07TIDE008
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Lampiran...............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri tidak terlepas dari kajian ergonomi, selain untuk mempermudah
pekerjaan kajian ergonomi juga digunakan untuk efisiensi waktu kerja. Dalam
melakukan aktifitas kerja, manusia sebagai pekerja mempunyai batas - batas
tertentu. Oleh karena itu perlu mengetahui keterbatasan dan kemampuan yang
dimiliki setiap individu untuk meminimalisir cidera dan hal-hal buruk yang akan
menimpa pekerja dengan cara mempehitungkan proses kerja dengan
mempertimbangkan dengan rapid upper limb assesment (RULA) & rapid entire
limb body assesment (REBA).
RULA (Rapid Upper Limb Assessment) adalah suatu metode survey yang
dikembangkan untuk penyelidikan ergonomic tentang tempat kerja dimana ada
kaitannya dengan gangguan anggota tubuh bagian atas. Metode ini tidak
membutuhkan suatu peralatan untuk menentukan postur dari leher, punggung, dan
anggota gerak bagian atas selama menggunakan fungsi dari otot, dan pembebanan
eksternal yang mempengaruhi tubuh (McAtamney And Corlett, 1993). Rapid
Entire Body Assessment adalah sebuah metode yang dikembangkan dalam bidang
ergonomi dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai posisi kerja atau postur
leher, punggung, lengan pergelangan tangan dan kaki seorang operator. Selain itu
metode ini juga dipengaruhi faktor coupling, beban eksternal yang ditopang
olehtubuh serta aktifitas pekerja (McAtamney And Corlett, 1993).
Penelitian yang dilaksanakan di laboratorium analisis perancangan kerja
pada hari selasa tanggal 13 Desember 2016 pukul 13:00 sampai dengan 16:00.
Jalannya Penelitian ini dilakukan dengan cara merekam posisi kerja tubuh bagian
kanan dan kiri operator yang melakukan pengetikan dengan tiga gerakan yaitu
mengambil benda kerja, melakukan pengetikan di depan komputer dan
menyimpan kembali benda kerja. Ketiga gerakan ini digunakan untuk
penelitian Rapid Upper Limb Assessment (RULA), selanjutnya menentukan sudut
yang terbentuk dari pekerjaan pemindahan barang dengan tiga gerakan yaitu
mengangkat, membawa, dan menyimpan benda kemudian melakukan penelitian
REBA ( Rapid Entire Body Assessment ). Tujuan akhir yang ingin dicapai dari
1
penelitian ini adalah mengevaluasi suatu pekerjaan apakah pekejaan itu aman atau
tidak aman dilakukan oleh pekerja melalui perhitungan RULA dan REBA.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
RULA (Rapid Upper Limb Assessment) adalah suatu metode survey yang
dikembangkan untuk penyelidikan ergonomic tentang tempat kerja dimana ada
kaitannya dengan gangguan anggota tubuh bagian atas. Metode ini tidak
membutuhkan suatu peralatan yang khusus untuk menentukan postur dari leher,
punggung, dan anggota gerak bagian atas selama menggunakan fungsi dari otot,
dan pembebanan eksternal yang mempengaruhi tubuh (McAtamney And Corlett,
1993) Metode ini menggunakan diagram postur tubuh dan 3 tabel skor untuk
menentukan evaluasi dari faktor-faktor resiko. Faktor-faktor resiko selama
investigasi dideskripsikan sebagai faktor pembebanan eksternal yang terdiri dari :
a. Urutan gerakan
b. Kerja otot statik
c. Gaya
d. Postur kerja yang ditentukan oleh peralatan dan furnitur
e. Waktu kerja tanpa istirahat
3
Sebuah nilai tunggal dibutuhkan dari grup A dan grup B yang mana
mewakili tingkatan atau pembobotan postur dari sistem musculoskeletal yang
terdapat dalam kombinasi postur bagian tubuh. Kemudian langkah selanjutnya
adalah menetapkan skor penggunaan otot (muscle use score) dan skor untuk gaya
atau pembebanan (force/load score), dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk muscle use score ketentuan adalah bila postur tubuh tetap dalam
jangka waktu yang lama (memegang dalam waktu lebih dari 1 menit) atau
melakukan pengulangan gerakan kira-kira 4 kali dalam waktu 1 menit maka
skor bertambah menjadi 1.
2. Untuk force/load score dapat dilihat pada Tabel 3.8. Untuk force atau load
score selain menggunakan tabel di atas juga ditentukan dari lamanya bekerja.
Untuk waktu kerja 4-6 jam maka skor menjadi 1, sedangkan untuk waktu
kerja lebih dari 6 jam skor menjadi 2.
c. Pengembangan skor akhir dan daftar langkah perbaikan
Setelah tadi melakukan pencarian nilai untuk grup A dan grup B maka
langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan pencarian skor akhir untuk
mengetahui apakah postur tubuh dari operator tersebut mengandung tingkat
bahaya atau tidak, dengan penggabungan dari muscle use score dan force/load
score. Dapat diformulasikan dengan rumus sebagai berikut:
· Score A + muscle use score dan force / load score grup A = Score C
4
adanya pengurangan resiko yang diakibatkan postur kerja operator. Metode
ergonomic tersebut mengevaluasi postur, kekuatan, aktivitas dan faktor coupling
yang menimbulkan cidera akibat aktivitas yang berulang–ulang. Penilaian postur
kerja dengan metode ini dengan cara pemberian skor resiko antara satu sampai
lima belas, yang mana skor yang tertinggi menandakan level yang mengakibatkan
resiko yang besar (bahaya) untuk dilakukan dalam bekerja. Hal ini berarti bahwa
skor terendah akan menjamin pekerjaan yang diteliti bebas dari ergonomic
hazard.
5
DAFTAR PUSTAKA
http://namakudikky.blogspot.com/2016/12/metode-rula-dan-reba.html