Manusia merupakan makhluk sempurna tetapi memiliki beberapa keterbatasan sehingga dibutuhkan kemampuan untuk memanfaatkan kelebihan dan menganalisis keterbatasan manusia baik secara fisiologi maka dari itu dibutuhkan ilmu ergonomi yang merupakan suatu cabang disiplin ilmu yang mempelajari dan membahas mengenai kemampuan baik fisiologi maupun psikologi dalam keterbatasan kemampuan manusia (Dewi, 2017). Ergonomi digunakan untuk menganalisis dan mengamati proses suatu pekerjaan sehingga apabila pekerjaan tersebut dapat merugikan pekerja maka ergonomi dapat merancang suatu sistem bekerja dengan efektif ergonomika diartikan juga sebagai ilmu yang berkaitan dengan kenyamanan dalam bekerja (Hasimjaya et al., 2017). Postur kerja merupakan penentu dalam menganalisis pada bagian ini postur tubuh seperti batang tubuh, leher, lengan bawah, lengan atas, telapak tangan dan postur lutut akan membentuk sudut yang dapat diukur menggunakan metode Rapid entire body assessment (REBA) (Sulaiman dan Sari, 2016). Antropometri digunakan untuk mengukur dimensi tubuh pada manusia antropometri merupakan data yang digunakan dalam bidang ergonomika. Pengukuran antropometri meliputi segala aspek bagian tubuh seperti kepala, bahu, tangan, paha, kaki hingga telapak tangan dan posisi pergelanggan kaki sedangkan antropometri merupakan salah satu metode yang dilakukan dalam penelitian ergonomika untuk mengambil data dimensi tubuh manusia dalam antropometri terdapat beberapa pengukuran dimensi tubuh (Zetli et al., 2019). Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) diperkenalkan oleh Dr. Lynn McAtamney dan Dr. Sue Hignett pada tahun 1995. Dengan menggunakan metode REBA dapat menilai postur seorang pekerja secara tepat. Metode rapid entire body assessment adalah metode yang mengambil data postur kerja mulai dari batang tubuh, leher, lengan sampai kaki (Highnett dan Mc Atamney, 1999). Pada metode rapid entire body assessment terdapat dua tabel penilaian tabel A merupakan tabel penilaian yang mengukur sudut leher, batang tubuh atau punggung, kaki dan beban yang diangkat sedangkan penilaian tabel B meliputi lengan bawah, lengan atas, posisi tangan, genggaman dan aktivitas. metode reba digunakan lebih tepat dikarenakan merupakan metode yang dapat menilai seluruh anggota tubuh pada saat aktivitas manusia (Hamdy dan Syamzalisman, 2018). Metode Rapid entire body assessment menggunakan tabel penilaian sudut untuk mendapatkan skor perlu mengukur sudut terlebih dahulu. Adapun Kelebihan pada saat menggunakan metode Reba adalah bahwa metode ini dapat mengukur hampir seluruh bagian tubuh pada saat bekerja dan terdapat tabel skor yang akan menilai risiko pada saat bekerja (Mei dan Tambun, 2019). Setiap pekerja memiliki resiko tersendiri, termasuk pekerja yang bekerja di pabrik. Saat melakukan pekerjannya para pekerja dihadapkan pada kondisi kerja yang tidak nyaman seperti berdiri sacara terus-terusan, punggung membungkuk dan lain-lain yang dapat berisiko menyebabkan gangguan sistem rangka otot. Maka dari itu, perlu dilakukan identifikasi resiko postur pekerja. Di dalam sebuah produksi tentunya masih memerlukan tenaga manusia untuk menjalankan sebuah mesin atau hanya sekedar mangangkat dan menata barang jadi seperti menata karung ke sebuah pallet. Pekerja melakukan kerjaannya ada yang berdiri, menunduk, dan membungkuk. Tentu posisi-posisi seperti itu tidak ergonomis menyebabkan tubuh mudah lelah. Dan apabila dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan menimbukan kelelahan, ditambah setiap pekerja memiliki postur tubuh yang berbeda-beda sehingga dapat membuat konsentrasi menurun dan kemungkinan kinerja juga menurun.Terdapat beberapa stasiun kerja di PT. Sidoagung Farm dan salah satu stasiun kerja yang beresiko yaitu di stasiun bagging. Berikut ini adalah contoh posisi tubuh karyawan di PT. Sidoagung Farm Magelang : Gambar 1.1 Posisi tubuh pekerja dibagian Bagging
Gambar 1.2 Posisi tubuh pekerja dibagian Bagging
1.2. Identifikasi Masalah
Berikut ini merupakan beberapa identifikasi masalah terkait kondisi kerja di PT. Sidoagung Farm : a. Postur tubuh operator pada saat bekerja masih kurang baik, sehingga dapat menyebabkan Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang berakibat pada penurunan produktifitas kerja operator b. Beban kerja berlebihan yang diterima oleh operator, sehingga menyebabkan operator merasakan lelah berlebihan c. Gerakan kerja operator pada saat beraktifitas yang berlebihan dan secara terus menerus sehingga tenaga yang dikeluarkan menjadi tidak efisien 1.3. Batasan Masalah Batasan-batasan yang diberikan dalam penelitian ini adalah sebegai berikut : a. Stasiun kerja yang akan diteliti adalah terbatas pada stasiun kerja Bagging b. Tidak melakukan perhitungan terhadap biaya c. Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji ketahanan dan kekuatan material 1.4. Rumusan Masalah Masalah-masalah yang dibahas berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : a. Bagaimana resiko cidera otot pada postur kerja pekerja dibagian Bagging? b. Bagaimana kesesuaian antara peralatan kerja dan fasilitas pada stasiun kerja Bagging dengan postur kerja pekerja? c. Bagaimana kondisi postur kerja usulan pada pekerja dibagian Bagging yang lebih baik (memiliki resiko cidera otot yang kecil)? 1.5. Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui resiko cidera otot pada postur kerja pekerja dibagian Bagging. b. Untuk mengetahui kesesuaian antara peralatan kerja dan fasilitas pada stasiun kerja Bagging dengan postur kerja pekerja. c. Untuk mengetahui kondisi kerja usulan pada pekerja dibagian Bagging yang lebih baik (memiliki resiko cidera otot yang kecil). 1.6. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah : a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori dalam bidang Ergonomi yang telah di peroleh selama kuliah ke dalam lingkungan industri secara nyata, khususnya dalam penilaian postur kerja. b. Menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk menggunakan fasilitas kerja yang ergonomis dalam usaha untuk mereduksi keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). c. Meningkatkan pengetahuan orang awam untuk mengetahui bahaya dengan postur kerja yang kurang benar atau yang beresiko mengalami cidera.