Anda di halaman 1dari 30

FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN KERJA

DAN DAMPAKNYA THD KESEHATAN


Faktor fisik :
pencahayaan,
kebisingan,
temperatur,
kelembaban,
tekanan panas,
fibrasi dan
radiasi.

Pencahayaan

Pengertian
Pencahayaan adl jumlah penyinaran
pada suatu bidang kerja yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan secara
efektif (Kepmenkes, 2002).
Penerangan merupakan salah satu
faktor keselamatan dalam
lingkungan fisik pekerja (Sutaryono,
2002).

Pencahayaan yg baik adl


pencahayaan
yg
memungkinkan tenaga kerja
melihat pekerjaan dgn teliti,
cepat dan tanpa upaya yg
tidak perlu serta membantu
menciptakan lingkungan kerja
yg nikmat dan menyenangkan
(Rasjid, dkk., 1989).

Siswanto (1993), dua sumber pencahayaan


yaitu :

1. Penerangan Alami
Sumber penerangan alami berasal
dari sinar alami pada waktu siang
hari untuk keadaan selama 12 jam
dalam sehari, untuk mendapatkan
cahaya matahari harus
memperhatikan letak jendela dan
lebar jendela.

Luas jendela untuk penerangan


alami sekitar 20% luas lantai
ruangan.
Penerangan alami dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara
lain : musim, waktu, jam, jauh
dekatnya gedung yang
bersebelahan, dan luas jalan
masuk penerangan alami.

2. Penerangan Buatan
Sumber

lampu
minyak.

penerangan buatan berasal dari


buatan seperti listrik, gas, atau

Pencahayaan

buatan dari suatu tempat


kerja bertujuan menunjang dan
melengkapi pencahayaan alami,
sehingga tercipta suatu ruangan kerja
yang menyenangkan dan terasa
nyaman.

Sumamur (1998), dalam penggunaan


penerangan listrik harus memenuhi syaratsyarat sbb.

1. Penerangan listrik harus cukup


intensitasnya sesuai dgn
pekerjaan yg dilakukan.
2. Penerangan listrik tidak
menimbulkan pertambahan
suhu udara di tempat kerja yg
berlebihan.

3. Jika hal itu terjadi, maka diusahakan


suhu dapat turun, misalnya dengan
pemasangan ventilasi dan kipas
angin.
4. Sumber cahaya listrik harus
memberikan penerangan dgn
intensitas yg tepat, menyebar,
merata tidak berkedip-kedip, tidak
menyilaukan, serta tidak menimbulkan
bayangan yg mengganggu.

Persyaratan Penerangan
1.

Intensitas penerangan yang


dibutuhkan di masing-masing tempat
kerja ditentukan dari jenis dan sifat
pekerjaan.

2. Semakin tinggi tingkat ketelitian


suatu pekerjaan, maka akan
semakin besar kebutuhan intensitas
penerangan yang diperlukan.

3. Semakin rendah tingkat


ketelitian suatu pekerjaan,
maka akan semakin kecil
kebutuhan intensitas
penerangan

Standar penerangan perindustrian di


Indonesia
dlm
Peraturan
Menteri
Perburuhan No. 7 Tahun 1964 Pasal 14

Kadar penerangan diukur dgn alat-alat


pengukur cahaya yg baik setinggi tempat
kerja yg sebenarnya atau setinggi perut
untuk penerangan umum ( 1 meter).

Penerangan darurat harus mempunyai


kekuatan paling sedikit 5 lux (0,5 ft.
candles).

Penerangan untuk halaman dan jalanjalan dalam lingkungan perusahaan


harus paling sedikit mempunyai
kekuatan 20 lux (2 ft. candles).

Penerangan yang cukup untuk


pekerjaan-pekerjaan yang hanya
membedakan barang kasar seperti :
Mengerjakan bahan-bahan yang besar
Mengerjakan arang atau abu
Menyisihkan barang-barang yang
besar

Mengerjakan bahan tanah


atau batu
Gang-gang, tangga di dalam
gedung yang selalu dipakai
Gudang-gudang untuk.
menyimpan barang-barang
besar dan kasar harus paling
sedikit mempunyai kekuatan
50 lux (5 ft. candles).

Penerangan yg cukup untuk pekerjaan-pekerjaan


guna membedakan barang-barang kecil secara
sepintas lalu seperti :

Mengerjakan barang-barang besi dan baja yg


setengah selesai (semi finished)

Pemasangan yg kasar

Penggilingan padi

Pengupasan/pengambilan dan penyisihan


bahan kapas

Mengerjakan bahan-bahan pertanian lain yg


kira-kira setingkat dgn
(pengupasan/pengambilan dan penyisihan
bahan kapas)

Kamar mesin dan uap


Alat pengangkut orang dan barang
Ruang-ruang penerimaan dan pengiriman
dengan
kapal
Tempat menyimpan barang-barang sedang
dan kecil
Kakus, tempat mandi dan tempat kencing
harus paling sedikit mempunyai kekuatan
100 lux
(10 ft. candles).

Penerangan yg cukup untuk pekerjaan


membeda-bedakan barang-barang kecil yg agak
teliti seperti:

Pemasangan alat-alat yg sedang (tidak besar)

Pekerjaan mesin dan bubut yg kasar

Pemeriksaan atau percobaan kasar terhadap


barang-barang.

Menjahit tekstil atau kulit yg berwarna muda

Pemasukan dan pengawetan bahan-bahan


makanan dm kaleng

Pembungkusan daging

Mengerjakan kayu

Melapis perabot harus paling sedikit


mempunyai kekuatan 200 lux (20 ft.candles).

Penerangan yang cukup untuk pekerjaan


pembedaan yang teliti daripada barang-barang
kecil dan halus seperti :
1. Pekerjaan mesin yang teliti
2. Pemeriksaan yang teliti
3. Percobaan-percobaan yang teliti dan halus
4. Pembuatan tepung
5. Penyelesaian kulit dan penenunan bahanbahan katun atau wol berwarna muda
6. Pekerjaan kantor yang berganti-ganti menulis
dan membaca, pekerjaan arsip dan seleksi
surat-surat harus paling sedikit mempunyai
kekuatan 300 lux (30 ft. candles).

Penerangan
yang
cukup
untuk
pekerjaan
membeda-bedakan barang-barang halus dengan
kontras yang sedang dan dalam waktu yang lama
seperti :
1. Pemasangan yang halus
2. Pekerjaan-pekerjaan mesin yang halus
3. Pemeriksaan yang halus
4. Penyemiran yang halus dan pemotongan gelas
kaca
5. Pekerjaan kayu yang halus (ukir-ukiran)
6. Menjahit bahan-bahan wol yang berwarna tua
7. Akuntan, pemegang buku, mengetik atau
pekerjaan kantor yang lama dan teliti harus
mempunyai kekuatan antara 500 sampai 1000
lux (50 sampai 100 ft. candles).

Penerangan
yg
cukup
untuk
pekerjaan
membeda-bedakan barang-barang yg sangat
halus dgn kontras yg sangat kurang untuk waktu
yan lama seperti :
1. Pemasangan yg ekstra halus (arloji dan lainlain)
2. Pemeriksaan yg ekstra halus (ampul obat)
3. Percobaan alat - alat yang ekstra halus
4. Tukang mas dan intan
5. Penilaian dan penyisihan hasil-hasil tembakau
6. Penyusunan huruf dan pemeriksaan copy
dalam pencetakan harus mempunyai
kekuatan paling sedikit 1000 lux (100 ft
candles).

1.

2.

Pengaruh Pencayahaan Terhadap


Kelelahan Kerja:
Pada umumnya pekerjaan memerlukan
penerangan.
Penerangan yg baik dapat memberikan
keuntungan pada tenaga kerja, yaitu
peningkatan produksi, memperbesar
kesempatan dgn hasil kualitas yg
meningkat, menurunkan tingkat kecelakaan,
memudahkan pengamatan dan
pengawasan, mengurangi ketegangan
mata, dan
mengurangi terjadinya
kerusakan barang- barang yg dikerjakan.

3. Penerangan yg buruk dpt berakibat


kelelahan mata, memperpanjang
waktu kerja, keluhan pegal di daerah
mata dan sakit kepala di sekitar
mata, kerusakan indra mata dan
kelelahan mental.
4. Timbulnya kelelahan mata
mengakibatkan berkurangnya daya
dan efisiensi kerja, menimbulkan
kelelahan kerja serta meningkatkan
kecelakaan kerja (Wardhani dkk.,
2004).

Pengukuran Penerangan
1.

Budiono
(2003),
pengukuran
intensitas penerangan dilakukan
dengan menggunakan alat Lux
Meter atau Ligh Meter.

2.

Alat ini bekerja berdasarkan


pengubahan
energi
cahaya
menjadi energi listrik oleh photo
electric cell.

Intensitas penerangan diukur dgn dua cara,


yaitu:
1.

2.

Penerangan umum, diukur setiap


meter persegi luas lantai, dgn tinggi
pengukuran kurang lebih 85 cm dari
lantai.
Penerangan lokal, diukur ditempat
atau meja kerja pada obyek yg dilihat
oleh
tenaga
kerja.
Intensitas
penerangan dinyatakan dalam Lux.

Cara pengendalian
penerangan
Pengendalian
penerangan
tergantung dari kondisi yg ada,
tetapi secara umum pengendalian yg
dipilih adalah yg paling efektif.
Secara garis besar langkah-langkah
pengendalian masalah penerangan
di tempat kerja, yaitu:

A. MODIFIKASI SISTEM PENERANGAN


yang sudah ada, seperti:

Menaikkan atau menurunkan


letak lampu didasarkan pada
objek kerja.
2. Merubah posisi lampu.
3.
Menambah
atau
mengurangi jumlah lampu.
1.

4. Menurut Savitri (2010), jumlah lampu


yang dibutuhkan adalah :
= Intensitas penerangan yang dibutuhkan X
luas ruangan, dibagi dengan
(Jumlah lampu yang ada X lumen) X CU X LLF

Keterangan :
CU = coeffesien of utilization (0,6)
LLF = Light loss factor (0,8).

5.

Mengganti jenis lampu yg


lebih sesuai.
6. Mengganti tudung lampu.
7. Mengganti warna lampu yg
digunakan.

B.
1.

2.

MODIFIKASI PEKERJAAN, seperti:


Membawa pekerjaan lebih dekat ke mata,
sehingga objek dapat dilihat dengan jelas.
Merubah posisi kerja untuk menghindari
bayang-bayang, pantulan, sumber kesilauan
dan kerusakan penglihatan.

PEMELIHARAAN DAN PEMBERSIHAN


LAMPU
D. PENYEDIAAN PENERANGAN LOKAL
(Anonim, 2007).
c.

Lampu yang digunakan pada ruang depan


lantai 1 adalah lampu TLD-36W-54-76.5
sebanyak 2 buah dan terletak di sebelah
utara 1 buah dan selatan 1 buah dengan
posisi lampu di atas atap menghadap ke
bawah.
Peletakkan lampu membujur dari barat ke
timur.
Posisi tenaga kerja berada di ruangan
sebelah barat dan utara, sehingga
pencahayaan kurang
agar ruang depan lantai 1 dapat memilki
intensitas penerangan yang memenuhi
syarat yaitu minimal 200 lux adalah

Anda mungkin juga menyukai