Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK


“PEMANFAATAN ENERGI ANGIN SEBAGAI SUMBER TENAGA”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV

DIYAN IKAWATI (J1B116027)


DESI P SIRINGO-RINGO (J1B116029)
ADE PEMBRIANSYAH . L (J1B116030)
DEDEK BASUKI (J1B116031)
M. SOLEH (J1B116032)
LUKMAN HAKIM FAJRI (J1B116040)
RASES PAHNI (J1B116036)
ANSYARULLAH (J1B116057)

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, dengan segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pemanfaatan Energi Angin Sebagai Sumber Tenaga”. Terima kasih kepada
dosen mata kuliah Motor Dan Tenaga Penggerak bapak EDO SAPUTRA
S.TP.,M.P karena telah memberikan kami tugas makalah ini, dan juga terimakasih
kepada seluruh pihak mendukung dalam penulisan makalah ini sehingga selesai
tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Motor Dan Tenaga
Penggerak. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan umumnya dan ilmu teknologi pertanian.

Jambi, November 2018

Penulis

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK ii


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 2
1.3 Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
2.1 Energi Angin ........................................................................................ 3
2.2 Sumber Energi Angin ........................................................................... 5
2.3 Kecepatan Angin ................................................................................. 6
2.4 Model Turbin Angin Penggerak Pompa Air 8
2.5 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Skala Kecil ....................... 10
2.6 Perawatan.............................................................................................. 13
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 20
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK iii


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Siklus pembangkit listrik tenaga angin 4
2. Turbin tenaga angin untuk pertanian 5
3. Hubungan kecepatan angin terhadap ketinggian tertentu 7
4. Rancangan mesin pompa air bertenaga angin 8
5. Grafik Hubungan Debit (Q) terhadap Kecepatan Angin (v) 9
6. Grafik Hubungan Antara Daya Mekanik (Pm) Terhadap Putaran
(Rpm) 10
7. Diagram sistem pembangkit listrik tenaga angin skala kecil 11
8. Grafik rata-rata kecepatan angin 12
9. Grafik rata-rata tegangan keluaran generator 13
10. Bagan Manajemen Pemeliharaan 15

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK iv


BAB I
PEBDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya dengan potensi sumberdaya
alamnya terutama energi, baik yang berasal dari hasil tambang, air dan udarah.
Berdasarkan jenis-jenisnya energi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu energi
terbarukan ( renewable energy ) dan energi tidak terbarukan (non renewable )
Sumber energi yang dapat diperbarui misalnya energi angin, biomassa, biogas,
energi kayu. Sedangkan sumber enrgi seperti minyak bumi, batubara, dan gas
alam adalah sumber energi yang bersifat tidak dapat diperbarui atau dapat habis.
Sumber energi tidak dapat diperbarui (non–renewable energy) seperti
sumber energi fosil khususnya bahan bakar minyak akan segera habis, paling
lambat akhir Abad XXI. Gas alam diprediksi para ahli akan habis lebih kurang
100 tahun lagi, sedangkan cadangan batubara akan habis lebih kurang 200 sampai
300 tahun yang akan datang. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan terutama bagi
kelangsungan kehidupan manusia (Pudjanarsa dan Nursuhud, 2008).
Manusia sangat bergantung kepada energi yang bersumber dari bahan bakar
fosil ini, mulai dari konsumsi pribadi hingga kepada yang lebih luas cakupannya.
Kemudian ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil ternyata telah
menyumbang peran yang cukup besar dalam peningkatan suhu bumi (Global
Warming). Kondisi ini akan semakin parah jika tidak segera ditemukan solusi
energi yang lebih baik. Dalam bidang pertanian bahan bakar fosil dimanfaatkan
sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan pompa irigasi atau drainase. Pompa
irigasi biasanya dipakai pada lahan pertanian yang letaknya jauh dari sumber air
untuk irigasi tersebut.
Sumber energi lain yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar
fosil tersebut adalah sumber energi terbarukan khususnya energi angin.
Pemanfaatan energi angin ini biasanya dengan menggunakan alat konversi kincir
angin. Energi kinetik dari angin ditangkap oleh sudu – sudu dengan luasan
tertentu sehingga terjadi putaran (RPM) pada sudu. Putaran sudu (RPM) akan
menghasilkan energi mekanik yang mampu memutar poros pompa sentrifugal
yang akan digunakan untuk menaikkan air irigasi. Artinya adalah energi angin

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 1


tersebut mampu menggantikan fungsi dari bahan bakar fosil sebagai sumber
tenaga penggerak dan dapat mengurangi dampak dari peningkatan suhu bumi
akibat emisi gas carbon monoxide (CO) dari konsumsi harian manusia secara
berlebihan dalam berbagai bidang termasuk pertanian.

1.2 Tujuan
Tujuan makalah ini dibuat yaitu:
1. Mahasiswa mengetahui tentang energi angin sebagai sumber tenaga.
2. Mahasiswa megetahui aplikasi angin sebagai sumber tenaga di bidang
pertanian.
3. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja enegi angin sebagai sumber tenaga.

1.3 Manfaat
Manfaat makalah ini yaitu
1. Agar mahasiswa mengetahui energi angin sebagai sumber tenaga.
2. Agar mahasiswa megetahui aplikasi energi angin sebagai sumber tenaga di
bidang pertanian.
3. Agar mahasiswa mengetahui prinsip kerja energi angin sebagai sumber
tenaga.

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Energi Angin


Energi angin merupakan energi yang berasal dari alam. Angin ini disebabkan
karena karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. di
daerah panas, udaranya menjadi panas. Mengembang dan menjadi ringan, naik ke
atas dan bergerak ke daerah yang dingin. udara menjadi dingin dan turun ke
bawah. Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara. Perpindahan inilah yang
disebut sebagai ngin.Sekarang ini, energi angin hanya memenuhi sebagian kecil
saja dari kebutuhan akan energi. Dengan demikian kemajuan teknologi.
Penggunaan energi angin makin meningkat dan biaya pekamaiannya semakin
murah.
Manfaat energi angin tidak menyebabkan polusi udara dan air, dan tidak
berkontribusi pada pemanasan global, energi angin digunakan sebagai energi
pembangkit listrik. Selain pembakit listrik, energiangin juga cocok sebagai turbin
angin untuk mendukung kegiatan pertanian, perladangan dan perikanan dan
lainnya. Dan berikut ini penjelasan tentang manfaat energi angin.
2.1.1 Energi alternatif pengganti energi konvensional
Hasil survei yang dilakukan General Electric (GE) pada Juni tahun lalu
menunjukan hal yang cukup mengejutkan. Hanya 1 dari 10 orang Indonesia
yang paham mengenai “energi terbarukan”, di tengah kekhawatiran soal polusi
udara. Namun, di tengah-tengah ketidaktahuan tersebut, 9 dari 10 orang
menyatakan bahwa energi terbarukan mutlak diperlukan jika kita peduli
terhadap lingkungan. “Hal tersebut bisa ditarik dari sisi positif bahwa
sebenarnya warga Indonesia pada dasarnya sangat peduli terhadap lingkungan,
dan akan mendukung rencana - rencana peningkatan kelestarian lingkungan;
terutama jika rencana tersebut berdampak positif bagi kehidupan sehari-hari,”
ujar Widhyawan Prawiraatmadja, Country Executive dari GE Energy
Indonesia.Tidak seperti energi fosil yang jumlahnya sangat terbatas, energi
angin yang berasal dari alam sifatnya hampir bisa dibilang tidak terbatas.

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 3


Energi angin merupakan energi yang berkelanjutan karena senantiasa
tersedia di alam dalam waktu ynang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu
khawatir akan kehabisan sumbernya. Beberapa bentuk energi terbarukan antara
lain cahaya matahari, angin, tenaga air, tenaga gelombang dan geothermal yang
dapat diperbarui secara alamiah. Alam menyediakan berbagai sumber energi
ini dalam jumlah yang sangat besar karena hampir selalu ada dan siap diolah
menjadi sumber energi. Dari penjelasan tersebut bisa kita simpulkan, bahwa
dengan adanya energi angin sebagai energi alternatif bisa menggantikan energi
bahan bakar fosil sebagai energi. karena jika indonesia bahkan dunia terus
menggunakan enegi bahan bakar fosil sebagai energi pembangkit listrik. maka
eksploitas akan semakin tinggi dan keseimbangan lingkungan pun tidak
berjalan dengan baik. dan bisa merusak lingkungan di bumi ini.

2.1.2 Pembangkit listrik tenaga Angin


Dengan adanya turbin angin, kita bisa memanfaatkan energi angin sebagai
pembangkit listrik tenaga angin. Kini turbin angin lebih banyak digunakan
untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan
prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui yaitu angin.

Gambar 1.siklus pembangkit listrik tenaga angin

Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat
menyaingi pembangkit listrik konvensional (Contoh: PLTD,PLTU ) turbin
angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat
manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak
MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 4
terbaharui (Contoh : batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk
membangkitkan listrik.
Dengan Demikian adanya energi angin sebagai energi nonkonvensional.
Bisa menggantikan energi bahan bakar fosil, sebagai sumber daya energi di
muka bumi ini.

2.1.3 Sebagai Akomodasi di bidang Pertanian


Selain sebagai pembangkit listrik, kincir angin juga digunakan untuk
mengakomodasikan kebutuhan para petani dengan memanfaatkan energi angin.
yang bermanfaat bagi para petani dalam melakukan penggilingan padi,
keperluan irigasi, dan juga digunakan untuk memompa air untuk mengairi
sawah.

Gambar 2. Turbin tenaga angin untuk pertanian

Dengan demikian bisa kita analisis bahwa energi angin bisa bermanfaat
sebagai pembangkit tenaga listrik yang murah dan sa ngat membatu dalam
akomodasi pertanian serta bisa menggantikan bahan bakar energi fosil yang
digunakan sebagai bahan dasar utama pembangkit listrik.

2.2 Sumber Energi Angin


Angin disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas
permukaan bumi. Udara yang lebih panas akan mengembang menjadi ringan dan
bergerak naik ke atas, sedangkan udara yang lebih dingin akan lebih berat dan
bergerak menempati daerah tersebut.
Perbedaan tekanan atmosfer pada suatu daerah yang disebabkan oleh
perbedaan temperatur akan menghasilkan sebuah gaya. Perbedaan dalam tekanan

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 5


dinyatakan dalam istilah gradien tekanan merupakan laju perubahan tekanan
karena perbedaan jarak. Gaya gradien merupakan gaya yang bekerja dalam arah
dari tekanan lebih tinggi ketekanan yang lebih rendah. Arah gaya gradien tekanan
di atmosfer tegak lurus permukaan isobar. Beberapa karakteristik angin :
2.2.1 Angin Darat-Laut
Wilayah Indonesia merupakan daerah kepulauan dengan luas lautan lebih
besar dari daratan. Angin darat-laut disebabkan karena daya serap panas yang
berbeda antara daratan dan lautan. Perbedaan karakteristik laut dan darat tersebut
menyebabkan angin di pantai akan bertiup secara kontinyu

2.2.2 Angin Orografi


Angin orografi merupakan angin yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan
antara permukaan tinggi dengan permukaan rendah (angin gunung dan angin
lembah). Pada pagi sampai menjelang siang hari, bagian lereng atau punggung
pegunungan lebih dahulu disinari matahari bila dibandingkan dengan wilayah
lembah. Akibatnya, wilayah lereng lebih cepat panas dan mempunyai tekanan
udara yang rendah, sedangkan suhu udara di daerah lembah masih relatif dingin
sehingga mempunyai tekanan udara yang tinggi. Maka massa udara bergerak
dari lembah ke lereng atau ke bagian punggung gunung. Massa udara yang
bergerak ini disebut sebagai angin lembah.
Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian rendah
sehingga terjadi pengendapan massa udara padat dari wilayah gunung ke lembah
yang masih relatif lebih hangat. Gerakan udara inilah yang disebut angin
gunung.

2.3 Kecepatan Angin


Hal yang biasanya dijadikan patokan untuk mengetahui potensi angin adalah
kecepatannya. Biasanya yang menjadi masalah adalah kestabilan kecepatan angin.
Sebagai mana diketahui, kecepatan angin akanberfluktuasi terhadap waktu dan
tempat. Misalnya di Indonesia, kecepatan angin pada siang hari bisa lebih
kencang dibandingkan malamhari. Pada beberapa lokasi bahkan pada malam hari
tidak terjadi gerakan udara yang signifikan. Untuk situasi seperti ini,perhitungan

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 6


kecepatan rata- rata dapat dilakukan dengan catatan pengukuran kecepatan angin
dilakukan secara kontinyu.
Untuk udara yang bergerak terlalu dekat dengan permukaan tanah, kecepatan
angin yang diperoleh akan kecil sehingga daya yang dihasilkan sangat sedikit.
Semakin tinggi akan semakin baik. Pada keadaan ideal, untukmemperoleh
kecepatan angin di kisaran 5-7 m/s, umumnya diperlukan ketinggian 5-12 m

Gambar 3. Hubungan kecepatan angin terhadap ketinggian tertentu

Faktor lain yang perlu diperhatikan untuk turbin angin konvensional adalah
desain baling-baling. Untuk baling-baling yang besar (misalnya dengan diameter
20 m), kecepatan angin pada ujung baling-baling bagian atas kira - kira 1,2 kali
dari kecepatan angin ujung baling - balingbagian bawah. Artinya, ujung baling-
baling. Pada saat di atas akan terkena gaya dorong yang lebih besar dari pada pada
saat di bawah.
Hal ini perlu diperhatikan pada saat mendesain kekuatan baling – baling dan
tiang (menara) khususnya pada turbin angin yang besar. Jika kecepatan angin di
baling-baling atas dan bawah berbeda secara signifikan. Yang perlu
diperhitungkan selanjutnya adalah pada kecepatan angin berapa turbin angin dapat
menghasilkan daya optimal.
Kecepatan angin juga dipengaruhi oleh kontur dari permukaan. Di daerah
perkotaan dengan banyak rumah, apartemen dan perkantoran bertingkat,
kecepatan angin akan rendah. Sementara kecepatan angin pada daerah lapang
lebih tinggi. Kepadatan (porositas) dipermukaan bumi akan menyebabkan angin

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 7


mudah bergerak atau tidak. Faktor porositas ini juga penting untuk diperhatikan
ketika mendesain turbin angin

2.4 Model Turbin Angin Penggerak Pompa Air


Selama ini petani menggunakan pompa sentrifugal untuk keperluan irigasi
dengan penggerak motor bensin atau solar yang menggunakan bahan bakar
minyak (BBM) sebagai sumber energi. Akibatnya biaya produksi mahal, dan
mengurangi pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan menghasilkan model
turbim angin menggerakan pompa air Tahapan yang akan dilakukan adalah
perancangan dan pembuatan model turbin angin tipe nibe poros horisontal,
perancangan dan pembuatan sistem transmisi, perancangan dan pembuatan model
pompa air tipe torak kerja ganda, kajian Optimasi sudut serang angin terhadap
sudu turbin, kajian optimasi reduksi kecepatan pada sistem transmisi, dan kajian
optimasi panjang langkah torak. Dampak langsung yang diharapkan adalah
mengurangi ketergantungan petani terhadap BBM dan meningkatkan pendapatan
petani.

Gambar 4.Rancangan mesin pompa air bertenaga angin

Model pompa air tenaga angin terdiri dari turbin angin (1), sistem transmisi
(2), Pompa torak (3), bak air (4), dan kerangka (5). Uji karakteristik efisiensi
turbin dilakukan dengan variabel sudut serang angin terhaadap sudu, sudut serang
divariasikan dari 00-300Hasil uji ditampilkan dalam bentuk grafik - grafik
karakteristik efisiensi turbin angin kemudian dikaji secara diskriptif.

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 8


Untuk pengukuran debit air yang dihasilkan oleh pompa, langkah pertama
adalah mengisi bak sampai penuh. Blower dihidupkan dengan kecepatan angin
yang dinginkan. Dalam keadaan ini turbin angin tidak dapat langsung berputar
untuk menggerakkan pompa. Turbin angin berputar setelah diberi torsi awal (
digerakkan dengan tangan ). Tetapi setelah turbin berputar, lama kelamaan
kecepatan turbin semakin menurun dan akhirnya berhenti. Hal ini menunjukkan
torsi yang dibutuhkan pompa tidak dapat dipenuhi oleh poros turbin angin.
Langkah kedua melakukandalam keadaan ini turbin mampu berputar dan dapat
menggerakkan torak (tanpa aliran). Setelah turbin berputar dan mencapai putaran
konstan yaitu 1157 rpm, bak diisi dengan menggunakan selang yang alirannya
kontinyu. Setelah air mecapai masukan pipa isap pompa torak, putaran turbin
turun dan pompa torak menghasilkan debit air.

Gambar 5. Grafik Hubungan Debit (Q) terhadap Kecepatan Angin (v)


pada pompa pompa torak.

Berdasarkan pada gambar 5 di atas yaitu grafik hubungan Antara debit


terhadap kecepatan angin, dengan kecepatan angin yang berbeda dihasikan debit
yang berbeda pula. Dan dari gambar 5 terlihat debit terbesar ada di kecepatan
angin 14 m/s dengan debit yang dihasilkan sebesar 0,142 lt/s. Jadi hubungan
anatara debit dan kecepatan angin berbanding lurus artinya semakin besar debit
yang dihasilkan, maka semakin besar pula kecepatan angin yang diperlukan.

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 9


Gambar 6. Grafik Hubungan Antara Daya Mekanik (Pm) Terhadap Putaran
(Rpm)

Berdasarkan pada gambar 6 di atas yaitu grafik hubungan antara Daya


Mekanik (Pm) Terhadap Putaran (Rpm), untuk kecepatan angin 14 m/s akan
menghasilkan putaran dan daya mekanik yang besar, sedangkan untuk kecepatan
12 m/s dan 11 m/s grafik cenderung berimpit dan parabol, hal ini disebabkan
ketika melakukan pembebanan breaker terlalu sedikit ataupun pengaruh dari
breakernya sendiri. Kecepatan angin 14 m/s, 13 m/s, 12 m/s, 11 m/s dan 10 m/s
akan menghasilkan daya mekanik maksimal 105 Watt, 97 Watt, 75 Watt, 73 Watt
dan 65 Watt.
Pada Karakteristik Daya Mekanik terhadap Putaran, daya mekanik
berbanding lurus terhadap torsi, dan berbanding terbalik dengan putaran. Jika
pembebanan pada brake semakin berat maka torsi yang dihasilkan semakin besar,
hal ini menyebabkan putaran poros yang dihasilkan semakin pelan, dan
menyebabkan daya mekanik semakin besar.

2.5 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Skala Kecil


Energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga angin
merupakan fungsi dari kecepatan angin dan luas bidang sapuan udara pada sudu-
sudu angin (turbine blade). Untuk pembangkit listrik tenaga angin berskala kecil
(small wind Power) dengan daya 20 – 500 watt, umumnya membutuhkan
kecepatan angin minimal 4,0 – 4,5 m/s (clark, 2003).

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 10


Analisis Teknis Sudu Kincir Angin Tipe Sumbu Horizontal Dari Bahan
Fibreglass. Tenaga yang dihasilkan oleh kincir angin berkisar antara 0,037 Hp
sampai 0,053 Hp, (Desriansyah, 2006).
Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV). Turbin ini memiliki poros atau
sumbu rotor utama yang disusun tegak lurus. Kelebihan utama susunan ini adalah
turbin tidak harus diarahkan ke angin untuk menghasilkan energi listrik.
Kelebihan ini sangat berguna di tempat-tempat yang arah anginnya sangat
bervariasi. TASV mampu mendayagunakan angin dari berbagai arah. TASV
terdiri dari beberapa jenis turbin angin, salah satunya adalah turbin angin
savonius. Jenis ini memiliki kemampuan self-starting yang bagus, sehingga hanya
membutuhkan angin dengan kecepatan rendah untuk dapat memutar rotor dari
turbin angin ini. Selain itu, torsi yang dihasilkan turbin angin jenis savonius relatif
tinggi (Sargolzei, 2007).

Gambar 7. Diagram sistem pembangkit listrik tenaga angin skala kecil

Komponen-komponen pembangkit listrik tenaga angin skala kecil ini meliputi :


1. Kincir angin dengan jumlah sudu-sudu (blades) 5 buah. Kincir angin ini
dilengkapi dengan ekor yang berfungsi sebagai pengarah datangnya angin.
Sehingga angin yang diterima dapat berasal dari segala arah. Kincir angin ini
dapat melakukan pengereman sendiri jika kecepatan angin melebihi
kapasitasnya yaitu 90 km/jam.
2. Generator tiga fase magnet permanen, putaran rotor 900 rpm. Generator ini
mampu menghasilkan tegangan keluaran AC 3 fase jika rotornya diputar oleh
kincir minimal dengan kecepatan angin 2,5 m/s.
3. Unit pengendali (control). Unit ini berisi rangkaian pengubah tegangan AC
menjadi DC dan ragkaian pengisi baterei/accu secara otomatis. Jika
baterei/accu sudah penuh maka pengisian dihentikan dan masukan dibuang.

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 11


4. Baterei/accu sebagai media penyempan berjumlah 2 unit masing-masing 12
VDC/ 3,6 AH;
5. Satu unit inverter dengan input 24 volt DC dan tegangan output 220 volt AC
dengan kemampuan daya 1000 watt.
6. Beban yang digunakan berupa lampu bohlamp.

Tabel 1. Rata-rata Tegangan Keluaran untuk seluruh pengujian

Dari tabel 1 terlihat bahwa rata-rata kecepatan angin terendah 1,53 m/s dan
tidak mampu menghasilkan tegangan keluaran terjadi pada tanggal 8 Oktober
2016 dan rata-rata kecepatan angin terbesar 5,52 m/s dapat menghasilkan
tegangan keluaran 78,47 volt AC. Pada Gambar 5.17 ditunjukkan grafik rata-rata
kecepatan angin mulai pukul 08.00 – 16.00, sedang Gambar 3.1 diperlihatkan
grafik keluaran tegangan generator terhadap kecepatan angin.

Gambar 8. Grafik rata-rata kecepatan angin

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 12


Gambar 9. Grafik rata-rata tegangan keluaran generator

Pada gambar 7 ditunjukkan bahwa kecepatan angin yang mampu memutar


generator minimal sebesar 2,5 m/s semakin tinggi kecepatan angin maka keluaran
tegangan generator akan semakin besar sehingga daya yang dihasilkan juga akan
semakin besar. Hal ini terjadi karena tingginya kecepatan angin mengakibatkan
semakin besar gaya yang menerpa permukaan kincir angin, akibat gaya tersebut
maka mengakibatkan kincir angin berputar semakin cepat dan terus meningkat.
Tegangan keluaran dari generator ini merupakan tegangan AC sehingga perlu
dirubah menjadi tegangan DC melalui rangkaian pengendali dan selanjutnya
keluaran dari pengendali ini di hubungkan untuk mengisi Accu. Keluaran dari
pengendali ini dihubungkan pula ke rangkaian inverter untuk dirubah menjadi
tegangan AC 220.
Pada penelitian ini kapasitas baterei/accu yang digunakan adalah 24 volt/7,2
AH. Sehingga daya ideal inverter adalah:
Daya ideal inverter = 24Vx 1,2 AH= 172 watt.
Dengan asumsi baterei/accu mengalami disefisiensi sebesar 20%, Maka daya
maksimum Inverter menjadi = (7,2 – 20%) x 24 volt. Daya Inverter = (7,2 –
1,44)x24 = 5,76 x 24 = 138,24 Watt. Sehingga efisiensi daya inverter
= (138,24/172,4) x 100% = 80%

2.6 Perawatan
Perawatan merupakan aspek yang sangat penting dalam menjaga kondisi
seluruh komponen mesin agar dapat beroperasi dengan baik saat diperlukan dan
digunakan. Mesin-mesin dan peralatan yang digunakan dalam kuantitas waktu

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 13


yang cukup tinggi akan cepat mengalami kerusakan jika kita mengabaikan
bentuk-bentuk perawatan pada mesin dan peralatan. Kerusakan kecil hingga
kerusakan besar akan dapat menghambat aktivitas pabrik yang akhirnya akan
mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk memperbaiki atau penggantian
mesin dan peralatan. Kemajuan teknologi proses permesinan ternyata
menimbulkan pengaruh yang cukup signifikan terhadap manajemen perawatan
terhadap mesin atau peralatan. Semakin canggih suatu mesin atau peralatan berarti
semakin rumit juga penanganan perawatan dan perbaikannya.
2.6.1 Tujuan Pemeliharaan
Adapun tujuan dari perawatan adalah sebagai berikut :
1) Mempunyai umur (masa guna) lebih panjang.
2) Mempunyai keandalan yang tinggi.
3) Mempunyai daya mampu yang tinggi.
4) Mempunyai efisiensi yang tinggi.
5) Selalu menunjukkan penampilan (performance) optimal.
6) Mampu beroperasi dalam jangka waktu panjang dan mengurangi waktu tidak
siap pakai.
7) Terhindar dari pemborosan biaya, material, suku cadang dan alat-alat kerja.
8) Tetap dalam keadaan baik dan selalu dalam keadaan siap pakai.
9) Teratur rapi dan memberikan suasana yang menyenangkan dalam jangka
waktu yang tepat dan memberikan keuntungan.
Cara memberikan layanan yang tepat dalam perawatan adalah sebagai
berikut :
1) Kemampuan personil untuk merawat dan tidak sekedar memiliki keterampilan
untuk memperbaiki mesin.
2) Ketersediaan data mesin.
3) Kelancaran arus informasi.
4) Kejelasan standar pengerjaan.
5) Kejelasan perintah kerja.
6) Kemampuan, kemauan membuat rencana perawatan.
7) Keselamatan dan keamanan kerja.
8) Ketelitian kerja.

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 14


9) Kelengkapan fasilitas kerja.
10) Kesesuaian sistem dan prosedur.

2.6.2 Hubungan Antara Berbagai Bentuk Perawatan


Perawatan yang dilakukan dapat berupa perawatan terencana dan perawatan
tidak terencana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram Gambar
dibawah ini.

Gambar 10. Bagan Manajemen Pemeliharaan

A. Pemeliharaan Terencana (Planned Maintenance)


Perawatan terencana adalah perawatan yang terorganisir dan dilaksanakan
dengan pemikiran sebelumnya dengan pengawasan dan catatan-catatan untuk
melaksanakan tindakan pemeliharaan. Tujuan perawatan tersebut adalah untuk
menghindari kerusakan fasilitas yang tiba-tiba dan mempertahankan fungsi aset
yang tersedia. Perawatan ini dijalankan secara berkala berdasarkan kondisi atau
waktu yang telah ditentukan. Pemeliharaan terencana dibagi menjadi tiga macam
yaitu:

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 15


1. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan dengan interval
tertentu dengan maksud untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan,
kemacetan atau kerusakan mesin. Perawatan pencegahan meliputi pemeriksaan
yang berdasarkan :
 Inspeksi dengan cara melihat, mendengar dan memeriksa
 Penyetelan mesin pada selang waktu yang telah ditentukan
 Penggantian suku cadang yang telah usang tetapi belum rusak
 Bahan habis pakai diganti atau ditambahkan lagi, misalnya minyak pelumas.

2. Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance)


Perawatan korektif adalah perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki
suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah berhenti untuk
memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima. Perawatan korektif ini terbagi tiga
macam yaitu:
 Shutdown Maintenance adalah suatu pekerjaan maintenance yang hanya
dilakukan apabila fasilitas yang bersangkutan tidak bekerja atau berhenti.
 Break down Maintenance adalah suatu pekerjaan yang dilakukan
berdasarkan perencanaan sebelumnya atas suatu fasilitas yang telah diduga.
 Running Maintenance adalah perawatan berjalan yang merupakan sistem
perawatan yang dilakukan pada saat perawatan sedang beroperasi, cara
perawatan ini termasuk jenis perawatan yang direncanakan. Adapun bentuk
dari perawatan correctif antara lain adalah:
 Reparasi adalah Suatu bentuk perawatan dengan melakukan penggantian
pada bagian komponen-komponen yang tidak layak pakai.
 Overhoul adalah pengujian dan perbaikan menyeluruh dari suatu peralatan,
sampai kondisi yang lebih baik, overhoul biasanya dilakukan dengan
melakukan pembongkaran dan pemasangan secara keseluruhan dari peralatan.
3. Pemeliharaan Prediktif
Adalah suatu usaha pemeliharaan dengan cara pemantauan peralatan yang ada
untuk memperkirakan lebih awal kerusakan yang akan terjadi.

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 16


B. Pemeliharaan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance)
Perawatan yang tidak terencana adalah perawatan yang dilaksanakan diluar
dari rencana yang telah dijadwalkan. Yang termasuk pada perawatan ini adalah
Emergency Maintenance. Emergency maintenance ini dilakukan apabila mesin
sama sekali tidak hidup dikarenakan kerusakan atau kelalaian yang tidak
mungkin untuk dilakukan pengoperasian.

2.6.3 Faktor Penentu Keberhasilan Pemeliharaan


A. Keahlian Operator Untuk Merawat
Keahlian operator untuk merawat merupakan suatu hal yang harus dikuasai
semua anggota yang terlibat dalam kegiatan harus benar-benar mempunyai
suatu keterampilan dan pengetahuan yang mendasari kegiatan perawatan
tersebut baik secara teori maupun secara praktek.
B. Ketersediaan Data Mesin
Ketersediaan data mesin yang lengkap berpengaruh sekali terhadap
keberhasilan perawatan. Kita tidak mungkin melakukan suatu tindakan
perawatan yang baik terhadap suatu mesin seandainya kita tidak memiliki data
yang lengkap terhadap mesin yang kita rawat, karena untuk merencanakan
tindakan perawatan suatu mesin kita berpedoman pada data-data yang
dimilikinya.
C. Kelancaran Arus Informasi
Arus informasi yang dimaksud meliputi segala hal yang berhubungan
dengan kegiatan perawatan terhadap suatu mesin. Setiap personil harus
mengetahui segala informasi mengenai perawatan yang dilakukan agar setiap
perawatan dapat berjalan dengan lancar. Arus informasi ini haruslah
lancaryang melibatkan semua personil yang ikut serta dalam kegiatan
perawatan.

D. Kejelasan Perintah Kerja


Setiap perintah yang diberikan kepada personil yang langsung terjun
kelapangan harus benar-benar jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam
operasional perawatan. Dalam hal ini pihak yang memberikan perintah kerja

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 17


harus dapat merinci setiap perintah yang diberikan dengan sejelas-jelasnya dan
memastikan semua pihak yang melaksanakan perawatan dilapangan telah
memahami tentang apa yang akan dilakukan sesuai dengan perintah yang
diberikan.
E. Ketersediaan Standar Pekerjaan
Standar pekerjaan ini sangat dibutuhkan sekali dalam melakukan kegiatan
perawatan karena digunakan sebagai acuan dalam merawat suatu mesin,
apakah suatu perawatan yang dilakukan telah sesuai dengan yang kita harapkan
atau belum. Oleh karena itu ketersediaan standar pengerjaan ini ikut
menentukan keberhasilan suatu perawatan.
F. Keamanan dan Kemampuan Membuat Rencana Perawatan
Dengan kemampuan membuat suatu rencana perawatan maka akan banyak
sekali keuntungan yang diperoleh, diantaranya adalah tindakan perawatan lebih
dapat dipastikan terlaksana, biaya perawatan dapat diklasifikasikan secara
tepat, pemakaian peralatan dapat diketahui lebih baik.
G. Kedisiplinan Personil Perawatan
Sebagaimana kita ketahui dalam pekerjaan apapun kedisiplinan memegang
peran utama untuk memperoleh suatu keberhasilan, demikian pula halnya
dengan kegiatan perawatan. Setiap personil yang terlibat harus benar-benar
menerapkan kedisiplinan dalam segala kegiatan yang dilakukan sehingga akan
mengurangi resiko kegagalan suatu tindakan, atau kegiatan perawatan yang
dilakukan akibat kecendrungan untuk tidak disiplin. Kedisiplinan tidak
mengandung atasan atau bawahan, semua pihak yang telah direncanakan
menurut jadwal yang telah dibuat selalu ikut serta dalam kegiatan perawatan.
H. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja meliputi semua aspek yang berhubungan
dengan kegiatan perawatan itu sendiri baik personil yang merawat, mesin atau
peralatan yang digunakan untuk merawat. Dengan terjaminnya keselamatan
dan keamanan kerja berarti juga menentukan tercapainya keberhasilan dalam
perawatan.
I. Kelengkapan Fasilitas Kerja
Hal ini tidak diragukan akan berpengaruh kepada keberhasilan perawatan

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 18


dimana semakin lengkap fasilitas kerja seperti peralatan yag memadai, maka
semakin besar pula kemungkinan suatu kegiatan perawatan akan berhasil.
Sebaliknya jika suatu fasilitas kurang mendukung, maka dengan sendirinya
suatu perawatan tersebut akan terhalang dan keberhasilan akan sulit untuk
diraih.
J. Inspeksi
Inspeksi merupakan proses yang dapat berupa pengukuran, pengkajian
dengan maksud untuk membandingkan suatu unit dengan kebutuhan yang
dapat diaplikasikan. Isnpeksi juga termasuk bagian dari preventive
maintenance yang dapat juga didefinisikan sebagai perlengkapan untuk :
 Memastikan perlengkapan bekerja sesuai dengan rencana
 Mengevaluasi potensi yang menimbulkan masalah mekanik, hidrolik dan
listrik
 Memperkirakan waktu terjadinya kerusakan
 Mengidentifikasi komponen-komponen atau fungsi yang dapat
mempercepat kerusakan
 Membuat jadwal perbaikan pada waktu yamg cocok untuk mencegah
timbulnya kerusakan pada mesin atau alat.
Adapun beberapa keuntungan dari inspeksi ini adalah :
1) Perawatan yang sederhana dan teratur jauh lebih murah
2) Umur fasilitas panjang
3) Sedikit terjadi kerusakan
4) Tidak mengganggu jadwal operasi fasilitas
5) Mengurangi atau memperkecil down time (waktu nganggur)
6) Menjamin tersedia suku cadang

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 19


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari makalah ini bahwa energi angin merupakan salah satu
sumber energi terbarukan. Manfaat dari turbin angin tidak berdampak pada polusi
pada lingkungan Turbin angin sumbu vertikal/tegak (atau TASV) memiliki
poros/sumbu rotor utama yang disusun tegak lurus. Kelebihan utama susunan ini
adalah turbin tidak harus diarahkan ke angin agar menjadi efektif. Kelebihan ini
sangat berguna di tempat-tempat yang arah anginnya sangat bervariasi.VAWT
mampu mendaya gunakan angin dari berbagai arah. pada Perawatan preventif
yang dilakukan pada turbin angin sumbu vertical yaitu Pembersihan (cleaning),
pelumasan (lubrication) dan pemeriksaan kondisi (Check condition).

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 20


DAFTAR PUSTAKA

Bondan PA, Rilyandi H, Yuli R. 2007. Rancang Bangun Turbin Angin Savonius
sebagai Penggerak Pompa Sudu Luncur. Jurnal Eksergi Vol 3
nomor 1. hal 8-13. ISSN 0216-8685
Desriansyah, 2006. Analisis Teknis Sudu Kincir Angin Tipe Sumbu Horizontal
Dari Bahan Fibreglass, Indralaya.
Hartanto W. 2007. Pembuatan dan Pengujian Turbin Angin Darrieus dengan
Variasi Sudut Sudu. Polines. Semarang.
Sudarto, 2013. Model Turbin Angin Penggerak Pompa Air , Jurnal Teknik Energi
Vol 9 No. 2 Mei 2013 ; 61- 68.

MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK 21

Anda mungkin juga menyukai