Anda di halaman 1dari 7

Analisis Ergonomi dengan Menggunakan Metode Recommended

Weight Limit di PT. Sawang Gunung Acc


Neni Yunengsih1*, Asep Erik Nugraha2
1,2
Program Studi Teknik Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia
*Koresponden email: neniyunengsih289@gmail.com

Diterima: 17 Februari 2023 Disetujui:

Abstract
Physical conditions in the workplace are certainly influenced by the work environment, such as work
tools and work style. Therefore, work activities are very fragile and there is a risk of work accidents if
ergonomics are not considered. This will impact reduced work efficiency, fatigue, muscle pain when
working, etc. Given the problems that exist in the workplace, this study aims to find out uncomfortable
jobs that cause injuries in the work environment and often experience muscle pain. This study uses the
RWL and LI formulation methods. The study results for manually lifting loads for mechanics in the
workshop are the initial RWL= 8.6 kg and the final RWL = 9.0 kg, while the initial LI = 1.74 and the
final LI value is 1.66. Because the LI value is more than 1, this condition can cause Musculoskeletal
disorders or injury to the mechanics.

Keywords: ergonomics, physiology, lowback, RWL, LI.

Abstrak
Kondisi fisik di tempat kerja tentunya dipengaruhi oleh lingkungan kerja, seperti alat kerja dan
gaya kerja. Oleh karena itu, aktivitas kerja sangat rapuh dan berisiko terjadi kecelakaan kerja jika
ergonomi tidak diperhatikan. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya efisiensi kerja,
kelelahan kerja, nyeri otot saat bekerja, dll. Mengingat permasalahan yang ada di tempat kerja,
penelitian ini bertujuan dapat mengetahui pekerjaan yang tidak nyaman yang menyebabkan
cedera di lingkungan kerja dan sering mengalami nyeri otot. Penelitian ini menggunakan metode
rumusan RWL dan LI. Hasil penelitian pengangkatan beban secara manual pada mekanik di
bengkel yaitu nilai RWL awal sebesar = 8,6 kg dan RWL akhirnya sebesar = 9,0 kg, sedangkan
untuk nilai LI awal nya sebesar = 1,74 dan nilai LI akhirnya sebesar 1,66. Karena nilai LI nya
lebih dari 1 maka kondisi ini dapat menyebabkan Musculoskeletal disorders atau cedera pada
mekanik.
Kata Kunci: ergonomi, fisiologi, nyeri punggung, RWL, LI

1. Pendahuluan
Sebagai sumber pekerjaan, manusia memiliki pengaruh dan keputusan yang sangat penting dalam
proses produksi, khususnya pelaksanaan aktivitas fisik [1]. Ergonomi memungkinkan tempat kerja
disesuaikan dengan pekerja. Ergonomi bertujuan untuk memposisikan tubuh pekerja dengan baik dan
mengurangi resiko saat bekerja [2]. Beban Kerja adalah upaya yang harus dilakukan seseorang untuk
memenuhi persyaratan suatu pekerjaan, dan kapasitas adalah kemampuan seseorang. Kemampuan ini
dapat diukur dari keadaan fisik/mental seseorang [3]. Kegiatan penanganan manual yang tidak tepat
dapat menimbulkan kerugian terutama kecelakaan industri. Kegiatan mengangkat dalam MMH
(manual material handling), atau proses manual, termasuk dalam kategori heavy duty. Risiko pekerjaan
muncul jika beban aktivitas penanganan fisik tidak diperhitungkan [4]. Tingginya angka kecelakaan
kerja, sakit, atau cedera akibat MMH. Selain merugikan pekerja, MMH mengakibatkan penurunan
produktivitas karyawan perusahaan, tagihan medis yang tinggi, beban kesehatan pekerja, absensi dan
penurunan kualitas kerja [5]. Salah satunya adalah terbentuknya gangguan muskuloskeletal disorders
(MSDs) akibat aktivitas penanganan manual yang kurang tepat [6].

1
Gangguan muskuloskeletal adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada otot, saraf,
leher, kaki, punggung dan lain sebagainya. MSDs adalah penyakit yang mengancam banyak pekerja di
seluruh dunia [7]. Keluhan tersebut dimanifestasikan dengan nyeri pada bagian tubuh tertentu saat
beban melebihi kapasitas operator atau berlangsung terlalu lama [8]. Faktor pekerjaan fisik sangat
menentukan besarnya energi yang dikeluarkan oleh seorang karyawan untuk produksi, masukan dan
pemulihan energi harus seimbang untuk menjaga proses produksi dalam kondisi optimal [9]. Upaya
pencegahan gangguan muskuloskeletal dapat dilakukan dengan melakukan program pengangkatan yang
benar [10]. Jika mekanik melakukan pekerjaan dengan postur tubuh yang baik dan ergonomis, maka
mekanik pasti akan mendapatkan hasil yang baik [11]. Namun, mekanik akan mudah lelah jika postur
kerjanya tidak ergonomis.
Kelelahan fisiologis ialah kelelahan yang disebabkan oleh perubahan fungsi fisiologis tubuh.
Energi yang dikeluarkan tersebut dikarenakan terjadinya proses yang terjadi pada tubuh, yang ditopang
oleh kardiovaskular dan pernapasan tubuh. Pengukuran fisiologis merupakan pengukuran dengan
keadaan sebenarnya yang di dalamnya menggunakan banyak angka berupa pengukuran detak jantung
dan pengeluaran energi detak jantung, yang sering digunakan untuk mengukur beban latihan pada otot
manusia. Selain itu, detak jantung digunakan untuk menilai kondisi fisik dan kebugaran seseorang,
detak jantung (diukur setiap menit) dan dapat digunakan untuk menilai kelelahan seseorang [12].
Biomekanika ialah ilmu yang dapat dipergunakan untuk mengetahui aneka macam aspek mekanika
gerak manusia [13]. Biomekanika juga bisa didefinisikan menjadi hubungan antara tubuh pekerja
dengan mesin, material benda, dan alat-alat yang digunakan, bertujuan untuk meminimalkan keluhan
pada otot rangka pekerja [14].
Perusahaan PT. Sawang Gunung Acc ini merupakan perusahaan yang bergerak dibidang otomotif,
tepatnya di bengkel yang khusus mobil tangki. Perusahaan memiliki fasilitas alat service yang
mendukung atau disesuaikan standar yang direkomendasikan atau ditetapkan dan memakai peralatan
yang canggih, sangat membantu dalam proses pengerjaan atau service mobil sehingga memenuhi
keakuratan dan ketelitian yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pekerjaan yang
menyebabkan kelelahan kerja atau cedera dibengkel mobil tangki, dan mengetahui berat beban yang
diangkat oleh mekanik pada saat bekerja, serta merekomendasikan perbaikan untuk mengurangi keluhan
terhadap mekanik di PT. Sawang Gunung Acc.

2. Metode Penelitian
Metode RWL dan LI digunakan untuk menganalisis data. Indeks pengangkatan (LI) adalah
metode khusus untuk memperkirakan beban maksimum pekerjaan fisik [15]. Sedangkan Recommended
Weight Limit adalah batas berat yang disarankan, meskipun pekerjaan diulang dan dilakukan dalam waktu
lama, dapat diangkat tanpa menyebabkan cedera [16]. Penelitian ini menggunakan beberapa tahap
kegiatan untuk meneliti postur tubuh pekerja dibengkel .Setelah data yang diperoleh menggunakan rumus
RWL dan LI, kemudian dianalisis.
Berikut analisis datanya, antara lain:
1. Menganalisis faktor berat beban untuk menentukan nilai RWL, tahap ini untuk menentukan batas
beban yang dapat diangkat pekerja.
2. Indeks Angkat Berat, atau LI, dianalisis untuk menentukan apakah beban yang diangkat
menimbulkan risiko cedera atau tidak.
3. Analisis pengumpulan dan pengolahan data yang telah selesai sebelumnya.
Pada saat pengumpulan dan pengolahan data, alat yang digunakan yaitu; alat tulis, laptop,
timbangan, penggaris, Microsoft Office Word 2010 dan Microsoft Excel 2010.

3. Hasil dan Pembahasan


3.1 Pengumpulan Data
Mengumpulkan data pengukuran postur tubuh terhadap kekuatan pada saat melakukan aktivitas
manual material handling terhadap pengangkatan beban.

2
Gambar 1. Pengukuran postur tubuh terhadap kekuatan
Sumber: Peneliti, 2022

Gambar 2. Pengukuran postur tubuh terhadap kekuatan


Sumber: Peneliti, 2022

Tabel 1. Data dari pengukuran postur tubuh terhadap kekuatan


No. Posisi Kekuatan
1. Membungkuk 74
2. Jongkok 30
Sumber: Data Penelitian (2022)

Tabel 2. Data dari pengukuran postur tubuh terhadap kekuatan


Kekuatan
No. Posisi
Tarik Tekan
1. 0° 39 0
2. 45° 37 0
3. 90° 36 0
4. 135° 36 0
5. 180° 35,5 0
Sumber: Data Penelitian (2022)

Tabel 3. Data dari pengukuran beban secara manual


No. Faktor Nilai Faktor
Pengali
1. Object Weight 15 Kg
2. Horizontal Origin 25,00 cm 1
3. Vertical Origin 75,00 cm 1
4. Horizontal 25,00 cm 0,42
Destination
5. Vertical Destination 75,00 cm 1

3
No. Faktor Nilai Faktor
Pengali
6. Distance 300,00 cm 2,61
7. Asymmetric Angle 180 0,4
Origin
8. Asymmetric Angle 0 1
Dest
9. Frequency Rate 3 0.55
10. Duration 20 s
11. Object Coupling 1,00 1
Sumber: Data Penelitian (2022)

3.2 Pengolahan Data


Jika LI kurang dari 1, sistem dianggap baik, tetapi jika LI sama dengan 1, sistem perlu perbaikan,
dan jika LI lebih besar dari 1, batas beban yang diusulkan diperlukan. Jika sistem bekerja dengan baik,
ringkasan evaluasi kegiatan kerja dibuat yaitu, informasi tentang kegiatan kerja disusun sedemikian rupa
sehingga mudah dipahami.

Perhitungan RWL

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

Origin:
RWL = 15 x 1 x 1 x 2,61 x 0,4 x 0,55 x 1
= 8,6 kg

Destination:
RWL = 15 x 1 x 0,42 x 2,61 x 1 x 0,55 x1
= 9,0 kg

1. Perhitungan LI
Load Weight
LI =
Recommended Weight Limit
Origin:
15
LI =
8,6
= 1,74
Destination:
15
LI =
21,532
= 1,66
Karena nilai LI >1, kondisi ini dapat menyebabkan risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada
mekanik tersebut.

Fisiologi kerja adalah satu-satunya cabang ergonomi terpenting yang berfokus pada berapa
banyak energi yang diproduksi atau digunakan oleh manusia. Pengukuran fisiologi terbagi menjadi dua,
yaitu pengukuran fisiologi kerja langsung dengan menggunakan alat dan pengukuran fisiologi tidak
langsung dengan menggunakan rumus. Pada penelitian ini dilakukan dengan pengukuran tidak
langsung menggunakan rumus. Pengambilan data dari menit (0 sampai dengan menit 16), dari data

4
yang diperoleh barulah kita dapat mengolah data yang diperlukan dalam perhitungan untuk fisiologi
kerja. Tabel 4 dan 5 merupakan tabel beban kerja ringan dan berat pada mekanik di bengkel.
Tabel 4. Beban Kerja Ringan
Waktu (menit) Denyut Jantung
0 85
1 124
2 132
3 132
4 139
5 118
6 129
7 138
8 133
9 142
10 135
11 127
12 117
13 134
14 130
15 118
Σ 2033
Sumber: Data Penelitian (2022)
x=¿ ¿

Tabel 5. Beban kerja berat


Waktu (menit) Denyut Jantung
0 85
1 139
2 143
3 135
4 134
5 131
6 121
7 129
8 129
9 132
10 130
11 128
12 127
13 132
14 128
15 133
Σ 2056
Sumber: Data Penelitian (2022)

x=¿ ¿

Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pengolahan data dari Tabel 4 dan 5 kita dapat mengetahui
denyut jantung rata-rata pada saat mekanik sedang bekerja. Pada pengukuran kerja ringan dari (menit 0
sampai dengan menit 16) adalah 129,86 detak/menit, sedangkan rata-rata denyut jantung untuk beban
kerja berat adalah 131,40 detak/menit. Oleh karena itu, denyut jantung mekanik pada saat melakukan
pekerjaan diambang batas normal.

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis ergonomi dengan menggunakan metode recomended weight limit yang
telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan yaitu;

5
1. Terdapat pekerjaan yang menimbulkan risiko Musculoskeletal disorders (MSDs) atau cedera (low
back pain) pada mekanik, karena beban yang diangkat terlalu berat serta gerakan pekerja berubah
dari jongkok ke berdiri dengan membawa beban berat.
2. Penanganan material secara manual (MMH) perlu di repair, karena beban yang diangkat lebih tinggi
dari yang direkomendasikan, area yang paling sering dikeluhkan adalah punggung dan lengan.
3. Pengamatan fisiologi pada mekanik, yaitu pada saat menghitung denyut nadi sebaiknya tidak
menggunakan perhitungan manual, karena ini membuat denyut nadi tidak akurat sebaiknya
menggunakan alat agar lebih akurat.

5. Referensi
[1] N. F. Dewi, “IDENTIFIKASI RISIKO ERGONOMI DENGAN METODE NORDIC BODY MAP
TERHADAP PERAWAT POLI RS X,” Jurnal Sosial Humaniora Terapan, pp. 2622-1764 2622-
1152, 2020.

[2] D. Jepisah, “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ERGONOMI RUANGAN


FILLING TERHADAP AKSES PETUGAS REKAM MEDIS DI RSUD SIAK HOSPITAL 2018,”
MENARA Ilmu, pp. 1693-2617 2528- 7613, 2020.

[3] T. T. Widodo, Sanusi dan J. P. Nugraha, “Perancangan Alat Bantu Kerja Pengangkatan Barang di
Gudang Ace Hardware Dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan
Recommended Weight Limit (RWL),” Jurnal Teknik Ibnu Sina, pp. 2541-2647, 2021.

[4] D. S. Mahardika dan N. Hudaningsih, “ANALISIS BEBAN KERJA FISIK PEKERJA HELPER
DENGAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DAN BIOMEKANIKA DI PELINDO III
CABANG BADAS KABUPATEN SUMBAWA BESAR,” Jurnal Industri & Teknologi Samawa,
pp. 56-63, 2021.

[5] D. Gumilang dan D. K. Ananto, “Perbaikan Postur Kerja Dengan Mengguanakan Metode RULA
dan RWL Untuk Meminimalkan Gangguan Musculoskeletal Disorders Di PT.XYZ,” Journal of
Industrial & Quality Engineering, pp. 2303-2715 2622-5816, 2022.

[6] D. Lesmana, “Beban Kerja Tubuh Manusia menggunakan Metode Recommended Weight Limit
dan Lifting Index,” Jurnal Teknologi , pp. 22-27, 2022.

[7] T. P. Yosineba, E. Bahar dan M. Rulan Adnindya, “Risiko Ergonomi dan Keluhan
Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Tenun di Palembang,” Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan, pp. 2406-7431 2614-0411, 2020.

[8] G. F. Comara, A. Purbasari dan A. Merjani, “PERANCANGAN ALAT BANTU KERJA


DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI KELUHAN MSDS PADA
PROSES TUMBLING C-SEAL (STUDI KASUS PT.FLUID SCIENCES BATAM),” Profisiensi,
pp. 63-70, 2019.

[9] W. Hidayat, T. Ristyowati dan G. M. Putro, “Analisis Beban Kerja Fisiologis Sebagai Dasar
Penentuan Waktu Istirahat untuk Mengurangi Kelelahan Kerja,” Jurnal Optimasi Sistem Industri,
pp. 1693-2102 2686-2352, 2020.

[10] H. Agustin, M. E. Arianto, S. M.Idrus, A. Fajrianty, Nurrohmah, M. Nawang S, N. Yudhistira dan


A. Padya P, “EDUKASI MANUAL MATERIALHANDLING UNTUK PENCEGAHAN
MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA INDUSTRI KATERING DI DESA
BANGUNTAPAN, BANTUL,” Journal of Appropriate Technology for Community Services, pp.
63-73, 2020.

6
[11] A. Setiorini, S. Musyarofah, Mushidah dan B. Widjasena, “ANALISIS POSTUR KERJA
DENGAN METODE REBA DAN GAMBARAN KELUHAN SUBJEKTIF
MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) (PADAPEKERJA SENTRA INDUSTRI TAS
KENDAL TAHUN 2017),” Jurnal Kesehatan , pp. 1979-7621 2620-7761, 2019.

[12] M. Rahayu dan S. Juhara, “Analisis Beban Kerja Fisiologis Mahasiswa Saat Praktikum Analisa
Perancangan Kerja Dengan Menggunakan Metode 10 Denyut,” Jurnal Pendidikan dan Aplikasi
Industri, pp. 0126-4036 2716-1416, 2020.

[13] A. N. Cahyawati, “ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PENGANGKATAN


BATU BATA DENGAN METODE LIFTING INDEX,” Seminar Nasional Teknologi dan
Rekayasa (SENTRA), pp. 2527-6042 2527-6050, 2018.

[14] M. S. Setiawan, I. W. Kirana, A. D. Cahyani dan M. R. Suryoputro, “Penilaian Postur Pekerja


Pengangkatan Galon Dengan Metode REBA dan Biomekanika,” Seminar dan Konferensi Nasional
IDEC, pp. 2579-6429, 2019.

[15] D. Adianingsari, A. Rahman dan B. N. Kuncoro, “Pengukuran Ergonomi Metode Recommended


Weight Limit (RWL) LIfting Index (LI) di PT X,” IMTechno: Journal of Industrial Management
and Technology, pp. 2774-324X, 2022.

[16] D. A. Anggraini dan R. A. Daus, “Analisis Beban Kerja dengan Menggunakan Metode
Recommended Wight Limit (RWL) di PT.Indah Kiat Pulp and Paper. Tbk,” SURYA TEKNIKA,
pp. 2354-6751, 2016.

Anda mungkin juga menyukai