199- 208
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online
Perbaikan Postur Kerja pada Operator Stasiun Two for One Bawah
Menggunakan Metode Reba
ABSTRAK
Kebutuhan manusia akan pangan yang beragam membuat industri tekstil menjadi berkembang pesat di
Indonesia. Keterlibatan manusia dalam mengoperasikan sistem dan membawa WIP juga tinggi sehingga
menunjukkan adanya gejala MSDs yang dialami oleh operator. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis
keluhan operator terkait aktivitas yang dilakukan, menganalisis resiko MSDs pada operator dan merancang
usulan alat bantu yang dapat mengurangi resiko MSDs. Keluhan dari operator diukur dengan menggunakan
Kuesioner Nordic Body Map yang menunjukkan operator mengalami sakit pada area tubuh leher, lengan, dan
lutut. Untuk mengukur resiko MSDs pada operator, penulis menggunakan metode REBA yang secara
objektif dapat menyatakan resiko dari aktivitas yang dilakukan oleh operator. Hasil yang didapatkan dari
pengolahan data REBA menunjukkan adanya resiko tinggi dari pekerjaan yang dilakukan oleh operator,
sehingga penulis merancang alat bantu berupa kneeling chair yang dapat menurunkan resiko MSDs menjadi
resiko menengah yang akan terjadi pada operator.
ABSTRACT
Human needs for diverse cloth make the textile industry grow rapidly in Indonesia. Human
involvement in operating the system and carrying WIP is also high and indicating a symptoms of MSDs
experienced by the operator. The purpose of this study is to analyze operator complaints related to the
activities performed, analyze the risk of MSDs in the operator and to design the tools that can reduce the risk
of MSDs. Complaints from operators were measured using a Nordic Body Map Questionnaire and show that
operators experienced pain in the areas of the neck, arms,and knees. To measure the risk of MSDs in the
operator, the author uses the REBA method which can objectively show the risks of the activities performed
by the operator. The results obtained from REBA indicate a high risk of work performed by the operator, so
the authors design a tool named kneeling chair that can reduce the risk of MSDsbecome medium riskfor the
operator.
Corresponding Author:
Elty Sarvia,
Jurusan Teknik Industri,
Universitas Kristen Maranatha
Email: elty.sarvia@eng.maranatha.edu
Antropometri
Antropometri berarti pengukuran tubuh
manusia. Hal ini berasal dari bahasa Yunani
anthropos yang berarti manusia dan metro yang
berarti ukuran. Antropometri menurut Nurmianto
(1991) adalah satu kumpulan data numerik yang
berhubungan dengan karaktersitik fisik tubuh
manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta
penerapan dari data tersebut untuk penanganan
masalah desain.
adanya gejala sakit yang dialami operator pada lutut. Kekurangan dari kneeling chair ini adalah
bagian lengan karena diharuskan untuk belum sepenuhnya dapat menekan resiko MSD
menjangkau terlalu tinggi dan dilakukan secara secara total hingga menjadi tidak ada
repetitif sehingga sudut tubuh operator menjadi resiko/resiko menengah.
buruk untuk melakukan aktivitas tersebut.
Analisis Postur Tubuh Operator Setelah
Perancangan dan Analisis Usulan TFO Bawah
Sudut tubuh operator akan dihitung dengan
Usulan Fasilitas Fisik menggunakan aplikasi ergofellow yang nantinya
Berikut merupakan usulan fasilitas fisik akan digunakan untuk pengolahan metode REBA.
untuk mesin TFO bawah yang ditujukan untuk Hal ini dikarenakan REBA merupakan salah satu
menurunkan resiko terjadi MSDs pada operator di tools yang objektif untuk menilai kondisi aktual
stasiun terkait yang berhubungan dengan posisi yang terjadi di lapangan setelah usulan fasilitas
mengambil gulungan benang dari rak benang fisik diberikan. Identifikasi sudut tubuh akan
bawah (Skenario 1), posisi mengambil gulungan dilakukan dari aktivitas pengambilan benang pada
benang dari mesin Two For One bawah (Skenario rak sampai dengan selesai melakukan setup ke
2), posisimeletakkan WIP ke mesin Two For One mesin TFO bawah yang meliputi neck, trunk, leg,
bawah (Skenario 3), posisi melakukan setup upper arm, lower arm, dan wristposisi mengambil
(mengambil benang dari gulungan TFO bawah) gulungan benang dari rak benang bawah
(Skenario 4a), posisi melakukan setup (melilitkan (Skenario 1), posisi mengambil gulungan benang
benang pada penggulung untuk di twist) (Skenario dari mesin Two For One bawah (Skenario 2),
4b): posisimeletakkan WIP ke mesin Two For One
bawah (Skenario 3), posisi melakukan setup
(mengambil benang dari gulungan TFO bawah)
(Skenario 4a), posisi melakukan setup (melilitkan
benang pada penggulung untuk di twist) (Skenario
4b). Berikut merupakan identifikasi sudut tubuh
operator dengan menggunakan aplikasi 3DSSPP:
Tabel 5. Rangkuman Hasil Pengolahan Data REBA melakukan tindakan pencegahan lain seperti
Penilaian Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario 4a Skenario 4b melakukan rotasi pekerjaan bagi operator agar
Neck 0-20 derajat 0-20 derajat 0-20 derajat 0-20 derajat 0-20 derajat resiko cedera dapat ditekan seminimal mungkin
bagi operator dan operator dapat sepenuhnya
Trunk 0-20 derajat 0-20 derajat 0-20 derajat 0-20 derajat 0-20 derajat
bekerja dengan aman dan nyaman tanpa adanya
Bertumpu pada Bertumpu pada Bertumpu pada Bertumpu pada Bertumpu pada resiko yang memungkinkan tubuh operator
Legs
dua kaki dua kaki dua kaki dua kaki dua kaki mengalami resiko cedera.
Load < 5 kg < 5 kg < 5 kg < 5 kg < 5 kg
Upper Arm -20-20 derajat -20-20 derajat 20-45 derajat 20-45 derajat 20-45 derajat Kesimpulan dan Saran
0-60 derajat atau 0-60 derajat atau 0-60 derajat atau
Kesimpulan
Lower Arm lebih dari 100 60-100 derajat 60-100 derajat lebih dari 100 lebih dari 100 1. Berdasarkan analisis metode REBA (Rapid
derajat derajat derajat Entire Body Assesment) pada skenario posisi
Antara 15 mengambil gulungan benang dari rak benang
Antara 15 derajat Antara 15 derajat Antara 15 derajat Antara 15 derajat bawah (Skenario 1), posisi mengambil
derajat ke atas
Wrist ke atas dan 15 ke atas dan 15 ke atas dan 15 ke atas dan 15 gulungan benang dari mesin Two For One
dan 15 derajat ke bawah (Skenario 2), posisi meletakkan WIP
derajat ke bawah derajat ke bawah derajat ke bawah derajat ke bawah
bawah ke mesin Two For One bawah (Skenario 3),
Coupling Poor Poor Poor Poor Poor posisi melakukan setup (mengambil benang
Activity Repeated Repeated Repeated Repeated Repeated dari gulungan TFO bawah) (Skenario 4a),
posisi melakukan setup (melilitkan benang
Hasil Score REBA 3 4 4 4 4
pada penggulung untuk di twist) (Skenario
Resiko Rendah Menengah Menengah Menengah Menengah 4b) memiliki resiko tinggi.
Perbaikan perlu Perbaikan perlu Perbaikan perlu Perbaikan perlu Perbaikan perlu 2. Untuk mengurangi tingkat resiko cedera pada
Tindakan
dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan pekerja, peneliti mengusulkan kneeling chair
yang membantu operator dalam
pekerjaannya. Peneliti mengusulkan
Pembahasan penggunaan pijakan kaki yang disesuaikan
dengan kondisi TFO atas untuk membantu
Pengolahan data menggunakan metode operator pada saat setup di TFO bagian
REBA untuk aktivitas yang dilakukan poleh bawah.
operator menggunakan input dari hasil identifikasi 3. Hasil score dari REBA usulan mengalami
sudut yang telah dilakukan dan dilakukan input penurunan resiko cedera menjadi resiko
pada bagian neck, trunk, leg, memilih berat beban menengah, yang menunjukkan bahwa
yang diangkat operator saat itu, sudut dari upper pemberian kneeling chair mampu
arm, lower arm, dan wrist, pegangan operator saat menurunkan resiko cedera pada operator.
melakukan aktivitas, dan jenis pekerjaan yang
dilakukan. Lalu hasil akan dihitung dan didapat Saran
resiko cedera untuk setiap skenario yang ada Mengimplementasikan usulan fasilitas
berada pada resiko tinggi dan perlu dilakukan fisik agar operator dapat bekerja dengan aman dan
investigasi serta mengimplementasikan nyaman serta terhindar dari resiko MSDs.
perubahan.
Dari hasil REBA tersebut, lalu diusulkan Daftar Pustaka
penerapan usulan berupa penggunaan kneeling [1] Iridiastadi, Hardianto,; “Ergonomi : Suatu
chair untuk operator ketika melakukan Pengantar”, PT Remaja Rosdakarya Offset,
aktivitasnnya pada setiap skenario yang ada Hasil 2014.
dari penerapan usulan terhadap kondisi pekerjaan [2] Nurmianto, Eko.; “Ergonomi : Konsep Dasar
yang dialami oleh operator menghasilkan dan Aplikasinya” ITS Surabaya, 2004.
perolehan nilai REBA yang lebih kecil dengan [3] https://ukhtymj.wordpress.com/2013/10/03/bi
resiko menengah dan mungkin diperlukan omekanika-kerja/Diakses: 11 Juni 2017
perubahan. Implikasi dari penerapan usulan [4] http://digilib.unimus.ac.idDiakses:11 Juni
terhadap operator dapat menurunkan resiko 2017
cedera meskipun resiko cedera belum sepenuhnya [5] https://en.wikipedia.org/wiki/Kneeling_chair
teratasi dan hilang. Perusahaan perlu memerlukan Diakses: 7 Agustus 2017
tindakan lanjut karena usulan yang
diberikan belum sepenuhnya menghilangkan
resiko cedera sehingga perusahaan dapat