Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN

PRAKTIKUMFISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA


MODUL 3 FISIOLOGIS

DOSEN PENGAMPU:
Silvia Uslianti ,ST.,MT
Ratih Rahmawati,S.T.,M.T.

DISUSUN OLEH:
Kelompok 3
1. Merry Ayu Ningsih D1061181010
2. Ramlan D1061181030
3. Melliya D1061181034
4. Yuda Armanda D1061181050

LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA & ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2019
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
DAFTAR ISI

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
DAFTAR GAMBAR

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Aktivitas dan Tingkat Energi...................................................................9
Tabel 2.2 Klasifikasi Beban Kerja dan Reaksi Fisiologis........................................9
Tabel 2.3 Perbandingan Jenis Pekerjaan dengan Intensitas Energi.......................11

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari berbagai macam
aktivitas termasuk bekerja. Aktivitas-aktivitas tersebut tentu saja memerlukan
energi, energi yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas tidak lah sama antar satu
dengan lainnya. Besarnya energi yang dibutuhkan tergantung pada besar
beban kegiatan yang dilakukan dan kemampuan fisik dari masing-masing
individu. Manusia juga memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas itu.
Salah satu dari keterbatasan manusia adalah pasti akan mengalami kelelahan
dan kejenuhan pada saat bekerja yang kemudian dapat berakibat pada
menurunnya produktivitas dalam bekerja. Energi yang dikeluarkan manusia
dalam melakukan perkerjaan terlalu tinggi maka akan menyebabkan kelelahan
yang diderita oleh pekerja, kelelahan dalam bekerja tidak hanya terdiri dari
kelelahan fisik saja tetapi juga kelelahan psikologis, bila kedua hal tersebut
dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan penurunan produktivitas dan
penurunan kualitas kerja.
Fisiologi merupakan salah satu ilmu ergonomi yang dapat membantu kita
dalam memberikan gambaran mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi
kelelahan kerja pada suatu aktivitas kerja. Dengan menggunakan ilmu
fisiologi, dapat diukur konsumsi oksigen dan energi yang dihasilkan untuk
setiap pekerjaan, kecepatan denyut jantung awal sebelum beraktivitas, suhu
tubuh awal sebelum beraktivitas, kecepatan denyut jantung saat beraktivitas,
kecepatan denyut jantung setelah beraktivitas, dan suhu tubuh setelah
beraktivitas. Praktikum kali ini praktikan akan melakukan penelitian
mengenai pengukuran beban kerja fisik dengan metode fisiologi. Penelitian
dilakukan dengan cara mengumpulkan data fisiologis operator seperti umur,
berat badan, tinggi badan
Praktikum kali ini dilakukan aktivitas olahraga yaitu berlari diatas
treadmill. Aktivitas ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pembebanan
kerja terhadap tubuh serta kebutuhan energi/usaha yang dikeluarkan manusia
untuk melakukan pekerjaan. Kegiatan ini dapat memperlihatkan hubungan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 1
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
antara kebutuhan atau konsumsi energi dengan denyut jantung, dan suhu
tubuh manusia. Pengukuran kerja dilakukan pada praktikum ini dilakukan
berdasarkan metode fisiologis. Metode fisiologis digunakan karena dengan
menggunakan motode fisiologis praktikan mampu melakukan perbaikan kerja
yang tepat dengan memanfaatkan hasil dari pengamatan dan pengukuran kerja
dengan menggunakan metode fisiologis.
1.2 Perumusan Masalah
Beberapa perumusan masalah yang terdapat pada praktikum ini, yaitu :
1. Bagaimana mengukur besarnya energi atau usaha yang dikeluarkan
manusia untuk menyelesaikan pekerjaannya?
2. Bagaimana perubahan konsumsi energi saat sebelum melakukana aktivitas
dan sesudah melakukan aktivitas ?
3. Bagaimana cara menghitung lama waktu recovery?
4. Bagaimana perubahan-perubahan efektivitas kerja yang diakibatkan oleh
kelelahan?
1.3 Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu agar praktikan :
1. Mampu mengukur besarnya energi atau usaha yang dikeluarkan manusia
untuk menyelesaikan pekerjaannya.
2. Mengetahui perubahan konsumsi energi saat sebelum melakukana aktivitas
dan sesudah melakukan aktivitas
3. Mampu menghitung lama waktu recovery.
4. Mampu mengidentifikasi perubahan-perubahan efektivitas kerja yang
diakibatkan kelelahan.
1.4 Manfaat Praktikum
Manfaat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu kerja fisik dan kerja mental.
2. Mengetahui banyaknya konsumsi energi yang dibutuhkan operator.
3. Mengetahui kecepatan rata-rata denyut jantung operator saat berlari diatas
treadmill dan rata-rata denyut jantung untuk kecepatan dan waktu
percobaan yang berbeda.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 2
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
4. Mengetahui perubahan suhu tubuh operator sebelum dan sesudah
melakukan percobaan.
1.5 Batasan dan Asumsi
1.5.1 Batasan
Adapun batasan-batasan masalah yang telah ditentukan dalam
praktikum ini, yaitu :
1. Praktikum dilaksanakan pada Rabu tanggal 20 Maret 2019
bertempatan di Laboratorium Analisi Perancangan Kerja dan
Ergonomi Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura pukul 15.00
sampai pukul 19.00.
2. Aktivitas pengambilan data berdasarkan lembar pengamatan
pengukuran fisiologis manusia.
3. Pengukuran ini dilakukan untuk mengidentifikasi kerja fisik
operator.
4. Operator yang dijadikan sampel adalah seorang mahasiswa dan
mahasiswi.
1.5.2 Asumsi
Asumsi-asumsi yang dapat diambil antara lain, yaitu :
1. Operator yang melakukan percobaan harus dalam keadaan normal
atau sehat.
2. Peralatan yang digunakan dalam keadaan baik sehigga hasil yang
didapatan akurat.
3. Pengukuran berdasarkan lembar pengamatan pada modul.
4. Proses pengambilan data diasumsikan memakan waktu 4 jam.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerja Fisik dan Kerja Mental
Kerja didefinisikan sebagai semua aktivitas yang secara sengaja dan
berguna dilakukan manusia untuk menjamin kelangsungan hidupnya, baik
sebagai individu maupun sebagai umat manusia secara keseluruhan. Secara
umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu kerja fisik (otot) dan
kerja mental. Kerja mental pengeluaran energi relatif kecil dibandingkan
dengan kerja fisik dimana pada kerja fisik ini manusia akan menghasilkan
perubahan dalam konsumsi oksigen, heart rate, temperatur tubuh, dan
perubahan senyawa kimia dalam tubuh (Lehmann, 1995).
2.1.1 Kerja Fisik
Kerja fisik merupakan kerja yang memerlukan energi fisik otot
manusia sebagai sumber tenaganya. Kerja fisik seringkali disebut
sebagai “Manual Operation” dimana performansi kerja sepenuhnya
akantergantung manusia baik yang berfungsi sebagai sumber tenaga
ataupun pengendali kerja. Pekerjaan fisik merupakan sesuatu yang
dapat dilakukan apabila memiliki energi, karena berguna untuk
mendukung kontraksi otot (Wickens et al, 2004).
Tubuh manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan
atau menjaga fungsi-fungsi dasar kehidupannya meskipun tidak
ada kegiatan yang dilakukan sama sekali. Energy expenditure
terendah yang diperlukan untuk menjaga fungsi-fungsi dasar
kehidupan disebut metabolisme basal (basal metabolism). Setiap
individu memiliki tingkat metabolisme basal yang berbeda-beda,
beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut adalah jenis
kelamin, umur, dan berat badan Perkerjaan yang dilakukan dengan
mengandalkan kegiatan fisik semata akan mengakibatkan perubahan
pada fungsi alat-alat tubuh yang dapat dideteksi melalui perubahan
(Wickens et al, 2004) :
1. Konsumsi oksigen.
2. Denyut jantung.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 4
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
3. Peredaran darah dalam paru-paru.
4. Temperatur tubuh.
5. Konsentrasi asam laktat dalam darah.
6. Komposisi kimia dalam darah dan air seni.
7. Tingkat penguapan, dan faktor lainnya.
Kerja fisik akan mengakibatkan pengeluaran energi yang
berhubungan dengan konsumsi energi. Melakukan semua kegiatan
manusia diperlukan supplay energi. Energi terbentuk karena adanya
proses metabolisme dalam otot, yaitu berupa serangkaian proses kimia
yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk energi. Kedua
bentuk energi tersebut adalah energi mekanis dan energi panas.
Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya ditentukan dengan cara
tidak langsung, yaitu dengan pengukuran :
1. Kecepatan denyut jantung
2. Konsumsi oksigen
Pengeluaran energi relatif yang banyak dan pada jenis tersebut dapat
dibedakan dalam beberapa kerja sesuai fisik yaitu :
1) Kerja Statis, yaitu :
1. Tidak menghasilkan gerak
2. Kontraksi otot yang bersifat isometrik (tegang otot bertambah
sementara tegangan otot tetap)
3. Kelelahan lebih cepat terjadi
2) Kerja Dinamis, yaitu :
1. Menghasilkan gerak.
2. Kontraksi otot yang bersifat isotonis (panjang otot berubah
sementara tegangan otot tetap).
3. Kontraksi otot bersifat ritmis (kontraksi dan relaksasi secara
bergantian).
4. Kelelahan relatif lama terjadi.
2.1.2 Kerja Mental
Kerja mental merupakan kerja yang timbul dan terlihat dari
pekerjaan yang dilakukan, terbentuk secara kognitif (pikiran). Aktivitas

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 5
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
mental lebih banyak didominasi oleh pekerjaan sebagai pengambil
keputusan dengan tanggung jawab yang besar, pekerjaan di bidang
teknik informasi, pekerjaan dengan menggunakan teknologi tinggi dan
pekerjaan dengan kesiapsiagaan tinggi. Kerja yang timbul dari aktivitas
mental di lingkungan kerja antara lain disebabkan oleh :
1. Keharusan untuk tetap dalam kondisi kewaspadaan tinggi dalam
waktu lama.
2. Kebutuhan untuk mengambil keputusan yang melibatkan tanggung
jawab besar.
3. Menurunnya konsentrasi akibat aktivitas yang monoton.
4. Kurangnya kontak dengan orang lain, terutama untuk tempat kerja
yang terisolasi dengan orang lain.
Beban kerja mental dapat diukur dengan pendekatan fisologis, karena
terkuantifikasi dengan dengan kriteria obyektif, maka disebut metode
obyektif. Kelelahan mental pada seorang pekerja terjadi akibat adanya
reaksi fungsional dari tubuh dan pusat kesadaran. Pendekatan yang bisa
dilakukan antara lain sebagai berikut:
1. Pengukuran variabilitas denyut jantung.
2. Pengukuran selang waktu kedipan mata (eye blink rate).
3. Flicker Test.
4.  Pengukuran kadar asam saliva.
Pengukuran beban kerja mental secara teknis yaitu secara objektif
(Objective Workload Measurement) dan pengukuran beban kerja mental
secara subjektif (Subjective Workload Measurement).
1. Pengukuran Beban Kerja Mental Secara Objektif
Pengukuran kerja mental secara objektif yaitu suatu pengukuran
beban kerja di mana sumber data yang diolah adalah data-data
kuantitatif. Termasuk ke dalam pengukuran beban kerja mental ini
diantaranya:
1) Pengukuran denyut jantung: Pengukuran ini digunakan untuk
mengukur beban kerja dinamis seseorang sebagai manifestasi

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 6
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
gerakan otot. Metode ini biasanya dikombinasikan dengan
perekaman gambar video, untuk kegiatan motion study.
2)  Pengukuran cairan dalam tubuh: Pengukuran ini digunakan untuk
mengetahui kadar asam laktat dan beberapa indikasi lainnya yang
bisa menunjukkan kondisi dari beban kerja seseorang yang
melakukan suatu aktivitas.
3) Pengukuran waktu kedipan mata: Durasi kedipan mata dapat
menunjukkan tingkat beban kerja yang dialami oleh seseorang.
Orang yang mengalami kerja berat dan lelah biasanya durasi
kedipan matanya akan lama, sedangkan untuk orang yang bekerja
ringan (tidak terbebani mental maupun psikisnya), durasi kedipan
matanya relatif cepat.
4) Pola gerakan bola mata: Umumnya gerakan bola mata yang
berirama akan menimbulkan beban kerja yang optimal
dibandingkan dengan gerakan bola mata yang tidak beraturan.
2. Pengukuran Beban Kerja Secara Subyektif
Pengukuran beban kerja secara subyektif yaitu pengukuran beban
kerja di mana sumber data yang diolah adalah data yang bersifat
kualitatif. Pengukuran ini merupakan salah satu pendekatan psikologi
dengan cara membuat skala psikometri untuk mengukur beban kerja
mental. Cara membuat skala tersebut dapat dilakukan baik secara
langsung (terjadi secara spontan) maupun tidak langsung (berasal
dari respon eksperimen). Metode pengukuran yang digunakan adalah
dengan memilih faktor-faktor beban kerja mental yang berpengaruh
dan memberikan rating subjektif.  Tahapan Pengukuran Beban Kerja
Mental Secara Subyektif :
1. Menentukan faktor-faktor beban kerja mental pekerjaan yang
diamati.
2. Menentukan range dan nilai interval.
3. Memilih bagian faktor beban kerja yang signifikan untuk tugas-
tugas-tugas yang spesifik.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 7
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
4. Menentukan kesalahan subjektif yang diperhitungkan berpengaruh
dalam memperkirakan dan mempelajari beban kerja.
2.2 Pengukuran Konsumsi Kerja
Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan erat
dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya
ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu dilakukan dengan pengukuran
tekanan darah, aliran darah, komposisi kimia dalam darah, temperatur tubuh,
tingkat penguapan dan jumlah udara yang dikeluarkan oleh paru-paru.
Penentuan konsumsi energi biasa digunakan parameter indeks kenaikan
bilangan kecepatan denyut jantung. Indeks ini merupakan perbedaan antara
kecepatan denyut jantung pada waktu kerja tertentu dengan kecepatan denyut
jantung pada saat istirahat.
Merumuskan energy expenditure dengan kecepatan heart rate (denyut
jantung), dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan antara energy
expenditure dengan kecepatan denyut jantung menggunakan analisisa regresi.
Bentuk regresi dengan kecepatan denyut jantung secara umum adalah regresi
kuadratis dengan persamaan sebagai berikut :
Y = 1,80411 – 0,0229038X + 4, 71733. 10−4 X 2
Keterangan :
Y : Energi (kilokalori per menit)
X : Kecepatan denyut jantung (denyut per menit)
Kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka
konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam bentuk
persamaan sebagai berikut :
KE = Et - Ei
Dimana :
KE : Konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (kkal/menit)
Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (kilokalori/menit)
Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori/menit)
Terdapat tiga tingkat energi fisiologi yang umum yaitu, istirahat, limit
kerja aerobik, dan kerja aerobik. Tahap istirahat pengeluaran energi
diperlukan untuk mempertahankan kehidupan tubuh yang disebut tingkat

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 8
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
metabolisme basah, hal tersebut mengukur perbandingan oksigen yang masuk
dalam paru-paru dengan karbondioksida yang keluar. Berat tubuh dan luas
permukaan adalah faktor penentu yang dinyatakan dalam kilokalori/area
permukaan/jam. Rata-rata manusia mempunyai berat 65 kg dan mempunyai
area permukaan 1,77 meter persegi memerlukan energi sebesar 1
kilokalori/menit.
Kerja disebut aerobik bila suplly oksigen pada otot sempurna, sistem akan
kekurangan oksigen da kerja menjadi anerobik, hal ini dipengaruhi oleh
aktivitas fisiologi yang dapat ditingkatkan melalui latihan.
Tabel 2.1 Aktivitas dan Tingkat Energi
ENERGI
1 2.5 5 7.5 10
(Kkl/menit)
DETAK
JANTUNG 60 75 100 125 150
(per menit)
OKSIGEN
0.2 0.5 1 1.5 2
(liter/menit)
Metabolisme Jalan
Kerja Ringan Kerja Berat Naik Pohon
Basah (6.5kph)
Istirahat Angkat Roda Membuat
Duduk
100kg Tungku
Mengendarai Bekerja
Tidur Jalan Dibulan
Mobil Ditambang

Tabel 2.2 Klasifikasi Beban Kerja dan Reaksi Fisiologis


Konsumsi
Energy Expenditure Detak Jantung
Tingkat Pekerjaan Energi
Kkal / menit Kkal / 8jam Detak / menit Liter / menit
Undully Heavy >12.5 >6000 >175 >2.5
Very Heavy 10.0 - 12.5 4800 - 6000 150 - 175 2.0 – 2.5
Heavy 7.5 – 10.0 3600 - 4800 125 – 150 1.5 – 2.0
Moderate 5.0 – 7.5 2400 – 3600 100 – 125 1.0 – 1.5
Light 2.5 – 5.0 1200 - 2400 60 – 100 0.5 – 1.0
Very Light <2.5 <1200 <60 <0.5

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 9
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
2.3 Konsumsi Energi Berdasarkan Denyut Jantung
Konsumsi energi denyut jantung dapat dipantau selama istirahat, kerja dan
pemulih, maka recovery (waktu pemulih) untuk beristirahat meningkat sejalan
dengan beban kerja. Keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu
istirahat yang cukup sehingga mengalami kelelahan yang kronis. Metode
untuk menentukan waktu istirahat sebagai kompensasi dari pekerja fisik yaitu
sebagai berikut :
T ( W −S )
R=
W −1,5

Keterangan :
R : Istirahat yang dibutuhkan dalam menit (Recoveery)
T : Total waktu kerja dalam menit
W: Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam kkal/menit
S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan kkal/menit
2.4 Menentukan Pengukuran Kerja Dengan Metode Fisiologis
Kerja fisik manusia akan menghasilkan perubahan dalam konsumsi
oksigen, heart rate, temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia dalam
tubuh. Kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh pekerjaan
terhadap manusia dalam suatu sistem kerja, yaitu :
1. Kriteria Faali meliputi : kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen,
tekanan darah, tingkat penguapan, temperatur tubuh, komposisi kimiawi
dalam darah, dan air seni. Kriteria ini digunakan untuk mengetahui
perubahan fungsi alat-alat tubuh.
2. Kriteria Kejiwaan meliputi : pengujian tingkat kejiwaan pekerja, seperti
tingkat kejiwaan kejenuhan, emosi, motivasi, sikap dan lain-lain. Kriteria
kejiwaan digunaka untuk mengetahui perubahan kejiwaan yang timbul
selama bekerja.
3. Kriteria Hasil Kerja meliputi : hasil kerja yang diperoleh dari pekerja.
Kriteria ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari seluruh kondisi
kerja dengan cara melihat hasil kerja yang diperoleh dari pekerja tersebut.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 10
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Pengukuran fisiologi dapat dipergunakan untuk membandingkan cost
energy pada suatu pekerjaan yang memenuhi waktu standar, dengan pekerjaan
serupa yang tidak standar, tetapi perbandingan harus dibuat untuk orang yang
sama. Hasilnya mungkin beberapa orang yang memiliki performansi 150%
hingga 160% menggunakan energy expenditure sama dengan orang yang
performansinya hanya 110% sampai 115%. Waktu standar ditentukan untuk
tugas, pekerjaan yang spesifik dan jelas definisinya. Tabel klasifikasi beban
kerja dalam reaksi fisiologi yang dibuat oleh Dr. Lucien Brouha untuk
menentukan berat ringannya suatu pekerjaan yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.3 Perbandingan Jenis Pekerjaan dengan Intensitas Energi
OXYGEN ENERGY HEART RATE
WORK LOAD CONSUMPTION EXPENDITURE DURING WORK
(Liter/minute) (Calories/minute) (Beats/minute)
Light 0.5 – 1.0 2.5 – 5.0 60 - 100
Moderate 1.0 – 1.5 5.0 – 7.5 100 – 125
Heavy 1.5 – 2.0 7.5 – 10. 0 125 – 150
Very Heavy 2.0 – 2.5 10.0 – 12.5 150 – 175

2.5 Fatigue
Fatigue adalah suatu kelelahan yang terjadi pada syaraf dan otot-otot
manusia sehingga tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kelelahan
dipandang dari sudut industri adalah pengaruh dari kerja pada pikiran dan
tubuh manusia yang cenderung untuk mengurangi kecepatan kerja mereka
atau menurunkan kualitas produksi, atau kedua-duanya dari performansi
optimum seorang operator. Semakin berat beban yang dikerjakan dan semakin
tidak teraturnya pergerakan, maka timbulnya fatigue akan semakin cepat.
Seseorang bekerja pada tingkat energi diatas 5,2 kcal per menit, maka pada
saat itu timbul rasa lelah (Grandjean, 1986).
Kelelahan digolongkan ke dalam tiga golongan tergantung dari hal itu
dilihat yaitu sebagai berikut :
1. Merasa lelah.
2. Kelelahan karena perubahan fisiologi dalam tubuh.
3. Menurunkan kemampuan kerja.
Ketiga golongan tersebut pada dasarnya berkesimpulan sama yaitu bahwa
kelelahan terjadi jika kemampuan otot telah berkurang dan lebih lanjut lagi

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 11
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
mengalami puncaknya bila otot tersebut sudah tidak mampu lagi bergerak
(kelelahan sempurna). Kekuatan dan daya tahan tubuh ini tidak hanya
dipengaruhi otot, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa hal. Faktor – faktor
penyebab fatigue yaitu sebagai berikut :
1. Intensitas dan lamanya kerja fisik dan mental
2. Lingkungan (iklim, pencahayaan, kebisingan)
3. Problem psikis (tanggung jawab, kekhawatiran, konflik)
4. Rasa nyeri dan kondisi kesehatan
5. Nutrisi
6. Circadian rhythm

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 12
BAB III
METODOLOGI
3.1 Peralatan Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini sebagai berikut :
1. Running Belt / Treadmill
Running Belt / Treadmill digunakan sebagai sarana untuk berlari dalam
pengamatan yang dilakukan.
2. Pulse Meter
Pulse Meter digunakan untuk mengukur denyut jantung.
3. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu berlari saat pengamatan..
4. Termometer Tubuh
Termometer Tubuh digunakan untuk mengetahui suhu tubuh operator
sebelum dan sesudah proses pengoperasian.
5. Fingertips Oxymeter
Fingertips Oxymeter digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam
darah.
6. Lembar Pengamatan
Lembar Pengamatan digunakan sebagai tempat pencatatan data
pengamatan.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 13
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
3.2 Flowchart dan Penjelasan Praktikum
3.2.1 Flowchart Praktikum
Flowchart adalah urutan proses kegiatan yang digambarkan dalam
bentuk simbol. Flowchart (bagan alir) juga didefinisikan sebagai
diagram yang menyatakan aliran proses dengan menggunakan anotasi-
anotasi semisal persegi, panah, oval, wajik dll.

Gambar 3.1 Flowchart Praktikum

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 14
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
3.2.2 Penjelasan Praktikum
Penjelasan didalam flwochart praktikum modul fisiologis sebagai
berikut :
1. Mulai
Memulai pengamatan
2. Studi Literatur
Studi literatur yaitu mencari referensi dan materi-materi yang
berhubungan dalam praktikum tentang Kerja Fisik dan Kerja Mental,
Pengukuran Konsumsi, Pengukuran Kerja Dengan Metode Fisiologi
dan Fatigue.
3. Menyiapkan Alat dan Bahan
Mempersiapkan alat dan bahan seperti running belt atau treadmill,
pulse meter, stopwatch, termometer tubuh, fingertips oxymeter, dan
lembar pengamatan.
4. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data hasil pengamatan operator perempuan dan
hasil pengamatan operator laki-laki berupa jenis kelamin, umur,
tinggi badan, berat badan, suhu tubuh awal, suhu tubuh setelah
aktivitas, denyut jantung awal, denyut jantung saat aktivitas, dan
denyut jantung saat recovery.
5. Pengolahan Data
Mengolah data menjadi perhitungan energi, rekapitulasi
perhitungan energi, grafik konsumsi energi laki-laki vs perempuan,
dan grafik energi sebelum dan saat aktivitas ditambah recovery. Jika
metode kerja sudah baik maka dilakukan analisis dari pengolahan
data tersebut, jika metode tersebut belum baik maka dilakukan
perbaikan metode kerja.
6. Analisa Hasil Pengolahan Data
Output yang telah dibuat, perlu dilakukan analisa terlebih dahulu.
Hasil yang diharapkan adalah Pengumpulan Data, Perhitungan
Energi, Rekapitulasi Perhitungan Energi, Grafik Konsumen Energi

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 15
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Laki-laki vs Perempuan, dan Grafik Energi Sebelum dan Saat
Aktivitas Ditambah Recovery.
7. Simpulan dan Saran
Tahap ini merupakan proses untuk menarik kesimpulan dan saran
atas apa yang dilakukan selama pengerjaan laporan praktikum ini.
Simpulan adalah jawaban dari tujuan, dan saran agar penelitian
selanjutnya dapat lebih baik.
8. Selesai

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 16
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Berikut data-data yang didapatkan selama melakukan praktikum,
diantaranya ialah hasil pengamatan operator perempuan dan hasil pengamatan
operator laki – laki.
4.1.1 Hasil Pengataman Operator Perempuan
Hasil pengamatan untuk operator perempuan adalah sebagai berikut :
Nama Operator / jenis kelamin : Melliya / Perempuan
Tinggi / berat badan / usia : 151 cm / 39,2 kg / 18 tahun
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Operator Perempuan 4 Km/Jam
Kecepatan 4 Km/Jam
Dn Selama Dn Setelah
Waktu T0 D0 T1
Aktivitas Aktivitas
D1 =103
D1 = 119
D2 =110
D3 = 98
D2 = 119
D4 = 99
2 Menit 36,5oC 95 35,5oC
D5 = 98
D3 = 125
D6 = 91
D7 = 94
D4 = 115
D8 = 95
D1 = 122 D1 = 109
D2 = 122 D2 = 98
D3 = 117 D3 = 96
D4 = 114 D4 = 93
4 Menit 36,5oC 95 36,2oC
D5 = 124 D5 = 89
D6 = 121 D6 = 96
D7 = 107 D7 = 99
D8 = 120 D8 = 92
D1 = 101
D2 = 111
6 Menit 36,5oC 95 D3 = 113 36,6oC D1 = 109
D4 = 105
D5 = 110

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Operator Perempuan 4 Km/Jam (Lanjutan)


D6 = 119
D7 = 114
D8 = 108
D9 = 114 D2 = 95
D10= 115
D11= 116
D12= 120

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 17
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Operator Perempuan 6 Km/Jam
Kecepatan 6 Km/Jam
Dn Selama Dn Setelah
Waktu T0 D0 T1
Aktivitas Aktivitas
D1 = 141
D1 = 121
D2 = 124
D3 = 110
D2 = 114 D4 = 100
D5 = 108
2 Menit 36,5oC 95 35,5oC
D6 = 105
D3 = 107 D7 = 105
D8 = 99
D9 = 99
D4 = 119
D10 = 94
D1 = 154
D1 = 99 D2 = 139
D3 = 118
D4 = 117
D2 = 114 D5 = 110
D6 = 111
D7 = 111
4 Menit 36,5oC 95 36oC
D3 = 121 D8 = 109
D9 = 106
D10 = 110
D4 = 121 D11 = 117
D12 = 103
D13 = 99
D5 = 121
D14 = 101
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Operator Perempuan 6 Km/Jam (Lanjutan)
D15 = 105
D16 = 109
D7 = 156 D17 = 96
D18 = 106
D19 = 102
D8 = 158 D20 = 100
D21 = 95
6 Menit 36,5oC 95 35,1oC D1 = 158
D1 = 104 D2 = 137
D3 = 125
D4 = 118
D2 = 110 D5 = 119
D6 = 111
D7 = 108
D3 = 114 D8 = 109
D9 = 110
D4 = 110 D10 = 100
D11 = 99
D12 = 101

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 18
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
D13 = 105
D5 = 104
D14 = 105
D15 = 108
D6 = 113
D16 = 106
D17 = 105
D7 = 116
D18 = 96
D19 = 100
D8 = 116
D20 = 103
D21 = 101
D9 = 161
D22 = 100
D23 = 109
D10 = 167
D24 = 107
D25 = 105
D11 = 165
D26 = 102
D12 = 169 D27 = 94

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Operator Perempuan 7 Km/Jam


Kecepatan 7 Km/Jam
Dn Selama Dn Setelah
Waktu T0 D0 T1
Aktivitas Aktivitas
D1 = 129
D2 = 125
D1 = 117 D3 = 121
D4 = 113
D5 = 104
D6 = 103
D7 = 107
D2 = 117
D8 = 102
2 Menit 36,5oC 95 34,9oC D9 = 105
D10 = 101
D11 = 109
D3 = 117
D12 = 96
D13 = 105
D14 = 97
D15 = 100
D4 = 127
D16 = 97
D17 = 95
4 Menit 36,5oC 95 D1 = 144
D2 = 158
D1 = 104 35,7oC
D3 = 147
D4 = 138
D5 = 129
D6 = 122
D2 = 149
D7 = 113
D8 = 114
D9 = 116
D10= 112
D3 = 105
D11 = 111
D12 = 108
D4 = 152 D13 = 106
D14 = 103
D15 = 104

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 19
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
D16 = 107
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Operator Perempuan 7 Km/Jam (Lanjutan)
D17 = 103
D18 = 105
D5 = 169 D19 = 104
D20 = 97
D21 = 112
D22 = 119
D23 = 105
D6 = 118 D24 = 107
D25 = 101
D26 = 109
D27 = 106
D28 = 106
D7 = 106 D29 = 109
D30 = 108
D31 = 100
D32 = 101
D33 = 106
D34 = 100
D8 = 107
D35 = 98
D36 = 96
D37 = 93
D1 = 140
D2 = 158
D1 = 144
D3 = 145
D4 = 132
D5 = 127
D6 = 127
D2 = 103
36,8 o
C D7 = 122
6 Menit 36,5oC 95 D8 = 116
D9 = 113
D10 = 112
D3 = 129
D11 = 110
D12 = 109
D13 = 112
D4 = 152 D14 = 112
D15 = 109
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Operator Perempuan 7 Km/Jam (Lanjutan)
D16 = 111
D5 = 144 D17 = 106
D18 = 105
D19 = 107
D6 = 88 D20 = 100
D21 = 108
D22 = 101
D7 = 90 D23 = 100
D24 = 105
D25 = 106
D8 = 96
D26 = 98
D27 = 96
D9 = 105
D28 = 100
D10 = 105 D29 = 109
D30 = 105

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 20
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
D31 = 101
D32 = 104
D11 = 108 D33 = 103
D34 = 100
D35 = 99
D12 = 119 D36 = 97
D37 = 95

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Operator Perempuan 9 Km/Jam


Kecepatan 9 Km/Jam
Dn Selama Dn Setelah
Waktu T0 D0 T1
Aktivitas Aktivitas
D1 = 164
D2 = 154
D1 = 122
D3 = 140
D4 = 126
2 Menit 36,5oC 95 35,0 o C D5 = 124
D6 = 115
D2 = 126 D7 = 111
D8 = 112
D9 = 110
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Operator Perempuan 9 Km/Jam (Lanjutan)
D10 = 111
D11 = 111
D12 = 110
D13 = 108
D14 = 105
D3 = 123 D15 = 100
D16 = 112
D17 = 105
D18 = 103
D19 = 105
D20 = 100
D21 = 104
D22 = 106
D23 = 103
D24 = 100
D25 = 97
D26 = 101
D4 = 122
D27 = 99
D28 = 99
D29 = 102
D30 = 100
D31 = 97
D32 = 94
4 Menit 36,5oC 95 D1 = 176
D2 = 162
36,0 o C
D3 = 152
D1 = 121 D4 = 142
D5 = 129
D6 = 127
D7 = 128
D2 = 117 D8 = 125

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 21
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
D9 = 120
D10 = 130
D11 = 118
D12 = 112
D13 = 111
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Operator Perempuan 9 Km/Jam (Lanjutan)
D14 = 111
D3 = 109 D15 = 115
D16 = 110
D17 = 109
D4 = 101 D18 = 112
D19 = 116
D20 = 117
D5 = 101 D21 = 111
D22 = 112
D23 = 111
D6 = 94 D24 = 119
D25 = 112
D26 = 111
D7 = 94 D27 = 100
D28 = 99
D29 = 100
D30 = 98
D8 = 94
D31 = 97
D32 = 95
D1 = 144
D2 = 139
D1 = 132 D3 = 152
D4 = 140
D5 = 142
D6 = 127
D7 = 130
D8 = 120
D2 = 140
6 Menit 36,5oC 95 36,8oC D9 = 113
D10 = 112
D11 = 110
D12 = 109
D13 = 112
D14 = 112
D3 = 152
D15 = 109
D16 = 111
D17 = 106
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Operator Perempuan 9 Km/Jam (Lanjutan)
D18 = 105
D4 = 164 D19 = 107
D20 = 130
D21 = 134
D5 = 154 D22 = 130
D23 = 128
D24 = 120
D6 = 151 D25 = 106
D26 = 98
D7 = 146 D27 = 100
D28 = 101

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 22
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
D29 = 111
D8 = 139
D30 = 124
D31 = 130
D9 = 128
D32 = 133
D33 = 129
D10= 128
D34 = 120
D35 = 105
D11= 128
D36 = 100
D37 = 99
D11= 128
D38 = 96
D39 = 98
D12= 90
D40 = 95

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 23
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
1.1.1 Hasil Pengamatan Operator Laki – laki
Hasil pengamatan untuk operator perempuan adalah sebagai berikut :
Nama Operator / jenis kelamin : Satria Wira Swastika / Laki-laki
Tinggi / berat badan / usia : 159 cm / 39,6 kg / 19 tahun
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Operator Laki-laki 4 Km/Jam
Kecepatan 4 Km/Jam
Dn Selama Dn Setelah
Waktu T0 D0 T1
Aktivitas Aktivitas
D1 = 102
D2 = 112
D1 = 142
D3 = 106
D4 = 102
D5 = 105
D6 = 109
D2 = 145
D7 = 101
D8 = 93
2 Menit 35,7°C 90 37,6°C
D9 = 107
D10 = 97
D3 = 140
D11 = 108
D12 = 98
D13 = 100
D14 = 102
D4 = 132
D15 = 107
D16 = 90
D1 = 106 D1 = 93
D2 = 119 D2 = 106
D3 = 114 D3 = 102
D4 = 125 D4 = 107
D5 =128 D5 = 115
4 35,7°C 90 37,6oC
D6 =128 D6 = 98
D7 = 115
D7 =128
D8 = 106
D9 = 98
D8 =127
D10 = 90
D1 = 109 D1 = 114
6 Menit 35,7°C 90 37,6oC
D2 = 117 D2 = 112

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Operator Laki-laki 4 Km/Jam (Lanjutan)


D3 = 123 D3 = 109
D4 = 113 D4 = 104
D5 =123 D5 = 102
D6 =128 D6 = 110

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 24
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
D7 =130 D7 = 93
D8 =129 D8 = 99
D9 = 94
D9 =134
D10 = 103
D11 = 96
D10 = 132
D12 = 97
D13 = 101
D11 = 136
D14 = 97
D15 = 104
D12 = 137
D16 = 90

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Operator Laki-laki 6 Km/Jam


Kecepatan 6 Km/Jam
Dn Selama Dn Setelah
Waktu T0 D0 T1
Aktivitas Aktivitas
D1 = 113
D1 = 115
D2 = 93
D3 = 108
D2 = 115 D4 = 102
D5 = 108
2 35,7°C 90 37,6°C
D6 = 101
D3 = 127 D7 = 88
D8 = 92
D9 =107
D4 = 137
D10 = 90
D1 = 126 D1 = 121
D2 = 128 D2 = 112
D3 = 108
4 Menit 35,7°C 90 D3 = 128 37,5°C
D4 = 95
D5 = 101
D4 = 127
D6 = 101

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Operator Laki-laki 6 Km/Jam (Lanjutan)


D7 = 103
D5 =134
D8 = 83
D9 =87
D6 =132
D10 = 98
D11 = 99
D7 =135
D12 = 93
D13 = 96
D8 =136
D14 = 90
6 Menit 35,7°C 90 D1 = 109 37,4°C D1 = 125
D2 = 109 D2 = 109
D3 = 123 D3 = 104
D4 = 131 D4 = 105
D5 =123 D5 = 97
D6 =128 D6 = 99
D7 =129 D7 = 96
D8 =112 D8 = 101
D9 = 125 D9 = 92

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 25
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
D10 = 125 D10 = 90
D11 = 131
D12 = 136

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Operator Laki-laki 7 Km/Jam


Kecepatan 7 Km/Jam
Dn Selama Dn Setelah
Waktu T0 D0 T1
Aktivitas Aktivitas
D1 = 137
D2 = 114
D1 = 129 D3 = 112
D4 = 106
D5 = 115
2 Menit 35,7°C 90 37,4°C
D6 = 108
D7 = 102
D2 = 143 D8 = 98
D9 =97
D10 = 100

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Operator Laki-laki 7 Km/Jam (Lanjutan)


D11 = 98
D12 = 97
D13 = 95
D14 = 102
D3 = 147
D15 = 103
D16 = 114
D17 = 98
D18 = 100
D19 = 98
D20 = 92
D21 = 96
D4 = 150
D22 = 100
D23 = 95
D24 = 90
4 Menit 35,7°C 90 D1 = 114 37,3°C D1 = 153
D2 = 129
D2 = 125 D3 = 120
D4 = 123
D5 = 118
D3 = 147 D6 = 111
D7 = 117
D8 = 110
D4 = 147 D9 = 116
D10 = 109
D11 = 89
D5 = 147 D12 = 102
D13 = 97
D14 = 98
D6 = 147 D15 = 95
D16 = 104
D7 = 147 D17 = 87
D18 = 95
D19 = 98
Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 26
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
D8 =166 D20 = 90

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Operator Laki-laki 7 Km/Jam (Lanjutan)


D1 = 161
D2 = 135
D3 = 129
D1 = 109 D4 = 121
D5 = 119
D6 = 119
D7 = 120
D8 = 117
D9 = 120
D2 = 117 D10 = 107
D11 = 114
D12 = 110
D13 = 112
D14 = 112
D3 = 123
D15 = 110
D16 = 110
D17 = 109
6 Menit 35,7oC 90 37,2oC D18 = 105
D4 = 113
D19 = 98
D20 = 104
D21 = 107
D5 =123 D22 = 104
D23 = 107
D24 = 104
D6 =128 D25 = 103
D26 = 98
D27 = 104
D7 =130 D28 = 102
D29 = 109
D30 = 113
D8 =129 D31 = 107
D32 = 110
D33 = 100
D9 =134 D34 = 101
D35 = 117

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Operator Laki-laki 7 Km/Jam (Lanjutan)


D36 = 93
D10 = 132
D37 = 94
D38 = 99
D11=136
D39 = 100
D40 = 104
D12=137
D41 = 90

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Operator Laki-laki 9 Km/Jam


Kecepatan 9 Km/Jam
Waktu T0 D0 Dn Selama T1 Dn Setelah

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 27
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Aktivitas Aktivitas
D1 = 151
D2 = 132
D1 = 123 D3 = 121
D4 = 121
D5 = 115
D6 = 114
D7 = 122
D2 = 123 D8 = 106
D9 = 103
D10 = 108
D11 = 101
2 Menit 35,7oC 90 37,2oC
D12 = 115
D13 = 107
D3 = 128
D14 = 97
D15 = 114
D16 = 104
D17 = 101
D18 = 107
D19 = 105
D4 = 136
D20 = 97
D21 = 92
D22 = 90

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 28
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Operator Laki-laki 9 Km/Jam (Lanjutan)
D1 = 127 D1 = 144
D2 = 127 D2 = 150
D3 = 141
D3 = 129
D4 = 137
D5 = 130
D4 = 137 D6 = 126
D7 = 126
D8 = 126
D5 = 139 D9 = 123
D10 = 126
4 Menit 35,7oC 90 37,4oC
D11 = 117
D6 = 145 D12 = 114
D13 = 104
D14 = 119
D7 = 159 D15 = 111
D16 = 104
D17 = 116
D18 = 103
D8 = 159
D19 = 93
D20 = 90
D1 = 125 D1 = 167
D2 = 125 D2 = 147
D3 = 155 D3 = 144
D4 = 140
D4 = 173 D5 = 136
D6 = 132
D7 = 128
6 Menit 35,7oC 90 37,3oC
D5 = 178 D8 = 127
D9 = 121
D10 = 126
D6 = 178 D11 = 125
D12 = 114
D13 = 119
D7 = 183
D14 = 110

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 29
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Operator Laki-laki 9 Km/Jam (Lanjutan)
D15 = 117
D8 =188
D16 = 115
D17 = 114
D9 =146 D18 = 121
D19 = 116
D20 = 114
D21 = 117
D10 = 127
D22 = 113
D23 = 112
D24 = 108
D25 = 107
D11=126
D26 = 92
D27 = 111
D28 = 102
D29 = 99
D12=126
D30 = 94
D31 = 90

1.2 Perhitungan
4.2.1. Perhitungan Energi Sebelum Aktivitas
Energi sebelum aktivitas pada perempuan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9 Energi Sebelum Aktivitas Perempuan
Energi Sebelum Aktivitas
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
Y = 1,80411 – 0.0229038(95) + 4,71733.10-4(95)2
2 Menit 95
Y = 3,88563932 Kkal
Y = 1,80411 – 0.0229038(95) + 4,71733.10-4(95)2
4 Menit 95
Y = 3,88563932 Kkal
Y = 1,80411 – 0.0229038(95) + 4,71733.10-4(95)2
6 Menit 95
Y = 3,88563932 Kkal

Energi sebelum aktivitas pada laki-laki adalah sebagai berikut :


Tabel 4.10 Energi Sebelum Aktivitas Laki-Laki
Energi Sebelum Aktivitas

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 30
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Rata-
Wakt
Rata Perhitungan
u
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(90) + 4,71733.10-4(90)2
90
Menit = 3,5638053 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(90) + 4,71733.10-4(90)2
90
Menit = 3,5638053 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(90) + 4,71733.10-4(90)2
90
Menit = 3,5638053 Kkal

4.2.2. Perhitungan Energi Aktivitas


Perhitungan energi saat melakukan aktivitas pada perempuan
sebagai berikut :
Tabel 4.11 Energi Aktivitas Pada Perempuan

Kecepatan 4 Km/Jam
Rata –
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(139,5) + 4,71733.10-4(139,5)2
139,5
Menit Y = 7,789072013 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(118,375) + 4,71733.10-4(118,375)2
118,375
Menit Y = 5,703097675 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(112,167) + 4,71733.10-4(112,167)2
112,167
Menit Y = 5,170137962 Kkal
Kecepatan 6 Km/Jam
Rata –
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(115,25) + 4,71733.10-4(115,25)2
115,25
Menit Y = 5,430270106 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(129,375) + 4,71733.10-4(129,375)2
129,375
Menit Y = 6,736746233 Kkal

Tabel 4.11 Energi Aktivitas Pada Perempuan (Lanjutan)

6 Y = 1,80411 – 0.0229038(129,083) + 4,71733.10-4(129,083)2


129,083
Menit Y = 6,707832578 Kkal
Kecepatan 7 Km/Jam

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 31
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Rata –
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(119,5) + 4,71733.10-4(119,5)2
119,5
Menit Y = 5,803571073 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(126.25) + 4,71733.10-4(126.25)2
126.25
Menit Y = 6, 43148702 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(115,25) + 4,71733.10-4(115,25)2
115,25
Menit Y = 5,430270106 Kkal
Kecepatan 9 Km/Jam
Rata –
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(123,25) + 4,71733.10-4(123,25)2
123,25
Menit Y = 6,14710627 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(103,875) + 4,71733.10-4(103,875)2
103,875
Menit Y = 4,514984216 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(137,67) + 4,71733.10-4(137,67)2
137,67
Menit Y = 7,591713036 Kkal

Perhitungan energi saat melakukan aktivitas pada laki-laki sebagai


berikut :
Tabel 4.12 Perhitungan Energi Aktivitas Pada Laki-Laki
Kecepatan 4 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(139,75) + 4,71733.10-4(139,75)2
139.75
Menit = 7,81628 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(121,87) + 4,71733.10-4(121,87)2
121.87
Menit = 6,01914 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(126,91) + 4,71733.10-4(126,91)2
126.91
Menit = 6,49519 Kkal
Tabel 4.12 Perhitungan Energi Aktivitas Pada Laki-Laki (Lanjutan)
Kecepatan 6 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(123,5) + 4,71733.10-4(123,5)2
123.5
Menit =6,17048 Kkal

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 32
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

4 Y = 1,80411 – 0.0229038(130,75) + 4,71733.10-4(130,75)2


130.75
Menit =6,87398 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(123,41) + 4,71733.10-4(123,41)2
123.41
Menit =6,16206 Kkal
Kecepatan 7 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(142,25) + 4,71733.10-4(142,25)2
142.25
Menit =8,09159 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(142,5) + 4,71733.10-4(142,5)2
142.5
Menit =8,11945 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(125,91) + 4,71733.10-4(125,91)2
125.91
Menit =6,39883 Kkal
Kecepatan 9 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(127,5) + 4,71733.10-4(127,5)2
127.5
Menit =6,55249 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(140,25) + 4,71733.10-4(140,25)2
140.25
Menit =7,87087 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(152,5) + 4,71733.10-4(152,5)2
152.5
Menit =9,28202 Kkal

4.2.3. Perhitungan Energi Recovery


Energy recovery ini merupakan energi yang dikeluarkan selama
operator berisitirahat dan mengembalikan denyut jantungnya ke denyut
jantung awal sebelum melanjutkan ke aktivitas berikutnya. Besarnya
energi recovery operator perempuan dan laki-laki dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 33
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Perhitungan energi recovery pada perempuan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13 Perhitungan Energi Recovery Pada Perempuan
Kecepatan 4 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
Y = 1,80411 – 0.0229038(98,5) + 4,71733.10-4(98,5)2
2 Menit 98.5
Y = 4,124957199 Kkal
Y = 1,80411 – 0.0229038(96,5) + 4,71733.10-4(96,5)2
4 Menit 96.5
Y = 3,986788929 Kkal
Y = 1,80411 – 0.0229038(102) + 4,71733.10-4(102)2
6 Menit 102
Y = 4,375832532 Kkal
Kecepatan 6 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
Y = 1,80411 – 0.0229038(108,5) + 4,71733.10-4(108,5)2
2 Menit 108.5
Y = 4,872406509 Kkal
Y = 1,80411 – 0.0229038(110,38) + 4,71733.10-4(110,38)2
4 Menit 110.38
Y = 5,023462853 Kkal
Y = 1,80411 – 0.0229038(109,037) + 4,71733.10-4(109,037)2
6 Menit 109.037
Y = 4,915213777 Kkal
Kecepatan 7 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
Y = 1,80411 – 0.0229038(106,412) + 4,71733.10-4(106,412)2
2 Menit 106.412
Y = 4,708545943 Kkal
Y = 1,80411 – 0.0229038(111,270) + 4,71733.10-4(111,270)2
4 Menit 111.27
Y = 5,096136532 Kkal
Y = 1,80411 – 0.0229038(110,811) + 4,71733.10-4(110,811)2
6 Menit 110.811
Y = 5,058563189 Kkal

Tabel 4.13 Perhitungan Energi Recovery Pada Perempuan (Lanjutan)


Kecepatan 9 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
Y = 1,80411 – 0.0229038(110,25) + 4,71733.10-4(110,25)2
2 Menit 110.25
Y = 5,012910148 Kkal
Y = 1,80411 – 0.0229038(118,342) + 4,71733.10-4(118,342)2
4 Menit 118.342
Y = 5,700168482 Kkal
6 Menit 117.175 Y = 1,80411 – 0.0229038(117,175) + 4,71733.10-4(117,175)2

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 34
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Y = 5,597242185 Kkal

Perhitungan energi recovery pada operator laki-laki adalah sebagai


berikut :
Tabel 4.14 Perhitungan Energi Recovery Pada Laki-Laki
Kecepatan 4 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(102,43) + 4,71733.10-4(102,43)2
102.43
Menit =4,40745 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(103) + 4,71733.10-4(103)2
103
Menit =4,44963 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(101,56) + 4,71733.10-4(101,56)2
101.56
Menit =4,34366 Kkal
Kecepatan 6 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(100,2) + 4,71733.10-4(100,2)2
100.2
Menit =4,24537 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(99,07) + 4,71733.10-4(99,07)2
99.07
Menit =4,16503 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(101,8) + 4,71733.10-4(101,8)2
101.8
Menit =4,36119 Kkal

Tabel 4.14 Perhitungan Energi Recovery Pada Laki-Laki (Lanjutan)


Kecepatan 7 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(102,79) + 4,71733.10-4(102,79)2
102.79
Menit =4,43406 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(108,05) + 4,71733.10-4(108,05)2
108.05
Menit =4,83674 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(109,7) + 4,71733.10-4(109,7)2
109.7
Menit =4,96844 Kkal

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 35
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Kecepatan 9 Km/Jam
Rata-
Waktu Rata Perhitungan
(bpm)
2 Y = 1,80411 – 0.0229038(110,13) + 4,71733.10-4(110,13)2
110.13
Menit =5,00318 Kkal
4 Y = 1,80411 – 0.0229038(120) + 4,71733.10-4(120)2
120
Menit =5,84861 Kkal
6 Y = 1,80411 – 0.0229038(118,64) + 4,71733.10-4(118,64)2
118.64
Menit =5,72666 Kkal

4.2.4. Konsumsi Energi


Energi yang dikonsumsi oleh operator perempuan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.15 Perhitungan Konsumsi Energi Perempuan
Kecepatan 4 Km/Jam
Energi Energi
Konsumsi
Waktu Sebelum
Energi
Aktivitas Aktivitas
2 Menit 7,789072013 3,88563932 3,903432688
4 Menit 5,703097675 3,88563932 1,81745835
6 Menit 5,170137962 3,88563932 1,284498642
Kecepatan 6 Km/Jam
Energi Energi
Konsumsi
Waktu Sebelum
Aktivitas Energi
Aktivitas
2 Menit 5,430270106 3,88563932 1,544630786
4 Menit 6,736746233 3,88563932 2,851106913
6 Menit 6,707832578 3,88563932 2,822193258

Tabel 4.15 Perhitungan Konsumsi Energi Perempuan (Lanjutan)


Kecepatan 7 Km/Jam
Energi Energi
Konsumsi
Waktu Sebelum
Aktivitas Energi
Aktivitas
2 Menit 5,803571073 3,88563932 1,917931753
4 Menit 6, 43148702 3,88563932 2,5458477
6 Menit 5,430270106 3,88563932 1,544630786
Kecepatan 9 Km/Jam
Energi Energi
Konsumsi
Waktu Sebelum
Aktivitas Energi
Aktivitas
2 Menit 6,14710627 3,88563932 2,26146695

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 36
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
4 Menit 4,514984216 3,88563932 0,629344896
6 Menit 7,591713036 3,88563932 3,706073716

Adapun energi yang dikonsumsi oleh operator laki-laki sebagai


berikut :
Tabel 4.16 Perhitungan Konsumsi Energi Laki-Laki
Kecepatan 4 Km/Jam
Energi Energi
Konsumsi
Waktu Sebelum
Energi
Aktivitas Aktivitas
2 Menit 7,81628 3,5638053 4.2524747
4 Menit 6,01914 3,5638053 2,4553342
6 Menit 6,49519 3,5638053 2,9313847
Kecepatan 6 Km/Jam
Energi Energi
Konsumsi
Waktu Sebelum
Aktivitas Energi
Aktivitas
2 Menit 6,17048 3,5638053 2,6066747
4 Menit 6,87398 3,5638053 3,3101747
6 Menit 6,16206 3,5638053 2,5982547
Kecepatan 7 Km/Jam
Energi Energi
Konsumsi
Waktu Sebelum
Aktivitas Energi
Aktivitas
2 Menit 8,09159 3,5638053 4,5277847
4 Menit 8,11945 3,5638053 4,5556447
6 Menit 6,39883 3,5638053 2,8350247

Tabel 4.16 Perhitungan Konsumsi Energi Laki-Laki (Lanjutan)

Kecepatan 9 Km/Jam
Energi Energi
Konsumsi
Waktu Sebelum
Aktivitas Energi
Aktivitas
2 Menit 6,55249 3,5638053 2,9886847
4 Menit 7,87087 3,5638053 4,3070647
6 Menit 9,28202 3,5638053 5,7182147

4.2.5. Waktu Recovery


Perhitungan waktu recovery ini dihitung berdasarkan klasifikasi
beban kerja dan reaksi fisiologis. Berikut adalah table waktu recovery.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 37
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Penentuan tingkat pekerjaannya dilihat dari energi aktivitas yang
dikeluarkan.
Berikut waktu recovery yang dibutuhkan oleh operator perempuan :
Tabel 4. 17 Perhitungan Waktu Recovery Perempuan

Hasil Perhitungan Waktu Recovery


Kecepatan
Waktu
4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
2 Menit 1,03732242 192,932709 17,8175897 9,88495443
4 Menit 44,5103006 9,43491017 13,6966493 28,5079824
6 Menit 109,015592 14,1347268 609,866366 8,19036897

Berikut waktu recovery yang dibutuhkan oleh operator laki-laki :


Tabel 4. 18 Perhitungan Tabel Waktu Recovery Laki-laki

Hasil Perhitungan Waktu Recovery


Kecepatan
Waktu
4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
2 Menit 3.431476 8.572212 3.102741 6.396674
4 Menit 19.81156 10.52898 6.145159 6.722945
6 Menit 19.95109 25.91063 21.37477 6.446024

1.3 Rekapitulasi Perhitungan


1.3.1 Energi Aktivitas
Berikut rekapitulasi energi yang dikeluarkan selama melakukan
aktivitas pada operator perempuan :
Tabel 4.19 Rekapitulasi Energi Aktivitas Perempuan

Jumlah Energi yang Dikeluarkan


Kecepatan
Waktu
4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
2 Menit 7,789072013 5,430270106 5,803571073 6,14710627
4 Menit 5,703097675 6,736746233 6, 43148702 4,514984216
6 Menit 5,170137962 6,707832578 5,430270106 7,591713036

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 38
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Grafik Energi Saat Aktivitas


9
8
7
6

Energi (Kkal)
5
4
3
2
1
0
4 km/jam 6 km/jam 7 km/jam 9 km/jam

Kecepatan

2 menit 4 menit 6 menit

Grafik 4.1 Energi Aktivitas Perempuan


Berikut rekapitulasi energi yang dikeluarkan selama melakukan
aktivitas pada operator laki-laki :
Tabel 4.20 Rekapitulasi Energi Aktivitas Laki-Laki

Jumlah Energi yang Dikeluarkan


Kecepatan
Waktu
4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
2 Menit 7,81628 6,17048 8,09159 6,55249
4 Menit 6,01914 6,87398 8,11945 7,87087
6 Menit 6,49519 6,16206 6,39883 9,28202

Grafik Energi Saat Aktivitas


10
9
8
7
Energi (Kkal)

6
5
4
3
2
1
0
4 km/jam 6 km/jam 7 km/jam 9 km/jam

Kecepatan

2 menit 4 menit 6 menit

Grafik 4.2 Energi Aktivitas Laki-Laki


1.3.2 Energi Recovery
Berikut rekapitulasi energi yang dikeluarkan selama recovery pada
operator perempuan :
Tabel 4.21 Rekapitulasi Energi Recovery Perempuan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 39
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Jumlah Energi yang Dikeluarkan


Kecepatan
Waktu
4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
2 Menit 4,124957199 4,872406509 4,708545943 5,012910148
4 Menit 3,986788929 5,023462853 5,096136532 5,699990988
6 Menit 4,375832532 4,905863873 5,058563189 5,597242185

Grafik Recovery
6

4
Energi (Kkal)

0
4 km/jam 6 km/jam 7 km/jam 9 km/jam

Kecepatan

2 menit 4 menit 6 menit

Grafik 4.3 Energi Recovery Perempuan

Tabel 4.22 Rekapitulasi Energi Recovery Laki-Laki

Jumlah Energi yang Dikeluarkan


Kecepatan
Waktu
4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
2 Menit 4,40745 4,24537 4,43406 5,00318
4 Menit 4,44963 4,16503 4,83674 5,84861
6 Menit 4,34366 4,36199 4,96844 5,72666

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 40
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Grafik Recovery
7

Energi (Kkal)
4

0
4 km/jam 6 km/jam 7 km/jam 9 km/jam

Kecepatan

2 menit 4 menit 6 menit

Grafik 4.4 Energi Recovery Laki-Laki


1.3.3 Konsumsi Energy
Berikut rekapitulasi konsumsi energi pada operartor perempuan :
Tabel 4.23 Rekapitulasi Konsumsi Energi Perempuan

Jumlah Energi yang Dikonsumsi

Kecepatan
Waktu
4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
2 Menit 3,903432688 1,544630786 1,917931753 2,26146695
4 Menit 1,81745835 2,851106913 2,5458477 0,629344896

6 Menit 1.284498642 2,822193258 1,544630786 2,764705609

Grafik Konsumsi Energi


4.5
4
3.5
3
Energi (Kkal)

2.5
2
1.5
1
0.5
0
4 km/jam 6 km/jam 7 km/jam 9 km/jam

Kecepatan

2 menit 4 menit 6 menit

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 41
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Grafik 4.5 Konsumsi Energi Perempuan

Tabel 4.24 Rekapitulasi Konsumsi Energi Laki-Laki

Jumlah Energi yang Dikonsumsi


Kecepatan
Waktu
4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
2 Menit 4,2524747 2,6066747 4,5277847 2,9886847
4 Menit 2,4553342 3,3101747 4,5556447 4,3070647
6 Menit 2,9313847 2,5982547 2,8350247 5,7182147

Grafik Konsumsi Energi


7

5
Energi (Kkal)

0
4 km/jam 6 km/jam 7 km/jam 9 km/jam

Kecepatan

2 menit 4 menit 6 menit

Grafik 4.6 Konsumsi Energi Laki-Laki

1.3.4 Waktu Recovery


Berikut rekapitulasi waktu recovery yang dibutuhkan oleh operator
perempuan :
Tabel 4.25 Rekapitulasi Waktu Recovery Perempuan
Jumlah Waktu Recovery
Kecepatan
Waktu
4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
2 Menit 1,03732242 192,932709 17,8175897 9,88495443
4 Menit 44,5103006 9,43491017 13,6966493 28,5079824
6 Menit 109,015592 14,1347268 609,866366 8,19036897

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 42
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Grafik Waktu Recovery


700

600

500

400

300

200

100

0
4 km/jam 6 km/jam 7 km/jam 9 km/jam

Kecepatan

2 menit 4 menit 6 menit

Grafik 4.7 Waktu Recovery Perempuan


Berikut rekapitulasi waktu recovery yang dibutuhkan oleh operator
laki-laki :
Tabel 4.26 Rekapitulasi Waktu Recovery Laki-Laki
Jumlah Waktu Recovery
Kecepatan
Waktu
4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
2 Menit 3.431476 8.572212 3.102741 6.396674
4 Menit 19.81156 10.52898 6.145159 6.722945
6 Menit 19.95109 25.91063 21.37477 6.446024

Grafik Waktu Recovery


30

25

20

15

10

0
4 km/jam 6 km/jam 7 km/jam 9 km/jam

Kecepatan

2 menit 4 menit 6 menit

Grafik 4.8 Waktu Recovery Laki-Laki


1.3.5 Temperatur Tubuh
Adapun rekapitulasi perubahan temperatir tubuh pada operator
perempuan sebagai berikut :
Tabel 4.27 Temperatur Tubuh Perempuan
Program Studi Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 43
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Suhu Tubuh Sebelum dan Setelah Aktivitas Operator Perempuan (°C)


Kecepatan
Waktu 4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
T0(°C) T1(°C) T0(°C) T1(°C) T0(°C) T1(°C) T0(°C) T1(°C)
2 Menit 36,5 36,7 36,5 35,5 36,5 34,9 36,5 35
4 Menit 36,5 36,2 36,5 36 36,5 35,7 36,5 36
6 Menit 36,5 36,6 36,5 35,1 36,5 36,8 36,5 36,8

Suhu Tubuh Sebelum dan Setelah Aktivitas


Operator Perempuan
37

36.5

36 2 Menit
Suhu Tubuh (°C)

4 Menit
35.5 6 Menit

35

34.5

34

33.5

Grafik 4.9 Temperatur Tubuh Perempuan

Tabel 4.28 Temperatur Tubuh Laki-Laki

Suhu Tubuh Sebelum dan Setelah Aktivitas Operator Laki-Laki(°C)


Kecepatan
Waktu 4 Km/Jam 6 Km/Jam 7 Km/Jam 9 Km/Jam
T0(°C) T1(°C) T0(°C) T1(°C) T0(°C) T1(°C) T0(°C) T1(°C)
2 Menit 35,7 37,6 35,7 37,6 35,7 37,4 35,7 37,2
4 Menit 35,7 37,6 35,7 37,5 35,7 37,3 35,7 37,4
6 Menit 35,7 37,6 35,7 37,4 35,7 37,2 35,7 37,3

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 44
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Suhu Tubuh Sebelum dan Setelah Aktivitas


Operator Laki-Laki
38

37.5

37 2 Menit
Suhu Tubuh (°C)

4 Menit
36.5 6 Menit

36

35.5

35

34.5

Grafik 4. 10 Temperatur Tubuh Laki-laki

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 45
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
1.3.6 Rekap Konsumsi Energi Untuk Pekerjaan Yang Sama
Berikut rekap konsumsi energi untuk pekerjaan yang sama laki-laki
dan perempuan :
Tabel 4.29 Rekap Konsumsi Energi untuk Pekerjaan Yang Sama
Rekap Konsumsi Energi untuk Pekerjaan Yang Sama
(Kecepatan 4 Km/Jam Selama 2 Menit)
Laki-Laki Perempuan
KE
No. BB TB BB TB KE
Nama (Kkal/meni Nama
(Kg) (Cm) (Kg) (Cm) (Kkal/menit)
t)
Satria
1. Wira 39,6 159 4,2524747 Melliya 39,2 151 3,903432688
Swastika
Syahrezi
Meisje
2. Vasha 48.6 165 2,106067 51.2 150 2,0532325
Cathrine
Zuardi
Erwin
3. Oky 60 166 2,912147 Violita 60 166 4,013073507
Nugroho

4.4 Grafik Konsumsi Energi Laki-Laki vs Perempuan


Dibawah ini merupakan grafik konsumsi energi operator laki-laki vs
perempuan saat melakukan aktivitas diatas treadmill selama 2 menit dengan
kecepatan yang bebeda-beda.

Konsumsi Energi 2 Menit


5
4.5
4
3.5
Energi (Kkal)

3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
4 Km/jam 6 Km/jam 7 Km/jam 9 Km/jam

Kecepatan

Melliya Satria Wira Swastika

Grafik 4.11 Konsumsi Energi 2 Menit Laki-Laki vs Perempuan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 46
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Berikut grafik konsumsi energi operator laki-laki vs perempuan saat
melakukan aktivitas diatas treadmill selama 4 menit dengan kecepatan yang
bebeda-beda.

Konsumsi Energi 4 Menit


5
4.5
4
3.5
Energi (Kkal)

3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
4 Km/jam 6 Km/jam 7 Km/jam 9 Km/jam

Kecepatan

Melliya Satria Wira Swastika

Grafik 4.12 Konsumsi Energi 4 Menit Laki-Laki vs Perempuan


Adapun grafik konsumsi energi operator laki-laki vs perempuan saat
melakukan aktivitas diatas treadmill selama 6 menit dengan kecepatan yang
bebeda-beda, sebagai berikut :

Konsumsi Energi 6 Menit


7

5
Energi (Kkal)

0
4 Km/jam 6 Km/jam 7 Km/jam 9 Km/jam

Kecepatan

Melliya Satria Wira Swastika

Grafik 4.13 Konsumsi Energi 6 Menit Laki-Laki vs Perempuan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 47
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
4.5 Grafik Energi Sebelum dan Saat Aktivitas Ditambah Recovery
4.5.1. Grafik Operator Laki-Laki
Adapun grafik energi sebelum dan saat aktivitas ditambah recovery
pada operator laki-laki adalah seperti dibawah ini.
Berikut merupakan grafik energi sebelum melakukan aktivitas :

Grafik Sebelum Aktivitas


4.5
4
3.5
3
Energi (Kkal)

2.5
2
1.5
1
0.5
0
4 km/jam 6 km/jam 7 km/jam 9 km/jam

Kecepatan

2 menit 4 menit 6 menit

Grafik 4.14 Energi Sebelum Aktivitas Laki-Laki


Grafik energi saat aktivitas ditambah recovery pada laki-laki dapat
dilihat dibawah ini, grafik ini menunjukkan setiap energi yang
dikeluarkan pada setiap kecepatan dan waktu yang ada yaitu pada
kecepatan 4 Km/Jam selama 2 menit, 4 menit, 6 menit. Kecepatan 6
Km/Jam selama 2 menit, 4 menit, 6 menit. Kecepatan 7 Km/Jam
selama 2 menit, 4 menit, 6 menit dan kecepatan 9 Km/Jam selama 2
menit, 4 menit, 6 menit.
Grafik kecepatan 4 km / 2 menit
9

5
Energi

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.15 Kecepatan 4 km / 2 menit Laki-Laki

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 48
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Grafik kecepatan 4 km / 4 menit


7

Energi
3

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.16 Kecepatan 4 km / 4 menit Laki-Laki

Grsfik kecepatan 4 km / 6 menit


8

5
Energi

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.17 Kecepatan 4 km / 6 menit Laki-Laki

Grafik kecepatan 6 km/ 2 menit


8

5
Energi

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.18 Kecepatan 6 km / 2 menit Laki-Laki

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 49
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Grafik kecepatan 6 km/4 menit


8

Energi
4

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.19 Kecepatan 6 km / 4 menit Laki-Laki

Grafik kecepatan 6 km/6 menit


8

5
Energi

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.20 Kecepatan 6 km / 6 menit Laki-Laki

Grafik kecepatan 7 km / 2 menit


10
9
8
7
6
5
Energi

4
3
2
1
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.21 Kecepatan 7 km / 2 menit Laki-Laki

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 50
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Grafik kecepatan 7 km /4 menit


12

10

8
Energi
6

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.22 Kecepatan 7 km / 4 menit Laki-Laki

Grafik kecepatan 7 km /6 menit


12

10

6
Energi

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.23 Kecepatan 7 km / 6 menit Laki-Laki

Grafik kecepatan 9 km / 2 menit


10
9
8
7
6
Energi

5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.24 Kecepatan 9 km / 2 menit Laki-Laki

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 51
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Grafik kecepatan 9 km / 4 menit


12

10

Energi
6

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.25 Kecepatan 9 km / 4 menit Laki-Laki

Grafik kecepatan 9 km /6 menit


16

14

12

10
Energi

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.26 Kecepatan 9 km / 6 menit Laki-Laki


4.5.2. Grafik Operator Perempuan
Adapun grafik energi sebelum dan saat aktivitas ditambah recovery
pada operator perempuan adalah seperti dibawah ini.
Berikut merupakan grafik energi sebelum melakukan aktivitas :

Grafik Sebelum Aktivitas


4.5
4
3.5
3
Energi (Kkal)

2.5
2
1.5
1
0.5
0
4 km/jam 6 km/jam 7 km/jam 9 km/jam

Kecepatan

2 menit 4 menit 6 menit

Grafik 4.27 Energi Sebelum Aktivitas Perempuan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 52
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Grafik energi saat aktivitas ditambah recovery pada perempuan
dapat dilihat dibawah ini, grafik ini menunjukkan setiap energi yang
dikeluarkan pada setiap kecepatan dan waktu yang ada yaitu pada
kecepatan 4 Km/Jam selama 2 menit, 4 menit, 6 menit. Kecepatan 6
Km/Jam selama 2 menit, 4 menit, 6 menit. Kecepatan 7 Km/Jam
selama 2 menit, 4 menit, 6 menit dan kecepatan 9 Km/Jam selama 2
menit, 4 menit, 6 menit.

Grafik 4. 28 Kecepatan 4 km / 2 menit Perempuan

Grafik kecepatan 4 km / 4 menit


7

4
Energi

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.29 Kecepatan 4 km / 4 menit Perempuan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 53
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Grsfik kecepatan 4 km / 6 menit


8

Energi
4

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.30 Kecepatan 4 km / 6 menit Perempuan

Grafik kecepatan 6 km/ 2 menit


8

5
Energi

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.31 Kecepatan 6 km / 2 menit Perempuan

Grafik kecepatan 6 km/4 menit


8

5
Energi

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.32 Kecepatan 6 km / 4 menit Perempuan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 54
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Grafik kecepatan 6 km/6 menit


8

Energi 4

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.33 Kecepatan 6 km / 6 menit Perempuan

Grafik kecepatan 7 km / 2 menit


10
9
8
7
6
Energi

5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.34 Kecepatan 7 km / 2 menit Perempuan

Grafik kecepatan 7 km /4 menit


12

10

8
Energi

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.35 Kecepatan 7 km / 4 menit Perempuan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 55
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Grafik kecepatan 7 km /6 menit


12

10

6
Energi

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.36 Kecepatan 7 km / 6 menit Perempuan

Grafik kecepatan 9 km / 2 menit


10
9
8
7
6
Energi

5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.37 Kecepatan 9 km / 2 menit Perempuan

Grafik 4.38 Kecepatan 9 km / 4 menit Perempuan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 56
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Grafik kecepatan 9 km /6 menit


16

14

12

10

Energi
8

Denyut jantung per 30 detik

Grafik 4.39 Kecepatan 9 km / 6 menit Perempuan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 57
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
BAB V
ANALISA
5.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan pada praktikum ini, yaitu berupa
pengumpulan data kuantitatif terhadap operator yang melakukan aktivitas
berlari pada treadmill. Data kuantitatif yang dimaksud ialah umur, jenis
kelamin, tinggi badan, dan berat badan. Data kuantitaif lainnya ialah
temperatur tubuh sebelum melakukan aktivitas (T0), temperatur tubuh setelah
melakukan aktivitas (T1), kecepatan denyut jantung sebelum melakukan
aktivitas (D0), kecepatan denyut jantung operator saat melakukan aktivitas
(Dn selama aktivitas), dan kecepatan denyut jantung operator setelah
melakukan aktivitas (Dn setelah aktivitas). Pengukuran kecepatan denyut
jantung dilakukan setiap 30 detik sekali baik pada Dn selama aktivitas
maupun pada Dn setelah aktivitas, artinya D1 = kecepatan denyut jantung 30
detik pertama, D2 = kecepatan denyut jantung 30 detik kedua, dan seterusnya.
Operator yang akan diamati dan diambil datanya merupakan satu operator
laki-laki dan satu operator perempuan, dimana operator tersebut akan
melakukan aktivitas berlari diatas treadmill dengan kecepatan 4 Km/Jam, 6
Km/Jam, 7 Km/Jam, 9 Km/Jam. Disetiap kecepata tersebut dilakukan
aktivitas berlari masing-masing selama 2 menit, 4 menit, dan 6 menit.
Operator perempuan yang diamati kali ini memiliki berat badan 39,2 kg,
tinggi 151 cm, dan berumur 18 tahun. Operator laki-laki yang diamati
memiliki berat badan 39,6 kg, tinggi badan 159 cm, dan berumur 19 tahun.
Pengukuran temperatur tubuh sebelum melakukan aktivitas (T0) pada
operator perempuan diperoleh suhu 36,5oC, sedangkan pengukuran
temperatur tubuh sebelum melakukan aktivitas (T0) pada operator laki-laki
diperoleh suhu 35,7C. Suhu tubuh operator perempuan lebih tinggi
dibandingkan suhu tubuh operator laki-laki. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan laju metabolisme tubuh dari masing-masing individu, selain itu
suhu tubuh manusia umumnya memang bervariasi setiap harinya, dimana
tingkat terendah dicapai dipagi hari dan tertinggi dicapai pada sore hari.
Kegiatan selanjutnya, dilakukan pengukuran kecepatan denyut jantung

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 58
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
operator sebelum melakukan aktivitas (D0). Pengukuran untuk D0 hanya
dilakukan sekali dan digunakan untuk semua data (berdasarkan kecepatan
maupun berdasarkan waktu).
Pada proses pengumpulan data kali ini operator laki-laki memiliki D0
sebesar 90 denyut/menit, sedangkan operator perempuan memiliki D0 sebesar
95 denyut/menit. Pada umumnya, kecepatan denyut per menit perempuan
lebih besar dibandingkan laki-laki. Hal ini dikarenakan ukuran jantung
perempuan lebih kecil dibandingkan laki-laki, sehingga memerlukan
kecepatan denyut jantung yang lebih cepat untuk memompa darah.
Pengukuran kecepatan denyut jantung operator saat melakukan aktivitas (Dn
selama aktivitas) diperoleh data bahwa kenaikan kecepatan denyut jantung
operator pada operator laki-laki cenderung lebih stabil dibandingkan operator
perempuan. Hal ini dikarenakan, pada pengukuran kecepatan denyut jantung
operator saat melakukan aktivitas (Dn selama aktivitas), kecepatan denyut
jantung operator perempuan lebih cenderung turun naik, bahkan mengalami
penurunan drastis, contohnya pada kecepatan 7 km/jam waktu 6 menit,
dimana D5 = 144, kemudian turun menjadi D6 = 88 (D6 lebih kecil
dibandingkan D0). Penyebab dapat terjadinya ketidakstabilan tersebut
dikarenakan kecepatan denyut jantung yang diukur dengan fingertips
oxymeter dapat berubah-ubah karena terjadinya guncangan saat melakukan
lari, ataupun kesalahan pengukuran pada alat fingertips oxymeter, selain itu
perubahan tersebut dapat terjadi karena jari pada operator perempuan sering
berkeringat sehingga fingertips oxymeter tidak melakukan pengukuran dengan
tepat.
Pengukuran selanjutnya adalah mengukur temperature operator setelah
melakukan aktivitas (T1). Temperatur tubuh pada operator laki-laki selalu
lebih besar dibandingkan T0 yaitu berkisar antara 37,2°C hingga 37,4°C,
sedangkan pada operator perempuan temperatur tubuh setelah melakukan
aktivitas (T1) cenderung mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan pada saat
pengukuran T1 terjadi kesalahan pengukuran pada termometer, dan
keterlambatan pengukuran sehingga suhu tubuh operator mengalami
penurunan.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 59
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Kecepatan denyut jantung operator setelah melakukan aktivitas (Dn


setelah aktivitas), pada operator perempuan memerlukan waktu yang lebih
lama dalam proses pemulihan ke kecepatan denyut jantung semula. Dn setelah
aktivitas operator laki-laki mencapai D40. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor salah satunya yaitu denyut jantung operator perempuan terus
mengalami naik turun yang dikarenakan operator kurang bisa mengatur
nafasnya dengan baik serta kurang rileks saat waktu beristirahat.hal lain yang
menjadi faktor ialah terjadi kesalahan pada pengukuran menggunakan
fingertips oxymeter, walaupun operator sudah berusaha rileks dan tenang
setelah melakukan aktivitas. Maka telah terjadi kesalahan pengukuran pada
alat fingertips oxymeter.
Kecepatan denyut jantung operator setelah melakukan aktivitas (Dn setelah
aktivitas), pada operator laki-laki mengalami kondisi yang sama seperti
operator perempuan, tetapi pada operator laki-laki waktu yang perlukan untuk
mengembalikan denyut jantung ke normal tidak terlalu lama. Penyebabnya
antara lain operator laki-laki lebih cepat merasa rileks, serta dapat mengatur
nafasnya dengan baik.
5.2 Perhitungan Energi Sebelum Aktivitas
Perhitungan energi sebelum melakukan aktivitas yaitu perhitungan energi
yang dilakukan terhadap operator sebelum melakukan aktivitas berlari diatas
treadmill. Data yang digunakan untuk melakukan perhitungan kali ini ialah
data rata-rata kecepatan denyut jantung sebelum melakukan aktivitas (D0).
Pengukuran untuk D0 hanya dilakukan sekali dan digunakan untuk semua
data (berdasarkan kecepatan maupun berdasarkan waktu). Sehingga pada
perhitungan ini cukup menggunakan satu kecepatan denyut jantung dari
operator laki-laki dan perempuan. Operator laki-laki memiliki D0 sebesar 90
denyut/menit, sedangkan operator perempuan memiliki D0 sebesar 95
denyut/menit.
Rumus yang digunakan dalam perhitungan energi sebelum melakukan
aktivitas adalah sebagai berikut.
Y = 1,80411 – 0,0229038X + 4, 71733. 10−4 X 2

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 60
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3

Keterangan :
Y : Energi (kilokalori per menit)
X : Kecepatan denyut jantung (denyut per menit)
Nilai X didapat dari nilai D0 dari setiap operator. Kemudian, dilakukan
perhitungan menggunakan rumus perhitungan energi tersebut. Besar energi
yang dikeluarkan sebelum melakukan aktivitas pada operator laki-laki lebih
rendah apabila dibandingkan dengan perempuan yaitu sebesar 3,5638053
Kkal dan pada oprator perempuan energi yang dikeluarkan yaitu 3,88563932
Kkal. Hal ini dikarenakan variabel X yang digunakan dalam perhitungan
adalah rata-rata kecepatan denyut jantung operator sebelum melakukan
aktivitas (D0). Telah diketahui sebelumnya bahwa nilai D0 operator laki-laki
yang memiliki nilai yang lebih kecil jika dibandingkan dengan operator
perempuan, menjadikan perhitungan energi sebelum aktivitas operator laki-
laki lebih kecil pula dibandingkan energi sebelum aktivitas operator
perempuan.
5.3 Perhitungan Energi Aktivitas
Energi aktivitas adalah energi yang terpakai selama melakukan aktivitas,
perhitungan energi aktivitas adalah dengan menggunakan rumus Y = 1,80411
- 0,0229038X + 4,71733.10-4 X2 dimana Y : Energi (kalori per menit) dan X :
kecepatan denyut jantung (denyut per menit). Perhitungan energi aktivitas
operator ketika beraktivitas pada kecepatan 4 Km/Jam adalah sebagai berikut :
saat operator laki-laki beraktivitas selama 2 menit, rata-rata denyut
jantungnya adalah 139.75 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh
operator laki-laki selama 2 menit adalah 7,81628 Kkal, sedangkan pada saat
operator perempuan beraktivitas selama 2 menit rata-rata denyut jantungnya
adalah 139,5 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh operator
perempuan selama 2 menit adalah 7,789072013 Kkal. Perhitungan energi
aktivitas operator laki-laki selama 4 menit, rata-rata denyut jantungnya adalah
121.87 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki
selama 4 menit adalah 6,01914 Kkal, sedangkan pada saat operator operator
perempuan beraktivitas selama 4 menit rata-rata denyut jantungnya adalah

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 61
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
118,375 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh operarot perempuan
selama 4 menit adalah 5,703097675 Kkal. Ketika operator laki- laki
beraktivitas selama 6 menit, rata-rata denyut jantungnya adalah 126.91 bpm
dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki adalah 6,49519
Kkal, sedangkan pada saat operator perempuan beraktivitas selama 6 menit
rata-rata denyut jantungnya adalah 112,167 bpm dan energi aktivitas yang
dihasilkan oleh operator perempuan selama 6 menit adalah 5,170137962
Kkal.
Perhitungan energi aktivitas operator ketika beraktivitas pada kecepatan 6
Km/Jam adalah sebagai berikut : saat operator laki-laki beraktivitas selama 2
menit, rata-rata denyut jantungnya adalah 123,5 bpm dan energi aktivitas
yang dihasilkan oleh operator laki-laki selama 2 menit adalah 6,17048 Kkal,
sedangkan pada saat operator perempuan beraktivitas selama 2 menit rata-rata
denyut jantungnya adalah 115,25 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan
oleh operator perempuan selama 2 menit adalah 5,430270106 Kkal.
Perhitungan energi aktivitas operator laki-laki selama 4 menit, rata-rata denyut
jantungnya adalah 130,75 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh
operator laki-laki selama 4 menit adalah 6,87398 Kkal, sedangkan pada saat
operator perempuan beraktivitas selama 4 menit rata-rata denyut jantungnya
adalah 129,375 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh operarot
perempuan selama 4 menit adalah 6,736746233 Kkal. Ketika operator laki-
laki beraktivitas selama 6 menit, rata-rata denyut jantungnya adalah 123,41
bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki adalah
6,16206 Kkal, sedangkan pada saat operator perempuan beraktivitas selama 6
menit rata-rata denyut jantungnya adalah 129,083 bpm dan energi aktivitas
yang dihasilkan oleh operator perempuan selama 6 menit adalah 6,707832578
Kkal.
Perhitungan energi aktivitas operator ketika beraktivitas pada kecepatan 7
Km/Jam adalah sebagai berikut : saat operator laki-laki beraktivitas selama 2
menit, rata-rata denyut jantungnya adalah 142,25 bpm dan energi aktivitas
yang dihasilkan oleh operator laki-laki selama 2 menit adalah 8,09159 Kkal,
sedangkan pada saat operator perempuan beraktivitas selama 2 menit rata-rata

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 62
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
denyut jantungnya adalah 119,5 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh
operator perempuan selama 2 menit adalah 5,803571073 Kkal. Perhitungan
energi aktivitas operator laki-laki selama 4 menit, rata-rata denyut jantungnya
adalah 142,5 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki
selama 4 menit adalah 8,11945 Kkal, sedangkan pada saat operator operator
perempuan beraktivitas selama 4 menit rata-rata denyut jantungnya adalah
126,25 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh operarot perempuan
selama 4 menit adalah 6,43148702 Kkal. Ketika operator laki- laki
beraktivitas selama 6 menit, rata-rata denyut jantungnya adalah 125,91 bpm
dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki adalah 6,39883
Kkal, sedangkan pada saat operator perempuan beraktivitas selama 6 menit
rata-rata denyut jantungnya adalah 115,25 bpm dan energi aktivitas yang
dihasilkan oleh operator perempuan selama 6 menit adalah 5,430270106
Kkal.
Perhitungan energi aktivitas operator ketika beraktivitas pada kecepatan 9
Km/Jam adalah sebagai berikut : saat operator laki-laki beraktivitas selama 2
menit, rata-rata denyut jantungnya adalah 127,5 bpm dan energi aktivitas
yang dihasilkan oleh operator laki-laki selama 2 menit adalah 6,55249 Kkal,
sedangkan pada saat operator perempuan beraktivitas selama 2 menit rata-rata
denyut jantungnya adalah 123,25 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan
oleh operator perempuan selama 2 menit adalah 6,14710627 Kkal.
Perhitungan energi aktivitas operator laki-laki selama 4 menit, rata-rata denyut
jantungnya adalah 140,25 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh
operator laki-laki selama 4 menit adalah 7,87087 Kkal, sedangkan pada saat
operator operator perempuan beraktivitas selama 4 menit rata-rata denyut
jantungnya adalah 103,875 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh
operarot perempuan selama 4 menit adalah 4,514984216 Kkal. Ketika
operator laki- laki beraktivitas selama 6 menit, rata-rata denyut jantungnya
adalah 152,5 bpm dan energi aktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki
adalah 9,28202 Kkal, sedangkan pada saat operator perempuan beraktivitas
selama 6 menit rata-rata denyut jantungnya adalah 137,67 bpm dan energi

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 63
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
aktivitas yang dihasilkan oleh operator perempuan selama 6 menit adalah
7,591713036 Kkal.
5.4 Perhitungan Energi Recovery
Energi recovery adalah energi yang digunakan unuk mengembalikan
denyut jantung sewaktu aktivitas kedenyut jantung awal. Cara menghitung
energi recovery adalah 1,80411 - 0,0229038 + 4,71733.10-4 dimana Y : Energi
(kalori per menit) dan X : kecepatan denyut jantung (denyut per menit).
Perhitungan energi recovery operator ketika beraktivitas pada kecepatan 4
Km/Jam adalah sebagai berikut : saat operator laki-laki beraktivitas selama 2
menit, rata-rata denyut jantungnya adalah 102,43 bpm dan didapatkan energi
recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki selama 2
menit adalah 4,40745 Kkal, sedangkan pada saat operator perempuan
beraktivitas selama 2 menit rata-rata denyut jantungnya adalah 98,5 bpm dan
didapat energi recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operator
perempuan selama 2 menit adalah 4,124957199 Kkal. Perhitungan energi
recovery operator laki-laki selama 4 menit, rata-rata denyut jantungnya adalah
103 bpm dan didapatkan energi recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan
oleh operator laki-laki selama 4 menit adalah 4,44963 Kkal, sedangkan pada
saat operator operator perempuan beraktivitas selama 4 menit rata-rata denyut
jantungnya adalah 96,5 bpm dan didapatkan energi recovery setelah
beraktivitas yang dihasilkan oleh operarot perempuan selama 4 menit adalah
3,986788929 Kkal. Perhitungan energi recovery operator laki-laki selama 6
menit, rata-rata denyut jantung adalah 101.56 bpm dan didapatkan energi
recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki selama 6
menit adalah 4,34366 Kkal, sedangkan pada saat operator operator perempuan
beraktivitas selama 6 menit rata-rata denyut jantungnya adalah 102 bpm dan
didapatkan energi recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operarot
perempuan selama 4 menit adalah 3,986788929 Kkal. Perhitungan energi
recovery operator ketika beraktivitas pada kecepatan 6 Km/Jam adalah sebagai
berikut : saat operator laki-laki beraktivitas selama 2 menit, rata-rata denyut
jantungnya adalah 100,2 bpm dan didapatkan energi recovery setelah
beraktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki selama 2 menit adalah

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 64
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
4,24537 Kkal, sedangkan pada saat operator perempuan beraktivitas selama 2
menit rata-rata denyut jantungnya adalah 108,5 bpm dan didapat energi
recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operator perempuan selama
2 menit adalah 4,872406509 Kkal. Perhitungan energi recovery operator laki-
laki selama 4 menit, rata-rata denyut jantungnya adalah 99.07 bpm dan
didapatkan energi recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operator
laki-laki selama 4 menit adalah 4,16503 Kkal, sedangkan pada saat operator
operator perempuan beraktivitas selama 4 menit rata-rata denyut jantungnya
adalah 110,38 bpm dan didapatkan energi recovery setelah beraktivitas yang
dihasilkan oleh operarot perempuan selama 4 menit adalah 5,096136532 Kkal.
Perhitungan energi recovery operator laki-laki selama 6 menit, rata-rata
denyut jantung adalah 101,8 bpm dan didapatkan energi recovery setelah
beraktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki selama 6 menit adalah
4,36119 Kkal, sedangkan pada saat operator operator perempuan beraktivitas
selama 6 menit rata-rata denyut jantungnya adalah 109,037 bpm dan
didapatkan energi recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operarot
perempuan selama 4 menit adalah 4,915213777 Kkal. Perhitungan energi
recovery operator ketika beraktivitas pada kecepatan 7 Km/Jam adalah sebagai
berikut : saat operator laki-laki beraktivitas selama 2 menit, rata-rata denyut
jantungnya adalah 102,79 bpm dan didapatkan energi recovery setelah
beraktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki selama 2 menit adalah
4,43406 Kkal, sedangkan pada saat operator perempuan beraktivitas selama 2
menit rata-rata denyut jantungnya adalah 106,412 bpm dan didapat energi
recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operator perempuan selama
2 menit adalah 4,708545943 Kkal. Perhitungan energi recovery operator laki-
laki selama 4 menit, rata-rata denyut jantungnya adalah 108,05 bpm dan
didapatkan energi recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operator
laki-laki selama 4 menit adalah 4,83674 Kkal, sedangkan pada saat operator
operator perempuan beraktivitas selama 4 menit rata-rata denyut jantungnya
adalah 111,27 bpm dan didapatkan energi recovery setelah beraktivitas yang
dihasilkan oleh operarot perempuan selama 4 menit adalah 5,096136532 Kkal.
Perhitungan energi recovery operator laki-laki selama 6 menit, rata-rata

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 65
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
denyut jantung adalah 109.7 bpm dan didapatkan energi recovery setelah
beraktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki selama 6 menit adalah
4,96844 Kkal, sedangkan pada saat operator operator perempuan beraktivitas
selama 6 menit rata-rata denyut jantungnya adalah 110.811 bpm dan
didapatkan energi recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operarot
perempuan selama 4 menit adalah 5,058563189 Kkal. Perhitungan energi
recovery operator ketika beraktivitas pada kecepatan 9 Km/Jam adalah sebagai
berikut : saat operator laki-laki beraktivitas selama 2 menit, rata-rata denyut
jantungnya adalah 110,13 bpm dan didapatkan energi recovery setelah
beraktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki selama 2 menit adalah
5,00318 Kkal, sedangkan pada saat operator perempuan beraktivitas selama 2
menit rata-rata denyut jantungnya adalah 110,25 bpm dan didapat energi
recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operator perempuan selama
2 menit adalah 5,012910148 Kkal. Perhitungan energi recovery operator laki-
laki selama 4 menit, rata-rata denyut jantungnya adalah 120 bpm dan
didapatkan energi recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operator
laki-laki selama 4 menit adalah 5,84861 Kkal, sedangkan pada saat operator
operator perempuan beraktivitas selama 4 menit rata-rata denyut jantungnya
adalah 118,342 bpm dan didapatkan energi recovery setelah beraktivitas yang
dihasilkan oleh operarot perempuan selama 4 menit adalah 5,700168482 Kkal.
Perhitungan energi recovery operator laki-laki selama 6 menit, rata-rata
denyut jantung adalah 118,64 bpm dan didapatkan energi recovery setelah
beraktivitas yang dihasilkan oleh operator laki-laki selama 6 menit adalah
5,72666 Kkal, sedangkan pada saat operator operator perempuan beraktivitas
selama 6 menit rata-rata denyut jantungnya adalah 117,175 bpm dan
didapatkan energi recovery setelah beraktivitas yang dihasilkan oleh operarot
perempuan selama 4 menit adalah 5,597242185 Kkal.
5.5 Perhitungan Waktu Recovery
Waktu recovery atau biasa disebut waktu pemulihan adalah waktu denyut
jantung seseorang kembali ke denyut jantung normalnya. Jika denyut nadi
dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan, maka recovery (waktu
pemulihan) untuk beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalam

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 66
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat yang cukup
sehingga mengalami kelelahan yang kronis. Murrel membuat metode untuk
menentukan waktu istirahat sesorang sebagai kompensasi dari pekerjaan fisik
dimana, waktu recovery (R) sama dengan total waktu kerja (T) dikali selisih
antara konsumsi energi rata-rata untuk bekerja dalam kkal/menit (K) dengan
konstanta pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan dalam
kkal/menit (S) dibagi selisih antara konstanta pengeluaran energi rata-rata
yang direkomendasikan dalam kkal/menit (S) dengan 1,5 dimana 1,5
merupakan ketetapan untuk menghitung waktu recovery (R) .
Penentuan nilai S atau konstanta pengeluaran energi rata-rata yang
direkomendasikan dengan menggunakan rumus interpolasi dimana, konstanta
pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan dalam kkal/menit (S)
sama dengan batas bawah energy expenditure dalam kkal/menit (a) ditambah
selisih antara batas atas energy expenditure dalam kkal/menit (b) dengan batas
bawah energy expenditure dalam kkal/menit (a) dikali pembagian selisih
antara rata-rata denyut jantung bekerja per aktivitas (y) dengan batas bawah
rata-rata denyut jantung bekerja (x) dan batas atas rata-rata denyut jantung (z)
dengan batas bawah rata-rata denyut jantung bekerja (x). Nilai a, b, x dan z
untuk perempuan masing-masingnya sebesar 5 , 7.5, 100 dan 125 nilai
tersebut diperoleh dari tabel energy expenditure pada kelompok sedang,
dimana ada beberapa kelompok tingkat pekerjaan yaitu terlalu berat, sangat
berat, berat, sedang, ringan dan sangat ringan.
Data pengamatan waktu recovery perempuan pada kecepatan 4 Km/Jam
dengan waktu 2 menit diperoleh konstanta (S) sebesar 5,15 dan waktu
recovery nya sebesar 1,03732242 dengan waktu 4 menit diperoleh konstanta
(S) sebesar 5,35 dan waktu recovery nya sebesar 44,5103006 dengan waktu 6
menit diperoleh konstanta (S) sebesar 5,2 dan waktu recovernya
sebesar109,015592. Pada kecepatan 6 Km/Jam dengan waktu 2 menit
diperoleh konstanta (S) sebesar 5,85 dan waktu recovernya sebesar
192,932709 dengan waktu 4 menit diperoleh konstanta (S) sebesar 6,038 dan
waktu recovery nya sebesar 9,43491017 dengan waktu 6 menit diperoleh
konstanta (S) sebesar 5,937 dan waktu recovery nya sebesar 14,1347268.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 67
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Waktu recovery pada kecepatan 7 Km/Jam dengan waktu 2 menit konstanta
(S) sebesar 5,6412 dan waktu recovery nya 17,8175897 dengan waktu 4
menit konstanta (S) sebesar 6,127 dan waktu recovery nya sebesar 13,6966493
kemudian dengan waktu 6 menit diperoleh konstanta (S) sebesar 6,0811 dan
waktu recovery nya sebesar 609,866366. Waktu recovery saat kecepatan 9
Km/Jam pada waktu 2 menit diperoleh (S) sebesar 6,025 dan waktu recovery
nya 9,88495443 pada waktu 4 menit diperoleh konstanta (S) sebesar 6,8345
dan recovery nya sebesar 28,5079824 pada waktu 6 menit diperoleh konstanta
(S) sebesar 6,7175 dan memperoleh recovery nya sebesar 8,19036897.
Waktu recovery operator laki-laki pada kecepatan 4 Km/Jam pada waktu
2 menit sebesar 3,431476 pada waktu 4 menit waktu recovery nya sebesar
19,81156 pada waktu 6 menit diperoleh sebesar 19,95109. Waktu recovery
saat kecepatan 6 Km/Jam pada waktu 2 menit sebesar 8,572212 pada waktu 4
menit sebesar 10,52898 dan pada waktu 6 menit sebesar 25,91063. Saat
kecepatan berada di 7 Km/Jam pada waktu 2 menit sebesar 3,102741 pada
waktu 4 menit sebesar 6,145159 dan pada waktu 6 menit sebesar 21,37477.
Saat kecepatan 9 Km/Jam pada waktu 2 menit waktu recovery nya sebesar
6,396674 pada waktu 4 menit waktu recovery ya sebesar 6,722945 dan pada
waktu 6 menit waktu recovery nya sebesar 6,446024.
5.6 Perhitungan Konsumsi Energi
Konsumsi energi dapat menghasilkan denyut jantung yang berbeda, oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa meningkatnya denyut jantung dikarenakan
oleh temperatur sekeliling yang tinggi, tingginya pembebanan otot statis, dan
semakin sedikit otot yang terlibat dalam suatu kondisi kerja. Dengan berbagai
macam alasan itulah denyut jantung telah dipakai sebagai indeks beban kerja,
berikut hasil dari perhitungan konsumsi energi untuk operator perempuan dan
laki-laki. Nilai konsumsi energi di peroleh dari selisih antara energi aktivitas
dan energi sebelum aktivitas.
Konsumsi energi untuk operator perempuan pada kecepatan 4 Km/Jam
saat 2 menit diperoleh hasil perhitungan energi aktivitas sebesar 7,789072013
kemudian energi sebelum aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar
3,88563932 dan hasil perhitungan konsumsi energi sebesar 3,903432688.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 68
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
Konsumsi energi saat 4 menit diperoleh hasil perhitungan pada energi
aktivitas sebesar 5,703097675 kemudian hasil perhitungan energi sebelum
aktivitas sebesar 3,88563932 perhitungan konsumsi energi sebesar
1,81745835. Saat 6 menit diperoleh hasil perhitungan pada energi aktivitas
sebesar 5,170137962 kemudian energi sebelum aktivitas diperoleh hasil
perhitungannya sebesar 3,88563932 dan perhitungan konsumsi energi sebesar
1,284498642. Kecepatan 6 Km/Jam saat 2 menit diperoleh hasil perhitungan
energi aktivitas sebesar 5,430270106 kemudian energi sebelum aktivitas
diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,88563932 dan perhitungan
konsumsi energi sebesar 1,544630786. Saat 4 menit diperoleh hasil
perhitungan pada energi aktivitas sebesar 6,736746233 kemudian energi
sebelum aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,88563932
perhitungan konsumsi energi sebesar 2,851106913. Saat 6 menit diperoleh
hasil perhitungan pada energi aktivitas sebesar 6,707832578 kemudian energi
sebelum aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,88563932 dan
perhitungan konsumsi energi sebesar 2,822193258. Kecepatan 7 Km/Jam saat
2 menit diperoleh hasil perhitungan energi aktivitas sebesar 5,803571073
kemudian energi sebelum aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar
3,88563932 dan perhitungan konsumsi energi sebesar 1,917931753. Saat 4
menit diperoleh hasil perhitungan pada energi aktivitas sebesar 5,702097675
kemudian energi sebelum aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar
3,88563932 perhitungan konsumsi energi sebesar 1,81745835. Saat 6 menit
diperoleh hasil perhitungan pada energi aktivitas sebesar 5,170137962
kemudian energi sebelum aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar
3,88563932 dan perhitungan konsumsi energi sebesar 1,284498642.
Kecepatan 9 Km/Jam saat 2 menit diperoleh hasil perhitungan energi aktivitas
sebesar 5,430270106 kemudian energi sebelum aktivitas diperoleh hasil
perhitungannya sebesar 3,88563932 dan perhitungan konsumsi energi sebesar
1,544630786. Saat 4 menit diperoleh hasil perhitungan pada energi aktivitas
sebesar 6,736746233 kemudian energi sebelum aktivitas diperoleh hasil
perhitungannya sebesar 3,88563932 dan perhitungan konsumsi energi sebesar
2,851106913. Saat 6 menit diperoleh hasil perhitungan pada energi aktivitas

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 69
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
sebesar 6,707832578 kemudian energi sebelum aktivitas diperoleh hasil
perhitungannya sebesar 3,88563932 dan perhitungan konsumsi energi sebesar
2,822193258.
Perhitungan untuk operator laki-laki, pada kecepatan 4 Km/Jam saat 2
menit diperoleh hasil perhitungan energi aktivitas sebesar 7,81628 kemudian
energi sebelum aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,5638053
dan perhitungan konsumsi energi sebesar 4,2524747. Saat 4 menit diperoleh
hasil perhitungan pada energi aktivitas sebesar 6,01914 kemudian energi
sebelum aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,5638053 dan
perhitungan konsumsi energi sebesar 2,4553342. Saat 6 menit diperoleh hasil
perhitungan pada energi aktivitas sebesar 6,49519 kemudian energi sebelum
aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,5638053 dan perhitungan
konsumsi energi sebesar 2,982314. Kecepatan 6 Km/Jam saat 2 menit
diperoleh hasil perhitungan energi aktivitas sebesar 6,17048 kemudian energi
sebelum aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,5638053 dan
perhitungan konsumsi energi sebesar 2,6066747. Saat 4 menit diperoleh hasil
perhitungan pada energi aktivitas sebesar 6,87398 kemudian energi sebelum
aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,5638053 dan perhitungan
konsumsi energi sebesar 3,3101747. Saat 6 menit diperoleh hasil perhitungan
pada energi aktivitas sebesar 6,16206 kemudian energi sebelum aktivitas
diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,5638053 dan perhitungan konsumsi
energi sebesar 2,5982547. Kecepatan 7 Km/Jam saat 2 menit diperoleh hasil
perhitungan energi aktivitas sebesar 8,09159 kemudian energi sebelum
aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,5638053 dan perhitungan
konsumsi energi sebesar 4,5277847. Saat 4 menit diperoleh hasil perhitungan
pada energi aktivitas sebesar 8,11945kemudian energi sebelum aktivitas
diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,5638053 dan perhitungan konsumsi
energi sebesar 4,5556447. Saat 6 menit diperoleh hasil perhitungan pada
energi aktivitas sebesar 6,39883 kemudian energi sebelum aktivitas diperoleh
hasil perhitungannya sebesar 3,5638053 dan perhitungan konsumsi energi
sebesar 2,8350247. Kecepatan 9 Km/Jam saat 2 menit diperoleh hasil
perhitungan energi aktivitas sebesar 6,55249 kemudian energi sebelum

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 70
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
aktivitas diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,5638053 dan perhitungan
konsumsi energi sebesar 2,9886847. Saat 4 menit diperoleh hasil perhitungan
pada energi aktivitas sebesar 7,87087 kemudian energi sebelum aktivitas
diperoleh hasil perhitungannya sebesar 3,5638053 dan perhitungan konsumsi
energi sebesar 4,3070647. Saat 6 menit diperoleh hasil perhitungan pada
energi aktivitas sebesar 9,28202 kemudian energi sebelum aktivitas diperoleh
hasil perhitungannya sebesar 3,5638053 dan perhitungan konsumsi energi
sebesar 5,7182147.
5.7 Grafik Energi Sebelum Aktivitas
5.8 Grafik Energi Aktivitas
5.9 Grafik Energy Recovery
5.10 Grafik Waktu Recovery
5.11 Grafik Konsumsi Energi
5.12 Grafik Temperatur Tubuh
5.13 Grafik Konsumsi Energi Untuk Pekerjaan Yang Sama
5.14 Grafik Konsumsi Energi Laki-laki vs Perempuan
5.15 Grafik Energi Sebelum dan Saat Aktivitas Ditambah Recovery

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 71
Laporan Fisiologi dan Pengukuran Kerja
Modul 3 Fisiologis
Kelompok 3
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran

Program Studi Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 72
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai