pembongkaran
pemasangan pulpen, waktu yang
diperlukan berbeda antara percobaan
yang satu dengan yang lainnya. Selain
itu, cara pembongkaran yang dilakukan
pun berbeda – beda antara yang satu
dengan yang lainnya.

Berikut adalah perhitungan dari normal time:


100% + %𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔
NT =𝐶𝑇 × 100%
100% + 5%
NT = 23,36 × 100%
NT = 24,53 detik

2.1.3 ANALISIS STANDARD TIME


Standard time adalah waktu yang diperlukan operator dalam menyelesaikan
pekerjaan dengan adanya beberapa kendala yang tidak dapat dihindari. Pada
percobaan ini, waktu standar adalah waktu yang diperlukan operator dalam
pembongkaran pemasangan pulpen dengan mempertimbangkan kendala yang ada di
sekitar pekerjaan.
Berikut adalah tabel work allowances atau persenan kendala yang ada selama
pembongkaran pemasangan pulpen, yang dapat digunakan untuk membantu
penghitungan standard time:
Tabel 2.4 Work Allowance Pengulangan Perakitan Pulpen

A. Constant Allowances:

1. Personal Allowance 5%

2. Basic Fatigue Allowance 4%

B. Variable Allowances:

1. Abnormal Position Allowance:

a. Slightly 0%
Awkward

2. Use of Force, or Muscular 0%


Energy (Lifting, Pulling, or
Pushing) (0.0214 pounds)

3. Bad Light:

a. Slightly Below 0%
Recommended

4. Atmospheric Conditions (Heat 4%


and Humidity) - Variable

5. Close Attention:

c. Very Fine or 5%
Very Exacting

6. Noise Level:

c. Intermittent - 5%
Very Loud

7. Mental Strain:

b. Complex or 4%
Wide Span of
Attention
8. Monotony:

c. High 4%

9. Tediousness:

c. Very Tedious 5%

Total: 36 %

Tabel 2.5 Alasan Pemilihan Variable Allowances

No. Variable Allowances Alasan

1. Abnormal Position Slightly Awkward Slightly awkward dipilih karena


Allowance: terlihat pada video, postur badan
operator yang sedikit kaku.

2. Use of Force, or Muscular Energy Karena massa dari pulpen adalah


(Lifting, Pulling, or Pushing) 0.0213848 pounds yaitu dibawah 5
pounds maka dipilihlah 0 %

2. Bad light Slightly below Slightly below recommended dipilih


recommended karena pencahayaan tempat
dilakukannya percobaan sedikit gelap
dan cahaya yang ada berwarna kuning
sehingga kurang terang.

3. Close Attention Very Fine or Very Fine or exacting dipilih karena


Exacting kegiatan ini memerlukan perhatian
yang sangat besar dari operator akibat
banyaknya komponen dari pulpen
yang kecil – kecil dan dapat hilang
apabila tidak diperhatikan.

4. Noise Level Intermittent-Very Intermittent-very loud dipilih karena


Loud terdengar jelas pada video suara dari
lagu latar sangat keras. Selain itu,
operator juga sempat diajak bicara
oleh pengambil video, sehingga dapat
mengganggu konsentrasi operator
juga.
5. Mental Strain Complex or Wide Complex or Wide Span of Attention
Span of Attention dipilih karena banyaknya komponen
dari pulpen membuat pembongkaran
pemasangan menjadi cukup complex
untuk dikerjakan oleh operator.

6. Monotony High High dipilih karena pembongkaran


pemasangan pulpen ini diulang –
ulang hingga sepuluh kali oleh
operator, hingga dapat membuat
operator merasa bosan.

7. Tediousness Very Tedious Very Tedious dipilih karena operator


melakukan gerakan yang sama hingga
sepuluh kali pembongkaran
pemasangan pulpen.

Berikut adalah perhitungan dari standard time:


100%
ST =𝑁𝑇 × 100% − %𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
ST =24,53 × 100% − 36%
ST = 38,33 detik

2.1.4 UJI KECUKUPAN DATA


Uji kecukupan data adalah adalah perhitungan yang digunakan untuk
mengetahui kecukupan dari data.
Berikut adalah perhitungan uji kecukupan data:
2
𝑘 2 2
√𝑁 × 𝛴 𝑋𝑗 − (𝛴 𝑋𝑗)
𝑁′ = ( 𝑠 )
𝛴 𝑋𝑗
2
1,96×√10× 5523,95− 54559,62
N’ = ( )
233,58
2
1,96×√55239,45 − 54559,62
N’ = ( )
233,58
2
1,96×√679,84
N’ = ( )
233,58
1,96 × 26,07 2
N’ = ( )
233,58
N’ = (0.22)2
N’ = 0.048 data (Karena kurang dari satu maka dianggap satu data)
Berdasarkan uji kecukupan data, diketahui bahwa data yang diperlukan untuk
menganalisis sudah mencukupi. Hal ini dikarenakan hasil perhitungan yang
didapatkan menyatakan bahwa setidaknya terdapat satu data untuk bisa melakukan
analisis. Karena data yang digunakan untuk menganalisis waktu pembongkaran
pemasangan pulpen adalah sepuluh, maka jumlah data sudah sangat mencukupi.
2.2 DENAH COOKING STATION
2.2.1 ANALISIS DENAH SEBELUM
Berikut adalah denah awal sebelum diolah ulang:

Gambar 2.1 Denah Awal Sebelum Diolah Ulang

Berdasarkan gambar 2.1 posisi dari pisau, sendok, dan meses berada di sebelah
kiri operator, toaster di depan operator, serta piring, mentega dan wadah roti di
sebelah kanan operator. Dari denah tersebut, terlihat bahwa posisi ini sebetulnya
kurang efektif ketika dilihat dari Principle of Usage. Berikut adalah rinciannya:
1. Frequency of Use
Berdasarkan frequency of use, meses, pisau, mentega, dan sendok
adalah alat yang paling sering digunakan sehingga terletak lebih dekat
dengan pengguna. Sedangkan sisanya hanya digunakan sekali - kali saja.
Oleh sebab itu, seharusnya wadah roti diletakkan lebih jauh dari pengguna
sehingga tidak menutupi mentega yang lebih sering digunakan.
2. Sequence of Use
Berdasarkan sequence of use, dapat dilihat bahwa posisi setiap
benda terkesan berseberangan satu sama lain. Apabila dilihat dengan
sequence of use, mengambil roti dari wadahnya dan memasukkannya ke
dalam toaster yang berseberangan membuat gerakan operator kurang
efisien. Lalu setelah roti selesai dipanggang maka operator akan
mengambil mentega dan juga meses yang terletak berseberangan dan juga
membutuhkan pisau dan sendok untuk mengambil mentega yang juga
terletak di seberang. Terakhir, operator akan meletakkan roti yang telah
selesai dibuat pada piring yang juga berseberangan dari posisi setelah
mengambil meses.
3. Importance of Use
Berdasarkan importance of use, pisau dan sendok akan digunakan
menggunakan tangan kanan, sehingga tidak seharusnya berada di kiri.
Selain itu, wadah roti seharusnya diletakkan dekat dengan toaster dan
piring yang memiliki kegunaan yang sama. Serta meses dan mentega juga
seharusnya diletakkan berdekatan karena memiliki kegunaan yang mirip.

2.2.2 ANALISIS DENAH SETELAH


Berikut adalah denah awal setelah diolah ulang:

Gambar 2.2 Denah Awal Setelah Diolah Ulang

Setelah melakukan penataan ulang seperti yang terlihat pada gambar 2.2, penulis
menata ulang beberapa bagian sesuai dengan
1. Frequency of Use
Berdasarkan frequency of use, peletakan dari benda - benda sudah
benar, dimana pisau, sendok, meses, dan mentega yang digunakan paling
sering terletak lebih dekat dengan pengguna.
2. Sequence of Use
Berdasarkan sequence of use, dapat dilihat peletakan pada setiap alat
dan bahan pembuatan roti panggang sudah sesuai urutan. Seperti wadah roti
yang berada di sebelah toaster dan piring yang diletakkan di depan toaster
sehingga roti yang ingin dipanggang bisa dengan mudah diletakkan ke
dalam toaster tanpa harus dipindahkan dengan jauh dan juga saat roti selesai
dipanggang dapat langsung dipindahkan ke atas piring. Peletakan dari
meses juga sudah sesuai karena diletakkan berdampingan dengan mentega.
Selain itu, dikarenakan tangan operator yang lebih dominan adalah tangan
kanan, maka alat – alat yang akan dipegang dan digunakan diletakkan di
sebelah kanan.
3. Importance of Use
Berdasarkan importance of use, peletakan dari benda - benda ini
sudah benar, dimana mentega dan meses yang memiliki kegunaan yang
mirip terletak pada posisi yang sama yaitu di sebelah kiri operator, pisau
dan sendok yang memiliki kegunaan yang mirip terletak pada posisi yang
sama yaitu di sebelah kanan operator, serta toaster, piring, dan wadah roti
yang memiliki kegunaan yang mirip terletak pada posisi yang sama yaitu di
depan operator.
2.2.3 REKAPITULASI WAKTU HASIL PRAKTIKUM
Berikut adalah tabel rekapitulasi waktu dari denah awal:
Tabel 2.6 Rekapitulasi Waktu dari Denah Awal Satuan Dalam Sekon
Left Hand Time Time Right Hand
Idle 0,71 0,83 Reach
0,04 Grasp
Reach 0,85
0,8 Move
Grasp 0,2
0,12 Release
0,06 Reach
0,11 Grasp
0,27 Move
0,02 Release
Move 0,76
0,72 Reach
Hold 0,65
Realease 0,12
0,38 Grasp
Reach 0,23
Grasp 0,09
Hold 0,14
Realease 0,15
Reach 0,43
1,04 Move
Grasp 0,12 0,06 Release
0,71 Reach
0,3 Grasp
Move 1,11
Hold 0,78
2,22 Move
Move 2
Realease 0,02 0,68 Hold
Reach 0,8 0,8 Move
0,1 Release
Idle 0,16
Reach 0,33
Apply Force 1,75
Release 0,09
114,22 Idle
0,28 Reach
0,33 Grasp
2,57 Move
0,18 Release
0,78 Reach
0,46 Grasp
Idle 118,37 1,12 Move
Reach 0,77 0,2 Release
1,34 Reach
Grasp 0,24 0,08 Grasp
Move/Preposition 2,37 2,37 Move/Preposition
Release 0,18 0,18 Release
Reach 0,81 0,58 Reach
Grasp 0,08
0,41 Idle
Move 0,6 0,3 Reach
Realease 0,1 0,3 Grasp
Idle 1,09
1,28 Move
Reach 0,8
Grasp 0,31 1,52 Idle
2,31 Use
Hold 3,06
Release 0,06
Reach 0,87
Idle 0,08
Reach 0,24
Grasp 0,12 1,63 Move
Hold 24,06 23,96 Use
Release 0,07
0,24 Move
0,39 Idle
Reach 0,81 0,28 Move
Grasp 0,02 0,02 Release
Move 1,24
1,99 Idle
Release 0,84
0,87 Reach
0,08 Grasp
Idle 1,26
0,96 Move
Reach 0,72
Grasp 0,15
1,75 Use
Hold 1,62
Release 0,15
Reach 0,96
1,46 Move
Idle 3,39
3,26 Use
Reach 1,01
1,12 Move
Idle 0,37
Reach 0,33
Grasp 0,06
Hold 0,68
Release 0,18 1,62 Use
1,21 Move
Reach 1,68
3 Use
Idle 2,73
Reach 0,36 0,47 Move
Grasp 0,1 0,1 Release
Move 0,76
Release 0,46
1,83 Idle
0,43 Reach
Reach 1,09
Grasp 0,11
0,61 Grasp
Assemble 5,05 4,61 Assemble
Release 0,15 0,15 Release
Reach 0,27
Grasp 0,27 0,57 Idle
Move 0,46 0,44 Reach
Release 0,05 0,05 Grasp
Reach 0,96 1,06 Move
Grasp 0,24
15,61 Use
Hold 15,36
Release 0,15
Reach 0,52 0,58 Move
Grasp 0,24 0,24 Release
Move 1,48
Release 0,67 2,06 Idle
Total 212,72 212,72 Total

Dalam melakukan percobaan, terdapat beberapa bagian yang apabila dihitung


waktunya dapat berbeda dari percobaan yang satu dengan yang lain. Bagian – bagian
tersebut adalah lama menunggu roti, avoidable delay, use, hold, serta assemble.
Berikut adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan gerakan – gerakan saja
dengan denah awal dengan perhitungan tangan kanan yaitu tangan yang lebih
dominan bagi operator:
𝑇𝑖𝑚𝑒 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑅𝑜𝑡𝑖 − 𝐴𝑣𝑜𝑖𝑑𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 − 𝑈𝑠𝑒 − 𝐻𝑜𝑙𝑑
−𝐴𝑠𝑠𝑒𝑚𝑏𝑙𝑒
= 212.72 − (114.22) − (0) − (2.31 + 23.96 + 1.75 + 3.26 + 1.62 + 3 +
15.61) − (0.68) − (4.61)
= 212.72 − 114.22 − 51.51 − 0.68 − 4.61
= 41.7
Berikut adalah tabel rekapitulasi waktu dari denah sesudah:
Tabel 2.7 Rekapitulasi Waktu dari Denah Sesudah Satuan Dalam Sekon
Left Hand Time Time Right Hand
0,84 Reach
Idle 1 0,06 Grasp
Reach 0,49
Grasp 0,12
Move 0,3
1,02 Move
0,06 Release
Hold 0,53
Move 0,24
Release 0,09
Reach 0,3 1,09 Reach
0,28 Grasp
Idle 0,68
Reach 0,97 1,4 Move
Grasp 0,05 0,05 Release
0,52 Reach
0,21 Grasp
Hold 0,77
0,4 Move
Reach 0,43
Grasp 0,15
0,4 Idle
Hold 1,06 0,87 Move
Avoidable Delay 1,4 1,4 Avoidable Delay
Move 1,46
1,49 Idle
Release 0,15
0,9 Move
Reach 0,87 0,09 Release
Grasp 0,15
Apply Force 1,7
Release 0,1
141,02 Idle
1,27 Reach
0,15 Grasp
0,52 Hold
2,21 Move
Idle 143,52 0,28 Release
Avoidable Delay 0,34 0,34 Avoidable Delay
0,67 Reach
0,55 Grasp
0,87 Hold
2,03 Move
Idle 4,55 0,39 Release
Avoidable Delay 0,87 0,87 Avoidable Delay
Idle 0,18
0,49 Reach
Reach 0,55
Grasp 0,33 0,58 Grasp
Move/Preposition 1,32 1,32 Move/Preposition
Release 0,14 0,14 Release
Avoidable Delay 0,68 0,68 Avoidable Delay
0,58 Reach
0,46 Grasp
Idle 1,27
Reach 0,74
Grasp 0,15
1,56 Move
Hold 5,69 5,25 Use
Release 0,34
Reach 0,68
1,15 Move
Grasp 0,71
Hold 0,84
Release 0,05
Reach 0,36
Grasp 0,24
Hold 16,31
Release 0,06
Idle 8,08 26,6 Use
Avoidable Delay 7,46 7,46 Avoidable Delay
1,18 Move
1,05 Release
0,43 Reach
0,29 Grasp
Idle 3,16
Reach 0,67 0,88 Move
Grasp 0,18
Hold 0,4
Turn 0,49
Hold 1,66
Turn 0,49
Release 1,03 4,27 Use
1,25 Move
Idle 7,33 6,07 Use
Avoidable Delay 0,53 0,53 Avoidable Delay
1,09 Move
Idle 1,2
0,12 Release
Reach 0,61
0,65 Reach
Grasp 0,33
0,5 Grasp
Assemble 4,92
4,69 Assemble
0,39 Reach
Idle 0,62 0,06 Grasp
Reach 0,47
Grasp 0,26
1,06 Move
Hold 16,86 16,71 Use
Release 0,1
1,22 Move
Idle 1,61 0,43 Release
Total 251,39 251,39 Total
Dalam melakukan percobaan, terdapat beberapa bagian yang apabila dihitung
waktunya dapat berbeda dari percobaan yang satu dengan yang lain. Bagian – bagian
tersebut adalah lama menunggu roti, avoidable delay, use, hold, serta assemble.
Berikut adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan gerakan – gerakan saja
dengan denah sesudah dengan perhitungan tangan kanan yaitu tangan yang lebih
dominan bagi operator:
𝑇𝑖𝑚𝑒 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐿𝑎𝑚𝑎 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑅𝑜𝑡𝑖 − 𝐴𝑣𝑜𝑖𝑑𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦 − 𝑈𝑠𝑒 − 𝐻𝑜𝑙𝑑
−𝐴𝑠𝑠𝑒𝑚𝑏𝑙𝑒
= 251.39 − (141.02) − (1.4 + 0.34 + 0.87 + 0.68 + 7.46 + 0.53) −
(5.25 + 26.6 + 4.27 + 6.07 + 16.71) − (0.52 + 0.87) − (4.69)
= 251.39 − 141.02 − 11.28 − 58.9 − 1.39 + 4.69
= 34.11
Berdasarkan hasil perhitungan gerakan saja pada rekapitulasi data dengan
denah awal dan rekapitulasi data dengan denah sesudah, dimana waktu gerakan
dengan denah awal lebih lama daripada dengan denah sesudah, terbukti bahwa
sesungguhnya waktu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan denah dua
lebih singkat, hanya saja bagian – bagian seperti lama menunggu roti, avoidable
delay, use, hold, dan assemble yang pada percobaan dua dilakukan lebih lama oleh
operator, membuat percobaan dua menjadi lebih lama. Selain itu, jumlah gerakan
pada rekapitulasi data dengan denah sesudah juga dapat membuktikan bahwa
sesungguhnya pekerjaan dengan denah dua lebih efektif dan efisien.
2.2.4 PETA TANGAN KIRI DAN KANAN MENGGUNAKAN MTM
Berikut adalah tabel rekapitulasi waktu dari denah awal berdasarkan teori:
Tabel 2.8 Tabel Rekapitulasi Waktu dari Denah Awal Berdasarkan Teori

TWO-HAND PROCESS CHART WITH MTM METHOD

Job : Memanggang Roti


Proposal
Dept. :

Map Number : 2.1


Now
Mapped Date : 5 November 2021

Picture of Layout Workstation Picture Explanation


Dari denah dapat dilihat posisi meses, pisau
dan sendok berada di bagian kiri operator.
Lalu toaster berada di depan operator, dan
juga piring, mentega dan wadah roti berada
di bagian samping kanan operator.

Left Hand Symbol Time Time Symbol Right Hand


Idle 11,9 14,4 R14B Reach
2 G1A Grasp
Reach R12B 12,9
2,9 mM1B Move
Grasp G1A 2
2 RL1 Release
2,5 R1B Reach
2 G1A Grasp
2,9 mM1B Move
Move mM1B 2,9 2 RL1 Release
Hold H 7,6 9,6 R12A Reach
Realease RL1 2
Reach RlessB 2 2 G1A Grasp
Grasp G1A 2
Hold H 2,3
Realease RL1 2
Reach R6B 8,6 12,9 mM12A Move
Grasp G1A 2 2 RL1 Release
9,6 R12A Reach
Move mMlessB 2 2 G1A Grasp
Hold H 23,8
Move mM16A 16 18,2 mM20B Move
Realease RL1 2 15 H Hold
Reach R2B 4 6,1 mM4A Move
2 RL1 Release
Idle 4,4
Reach R2A 4
Apply Force AF 3,4
3172,8 Idle
Release RL1 2 2 RlessA Reach
2 G1A Grasp
2,9 mM1B Move
2 RL1 Release
2,5 R1B Reach
2 G1A Grasp
2,5 mM1A Move
Idle 3189 2 RL1 Release
Reach R12A 9,6 2,5 R1B Reach
Grasp G1A 2 2 G1A Grasp
mM16B/ mM16B/P
Move/Preposition P2SSE 19,7 19,7 2SSE Move/Preposition
Release RL1 2 2 RL1 Release
Reach R1A 2 2,5 R1B Reach
Grasp G1A 2 18,6 Idle
2,5 R1B Reach
Move mM4B 6,9
Release RL1 2 2 G1A Grasp
Idle 11,6
16 mM16A Move
Reach R8A 7,9
Grasp G1A 2 36,7 Idle
64,2 U Use
Hold H 85
Release RL1 2
Reach R8B 10,1
Idle 3,8
Reach RlessB 2
Grasp G1A 2
12,9 mM12A Move
Hold H 668,3 667,3 U Use
Release RL1 2 2 mMlessB Move
0,5 Idle
Reach R1B 2,5 2 mMlessB Move
Grasp G1A 2 2 RL1 Release
Move mM8A 9,7 9,7 Idle
Release RL1 2 7 R6A Reach
2 G1A Grasp
Idle 3
6,1 mM4A Move
Reach R12A 9,6
Grasp G1A 2
48,6 U Use
Hold H 45,1
Release RL1 2
Reach R12B 12,9
12,9 mM12A Move
Idle 94,2
89,2 U Use
Reach R12B 12,9
12,9 mM12A Move
Idle 10,3
Reach RlessB 2
Grasp G1A 2
Hold H 25,7
Release RL1 2
45 U Use
Reach R12B 12,9 12,9 mM12A Move
Idle 83,8 83,3 U Use
Reach R1B 2,5 2 mMlessA Move
Grasp G1A 2 2 RL1 Release
Move mM4A 6,1
Release RL1 2 8,1 Idle
2 RlessB Reach
Reach R8B 10,1
Grasp G1A 2 2 G1A Grasp
Assemble A 140,3 148,4 A Assemble
Release RL1 2 2 RL1 Release
Reach R4A 6,1
Grasp G1A 2
12,5 Idle
Move mM4B 6,9 2,5 R1B Reach
Release RL1 2 2 G1A Grasp
2 mMlessA Move
Reach R1B 2,5
Grasp G1A 2 433,6 U Use
Hold H 432,1
Release RL1 2
Reach R1B 2,5 2 mMlessB Move
Grasp G1A 2 2 RL1 Release
Move mM4A 6,1
Release RL1 2 11,6 Idle
Total (TMU) 5120,5 5120,5 Total (TMU)
Total (detik) 184,3 184,3 Total (detik)

Berdasarkan tabel MTM yang telah dibuat berdasarkan percobaan dengan


denah awal yang telah dilakukan, didapatkan bahwa apabila dengan MTM atau
waktu yang seefektif mungkin, waktu melakukan pekerjaan dengan denah awal
seharusnya tidak memakan waktu selama waktu percobaan satu yaitu 212,72. Hal
ini membuktikan bahwa operator belum melakukan pekerjaan dengan semaksimal
mungkin.
Berikut adalah tabel rekapitulasi waktu dari denah sesudah berdasarkan teori:
Tabel 2.9 Tabel Rekapitulasi Waktu dari Denah Sesudah Berdasarkan Teori

TWO-HAND PROCESS CHART WITH MTM METHOD

Job : Memanggang Roti


Proposal
Dept. :

Map Number : 2.1


Now
Mapped Date : 5 November 2021

Picture of Layout Workstation Picture Explanation


Dari gambar denah di samping bisa dilihat,
tata letak barang telah disusun ulang sehingga
terdapat barang yang penulis pindahkan agar
barang lebih efisien untuk dipakai. Seperti
pisau dan sendok yang diletakkan pada
bagian kanan operator agar memudahkan
untuk digapai.

Left Hand Symbol Time Time Symbol Right Hand


13,1 R20A Reach
Idle 0,8 2 G1A Grasp
Reach R20A 13,1
Grasp G1A 2
Move mMlessB 2 2,9 mM1B Move
2 RL1 Release
Hold H 5,7
Move mMlessB 2
Release RL1 2
9,6 R12A Reach
Reach RlessB 2
2 G1A Grasp
Idle 12,9
13,4 mM12B Move
Reach R1B 2,5
2 RL1 Release
Grasp G1A 2
9,6 R12A Reach
2 G1A Grasp
Hold H 9,6
2 mMlessB Move
Reach RlessB 2
Grasp G1A 2 10,2 Idle
Hold H 29,4 19,2 mM20A Move
Move mM4A 6,1 6,1 Idle
Release RL1 2 2 mMlessA Move
Reach RlessA 2 2 RL1 Release
Grasp G1A 2
Apply Force AF 3,4
Release RL1 2
3152,8 Idle
13,1 R20A Reach
2 G1A Grasp
14,4 H Hold
6,1 mM4A Move
2 RL1 Release
6,1 R4A Reach
2 G1A Grasp
19,1 H Hold
6,1 mM4A Move
2 RL1 Release
Idle 3222,3
Reach R4A 6,1 4 R1B Reach
Grasp G1A 2 2 G1A Grasp
mM8B/ mM8B/
Move/Preposition P2SSE 19,7 19,7 P2SSE Move/Preposition
Release RL1 2 2 RL1 Release
6,1 R4A Reach
Idle 1,8 2 G1A Grasp
Reach R6A 7
Grasp G1A 2
16 mM16A Move
Hold H 148,1 140,9 U Use
Release RL1 2
Reach R6A 7
Grasp G1A 2 9,7 mM8A Move
Hold H 23,3
Release RL1 2
Reach RlessA 2
Grasp G1A 2
Hold H 46,1
Release RL1 2
657,3 U Use
2,5 mM1A Move
2 RL1 Release
2 RlessA Reach
Idle 591,5 2 G1A Grasp
Reach R3A 5,3 9,7 mM8A Move
Grasp G1A 2
Hold H 11,1
Turn T30BT90S 3,5
Hold H 46,1
Turn T30BT90S 3,5
Release RL1 2 66,2 U Use
2 mMlessA Move
198,1 U Use
2,5 mM1A Move
Idle 203,6
2 RL1 Release
Reach RlessB 2
2 R1B Reach
Grasp G1A 2
2 G1A Grasp
Assemble A 114,6
130,3 A Assemble
2,5 R1B Reach
Idle 17,2 2 G1A Grasp
Reach RlessB 2
Grasp G1A 2
6,1 mM4A Move
Hold H 458,3 454,2 U Use
Release RL1 2
6,1 mM4A Move
Idle 6,1 2 RL1 Release
Total (TMU) 5081,7 5081,7 Total (TMU)
Total (detik) 182,9 182,9 Total (detik)

Perpindahan yang terjadi baik pada denah sebelum maupun sesudah terdapat
pada piring yang digeser. Pergeseran piring tersebut sebesar 24 cm.
Berdasarkan tabel MTM yang telah dibuat berdasarkan percobaan dengan
denah sesudah yang telah dilakukan, didapatkan bahwa apabila dengan MTM atau
waktu yang seefektif mungkin, waktu melakukan pekerjaan dengan denah sesudah
seharusnya tidak memakan waktu selama waktu percobaan satu yaitu 251,39. Hal
ini membuktikan bahwa operator belum melakukan pekerjaan dengan semaksimal
mungkin. Selain itu, dengan adanya perhitungan MTM ini juga membuktikan bahwa
sesungguhnya pekerjaan yang dilakukan dengan denah sesudah itu lebih efektif dan
efisien.
BAB III
KESIMPULAN

Setelah melaksanakan dua praktikum yang berkaitan dengan Time Motion yaitu
pembongkaran pemasangan pulpen dan pemanggangan roti, berikut adalah jawaban dari
rumusan masalah yang telah disebutkan di Bab I:
1. Terdapat tiga macam waktu dalam melakukan suatu kegiatan yaitu Cycle Time,
Normal Time, dan Standard Time.
a. Cycle Time adalah rata - rata waktu dari semua percobaan yang ada. Maka pada
percobaan ini, Cycle Time-nya adalah 23,31.
b. Normal Time adalah waktu yang dibutuhkan seseorang sesuai keahliannya
untuk melakukan satu percobaan. Pada percobaan ini, penulis menilai
berdasarkan keahlian operator, usaha operator, kondisi operator, dan konsistensi
operator dalam melakukan percobaan. Dengan diperhatikannya keahlian, usaha,
kondisi, dan konsistensi operator, didapatkan Normal Time-nya adalah 24,71.
c. Standard Time adalah waktu yang diperlukan pelaku pekerjaan dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan adanya beberapa kendala yang tidak dapat
dihindari. Pada percobaan ini penilaian dinilai dengan menghitung setiap
kendala atau gangguan luar yang ada pada saat percobaan dilakukan.
2. Untuk mengetahui apakah data yang digunakan sudah cukup atau belum
dilakukanlah uji kecukupan data. Dari uji kecukupan data, didapatkan bahwa data
yang diperlukan untuk menganalisis pembongkaran pemasangan pulpen adalah satu
data, sedangkan data yang digunakan untuk menganalisis adalah sepuluh data.
Sehingga, data yang digunakan sudah mencukupi.
3. Terdapat tiga prinsip yang digunakan untuk mengatur tata letak agar pekerjaan dapat
dilakukan dengan efisien yaitu, Frequency of Use, Sequence of Use, dan Importance
of Use. Penerapan hal ini adalah yang membedakan antara denah sebelum dan denah
setelah.
a. Denah Sebelum memiliki penerapan prinsip yang salah dimana benda belum
diletakkan sesuai urutan frekuensi dari penggunaannya, urutan dari
penggunaannya, serta kepentingan atau kegunaan dari penggunaannya seperti
yang telah dijelaskan pada subbab 2.2.1.
b. Denah Setelah memiliki penerapan prinsip yang lebih baik. Benda - benda telah
diletakkan sesuai dengan Frequency of Use, dimana yang lebih sering dipakai
lebih dekat dengan pengguna. Selain itu, benda juga telah disusun berdasarkan
Sequence of Use, dan Importance of Use, dimana benda yang digunakan terlebih
dahulu terletak lebih dekat dengan operator serta benda yang memiliki kegunaan
yang sama diletakkan pada daerah yang sama.
4. Setelah dilaksanakannya percobaan kedua, didapatkan hasil waktu yang berbeda
antara percobaan yang menggunakan denah sebelum dan sesudah.
a. Berdasarkan data yang didapatkan, percobaan yang menggunakan denah
sebelum memang jauh lebih singkat, hanya saja segala sesuatu yang dilakukan
operator belum efisien. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pergerakan tangan
kanan dan kiri yang dilakukan operator selama masa percobaan. Dengan kata
lain, peletakan awal alat – alat yang kurang sesuai, membuat pekerjaan menjadi
kurang efektif.
b. Berdasarkan data yang didapatkan, percobaan yang menggunakan denah setelah
memang jauh lebih lama. Hal ini dikarenakan, operator menunggu roti menjadi
dingin lebih lama dari sebelumnya. Selain itu, pada percobaan kedua, operator
terlalu banyak melakukan avoidable delay serta mempunya kecenderungan
melakukan use, hold dan assemble lebih lama dari sebelumnya. Tetapi,
berdasarkan data yang didapatkan, dimana waktu yang diperlukan dalam
melakukan serangkaian gerakan setelah dikurangi avoidable delay dan lama
use, assemble dan hold seperti yang ditunjukkan pada perhitungan di subbab 2.1
dan 2.2 dimana dengan denah sebelum memerlukan waktu 41,7 dan dengan
denah sesudah memerlukan waktu hanya 34,11, membuktikan bahwa
sesungguhnya waktu pergerakan tangan kedua lebih singkat. Peletakan dari alat
yang diletakkan pada sisi kanan agar dekat dengan tangan operator yang lebih
dominan, juga membuat pergerakan yang dilakukan operator lebih sedikit dari
sebelumnya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya denah kedua
membuat pekerjaan menjadi lebih efisien.
5. Berdasarkan tabel pada subbab 2.2.4 yaitu tabel yang menggunakan MTM,
didapatkan bahwa terdapat perbedaan total waktu percobaan dimana percobaan
dengan denah sesudah lebih sedikit dibanding dengan denah sebelum.
a. Berdasarkan data yang didapatkan, percobaan dengan denah awal jika ditinjau
menggunakan MTM yaitu 184,3 lebih lama dibanding dengan percobaan denah
sesudah yaitu 182,9. Hal ini dikarenakan peletakan dari alat dan bahan
percobaan yang kurang efisien sehingga operator tidak bisa maksimal saat
melakukan percobaan.
b. Berdasarkan data yang didapatkan, total waktu percobaan dengan denah
sesudah lebih kecil dibanding percobaan dengan denah sebelum. Hal ini karena
peletakan dari alat dan bahan yang sesuai dengan principles of usage sehingga
kegiatan percobaan yang dilakukan operator dapat maksimal. Hal ini
bersesuaian dengan perhitungan yang dilakukan pada rekapitulasi data
praktikum yang digunakan untuk membuktikan bahwa percobaan kedua
sesungguhnya lebih singkat.
Dengan perbandingan di atas dan juga hasil data yang diterima, dapat
dibuktikan bahwa dengan diubahnya peletakan alat dan bahan percobaan, kegiatan
percobaan yang dilakukan operator lebih optimal dan efisien.
LAMPIRAN

1. Tabel 1.1 Peringkat Kinerja dengan Sistem Westinghouse


Tabel 1.1 Peringkat Kinerja dengan Sistem Westinghouse

Skill Effort

+ 0,15 A1 Super Skill +0,13 A1 Super Skill

+0,13 A2 +0,12 A2

+0,11 B1 Excellent +0,10 B1 Excellent

+0,08 B2 +0,08 B2

+0,06 C1 Good +0,05 C1 Good

+0,03 C2 +0,02 C2

0,00 D Average 0,00 D Average

-0,05 E1 Fair -0,04 E1 Fair

-0,10 E2 -0,08 E2

-0,16 F1 Poor -0,12 F1 Poor

-0,22 F2 -0,17 F2

Condition Consistency

+0,06 A Ideal +0,04 A Ideal

+0,04 B Excellent +0,03 B Excellent

+0,02 C Good +0,01 C Good

0,00 D Average 0,00 D Average

-0,03 E Fair -0,02 E Fair

-0,07 F Poor -0,04 F Poor


Sumber: (Freivalds & Niebel, 2009)
2. Tabel 1.2 work allowance
Tabel 1.2 Work Allowance

Table: ILO Recommended Allowances

A. Constant Allowances:

1. Personal Allowance 5

2. Basic Fatigue Allowance 4

B. Variable Allowances:

1. Standing Allowance 2

2. Abnormal Position Allowance:

a. Slightly Awkward 0

b. Awkward (bending) 2

c. Very Awkward (lying, 7


stretching)

3. Use of Force, or Muscular Energy (Lifting, Pulling, or


Pushing):

Weight Lifted, Pounds: 0.0214

5 0

10 1

15 2

20 3

25 4

30 5

35 7

40 9

45 11
50 13

60 17

70 22

4. Bad Light:

a. Slightly Below 0
Recommended

b. Well Below 2

c. Quite Inadequate 5

5. Atmospheric Conditions (Heat and 0 - 100


Humidity)-Variable

6. Close attention:

a. Fairly fine work 0

b. Fine or exacting 2

c. Very fine or very exacting 5

7. Noise level:

a. Continuous 0

b. Intermittent - loud 2

c. Intermittent - very loud 5

d. High - pitched - loud 5

8. Mental strain:

a. Fairly complex process 1

b. Complex or wide span of 4


attention
c. Very complex 8

9. Monotony:

a. Low 0

b. Medium 1

c. High 4

10. Tediousness:

a. Rather tedious 0

b. Tedious 2

c. Very tedious 5

Sumber: (Freivalds & Niebel, 2009)


3. Tabel 1.3 Gilbreth Therbligs
Tabel 1.3 Gilbreth Therbligs

Effective Therbligs
(Directly advance process of work. May be shortened but difficult to eliminate completely.)

Therblig Symbol Description

Reach RE Gerakan tangan kosong ke


atau dari objek; waktu
tergantung pada jarak yang
dipindahkan; biasanya
didahului oleh Release dan
diikuti oleh Grasp.

Move M Gerakan tangan yang dimuat;


waktu tergantung jarak,
berat, dan jenis gerakan;
biasanya didahului oleh
Grasp dan diikuti oleh Rilis
atau Posisi

Grasp G Menutup jari di sekitar objek;


dimulai ketika jari-jari
menyentuh objek dan
berakhir ketika kontrol telah
diperoleh; tergantung pada
jenis genggaman; biasanya
didahului oleh Jangkau dan
diikuti oleh Pindah.

Release RL Melepaskan kontrol objek,


biasanya terpendek dari
therbligs.

Preposition PP Memposisikan objek di


lokasi yang telah ditentukan
untuk nanti penggunaan
preposisi; biasanya terjadi
bersamaan dengan Move,
seperti dalam mengarahkan
pena untuk menulis.

Use U Memanipulasi alat untuk


tujuan penggunaan; mudah
dideteksi, karena memajukan
kemajuan pekerjaan.

Assemble A Membawa dua bagian kawin


bersama-sama; biasanya
dilanjutkan dengan Posisi
atau Pindah; diikuti oleh
Rilis.

Disassemble DA Berlawanan dengan Merakit,


memisahkan bagian kawin;
biasanya didahului oleh
Grasp dan diikuti oleh Move
atau Release.

Ineffective Therbligs
(Do not advance of work. Should be eliminated if possible.)

Therblig Symbol Description

Search Symbol Mata atau tangan meraba-


raba benda; dimulai saat
mata bergerak untuk
menemukan objek.

Select SE Memilih satu item dari


beberapa; biasanya
mengikuti Pencarian.

Position P Mengorientasikan objek


selama bekerja biasanya
dilanjutkan dengan Move dan
diikuti oleh Release
(berlawanan dengan selama
untuk Preposition).

Inspect I Membandingkan objek


dengan standar, biasanya
dengan penglihatan, tetapi
bisa juga dengan indra
lainnya.

Plan PL Berhenti sebentar untuk


menentukan tindakan
selanjutnya; biasanya
terdeteksi sebagai keragu-
raguan sebelum Gerak.

Unavoidable Delay UD Di luar kendali operator


karena sifat operasi,
misalnya, tangan kiri
menunggu sementara tangan
kanan menyelesaikan
Jangkauan yang lebih
panjang.

Avoidable Delay AD Operator bertanggung jawab


penuh atas waktu kosong,
misalnya batuk.

Rest to overcome Fatigue R Muncul secara berkala, tidak


setiap siklus, tergantung
pada beban kerja fisik.

Hold H Satu tangan mendukung


objek sementara yang lain
melakukan pekerjaan yang
bermanfaat.
Sumber: (Freivalds & Niebel, 2009)
4. Tabel 1.5 Aplikasi MTM Reach – R
Tabel 1.5 Data untuk Aplikasi MTM Reach

Distance Hand in
Time TMU Case and Description
Moved Motion
Inchies A B C or D E A B
A. Mencapai objek di lokasi
¾ or less 2,0 2,0 2,0 2,0 1,6 1,6 tetap, atau ke objek di sisi
1 2,5 2,5 3,6 2,4 2,3 2,3 lain atau di mana sisi lain
bersandar.
2 4,0 4,0 5,9 3,8 3,5 2,7

3 5,3 5,3 7,3 5,3 4,5 3,6


B. Mencapai objek tunggal di
4 6,1 6,4 8,4 6,8 4,9 4,3 lokasi yang mungkin
5 6,5 7,8 9,4 7,4 5,3 5,0 sedikit berubah dari siklus
ke siklus.
6 7,0 8,6 10,1 8,0 5,7 5,7

7 7,4 9,3 10,8 8,7 6,1 6,5

8 7,9 10,1 11,5 9,3 6,5 7,2


C. Mencapai objek dalam
9 8,3 10,8 12,2 9,9 6,9 7,9 grup sehingga pencarian
dan pemilihan terjadi.
10 8,7 11,5 12,9 10,5 7,3 8,6

12 9,6 12,9 14,2 11,8 8,1 10,1

14 10,5 14,4 15,6 13,0 8,9 11,5


D. Mencapai objek yang
16 11,4 15,8 17,0 14,2 9,7 2,9 sangat kecil atau di mana
18 12,3 17,2 18,4 15,5 10,5 14,4 genggaman yang terjadi
diperlukan.
20 13,1 18,6 19,8 16,7 11,3 15,8

22 14,0 20,1 21,2 18,0 12,1 17,3


E. Mencapai lokasi yang
24 14,9 21,5 22,5 19,2 12,9 18,8
tidak ditentukan untuk
26 15,8 22,9 23,9 20,4 13,7 20,2 mendapatkan posisi tangan
untuk keseimbangan tubuh
28 16,7 24,4 25,3 21,7 14,5 21,7 atau gerakan berikutnya
atau menyingkir.
30 17,5 25,8 26,7 22,9 15,3 23,2
TMU per inci lebih dari 30
Additional 0,4 0,7 0,7 0,6
inci
Sumber : MTM Association.
5. Tabel 1.6 Aplikasi MTM Move – M
Tabel 1.6 Data untuk Aplikasi MTM Move

Case and
Time TMU
Description
Distance
Hand Wt.(Lb.) Dynamic Constant
Moved
in Up to Factor TMU
Inchies A B C
Moti
on B

¾ or less 2,0 2,0 2,0 1,7


2,5 1,00 0
1 2,5 2,9 3,4 2,3 A. Mencapai
objek ke
2 3,6 4,6 5,2 2,9 sisi lain
7,5 1,06 2,2
3 4,9 5,7 6,7 3,6 atau
berhenti
4 6,1 6,9 8,0 4,3 melawan.
12,5 1,11 3,9
5 7,3 8,0 9,2 5,0

6 8,1 8,9 10,3 5,7 5,6


17,5 1,17
7 8,9 9,7 11,1 6,5

8 9,7 10,6 11,8 7,2 7,4 B.


22,5 1,22 Pindahkan
9 10,5 11,5 12,7 7,9 objek ke
10 11,3 12,2 13,5 8,6 lokasi
9,1 perkiraan
27,5 1,28
12 12,9 13,4 15,2 10,0 atau pasti.

14 14,4 14,6 16,9 11,4 10,8


32,5 1,33
16 16,0 15,8 18,7 12,8

18 17,6 17,0 20,4 14,2 12,5


37,5 1,39
20 19,2 18,2 22,1 15,6 C.
Pindahkan
22 20,8 19,4 23,8 17,0
14,3 objek ke
42,5 1,44
24 22,4 20,6 25,5 18,4 lokasi
yang
26 24,0 21,8 27,3 19,8 tepat.
47,5 1,50 16,0
28 25,3 23,1 29,0 21,2
30 27,1 24,3 30,7 22,7

Additional 0,8 0,6 0,85 TMU per inci lebih dari 30 inci
Sumber : MTM Association.

6. Tabel 1.7 Aplikasi MTM Turn – T


Tabel 1.7 Data untuk Aplikasi MTM Turn

Time TMU for Degrees Turned


Weight
30 45 60 75 90 105 120 135 150 165
180°
° ° ° ° ° ° ° ° ° °

Small –
2, 3, 4,
0 to 2 4,1 5,4 6,1 6,8 7,4 8,1 8,7 9,4
8 5 8
pounds

Mediu
m-
4, 5, 7, 13,
2.1to 6,5 8,5 9,6 10,6 11,6 12,7 14,8
4 5 5 7
10
pounds

Large
– 10.1 8, 10 12, 14 16, 18, 26,
20,4 22,2 24,3 28,2
to 35 4 ,5 3 ,4 2 3 1
Pounds
Sumber : MTM Association.

7. Tabel 1.8 Aplikasi MTM Apply – Ap


Tabel 1.8 Data untuk Aplikasi MTM Apply

Full Cycle Components

Symbol TMU Description Symbol TMU Description

AF 3,4 Apply Force


APA 10,6 AF + DM + RLF
DM 4,2 Dwell, minimum
APB 16,2 APA + G2
RLF 3,0 Release Force

Sumber : MTM Association.


8. Tabel 1.9 Aplikasi Grasp - G
Tabel 1.9 Data untuk Aplikasi MTM Grasp

Type of
Case Time TMU Description
Grasp

1A 2,0 Any side object by itself, easily grasped

Object very small or lying close against flat


1B 3,5
surface

Diameter larger than


Pick Up 1C1 7,3
½” Interference with
grasp on bottom
1C2 8,7 Diameter 1/4’ to ½’
and one side of
Diameter less than nearly cylinder.
1C3 10,8
1/4

Regrasp 2 5,6 Change grasp without relinquishing control

Control transferred from one hand to the


Transfer 3 5,6
other

Larger than
4A 7,3
1”x1”x1”
Object jumbled
¼”x ¼”x1/8 to with other objects
Select 4B 9,1
1”x1”x1” so that search
and select occur
Smaller than ¼”x
4C 12,9
¼”x1/8

Contact 5 0 Contact, Sliding, or Hook Grasp


Sumber : MTM Association.
9. Tabel 1.10 Aplikasi MTM Position – P
Tabel 1.10 Data untuk Aplikasi MTM Position
Difficult to
Class of Fit Symmetry Easy to Handle
Handle
S 5,6 11,2
1–Loose No pressure required SS 9,1 14,7
NS 10,4 16,0
S 16,2 21,8
Light pressure
2–Close SS 19,7 25,3
required
NS 21,0 26,6
S 43,0 48,6
Heavy pressure
3–Exact SS 46,5 52,1
required
NS 47,8 53,4
Supplementary Rule for Surface Alignment
P1SE per alignment : > 1⁄16 " ≤ 1⁄4 " P2SE per alignment : ≤ 1⁄16 "
Sumber : MTM Association.
*Distance moved to engage – 1” or less

10. Tabel 1.11 Aplikasi MTM Release – RL


Tabel 1.11 Data untuk Aplikasi MTM Release
Case Time TMU Description
1 2,0 Normal release performed by opening finger as independent motion
2 0 Contact release
Sumber : MTM Association.

11. Tabel 1.12 Aplikasi MTM Eye Travel and Eye Focus – ET and EF
Tabel 1.12 Data untuk Aplikasi MTM Eye Travel and Eye Focus
𝑇
Eye Travel Time = 15,2 𝑥 𝑇𝑀𝑈, with a maximum value of 20 TMU
𝐷
Where T = the distance between points from and which the eye travels
D = the perpendiculars distance from the eye to the line of travel T
Eye Focus Time = 7,3 TMU
Supplementary Information
– Area of Normal Vision = Circle 4” in diameter 16” from Eyes
– Reading Formula = 5.05 N Where N = The number of words

Sumber : MTM Association.


12. Tabel 1.13 Aplikasi MTM Disengage – D
Tabel 1.13 Data untuk Aplikasi MTM Disengage
Height of Easy to Difficult to
Class of Fit
recoil Handle Handle
1–Loose Very slight, blend with Up to 1” 4,0 5,7
subsequent move
2–Close Normal effort, slight recoil Over 1” to 5” 7,5 11,8
3–Tight Considerate effort, hand Over 5” to 12” 22,9 34,7
recoil markedly
Sumber : MTM Association.

13. Tabel 1.14 Aplikasi MTM Body, Leg, and Foot Motions
Tabel 1.14 Data untuk Aplikasi MTM Body, Leg, and Foot Motions
Type Symbol TMU Distance Description
Leg-Foot 8,5 To4" Hinged at ankle
FM
Motion 19,1 To4" With heavy pressure
FMP
7,1 To 6"
LM - Hinged at knee or hip in any direction
1,2 Ea. add'l inch
* < 12" Use Reach or Move time when less than
SS_C1 17,0 12" 12". Complete when leading leg contacts
Side
0,6 Ea. add'l inch floor
Horizontal Motion

Steep
34,1 12" Lagging leg must contact floor before next
SS C2 -
1,1 Ea. add'l inch motion can be made
TBC1 18,6 - Complete when leading leg contacts floor
Turn Body Lagging leg must contact floor before next
TBC2 37,2 -
motion can be made
W_FT 5,3 Per Foot Unobstructed
Walk W_P 15,0 Per Foot Unobstructed
W_PO 17,0 Per Foot When onstructed or with weight
Vertical Motion SIT 34,7 - From standing position
STD 43,4 - From sitting position
B,S,KOK 29,0 - Bend, Stoop, Kneel on One Knee
AB,AS,AKOK 31,9 - Arise from Bend, Stoop, Kneel on One Knee
KBK 69,4 - Knee on Both Knees
AKBK 76,7 - Arise from Kneel on Both Knees
Sumber : MTM Association
14. Tabel 1.15 Contoh Konversi untuk Merekam MTM
Tabel 1.15 Konversi untuk Merekam MTM

Example Significance

R8C Reach, 8 inches, Case C

R12Am Reach, 12 inches, Case A, Object weight less than 2.5 pounds

mM10C Move, 10 inches, Case C, hand in motion at the beginning, object less
than 2.5 pounds

M16B15 Move, 16 inches, Case B, object weight 15 pounds

T30BT90L Turn hand empty 30 degrees

APB Apply pressure, includes regrasp

G1A Grasp, Case G1A

P1NSD Position, class 1 fit, non symmetrical part, difficult to handle

RL1 Release, case 11

EF Eyes Focus

RT14/10 Eye Travel between points 14” apart where line of travel is 10” from
eyes

FM Foot Motion

SS16C1 Sidestep, 16 inches, Case 1

TBC1 Turn Body, Case

W4P Walk four paces


Sumber : MTM Association.
15. Tabel 1.16 Contoh Penulisan Pengukuran Waktu Metode
Tabel 1.16 Contoh Penulisan Menggunakan Pengukuran Waktu Metode:

Tangan Kiri TMU Tangan Kanan

R12C 14,2

G4A 7,3

M10A 11,3

G3 5,6 G3

5,2 M2C

5,6 P1SE

2,0 RL1

Total 57,2
Sumber : MTM Association.

16. Video
a. Video 1 Percobaan Pembongkaran Pemasangan Pulpen:
https://www.youtube.com/watch?v=O2ep-0e9OsU
b. Video 2 Percobaan Memangganggang Roti Menggunakan Denah Awal:
https://www.youtube.com/watch?v=D8sah5-V0c4
c. Video 3 Percobaan Memangganggang Roti Menggunakan Denah Sesudah:
https://www.youtube.com/watch?v=X7eg1P9FPPM
REFERENSI

Carson, B., & Nicol, N. (2014). Discrete-Event System Simulation. Essex: Pearson Education
Limited.
Charantimath, P. M. (2011). Total Quality Management. New Delhi: Pearson.
D. Fisk, A., A. Rogers, W., Charness, N., J. Czaja, S., & Sharit, J. (2009). Designing for Older
Adults: Principles and Creative Human Factors Approaches (2 ed.). Florida: CRC Press.
Freivalds, A., & Niebel, B. (2009). Niebel's Methods, Standards, and Work Design (12th ed.).
USA: McGraw Hill International Edition.
Karanjkar, A. (2008). Manufacturing and Operations Management. Mumbai: Nirali Prakashan.
Shim, J. D. (2009). The Pockets MBA: Concepts Energy and Strategies. Los Alamitos: Delta
Publishing Company.
Sutalaksana, I. Z., Anggawisastra, R., & Tjakraatmadja, J. H. (2006). Teknik Perancangan
Sistem Kerja. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai