0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan50 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sakit kepala, termasuk definisi, jenis, gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatannya. Jenis-jenis sakit kepala yang dijelaskan antara lain tegangan, migrain, cluster headache, dan sakit kepala sekunder yang disebabkan oleh kondisi medis lain. Dokumen ini juga menyertakan studi kasus seorang wanita yang mengeluhkan nyeri kepala kronis.
Dokumen tersebut membahas tentang sakit kepala, termasuk definisi, jenis, gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatannya. Jenis-jenis sakit kepala yang dijelaskan antara lain tegangan, migrain, cluster headache, dan sakit kepala sekunder yang disebabkan oleh kondisi medis lain. Dokumen ini juga menyertakan studi kasus seorang wanita yang mengeluhkan nyeri kepala kronis.
Dokumen tersebut membahas tentang sakit kepala, termasuk definisi, jenis, gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatannya. Jenis-jenis sakit kepala yang dijelaskan antara lain tegangan, migrain, cluster headache, dan sakit kepala sekunder yang disebabkan oleh kondisi medis lain. Dokumen ini juga menyertakan studi kasus seorang wanita yang mengeluhkan nyeri kepala kronis.
Preseptor : dr. H. Alvarino, Sp.B, Sp.U Adalah nyeri atau rasa tidak enak di kepala, setempat atau menyeluruh dan dapat menjalar ke wajah, mata, gigi, rahang bawah dan leher. Berasal dari struktur di kepala yang peka terhadap rasa nyeri : kulit, fasia, otot-otot, arteri ekstra dan intraserebral, meningen, dasar fossa anterior, fossa posterior, tentorium serebeli, sinus venosus, nervus V, VII, IX, X, radix posterior C2,C3, bola mata, rongga hidung, rongga sinus, dentin dan pulpa gigi Sakit kepala primer
Sakit kepala sekunder disebabkan oleh masalah struktural yang mendasari di kepala atau leher. perdarahan di otak, tumor, meningitis atau ensefalitis
Kranial neuralgia, nyeri wajah, dan sakit kepala lainnya sekelompok sakit kepala yang terjadi karena saraf di leher kepala dan bagian atas menjadi meradang dan menjadi sumber rasa sakit di kepala. jenis yang paling sering terjadi sakit kepala Beberapa penelitian menunjukkan faktor yang menjadi penyebab adalah : Perubahan neurotransmiter otak, serotonine, endorphine, dan neurotransmiter lain Proses yang mengaktivasi jalur nyeri ke otak dan faktor yan mensupresi kemampuan otak untuk menekan rasa nyeri Ketegangan otot kulit kepala/scalp
Episodic tension type headache (ETTH) Terjadi kurang dari 15 hari / bulan Kurang dari 15 menit / jam Kulit kepala dan nyeri otot leher di samping sakit kepala Risiko bentuk kronis berkembang selama bertahun-tahun
Chronic tension type headache (CTTH) Terjadi pada 15 hari / bulan atau lebih selama minimal tiga bulan 20% dari CTTH adalah primer (setiap hari dari onset) Durasi dan keparahan sama dengan ETTH, meskipun rasa sakit setiap hari dan terus menerus, dan ketegangan kulit kepala dan leher Stress Depresi, ansietas Kurang tidur atau perubahan pola tidur Posisi tubuh atau kurang aktivitas tubuh Bekerja dalam 1 posisi tubuh Perubahan hormonal : hamil, menstruasi Penggunan obat sakit kepala yang berlebihan Rasa sakit dimulai di bagian belakang kepala dan leher atas dan digambarkan sebagai rasa terikat kuat atau terhimpit beban berat. Sering digambarkan sebagai tekanan melingkari kepala dengan tekanan paling kuat di atas alis. Nyeri biasanya ringan (tidak melumpuhkan) dan bilateral (mempengaruhi kedua sisi kepala).
Rasa sakit tidak berhubungan dengan aura, mual , muntah , atau sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Rasa sakit terjadi secara sporadis (jarang dan tanpa pola) namun dapat terjadi sering dan bahkan setiap hari pada beberapa orang. Rasa sakit memungkinkan kebanyakan orang untuk berfungsi secara normal, meskipun sakit kepala. Kunci anamnesis PF pencetus, penyakit penyerta atau yang memperberat Aspirin analgesik, acetaminophen, dapat denggabungkan dengan Kafein dan AINS, ibuprofen, ketoproven Anti depresan: amitriptilin Relaksan otot non penenang Kombinasi bulbital dan acetaminophen Stres manajemen strategi Relaksasi melakukan latihan Postur tubuh yang baik saat bekerja, membaca, kegiatan Cukup tidur dan istirahat Pijat sakit otot perubahan gaya hidup
nyeri kepala berdenyut disertai mual, muntah cahaya, suara, bahkan bau-bauan sering hanya mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus. Bisa timbul bersama penyakit lain
Diperkirakan, adanya hiperaktiftas impuls listrik otak meningkatkan aliran darah di otak akibatnya terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi. menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala yang lain, misalnya mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat pula migrain yang diderita. Ada dua macam migren: migrain biasa dan migren klasik Migrain biasa terjadi secara perlahan-lahan, mengakibatkan denyut nyeri yang dapat berlangsung selama 2 - 72 jam. Sering berpusat di pelipis atau di belakang telinga Migren klasik biasanya didahului dengan gejala seperti "aura , yang bisa saja berupa gangguan berbicara, atau kelemahan dan gangguan penglihatan. Namun, gejala paling umum yang sering terjadi adalah mata sulit melihat dengan jelas. migrain dapat dicegah Hindari pencetusnya Tidur dalam waktu yang cukup dapat membantu. Biasakan hidup sehat jarang terjadi dan paling menyakitkan digambarkan sebagai rasa sakit yang tajam, menusuk atau membakar. Orang dengan sakit kepala cluster muncul kegelisahan, menyukai kecepatan atau duduk dan berayun maju mundur untuk menenangkan rasa sakit. tidak diketahui tetapi ketidak normalan pada hypothalamus sepertinya berperan Faktor lain yang mungkin juga terlibat adalah hormon Laki-laki lebih sering terkena dibandingkan wanita Anamnesis jenis nyeri, awitan (onset), frekuensi (periodisitas), lama nyeri, kapan nyeri, kualitas dan intensitas, gejala penyerta faktor presipitasi faktor yang memperberat atau mengurangi nyeri kepala
Pemeriksaan khusus meliputi palpasi pada tengkorak untuk mencari kelainan bentuk, nyeri tekan dan benjolan. Palpasi pada otot untuk mengetahui tonus dan nyeri tekan daerah tengkuk. Perabaan arteri temporalis superfisialis dan arteri carotis komunis. Pemeriksaan leher, mata, hidung, tenggorok, telinga, mulut dan gigi geligi perlu dilakukan. Pemeriksaan neurologis lengkap, ditekankan pada fungsi saraf otak termsuk funduskopi, fungsi motorik, sensorik serta koordinasi. nyeri kepala hebat pertama kali yang timbul mendadak nyeri kepala yang paling berat yang pernah dialami nyeri kepala berat yang progresif selama beberapa hari atau minggu nyeri kepala yang timbul bila latihan fisis, batuk, bersin, atau membungkuk. Nyeri kepala yang disertai penyakit umum atau demam, mual, muntah atau kaku kuduk Nyeri kepala yang disertai gejala neurologis (afasia, koordinasi buruk, kelemahan fokal atau rasa baal, mengantuk, fungsi intelek menurun, perubahan keperibadian dan penurunan visus).
Ro foto kepala melihat struktur tengkorak Ro foto servikal menentukan adanya spondiloartrosis dan fraktur servikal CT Scans/ MRI pada nyeri kepala yang menunjukkan kemungkinan penyakit intrakranial (tumor, perdarahan subarachnoid, AVM dll) EEG dilakukan bila ada riwayat kejang, kesadaran menurun, tauma kepala atau presinkop Foto sinus paranasal melihat adanya sinusitis Angiografi untuk kasus spesifik seperti aneurisma LP infeksi, perdarahan intrakranial EMG kontraksi otot yang terus menerus pada tengkuk, belakang dan depan kepala Labor pemeriksaan kimia darah
2. Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi- lingkungan keluarga Status Perkawinan : Menikah Jumlah Anak : 3 orang Status Ekonomi Keluarga : kurang mampu. Penghasilan pasien Rp. 1.000.000/bulan dan suami pasien bekerja sebagai pedagang di pasar Siteba dengan penghasilan Rp. 1.000.000/bulan.
Kondisi Rumah : Rumah semi permanen, 5 kamar tidur, WC dalam rumah. Ventilasi udara dan sirkulasi udara baik Perkarangan kecil Listrik ada, sumber air dari PDAM dan sumber air minum : air gallon Sampah di angkut petugas Jumlah penghuni : 15 orang Kesan : higiene dan sanitasi kurang baik Kondisi Lingkungan Keluarga : Pasien tinggal di daerah yang padat penduduk Pasien tinggal di rumah orang tua pasien bersama-sama dengan saudaranya. Jumlah penghuni terdiri dari ibu pasien, pasien, suami pasien, 3 anak pasien dan 3 orang saudaranya yang masing-masing telah menikah dan memiliki 1 orang anak.
3. Aspek Psikologis di keluarga Hubungan dengan keluarga baik, meskipun kadang terjadi perselisihan kecil antar saudara pasien. Faktor stress dalam keluarga ada. Pasien menginginkan rumah terpisah dari keluarga besarnya, namun biaya tidak mencukupi.
4. Keluhan Utama Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu. 5. Riwayat Penyakit Sekarang Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu, nyeri dirasakan di seluruh kepala, terutama di daerah belakang kepala, tengkuk dan bahu. Nyeri dirasakan seperti diikat kencang. Nyeri tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, pasien masih dapat melakukan kegiatan tapi tidak nyaman. Nyeri terutama timbul jika pasien kelelahan dan jika sedang banyak masalah. Nyeri dirasakan berkurang dengan pijatan di kepala dan tengkuk. Pasien sudah mengalami nyeri kepala ini sejak 5 tahun terakhir, dirasakan hilang timbul. Frekuensi serangan 1 kali dalam 2 bulan, lama serangan bervariasi antara 2 jam sampai 2 hari. Pasien biasa mengkonsumsi obat warung untuk menghilangkan nyeri, gejala berkurang dengan obat tersebut. Mual dan muntah tidak ada. Demam tidak ada, kejang tidak ada. Gangguan penglihatan atau mata kabur saat melihat dekat dan jauh tidak ada.
Sakit gigi tidak ada. Nyeri di sekitar wajah tidak ada. Riwayat trauma kepala sebelumnya tidak ada. Pasien seorang penjahit dengan aktifitas fisik sedang. 6. Riwayat Penyakit dahulu / Penyakit Keluarga Pasien sudah mengalami keluhan nyeri kepala ini sejak 5 tahun terakhir. Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan nyeri kepala ini. 7. Pemeriksaan Fisik STATUS GENERALIS Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CMC Nadi : 88x/ menit Nafas : 20x/menit TD : 110/70 mmHg Suhu : 36,8 0 C
Kulit : teraba hangat Kepala : normocephal Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik THT : tidak ditemukan kelainan Pemeriksaan thoraks : Paru : I : simetris kiri = kanan Pa: fremitus kiri = kanan Pe: sonor Au: suara nafas vesikuler, rhonki tidak ada, wheezing tidak ada
Jantung : I : iktus kordis tidak terlihat Pa: iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC IV Pe: batas jantung dalam batas normal Au : irama teratur, bising (-), pulsus defisit (-) Pemeriksaan abdomen : I : tidak tampak membuncit Pa: hepar dan lien tidak teraba Pe: tympani Au: bising usus (+) normal
Korpus vertebrae : I : deformitas (-) Pa: nyeri ketok (-), nyeri tekan (-) Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik, udem tingkai -/-
STATUS NEUROLOGIKUS GCS 15 : E4M6V5 Tanda rangsangan meningeal : kaku kuduk (- ), brudzinsky I (-), brudzinsky II (-), kernig (-) Tanda peningkatan tekanan intra kranial : nyeri kepala progersif (-), muntah proyektil (- ), pupil isokor diameter 2mm/2mm Nn. Kranialis : N. I : penciuman baik N. II : penglihatan baik N. III, IV, VI : pupil isikor diameter 2/2mm, reflek cahaya +/+, bola mata bisa digerakkan ke segala arah, nistagmus (-) N. V : mengunyah dan sensorik baik N. VII : bisa menutup mata, mengangkat dahi, bersiul dan pengecapan 2/3 lidah depan normal N. VIII : tidak bisa dilakukan N. IX : pengecapan 1/3 lidah belakang normal N. X : bisa menelan, artikulasi baik N. XI : bisa menoleh dan mengangkat bahu kanan dan kiri (simetris) N. XII : lidah bisa dikeluarkan (simetris), tremor tidak ada
Motorik Kekuatan : 555 555 555 555 Tonus : eutonus Sensorik : sensibilitas halus dan kasar baik Fungsi otonom : miksi dan defekasi baik Reflek fisiologis Biseps : ++/++ triseps : ++/++ KPR : ++/++ APR : ++/++ Dinding perut : ++
Reflek patologis Babinsky : -/- chaddock : - /- Openheim : -/- gordon : -/- Schaefer : -/- hoffman-tromner : - /- Fungsi luhur : dalam batas normal 8. Diagnosis kerja Tension Type Headache 9. Manajemen Preventif : Hindari stres Melakukan peregangan otot setelah bekerja dalam posisi yang lama dan dalam waktu yang lama. Hindari konsumsi obat warung untuk mengurangi nyeri kepala. Promotif : Olah raga teratur Istirahat dan tidur yang cukup. Kuratif : Ibuprofen tab 2x400mg PO Vitamin B-complex 3x1 tab Rehabilitatif : Memijat otot bahu dan leher yang tegang. Dinas Kesehatan Kodya Padang Puskesmas Nanggalo
Dokter : Suci Yaumi Syahdati Tanggal : 12 Oktober 2012
R/ Ibuprofen tab 400 mg No XV 2 dd tab I
R/ Vit B-comp tab No. XV 3 dd tab I
Pro : Asih Umur : 34 tahun Alamat : Siteba. Padang
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis