0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
335 tayangan23 halaman
Kelelahan adalah mekanisme perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut setelah istirahat. Kelelahan kerja adalah penurunan efisiensi, kinerja, dan kekuatan fisik untuk melanjutkan pekerjaan. Timbulnya kelelahan dipengaruhi oleh ketidakseimbangan kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja. Gejala kelelahan kerja meliputi kelelahan otot, kelelahan umum
Kelelahan adalah mekanisme perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut setelah istirahat. Kelelahan kerja adalah penurunan efisiensi, kinerja, dan kekuatan fisik untuk melanjutkan pekerjaan. Timbulnya kelelahan dipengaruhi oleh ketidakseimbangan kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja. Gejala kelelahan kerja meliputi kelelahan otot, kelelahan umum
Kelelahan adalah mekanisme perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut setelah istirahat. Kelelahan kerja adalah penurunan efisiensi, kinerja, dan kekuatan fisik untuk melanjutkan pekerjaan. Timbulnya kelelahan dipengaruhi oleh ketidakseimbangan kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja. Gejala kelelahan kerja meliputi kelelahan otot, kelelahan umum
perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda- beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Kelelahan Kerja Kelelahan kerja adalah proses menurunnya efisiensi, performance dan berkurangnya kekuatan dan ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan.
Menurut Barnes (1980), kelelahan kerja dalam individu
berkaitan dengan 3 gejala yang saling berhubungan yaitu perasaan lelah, perubahan fisiologis dalam tubuh dan menurunnya kapasitas kerja. Kelalahan kerja juga dikatakan merupakan kriteria yang kompleks tidak hanya menyangkut kelelahan fisiologis dan psikologis tetapi dominan hubungannya dengan penurunan kinerja fisik adanya perasaan lelah, penurunan motivasi dan produktifitas kerja (Cameron, 1973) Timbulnya kelelahan dipengaruhi oleh tidak adanya keseimbangan dari tiga komponen ilmu kesehatan kerja yang meliputi :
Kapasitas kerja yang berkaitan dengan
karakteristik pekerja Beban Kerja Lingkungan kerja Indikator Kelelahan Kerja Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot Kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton), intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, kondisi mental dan psikologis, status kesehatan, dan gizi.
Pengaruh-pengaruh tersebut terakumulasi di dalam tubuh manusia
dan menimbulkan perasaan lelah yang dapat menyebabkan seseorang berhenti bekerja (beraktivitas). Kelelahan dapat diatasi dengan beristirahat untuk menyegarkan tubuh. Apabila kelelahan tidak segera diatasi dan pekerja dipakasa untuk terus bekerja, maka kelelahan akan semakin parah dan dapat mengurangi produktivitas pekerja. Kelelahan sama halnya dengan keadaan lapar dan haus sebagai suatu mekanisme untuk mendukung kehidupan. Di samping kelelahan otot dan kelelahan umum, Grandjean (1988) juga mengklasifikasikan kelelahan ke dalam 7 bagian yaitu:
Kelelahan visual, yaitu meningkatnya kelelahan mata
Kelelahan tubuh secara umum, yaitu kelelahan akibat beban fisik yang berlebihan Kelelahan mental, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh pekerjaan mental atau intelektual Kelelahan syaraf, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah satu bagian sistem psikomotor, seperti pada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan Pekerjaan yang bersifat monoton Kelelahan kronis, yaitu kelelahan akibat akumulasi efek jangka panjang Kelelahan sirkadian, yaitu bagian dari ritme siang-malam, dan memulai periode tidur yang baru Proses Kelelahan Kerja Kelelahan fisiologis adalah kelelahan yang timbul karena adanya perubahan-perubahan fisiologis dalam tubuh. Pada dasarnya kelelahan timbul karena terakumulasinya produk sisa dalam otot atau peredaran darah membatasi kelangsungan aktifitas otot dan saraf kelelahan Kelelahan psikologis. Kelelahan ini dikatakan kelelahan palsu yang timbul dalam perasaan orang yang bersangkutan dan terlihat dengan tingkah laku atau pendapat-pendapatnya yang tidak konsekuen lagi serta jiwanya yang labil dengan adanya perubahan walaupun sendiri dalam kondisi lingkungan atau kondisi tubuhnya. Gejala Kelelahan Kerja Kelelahan yang sangat Meningkatnya denyut nadi Meningkatnya emosi, rasa jengkel, mudah tersinggung sehingga orang menjadi kurang toleran atau terhadap orang lain. Munculnya sikap apatis terhadap pekerjaan, kehilangan vitalitas dan penurunan hasil kerja Depresi yang berat dan lain lain Pengukuran Kelelahan Pengukuran kelelahan salah satunya dengan menggunakan Skala Internasional Fatigue Research Conference (IFRC). Skala ini mengandung 30 gejala kelelahan yang dibuat dalam suatu daftar pertanyaan. Jawaban pada kuesioner tersebut dibagi menjadi 4 bagian yaitu Sangat Sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang (K), Tidak Pernah (TP). Lalu pertanyaan tersebut diberi skor SS=4, S=3, K=2, TP=1. Rumus Analisis Performance Kerja
HR Maks = 220 Usia
Zona HR kerja yang VO2maks = (Waktu * aman adalah 60-70% 1,444) + 14,99 dari HR maks Pemulihan Kelelahan Kerja Untuk melakukan pemulihan kelelahan kerja secara spesifik maka harus berdasarkan pertimbangan lingkup, frekuensi dan bobot kelelahan kerja. Namun secara umum langkah- langkah yang perlu dilakukan individu karyawan adalah sebagai berikut: (1) menelaah penyebab mengapa terjadi kelelahan kerja, kapan saja, dimana, dan ketika mengerjakan apa (2) kalau dirasa terlalu berat perlu melakukan konsultasi dengan orang yang ahli dan berpengalaman (3) melakukan pemulihan kelelahan dengan cara berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, bersosialisasi, relaksasi, dan kalau dianggap perlu berobat ke dokter (4) meminta cuti kerja. Peran Perusahaan (1) melakukan analisis kinerja karyawan dan organisasi (2) menelaah hubungan kinerja dengan kelelahan kerja karyawan (3) menganalisis jenis uraian kerja dan beban kerja hubungannya dengan kinerja (4) menyusun program peningkatan kinerja khususnya subprogram mengurangi kelelahan kerja termasuk menentukan beban kerja optimum dan membangun lingkungan kerja yang nyaman (5) melaksanakan program peningkatan kinerja secara teratur (6) mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program dan kinerja karyawan/organisasi. Rekayasa Biomekanika Ergonomi Biomekanika (Bio = makhluk hidup/manusia) (Mekanika = gerak) Ilmu yang mengkaji perihal gerakan pada makhluk hidup Goal : 1. agar dapat memiliki pemahaman yang tepat dalam analisis gerak tubuh manusia 2. agar dapat menghindari gerak yang ekstrim dan berpotensi terjadinya cidera Bahasan Rekayasa Biomekanika Ergonomi Sistem muskuloskeletal Tipe kerja otot Beban energi kerja Kelelahan/fatigue Work-rest cycle Strength dan endurance Sistem Musculoskeletal Parameter antropometrik tubuh Manusia (TB) Panjang segmen tubuh Segmen Laki-laki Perempuan Kepala dan leher 10,75 10,75 Trunkus 30,00 29,00 Lengan atas 17,20 17,30 Lengan bawah 15,70 16,00 Tangan 5,75 5,75 Paha 23,20 24,90 Tungkai bawah 24,70 25,70 Kaki 4,25 4,25 Satuannya dalam % TB Parameter antropometrik tubuh Manusia(BB) Berat segmen tubuh Segmen Laki-laki Perempuan Kepala dan leher 8,26 8,20 Trunkus 46,84 45,00 Lengan atas 3,25 2,90 Lengan bawah 1,87 1,57 Tangan 0,65 0,50 Paha 10,50 11,75 Tungkai bawah 4,75 5,35 Kaki 1,43 1,33 Satuannya dalam % BB Tipe Kerja Otot Static Muscle Work yaitu otot berkontraksi secara isometrik untuk menyeimbangkan tenaga/force yang berlawanan dan mempertahankan stabilitas, tetapi tidak ada gerakan atau kerja yang dilakukan. Concentric Muscle Work yaitu otot berkontraksi secara isotonik dalam keadaan memendek guna menghasilkan gerakan, dimana titik perlengketan otot akan saling berdekatan (konsentrik artinya kearah titik pusat) dan gerakan kearah tarikan otot. Eccentric Muscle Work yaitu otot berkontraksi secara isotonik dalam keadaan memanjang, dimana titik perlengketan otot akan saling berpisah (eccentric artinya menjauhi titik pusat) dan bekerja berlawanan dengan aksi force yang lebih besar dari kontraksi ototnya sendiri. Dengan demikian gerakan yang terjadi berlawanan arah dengan tarikan otot. Beban Kerja Beban kerja adalah beban yang dialami oleh tenaga kerja sebagai akibat pekerjaan yang dilakukan olehnya (RSNI, 2004). Beban kerja dibagi menjadi 3 yaitu 1) Beban kerja ringan Pekerjaan yang membutuhkan kalori untuk pengeluaran energi sebesar 100 kkal per jam sampai dengan 200 kkal per jam. 2) Beban kerja sedang Pekerjaan yang membutuhkan kalori untuk pengeluaran energi lebih besar dari 200 kkal per jam sampai dengan 350 kkal per jam. 3) Beban kerja berat Pekerjaan yang membutuhkan kalori untuk pengeluaran energi lebih besar dari 350 kkal per jam sampai dengan 500 kkal per jam.10 Kelelahan (Fatigue) Kelelahan merupakan suatu pola yang timbul pada suatu keadaan yang secara umum terjadi pada setiap individu yang telah tidak sanggup lagi untuk melakukan aktiftasnya. Kelelahan dalam arti sempit merupakan penurunan penampilan fisik individu.1 Lelah bagi setiap orang mempunyai arti tersendiri dan sifatnya subyektif. Perasaan adanya kelelahan umum ditandai dengan berbagai kondisi seperti kelelahan visual, kelelahan seluruh tubuh, kelelahan urat saraf, stress dan rasa malas bekerja. Work Rest Cycle Strength and Endurance