Anda di halaman 1dari 15

MODUL I

BIOMEKANIKA

1.1 Tujuan Praktikum


Dari praktikum Biomekanika ini diharapkan :
1. Praktikan mampu mengidentifikasi dan membedakan besaran-
besaran yang diukur dalam biomekanika.
2. Praktikan mampu menghitung nilai Recommended Weight Limit
(RWL) dan Lifting Index (LI).
3. Praktikan dapat menentukan tingkat keamanan dari masing-masing
kondisi.
4. Praktikan mampu membedakan RWL dari beban kerja.
1.2 Landasan Teori
1.2.1 Pengertian Beomekanika
Biomekanika
Menurut Hay (1985:2), Biomekanika adalah ilmu yang mempelajari
mengenai gaya-gaya internal dan eksternal dan bekerja pada tubuh
manusia dan akibat – akibat dari gaya-gaya yang dihasilkan. Adapun
menurut Herbert, Hatze dalam M.Mc Ginnis, Peter (2005 : 3)
bahwasanya biomekanika adalah bidang ilmu mengenai struktur dan
sistem biologi dalam pengartian metode mekanika. Biomekanika
adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan kombinasi dari ilmu
fisika (khususnya mekanika) dan teknik, berdasar pada biologi dan
juga pengetahuan lingkungan. Gerakan manusia adalah ilmu yang
menyelidiki, menggambarkan dan menganalisis gerakan manusia
(Wignjosoebroto, 2012).
Klasifikasi Biomekanika
1.General Biomechanic General Biomechanic adalah bagian dari
biomekanika yang berbicara mengenai hukum dan konsep dasar
yang mempengaruhi tubuh organic manusia baik dalam posisi
diam maupun bergerak. Dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a.Biostatics mechanics adalah merupakan ilmu pengetahuan
mengenai struktur organ-organ dalam hubungannya dengan gaya
yang dihasilkan oleh interaksinya. Biostatics mechanics
menunjukkan kebutuhan dasar untuk mengetahui gaya-gaya pada
setiap segmen tubuh manusia.
b.Biodinamic adalah bagian dari biomekanik umum yang berkaitan
dengan gambaran gerakan – gerakan tubuh tanpa
mempertimbangkan gaya yang terjadi (kinematik) dan gerakan
yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh (kinetik).
2.Occupational Biomechanic Didefinisikan sebagai bagian dari
biomekanik terapan yang mempelajari interaksi fisik antara
manusia dengan pekerjaannya. Dalam biomekanika ini banyak
melibatkan bagian bagian tubuh yang berkolaborasi untuk
menghasilkan gerak yang akan dilakukan oleh organ tubuh yakni
kolaborasi antara Tulang, Jaringan penghubung (Connective
Tissue) dan otot.
ANALISIS MEKANIK
a.Recommended Weight Limit (RWL)
Dalam MMH, dibutuhkan rekomendasi dari analisis nilai
batas beban yang dapat diangkat oleh pekerja tanpa
menimbulkan resiko cidera tubuh baik pekerjaan tersebut
dilakukan berulang dan jangka waktu lama yang dapat disebut
RWL (Recommended Weight Limit). Penyelesaian nilai RWL
diperoleh dengan persamaan yang direkomendaiskna oleh
NIOSH: RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Keterangan:
• LC = konstanta pembebanan = 23 kg
• HM = Faktor pengali horizontal
• VM = Faktor pengali vertikal
• DM = Faktor pengali perpindahan
• AM : faktor pengali asimetrik
• FM : faktor pengali frekuensi
• CM : faktor pengali kopling
b.Load Constant (LC)
Konstanta beban ini bernilai 51 lbs (23 kg). Besaran tersebut
merupakan beban maksimum yang direkomendasikan untuk
pengangkatan pada lokasi standar, yaitu posisi diam pada 30 in
(76 cm) dari lantai dan berjarak horizontal 10 in (25 cm) dari
titik tengah antara mata kaki, dan pada kondisi optimal, yaitu
posisi sagital, pengangkatan yang tidak terus menerus,
pemegangan yang baik, dan prpindahan vertikal kurang dari 10
in (25 cm). Beban seberat konstanta beban dapat diangkat oleh
75% pekerja wanita (90% menurut snook dan Ciriello (1991)
dan 90% pekerja pria pada kondisi ideal.
c.Horizontal Multiplier (HM)
Faktor pengali horizontal ditentukan dari jarak horizontal
dari titik tengah antara mata kaki dan titik hasil proyeksi titik
tengah pegangan kedua tangan ke lantai . Faktor pengali
horizontal dinyatakan dalam rumus:
HM = 10/H (untuk inci) dan HM = 25/H (untuk cm)
d.Vertical Multiplier (VM)
Faktor pengali vertikal ditentukan dari jarak vertikal dari
lantai ke titik tengah antara kedua pegangan tangan. Faktor
pengali vertikal dinyatakan dalam rumus:
VM = 1 – (0.0075 │V-30│) (untuk inci)
VM = 1 – (0.003 │V-75│) (untuk cm)
Batas-batas yang ditentukan untuk jarak vertikal adalah 0
(Objek diangkat dari permukaan lantai) sampai 70 in (175 cm)
(batas atas jangkauan vertikal untuk mengangkat).
e.Distance Multiplier (DM)
Faktor pengali jarak ditentukan dari perpindahan vertikal
kedua tangan, mulai dari titik asal sampai ke tujuan
pengangkatan.
Faktor pengali jarak dinyatakan dalam rumus:
DM = 0.82 + (1.8 / D) (untuk inci)
DM = 0.82 + (4.5/D) (untuk cm)
Batas-batas yang ditentukan untuk jarak perpindahan vertikal
adalah 0 sampai 70in (175 cm)
f.Asymmetry Multiplier (AM)
Faktor pengali asimetri dinyatakan dalam rumus :
AM = 1 – (0.0032 x A)
g.Frequency Multiplier (FM)
Faktor pengali frekuensi ditentukan berdasarkan banyaknya
pengangkatan per menit (frekuensi), lamanya waktu untuk
aktivitas pengangkatan (durasi), dan jarak vertikal
pengangkatan dari lantai. Frekuensi pengangkatan dihitung
dari rata-rata pengangkatan yang dilakukan per menit selama
rentang waktu 15 menit.
 Pekerjaan digolongkan dalam durasi SINGKAT bila
dilakukan selama 1 jam atau kurang, lalu diikuti waktu
istirahat selama 1-2 kali waktu kerja.
Pekerjaan digolongkan dalam durasi MODERAT bila
dilakukan selama 1-2 jam, diikuti dengan waktu istirahat
setidaknya 0.3 kali waktu kerja.
Pekerjaan digolongkan dalam durasi PANJANG bila dilakukan
selama 2-8 jam dengan kelonggaran istirahat standar.

Gambar 1.5 Gambar tabel Frequency Multiplier (FM)

a. Coupling Multiplier (CM)

 Persamaan NIOSH membagi pemegangan berdasarkan kualit


pemegangan dan posisi vertikal beban.
 Pemegangan yang baik (GOOD) berarti kontainer memiliki
pegangan yang dirancang secara optimal, nyaman dipegang (nilai
1,00)
 Cukup (FAIR) berarti pegangan kurang optimal, kurang nyaman
dipegang. (nilai 0,95)
 Buruk (POOR) berarti kontainer berdimensi besar, sulit ditangani,
atau memiliki sudut tajam. Tidak nyaman dipegang (nilai 0,90).
Gambar 1.6 Gambar tabel Coupling Multiplier (CM)

2. Lifting Index (LI)

Setelah nilai RWL diketahui, selanjutnya perhitungan Lifting Index


( LI). LI menyatakan nilai estimasi relatif dari tingkat tegangan
fisik dalam suatu kegiatan pengangkatan-manual. Nilai estimasi
tingkat ketegangan fisik tersebut dinyatakan sebagai hasil bagi
antara beban angkatan (load weight) dengan nilai RWL.

LI = Berat Benda(L) / RWL

Interpretasi atas nilai LI :

 LI dapat digunakan untuk memprioritaskan perancangan ulang


secara ergonomis dengan cara mengurutkan pekerjaan
berdasarkan besaran LI. LI dapat digunakan untuk mengestimasi
besaran relatif dari tekanan fisik suatu tugas.
 Tugas-tugas dengan nilai LI > 1.0 mengakibatkan peningkatan
risiko cedera punggung bawah (akibat pengangkatan) pada
sebagian pekerja. LI ≤1, maka aktivitas tersebut tidak mengandung
resiko cidera tulang belakang.
 RWL dapat digunakan untuk merekomendasikan berat beban .

 Seiring dengan peningkatan nilai LI, maka tingkat risiko cederapun


meningkat, dan semakin besar persentase pekerja yang mungkin
berisiko terkena sakit punggung bawah akibat pekerjaan
mengangkat. Berdasarkan NIOSH, tugas pengangkatan dengan LI
> 1.0 memiliki peningkatan risiko sakit punggung bawah akibat
pengangkatan bagi sebagian pekerja. NIOSH menyarankan agar
semua pekerjaan mengangkat dirancang agar memiliki LI bernilai
1.0 atau kurang. Para ahli sepakat bahwa hampir semua pekerja
akan mengalami peningkatan risiko ketika nilai LI melebihi 3.0.
1.3 Prosedur Praktikum
1. Hitunglah nilai masing-masing dari;
H = jarak beban terhadap titik pusat tubuh.
V = jarak beban terhadap lantai.
D = jarak perpindahan beban secara vertical.
A = sudut simetri putaran yang dibentuk tubuh.
2. Hitunglah nilai RWL dan LI dari masing-masing kondisi.
1.4 Pengumpuln Data
1.4.1 Tabel Perhitungan Beban Kerja

Berat Posisi Origin Destination D A F Duration Object


(Kg) H V H V (cm) coupling
1 55 50 25 35 15 90 7 0,25 Good
3 kg
2 40 67 35 45 22 90 6 0,27 Good

1.4.2 Gambar Posisi Pengankatan Beban Kerja

Gambar 1.7 Posisi 1


Gambar 1.8 Posisi 2
1.5 Hasil Dan Pembahasan
1.5.1 Nilai RWL dan LI
A.Meja
Origin
LC = 23 Kg
HM = 25/H = 25/55 = 0,454
VM = (1 - 0,003 x |V – 75|) = (1 – 0,003 x |50 – 75|) = 1,067
DM = (0,82 + (4,5 / D)) = (0,82 + (4,5 / 15)) = 1,12
AM = (1 – (0,0032 x A)) = (1 – (0,0032 x 90)) = 1.000
FM = 0,25 diperoleh dari tabel dimana F = 7, dan durasi kerja 8
jam.

Gambar 1.9 Tabel FM

CM = 1 (Good) diperoleh dari tabel Coupling Multiplier.

Gambar 2.0 Tabel CM


RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,454 x 1,067 x 1,12 x 1.000 x 0,25 x 1
= 3.119
Jadi diperoleh hasil perhitungan dari RWL sebesar 3,119
LI = Berat beban / RWL
= 0,961
Jadi diperoleh hasil perhitungan dari LI sebesar 0,961
Destination

LC = 23 kg

HM = 25 / H = 25 / 25 = 1.00

VM = (1 - 0,003 x |V – 75|) = (1 – 0,003 x |35 – 75|) =0.998

DM = (0,82 + (4,5 / D)) = (0,82 + (4,5 / 15)) = 1.12


AM = (1 – (0,0032 x A)) = (1 – (0,0032 x 90)) = 1.000
FM = 0,25 diperoleh dari tabel dimana F = 7, dan durasi kerja 8
jam.

Gambar 2.1 Tabel FM


CM = 1 (Good) diperoleh dari tabel Coupling Multiplier.
Gambar 2.2 Tabel CM
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 1.00 x 0.998 x 1.12 x 1.000 x 0,25 x 1
= 6.427
Jadi diperoleh hasil perhitungan dari RWL sebesar 6.427
LI = Berat beban / RWL
= 0.466
Jadi diperoleh hasil perhitungan dari LI sebesar 0.466
B.Meja

Origin

LC = 23 kg

HM = 25 / H = 25 / 40 = 0,625

VM = (1 - 0,003 x |V – 75|) = (1 – 0,003 x |67 – 75|) = 1.024

DM = (0,82 + (4,5 / D)) = (0,82 + (4,5 / 22)) = 1,024

AM = (1 – (0,0032 x A)) = (1 – (0,0032 x 90)) = 0,712


FM = 0,27 diperoleh dari tabel dimana F = 6, dan durasi kerja 8
jam.
Gambar 2.3 Tabel FM
CM = 1 (Good) diperoleh dari tabel Coupling Multiplier.

Gambar 2.4 Tabel CM


RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,625 x 1.024 x 1,024 x 0,712 x 0,27 x 1
= 2.897
Jadi diperoleh hasil perhitungan dari RWL sebesar 2.897
LI = Berat beban / RWL
= 1.035
Jadi diperoleh hasil perhitungan dari LI sebesar 1.035
Destination

LC = 23 kg

HM = 25 / H = 25 / 35 = 0,714
VM = (1 - 0,003 x |V – 75|) = (1 – 0,003 x |45 – 75|) =
0.998

DM = (0,82 + (4,5 / D)) = (0,82 + (4,5 / 22)) = 1.024


AM = (1 – (0,0032 x A)) = (1 – (0,0032 x 90)) = 0,712
FM = 0,27 diperoleh dari tabel dimana F = 6, dan durasi kerja 8
jam.

Gambar 2.5 Tabel FM


CM = 1 (Good) diperoleh dari tabel Coupling Multiplier.

Gambar 2.6 Tabel CM


RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,714 x 0.998 x 1.024 x 0,712 x 0.27 x 1
= 3.226
Jadi diperoleh hasil perhitungan dari RWL sebesar 3.226
LI = Berat beban / RWL
= 0.929
Jadi diperoleh hasil perhitungan dari LI sebesar 0.929

1.5.2 Analisa Batas Keamanan Beban

Tabel 1. 1 Analisa batas keamanan beban


Berat Posisi Origin Destination Keterangan
Beban
Li < 1 Li > 1 Li < 1 Li > 1 Origin Destination
(kg)

Meja ✓ ✓ Pengangkata Pengangkatan


n beban beban dengan
3 kg
dengan berat berat 3 kg
3 kg tidak
memiliki memiliki
resiko cedera resiko cedera
terhadap terhadap
operator. operator.

Meja ✓ ✓ Pengangkata Pengangkatan


n beban beban dengan
dengan berat berat 3 kg
3 kg memiliki
memiliki resiko cedera
resiko cedera terhadap
terhadap operator.
operator.

Interpretasi :

Dari tabel diatas dapat diketaui bahwa pada posisi 1 Origin


sama-mendapat hasil Li>1 sehingga ketika pengangkatan
Timbangan badan seberat 3 kg memiliki resiko cedera
terhadap operator. Dan pada posisi 1 Destination mendapat
hasil sama pada posisi 1 origin yaitu Li>1 sehingga
pengangkatan Timbangan badan seberat 3 kg memiliki resiko
cedera terhadap operator. Pada posisi 2 Origin mendapat hasil
Li>1 sehingga ketika Timbangan badan seberat 3 kg memiliki
resiko cedera terhadap operator. Dan pada posisi 2 Destination
mendapat hasil sama seperti pada posisi 2 Origin yaitu Li>1
sehingga ketika pengangkatan timbangan badan seberat 3 kg
memiliki resiko cedera terhadap operator. Jadi kesimpulannya
adalah untuk Li harus <1 agar pada saat melakukan
pegangkatan beban tidak dapat mengakibatkan cidera terhadap
operator. Jadi kesimpulannya adalah pekerjaan mengangkat
beban kerja sebesar 3 kg memiliki kondisi resiko cedera
terhadap operator dan pekerja.
1.5.3 Perbandingan dan Analisa Masing-Masing Kondisi

Tabel 1. 2 Perbandingan dan analisa masing-masing kondisi

Berat Posisi Origin Destination


Beban (kg)
Li RWL Li RWL

3 kg Posisi 1 0.961 3.119 6.427 0.466

Posisi 2 2.897 1.035 3.226 0.929

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada hasil perhitungan


pada meja posisi1 origin diperoleh nilai Li dan RWL masing –
masing adalah 0.961 dan 3.119 sehingga Li > 1. Dan pada posisi
detination diperoleh nilai Li dan RWL masing – masing adalah 0.466
dan 6.427 sehingga Li > 1, maka dapat disimpulkan pada kedua
posisi tersebut dalam pengangkatan beban 3 kg memiliki resiko
cedera terhadap operator jadi beban yang direkomendasikan pada
saat origin dan destination adalah 0.961 dan 0.466. Sedangkan untuk
perhitungan meja posisi 2 origin diperoleh nilai Li dan RWL masing
– masing adalah 2.897 dan 1.035 sehingga Li >1. Dan pada posisi
detination diperoleh nilai Li dan RWL masing – masing adalah 3.226
dan 0.929 sehingga Li > 1, maka dapat disimpulkan pada kedua
posisi tersebut dalam pengangkatan beban beras 3 kg memiliki
resiko cedera terhadap operator. Jadi dapat disarankan untuk
pengangkatan beban pada posisi origin dan destination adalah 1.035
dan 0.929.
1.6 Kesimpulan
1. Besaran – besaran yang diukur dalam biomekanika adalah RWLH,
LC, HM, VM, DM, AM, FM, CM, RWL, dan LI. RWLH adalah
rekomendasi untuk batas beban, LC adalah beban maksimum yang
direkomendasikan, HM adalah faktor pengali horizontal, VM adalah
faktor pengali vertikal, DM adalah faktor pengali perpindahan
vertikal kedua tangan, AM adalah faktor pengali asimetrik, FM
adalah faktor pengali frekuensi. CM adalah faktor pengali kopling
(handle). RWL adalah rekomendasi batas beban yang dapat diangkat
oleh manusia tanpa menimbulkan cidera, dan LI adalah nilai estimasi
relatif dari tingkat tegangan fisik dalam suatu kegiatan pengangkatan
manual.
2. Recommended Weight Limit (RWL) adalah rekomendasi batas
beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera
dengan menggunakan rumus :
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Dari hasil perhitungan di atas pada meja posisi 1 origin dan
destination sebesar 3.119 dan 6.427. Sedangkan pada meja posisi 2
origin dan destination sebesar 1.837 dan 2.008. Untuk LI adalah nilai
estimasi relatif dari tingkat tegangan fisik dalam suatu kegiatan
pengangkatan manual dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Li = Beban Benda (L) / RWL
Dari perhitungan di atas pada meja saat posisi origin dan destination
diperoleh 0.961 dan 0.466. Sedangkan pada meja saat posisi origin
dan destination diperoleh 1.632 dan 1.493.
3. Untuk mengetahui tingkat keamanan pada suatu pengangkatan bisa
dilihat dari nilai Li. Apabila Li > 1 maka dapat disimpulkan bahwa
pengangkatan yang dilakukan itu akan mengakibatkan resiko cidera
pada pekerja, seperti saat pengangkatan beban di meja posisi 1
diperoleh nilai Li > 1 sehingga dapat disimpulkan saat pengangkatan
pada posisi di meja mengakibatkan resiko cidera pada pekerja.,
seperti saat pengangkatan beban di rak sepatu diperoleh nilai Li > 1
sehingga dapat disimpulkan saat pengangkatan pada posisi di meja
posisi 2 mengakibatkan resiko cidera pada pekerja
4. Pada perhitungan di atas beban yang digunakan sebesar 3 kg
sehingga beban yang direkomendasikan pada saat di meja posisi 1
pada origin sebesar 0.961kg dan destination sebesar 0.466 kg.
Sedangkan beban yang direkomendasikan pada saat di meja posisi 2
origin sebesar 1.632 dan destination sebesar 1.493
1.7 Daftar Pustaka
Diakses pada 26 Maret 2020, dari
http://seputarteknikindustri.blogspot.com/2014/09/biomekanika.html
Hidayat, Imam (1999), Biomekanika, Bandung: FPOK-IKIP Bandung
Diakses pada 26 Maret 2020, dari
http://repository.uinsuska.ac.id/16854/7/7.%20BAB%20II_2018303TIN.pdf

Anda mungkin juga menyukai