TINJAUAN PUSTAKA
pekerjaannya (Lestari, 2015). Terdapat tuntutan mental bagi pekerja untuk pekerjaan
yang dilakukannya, beban kerja dibagi menjadi aktifitas fisik dan aktifitas mental.
Beban kerja dipengaruhi oleh keterlibatan faktor luar dan faktor dalam, faktor luar
yaitu faktor yang dapat berinteraksi dengan tubuh seperti faktor biologi, fisika, kimia,
dan faktor mekanis, sedangkan faktor dalam seperti psikologi dan psikis (Fahmi,
2017). Faktor internal yang mempengaruhi beban kerja adalah faktor somatis dan
Pekerjaan bisa menyita waktu banyak pada setiap individu, dengan berbagai
memengaruhi beban kerja seprti faktor psikologi, aktivitas fisik, usaha, waktu,
performa, dan tingkat frustasi. Faktor psikologi adalah faktor yang mempengaruhi
psikologi pekerja terhadap kondisi kerja yang dapat menyebabkan masalah Psikologi
pekerja jika beban psikologi didalam pekerjaan tidak sesuai, faktor tersebut meliputi
cara kerja, dedline kerja, interaksi dengan manajer, rekan kerja, super visor dan klien
(Aisyah, 2013). Faktor beban kerja fisik meliputi pekerjaan fisik di dalam pekerjaan
yang dapat mempengaruhi beratnya beban kerja fisik seperti mengangkat beban dan
8
9
Beban kerja mental adalah kerja dimana informasi masih harus di proses di
otak. Kerja mental meliputi kerja otak dan proses mengelola informasi. Kerja
mempelajari file dan menulis laporan. Beban kerja mental yaitu beban suatu
psikologis dapat berasal dari dalam diri sendiri (internal) atau dari luar diri
kecepatan bekerja, sikap dalam bekerja dan seperti apa kondisi lingkungan
berikut
sebagai gambar dari seberapa besar dan berat gerakan otot. Cara ini
motion study.
(NASA-TLX)
merupakan metode yang paling andal dan paling valid untuk mengukur
digunakan di lebih dari 300 studi, terutama di lalu lintas udara kontrol,
pekerjaan.
c) Temporal Demand
d) Performance (Kinerja)
e) Effort (Usaha)
Usaha yang dimaksud usaha dalam poin ini adalah seberapa besar
tersebut.
i. Beban Waktu,
tiga hal:
1. Merasakan denyut jantung menggunakan jari yang ada pada arteri radial
di pergelangan tangan.
yang diukur melalui otot jantung pada permukaan kulit dada (Maulana,
seseorang sehingga dapat mengakibatkan stres. Hal ini dapat dikarenakan tingkat
keahlian yang dituntut terlalu tinggi, ketepatan waktu kerja yang terlalu tinggi, dan
volume kerja juga dirasa terlalu banyak dan lain sebagainya, sehingga dapat
mengakibatkan stres kerja. Stres kerja dapat diartikan sebagai sumber stres dari kerja
yang dapat membuat individu bereaksi berupa reaksi fisiologis, psikologis, dan juga
perilaku. Lingkungan kerja adalah salah satu yang memiliki potensi terbesar
16 yang
menyebabkan stres kerja. Stressor kerja merupakan segala kondisi pekerjaan yang
dipersepsikan karyawan sebagai suatu tuntutan yang bisa mengakibatkan stres dalam
Menurut Adam (2013), stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang
mental, proses berfikir, dan kondisi seseorang. Stres yang terlalu tinggi bisa
hasilnya, pada diri individu berkembang berbagai macam gejala stres yang bisa
kerja sebagai kondisi ketegangan yang dapat mempengaruhi emosi, jalan berpikir, dan
kondisi fisik individu. Stres menyebabkan individu mengalami kelelahan kerja yang
dapat berlanjut pada kelelahan mentalnya dan akan memengaruhi kelelahan secara
fisik. Perawat yang mengalami stres kerja cenderung berperilaku tidak normal seperti
gugup, tegang, selalu cemas, gangguan pencernaan, dan tekanan darah tinggi. Gejala-
gejala tersebut bisa terlihat pada kondisi mental tertentu seperti sulit tidur, sikap
kurang bersahabat, putus asa, gampang marah, sulit mengendalikan emosi dan
Ada tiga gejala dari dampak tingginya beban kerja mental yang terlalu tinggi.
1. Gejala Fisik
Nyeri kepala, sakit perut, mudah terkejut, gangguan pola tidur, anemia, kaku
sebagainya.
2. Gejala Mental
menghindar
17
Dalam Rahmaniah, Rizany, dan Setiawan (2020), menurut The Natinal Institute
yang berhubungan dengan rumah sakit atau kesehtan memiliki kecenderungan tinggi
untuk terkena stress kerja atau depresi, sedangkan America National Association for
Occuptional Healt (ANAOH) (2016), menempatkan kejadian stress kerja pada perawat
berada pada urutan paling atas dari empat puluh kass pertama pada stress kerja.
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari luar
tubuh pekerja. Aspek beban kerja eksternal sering disebut sebagai stressor,
a. Tugas-tugas (task).
Tugas ada yang bersifat fisik seperti tata ruang kerja, stasiun kerja, alat
dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, dan alat bantu kerja. Tugas juga
terhadap pekerjaan.
tugas administrasi dan lebih dari 90% melakukan tugas non keperawatan
banyaknya beban kerja dan tugas yang tidak sebanding dengan kemampuan
18
fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia maka akan menjadi sumber
stress.
b. Organisasi kerja.
waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilirn, sistem pengupahan, kerja malam,
Rumah Sakit antara lain karena adanya perbedaan persepsi, perbedaan cara
permasalahan pribadi yang terbawa saat bekerja dan perasaan sedih saat
bertengkar dengan sesama perawat. Apabila konflik yang ada dikelola dengan
dapat diminimalisir.
c. Ligkungan kerja.
kerja kimiawi (debu, gas, pencemar udara) lingkungan kerja biologis (bakteri
virus, dan parasit) dan lingkungan kerja psikologis (penempatan tenaga kerja).
kerja fisik yang kurang baik, beban kerja terlau berat, tempo kerja terlalu
19
maupun teman kerja yang kurang baik serta iklim organisasi yang kurang
menyenangkan.
2. Faktor Internal
Faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu
sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi tersebut
Menurut Bataha (2019), faktor internal merupakan daya penggerak dari dalam
untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. etos kerja dalam mengahadapi
beban kerja dari segi internal bisa dilihat dari tiga indikator terdiri dari arah
perilaku (direction of behavior), tingkat usaha (level of effort) dan tingkat kegigihan (level
of persistence).