Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RULA

(Rapid Upper Limb Assessment)

Dosen Pembimbing :

Dr. Eko Budi Leksono, S.T., M.T., IPM.

Disusun Oleh:

1. Yulia Nur ‘Ainiyah (180601119)


2. Sidah (180601136)
3. Ahmad Dziky Wardana (180601145)

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RULA” ini tepat
waktu.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk dari Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama
Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi
seluruh alam semesta.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak


yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah
ini hingga rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Gresik, 08 Juni 2020

2
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................6
2.1 Rapid Upper Limb Assessment (RULA).....................................................6
2.1.1 Penilaian Postur Tubuh Grup A........................................................8
2.1.2 Penilaian Postur Tubuh Grup B........................................................9
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA..............................13
3.1 Analisis Postur Tubuh..............................................................................13
3.2 Hasil Analisis Menggunakan Metode RULA.........................................18
3.3 Pengumpulan Data....................................................................................18
3.4 Analisis Perbaikan....................................................................................20
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................21
4.1 Kesimpulan................................................................................................21
4.2 Saran..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kafe (cafe) merupakan sebuah tempat yang sangat diminati oleh kalangan
dari berbagai usia. Orang datang ke sebuah kafe dengan berbagai tujuan, di
antaranya adalah untuk bekerja, mengobrol, bertemu dengan orang, minum kopi
atau makan ringan, dan lain-lain. Agar sebuah kafe diminati pengunjung maka
kafe tersebut memerlukan interior dan suasana yang nyaman agar dapat membuat
pengunjung ingin berkunjung lagi. Kenyamanan pengunjung dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang salah satunya adalah kenyamanan tempat duduk. Apabila
sebuah kursi memiliki ukuran yang tidak sesuai dengan antropometri tubuh
manusia dapat membuat pengguna merasa tidak nyaman dan bahkan
menyebabkan rasa nyeri pada punggung bagian bawah. Untuk mencegah nyeri
punggung bawah, perlu diciptakan kursi ergonomis yang sesuai antropometri
badan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ukuran dan bentuk kursi dapat
mempengaruhi kelengkungan tulang belakang.

Duduk dalam jangka waktu lama dapat menaikkan beban yang harus
ditopang tulang belakang sebelah bawah. Beban yang ditopang oleh tulang
belakang pada waktu duduk lebih besar daripada yang harus ditopang pada waktu
berdiri sehingga ketika kita duduk dalam jangka waktu yang lama kita
memerlukan kursi dengan ukuran yang sesuai dengan antropometri tubuh manusia
agar selain membuat kita merasa nyaman, juga untuk mencegah nyeri pada
punggung bagian bawah.

Oleh karena itu, bagi tempat umum seperti kafe di mana banyak
pengunjung yang datang untuk bekerja, meeting, atau mengobrol dalam jangka
waktu yang lama, kursi yang nyaman dan memiliki ukuran yang sesuai dengan
antropometri tubuh manusia sangatlah penting karena kafe sebagai sebuah bisnis
harus dapat membuat pengunjung merasa nyaman.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengatasi masalah postur


tubuh ketika duduk yang salah satunya adalah dengan metode RULA. Metode

4
RULA (Rapid Upper Limb Assesment) adalah sebuah metode untuk menilai
postur, gaya, dan gerakan suatu aktivitas kerja yang berkaitan dengan penggunaan
anggota tubuh bagian atas (upper limb). Metode ini menggunakan diagram postur
tubuh dan tabel penilaian untuk memberikan evaluasi terhadap faktor resiko yang
akan dialami oleh seseorang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana analisis postur tubuh anggota kelompok ketika duduk di kursi cafe
dengan menggunakan metode RULA?
2 Bagaimana rekomendasi perbaikan postur tubuh yang aman bagi anggota
kelompok?
3 Bagaimana perancangan ulang kursi cafe yang nyaman untuk karyawan yang
disesuaikan dengan data antropometri anggota kelompok?

3.2 Tujuan
1. Menganalisa postur tubuh anggota kelompok menggunakan metode
RULA.
2. Memberikan masukan postur tubuh yang aman pada anggota kelompok.
3. Merancang ulang kursi cafe yang nyaman untuk anggota kelompok.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Rapid Upper Limb Assessment (RULA)


Rapid Upper Limb Assessment (RULA) merupakan suatu metode
penelitian untuk menginvestigasi gangguan pada anggota badan bagian atas.
Metode ini dirancang oleh Lynn Mc Atamney dan Nigel Corlett (1993) yang
menyediakan sebuah perhitungan tingkatan beban muskuluskeletal di dalam
sebuah pekerjaan yang memiliki resiko pada bagian tubuh dari perut hingga leher
atau anggota badan bagian atas.

Metode ini tidak membutuhkan peralatan spesial dalam penetapan


penilaian postur leher, punggung, dan lengan atas. Setiap pergerakan di beri skor
yang telah ditetapkan. RULA dikembangkan sebagai suatu metode untuk
mendeteksi postur kerja yang merupakan faktor resiko. Metode didesain untuk
menilai para pekerja dan mengetahui beban musculoskletal yang kemungkinan
menimbulkan gangguan pada anggota badan atas.

Metode ini menggunakan diagram dari postur tubuh dan tiga tabel skor
dalam menetapkan evaluasi faktor resiko. Faktor resiko yang telah diinvestigasi
dijelaskan oleh McPhee sebagai faktor beban eksternal yaitu :

1. Jumlah pergerakan
2. Kerja otot static
3. Tenaga/kekuatan
4. Penentuan postur kerja oleh peralatan
5. Waktu kerja tanpa istirahat.

6
Dalam usaha untuk penilaian 4 faktor beban eksternal (jumlah gerakan,
kerja otot statis, tenaga kekuatan dan postur), RULA dikembangkan untuk (Mc
Atamney dan Corlett, 1993):

1. Memberikan sebuah metode penyaringan suatu populasi ketja dengan


cepat, yang berhubungan dengan kerja yang beresiko yang
menyebabkan gangguan pada anggota badan bagian atas.
2. Mengidentifikasi usaha otot yang berhubungan dengan postur kerja,
penggunaan tenaga dan kerja yang berulang-ulang yang dapat
menimbulkan kelelahan otot.
3. Memberikan hasil yang dapat digabungkan dengan sebuah metode
penilaian ergonomi yaitu epidomiologi, fisik, mental, lingkungan dan
faktor organisasi.

Pengembangan dari RULA terdiri atas tiga tahapan yaitu :

1. Mengidentifikasi postur kerja


2. Sistem pemberian skor
3. Skala level tindakan yang menyediakan sebuah pedoman pada tingkat
resiko yang ada dan dibutuhkan untuk mendorong penilaian yang melebihi
detail berkaitan dengan analisis yang yang didapat.

Ada empat hal yang menjadi aplikasi utama dari RULA, yaitu untuk :

1. Mengukur resiko muskuluskeletal, biasanya sebagai bagian dari perbaikan


yang lebih luas dari ergonomi.
2. Membandingkan beban muskuluskeletal antara rancangan stasiun kerja
yang sekarang dengan yang telah dimodifikasi.
3. Mengevaluasi keluaran misalnya produktivitas atau kesesuaian
penggunaan peralatan.
4. Melatih pekerja tentang beban muskuluskeletal yang diakibatkan
perbedaan postur kerja.

Dalam mempermudah penilaian postur tubuh, maka tubuh dibagi atas 2 segmen
grup yaitu grup A dan grup B.

7
2.1.1 Penilaian Postur Tubuh Grup A
Postur tubuh grup A terdiri atas lengan atas (upper arm), lengan bawah
(lower arm), pergelangan tangan (wrist) dan putaran pergelangan tangan (wrist
twist).

8
Tabel Penilaian Postur Tubuh Grup A

2.1.2 Penilaian Postur Tubuh Grup B


Postur tubuh grup B terdiri atas leher (neck), batang tubuh (trunk), dan
kaki (legs).

9
Tabel Penilaian Postur Tubuh Grup B

 Penambahan Skor Aktivitas

Setelah diperoleh hasil skor untuk postur tubuh grup A dan hasil skor untuk
postur tubuh grup B, maka hasil skor tersebut ditambahkan dengan skor aktivitas.

10
Penambahan skor aktivitas tersebut berdasarkan kategori yang dapat dilihat pada
tabel dibawah ini

Tabel Skor Aktivitas

Aktivitas Skor Keterangan


Postur Statik +1 Satu atau lebih bagian tubuh statis/diam
Tindakan dilakukan berulang-ulang lebih
Pengulangan +1
dari 4 kali per menit

 Penambahan Skor Beban

 Lembar Penilaian RULA

11
 Penilaian akhir RULA

 Kriteria Hasil Penilaian RULA


12
Tabel Kategori Tindakan RULA

Kategori
Level Resiko Tindakan
Tindakan
1–2 Minimum Aman
Diperlukan beberapa
3–4 Kecil
waktu ke depan
Tindakan dalam
5–6 Sedang
waktu dekat
Tindakan sekarang
7 Tinggi
juga

BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

13
3.1 Analisis Postur Tubuh

Postur tubuh anggota kelompok ketika duduk di kursi tersebut sangat berisiko
sakit pada tulang punggung, karena tidak ada sandaran punggung pada kursi
tersebut.

 Postur tubuh Grup A


1. Postur tubuh bagian lengan atas (Upper Arm)
Postur tubuh lengan atas membentuk sudut 45º (45º - 90º) diberi skor = 3
2. Postur tubuh bagian lengan bawah (Lower Arm)
Postur tubuh lengan bawah membentuk sudut 95º (60º - 100º) diberi skor =
1
3. Postur tubuh bagian pergelangan tangan (Wrist)
Postur tubuh bagian pergelangan tangan membentuk sudut 0º-15º (5º)
diberi skor = 2
4. Postur tubuh bagian putaran pergelangan tangan (wrist twist)
Postur tubuh bagian putaran pergelangan tangan berada di dekat putaran,
diberi skor = 2

Tabel Penilaian Postur Tubuh Grup A

Wrist

14
1 2 3 4
Upper Lower
Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist Wrist Twist
Arm Arm
1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 2 2 2 2 3 3 3
2 2 2 2 2 3 3 3 3
1
3 2 3 2 3 3 3 4 4
1 2 2 2 3 3 3 4 4
2 2 2 2 3 3 3 4 4
2
3 2 3 3 3 3 4 4 5
1 2 3 3 3 4 4 5 5
2 2 3 3 3 4 4 5 5
3
3 2 3 3 4 4 4 5 5
1 3 4 4 4 4 4 5 5
2 3 4 4 4 4 4 5 5
4
3 3 4 4 5 5 5 6 6
1 5 5 5 5 5 6 6 7
2 5 6 6 6 6 7 7 7
5
3 6 6 6 7 7 7 7 8
1 7 7 7 7 7 8 8 9
2 7 8 8 8 8 9 9 9
6
3 9 9 9 9 9 9 9 9

Jadi bedasarkan tabel pada penilaian postur tubuh Grup A, maka total skor
yang didapatkan pada postur tubuh adalah 3.

5. Skor Aktifitas
Aktifitas karyawan tergolong statis, skor = +1
6. Skor Beban
Skor Beban < 2 kg = 0

15
Jadi total skor Grup A adalah 3+1= 4.

 Postur tubuh Grup B


1. Postur tubuh bagian leher (Neck)
Postur kerja bagian leher membentuk sudut 10°- 20° (10°) = 2
2. Postur tubuh bagian batang tubuh
Postur kerja bagian batang tubuh membentuk sudut 20° = 3
3. Postur tubuh bagian kaki
Postur tubuh bagian kaki seimbang = 1

Trunk Postur Score


1 2 3 4 5 6

Neck Legs Legs Legs Legs Legs Legs


1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 7
2 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 7
3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7
4 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8
5 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8
6 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9
Tabel Penilaian Postur Tubuh Grup B

Jadi bedasarkan tabel pada penilaian postur tubuh Grup B, maka total skor
yang didapatkan pada postur tubuh adalah 4.

4. Skor aktivitas, aktifitas yang dilakukan statis = +1


5. Skor beban, beban < 2 kg = 0

Jadi total skor grup B adalah 4+1=5

16
 Lembar Penilaian RULA

Tabel A

Upper Arm
3
Posture
Lower Arm
score A
1 Muscle Force Score C
3 + + =
Wirst 1 0 4
2
Wrist Twist
2
Grand Score

5
Tabel B

Neck
Posture
2
score B
Trunk Muscle Force Score D
4 + 1 + =
3 0 5
Legs
1

17
Tabel Grand Total Score Table C

Score C Score D (neck, trunk, legs)


(Upper 5
1 2 3 4 6 7+
Limb)
1 1 2 3 3 4 5 5
2 2 2 3 4 4 5 5
3 3 3 3 4 4 5 6
4 3 3 3 4 5 6 6
5 4 4 4 5 6 7 7
6 4 4 5 6 6 7 7
7 5 5 6 6 7 7 7
8 5 5 6 7 7 7 7

Jadi skor akhir postur tubuh adalah 5.

3.2 Hasil Analisis Menggunakan Metode RULA


Berdasarkan skor akhir postur tubuh termasuk dalam kategori level 3 atau
kategori sedang dan tindakan perbaikan akan dilakukan dalam waktu dekat.

3.3 Pengumpulan Data


Untuk perancangan ulang pada kursi cafe, ukuran kursi diukur dari data
antropometri anggota kelmpok.
Tabel Data Antropometri Anggota Kelompok

STANDAR
NO. DIMENSI MEAN P5 P95
T DEVIASI
1 Lebar bahu 400 36.06 372 435
Panjang lengan
2 241.67 25.66 221.5 266.5
bawah
3 Lengan atas 286.67 15.28 272 299
Tinggi tubuh 34.64 566 620
4 600
(duduk)
5 Lebar pantat 331.67 16.07 320.5 347.5

18
6 Tinggi popliteal 452.33 37.23 415.7 478.7

7 Panjang popliteal 456.67 25.17 433 478

Tabel Penentuan Dimensi Alat Bantu


No
Spesifikasi Dimensi Tubuh Percentil Ukuran
.
1 Lebar dudukan Lebar Pantat 95 35cm
Tinggi sandaran Panjang lengan
2 95 30cm
lengan atas
Panjang sandaran Panjang lengan
3 95 27cm
lengan bawah
4 Lebar sandaran Lebar bahu 95 45cm
Tinggi sandaran Tinggi punggung
5 95 62cm
punggung (duduk)
6 Tinggi kaki kursi Tinggi popliteal 95 50cm
Kedalaman
7 Panjang popliteal 95 47,8cm
dudukan

 Gambar Perbaikan Kursi Cafe

62cm 62cm

Bahan yang digunakan adalah kayu

3.4 Analisis Perbaikan


1. Ukuran kursi menggunakan percentil 95 agar orang yang berbadan gemuk
juga nyaman menggunakannya.

19
2. Menambahkan sandaran lengan yang dapat digunakan sandaran tangan
untuk beristirahat ketika tangan terasa pegal.
3. Menambahkan sandaran punggung agar mengurangi rasa pegal dan sakit
pada area punggung ketika duduk.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

20
1. Postur tubuh anggota kelompok ketika duduk di kursi cafe skor akhir postur
tubuh yang didapat adalah 5, berdasarkan skor tersebut postur tubuh pada
anggota kelompok termasuk dalam kategori sedang, yang berarti tindakan
perbaikan akan dilakukan dalam waktu dekat.
2. Rekomendasi perbaikan postur tubuh yang aman bagi anggota kelompok
ketika duduk di kursi cafe sebaiknya tidak membungkuk karena bisa
mempengaruhi bentuk tulang punggung dan merasa cepat lelah pada bagian
pinggang.
3. Ukuran kursi cafe perbaikan diambil dari data antropometri anggota
kelompok, perancangan ulang kursi cafe dengan menambahkan sandaran
punggung dan sandaran tangan pada kursi cafe sehingga ketika terlalu lama
duduk anggota kelompok bisa bersandar pada sandaran punggung dan tangan
bisa bersandar pada sandaran lengan untuk mengurangi capek.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk penelitian selanjutnya
adalah sebagai berikut :

1. Ketika pengukuran dimensi tubuh diharapkan fokus agar tidak terjadi salah
ukur sehingga memperoleh hasil yang maksimal.
2. Untuk seseorang yang sedang duduk dalam waktu yang lama disarankan
menggunakan kursi yang nyaman agar tidak mengalami cidera otot yang
menyebabkan sakit pada anggota tubuh tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

PowerPoint Analisis Postur Kerja oleh Bapak Dr. Eko Budi Leksono, S.T., M.T.,
IPM.

https://journal.untar.ac.id/index.php/mezanin/article/download/2956/1813

21
Dina Meliana Pangaribuan : Analisa Postur Kerja Dengan Metode Rula Pada
Pegawai Bagian Pelayanan Perpustakaan USU Medan, 2010.

22

Anda mungkin juga menyukai