Anda di halaman 1dari 28

5 FAKTOR BAHAYA YANG

MENGGANGGU KESEHATAN DAN


DAYA KERJA
ERWIN DYAH N
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban Lingkungan
kerja kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Ergonomi
Kapasitas kerja -Psikologi

- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
TUJUAN PENGAWASAN LINGKUNGAN
KERJA
Upaya perlindungan kepada :
• Tenaga Kerja
• Orang Lain

Dari potensi bahaya yang berasal dari :


1. Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi
2. Lingkungan kerja
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes

Faktor Biologi Faktor Kimia


virus, bakteri, jamur, debu, gas, uap,
parasites, insects, dll asap, kabut, dll.

Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diforsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
1). Faktor Fisika

a. Kebisingan (Noise)
b. Iklim Kerja
c. Ventilasi
d. Penerangan (Illumination)
e. Getaran
KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
 Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara
mendadak, karena energi suara yg berlebihan
 Ketulian sementara

 Ketulian menetap

 Gangguan komunikasi

 Gangguan psikologi
 Pengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :
• Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari:
transmision los material, damping material, absorbent material, vibration
isolator, mufflers dan sealents
• Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin
• Merawat mesin secara teratur
• Rotasi pekerjaan
• Ruang kontrol
• Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
• Pemeriksaan kesehatan
• Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
• Alat Pelindung Diri
- Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20 dBA
- Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA
NAB KEBISINGAN

Waktu Intensitas Waktu Intensitas


pemajanan / kebisingan pemajanan / Kebisingan
Hari (dB.A ) hari (dB.A )
8 jam 85 28,12 detik 115
4 jam 88 14,06 detik 118
2 jam 91 7,03 detik 121
1 jam 94 3,52 detik 124
30 menit 97 1,76 detik 127
15 menit 100 0,88 detik 130
7,5 menit 103 0,44 detik 133
3,75 menit 106 0,22 detik 136
1,88 menit 109 0,11 detik 139
0,94 menit 112

Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
IKLIM KERJA

 Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler,


bejana uap, lighting
 Tekanan panas dipengaruhi:
sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh,
kec.udara, kelembaban udara
 Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu
didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius
 Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%
NAB Iklim Kerja
 Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan
ISBB (0C)
Pengaturan waktu kerja setiap jam
Beban kerja
Waktu kerja Waktu istirahat Ringan sedang berat

Kerja terus menerus - 30.0 26.7 25.0


(8 jam sehari)
75% 25% 30.6 28.0 25.9
50% 50% 31.4 29.4 27.9
25% 75% 32.2 31.1 30.0

Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam


- Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam
- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam
Dampak Iklim Kerja yang Buruk
 Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-
bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi
kelenjar keringat
 Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan
sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah
 Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
 Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan
thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek
dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu
berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran
 Pengendalian Tekanan Panas
Dilakukan dengan cara antara lain :
 Isolasi Sumber Panas
 Local exhaust ventilation
 Localized cooling at work station
 Ventilasi umum
 Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.
 Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai
 Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
 Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
 Alat Pelindung Diri
• Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan
alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.
Ventilasi
 Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara
ditempat kerja

 Tujuan:
• Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap
segar dan nyaman
• Menurunkan kadar kontaminan di udara

 NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam


- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)
Penerangan
 Penerangan yg baik adalah apabila:
a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata

 Sumber penerangan :
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkuri
Dampak Penerangan yang Buruk

 Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja


 Kelemahan mental
 Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata
 Kerusakan indera mata
 Dapat mengakibatkan kecelakaan
Getaran
 Jenis getaran:
a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
b. tool hand vibration (getaran tangan)
 Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2
 Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2

Dampak Getaran :
 Kelainan peredaran darah dan syaraf
 Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai
dengan mati rasa
 Pengendalian Getaran
• Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin
• Penggantian komponen mesin yg sdh aus
• Penguatan baut/ikatan yg longgar
NAB GETARAN
Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek
dominan
per hari kerja Meter per detik Grafitasi
kuadrat (m/det 2) (G)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
kurang dari 1 jam 12 1.22
Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2
2). Faktor Kimia

 Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses


produksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi
dan atau proses kerja

 Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan


 Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu
rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes).
 Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.
 Gas dan uap seperti O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S, dsb.
 Pengendalian Faktor Kimia
Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk
mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai
berikut :
 Substitusi
 Otomatisasi
 Isolasi Sumber Kontaminan
 Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)
 Ventilasi
3). Faktor Biologi

 Virus
 Bakteri

 Jamur

 Cacing

 Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan


manusia adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.
Bahaya faktor Biologi :
• Menimbulkan infeksi akut/ kronis
• Parasit dalam tubuh.
• Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh.
• Menimbulkan reaksi alergi.
• Menimbulkan iritasi

CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUH


1. Inhalasi (pernafasan)
2. Digesti (pencernaan)
3. Kontak di kulit, mata, hidung dan mulut.
 Pengendalian Faktor Biologi
1. Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari
bahaya kontak langsung (safety equipment and facility
design)
2. Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat
kerja (worker initiated workplace controls)
3. Bekerja/teknik dengan azas kehati – hatian (carefully
executed techniques)
4. Gunakan alat pelindung diri
4). Faktor Psikologi

 Stress kerja, karena :


- Hubungan dengan orang (Relationship)
- Hubungan dengan pekerjaan
- Hubungan dengan lingkungan kerja
5). Faktor Ergonomi

 Posisi Kerja
 Cara Kerja

 Tata Letak

 Beban Kerja
Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas)

Bahaya Penyebab Effect Rincian


Defisiensi -Api (pengelasan) Pekerja dapat lemas Udara normal kadar O2
oksigen -O2 digunakan bakteria mendadak >18%
-Akumulasi berbagai gas <18% berbahaya
Gas beracun -Carbon monoksida, Iritasi mata, hidung, Sementara gas beracun
-Hydrogen sulfida, tenggorok Menyebabkan tidak berbau
-Sulfur dioksida sakit dan mati Pekerja Tidak dapat dideteksi
lemas
Gas mudah -Termasuk bahan bakar Dapat menyebabkan Beberapa gas mudah
terbakar -Solven kebakaran dan ledakan terbakar uapnya juga
beracun
Bahan kimia -Solven cat Iritasi kulit, ritasi mata -
Toksisitas sistemik
Panas -Suhu tinggi Penyebaran panas Efek dapat dipercepat bila
Pusing ventilasi burukPelindung
panas thd muka dan tubuh
tidak sesuai
Noise - Suara berisik (>85dB) Mengganggu komunikasi Efek tergantung intensitas,
Hearing loss frekuensi dan durasi
Risiko Bahan Kimia terhadap Kulit
Bahaya Penyebab Effect A.P.D.

-kulit menjadi merah


sarung tangan karet, vinyl
-solvent - nyeri
atau neoprene untuk
- Melepuh

cacat, melepuh, luka gunakan sarung tangan


-asam (mis: air keras
BAHAN kerusakan paru (untuk tahan asam
aki =H2SO4,
KIMIA asam yang menguap gunakan pelindung
-air keras patri =HCl seperti HCl) pernapasan

gunakan cream pelindung


-caustics (soda api) Cacat melepuh luka
sarung tangan
TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO

1. Peniadaan 2. Substitusi 3. Engineering

4. Administrasi 5.ORGANISASI 6. APD

Anda mungkin juga menyukai