Anda di halaman 1dari 60

Pencahayaan, Temperatur, dan

Kualitas Udara
Di Lingkungan Kerja
Pencahayaan
Pencahayaan & Penerangan

• Intensitas pencahayaan satuannya adalah candelas (cd), atau lumens,


dimana 1 cd = 12.57 lumens.
• Illuminance adalah jumlah cahaya yang bersinar dan mengenai
sebuah obyek, satuannya adalah foot-candles (fc) :

Illuminance = intensity / d2

Dimana d dalam feet. Intensity dalam lumen, dimana 1 fc = 1


lumen/(ft2).
Luminance

• Luminance adalah jumlah cahaya yang terpantul dari sebuah obyek,


• Luminance memengaruhi kemampuan kita untuk melihat obyek.
• Luminance diukur dalam foot-lamberts (fL):
luminance = illuminance x reflectance

• Reflectance ditentukan oleh fisik dan warna dari sebuah obyek;


berapa banyak cahaya yang diserap atau dipantulkan kembali ke
orang yang melihat obyek tersebut
Reflectance

• Reflectance adalah bagian dari permukaan yang ditentukan


baik oleh warna maupun tekstur permukaan, dan
direpresentasikan sebagai presentase cahaya yang
dipantulkan (luminance).
• Luminance diukur menggunakan photometer (diarahkan ke
permukaan).
Illuminance

Luminance

Reflectance

Illuminance: Amount of rays emitted by the light source


Luminance: Amount of rays reflected by the object
Reflectance: Surfaces factor that reflected the rays
Jarak Pandang (Visibility)

• Visibility adalah kejelasan seseorang sehingga ia dapat melihat suatu


obyek.
• Terdapat 3 faktor penting dalam menentukan jarak pandang, yaitu:
• Sudut visual
• Contrast
• Illuminance
Faktor-faktor dalam Visibility

• Visual angle: ukuran target pada retina mata; sudut yang dibentuk
image pada retina.
• Contrast: perbedaan relatif dari cahaya yang dipantulkan (luminance)
oleh dua permukaan.
• Illuminance: jumlah cahaya yang mengenai suatu permukaan (yang
terpenting)
Contrast

• Contrast: perbedaan relatif dari cahaya yang dipantulkan (luminance)


oleh dua permukaan.
• Definisi umum dari contrast (unitless):

contrast = (Lmax – Lmin)/Lmax

Dimana L adalah cahaya yang dipantulkan (luminance ) dari setiap


permukaan.
Do I have enough light on my
task?

• Jumlah cahaya yang dibutuhkan merupakan fungsi dari:


• Sifat pekerjaan / tugas (the nature of the task)
• Pekerja (usia dan kesehatan indera penglihatan)
• Reflectance of the task background.
Berapa banyakkah cahaya yang
dibutuhkan?
• Table 2 akan memberikan Anda rentang tingkatan
pencahayaan (low, medium, high) yang cocok untuk
kategori pekerjaan yang umum:
Pekerjaan: Kategori Rentang llluminance:
Pekerjaan:

Visual task with low contrast, F Low Medium High


and small size (contoh menulis 100 fC 150 fC 200 fC
menggunakan pensil di atas
kertas yang berkualitas
rendah)

• Untuk memilih antara low, medium dan high gunakan


tabel 3.
Reflectance
Berapa banyakkah cahaya yang
dibutuhkan?
Weighting Factors
Contoh Soal
• H & R Block (tax preparation company) merekrut
beberapa pensiunan (60 + years old) untuk
menyiapkan pajak dari Januari hingga April.
• Tugas tersebut harus dilakukan pada kecepatan
tertentu dan harus akurat (khususnya di bulan April).
• Catatan yg diberikan kepada petugas dicetak pada
kertas berkualitas tinggi berwarna kuning (low
contrast), tulisannya menggunakan tulisan tangan.
• Apakah cukup jika meja petugasnya diterangi oleh
sebuah lampu 800 lumen1 , jika bohlam lampu berada
5 kaki di atas meja pekerja, dan lingkungan sekitarnya
berwarna krem?
1. Light output (intensity) in lumens or candelas can often be found on bulb packaging.
Contoh Soal (Lanj)

Pertanyaan dibagi menjadi dua bagian:


• Berapa banyak “fc” yang dibutuhkan?
• Apakah bohlam lampu 800 lumen cukup untuk menerangi tempat
kerja tsb, jika lampu diletakkan 5 kaki dari area kerja?
1. Berapa banyak “fc” yang
dibutuhkan?
• Cari “reflectance of surroundings”: lihat tabel 1, warna krem kira-kira memberikan 75%
reflektansi.
• Lihat tabel 3 untuk mengetahui “weighting factors” berdasarkan pada:
Karakteristik pekerjaan nilai bobot
• Usia pekerja, 55 + +1
• Reflectance of surroundings, greater than 70% -1
• Criticality: speed and accuracy, critical +1
• Jumlah bobot = 1 + (-1) + 1 = + 1
• Lihat tabel 2 untuk menemukan jumlah cahaya yg dibutuhkan, menggunakan bobot faktor untuk mendapat
nilai illuminance:
• Low: -3, -2,
• Medium: -1, 0, +1
• High: +2, +3
1. Berapa banyak “fc” yang
dibutuhkan?
• Cari “reflectance of surroundings”: lihat tabel 1, warna krem kira-kira memberikan 75%
reflektansi.
• Lihat tabel 3 untuk mengetahui “weighting factors” berdasarkan pada:
Karakteristik pekerjaan nilai bobot
• Usia pekerja, 55 + +1
• Reflectance of surroundings, greater than 70% -1
• Criticality: speed and accuracy, critical +1
• Jumlah bobot = 1 + (-1) + 1 = + 1
• Lihat tabel 2 untuk menemukan jumlah cahaya yg dibutuhkan, menggunakan bobot faktor untuk mendapat
nilai illuminance:
• Low: -3, -2,
• Medium: -1, 0, +1 => bobot = 1 “requires medium illumination”
• High: +2, +3 membutuhkan paling sedikit 150 fc!
2. Apakah bohlam lampu 800 lumen cukup untuk
menerangi tempat kerja tsb?

• Apakah bohlam lampu 800 lumen cukup untuk menerangi


tempat kerja tsb, jika lampu diletakkan 5 kaki dari area
kerja?
• Illuminance (fc) = intensity/d2
800 lumen/(5ft)2 = 32 fc
2. Apakah bohlam lampu 800 lumen cukup untuk
menerangi tempat kerja tsb?

• Apakah bohlam lampu 800 lumen cukup untuk menerangi


tempat kerja tsb, jika lampu diletakkan 5 kaki dari area
kerja?
• Illuminance (fc) = intensity/d2
800 lumen/(5ft)2 = 32 fc
Bohlam lampu pada 5 kaki masih belum cukup!
Meningkatkan Jarak Pandang

• Beberapa cara untuk meningkatkan jarak pandang, antara


lain adalah:
• Meningkatkan intensitas sumber cahaya(meningkatkan Watt,
beralih ke sumber yang lebih efisien: florescent, halogen)
• Bawa target lebih dekat ke pengamat
• Bawa target lebih dekat ke sumber cahaya
• Tingkatkan contrast
• Tingkatkan ukuran target (big print books)
• Etc.
Kesilauan (Glare)
• Daerah yang terlalu terang, yang mengakibatkan sesuatu tsb menjadi kurang jelas
dilihat:
• Menyebabkan kornea menghamburkan cahaya.
• Menyebabkan mata harus beradaptasi ketika melihat ke daerah yang terlalu
terang.
• Penyebab:
• Sumber cahaya yang ditujukan pada mata,
• Pantulan dari permukaan kerja
• Solusi:
• Beralih ke pencahayaan tidak langsung,
• Merubah sudut pencahayaan, atau sudut permukaan kerja,
• Gunakan non-glare surfaces,
• Gunakan filter sumber cahaya pada kaca mata.
Warna

• Warna memengaruhi emosi dan psikologis manusia secara


signifikan
• Contoh :
• Kuning: memiliki visibilitas tinggi, memberi kesan “segar”
• Merah: memiliki visibilitas dan intensitas yang tinggi, menunjukkan
kesan semangat/gairah.
• Biru: memiliki visibilitas rendah, memberi kesan sedih / depresi
Temperatur
Temperatur:
Stres Termal
• Panas dan dingin dapat mempengaruhi :
• Keefektifan pekerja
• Keamanan pekerja (kelelahan termal)
• Kesehatan
• Panas dapat datang dari:
• Lingkungan luar saat musim panas
(Penambang Boraks di Death Valley)
• Tingginya temperatur dikarenakan kurangnya ventilasi dalam ruangan
• Radiasi panas dari pekerjaan
(Blast furnace, glass furnace, kitchen oven in restaurant – “Down and Out in Paris and
London,” George Orwell)
Pengelolaan Stres Termal

• Mengontrol lingkungan (di dalam ruangan)


• Ventilasi (kebutuhan: 300 kaki kubik udara segar per orang, per
jam).
• Kontrol panas, kontrol dingin, kontrol kelembaban
• Gunakan baju khusus
• Administratif:
• Batasi waktu ketika dalam situasi panas atau dingin,
• Berikan istirahat yg cukup dengan interval yg sesuai dalam
lingkungan yang terkontrol temperaturnya.
Stres Termal: Dingin

• Wind chill index: kombinasi antara temperatur udara dan


kecepatan angin
• Efek: Hypothermia, frostbite, trench foot
• Aksi pencegahan:
• Pakaian pelindung
• Pelatihan
• Minum sedikit cairan
Shift Kerja

• Shift kerja: bekerja pada waktu-waktu selain jam siang hari.


• Membantu pabrik beroperasi 24 jam sehari.
• Masalah: shift kerja cukup sulit karena adanya circadian
rhythms: perubahan suhu tubuh, detak jantung, dan tingkat
energi selama 24 jam.
Dampak Shift Kerja pada Tubuh

• Siklus circadian seseorang pada umumnya adalah 22-25 jam,


• Ritme circadian diatur oleh matahari,
• Manusia tidak pernah benar-benar beradaptasi dengan shift kerja;
matahari membuat tubuh mereka tetap sesuai dg jadwal siang hari
meskipun mereka harus bekerja pada malam hari.
Siklus circadian
Tingkat Kesehatan dan Kecelakaan pada Shift
Workers

• Pengalaman shift workers:


• Masalah kesehatan
• Gangguan pada kehidupan sosial.
• Tingkat kecelakaan yg lebih tinggi
Tipe Shift Kerja
• Sistem “Tiga Shift”
• Early: 8 AM to 4 PM
• Late: 4 PM to 12 Midnight
• Night: 12 Midnight to 8 AM (biasanya untuk pemeliharaan)
• Rapid Rotation: shift berubah tiap 2 hingga 3 hari; hanya 1/3 waktu
tidur yg terganggu.
• Rotasi Mingguan: shift berubah tiap minggu. (sangat berat bagi
pekerja – tidak pernah menyesuaikan).
• Shift 12 jam (bekerja hanya 4 hari / minggu)
• Siang: 8 AM – 8 PM
• Malam: 8 PM – 8 AM
Panduan Shift Kerja

• Jadwalkan sesedikit mungkin shift malam


• Hindari pemberlakuan shift kerja untuk pekerja di atas 50 tahun
• Gunakan rapid rotation
• Gunakan forward rotations (E-L-N)
• Buatlah jadwal yang adil dan dapat diprediksi untuk semua pekerja.
Kerja Lembur

• Semakin panjang hari, akan memberikan efek negatif pada


produktivitas pekerja:
• Hanya 10% peningkatan pada produktivitas ketika jam kerja
ditambah sebanyak 25%.
• Penjadwalan lembur secara teratur – TIDAK
direkomendasikan!
• Memperpendek waktu kerja siang hari dapat meningkatkan
produktivitas.
Kualitas Udara
Polutan Udara

• Gas: O3, CO, NOx, Sox


• Partikel: PM2.5, Pb
• NAAQS (National Ambient Air Quality Standards) dari US Federal Clean Air Act
• Standard primer: melindungi kesehatan umum
• Standar sekunder: melindungi keselamatan umum dari polutan udara yang berbahaya:
Hg, dioxins, dll
• Diatur di bawah amandemen CAA tahun1990
• Aspek kesehatan yang lainnya
• Bioaerosol, untuk tujuan kesehatan
Sistem Pernapasan

• Polutan diangkut melalui jalur pernapasan


• Seseorang dalam keadaan istirahat bernafas
12 sampai 15 kali per menit (10 liter/menit)
• 3 bagian sistem pernapasan
• Naso-pharyngeal (HAR)
• Tracheo-bronchial (TBR)
• Pulmonary-Alveolar (GER)
• Paru-paru berperan sebagai pintu masuk
• Sangat permeabel dan banyak aliran darah
• Area Permukaan paru-alveolar > 75 m2
Nasal
Cavity
Throat
Nose (pharynx)
Mouth
Windpipe
(Trachea)
Bronchus
Left lungs
Bronchiole Ribs

Alveolus

Diaphragm
Mekanisme Pembersihan Partikel di Saluran
Pernapasan
Mekanisme Daerah yg Dibersihkan Kecepetan
Pembersihan Pembersihan
Batuk Trakea, bronkus Instan

Silia Large Bronchi 0.5 jam


bronchiole tree 3 jam
Bronchiole airways 6 jam
Makrofag Alveoli (kantung udara) 24 jam

limfatik Jaringan paru Bulanan, tahunan


Polutan Udara:
Particulate Matter (PM)
• Partikel kecil padat / aerosol cair yang tetap diam di udara
• Penyebab: materials handling, proses pembakaran, reaksi konversi
gas
• Sumber utama: proses industri, pembakaran batu bara dan minyak,
kendaraan bermotor
Polutan Udara: Particulate
Matter

• PM10 dp <10 m, coarse (2.5-10 m) & fine particles


• Particles > 10 m mostly deposited in nasal-pharangycal
• PM2.5 (<2.5 m, fine particles)
• Serious health effects in alveolar/gas exchange region
 shift in EPA regulation changed PM10 to PM2.5
Toxic or Carcinogenic – pesticides, lead, arsenic, radioactive material
8% Increase in lung cancer for each 10 g/m3 increase in PM2.5
Polutan Udara: Particulate
Matter

• Asma
• Di Amerika, 14 orang meninggal per hari karena asma
(3 kali lipat dibandingkan 20 tahun yg lalu)
• Lebih banyak obat, dokter, dan pasien rumah sakit
 lebih banyak biaya untuk perawatan kesehatan
• Beberapa tragedi yg disebabkan oleh SO2 (“Killer Smogs”)
• 1930: Meuse Valley di Belgium – 60 kematian
• 1948: Donora, Pennsylvania - 20 kematian
• 1952: “Lethal London Smog”- 12,000 kematian
Polutan Udara:
Karbon Monoksida (CO)

• Gas yang tidak berwarna, tidak bau, dan tidak berasa  “Silent Killer”
• Penyebab: pembakaran Karbon pada bahan bakar yang tidak sempurna
• Sumber: sektor transportasi, alat-alat pemanas di rumah
• NAAQS mengeluarkan peraturan terkait CO di udara bebas
• OSHA (rata-rata 50 ppm CO dalam 8-jam)
Polutan Udara:
Karbon Monoksida (CO)

• Bereaksi dengan hemoglobin darah


• Membentuk “carboxyhemoglobin” (HbCO)
daripada “oxyhemoglobin” (HbO2)
• Mencegah pertukaran oksigen
• Dampak racun pada manusia
• Tingkat rendah: cardiovascular & neurobehavior
• Sakit kepala/nausea/fatigue/ death
• Kekurangan oksigen pada orang-orang tertentu (anemia,
penyakit jantung atau paru-paru kronis, orang yg
bertempat tinggal di daerah tinggi, perokok)
• Asap rokok: 400-450 ppm; darah perkokok 5-10%
HbCO vs 2% for bukan-perokok
Polutan Udara:
Karbon Monoksida (CO)

• Hal yg dapat dilakukan di rumah


- Install CO monitor
• Tidak ada peraturan untuk gas CO di dalam ruangan
• >70 ppm  gejala seperti flu tanpa demam
• 150-200 ppm  disorientasi, ngantuk, muntah
• >300 ppm  pingsan, kerusakan otak, kematian
• Di Amerika, 500 orang meninggal per tahun dikarenakan keracunan gas CO
• Perawatan: udara segar, terapi Oksigen, hyperbaric chamber
Polutan Udara: Ozone O3

• Penyebab: reaksi photochemical di atmosfer


• Reaktan: Hydrocarbons & Nitrogen Oxides
• NAAQS rata-rata .08 ppm atau 80 ppb dalam 8 jam
rata-rata .12 ppm atau 120 ppb dalam 1 jam
• Dampak terhadap kesehatan
• Iritasi akut pada telinga, hidung, tenggorokan
• Iritasi mata pada 100 ppb ozon
• Terganggunya fungsi paru-paru
• Batuk-batuk pada 2 ppm ozon
• Dampak kronis pada kesehatan
• Mempercepat kerusakan paru-paru
Polutan Udara: Nitrogen Oksida
Nox
• Penyebab: Pembakaran bahan bakar pada suhu tinggi
• Dampak jika terpapar pada jangka waktu yang lama  pulmonary fibrosis,
emphysema, and higher lower respiratory tract illness pada anak-anak
• NAAQS = Rata-rata tahunan 0.053 ppm NO2
• Dampak racun pada 10-30 ppm NOx
• Iritasi hidung dan mata
• Kerusakan jaringan paru-paru
• Busung paru (swelling)
• Bronkitis
• Pneumonia
• Semakin memperburuk penyakit jantung yg diderita
Polutan Udara: Sulfur Oksida SOx

• Penyebab: Pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur


• Sumber: pembangkit listrik, truk diesel
• Gas dan particulate phase
• Larut an diserap oleh sistem pernapasan
• NAAQS = rata-rata 0.14 ppm dalam 24 jam
• Eksposur intermiten jangka pendek dpt menyebabkan:
• Broncho-constriction (sulit bernapas)
• Iritasi telinga/hidung/tenggorokan
• Mengeluarkan lendir
• Terpapar dalam jangka panjang:
• Penyakit pernapasan
• Semakin memperburuk penyakit jantung yg diderita
Polutan Udara: Lead (Pb)
• Sumber: pembakaran bahan bakar yang mengandung timbal,
pemrosesan logam, pembakaran sampah, lead smelters, pewarnaan
timah.
• Diserap darah; mirip dengan Kalsium.
• NAAQS = Rata-rata 1.5 mg/m3 Pb per triwulan
• Kellog Idaho Lead smelter emissions caused children in region to have
lower IQ and brain effects (UW CEE grad was EPA engineer in charge of
cleanup at this site).
• Terakumulasi dalam darah, tulang, otot, dan lemak.
• Merusak organ – ginjal, hati, otak, sistem reproduksi, dan tulang
(osteoporosis)
• Sistem saraf dan otak – kejang, keterbelakangan mental, gangguan perilaku,
memory problems, perubahan mood .
• Anak-anak – menurunkan IQ, kesulitan belajar
• Jantung dan darah – tekanan darah tinggi dan meningkatnya penyakit
jantung
• Memungkinkan terjadinya keracunan kronis possible
Polutan Udara: Air Quality Index
(AQI)
• AQI digunakan untuk melaporkan kualitas udara harian. AQI fokus pada dampak
terhadap kesehatan dalam jangka pendek (1-48 jam setelah seseorang terpapar
udara). AQI dihitung berdasarkan konsentrasi SO2, CO, O3, dan partikel.

• Nilai AQI antara 0-50 mengindikasikan kualitas udara yang baik.

• Nilai AQI antara 51-100 mengindikasikan kualitas udara yang sedang (moderate).
Eksposur seseorang dalam keadaan tsb dalam jangka pendek akan memberikan
dampak negatif terhadap kesehatan bagi beberapa orang yang sensitif. Dan
paparan dalam jangka waktu panjang akan memberikan efek tidak sehat pada
sebagian besar orang.
Air Quality Index (AQI)
• AQI adalah batas tertinggi dari nilai Indeks PM,
SO2, CO, dan O3 masing-masing.
Nilai AQI Kualitas Udara 24 jam PM2.5 24 jam 8 jam CO 8 jam O3
(mg/m3 ) SO2 (ppm) (ppm)
(ppm )
0-50 Good 0-15.4 0.0 - .034 0.0-4.4 .000-.064
51-100 Moderate 15.5-40.4 .035-.144 4.5-9.4 .065-.084
101-150 Unhealthy to 40.5-65.4 .145-.224 9.5-12.4 .085-.104
Sensitive
151-200 Unhealthy 65.5-150.4 .225-.304 12.5-15.4 .105-.124
201-300 Very Unhealthy 150.5-250.4 .305-.604 15.5-30.4 .125-.374
NAAQS 35 µg/m3 0.14 ppm 9 ppm .08 ppm
Persamaan untuk Menghitung Nilai
Indeks AQI

 I Hi  I Lo 
IP  
 BP  BP  Cp  BPLo   I Lo
 Hi Lo 

Ip  Index magnitude for air pollutant P


Cp  concentration for pollutant P
I Hi  AQI value corresponding to BPHi
I Lo  AQI value corresponding to BPLo
BPHi  breakpoint that is greater than Cp
BPLo  breakpoint that is less than Cp
Hitunglah Indeks AQI dari udara yang mengandung 0.077 O3
(rata-rata 8 jam), 8.4 ppm CO (rata-rata 8-jam), & 54.4 g/m3 PM
2.5 Particles (rata-rata 24-jam)

 100  51 
I ozone   .077  .065 ppm  51  82
Contoh Soal

 0.084  .065 ppm 


 100  51 
I CO   8.4  4.5 ppm  51  90
 9.4  4.5 ppm 
 150  101 
IPM2.5   54.4  40.5 101  128
 65.4  40.5 
The index calculated for the air pollutant PM2.5 is the
highest magnitude so the Air Quality Index = 128

http://www.k12science.org/curriculum/airproj/whataqi.html
Pengukuran Kadar Debu
dalam Udara

Low Volume Dust


Sampler
Keterangan gambar:

1  Pompa isap
2  Selang silicon
3  Filter holder
4  Tripod
Low Volume Dust Sampler
Prosedur Pengukuran Kadar Debu dalam
Udara - SNI
• Filter yang diperlukan disimpan di dalam desikator selama 24 jam agar
mendapatkan kondisi stabil.
• Lalu filter kosong tersebut ditimbang sampai diperoleh berat konstan, minimal
tiga kali penimbangan, sehingga diketahui berat filter sebelum pengambilan
contoh, catat berat filter blanko dan filter contoh masing-masing dengan berat B1
(mg) dan W1 (mg). Masing-masing filter ditaruh di dalam holder setelah diberi
nomor (kode).
• Filter contoh dimasukkan ke dalam low volume dust sampler holder dengan
menggunakan pinset dan tutup bagian atas holder.
• Pompa pengisap udara dikalibrasi dengan kecepatan laju aliran udara 10 l/menit
dengan menggunakan flowmeter (flowmeter harus dikalibrasi oleh laboratorium
kalibrasi yang terakreditasi).
Prosedur Pengukuran Kadar Debu dalam
Udara – SNI (lanj)
• LVS dihubungkan dengan pompa pengisap udara dengan menggunakan selang
silikon atau teflon.
• LVS diletakkan pada titik pengukuran (di dekat tenaga kerja terpapar debu)
dengan menggunakan tripod kira-kira setinggi zona pernafasan tenaga kerja.
• Pompa pengisap udara dihidupkan dan lakukan pengambilan contoh dengan
kecepatan aju aliran udara (flowrate) 10 l/menit.
• Lama pengambilan contoh dapat dilakukan selama beberapa menit hingga satu
jam (tergantung kebutuhan, tujuan dan kondisi di lokasi pengukuran).
• Pengambilan contoh dilakukan minimal 3 kali dalam 8 jam kerja yaitu pada awal,
pertengahan dan akhir shift kerja.
Prosedur Pengukuran Kadar Debu dalam
Udara – SNI (lanj)
• Setelah selesai pengambilan contoh, debu pada bagian luar holder dibersihkan
untuk menghindari kontaminasi.
• Filter dipindahkan dengan menggunakan pinset ke kaset filter dan dimasukkan ke
dalam desikator selama 24 jam.
• Filter blanko sebagai pembanding dan filter contoh ditimbang dengan
menggunakan timbangan analitik yang sama sehingga diperoleh berat filter
blanko dan filter contoh masing-masing B2 (mg) dan W2 (mg).
• Catat hasil penimbangan berat filter blanko dan filter contoh sebelum
pengukuran dan sesudah pengukuran pada formulir seperti pada Lampiran
berikut ini.
Perhitungan

atau

dengan:

C adalah kadar debu total (mg/l) atau (mg/m3);


W2 adalah berat filter contoh setelah pengambilan contoh (mg);
W1 adalah berat filter contoh sebelum pengambilan contoh (mg);
B2 adalah berat filter blanko setelah pengambilan contoh (mg);
B1 adalah berat filter blanko sebelum pengambilan contoh (mg);
V adalah volume udara pada waktu pengambilan contoh (l).
Terima Kasih

Ergonomic Centre Laboratory


Department of Industrial Engineering
Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai