Anda di halaman 1dari 19

MODUL 3

ERGONOMI INDUSTRI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ergonomi memiliki peran penting dalam dunia industri dan harus diperhatikan
karena ergonomi tidak hanya berdampak pada produksi, melainkan juga berpengaruh
terhadap sumber daya manusia. Ergonomi merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap tingkat produktivitas seorang pekerja. Suatu industri tidak
hanya bertujuan untuk meningkatkan tingkat produksi suatu produk, melainkan juga
bagaimana agar para pekerja dapat bekerja secara produktif agar nantinya. Beban
kerja yang tinggi akan menyebabkan produktivitas kerja seseorang menurun (Isnaini
Fathoni, 2020). Implementasi dari ergonomi berupa penyediaan lingkungan kerja
yang nyaman dan sehat, serta beban kerja yang sesuai. Tingkat beban kerja seseorang
dapat diukur melalui konsumsi oksigen, peredaran darah dalam paru-paru, denyut
nadi, termperatur tubuh, konsentrasi asam laktat dalam darah, dan tingkat penguapan
(PTI, 2023). Seluruh faktor penentu beban kerja diukur menggunakan beberapa
metode seperti Cardiovascular Load (CVL) dan Energy Expenditure (EXP).
Metode CVL digunakan untuk mengukur beban kerja secara tidak langsung
melalui denyut nadi sebagai medianya. Sedangkan EXP merupakan jumlah energi
yang digunakan oleh tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas. Dengan mengukur
beban kerja pekerja, maka pihak manajemen perusahaan dapat mengetahui tingkat
produktivitas pekerja dan dapat melakukan perbaikan atau pembaruan dalam sistem
kerja agar tercipta lingkungan yang nyaman dan sehat, sehingga nantinya proses
produksi akan berjalan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


Proses terintegrasi 1 mengenai ergonomi industri seharusnya dilakukan
seefisien mungkin dengan mempertimbangkan faktor-faktor usaha. Berdasarkan latar
belakang diatas yang menjelaskan bahwa proses produksi tidak dapat dilakukan
secara bebas tanpa adanya perencanaan. Hal tersebut dapat berdampak pada kualitas
produk, dan penjualan sehingga mempengaruhi profit usaha. Oleh karena itu dalam
membuat produk lampu hias diperlukan perencanaan produksi agar nantinya
Perusahaan tidak membuat produk secara berlebihan atau kekurangan. Adapun dalam
membuat perencanaan produksi menggunakan forecasting, agregat planning,
menyusun Master Production Schedule (MPS) dan Material Requirement Planning
(MRP) dengan tepat sesuai dengan perancangan produksi.

1.3 Tujuan Praktikum


Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas maka tujuan dari
praktikum proses ini antara lain:
1. Mengetahui peran ergonomi dalam keilmuan Teknik Industri.
2. Memahami beban kerja sebagai salah satu aspek keterbatasan manusia.
3. Memahami pengertian Cardiovascular Load (CVL) dan Energy Expenditure
(EXP).
4. Memahami tujuan dari Cardiovascular Load (CVL) dan Energy Expenditure
(EXP) dalam kaitannya dengan beban kerja.
5. Memahami tahapan-tahapan pelaksanaan CVL dan EXP serta cara menghitungnya.
6. Mampu menganalisis dan memberikan kesimpulan terhadap hasil perhitungan.

1.4 Manfaat Praktikum


Praktikum ini memiliki manfaat, diantaranya :
1. Bagi praktikan, diharapkan dapat memahami pengertian, tujuan, tahapan
pelaksanaan, dan menganalisis hasil perhitungan dari Cardiovascular Load (CVL)
dan Energy Expenditure (EXP),
2. Bagi pembaca, diharapkan dapat berguna sebagai tambahan informasi dan
wawasan mengenai tahapan Cardiovascular Load (CVL) dan Energy Expenditure
(EXP).
3. Bagi institusi, diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memahami proses
serta mampu berpikir kritis dalam pelaksanaan ergonomi industri berupa
Cardiovascular Load (CVL) dan Energy Expenditure (EXP).
1.5 Batasan Praktikum
Adapun batasan yang terdapat pada praktikum ini antara lain:
1. Praktikum Terintegrasi 1 mengenai produk lampu hias dilakukan hanya pada
ruangan kelas di gedung DSP.
2. Praktikan hanya mengukur beban kerja menggunakan metode Cardiovascular
Load (CVL) dan Energy Expenditure (EXP).
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Berdasarkan jurnal yang berjudul Analisis Beban Kerja Fisik Dengan Metode
Cardiovascular Load (CVL) Serta Konsumsi Oksigen Dan Beban Kerja Mental Dengan
Metode Defence Research Agency Workload Scale (Draws), milik Noval Dwi Prasetyo tahun
2019. Sasah satu Perusahaan yang memproduksi genteng di wilayah Boyolali adalah
Perusahaan Genteng Atin. Perusahaan tersebut memiliki sistem kerja dimana pada proses
produksi banyak menggunakan tenaga manusia disbanding dengan alat atau mesin sehingga
para pekerja kekurangan waktu dalam beristirahat, dan lembur. Sistem kerja tersebut
menyebabkan para pekerjanya mengalami beban kerja berlebih, sehingga peneliti berusaha
menganalisis tingkat beban kerja yang dialami oleh pekerja perusahaan genteng atin.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode Cardiovascular Load (CVL) atau konsumsi
oksigen untuk beban kerja fisik dan metode Defence Research Agency Workload Scale
(DRAWS) untuk beban kerja mental. Analisis perhitungan CVL menunjukkan bahwa bagian
pengolahan bahan baku dan pengeringan memiliki nilai CVL sebesar 30,96% dan 32,79%.
Data tersebut menunjukkan bahwa perlu dilakukan perbaikan agar kualitas kerja pegawai
meningkat dan dapat bekerja secara nyaman dan sehat. Penggunaan metode konsumsi
oksigen menunjukkan bahwa beban kerja terberat adalah pada jenis pekerjaan pengeringan
dengan nilai 0,57 liter/menit. Adapun beban mental diukur menggunakan metode DRAWS
pada bagian pencetakan genteng dengan nilai 63,94% atau overload. Hasil penelitian ini
memberikan usulan perbaikan berupa pemberian alat bantu gerobak Artco untuk bagian
pengolahan bahan baku, hand pallet untuk bagian penggilingan bahan baku, serta desain
tempat pengeringan genteng. Selain itu, pemberian musik pada bagian pencetakan genteng,
penambahan waktu istirahat dan suplemen penambah energi serta pendekatan stasiun kerja.

Setiap pekerjaan memiliki tingkat beban kerja yang berbeda tergantung dari jenis
pekerjaannya (Nur Affiyanti, Tri Purwandari, & Juang Pratama, 2021). Beban pekerjaan yang
diterima pekerja umumnya sesuai dengan keterampilan pekerja, namun pemberian beban
kerja dapat menimbulkan efek yang negatif apabila beban yang diberikan kepada pekerja
melebihi kemampuannya. Kemampuan dapat meliputi kapasitas energi, keterampilan,
kemampuan mental pekerja dalam menerima sesuatu, serta masalah kesehatan. Berdasarkan
hal tersebut, peneliti melakukan pengembangan penelitian dengan tujuan untuk tinjauan
literatur dan analisis tingkat beban kerja secara sistematis. Metode yang digunakan berupa
tinjauan pustaka yang sistematis melalui database seperti Researchgate, Repository
Indonesia-Neliti, serta referensi lainnya, dengan menggunakan kata kunci beban kerja dan
intervensi ergonomis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengukuran beban fisik
menggunakan pendekatan fisiologis seperti penggunaan pengukuran denyut nadi/detak
jantung, %HRR, %CVL dan konsumsi oksigen. Sedangkan pengukuran beban kerja mental
menggunakan pendekatan psikologis seperti menggunakan kuesioner SWAT dan NASA-
TLX.

PT. Wirataco Mitra Mulia merupakan perusahaan yang berpengalaman di bidang


infrastruktur (Sirmas & Hasibuan, 2021). Salah unit usahanya adalah pembangunan jalan dan
jembatan dengan di Desa Keude Linteung, Tim Seunagan Kabupaten Nagan Raya Provinsi
Aceh. Salah satu pekerjaan di PT. Wirataco dia adalah seorang operator pada mesin
penghancur. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian terhadap beban
kerja masing-masing operator mesin crusher dengan menerapkan metode 10 puls. Penelitian
ini dilakukan secara langsung dengan menghitung denyut nadi Jumlah operator mesin
penghancur sebanyak 9 operator. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 9 operator
mesin crusher dapat diselesaikan oleh 3 orang operator dengan persentase beban kerja yang
tinggi (11,97% - 25,16%) dan 6 operator dengan persentase pekerjaan mudah (32,41% -
39,78%). Dapat disimpulkan bahwa 6 operator tidak dapat diberikan istirahat tambahan dan 3
operator lainnya memerlukan waktu istirahat tambahan karena mereka menghadapi beban
kerja yang berlebihan. Perusahaan dapat memberikan motivasi kerja kepada operator melalui
meningkatkan gaji bulanan atau dengan memberikan imbalan kepada operator

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Ergonomi Industri
Cabang ilmua yang mempelajari mengenai sifat, kemampuan, serta
keterbatasan manusia dalam merancang sistem kerja dinamakan dengan disiplin
ergonomi. Ergonomi bertujuan untuk membuat proses kerja dengan baik, efektif,
nyaman.
Ergonomi dikelompokkan menjadi beberapa bagian yang mencakup seluruh
perilaku manusia dalam bekerja adalah sebagai berikut:

1. Anthropometri,
Analisis tubuh manusia (dimensi) dengan cara penggunaan peralatan kerja.
2. Faal Kerja
Analisis mengenai reaksi tubuh pekerja (energi yang dikeluarkan) selama bekerja.
3. Biomekanika
Analisis mengenai hubungan kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan kemampuan
otot para pekerja dalam melakukan pekerjaan.
4. Penginderaan
Analisis terhadap tingkat indera pekerja ketika melakukan pekerjaan.
5. Psikologi Kerja
Analisis faktor kejiwaan para pekerja dengan beberapa faktor lain yang dapat
menyebabkan stres, frustasi atau berujung pada rendahnya produktivitas, dan dapat
menimbulkan kecelakaan kerja.
2.2.2 Beban Kerja
Beban kerja merupakan tingkat kekuatan seorang pekerja dalam melakukan
serangkaian kegiatan kerja. Beban kerja setiap orang berbeda berdasarkan jenis
pekerjaannya. Beban kerja dikategorikan kedalam tigajenis, yaitu beban kerja sesuai
standar, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity) dan beban kerja yang terlalu
rendah (under capacity). Adapun dimensi beban kerja adalah:
1. Beban Kerja Fisik
2. Beban Kerja Psikis
3. Aspek Pemanfaatan Waktu

2.2.3 CVL
Peningkatan denyut nadi memiliki peran yang sangat penting dalam
peningkatan cardiac output dari istirahat sampai kerja maksimum (Zaqi Al Faritsy,
2018). Metode Cardiovascular Load (CVL) merupakan metode yang digunakan
untuk mengukur beban kerja melalui media denyut jantung Perhitungan CVL
dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:

Gambar 2.1 Perhitungan %CVL

Keterangan:

%CVL = Tingkat Beban Kerja

DNK = Denyut Nadi Saat Bekerja

DNI = Denyut Nadi Ketika Istirahat

DNM = Denyut Nadi Maksimum. Laki-laki; (220 – umur). Perempuan: (200 –


umur)

Dari hasil perhitungan %CVL tersebut kemudian dibandingkan dengan


klasifikasi sebagai berikut (Zaqi Al Faritsy, 2018):

Gambar 1.1 Klasifikasi %CVL

2.2.4 EXP
Metode Energy Expenditure merupakan metode pengukuran dengan cara
mengukur oksigen yang dikeluarkan melalui asupan energi selama aktivitas
(Zaqi Al Faritsy, 2018).
Y = 1,80411 – 0,0229038 + 4,71733.10^-4X2 ……… (2)

Keterangan:
Y = nilai EXP (Kkal/menit)
X = kecepatan denyut jantung per menit.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Objek dan Subjek Praktikum


Objek praktikum dalam praktikum terintegrasi 1 adalah “Lampu Hias”.
Subjek praktikum pada praktikum terintegrasi 1 adalah para praktikan yang terdiri
dari mahasiswa Teknik Industri IT Telkom Purwokerto angkatan 2021.

3.2 Prosedur Praktikum

Gambar
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data primer yang dilakukan oleh praktikan adalah
melalui metode observasi (participant observation). Observasi merupakan
pengamatan atau pencatatan sistematik terhadap suatu kondisi objek praktikum
dimana praktikan juga terlibat langsung dalam praktikum tersebut (Hasanah, 2016).
Pengumpulan data yang dilakukan berupa perhitungan denyut nadi praktikan berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan. Perhitungan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu
sebelum melakukan aktivitas dan setelah melakukan aktivitas.

3.4 Teknik Analisa Data


Teknik analisa data dilakukan menggunakan teknik analisis data kualitatif,
dengan metode analisis naratif dan analisis kerangka kerja yang kemudian akan
dipresentasikan melalui laporan praktikum. Data kualitatif merupakan data dari objek
penelitian yang tidak bisa diolah kedalam bentuk angka (Store, 2022). Analisis naratif
merupakan metode analisis yang berfokus pada konteks hubungan antara objek
praktikum dengan praktikan, serta menganalisis proses operasional (Store, 2022).
Kemudian analisis kerangka kerja merupakan analisis data berdasarkan flowchart
yang tertera pada Gambar 1.7.

3.5 Jadwal Kegiatan


Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Praktikum Modul 2

No
Nama Kegiatan Minggu ke-4 Minggu ke-5
.

1. Praktikum

Studi Literatur Estimasi


2.
Biaya Produksi

Menguraikan Biaya
3. Produksi Yang
Dibutuhkan
4. Pengolahan Data

Penyusunan Laporan
5.
Praktikum

6. Asistensi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Cardiovascular Load (CVL)

Tabel 4.2 Tabel data hasil pengukuran waktu selama 10


denyut nadi
Jenis Kecepatan
Sebelum Sesudah DNI DNK %CVL
Kelamin DN
Laki-laki 07.34 07.30 81,7 82,19 163,9 0,38%

Perempuan 09.92 06.34 60,49 94,6 155,1 29%

4.1.2 Basal Metabolic Rate (BMR)

Tabel 4.3 Tabel BMR


Berat Tinggi
Jenis
Badan Badan Usia (A) BMR
Kelamin
(W) (H)
1799,413
Laki-laki 70 kg 181 cm 20 tahun kkal
Perempuan 40 kg 153 cm 20 tahun 612,6 kkal

4.1.3 Luas permukaan badan

Tabel 4.3 Luas Permukaan Badan

Jenis Kelamin Luas Permukaan Badan

Laki-laki 18.938,69 cm^2

Perempuan 13.217,31 cm^2

4.1.4 Konsumsi Energi


Tabel 4.4 Konsumsi Energi

Jenis Kelamin Konsumsi Energi

Laki-laki 10,72714 kkal/menit

Perempuan 9,602348 kkal/menit

4.2 Pembahasan
4.2.1 Cardiovascular Load (CVL)
Denyut nadi istirahat (DNI) dan denyut nadi kerja (DNK) didapat dari setiap
denyut per menit (denyut/menit) menggunakan tangan lainnya atau manual. Dari nilai
denyut nadi istirahat (DNI), denyut nadi kerja (DNK) dan usia bisa didapatkan nilai
denyut nadi kerja (DNK) maksimal yang akan digunakan untuk menghitung %CVL.

Berikut merupakan pengolahan data untuk mencari denyut nadi/menit:

10 denyut
Denyut nadi per menit= × 60 …….. (3)
waktu
Laki-laki
a) Sebelum
(10/7,34)*60 = 81,74
b) Sesudah
(10/7,30)*60 = 82,19
Perempuan
a) Sebelum
(10/9,92)*60 = 60,48
b) Sesudah
(10/6,34)*60 = 94,63

Denyut nadi per menit digunakan untuk mengetahui rata-rata denyut nadi
pekerja sebelum dan sesudah melakukan aktivitas kerja untuk selanjutnya dapat
digunakan sebagai perbandingan. dari hasil yang telah diketahui, selanjutnya
praktikan dapat mengetahui nilai %CVL dengan klasifikasi terdapat pada Tabel 1.1:

10 0×( DNK −DNI )


%CVL= …………. (4)
DNM

Laki-laki: 0,38% (ringan)

Perempuan: 29% (ringan)

Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja fisik untuk praktikan berjenis


kelamin laki-laki dan perempuan yang berusia 20 tahun dengan pekerjaan utamanya
yaitu berjalan, mengambil produk, membongkar produk, dan merakit kembali produk
termasuk dalam kategori tidak terjadi kelelahan atau ringan. Hal tersebut ditunjukkan
dengan nilai dari %CVL (0,38%) dan (29%). Adanya perbedaan yang signifikan
antara laki-laki dan perempuan adalah disebabkan karena hitungan denyut nadi per
menit.

4.2.2 Basal Metabolic Rate (BMR)


BMR adalah kalori yang tubuh perlukan untuk melakukan aktivitas dasar
tubuh. Aktivitas tersebut mencakup memompa jantung, mencerna makanan, bernapas,
memperbaiki sel tubuh, hingga membuang racun dalam tubuh. Dalam praktikum
modul 3, beberapa aktivitas yang termasuk ke dalam BMR adalah memompa jantung,
bernapas, memperbaiki sel tubuh, serta membuang racun dalam tubuh. BMR
dipengaruhi oleh berat badan serta tinggi badan, selain itu usia juga menjadi faktor
penting karena kekuatan organ akan melemah seiring dengan bertambahnya usia.
Berdasarkan data yang telah diketahui, diperoleh BMR untuk praktikan jenis kelamin
laki-laki adalah 1799,413 kkal. BMR untuk praktikan jenis kelamin perempuan
adalah 612,6 kkal. Perbedaan yang signifikan juga terlihat dalam BMR, walaupun
usia kedua praktikan sama, namun terdapat faktor lain seperti tinggi dan berat badan
dari kedua praktikan yang memiliki rentang jauh.
4.2.3 Luas permukaan badan
Luas permukaan tubuh atau Body Surface Area (BSA) adalah luas permukaan
yang diukur atau dihitung dari tubuh manusia. BSA merupakan indikator yang lebih
baik dari massa metabolik daripada berat badan karena kurang dipengaruhi oleh
massa adiposa yang abnormal. Luas permukaan tubuh nantinya digunakan oleh
praktikan untuk mengetahui seberapa besar konsumsi energi yang diperlukan oleh
tubuh secara keseluruhan. Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh dari usia,
tinggi badan, dan berat badan, diketahui bahwa luas permukaan badan praktikan jenis
kelamin laki-laki adalah 18.938,69 cm^2, dan praktikan perempuan adalah 13.217,31
cm^2.

4.2.4 Konsumsi Energi


Konsumsi energi atau Energy Expenditure merupakan jumlah total energi
yang dibutuhkan oleh tubuh yang berasal dari tiga komponen yaitu metabolisme
basal, efek konsumsi makanan dan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil data yang telah
diperoleh, diketahui bahwa konsumsi energi praktikan jenis kelamin laki-laki adalah
10,72 kkal/menit, dan praktikan perempuan adalah 9,60 kkal/menit. Perbedaan
tersebut terjadi karena perbedaan kondisi tubuh dan aktivitas kerja yang dilakukan
oleh masing-masing individu.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum terintegrasi 1 modul 3 mengenai perencanaan
ergonomi industri diketahui bahwa denyut jantung sebelum dan sesudah melakukan
aktivitas adalah berbeda tergantung dari jenis aktivitas yang dikerjakan. Pengukuran
Cardiovascular Load (CVL) berfungsi untuk mengetahui apakah pekerjaan yang
dilakukan oleh seseorang terbilang ringan, sedang, atau berat. Dari hasil tersebut
dapat diketahui apakah seorang pekerja tidak mengalami kelelahan kerja karena
berdasarkan klasifikasi %CVL berada dibawah 30%, yaitu laki-laki 0,38% dan 29%..
Selain itu, tujuan dari ergonomi industri adalah untuk mengetahui bahwa batasan
setiap pekerja berbeda-beda dan tidak bisa disama ratakan, sehingga perlu
dilakukannya pengukuran beban kerja terhadap masing-masing individu agar tingkat
kerja yang diberikan tidak melebihi kapasitas dari individu. Adanya perhatian
terhadap beban kerja membuat produktivitas pekerja akan meningkat dan membuat
situasi kerja lebih sehat. Asumsi tersebut muncul karena dalam pengukuran Energy
Expenditure (EXP) dipengaruhi oleh tinggi badan, berat badan, serta usia pekerja.

5.2 Saran
Saran untuk Praktikum Terintegrasi 1 berikutnya adalah diberikan modul
mengenai step by step atau langkah praktikum secara terperinci agar informasi terkait
materi praktikum dari asisten praktikum yang satu dengan yang lainnya sama.
Adapun untuk mengoreksi modul yang akan ditujukan untuk praktikum agar tidak
ada kekeliruan informasi.
DAFTAR PUSTAKA

Isnaini Fathoni, M. (2020). Pengaruh Beban Kerja Terhadap Produktivitas Kerja


Karyawan Non Kesehatan di Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Pratama
Kota Yogyakarta. Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta, 74-100.

Nur Affiyanti, M., Tri Purwandari, A., & Juang Pratama, A. (2021). Perancangan SOP
dan Tata Letak Lantai Produksi Pada LCC Respira V.01 PAPR. Jurnal Al-
Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 43-56.

PTI, T. A. (2023). Ergonomi Industri. In D. Rachmawaty, Praktikum Terintegrasi 1


(pp. 1-9). Purwokerto: IT Telkom Purwokerto.

Sirmas, M., & Hasibuan, C. F. (2021). Analisis Pengukuran Beban Kerja dengan
Menggunakan Cardiovascular Load (CVL) pada PT.XYZ. Journal of
Industrial and Manufacture Engineering, 1-7.

Sobirin, D. M. (2020, June). 7 BAB II DASAR TEORI . Retrieved from E-Library


UNIKOM Web Site:
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3208/8/UNIKOM_DIKI
%20MUHAMAD%20SOBIRIN_BAB%20II.pdf

Store, D. (2022, November 14). 7 Macam Teknik Analisis Data. Retrieved from
deepublishstore.com:
https://deepublishstore.com/blog/teknik-analisis-data/#C_Teknik_Analisis_Da
ta_Taksonomi

Zaqi Al Faritsy, A. (2018). Pengukuran Lingkungan Kerja Fisik dan Operator Untuk

Menentukan Waktu Istirahat Kerja. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 1-7.

Anda mungkin juga menyukai