Anda di halaman 1dari 39

POTENSI BAHAYA FAKTOR

FISIKA ( PHYSICAL HAZARDS)


DI LINGKUNGAN KERJA

Oleh : Yuliani Setyaningsih


BIODATA
• Nama : Yuliani Setyaningsih, SKM, MKes
• NIP : 1971071995032001
• Pangkat/Gol : Pembina / IV A
• Gol. Fungsional: Lektor Kepala

• Pendidikan :
1. S1 FKM UNDIP ( 1989 - 1994 )
2. S2 Ilmu Kesehatan Kerja UGM ( 2000-2002)
3. S3 Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FK UGM
(2012-on going)
Definisi
Kebisingan adalah bunyi yang tidak
dikehendaki (Noise is un wanted sound)
Menurut Soewito (1985) ,bunyi ditentukan
oleh :
• Frekuensi
Jumlah getaran per detik : Herz (Hz)
• Intensitas bunyi
Arus energi per satuan luas : decibel (dB)
Mengukur Kebisingan
Mengukur kebisingan adalah mengukur
intensitas bunyi
Guna :
 Mendapatkan data kebisingan
 Mengurangi tingkat kebisingan

Alat ukur kebisingan : Sound level meter


 Satuan: dB (A)
 Nilai Ambang Batas (NAB): 85 dB(A)
Jenis Kebisingan
• Kebisingan kontinu dengan spektrum
luas : mesin-mesin, kipas angin
• Kebisingan kontinu dengan spektrum
sempit : gergaji sirkuler
• Kebisingan terputus-putus : lalu lintas
• Kebisingan impulsif : tembakan, bom
• kebisingan imulsif berulang : mesin
tempa
Dampak Kebisingan
Dampak Kebisingan pada indra pendengaran :
• Trauma akustik : kurang pendengaran yang
disebabkan oleh suara impulsif
• Kurang Pendengaran Akibat Bising Sementara
/KPABS ( Temporary threshold shift)
• Kurang Pendengaran Akibat Bising Tetap/KPABT
( Permanen threshold shift)
Dampak Kebingan pada non indra kebisingan :
• gangguan komunikasi
• gangguan konsentrasi
• gangguan tidur
• gagguan psikologi
Waktu pemajanan perhari Intensitas kebisingan dalam dB A
8 J am 85
4 88
2 91
1 94
30 Menit 97
15 100
7.5 103
3.75 106
1.88 109
0.94 112
28.12 Detik 115
14.06 118
7.03 121
3.52 124
1.76 127
0.88 130
0.44 133
0.22 136
0.11 139
NAB Kebisingan
• Sesuai Peraturan . Menaker dan trans RI
No. Per 13/MEN/X/2011 NAB Kebisingan
untuk 8 jam perhari adalah 85 dB (A)
• Alat untuk mengukur kebisingan : sound level
meter
Sound Level meter
Pemeriksaan dng Audiometer
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Kurang Pendengaran Akibat Bising :

• Intensitas dan frekuensi bising


• lama waktu pemaparan dan lama
waktu istirahat dari pemaparan
• tipe bising
• kepekaan individual
Pengendalian Kebisingan
Sumber Receiver
media
1 3
2

1. Pada sumbernya : menempatkan


peredam
2. Media : isolasi/ menempatkan
penghalang pada jalan transmisi
3. Receiver : proteksi
menggunakan APD dan rotasi/
pembagian shift kerja
A. Definisi
Pencahayaan yang baik memungkinkan
tenaga kerja melihat objek yang
dikerjakan dengan jelas, cepat dan
tanpa upaya –upaya yang tidak perlu

B. Mengukur Pencahayaan
Alat Ukur pencahayaan : lux meter
C. Beberapa Istilah dalam Pencahayaan

lilin : satu kesatuan kekuatan sumber


cahaya
lumen : arus cahaya yang ditimbulkan
oleh sumber cahaya ke semua arah
luks : satuan penerangan per m2 nya
jatuh cahaya 1 lumen
luminensi : arus cahaya yang
dipantulkan oleh obyek kerja ( lilin/ m2 )
kontras : derajat gelap terang antara
obyek dan sekelilingnya
D. Penerangan yang baik ditentukan oleh :

1. Pembagian luminensi dalam lapangan


penglihatan
2. Pencegahan kesilauan
3. arah sinar
4. warna
5. Panas penerangan terhadap keadaan
lingkungan
Pencahayaan
menurut sumber cahaya :
• Penerangan alami
• Penerangan buatan
Nilai Ambang Batas Pencahayaan
Syarat pencahayaan diatur dalam P.M.P No 7 tahun 1964
tentang Syarat Kesehatan. Kebersihan dan Penerangan dalam
Tempat Kerja, sebagai berikut :
• Penerangan darurat 5 lux
• Penerangan untuk halaman dan lingkungan perusahaan 20 lux
• Penerangan untuk pekerjaan yang memebedakan barabg kasar
: 50 lux
• Pekerjaaan yang membedakan barang kecil agak teliti : 100 lux
• Pekerjaan membedakan barabg kecil agak teliti : 200 lux
• Pekerjaan membedakan yang teliti dari barang kecil dan halus :
300 lux
• Pekerjaan membedakan barang halus dengan kontras sedang
dalam waktu lama 500-1000 lux
• Pekerjaan membedakan barang sangat halus dengan kontras
kurang dalam waktu lama : 2000 lux
Pengukuran pencahayaan Umum
Pengukuran pencahayaan Lokal
F. Akibat Pencahayaan Yang Buruk

• Kelelahan pada mata


• kelelahan mental
• keluhan pegal di sekitar mata dan
sakit kepala
• kerusakan pada mata
• kecelakaan kerja
Pencegahan Pencahayaan yang Buruk

• Perbaikan kontras
• Meninggikan penerangan
• Pemindahan/rotasi tenaga kerja
• Pemakaian alat pembesar
A. Definisi
Iklim kerja merupakan kombinasi dari :
- Suhu udara
- Kelembaban udara
- Kecepatan gerakan udara
- Suhu radiasi

B. Alat Ukur Iklim Kerja :Questamp


C. Panas Tubuh Manusia
Panas tubuh manusia terjadi sebagai akibat dari :
Proses panas dalam tubuh ( metabolisme, kegiatan
fisik, makanan dan penyakit)

Suhu sekitar melalui mekanisme pertukaran panas :


 Konduksi : pertukaran panas melalui kontak
benda
 Konveksi : pertukaran panas melalui kontak
udara
 Radiasi
 Penguapan/evaporasi
Tekanan Panas
Tekanan panas adalah kombinasi antara
cuaca kerja dihubungkan dengan produksi
panas tubuh

Pengukuran Iklim Kerja/Tekanan Panas


Ada beberapa ukuran iklim kerja yang perlu
diketahui :
- Suhu kering
- Suhu basah (suhu basah alami, suhu basah --
psikrometrik
-Suhu bola (globe temperature)
Cara Mengukur Tekanan Panas
• Indeks Tekanan Panas Belding Hatch (BHI) : diukur
berdasarkan banyaknya keringat yang diperlukan untuk
mengimbangi panas & kapasitas max tubuh berkeringat.
Dipengaruhi oleh : suhu kering, suhu basah, kecepatan
aliran udara & produksi panas tubuh.

• Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB) atau Wet Bulb


Globe temperature (WBGT) :
– Di luar ruangan
0,7 Tnwb + 0,2 Tg + 0,1Ta atau
0,7 suhu basah + 0,2 suhu radiasi/suhu bola + 0,1
suhu kering
– Di dalam ruangan = 0,7 Tnwb + 0,3 tg
Aklimatisasi

Suatu proses adaptasi yg terjadi setelah


seseorang bekerja di tempat panas, ditandai
dengan :
- Penurunan denyut jantung
- Penurunan suhu tubuh
- Peningkatan keluarnya keringat
- Pengenceran keringat (kandungan garam yang
rendah)
Aklimatisasi akan baik bila seseorang bekerja di
lingk. panas 2 jam/hari selama 1- 2 minggu

Suhu nyaman 24 – 26 0 C ( suma’mur, 2000)


• Suhu dingin : mengurangi efisiensi dengan
keluhan kaku & kurangnya koordinasi otot

• Suhu panas : menurunnya prestasi kerja pikir


(penurunan hebat pada suhu > 32 0 C),
mengurangi kelincahan, perpanjangan waktu
reaksi & waktu pengambilan keputusan,
mengganggu kecermatan kerja otak &
mengganggu koordinasi syaraf sensoris
Akibat Iklim Kerja

Suhu panas : Suhu dingin :


a. heat stroke a.Chilblains
b. heat exhaustion b.Trench Foot
c. heat cramps c.Frostbite
d. heat syncope
Pengendalian Heat stress
1. Pengendalian secara teknis
2. Pemeriksaan kesehatan
3. Pendidikan dan latihan : aklimatisasi, penggantian
cairan tubuh, konsumsi garam
4. Aklimatisasi
5. Pengaturan lama kerja dan istirahat
6. Pengadaan air minum dan grm dapur (0.1 % NaCl)
: 150-200cc setiap 15-20 menit
7. Penggunaan APD
Ada 2 macam radiasi :
• Radiasi non ionisasi
(elektromagnetik) : sinar laser,
gelombang mikro, radiasi infra
merah, ultra violet
• Radiasi ionisasi (radioaktif) :
sinar-sinar dari bahan radioaktif
Sinar laser : pengelasan, pelapisan logam
Sinar mikro : pemancar radio, radar,
pemancar TV dapat menyebabkan
gangguan faali tubuh
Infra merah : benda pijar tanur dapat
menyebabkan katarak diatasi dengan
kacamata kobalt biru
Ultra violet : pengelasan suhu tinggi, sinar
matahari, lampu pijar : dapat menyebabkan
konjungtivitis fotoelectrika diatasi dengan
kaca mata anti UV
Getaran mekanis dibedakan menjadi 2 :
• getaran seluruh badan/whole body
vibration
• getaran alat lengan / tool-hand vibration

Getaran berasal dari :


alat kerja, mesin, kendaraan
Efek getaran pada tubuh
Efek getaran seluruh tubuh
Kerusakan sel jaringan, pembuluh darah dan
rangsangan sel syaraf otonom, gangguan
kenikmatan kerja dan gangguan koordinasi.

Getaran pada alat lengan dapat berakibat :


• kelainan pada peredaran darah dan persyarafan
• kerusakan pada persendian dan tulang

Pencegahan : dengan alat peredam


thankyou
THANKYOU....................
..

Anda mungkin juga menyukai