Anda di halaman 1dari 25

ERGONOMI

Dekorasi Tempat Kerja

Pendahuluan
Lingkungan kerja terdiri dari
Lingkungan fisik (physical work environment)
Lingkungan sosial (social work environment).

Pembahasan ini hanya membahas lingkungan


secara fisik
Contoh dari lingkungan fisik adalah pencahayaan/visual,
kebisingan, temperatur, vibrasi. Sedang contoh
lingkungan sosial adalah isolasi, task pressure, supervisi.

Lingkungan fisik terdiri dari


Lingkungan statis (statical physic work environment)
Lingkungan dinamis (dynamical physic work
environment).
Misalnya bekerja di kereta api, kapal laut, kapal
udara. Lebih lanjut pembahasan ini hanya membahas
lingkungan fisik secara statis.

Lingkungan Visual
Lingkungan yang dibahas ergonomi adalah indoor
environment.
Pembahasan lingkungan visual terkait dengan photometry

Yaitu: illumination, luminance dan reflectance.

Photometry:

Illumination adalah jumlah cahaya yang jatuh pada sebuah


permukaan. Pengukurah illumination dengan satuan lux, 1 lux = 1
lm/m2, dimana lm adalah lumens, 1 lm = 1/683 watt untuk cahaya
dengan panjang gelombang 555 nm = 0,0926 footcandles (fc).
Luminance adalah jumlah cahaya yang yang dipancarkan secara
langsung oleh sumber cahaya. Diukur dengan satuan cd/m 2.
Reflectance adalah rasio antara cahaya yang dipantulkan oleh
permukaan dengan cahaya yang jatuh pada permukaan tersebut.

Illumination
Luminance

Reflectance

Illumination

I
Illumination cos 2
d
I: Intensitas illumination sources
d: jarak antara permukaan
dengan illumination source

Reflectance Values
Objek

Reflectance (%)

Cermin

80-90

Permukaan berwarna putih

75-90

Permukaan bercat alluminium

60-70

Kertas koran

55

Kuningan

35

Besi tuang, galvanil

25

Permukaan bercat hitam

2-5

Rekomendasi Refleksi ANSI

Perancangan Sistem Pencahayaan

Menghindari lokasi sumber cahaya yang langsung


mengenai pandangan mata.
Menghindari adanya obyek yang mengkilap pada area
kerja.
Mengatur cahaya agar tegak lurus dengan garis
pandangan mata.
Penggunaan banyak sumber cahaya yang diletakan
pada lokasi yang tersebar.
Menghindari penyinaran dengan sudut 30o terhadap
garis normal penglihatan (normal line sight).
Menghindari cahaya yang berkelip-kelip.

Pencahayaan
langsung & tak
langsung

Pengaturan
sumber cahaya

Hindari Kesilauan langsung dan


tak langsung

Efek Performansi Pencahayaan

Jumlah cahaya yang dipancarkan.


Cahaya yang menyilaukan atau glare.
Target/background luminance ratio.
Perbedaan kecemerlangan antara target dengan
background.
Kecepatan gerak dari target.
Durasi target pada pandangan.
Warna target.
Posisi target terhadap pandangan mata
Ukuran target.
Arah cahaya.

Rekomendasi Tingkat Kebutuhan


Pencahayaan untuk Indoor
Tipe Aktivitas
Orientasi pekerjaan kasar

Tingkat pencahayaan (lux)


75

Tugas visual kasar (jarang-jarang)

150

Perakitan kasar

320

Pekerjaan kantor

750

Bookkeeping-ukuran karakter kecil

1.500

Inspeksi dengan tingkat kesulitan

1.500

Mengambar teknik

2.200

Perakitan teliti

5.000

Tugas visual yg presisi

11.000

Tugas visual spesial dg kontras rendah


dan ukyran kecil

15.000

Cara Mengurangi Kesilauan


Pengurangan tingkat pencahayaan dari sumber cahaya.
Posisi dari sumber cahaya tegak lurus terhadap garis
penglihatan.
Penggunaan penutup (shield) pada sumber cahaya.
Posisi cendela tidak berdekatan dengan aktivitas kerja.
Penggunaan sumber cahaya yang tersebar.
Menghindari adanya pantulan dari area kerja.
Penggunaan tingkat pencahayaan yang tepat

Efek Psikologi Warna


Warna

Respon

Kuning

Hangat, menyenangkan

Hijau

Sejuk, nyaman, tenang

Biru

Sejuk, melindungi, agak memuramkan

Lembayun (violet)

Sedikit hangat, tenang

Ungu (purple)

Beraneka ragam, melindungi, agak memuramkan

Merah menyala

Hangat, merangsang, menggairahkan

Coklat

Hangat, nyaman,

Abu-abu

Netral, sedikit keras, beraneka ragam, kokoh

Putih

Netral, steril, bersih, segar, dingin

Lingkungan Pendengaran
Lingkungan fisik lain yang menjadi perhatian ergonomi
adalah masalah pendengaran yang menerima suara
bising sehingga menganggu produktivitas kerja karena
suara tersebut bisa menimbulkan gangguan, frustasi dan
efek psikologis.
Suara bising yang mengganggu disebut sebagai noise
(unwanted sound).
Misalnya suara mesin sawmill, suara kendaraan
bermotor.
Kebisingan diukur atas dua besaran
Intensitis atau sound pressure level (dengan satuan
dB)
Frekuensi (dengan satuan hz).

Intensitas Kebisingan
(Sound Pressure Level)
Sumber

Intensitas (dB)

Tempat tinggal (tenang)

42

Perintah

67

Pembicaraan dalam konfrensi

70

Pabrik (relatif tenang)

76

Suara sorakan

82

Mesin bubut

87

Wire drawer

89

Sawmill

90

Chain saw

105

Pneumatic bore hummer

120

Senapan

130

Kebisingan dan Waktu yang


Diijinkan OSHA
Tingkat kebisingan (dB)

Durasi dalam sehari (jam)

90

92

95

97

100

105

110

0,5

115

Kurang dari 0,25

Pengaruh Kebisingan Terhadap Performansi

Efek kejengkelan (annoyance effect).


Efek kebingungan (distraction effect).
Efek kewaspadaan (alertness effect).
Gangguan terhadap komunikasi.
Gangguan terhadap konsentrasi.
Efek produktivitas.

Gangguan Terhadap Komunikasi


dan Efek Musik
Dalam suatu percakapan yang normal, kebisingan harus
berada paling sedikit 10 dB dibawah tingkat suara
percakapan.
Pada kondisi yang sepi, pemberian suara musik
direkomendasikan untuk meningkatkan konsentrasi
asalkan dengan syarat:
Musik tidak mengganggu komunikasi oral
Musik tidak diberikan pada kondisi kebisingan yang
sudah mencapai 70 dB.
Sistem presentasi display yang bagus.
Tipe musik yang disesuaikan terhadap pekerja

Pengendalian Kebisingan
1.

Engineering control:

2.

Pengendalian terhadap sumber kebisingan, dengan cara


pemilihan bahan yang tidak menimbulkan suara yang keras,
pemberian cover pada sumber bunyi,mengurangi getaran.
Pengendalian terhadap lintasan suara, pemberian bahan
yangdapat meredam suara disepanjang lintasan.
Pengendalian terhadap penerima, pemakain earmuff atau
earplug.

Administrative control, berupa kebijakan manajemen


dalam mengatur pekerja agar tidak terlalu lama dalam
lingkungan yang bising.

Lingkungan Vibrasi
Getaran (vibration) adala gerakan ritmik atau acak dari
gerakan bolak balik partikel (perticle oscillation)
Getaran mekanis diukur dengan frekuwensi dan
intensitas

Frekuwensi getaran permenit satuannya hertz (Hz)


Intensitas diukur dengan puncak aplitudo, panjang gelombang,
kecepatan.

Getaran secara vertikal (transversal) dan horisontal


(longitudinal)

Getaran Vertikal
Vehicle

Maks
Frekuwensi
(Hz)

Percepatan
(m/s2)

Mobil

1-2

0,5-1,0

Traktor di pertanian

3-5

0,8-2,5

Traktor panjang

3-4

0,8-4,2

Traktot Vterpillar

9-12

0,9-1,6

Truck

3-4

0,8-2,0

Eartmoving vehicle

3-4

1,0-1,5

Efek dan Pengendalian Vibration


Whole body vibration

Vertical vibration, tubuh terkena dampak mulai 4 Hz


Bodi

Resonansi (Hz)

Chest (dada)

4-10

Backache (punggung)

8-12

Abdominal (perut)

4-10

Breathing (pernafasan)

4-8

Hand grip

50-190

Horizantal vibration, frekuwensi kritis 2-3 Hz bisa merusak


jaringan syaraf

Localized vibration dengan pemberian peredam


Pengendalian vibrasi dengan melakuka perawatan,
pemberian pad dan spring, penggunaan material yang
meredam getaran

Lingkungan Suhu
(Ambient Temperature)
Kondisi suhu yang panas terjadi pada industri smelting
(peleburan), molding (pengecoran), steaming, boiler,
drying operation, chemical reaction
Normal suhu tubuh 37 derajat celsius
Tubuh mampu menjaga keseimbangan disebut comfort
zone yang dipengaruhin oleh humidity, air velocity, work
load.

Comfort zone apabila bekerja dengan kebutuhan energi 60


sampai 90 kcal/hr dengan pakaian yang memiliki nilai isolasi 0,6
clo adalah berada:
Suhu 19 sampai 26oC, humidity antara 20 % sampai 85% dan
velocity 0,2 m/s.

Efek fisiologi suhu panas

Vasodilatasi (pembuluh darah melebar), peningkatan heart rate,


menurunnya tekanan darah, naiknya sihu kulit

Hubungan Suhu dengan


Kemampuan Kerja

Nilai Isolasi (clo)


Pakaian

clo

T-Shirt

0,09

Brief

0,06

Shirt

0,29

Vest

0,15

Heavy sweater

0,37

Heavy jacket

0,49

Boots

0,08

Bahan UTS
Dan McLeod: part 1
Bridger: Bab 3,4,5, 9,10,11
Soal : Teori, Hitungan, gambar

Anda mungkin juga menyukai