Anda di halaman 1dari 21

PENILAIAN BEBAN

KERJA FISIK
Dr. Sumardiyono, S.KM, M.Kes
Beban kerja: Berat, Sedang, atau Ringan ?
❑ Penilaian beban kerja adalah teknik atau metode untuk mengukur beban yang
dialami oleh tenaga kerja sebagai akibat dari pekerjaan yang sedang, saat, atau
sudah dilakukannya.
❑ Beban kerja yang berlebih atau tidak sesuai dengan kemampuan pekerja
akan menyebabkan kelelahan kerja dari level yang ringan hingga ke tingkat yang
berat dapat berakibat cidera dan produktivitas menurun.
❑ Beban kerja fisik dapat berupa beratnya pekerjaan, seperti: mengangkat,
mendorong, memindah, dan sebagainya.
PENILAIAN BEBAN KERJA
1. Metode Penilaian Langsung
2. Metode Penilaian Tidak Langsung
1) Menghitung Beban Kerja Berdasarkan Tingkat Kebutuhan Kalori Menurut
Pengeluaran Energi
2) Menghitung denyut jantung/denyut nadi selama bekerja.
1) SNI 7269:2009 tentang Penilaian Beban Kerja Berdasarkan
Tingkat Kebutuhan Kalori Menurut Pengeluaran Energi
1. Prinsip.

Penilaian beban kerja dilakukan dengan mengukur berat badan tenaga kerja,
mengamati aktivitas tenaga kerja dan menghitung kebutuhan kalori berdasarkan
pengeluaran energi sesuai tabel perhitungan beban kerja (tabel di slide 5).

2. Peralatan.
a. Stop watch
b. Timbangan berat badan.
tabel perhitungan beban kerja:
3. Prosedur kerja
a. Pengukuran berat badan.
Ukur berat badan tenaga kerja
b. Pengamatan aktivitas kerja tenaga kerja.
1) Amati, setiap aktivitas tenaga kerja (kategori jenis pekerjaan dan posisi badan),
sekurang-kurangnya 4 jam kerja dalam satu hari kerja dan diambil rerata setiap
jam.
2) Hitung dan catat waktu aktivitas tenaga kerja dengan menggunakan stopwatch.
3) Beban kerja setiap aktivitas kerja tenaga kerja dinilai dengan menggunakan Tabel.
(slide 5).
4) Hitung rerata beban kerja berdasarkan tingkat kebutuhan kalori menurut
pengeluaran energi dengan menggunakan rumus:
𝐵𝐾1 𝑥 𝑇1 +(𝐵𝐾2 𝑥 𝑇2)+⋯+(𝐵𝐾𝑛 𝑥 𝑇𝑛)
1 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵𝐾 = 𝑥 60 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚
(𝑇1+𝑇2+⋯+𝑇𝑛)
2 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝐾 = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵𝐾 + 𝑀𝐵
Catatan:
MB laki-laki = berat badan dalam kg x 1 kkal per jam
MB wanita = berat badan dalam kg x 0,9 kkal per jam
BK : beban Kerja per jam
BK1, BK2, … BKn : beban Kerja sesuai aktivitas kerja tenaga kerja 1,2, … n (dalam satuan menit)
T : waktu (dalam satuan menit)
T1, T2. … Tn : waktu sesuai aktivitas kerja tenaga kerja 1, 2, … n (dalam satuan menit)
MB : Metabolisme Basal
Kategori Beban Kerja

Kategori Beban Kerja Jika pekerjaan yang membutuhkan kalori untuk


pengeluaran energi sebesar … (kkal/jam )
Kerja ringan 100 s.d 200 kkal per jam
Kerja Sedang > 200 s.d 350 kkal per jam.
Kerja berat > 350 s.d 500 kkal per jam
Contoh:
Seorang tenaga kerja laki-laki umur 28 tahun, berat badan 64
kg, melakukan pekerjaan menempa besi sambil berdiri selama
30 menit, duduk mengemas barang selama 10 menit, berjalan
membawa besi dengan berat 5 kg selama 7 menit, dan
memindahkan barang seberat 3 kg sambil berjalan mendaki
selama 10 menit.

Dalam kegiatan ini, kebutuhan kalori menurut pengeluaran


energi dari aktivitas tenaga kerja yang dikeluarkan oleh tenaga
kerja dapat dihitung sebagai berikut:
1. Pekerjaan menempa besi sambil berdiri (pekerjaan dengan
dua lengan, dilakukan sambil berdiri)
→ termasuk No. 3 kategori II, posisi badan 2.
2. Pekerjaan mengemas barang posisi duduk (pekerjaan
dengan dua lengan, dilakukan sambil duduk)
→ termasuk No. 3 kategori I, posisi badan 1.
3. Pekerjaan berjalan membawa besi 5 kg (pekerjaan dengan
satu lengan, sambil berjalan)
→ termasuk No. 2 kategori II (Identik menggergaji), posisi
badan 3.
4. Pekerjaan memindahkan barang 3 kg (pekerjaan dengan
menggunakan gerakan badan, dilakukan sambil berjalan
mendaki)
→ termasuk No. 4 kategori II (identik), posisi badan 4.
Perhitungan:
2,85 𝑥 30 +(1,55 𝑥 10)+(4,60 𝑥 7)+ (12,55 𝑥 10)
1 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵𝐾 = 𝑥 60 𝑘𝑘𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚
(30+10+7+10)

𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵𝐾 = 4,538 𝑥 60 = 272,3 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑎𝑚

MB laki-laki = 1 Kal x 64 kg x 1 jam = 64 kkal/jam

2 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝐾 = 272,3 + 64 = 336,3 𝑘𝑘𝑎𝑙/𝑗𝑎𝑚

Jadi Kategori beban kerja tenaga kerja termasuk kategori “Sedang” (lebih besar dari
200 kkal per jam sampai dengan 350 kkal per jam).
Kategori Beban Jika pekerjaan yang membutuhkan kalori untuk
Kerja pengeluaran energi sebesar … (kkal/jam )
Kerja ringan 100 s.d 200 kkal per jam
Kerja Sedang > 200 s.d 350 kkal per jam.
Kerja berat > 350 s.d 500 kkal per jam
2) Menghitung Cardiovasculair Load = % CVL menggunakan indikator
denyut jantung/denyut nadi selama bekerja
Pengukuran denyut jantung selama bekerja merupakan suatu metode untuk menilai
cardiovasculair strain dengan metode 10 denyut (Kilbon, 1992) dimana dengan metode
ini dapat dihitung denyut nadi kerja sebagai berikut:

10 Denyut
Denyut jantung (Denyut/Menit) = 𝑥 60
Waktu Penghitungan

Denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1. Denyut Nadi Istirahat (DNI) adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai.
2. Denyut Nadi Kerja (DNK) adalah rerata denyut nadi selama bekerja.
3. Nadi Kerja (NK) adalah selisih antara denyut nadi istirahat dengan denyut nadi kerja.
Peningkatan denyut nadi mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan
cardiac output dari istirahat sampai kerja maksimum. Peningkatan yang potensial dalam
denyut nadi dari istirahat sampai kerja maksimum didefinisikan sebagai Heart Rate
Reverse (HR Reverse) yang diekspresikan dalam presentase (%) yang dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐷𝑁𝐾 −𝐷𝑁𝐼
%𝐻𝑅 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑟𝑠𝑒 = 𝑥 100%
𝐷𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝐷𝑁𝐼
Denyut Nadi Maksimum (DNmax) :
❖ Laki-laki = (220 – umur)
❖ Perempuan = (200 – umur)

Lebih lanjut untuk menentukan klasifikasi beban kerja bedasarkan peningkatan denyut
nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban
kardiovaskuler (Cardiovasculair Load = % CVL) dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:

𝐷𝑁𝐾 −𝐷𝑁𝐼
%𝐶𝑉𝐿 = 𝑥 100%
𝐷𝑁𝑚𝑎𝑥 −𝐷𝑁𝐼

Dari hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian di bandingkan dengan klasifikasi yang
telah ditetapkan sebagai berikut:
Tabel Klasifikasi Berat Ringan Beban Kerja Berdasar % CVL

% CVL Klasifikasi % CVL


< 30% Tidak terjadi Kelelahan
30% s.d. 60% Diperlukan Perbaikan
60% s.d 80% Kerja dalam waktu Singkat
80% s.d 100% Diperlukan tindakan segera
> 100% Tidak diperbolehkan beraktivitas
Contoh Praktik
Deskripsi Pekerjaan:
Lakukan aktivitas fisik (berjalan/berlari/mengangkat, dll) catat lama waktu aktivitasnya.

Cara Kerja
1) Siapkan stopwatch dan alat tulis
2) Cara menghitung Denyut Nadi :
- Tempel dan tekankan (Jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah, manis) pada pergelangan tangan
yang diukur denyut nadinya. Temukan denyut nadi yang siap diukur.
- Mulai menghitung denyut nadi sampai 10 denyut, hitung waktunya (sampai denyut ke 10) menggunakan
stopwatch.

3) Denyut Nadi yang dihitung:


a) Denyut Nadi Istirahat (DNI): Dihitung sebelum aktivitas dilakukan.
b) Denyut Nadi Kerja (DNK): Dihitung setelah aktivitas fisik dilakukan.

4) Hitung DNmax.
Catatan:
• Denyut Nadi Istirahat (DNI) adalah rerata denyut nadi sebelum
pekerjaan dimulai, sebaiknya diukur 3-5 kali lalu dirata-rata.
• Denyut Nadi Kerja (DNK) adalah rerata denyut nadi selama bekerja,
sebaiknya diukur aktivitas awal, pertengahan, dan akhir aktivitas.
• Nadi Kerja (NK) adalah selisih antara denyut nadi kerja dengan denyut
nadi istirahat.
Nama : abc
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
✓ Perhitungan DNI
DNI (detik) = (9 + 8,6 + 8,8) / 3 = 8,8 detik
10 Denyut 10 600
Denyut jantung (Denyut/Menit) = 𝑥 60 = 𝑥 60 = = 68,18 denyut/menit
DNI 8,8 8,8
✓Perhitungan DNK
DNK (detik) = (4,56 + 4,59 + 4,53) / 3 = 4,56 detik
10 Denyut 10 600
Denyut jantung (Denyut/Menit) = 𝑥 60 = 𝑥 60 = = 131,57 denyut/menit
DN𝐾 4,56 4,56

✓Perhitungan Nadi Kerja = DNK – DNI = 131,57 – 68,18 = 63,39 denyut/menit

✓DNmax = (220 – 20) = 200.

✓Perhitungan % CVL

𝐷𝑁𝐾 − 𝐷𝑁𝐼 63,39 6339


%𝐶𝑉𝐿 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = = 48,08%
𝐷𝑁𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐷𝑁𝐼 200 − 68,18 131,82

✓Kesimpulan : Diperlukan Perbaikan


Tugas
1. Melakukan Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Tingkat Kebutuhan Kalori Menurut
Pengeluaran Energi. Setiap Mahasiswa melakukan aktivitas fisik
(berjalan/berlari/mengangkat, dll). Lalu, temannya yang menilai (saling menilai).
Dokuemntasi berupa Foto.

2. Menghitung Cardiovasculair Load = % CVL menggunakan indikator denyut


jantung/denyut nadi selama bekerja. Kegiatan seperti pada nomor 1.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai