PENDAHULUAN
1.4.2 Asumsi
Dalam praktikum fisiologi Performance ini diasumsikan bahwa:
a. Praktikum ini mengunakan peralatan pengukuran dalam keadaan
baik dan normal.
b. Data yang diambil dianggap telah memenuhi syarat dan benar.
c. Operator yang melakukan pengukuran memiliki ketelitian yang
sama.
d. Baik operator maupun obyek yang diukur dalam keadaan fit dan tidak
terdapat kecacatan (normal).
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Fisiologi
Fisiologi merupakan bagian dari ilmu biologi yang mempelajari bagaimana
kehidupan berfungsi secara fisik dan kimiawi. Fisiologi, dari kata Yunani
physis = alam dan logos = cerita, adalah ilmu yang mempelajari fungsi
mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi menggunakan
berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ,
sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan
kimiawinya untuk mendukung kehidupan. Fisiologi ekperimential pertama
dilakukan pada abad ke-17 oleh seorang ilmuan yang bernama Willian Harvey.
Bidang fisiologi Fisiologi memiliki beberapa subbidang. Elektrofisiologi
berkaitan dengan cara kerja saraf dan otot; neurofisiologi mempelajari fisiologi
otak; fisiologi sel menunjuk pada fungsi sel secara individual. Banyak bidang
yang berkaitan dengan fisiologi, diantaranya adalah Ekofisiologi yang
mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologi suatu hewan atau tumbuhan dan
sebaliknya. Genetika bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi
fisiologi hewan dan tumbuhan. Tekanan lingkungan juga sering menyebabkan
kerusakan pada organisme eukariotik. Organisme yang tidak hidup di habitat
akuatik harus menyimpan air dalam lingkungan seluler. Pada organisme
demikian, dehidrasi dapat menjadi masalah besar. Dehidrasi pada manusia
dapat terjadi ketika terdapat peningkatan aktivitas fisik. Dalam bidang exercise
physiology, telah dilakukan berbagai penelitian mengenai efek dehidrasi
terhadap homeostasis.
tata cara kerja yang harus diaplikasikan agar dapat memberikan peningkatan
efektifitas dan efesiensi. Berat ringannya suatu pekerjaan dapat diukur dengan
melihat :
a. Laju detak jantung dan tekanan darah
b. Temperatur badan
c. Konsumsi oksigen yang dihirup
d. Kandungan kimia dalam tubuh
e. Laju pengeluaran keringat
terbuang, kondisi tersebut akan menyebabkan terasa lelah dan sakit pada
otot. Berdasarkan fisiologis bisa ditarik kesimpulan bahwa kekuatan otot
yang dihasilkan rata-rata wanita ternyata hanya sekitar 70 % saja dari
kekuatan otot laki-laki. Oleh karena itu dalam perancangan dan penyusunan
deskripsi kerja (jabatan) harus ada pertimbangan-pertimbangan khusus yang
berkaitan dengan penyesuaian kemampuan pekerja ditinjau dari kedua
aspek (jenis kelamin dan umur).
Kelelahan akibat kerja sering kali diartikan sebagai proses
menurunnya efisiensi, performance kerja, dan berkurangnya kekuatan/
katahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus
dilakukan. Ada beberapa macam kelelahan yang dikenal dan diakibatkan
oleh factor-factor yang berbeda-beda seperti:
a. Lelah otot, yang dalam hal ini bisa dilihat dalam bentuk munculnya
gejala rasa kesakitan yang amat sangat ketika otot harus menerima
beban yang berlebihan.
b. Lelah visual, yaitu lelah yang diakibatkan ketegangan yang terjadi
kurang toleran
2. Munculnya sikap apatis terhadap pekerjaan
3. Depresi yang berat.
jika
seseorang
tersebut
melakukan
pekerjaan,
maka
akan
konstan pads saat istirahat dengan perut dalam keadaan kosong. Yang
mana tergantung pads ukuran, berat badan dan jenis kelamin.
b. Kalori untuk bekerja Konsumsi energi diawali pads saat pekerjaan fisik
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Timbangan badan
b. Observation sheet
c. Tread mill
d. Pulsemeter
e. Stopwatch
f. Ms Excel
DAFTAR PUSTAKA
Nurmianto, Eko. 1991 Ergonomi Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Prima Printing,
Surabaya