Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ERGONOMI

Disusun Oleh Kelompok 2 :

ADETYA REZANDY 2016080429

ARIS SUGIANTO 2016080043

FADDLY FAUZI 2016080513

GILANG SURYO PANGESTU 2016080428

IKRIMA ARFIYANTI 2016080032

MUHAMMAD FERRI HIDAYAT 2016080515

TEDDY IRAWAN 2016080300

07TIDE008

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah


SWT, yang telah memberikan kekuatan kepada penyusun hingga dapat
menyelesaikan penyusunan “Laporan Ergonomi”. Penyusunan makalah ini adalah
merupakan salah satu tugas individu mata kuliah Ergonomi Industri.

Dalam penyusunan laporan Ergonomi ini, penyusun merasa masih banyak


kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang masih
jauh dari kategori sempurna yang dapat memuaskan bagi semua kalangan dalam
berbagai aspek, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangan penyusun harapkan yang bersifat
membagun agar laporan ini lebih termanfaatkan bagi kita semua di masa yang
akan datang.

Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyampaikan ucapan terima


kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan proses
penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
laporan ini dapat terselesaikan.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang


setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Rabbal ‘Alamin.

Tangerang Selatan, Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi RULA ......................................................................................................... 3

2.2 Definisi REBA ......................................................................................................... 4

BAB III LAMPIRAN

Lampiran...............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri tidak terlepas dari kajian ergonomi, selain untuk mempermudah
pekerjaan kajian ergonomi juga digunakan untuk efisiensi waktu kerja. Dalam
melakukan aktifitas kerja, manusia sebagai pekerja mempunyai batas - batas
tertentu. Oleh karena itu perlu mengetahui keterbatasan dan kemampuan yang
dimiliki setiap individu untuk meminimalisir cidera dan hal-hal buruk yang akan
menimpa pekerja dengan cara mempehitungkan proses kerja dengan
mempertimbangkan dengan rapid upper limb assesment (RULA) & rapid entire
limb body assesment (REBA).
RULA (Rapid Upper Limb Assessment) adalah suatu metode survey yang
dikembangkan untuk penyelidikan ergonomic tentang tempat kerja dimana ada
kaitannya dengan gangguan anggota tubuh bagian atas. Metode ini tidak
membutuhkan suatu peralatan untuk menentukan postur dari leher, punggung, dan
anggota gerak bagian atas selama menggunakan fungsi dari otot, dan pembebanan
eksternal yang mempengaruhi tubuh (McAtamney And Corlett, 1993). Rapid
Entire Body Assessment adalah sebuah metode yang dikembangkan dalam bidang
ergonomi dan dapat digunakan secara cepat untuk menilai posisi kerja atau postur
leher, punggung, lengan pergelangan tangan dan kaki seorang operator. Selain itu
metode ini juga dipengaruhi faktor coupling, beban eksternal yang ditopang
olehtubuh serta aktifitas pekerja (McAtamney And Corlett, 1993).
Penelitian yang dilaksanakan di laboratorium analisis perancangan kerja
pada hari selasa tanggal 13 Desember 2016 pukul 13:00 sampai dengan 16:00.
Jalannya Penelitian ini dilakukan dengan cara merekam posisi kerja tubuh bagian
kanan dan kiri operator yang melakukan pengetikan dengan tiga gerakan yaitu
mengambil benda kerja, melakukan pengetikan di depan komputer dan
menyimpan kembali benda kerja. Ketiga gerakan ini digunakan untuk
penelitian Rapid Upper Limb Assessment (RULA), selanjutnya menentukan sudut
yang terbentuk dari pekerjaan pemindahan barang dengan tiga gerakan yaitu
mengangkat, membawa, dan menyimpan benda kemudian melakukan penelitian
REBA ( Rapid Entire Body Assessment ). Tujuan akhir yang ingin dicapai dari

1
penelitian ini adalah mengevaluasi suatu pekerjaan apakah pekejaan itu aman atau
tidak aman dilakukan oleh pekerja melalui perhitungan RULA dan REBA.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

RULA (Rapid Upper Limb Assessment) adalah suatu metode survey yang
dikembangkan untuk penyelidikan ergonomic tentang tempat kerja dimana ada
kaitannya dengan gangguan anggota tubuh bagian atas. Metode ini tidak
membutuhkan suatu peralatan yang khusus untuk menentukan postur dari leher,
punggung, dan anggota gerak bagian atas selama menggunakan fungsi dari otot,
dan pembebanan eksternal yang mempengaruhi tubuh (McAtamney And Corlett,
1993) Metode ini menggunakan diagram postur tubuh dan 3 tabel skor untuk
menentukan evaluasi dari faktor-faktor resiko. Faktor-faktor resiko selama
investigasi dideskripsikan sebagai faktor pembebanan eksternal yang terdiri dari :
a. Urutan gerakan
b. Kerja otot statik
c. Gaya
d. Postur kerja yang ditentukan oleh peralatan dan furnitur
e. Waktu kerja tanpa istirahat

2.1 Pengembangan dari Rapid Upper Limb Assessment


Pengembangan dari rapid upper limb assessment melalui 3 buah tahapan,
yaitu pertama adalah merekam posisi kerja, kedua adalah penggunaan dari sistem
skor, yang ketiga adalah penentuan level untuk mengetahui tingkat resiko yang
ada bagi tubuh dan menentukan perbaikan apa yang disarankan (McAtamney And
Corlett, 1993).
a. Pengembangan untuk pencatatan postur tubuh
Untuk menghasilkan suatu metode yang mudah digunakan maka tubuh
dibagi ke dalam 2 segmen yaitu group A dan group B. Group A terdiri dari lengan
bagian atas dan bawah termasuk wrist. Sedangkan group B terdiri dari leher,
punggung, dan kaki, semua bagian tubuh dari group B digunakan untuk
memastikan bahwa ada kemungkinan bagian tubuh tersebut mempengaruhi postur
tubuh saat bekerja.
b. Pengembangan sistem skor untuk penggolongan bagian tubuh

3
Sebuah nilai tunggal dibutuhkan dari grup A dan grup B yang mana
mewakili tingkatan atau pembobotan postur dari sistem musculoskeletal yang
terdapat dalam kombinasi postur bagian tubuh. Kemudian langkah selanjutnya
adalah menetapkan skor penggunaan otot (muscle use score) dan skor untuk gaya
atau pembebanan (force/load score), dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk muscle use score ketentuan adalah bila postur tubuh tetap dalam
jangka waktu yang lama (memegang dalam waktu lebih dari 1 menit) atau
melakukan pengulangan gerakan kira-kira 4 kali dalam waktu 1 menit maka
skor bertambah menjadi 1.
2. Untuk force/load score dapat dilihat pada Tabel 3.8. Untuk force atau load
score selain menggunakan tabel di atas juga ditentukan dari lamanya bekerja.
Untuk waktu kerja 4-6 jam maka skor menjadi 1, sedangkan untuk waktu
kerja lebih dari 6 jam skor menjadi 2.
c. Pengembangan skor akhir dan daftar langkah perbaikan
Setelah tadi melakukan pencarian nilai untuk grup A dan grup B maka
langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan pencarian skor akhir untuk
mengetahui apakah postur tubuh dari operator tersebut mengandung tingkat
bahaya atau tidak, dengan penggabungan dari muscle use score dan force/load
score. Dapat diformulasikan dengan rumus sebagai berikut:
· Score A + muscle use score dan force / load score grup A = Score C

2.2 Definisi Rapid Entire Body Assessment (REBA)


REBA atau Rapid Entire Body Assessment dikembangkan oleh Dr. Sue
Hignettdan Dr. Lynn McAtamney yang merupakan ergonom dari universitas di
Nottingham (University of Nottingham’s Institute of Occuptaional
Ergonomic). Rapid Entire Body Assessment adalah sebuah metode yang
dikembangkan dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan secara cepat untuk
menilai posisi kerja atau postur leher, punggung, lengan pergelangan tangan dan
kaki seorang operator. Selain itu metode ini juga dipengaruhi faktor coupling,
beban eksternal yang ditopang olehtubuh serta aktifitas pekerja. Penilaian dengan
menggunakan REBA tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melengkapi dan
melakukan scoring general pada daftar aktivitas yang mengindikasikan perlu

4
adanya pengurangan resiko yang diakibatkan postur kerja operator. Metode
ergonomic tersebut mengevaluasi postur, kekuatan, aktivitas dan faktor coupling
yang menimbulkan cidera akibat aktivitas yang berulang–ulang. Penilaian postur
kerja dengan metode ini dengan cara pemberian skor resiko antara satu sampai
lima belas, yang mana skor yang tertinggi menandakan level yang mengakibatkan
resiko yang besar (bahaya) untuk dilakukan dalam bekerja. Hal ini berarti bahwa
skor terendah akan menjamin pekerjaan yang diteliti bebas dari ergonomic
hazard.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://namakudikky.blogspot.com/2016/12/metode-rula-dan-reba.html

Anda mungkin juga menyukai