Anda di halaman 1dari 59

1

2
3
Kelompok 1

Ulva Nurhikma
Indrawati
Ela Safitri
Novianty
Ela Safitri
Armita Iswardani
Apa yg akan kami bahas??

• ANATOMI • PATOFISIOLOGI
FISIOLOGI • GAMBARAN
• BIOMEKANIK KLINIS
• PATOLOGI • PROGNOSIS
• DEFINISI • KOMPLIKASI
• EPIDEMOLOGI • DIAGNOSIS
• ETIOLOGI BANDING
ANATOMI FISIOLOGI
Tengkorak Kepala

Tulang tengkorak merupakan suatu struktur


tulang yang terdiri atas tulang-tulang kecil yang
pipih yaitu tulang-tulang muka dan tulang cranium.
Anatomi Fungsi

Korteks serebrum sebagai persepsi sensorik, kontrol gerakan volunter, bahasa, sifat
pribadi, proses mental canggih. Misalnya berpikir, mengingat,
membuat kepitusan kreativitas dan kepercayaan diri
Nukleus basal Inhibisi tonus otot, koordinasi gerakan yang lambat dan menetap,
penekanan pola-pola gerakan tidak berguna

Thalamus stasiun pemancar untuk semua masukan sinaps, kesadaran kasar


terhadap sensasi, beberapa tingkat kesadaran, berperan dalam
kontrol motorik
Hipotalamus mengatur banyak fungsi homeostatil, misalnya kontrol suu, rasa
haus, pengeluaran urine, dan asupan makanan. Penghubung
penting antara sistem saraf dan endoktrin, sangat terlibat dalam
emosi dan pola perilaku dasar

Serebellum memelihara keseimbangan, peningkatan tonus otot, koordinasi


dan perencanaan aktivitas volunter yang terlatih
Batang otak (otak tengah, berasal dari saraf kranialis perifer pusat pengaturan
pons dan medulla) kardiovaskular, respirasi dan pencernaan. Pengaturan refleks otot
yang terlibat dalam keseimbangan dan postus
Vertebra terdiri atas 7 ruas tulang servikal (vertebra cervicale C1-C7),
yang mempunyai ciri-ciri yaitu :
•Badan ruas berbentuk pipih, oval
•Keculi C7, tonjolan kearah belakang pendek dan ujungnya bercabang
(processus spinosus bifida)
•Ruas servikal mempunyai lubang yang cukup besar triangular
•Mempunyai sepasang tonjolan tranversal (processus tranversus) yang
dilalui oleh pembuluh darah ke otak bagian belakang (arteri vertebralis)
PO : Pars oralis berhubungan
dengan transmisi sensasi taktil
diskriminatif dari regio orofasial.

PI : Pars interpolaris berhubungan


dengantransmisi sensasi taktil
diskriminatif spt sakitgigi.

PC : Pars caudalis berhubungsn


dengan transmisi nosiseptif dan
suhu.
• Nukleus trigeminoservikalis merupakan nosiseptif yang penting untuk
kepala, tenggorokan dan leher bagian atas. Semua aferen nosiseptif dari
saraf trigeminus, fasial, glosofaringeus , vagus, dan saraf dari C1 – C3.

• Terdapat overlapping dari proses ramifikasi pada nukleus ini seperti


aferen dari C2 selain beramifikasi ke C2, juga beramifikasi ke C1 dan
C3. selain itu, aferen C3 juga akan beramifikasi ke C1 dan C2. Hal ini
lah yang menyebabkan terjadinya nyeri pada kepala dan leher bgn atas.

• Nyeri ini biasanya terdapat pada oksipital dan regio front orbital dari
kepala dan yang jarang adalah daerah yang dipersarafi oleh nervus
maksiliaris dan mandibularis
FISIOLOGI

Rasa nyeri dimulai dengan adanya perangsangan pada reseptor nyeri oleh
stimulus nyeri. Stimulus nyeri dapat dibagi tiga yaitu mekanik, termal,
dan kimia.
1. Mekanik, spasme otot merupakan penyebab nyeri yang umum
karena dapat mengakibatkan terhentinya aliran darah ke jaringan
2. Termal, Termal, rasa nyeri yang ditimbulkan oleh suhu yang tinggi.
Pada suhu45 C, jaringan ± jaringan dalam tubuh akan mengalami
kerusakan yang didapati padasebagian besar populasi.
3. Kimia, ada beberapa zat kimia yang dapat merangsang nyeri
seperti bradikinin, serotonin, histamin, ion kalium, asam, asetilkolin,
dan enzim proteolitik.
BIOMEKANIK
Gerakan ROM Otot Penggerak
0 - 800 Longus culi, longus capitis, rectus capitis anterior,
FLEKSI CERVICAL sternocleidodmastoid, scalenus anterior

0 - 60 0 Levator scapula, trapezius, semispinalis,


sternocleidomastoid, erector spinae, rectus capitis
EKSTENSI CERVICAL posterior major, rectus capitis posterior minor

0 - 450 Erector spinae, rectus capitis lateralis, trapezius,


levator scapula, sternocluidomastoid, scalenes
LATERAL FLEKSI (anterior, medius, dan posterior, splenius servicis,
splenius capitis

0 - 800 Semispinalis, scalenus anterior, splenius servicis,


ROTASI sternocleidomastoid, rectus capitis posterior major,
inferior oblique
•TENSION TYPE
HEADACHE,
WHAT IS IT?
• Tension Headache atau Tension Type Headache,
didefinisikan sebagai serangan nyeri kepala berulang
yang berlangsung dalam hitungan menit sampai hari,
dengan sifat nyeri yang biasanya berupa rasa tertekan
atau diikat, dari ringan sampai berat, bilateral, tidak
dipicu oleh aktifitas fisik dan gejala penyertanya tidak
menonjol.
DEFINISI
• Tension Headache juga disebut Muscle Contraction
Headache yaitu nyeri tegang otot yang timbul
karena kontraksi terus menerus otot-otot kepala
dan tengkuk. Otot-ototnya antara lain Musculus
Splenius Capitis, M. Temporalis, M. Maseter, M.
Sternokleidomastoid, M. Trapezius, M. Servicalis,
dan M. Levator Scapulae, M. Occipitofrontalis,
Otot yang mengalami ketegangan saat tension
headache
EPIDEMOLOGI
Sakit kepala karena tegang mempengaruhi sekitar
1,4 miliar orang (20,8% dari populasi manusia).

Wanita lebih beresiko terkena tension headache


dibanding pria, dengan prsentase 23%-18% masing-
masing.
TTH dapat menyerang semua umur.

Usia terbanyak adalah 25-30 tahun, namun


prevalensi meningkat sampai 30-39 tahun.

Sekitar 40% penderita TTH memiliki riwayat


keluarga dengan TTH, 25% penderita juga
menderita migren.
ETIOLOGI

Lelah Stress Waktu makan


tdk teratur

Pengguna narkoba
Pengguna
Kurang tidur Cedera
narkoba
kepala/ leher

Postur yg buruk Tekanan darah


Postur yg Tekanan
tinggi
Kelaparan
Kelaparan
buruk darah tinggi

Pekerjaan Keras
Pekerjaan
(lembur)
Peminum Otot tegang
Otot tegang
Keras (lembur) alkohol
Klasifikasi Tension Type Headache Menurut
International Headache Society Classification

Frequent episodic tension-


type headache
Infrequent episodic tension-
type headache

Chronic tension-type headache

Probable tension-type
headache
Frequent episodic tension-
type headache

Paling tidak terdapat 10 episode serangan


dalam 1- 15 hari/bulan dalam waktu paling
tidak selama 3 bulan (atau 12 -180hari
pertahunnya), nyeri kepala berakhir dalam 30
menit- 7 hari, bilateral, menekan, mengikat,
tidak berdenyut, mild or moderate, tidak ada
mual/ muntah, mungkin ada fonopobia/
fotopobia, sama sekali tidak ada hubungannya
dengan penyakit nyeri kepala lain.
Infrequent episodic
tension-type headache
Paling tidak terdapat 10 episode
serangan dalam <1 hari/bulan (atau <12
hari/tahun), nyeri kepala berakhir
dalam 30 menit – 7 hari bilateral, menekan
mengikat,tidak berdenyut, mild atau
moderate, tidak ada mual/ muntah,
mungkin ada fonofobia/ fotofobia, sama
sekali tidak ada hubungannya dengan
penyakit nyeri kepala lain.
Chronic tension-type
headache

Nyeri kepala yang berasal


dari ETTH yang timbul >15
hari/bulannya dalam waktu >
3 bulan (atau >180
hari/tahun).
Probable tension-type
headache
Dijumpai memenuhi
kriteria TTH akan tetapi
kurang satu kriteria untuk
TTH bercampur dengan
salah satu kriteria probable
migrane.
• Nyeri kepala berlangsung >15 hari/bulan
selama > 3 bulan (atau > 180 hari/tahun),
nyeri kepala berlangsung selama sekian
jam atau terus menerus kontinyu,
bilateral, rasa menekan/mengikat,
intensitas mild or moderate, tidak ada
severe nausea atau vomiting, mungkin
ada fotopobia/ fonopobia, tidak ada
hubungannya dengan penyakit kepala
lainnya, paling tidak masa 2 bulan
terakhir.
PATOMEKANISME

• Tension Type Headache sering


diasosiasikan dengan kelainan
phychological, spt:
–stress
–Psikopatologi
–Ansietas, dan
–depresi.
PATOMEKANISME

• Defisitkadarser
otonin
TTH
• Noradrenalin
diotak
GAMBARAN KLINIS
Kepala sangat
berat
Pegal
Gangguan tidur,
napas pendek

Fonofobia/fotofobia Nyeri kepala di


sekitar dahi, pelipis,
leher
Konflik psikologis, Kepala seperti
kecemasan, depresi terikat
GAMBARAN
KLINIS
Gangguan tidur, napas pendek
Berat badan menurun
Gangguan menstruasi
Daya ingat buruk
Palpitasi
Konstipasi
Keluhan psikis
Keluhan emos
PROGNOSIS
• Sakitkepalakarenategangyangtegangyangterjadis
ebagaigejaladarikondisilainmungkinmenyakitka
n,tapitidakberbahaya.

• Halinibiasanyadimungkinkanuntukmenerimaba
ntuanmelaluipengobatan.

• Sakit kepala karena tegang yang terjadi sebagai


gejala dari kondisi lain biasanya lega ketika
kondisi yang mendasarinya diobati.
• Sering menggunakan obat nyeri pada pasien dengan
nyeri kepala tipe tegang bisa mengarah pada
pengembangan obat sakit kepala berlebihan atau
rebound headache.
• Pada penderita TTH dewasa berobat jalan yang
diikuti selama lebih dari 10 tahun, 44% TTH
kronis mengalami prbaikan signifikan
• 29% TTH episodik berubah menjadi TTH kronis.
Studi populasi Denmark yg ditindaklanjuti selama
2 tahun mengungkapkan rata-rata remisi 45% di
antara penderit TTH episodik atau kronis, 39%
berlanjut menjadi episodik dan 16% kronis.
• Secara umum, dapat dikatakan prognosis TTH
DIAGNOSIS BANDING
a. Chepalgia. Sakit kepala atau nyeri di sekitar kepala, termasuk nyeri di
belakang mata serta perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang.
b. Cluster. HeadacheSindrom nyeri kepala neurovascular yang dapat
disembuhkan. Adapun yang dapat menyebabkan Cluster yaitu alcohol
dan merokok, cahaya terang, cuaca panas, atau mandi air panas.
c. Migraine. Gangguan kepala periodic yang ditandai dengan nyeri kepala
unilateral dan kadang-kadang bilateral yang dapat disertai muntah-
muntah dengan gangguan visual. Nyeri kepala berulang dengan serangan
nyeri yang berlangsung selama 4-72 jam. Sifat nyerinya itu berdenyut
dengan intensitas sedang sampai berat, semakin terasa berat dengan
adanya aktifitas.
KOMPLIKASI
a. Vasodilatasi (migren)
b. Tegangan otot rangka
c. Penyakit organic (neurologi atau penyakit lain)
d. Sakit kepala karena gangguan intracranial non-
vaskular (tumor otak)
e. Hipoglikemiaf. Glaucoma akut
ASSESMENT FT
Chief of Complain

Keluhan utama pasien


sakit kepala
History Taking
Nama : Ahmad Aliffathur
Umur : 22 tahun
JK : Laki-Laki
Alamat : Jl. Malengkeri Raya
Agama : Islam
Pekerjaan : Sekertaris
Status : Belum Nikah
Hobby : Online
FISIOTERAPIS PASIEN
Ada yang bisa saya bantu pak? Iya bu, kepala ku sakit

sejak kapan? Sudah lama, sekitar 4 bulan lalu, tapi tiba-


tiba dua hari yang lalu muncul kembali
rasa sakit kepalanya sampai sekarang.

kenapa ki bisa sakit kepala pak? Karena saya biasa kerja depan monitor,
lama sekali, biasa juga lembur.

Dari maki dokter pak? Iye dari ma bu.

Dikasih ki obat apa pak? iya, obat rasa penghilang nyeri bu.

Apa yang didiagnosa sama dokter setelah Dokter bilang saya sakit kepala karena
diperiksaki pak? lelah.

Saat-saat kapan kita rasakan itu nyerinya Saat bekerja bu, apalagi kalau lagi
pak? lemburka dikantor dan biasa juga kalau
terlambatka makan
Pernahki kecelakaan atau Tidak pernahji bu.
jatuh mungkin
sebelumnya pak?
Nyeri yang kita rasakan Tidakji juga bu.
menjalar atau tidak pak?
Pada saat apa nyeri yang Pada saat istirahat bu
kita rasakan hilang pak?
Lalu pada saat apa Pada saat saya di kasih
biasanya nyeri yang kita tugas yang terlalu banyak
rasakan itu bertambah pak? dikantor sehingga
menyebabkan saya lupa
makan tepat waktu.
Bagaimana rasa sakit Rasanya itu seperti tertusuk
kepala yang kita rasakan jarum, kayak ditusuk-tusuk
pak? bu.
Pernahki foto roengen Tidak bu.
sebelumnya pak?

Sesering apaki lembur pak? Paling sering saya lembur 4x


seminggu bu.
Mulaiki dari jam berapa sampai Kurang lebih sekitar 15 jam
jam berapa di depan laptop sehari bu.
pak?
Apakah sakit kepala ini Sangat menganggu karna
menganggu pekrjaan bapak? apabila sakitnya muncul tiba-
tiba pekerjaan saya bisa
terbengkalai
Bagaimana reaksi bos ta kalau Kadang saya ditegur karna
tiba-tiba sakit kepala ta pak? tugas yang dikasih bos saya
tidak sy selesaikan tepat waktu
namun biasa juga bos saya
menyuruh ku istirahat.
Assimetric
• Inspeksi Statsis
 Wajah: terlihat muka pasien menahan rasa
sakit/ nyeri.
• Inspeksi Dinamis
 Mimik wajah menahan rasa sakit kepala yang di derita.
• Palpasi
 Suhu : Hangat
 kontur kulit : Spasme

• Tes Orientasi
 Melihat ke atap/ langit
 Melihat lantai
 Melihat samping kiri dan kanan
• PFGD
Aktif Nyeri/Tidak Limit Pasif Nyeri/Tida Endfeel
ROM/ tdk k
Fleksi Nyeri Tdk Fleksi Soft
Ekstensi Nyeri Tdk Ekstensi Hard
Lateral Sinistra Nyeri Tdk Lateral Dekstra Soft

Lateral Dekstra Nyeri Tdk Lateral Sinistra Soft

Rotasi Dekstra Nyeri Tdk Rotasi Dekstra Soft

Rotasi Sinistra Nyeri Tdk Rotasi Sinistra Soft

Elevasi Nyeri Tdk Elevasi Hard


Depresi Nyeri Tdk Depresi Hard
Proktraksi Nyeri Tdk Proktraksi Soft
Retraksi Nyeri Tdk Retraksi Soft
TIMT Nyeri/Tidak Limit ROM/tdk

Fleksi Nyeri Tdk

Ekstensi Nyeri Tdk

Lateral Dekstra Nyeri Tdk

Lateral Sinistra Nyeri Tdk

Rotasi Dekstra Nyeri Tdk

Rotasi Sinistra Nyeri Tdk

Elevasi Nyeri Tdk

Depresi Nyeri Tdk

Proktraksi Nyeri Tdk

Retraksi Nyeri Tdk


Restrictive

• ROM
Gerakan Terbatas/Tidak
Fleksi Tdk
Ekstensi Tdk
Lateral Dekstra
assalamualaikumTdkkak
Lateral Sinistra Tdk
maaf kk mau tanya kak
Rotasi Dekstra Tdk
bagaiman itu kak contra
Rotasi Sinistra Tdk
relax
Elevasi
dan hold relaxnya
Tdk
exsersies
Depresi tensionTdk
headache kk? Tdk
Proktraksi
Retraksi Tdk
• ADL
Karena pasien menderita pusing kepala sehingga
menyebabkan gangguan ambulasinya.

• Pekerjaan
Terganggu sehingga beberapa hari ini tidak masuk kantor.

• Rekreasi
Terganggu
TISSUE IMPAIRMENT
• Musculotendinogen: trapezius, SCM, elevator
scapula, m. temporalis, m. masseter

• Psikogenik : Cemas karena pekerjaan terganggu


Spesific Test
• MMT :
– Hasil : nilai 3
– Interpretasi :
• VAS
– Hasil:
 Nyeri Diam : 6,2
 Nyeri Gerak : 7,8
 Nyeri Tekan : 7,1
– Interpretasi :
• Vital Sign
– hasil:
– Interpretasi:
Spesific Test
• ROM Cervical
Fleksi Ekstensi Lateral S. Lateral D. Rotasi S. Rotasi D.
80° 50° 45° 45° 80° 80°

• Palpasi
• hasil: Spasme lokal pada m. frontalis, m. temporalis, m. trapezius, Area local agak hangat, tonus, nyeri
tekan,
• interpretasi:
• Tes Hamilton
– Hasil: nilai 18
– Interpretasi: depresi sedang
• Tes Distraksi
– Hasil: tdk ada nyeri
– Interpretasi : tdk ada gangguan radiks saraf dorsalis ditingkat
INTERVENSI
Diagnosis
• Pasien dengan Tension Type Headache
Chronic, sekitar 4 bulan yang lalu.
Problem FT
• Kepala sgt berat
• Pegal
• Kepala seperti terikat
• Nyeri kepala di sekitar dahi, pelipis, leher
• Fonofobia/fotofobia
• Konflik psikologis, kecemasan, depresi
• Gangguan tidur, napas pendek
• Berat badan menurun
• Gangguan menstruasi
• Keluhan emosi
Tujuan
Jangka pendek Jangka panjang

mencegah terjadinya headache


Nyeri kembali

Spasme, pegal, Ambulasi pekerjaan

Kecemasan, konflik psikologis, menghindarkan


depresi pemakaian obat yg
semakin bertambah.

Gangguan tidur, napas pendek Menstabilkan Berat badan

Gangguan menstruasi
Problem
No Program Modalitas Teknik
1. Perasaan Khawatir Komunikasi Terapeutik F : 3x sehari
I : Pasien fokus
T : Wawancara
(Motivasi)
T : 5 – 10 menit

2. Gangguan pernafasan Breathing exercise F :1x sehari


I : seperlunya
T : breathing ex
T :3-5 menit
3. Nyeri Interferensi F :1x sehari
I : 30 mA
T :Contra Pad
T :5-10 menit
No. Problem Modalitas Dosis
Spasme, pegal friction F: 1x sehari
4. I: -
T: local
T: 5-10 menit
Exercise terapi F:1x sehari
I: 8-15 hit, 8x repitisi
T: hold relax contrarelax
T: 10 menit
Hot Pack
5. Mencegah headache kembali (Kompres hangat)
Home Program
• Kurangi bekerja didepan laptop/ layar komputer
• Makan tepat waktu
• Perbanyak refreshing
• Perbanyak melakukan kegiatan-kegiatan yang
positif
Evaluasi
No. Problem Parameter Intervensi
sbelum ssdh
1. Kepercayaan diri HRS-A 18 2
2. Nyeri diam VAS 0 0
3. Nyeri gerak VAS 5,5 1,5
4. Nyeri tekan VAS 2,5 1
5. Spasme asworth 1+ 1
7. ROM Goniometer
Dokumentasi
Data-data tentang riwayat medis klien, hasil-hasil pemeriksaan klinis, program intervensi fisioterapi
yang telah dilaksanakan pada klien dan catatan penting tentang hasil perkembangan terapi,
dapat dilihat dan tercantum pada kartu kontrol pemeriksaan kesehatan klien.

Dalam modifikasi, fisioterapis melakukan modifikasi pada program intervensinya apabila


tidak terdapat peningkatan kondisi yang baik pada pasien dengan melihat hasil evaluasi

Dalam memberikan intervensi klien tersebut, fisioterapis dapat bermitra dengan


dokter spesialis saraf,, perawat, psikolog, dan pekerja sosial medis lainnya

Anda mungkin juga menyukai