Anda di halaman 1dari 45

FAKTOR-FAKTOR

FISIK
LINGKUNGAN
KERJA

IKLIM KERJA
(PANAS)

DASAR HUKUM

Definisi NAB
Standar faktor bahaya di tempat kerja

sebagai kadar/intensitas rata-rata


tertimbang waktu (time weighted
average) yang dapat diterima tenaga
kerja tanpa mengakibatkan penyakit
atau gangguan kesehatan, dalam
pekerjaan sehari-hari untuk waktu
tidak melebihi 8 jam sehari atau 40
jam seminggu.

Definisi IKLIM KERJA


Hasil perpaduan antara suhu,

kelembaban, kecepatan gerakan


udara dan panas radiasi dengan
tingkat pengeluaran panas dari
tubuh tenaga kerja sebagai akibat
pekerjaannya.
Yang dimaksud adalah iklim kerja
panas.

ALAT UKUR IKLIM KERJA


5 menit
ta = oC
tb = oC
RH
= %
ARSMAN PSYCHROMETER

SLING PSYCHROMETER

FAN (KIPAS) V = 3,5 5


m/detik

PSYCHROME
TER: Suhu
Kering, Suhu
Basah,
Kelembaban

30 menit
ta
= oC
tnwb = oC
RH = %
AUGUST PSYCHROMETER

GLOBE THERMOMETER Suhu Globe

15 menit
tg =
o
C

Kata Thermometer Kecepatan


angin
3 Jenis, untuk suhu :
Normal, range 35
38oC
Sedang, range 42
50oC
Tinggi, range 52
55oC

SUHU
BASAH

SUHU
KERING

SUHU
GLOBE

AREA HEAT STRESS


MONITOR

WBGT
OUT

WBGT
IN

GLOBE

DRY
BULB
ON/OFF

C/F

WET
BULB

QUEST QUESTEMP 10

QUESTemp 34

QUESTemp 15

QUESTemp 36

QUESTemp 32

QUESTemp 46

The QuesTemp II
Your Personal
Heat Stress
Monitor

Istilah-istilah dalam IKLIM KERJA


Suhu kering (Dry Bulb Temperature) adalah suhu yang

ditunjukkan oleh termometer suhu kering.


Suhu basah alami (Natural Wet Bulb Thermometer) adalah

suhu yang ditunjukkan oleh oleh termometer bola basah alami


(Natural Wet Bulb Thermometer).
Suhu bola (Globe Temperature) adalah suhu yang

ditunjukkan oleh termometer bola (Globe Thermometer).


Indeks Suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe

Temperature Index), disingkat ISBB adalah parameter untuk


menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan
antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola.

INDEKS SUHU BASAH DAN BOLA


(ISBB)

1) Di luar ruangan dengan panas radiasi :

ISBBoutdoor

= 0,7 tw + 0,2 tg + 0,1 ta

2) Di dalam atau di luar ruangan tanpa panas


radiasi

ISBBindoor

= 0,7 tw + 0,3 tg
(ISBB1)(t1) + (ISBB2)(t2) + ..

(ISBBn)(tn)
ISBBrata-rata =
ISBB1,2,n
t1,2,n
kerja

t1 + t2 + . tn
: ISBB pada tempat 1, 2, dan n
: Waktu (dalam menit) dimana tenaga
berada pada tempat 1,2, dan n

NILAI AMBANG BATAS IKLIM KERJA


DENGAN PARAMETER (ISBB)
Pengaturan
Waktu Kerja
Setiap jam

ISBB (OC)
Beban Kerja

Waktu Kerja
75% - 100%
50% - 75%
25% - 50%
0% - 25%

Ringan Sedang Berat


31,0
28,0
31,0
29,0
27,5
32,0
30,0
29,0
32,2
31,1
30,5

BEBAN KERJA
Beban kerja ringan membutuhkan kalori
100 200 Kilo kalori/jam

Beban kerja sedang membutuhkan kalori


>200 350 Kilo kalori/jam

Beban kerja berat membutuhkan kalori

> 350 500 Kilo kalori/jam

Beban Kerja Berdasar


Kebutuhan Kalori Per Jam
Menurut Tingkat Kegiatan
No. Jenis Kegiatan

1 Tidur
2 Bangun sambil tiduran
3 Duduk istirahat
4 Membaca keras
5 Berdiri dalam keadaan tenang
6 Menjahit dengan tangan
7 Berdiri dengan suatu perhatian
8 Menyulam (kecepatan 23 sulan/menit atas sweater)
9 Memakai dan membuka pakaian
10 Menyanyi
11 Menjahit dengan mesin
12 Mengetik cepat
13 Menyeterika (berat seterika 2 kg)
14 Cuci piring (piring, cangkir, dan lain-lain)
15 Menyapu lantai terbuka (38 X per menit)
16 Menjilid buku
17 Latihan enteng
18 Membuat sepatu
19 Jalan perlahan (3,9 km per jam)
20 Pekerjaan kayu, logam dan pengecatan dalam industri

Kalori per jam


BB = 70 kg per-kg BB
65
0.98
77
1.10
100
1.43
105
1.50
105
1.50
111
1.59
115
1.63
116
1.66
118
1.69
122
1.74
135
1.93
140
2.00
144
2.06
144
2.06
169
2.41
170
2.43
170
2.43
180
2.57
200
2.86
240
3.43

No. Jenis Kegiatan

21 Latihan aktif
22 Jalan agak cepat (5,6 km per jam)
23 Jalan turun tangga
24 Pekerjaan tukang batu
25 Latihan berat
26 Menggergaji kayu
27 Berenang
28 Lari (8 km per jam)
29 Latihan sangat berat
30 Berjalan sangat cepat (8 km per jam)
31 Jalan naik tangga

Kilo-kalori per jam


BB = 70 kg per-kg BB
290
4.14
300
4.28
364
5.20
400
5.71
450
6.43
480
6.86
500
7.14
570
8.14
600
8.57
650
9.28
1100
15.80
(Sherman HC, dalam Suma'mur 1982)

Contoh :
Berat badan tukang batu = 65 kg, kebutuhan kalori perjam per-kg BB
= 5,71 Kilo-kalori/kgBB (dari tabel di atas)
Jadi kebutuhan kalori per jam
= 5,71 x 65 kgBB = 371 Kilo-kalori/jam
Kategori BEBAN KERJA :
RINGAN, membutuhkan kalori : 100 200 Kilokalori/jam.
SEDANG, membutuhkan kalori : > 200 350 Kilokalori/jam
BERAT, membutuhkan kalori : > 350 500 Kilokalori/jam.
Jadi masuk KATEGORI BEBAN KERJA BERAT.

Output kalori berdasarkan Sikap dan Cara Kerja :


A. POSISI / SIKAP KERJA

Kkal / menit

1. DUDUK

0,3

2. BERDIRI

0,6

3. BERJALAN

23

4. BERJALAN NAIK

+ 0,8 tiap kenaikan 1 meter

B. CARA KERJA
KERJA TANGAN

Rata-rata
Kkal/menit
RINGAN

0,4

BERAT

0,9

KERJA DG 1
TANGAN-LENGAN

RINGAN
BERAT

1,7

KERJA DG 2
TANGAN-LENGAN

RINGAN

1,5

BERAT

2,5

RINGAN

3,5

SEDANG

5,0

BERAT

7,0

KERJA DG BADAN

Kisaran
Kkal/menit
0,2 1,2
1 2,5
1 3,5

2,5 15,0

Untuk menghitung Ouput kalori dapat dilakukan dengan LANGKAHLANGKAH sbb :


1. Perhatikan SIKAP KERJA, Hitung Output kalori (Kkal/menit)
2. Perhatikan CARA KERJA, Hitung Output kalori (Kkal/menit)
3. Tambahkah METABOLISME BASAL sebesar 1 Kkal/menit
4. Jadikan Ouput kalori untuk 1 jam dengan mengalikan 60 menit.
5. Kategorikan BEBAN KERJA dengan PEDOMAN.
CONTOH :
PEKERJAAN MENGETIK
1. SIKAP KERJA : DUDUK, output kalori

= 0,3 Kkal/menit

2. CARA KERJA : KERJA TANGAN RINGAN, output


kalori

= 0,4 Kkal/menit

3. METABOLISME BASAL

=1

Kkal/menit

JUMLAH OUTPUT KALORI = 1,7 Kkal/menit


dijadikan per
Jam
1,7 Kkal/menit x 60 menit = 102 Kkal/jam Termasuk BEBAN KERJA

TABEL CHRISTENSEN (1991)


Beban kerja ? Nadi kerja
Nadi kerja : nadi rata-rata selama
bekerja.
Nadi akibat kerja : perbedaan nadi
kerja dan nadi istirahat.
Variabel
faal

Denyutan
jantung
per menit

Beban faal
Sang Ringa Agak Berat Sanga Luar
at
n
berat
t
biasa
Ringa
berat berat
n

75100

100- 125- 150- > 175


125 150 175

Tabel Penggolongan Kegiatan


(Sumber: Pedoman Pengawasan Kesehatan Kerja
Depnaker)
KERJA RINGAN

KERJA SEDANG

KERJA BERAT

Menulis, mengetik

Bertani, berkebun

Mencangkul di
sawah/kebun.

Menjahit, merajut

Mengemudikan traktor dan


alat-alat besar.

Mengangkat/memikul
barang-barang berat.

Mengendarai mobil (sopir


pribadi)

Mencuci, memeras dan


menjemur pakaian.

Menggergaji kayu/besi.

Kerja-kerja kantor

Menyeterika

Memotong kayu di hutan.

Kerja laboratorium

Mendorong kereta ringan.

Menarik/mengayuh becak.

Menyapu lantai

Kerja-kerja lain yang


banyak gerak, tapi tidak
begitu banyak
menggunakan otot.

Kerja tambang dan sejenis.

Kerja-kerja lain yg sedikit


sekali menggunakan otot.

Kerja-kerja lain yang


banyak bergerak dan
banyak menggunakan otototot serta lama waktunya.

Contoh hasil pengukuran :


No Ruangan

Steel Work

Welding I

Welding II

Welding III

ta
tb
tg
ISBB Beban Lama
Jenis
(oC) (oC) (oC) (oC) Kerja papara (Indoor/
n (Jam/ Outdoor)
hari)

NAB

Kesimpulan

Keterangan :
*) = Posisi kerja duduk, menggunakan 2 lengan dan
tangan, berat.

Tenaga kerja berpindah-pindah ruangan


No Ruangan

Steel Work

Welding I

Machine

ta
(oC)

tb
(oC)

tg
(oC)

ISBB
(oC)

Beban Lama
Kerja paparan
(Jam/
hari)

Total Jam Kerja

RATA-RATA
=
NAB

Jenis
Kesim(Indoor/ pulan
Outdoor)

KEBISINGAN
.

Definisi KEBISINGAN
Semua suara yang tidak

dikehendaki yang bersumber


dari alat-alat proses produksi
dan/atau alat-alat kerja yang
pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan
pendengaran.

Istilah-istilah
Faktor fisika adalah faktor di dalam

tempat kerja yang bersifat fisika yang


dalam keputusan ini terdiri dari iklim
kerja, kebisingan, getaran, gelombang
mikro, sinar ultra ungu, dan medan
magnet.
Terpapar adalah peristiwa seseorang

terkena atau kontak dengan faktor


bahaya di tempat kerja.

ALAT UKUR KEBISINGAN


ALAT : SOUND LEVEL METER
SLM bereaksi thd suara/bunyi,

mendekati kepekaan telinga manusia.


Bagian-bagian SLM :
1) Microphone
2) Alat penunjuk level meter
3) Amplifier
4) Skala pengukuran (A)

SOUND LEVEL
METER
TYPE NA-20/21

EVALUASI HASIL PENGUKURAN


KEBISINGAN

NAB KEBISINGAN
WAKTU
PEMAJANAN

INT.
KEBS.
(dB(A))

WAKTU
PEMAJANAN

88

28,12
14,06

91

7,03

121

94

3,52

124

97

127
130

30

JAM

MENIT

85

DETIK

INT.
KEBS.
(dB(A))
115
118

15

100

1,76
0,88

7,5

103

0,44

133

3,75

106

0,22

136

1,88

109

0,94

112

0,11

139

CTT: TIDAK BOLEH TERPAJAN/


TERPAPAR > 140 dB(A) WALAUPUN
SESAAT.

1. EKIVALEN TINGKAT KEBISINGAN KONTINYU


(Leq) menentukan intensitas kebisingan
Untuk

rata-rata pada pekerja selama waktu


tertentu.
Leq = 10 log (f1.10L1/10 + f2.10L2/10 + f3.10L3/10 +
fn.10Ln/10)
fn =

Fraksi untuk kebisingan tertentu.

ti
fn = ----t

- t = waktu pemaparan

t = jumah waktu pemaparan

Leq = Ekivalen tingkat kebisingan kontinyu.

CATATAN :
APABILA DALAM PENGUKURAN DITEMUKAN SUATU
BUNYI IMPULSIF; MAKA UNTUK MEMPEROLEH BUNYI
YANG MENETAP (STEADY NOISE) TINGKAT KEBISINGAN
TERUKUR HARUS DITAMBAH 10 dB
CONTOH SOAL:
Tenaga kerja berpindah-pindah, pada tingkat kebisingan
berbeda-beda. Di tempat A (100 dBA, 2 jam), di tempat B
(120 dBA, 1 jam), di tempat C (90 dBA, 1 jam).
Hitung tingkat kebisingan rata-rata (Leq) yang diterima
pekerja tersebut selama 4 jam pemaparan!
JAWAB :

fA = 2/4 LA = 100 dBA


fB = 1/4 LB = 120 dBA
fC = 1/4 LC = 90 dBA
Leq = 10 log (f1.10L1/10 + f2.10L2/10 + f3.10L3/10 +
fn.10Ln/10)

Leq = 10 log (2/4.10100/10 + 1/4.10120/10 +


1/4.1090/10)
Leq = 10 log (0,5.1010 + 0,25.1012 +
0,25.109)
Leq = 10 log (5.109 + 250.109 + 0,25.109)
Leq = 10 log {( 5 + 250 + 0,25 )}109
Leq = 10 log (255,25 x 109)
Leq = 114,1

4-jam

PENERANGAN /
PENCAHAYAAN

DASAR HUKUM
PERATURAN MENTERI PERBURUHAN NO. 7 TAHUN 1964

tentang SYARAT KESEHATAN, KEBERSIHAN SERTA


PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN


KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN
INDUSTRI
SNI 16-7062-2004 : PENGUKURAN INTENSITAS PENERANGAN

DI TEMPAT KERJA.

Definisi
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran

pada suatu bidang kerja yang diperlukan


untuk melaksanakan kegiatan secara
efektif. (Kepmenkes No:1405/Menkes/SK/XI/2002
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri)
INTENSITAS CAHAYA : Konsentrasi lumen yg

berasal dari suatu sumber chy bila diamati


dari suatu arah tertentu (Siswanto, 1991).

Istilah-istilah
Lux :

Satuan intensitas penerangan per meter persegi


yang dijatuhi arus cahaya 1 lumen
Penerangan setempat :
Penerangan di tempat obyek kerja, baik berupa meja
kerja maupun peralatan
Penerangan umum :
Penerangan di seluruh area tempat kerja
Standar pengukuran :
intensitas penerangan di tempat kerja dengan
menggunakan luxmeter.

LUXMETER
Alat ini mengubah energi cahaya

menjadi energi listrik, kemudian


energi listrik dalam bentuk arus
digunakan untuk menggerakkan
jarum skala.
Untuk alat digital, energi listrik
diubah menjadi angka yang dapat
dibaca pada layar monitor.

JENIS PENGUKURAN
A. Penerangan setempat: obyek kerja, berupa
meja kerja maupun peralatan.
.Bila merupakan meja kerja, pengukuran
dapat dilakukan di atas meja yang ada.

JENIS PENGUKURAN
A. Penerangan umum:
titik potong garis horizontal panjang dan
lebar ruangan pada setiap jarak tertentu
setinggi satu meter dari lantai.

1) Luas ruangan kurang dari 10 meter persegi:


titik potong garis horizontal panjang dan lebar
ruangan adalah pada jarak setiap 1(satu)
meter.
Contoh denah pengukuran intensitas
penerangan umum untuk luas ruangan kurang
dari 10 m2 :

2) Luas ruangan antara 10 m2 sampai 100 m2 :


titik potong garis horizontal panjang dan lebar
ruangan adalah pada jarak setiap 3 (tiga) meter.
Contoh denah pengukuran intensitas penerangan
umum untuk luas ruangan antara 10 m 2 sampai 100
m2 :

3) Luas ruangan lebih dari 100 m2 :


titik potong horizontal panjang dan lebar ruangan
adalah pada jarak 6 meter.
Contoh denah pengukuran intensitas penerangan
umum untuk ruangan dengan luas lebih dari 100
m2 :

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai