Oleh:
ALVI SAPUTRA
1910038120010
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Hasil studi departemen kesehatan tentang profil masalah di Indonesia tahun 2015
menunjukkan bahwa sekitar 40,5% penyakit yang diderita pekerja yang berhubungan
dengan pekerjaannya. Menurut studi yang dilakukan terhadap 9482 pekerja di 12
kabupaten/ kota di Indonesia, umumnya berupa penyakit musculoskeletal (16%),
kardiovaskuler (8%), gangguan syaraf (6%), gangguan pernafasan (3%), dan
gangguan THT (1,5%) (Sumiati, 2007).
Sejauh ini banyak penelitian yang mencoba menganalisa postur kerja misalnya
menggunakan metode (RULA) Gutierrez (1998) telah menganalisa para pekerja
bagian perakitan pada bagian pabrik elektronik dan membandingkan antara postur
kerja aktual dan postur kerja usulan. Hedge (1995) juga telah menganalisa perbedaaan
penggunaan peralatan komputer. Selain itu, Cook dan Kothiyal menganalisa pengaruh
posisi mouse untuk aktivitas otot dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb
Assessment (RULA) dan EMG (elektromiografi).
Dalam jurnal berjudul A Proposed RULA for Computer Users oleh Rani Leuder
(1996) dijelaskan cara pengaplikasian metode Rapid Upper LimbAssessment (RULA),
khususnya untuk para pengguna komputer Penelitian menggunakan metode Rapid
Upper Limh Assessment (RULA) lainnya juga telah dilakukan oleh Mohammad
Pourmahabadian, Mehdi Akhayan dan Kamal Azam dalam sebuah jurnal yang
berjudul Investigation of Risk Faktors of Wark- Related Upper-Limb Muskuloskeletal
Disoders in a Pharmaceutical Industry Penelitian tersebut dilakukan pada pekerja
bagian pengepakan industri farmasi di Iran, dimana para pekerja banyak melakukan
postur kerja duduk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total skor RULA adalah 3
dan 4 yang mengindikasikan bahwa pekerjaan pengepakan pada industri farmasi di
Iran memiliki level resiko kecil dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja
beberapa waktu kedepan
Pada penelitian ini penilaian posisi kerja akan menggunakan metode Rapid
RULA, RULA merupakan suatu metode penilaian postur untuk menginvestigasi
gangguan pada anggota badan bagian atas. Metode ini menggunakan diagram dari
postur tubuh dan 3 tabel skor dalam menetapkan evaluasi faktor resiko yang telah
diinvestigasi oleh Mc Phee sebagai faktor beban eksternal yaitu jumlah gerakan, kerja
otot statik, tenaga/kekuatan, penetuan postur kerja oleh kondisi lingkungan kerja yang
sehat yaitu kondisi dimana pekerja dapat bekerja dengan rasa nyaman, aman dan
mampu berinteraksi dengan fasilitas kerjanya.
Pengembangan RULA dilakukan melalui evaluasi mengenai postur yang di
adopsi pekerja, tenaga yang dibutuhkan serta gerakan otot baik oleh operator display
maupun operator yang bekerja dalam berbagai tugas manufaktur dimana resiko yang
terkait dengan kelainan otot rangka pada tubuh bagian atas yang mungkin ada. Metode
ini menggunakan diagram-diagram dari postur tubuls dan tabel-tabel penilaian untuk
menyediakan evaluasi paparan faktor-faktor resiko. Faktor-faktor resiko yang di
jelaskan merupakan faktor beban eksternal yaitu jumlah repetisi gerakan yang
dilakukan oleh penenun di kampung adat Sijunjung yang dilakukan secara terus
menerus, pekerjaan dengan menggunakan otot statis, jumlah tenaga yang dikeluarkan,
sikap tubuh penenun saat bekerja, waktu kerja yang tanpa istirahat.
1.3.2.2 Diketahui gambaran penilaian sikap kerja pada pada sikap kerja