ABSTRAK
Toko Ar-Rohmah merupakan wiraswasta yang bergerak dalam bidang produksi air mineral isi
ulang yang berlokasi Di Desa Bungah, Gresik. Proses pengangkatan galon isi ulang memerlukan
tenaga otot dan konsentrasi kerja. Dimana proses pengangkatan dilakukan secara manual
dengan tenaga fisik manusia., dimana terdapat keluhan kelelahan Pekerja yang terdiri dari
Pekerja utama dan Pekerja pembantu. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
tingkat beban kerja fisik Pekerja pengangkatan galondengan metode 10 denyut.Dalam
penelitian ini ditentukan lama waktu istirahat yang dibutuhkan Pekerja utama maupun
pembantu.Selanjutnya dilakukan implementasi waktu istirahat tersebut dan dilakukan
pengukuran kembali untuk mengetahui penurunan denyut nadi kerja operator.Penerapan waktu
istirahat tersebut membawa penurunan DNK operator masuk kategori ringan dan % CVL
masuk kategori tidak terjadi kelelahan.
Pendahuluan
Metode Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Toko Ar-Rohmah yang berada di daerah bungah. Dimana penelitian ini
menganalisi tingkat kelelahan kerja pada karyawan isi ulang. Obyek penelitian yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan toko Ar-Rohman sebanyak 2 orang . penelitian ini menggunakan
metode fisiologi kerja dengan mengunakan alat hitung detak jatung yang dimana itu nanti sebagi data
untuk menghitung apakah pekerjaan tersebut masih aman atau tidak.
Penelitian yang digunakan dengan metode survei deskriptif dengan pendekatan observasional,
wawancara dan pengukuran. Variabel denyut nadi diukur dengan cara menyentuh pembuluh
arteri radialis pada pergelangan tangan kiri, kemudian dihitung jumlah denyut nadi dengan
metode 10 denyut yaitu dengan waktu yang dibutuhkan untuk 10 denyut nadi (denyut/detik).
Setelah itu dimasukkan ke dalam persamaan denyut nadi (denyut/menit).Variabel denyut nadi
diukur dengan cara meraba arteri radialis pada pergelangan tangan kiri, untuk kemudian
menghitung jumlah denyut nadi dengan metode 10 denyut yaitu berapa waktu yang dibutuhkan
untuk 10 denyut nadi (denyut/detik). Setelah itu dimasukkan ke dalam persamaan denyut nadi
(denyut/menit).
10 𝐷𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡
𝑥60
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Untuk menganalisis beban kerja fisik dilakukan pengukuran terhadap denyut nadi kerja untuk
mengetahui persentase cardiovasculair strain (% CVL) karena beban kerja kardiovaskuler.
Lebih lanjutnya untuk menentukan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan denyut
nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban
kardiovaskuler.Dimana denyut nadi maksimum adalah (220 – umur) untuk laki-laki dan (200 –
umur) untuk wanita.
Selanjutnya juga dilakukan pengukuran lanjutan terhadap denyut nadi pemulihan untuk
memperkuat dugaan beban kerja fisik yang sebenarnya karena denyut nadi pemulihan
memberikan fakta tentang perubahan metabolisme tubuh dari keadaan aktif ke kondisi
istirahat.
Jurnal Teknik Indutri 2019, Mohammad Syahrul Dwi Saputra
Penelitian dilakukan khusus pada bagian proses pengangkatan galon.Pengumpulan data diawali
dengan melakukan pengukuran waktu 10 denyut nadi pekerja baik saat istirahat maupun
bekerja.Data denyut nadi tersebut dikumpulkan dari pekerja pengangkatan galon. Pengukuran
denyut nadi kerja dilakukan pada 2 Pekerja pengangkatan selama 5 jam dan 1 jam istirahat
setiap hari selama 3 hari, yaitu pada jam-jam berikut ini.
Hasil dari pengukuran memperoleh data dengan waktu 10 denyut nadi pekerja kemudian data
tersebut dimasukkan kedalam persamaan metode 10 Denyut nadi sehingga diperoleh denyut
nadi pekerja setiap denyut per menit (Denyut/Menit).
Perhitungan Denyut nadi Istirahat hari pertama kerja dengan menggunakan metode 10 denyut
nadi untuk pekerja utama 1 (Ciko) di peroleh DNI (detik) = 7.43
𝑁𝑎𝑑𝑖 10 𝐷𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡
Denyut nadi ( )= 𝑥60 = 80,75
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 7,43
Jurnal Teknik Indutri 2019, Mohammad Syahrul Dwi Saputra
Hasil rekap data perhitungan jumlah Denyut Nadi Pekerja utama pada kondisi awal
ditunjukkan pada table berikut ini :
Keterangan:
DNK Mak : Denyut Nadi Maksimal, 220 – Umur (pria); 200 – Umur (wanita)
NK : Nadi Kerja ( DNK – DNI)
Misalnya, untuk pekerja Ciko
DN Maks : 220 - 42 = 178
NK : 119,43 – 80.75 = 38.67
Hasil Data Rekapitulasi Denyut Nadi Pekerja Utama Pada Kondisi Awal
(dalam denyut/menit)
b. Konsumsi Energi
Dari hasil perhitungan dengan Metode 10 Denyut berupa rekapitulasi penilaian beban kerja
fisik terhadap pekerja utama dan pekerja pembantu dalam pengangkatan galon, seperti yang
disajikan pada tabel.
Tabel Hasil Data Penilaian Metode 10 Denyut Pekerja Pada Kondisi Awal
NO. Keterangan Pekerja Utama Pekerja Pembantu
T(w – s)
R = 𝑤−1.5 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
60(5.889−5.0)
= = 12.2(𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
5.889−1.5
Waktu istirahat sebesar 12.2 menit diperlukan untuk istirahat ketika operator
bekerja dengan mengkonsumsi energi rata-rata sebesar 5.889 Kkal/menit yang
berlangsung selama 1 jam secara terus menerus.
T(w−s)
R =
w−1.5
60(5.430−5.0)
=
5.430−1.5
Waktu istirahat sebesar 6.56 menit diperlukan untuk istirahat ketika Pekerja bekerja dengan
mengkonsumsi energi rata-rata sebesar 5.430 Kkal/menit yang berlangsung selama 1 jam secara
terus menerus
Jurnal Teknik Indutri 2019, Mohammad Syahrul Dwi Saputra
Pemberian waktu istirahat diberikan selama 3 hari pada waktu jam kerja tertentu.Yaitu, 1 jam
istirahat sebelum waktu pengukuran denyut nadi dengan metode 10 denyut.Pengukuran
dilakukan pada jam 10.00 WIB dan jam 11.00 WIB pagi serta jam 14.00 WIB dan jam 15.00
WIB siang. Jadi jika pengukuran dilakukan jam 10.00 WIB pagi maka pemberian waktu
istirahat diberikan pada jam09.00WIB pagi dan demikian seterusnya. Tabel menunjukkan data
waktu 10denyut nadi operator utama setelah penerapan waktu istirahat. Sementara tabel
menunjukkan hasil data rekapitulasi perhitungan denyut nadi kerja dan denyut nadiistirahat
untuk 2 orang pekerja utama
Dari hasil perhitungan dengan Metode 10 Denyut dapat dibuat table data rekapitulasi penilaian beban kerja fisik
terhadap Pekerja utama dan Pekerja pembantu pengangkatan air galon isi ulang seperti yang disajikan pada
tabel.
Jurnal Teknik Indutri 2019, Mohammad Syahrul Dwi Saputra
Penerapan waktu istirahat sebesar 12,2 menit pada pekerja utama mengalami penurunan DNK
dari 120.45 denyut/menit, masuk dalam kategori sedang, menjadi 99.71 denyut/menit, masuk
kategori ringan. Sedangkan % CVL dari 40.16%, masuk dalam kategori diperlukan perbaikan
menjadi sebesar 19.89%, masuk kategori tidak terjadi kelelahan.
Penerapan waktu istirahat untuk pekerja pembantu sebesar 6,56 menitmenurunkan DNK
Pekerja pembantu sebesar 115.25 denyut/menit, masuk dalam kategori sedang menjadi sebesar
97.20 denyut/menit, masuk kategori ringan. Sedangkan %CVL sebesar 33.56%, masuk dalam
kategori diperlukan perbaikan menjadi 17.43% masuk kategori tidak terjadi
kelelahan.Penurunan ini menunjukkan bahwa dengan pemberian waktu istirahat sejenak secara
periodik, operator senantiasa melakukan pekerjannya dalam kondisi kelelahan yang lebih
rendah karena sudah mengalami masa pemulihan meski hanya sejenak.
.
Jurnal Teknik Indutri 2019, Mohammad Syahrul Dwi Saputra
Daftar Pustaka
Ernitua Purba, A. Jabbar M. Rambe, Anizar, (2015)“ ANALISIS BEBAN KERJA FISIOLOGIS
OPERATOR DISTASIUN PENGGORENGAN PADA INDUSTRI KERUPUK”, e-Jurnal Teknik
Industri FT USU Vol 5, No. 2, Maret 2014 pp. 11-16 ISSN 2443-0579 online / ISSN 2443-0560.
Siti Rohana Nasution, Budiad,. “Analisis Beban Kerja Dan Gangguan Muskuloskeletal Pekerja
Pria Pada Perkampungan Kecil Penggilingan Cakung Jakarta Timur”,Prosiding Seminar
Nasional Rekayasan Material, Sistem manufaktur dan Energi.