Anda di halaman 1dari 43

KESELAMATAN DAN

KESEHATAN (K3)

BY.
FEBRY TALAKUA, ST., MPH
PENGANTAR
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)

Menurut Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan


Keilmuan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

PENYEBAB KECELAKAAN :
A. TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN
(BERBAHAYA)
B. KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)
Keselamatan Bapak
menentukan masa
depan saya lho,
Habis kalau bapak
celaka, siapa yang
akan membiayai
saya ??
TINDAKAN TIDAK AMAN
Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur
keselamatan yang memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan

KONDISI TIDAK AMAN


Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang
berbahaya yang mungkin dapat langsung
mengakibatkan terjadinya kecelakaan
KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN
DILAKUKAN ?

 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
 TIDAK ADA KEMAUAN
 FAKTOR KELELAHAN
 JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI
 GANGGUAN MENTAL
 KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH
LAKU MANUSIA
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)

 Menjalankan Mesin/  Mengambil posisi pada


Peralatan tanpa tempat yang berbahaya
wewenang  Membetulkan mesin dalam
 Menjalankan Mesin/ keadaan jalan
Peralatan dgn  Lalai memberikan
kecepatan yg tidak peringatan atau lupa
semestinya mengamankan tempat
 Membuat Alat kerja
Pengaman tidak  Bersenda gurau tidak pada
berfungsi tempatnya
 Lalai menggunakan  Memaksakan diri untuk
APD bekerja walaupun sakit
 Mengangkat barang  Merancang /memasang
dengan cara yg salah peralatan tanpa pengaman
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)

 Pelindung atau  Kebersihan lingkungan


pembatas/pengaman kerja yang jelek
yang tidak memadai  Polusi udara di ruangan
 Peralatan/ perkakas kerja (gas, uap, asap,
dan bahan yang rusak debu, dsb.)
tetap digunakan
 Kebisingan yang
 Penempatan barang berlebihan
yang salah
 Pemaparan Radiasi
 Sistem peringatan
yang tidak memadai  Ventilasi yang tidak
 Pengabaian terhadap memadai
perkiraan bahaya  Penerangan yang tidak
kebakaran/peledakan memadai
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban Lingkungan
kerja kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Ergonomi
Kapasitas kerja -Psikologi

- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
TUJUAN PENGAWASAN LINGKUNGAN
KERJA
Upaya perlindungan kepada :
• Tenaga Kerja
• Orang Lain

Dari potensi bahaya yang berasal dari :


1. Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi
2. Lingkungan kerja
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes

Faktor Biologi Faktor Kimia


virus, bakteri, jamur, debu, gas, uap,
parasites, insects, dll asap, kabut, dll.

Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diporsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
1). Faktor Fisika

a. Kebisingan (Noise)
b. Iklim Kerja
c. Ventilasi
d. Penerangan (Illumination)
e. Getaran
KEBISINGAN

 Bising adalah suara/bunyi yang tidak


diinginkan

 Intensitas atau arus energi


persatuan luas dinyatakan dalam
suatu logaritmis yangh disebut :
Desibel ditulis dBA
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dBA untuk 8 jam kerja

Dampak Kebisingan :
 Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara
mendadak, karena energi suara yg berlebihan
 Ketulian sementara

 Ketulian menetap

 Gangguan komunikasi

 Gangguan psikologi
 Pengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :
• Desain mesin yang baik, sehingga suara bising tidak seluruhnya
mengenai pekerja.
• Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin
• Merawat mesin secara teratur sehingga dapat mengurangi suara
bising
• Rotasi pekerjaan sesuai pengaturan jam kerja
• Ruang kontrol , teknisi hanya berada pada ruangan berkaca
• Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
• Pemeriksaan kesehatan ( Audiometri ) sebaiknya dilakukan pada
awal masuk kerja, dan secara khusus pada saat akhir kerja.
• Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
• Alat Pelindung Diri
- Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20 dBA
- Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA
NAB KEBISINGAN

Waktu Intensitas Waktu Intensitas


pemajanan / kebisingan pemajanan / Kebisingan
Hari (dB.A ) hari (dB.A )
8 jam 85 28,12 detik 115
4 jam 88 14,06 detik 118
2 jam 91 7,03 detik 121
1 jam 94 3,52 detik 124
30 menit 97 1,76 detik 127
15 menit 100 0,88 detik 130
7,5 menit 103 0,44 detik 133
3,75 menit 106 0,22 detik 136
1,88 menit 109 0,11 detik 139
0,94 menit 112

Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
IKLIM KERJA
 Adalah Kemajuan dan proses
produksi di dalam industri, telah
menimbulkan suatu lingkungan kerja
yang mempunyai iklim atau cuaca
tertentu.
 Sumber panas: matahari, dapur, genset, boiler, bejana
uap, lighting
 Tekanan panas dipengaruhi:

sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh, kecepatan


udara, kelembaban udara
 Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu
didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius
 Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%

Pengukuran besar tekanan panas ( heat stress) salah satu


caranya adalah mengukur Indeks Suhu Basah dan Bola
(ISBB ), standar iklim kerja di indonesia ditetapkan
bedasarkan Kepmen No : Kep-51/MEN/1999 yaitu :
NAB Iklim Kerja
 Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan
ISBB (0C)
Pengaturan waktu kerja setiap jam
Beban kerja
Waktu kerja Waktu istirahat Ringan sedang berat

Kerja terus menerus - 30.0 26.7 25.0


(8 jam sehari)
75% 25% 30.6 28.0 25.9
50% 50% 31.4 29.4 27.9
25% 75% 32.2 31.1 30.0

Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam


- Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam
- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam
Dampak Iklim Kerja yang Buruk
 Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-
bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi
kelenjar keringat
 Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan
sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah
 Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
 Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan
thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek
dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu
berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran
 Pengendalian Tekanan Panas
Dilakukan dengan cara antara lain :
 Isolasi Sumber Panas
 Local exhaust ventilation
 Localized cooling at work station
 Ventilasi umum
 Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.
 Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai
 Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
 Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
 Alat Pelindung Diri
• Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan
alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.
Ventilasi
 Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara
ditempat kerja

 Tujuan:
• Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap
segar dan nyaman
• Menurunkan kadar kontaminan di udara

 NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam


- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)
Penerangan

 Penerangan di tempat kerja adalah :


salah satu sumber cahaya yang
menerangi benda – benda di tempat
kerja.
 Penerangan yg baik adalah apabila:
a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata

 Sumber penerangan :
a. cahaya alami : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkuri

Alat untuk mengetahui Intensitas Penerangan adalah : Luxmeter


Dinyatakan dalam satuan : Lux
Dampak Penerangan yang Buruk

 Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja


 Kelemahan mental
 Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata
 Kerusakan indera mata
 Dapat mengakibatkan kecelakaan
 Memperpanjang waktu kerja.
Getaran

 Adalah : Gerakan yang teratur dari


benda atau media dengan arah bolak
balik dari kedudukan
keseimbangannya.
 Jenis getaran:
a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
b. tool hand vibration (getaran tangan)

Alat untuk mengukur getaran adalah : Vibrasi Meter

 Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2


 Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2

Dampak Getaran :
 Kelainan peredaran darah dan syaraf
 Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai
dengan mati rasa
 Pengendalian Getaran
• Pengendalian secara Teknis
• Pengendalian secara Administratif
• Pengendalian secara Medis
• Pemakaian ADP ( Alat Pelindung Diri )

NAB GETARAN
Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek
dominan
per hari kerja Meter per detik Grafitasi
kuadrat (m/det 2) (G)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
kurang dari 1 jam 12 1.22
Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2
2). Faktor Kimia

 Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses


produksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi
dan atau proses kerja

Bahan Kimia dapat berbentuk : Padat, Cairan dan Gas/Uap


 Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu
rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes).
 Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.

 Gas / Uap seperti : O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S, dsb.
 Pengendalian Faktor Kimia
Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk
mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai
berikut :
 Substitusi
 Isolasi
 Cara Basah
 Housekeeping ( Tata Rumah Tangga Yang baik )
 Ventilasi
 Substitusi : yakni mengganti bahan beracun /berbahaya dengan
barang lain yang kurang beracun/berbahaya tanpa menggangu proses
produksi

 Isolasi : Memisahkan unit operasi yang berbahaya.

 Cara Basah : yaitu untuk mengurangi konsentrasi debu di udara agar


tidak berhamburan.

 Tata Rumah Tangga Yang Baik (Housekeeping ) menyangkut


pemeliharaan /perawatan mesin, penempatannya, penyimpanan bahan baku
dan hasil produksi lainnya, yang sesuai dengan persyaratan.

 Ventilasi : yaitu mengalirkan udara bersih untuk mengurangi kontaminan


di lingkungan kerja.
Resiko Bahan Kimia terhadap Kulit

Bahaya Penyebab Effect A.P.D.

-kulit menjadi merah


-solvent - nyeri sarung tangan karet
- Melepuh

cacat, melepuh, gunakan sarung tangan


-asam (mis: air luka kerusakan paru
BAHAN tahan asam
keras aki =H2SO4, (untuk asam yang
KIMIA menguap seperti gunakan pelindung
-air keras patri =HCl
HCl) pernapasan

gunakan cream pelindung


-caustics (soda api) Cacat melepuh luka
dan sarung tangan
3). Faktor Biologi

 Bakteri
 Virus

 Jamur

 Parasit

 Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan


manusia adalah : Bakteri, Virus, Jamur dan Parasit.
Bahaya faktor Biologi :
• Menimbulkan infeksi akut/ kronis
• Parasit dalam tubuh.
• Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh.
• Menimbulkan reaksi alergi.
• Menimbulkan iritasi

CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUH


1. Inhalasi ( Melalui Pernafasan)
2. Digesti ( Melaluai Pencernaan)
3. Melalui Kulit
 Pengendalian Faktor Biologi
1. Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari bahaya
kontak langsung (safety equipment and facility design)
2. Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat kerja
(worker initiated workplace controls)
3. Bekerja/teknik dengan azas kehati – hatian (carefully
executed techniques)
4. Gunakan alat pelindung diri ( APD )
4). Faktor Psikologi
 Psikologi Merupakan ilmu yang
mempelajari prilaku manusia,
sehingga apabila kita berbicara
tentang Psikologi kerja, maka berarti
kita membahas prilaku manusia –
manusia dalam hubungan dengan
dunia kerja baik secara individual,
interpersonal,manajerial maupun
organisasional.
 Stress kerja, karena :

- Hubungan dengan orang (Relationship)


- Hubungan dengan pekerjaan
- Hubungan dengan lingkungan kerja
5). Faktor Ergonomi
 Pengertian Ergonomi sebagai berikut
: Ilmu serta penerapannya yang
berusaha menyerasikan pekerjaan
dan lingkungan terhadap oranmg
atau sebaliknya dewngan tujuan
tercapannya produktifitas yang
setinggi – tingginya melalui
pemanfaatan manusia seoptimal
mungkin.
Aspek – aspek dalam Argonomi

Ada beberapa aspek dalam penerapan Ergonomi


yang perlu diperhatikan, antara lain :
 Faktor Manusia :

- Faktor dari Dalam ( internal Fectors)


- Faktor dari Luar ( External Factors )
• Sikat Tubuh dalam Bekerja
Sikap tubuh dalam bekerja secara Argonomik
adalah : yang memberikan rasa nyaman, aman,
sehat dan selamat dalam bekerja yang dapat
dilakukan antara lain dengan cara :

a, Menghindarkan sikap yang tidak alamiah dalam bekerja.


b. Diusahakan beban statis menjadi sekecil – kecilnya.
c. Perlu dibuat peralatan yang sesuai dengan ukuran
antropometri tenaga kerja.
d. Agar diupayakan bekerja dengan sikap duduk dan berdiri
secara bergantian.
Untuk jenis pekerjaan angkat dan angku,
beban maksimum yang diperkenankan
adalah :

DEWASA TENAGA KERJA MUDA

JENIS
Pria (Kg) Wanita (Kg)
Pria (Kg) Wanita (Kg)

Sekali - sekali 40 15 15 10 - 12

Terus Menerus
15 - 18 10 10 -15 6-9
POST TEST
1. Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja..?

2. Apakah yang dimaksudkan dengan


Tindakan Tidak Aman dan Kondisi Tidak
Aman

- SELAMAT BEKERJA -

Anda mungkin juga menyukai