PENDAHULUAN
Diperlukan tindakan
80% s.d < 100%
segera
Tidak diperbolehkan
> 100%
beraktivitas
Pada bab pengumpulan data ini menjelaskan tentang data hasil pengamatan,
data hasil perhitungan waktu pengamatan dan langka kerja dari Praktikum Sistem
Kerja dan Ergonomi Modul Biomekanika.
3.1 Data Pengamatan
Berikut ini hasil data pengamatan Praktikum Perancangan Sitem Kerja dan
Ergonomi Modul Biomekanika.
Tabel 3.1 Data Hasil Pengamatan
Jarak
30 meter 40 meter
Waktu Sudut Elevasi
7 Derajat 12 Derajat 7 Derajat 12 Derajat
Kerja Istirahat Kerja Istirahat Kerja Istirahat Kerja Istirahat
1 Menit 105 96 132 103 119 79 121 96
2 Menit 16 31 6 26
3.2 Langkah Kerja
Berikut ini adalah langkah kerja dari Praktikum Perancangan Sistem Kerja
dan Ergonomi modul Biomekanika:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menentukan kecepatan dan jarak yang telah ditentukan.
3. Menyiapkan alat tulis dan kertas untuk mencatat hasil pengukuran.
4. Selanjutnya, melakukan praktikum dengan menggunakan alat treatmill.
Pertama dengan sudut 7° dan yang kedua dengan susdut 12°.
5. Menetukan denyut jantung setelah berlari diatas treatmill.
6. Mencatat hasil denyut nadi saat berlari dan istirahat.
BAB 4
PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini akan membahas tentang pengolahan data dan analisis data dari
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi modul Biomekanika
4.1 Pengolahan Data
Berikut adalah pengolahan data dari Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan
Ergonomi modul Biomekanika.
4.1.1 Cardiovasculair Load
Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Percobaan pertama
Waktu = 1 menit
Sudut = 7derajat
Jarak = 30 meter
Denyut nadi istirahat = 96
Denyut nadi kerja = 105
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL =( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
105−96
=( )x 100%
201−96
9
=( )x 100%
105
= 0,09 x 100%
= 9%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 9%. CVL
tersebut dibawah 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak diperlukan
perbaikan pada metode kerja tersebut.
2. Percobaan kedua
Waktu = 1 menit
Sudut = 12 derajat
Jarak = 30 meter
Denyut nadi istirahat = 103
Denyut nadi kerja = 132
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
132−103
=( )x 100%
201−103
29
=( )x 100%
98
= 0,30 x 100%
= 30%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 30%. CVL
tersebut sama dengan 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak
diperlukan perbaikan pada metode kerja tersebut.
3. Percobaan ketiga
Waktu = 1 menit
Sudut = 7 derajat
Jarak = 40 meter
Denyut nadi istirahat = 79
Denyut nadi kerja = 119
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
119−79
=( )x 100%
201−79
40
=( )x 100%
122
= 0,33 x 100%
= 33%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 33%. CVL
tersebut diatas 30% yang berarti terjadi kelelahan, maka diperlukan perbaikan pada
metode kerja tersebut.
4. Perhitungan keempat
Waktu = 1 menit
Sudut = 12 derajat
Jarak = 40 meter
Denyut nadi istirahat = 96
Denyut nadi kerja = 121
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
121−96
=( )x 100%
201−96
25
=( )x 100%
105
= 0,24 x 100%
= 24%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 24%. CVL
tersebut dibawah 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak diperlukan
perbaikan pada metode kerja tersebut.
5. Perhitungan kelima
Waktu = 2 menit
Sudut = 7 derajat
Jarak = 30 meter
Denyut nadi istirahat = 96
Denyut nadi kerja = 112
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
112−96
=( )x 100%
201−96
16
=( )x 100%
105
= 0,15 x 100%
= 15%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 15%. CVL
tersebut dibawah 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak diperlukan
perbaikan pada metode kerja tersebut.
6. Perhitungan keenam
Waktu = 2 menit
Sudut = 12 derajat
Jarak = 30 meter
Denyut nadi istirahat = 99
Denyut nadi kerja = 130
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
130−99
=( )x 100%
201−99
31
=( )x 100%
102
= 0,30 x 100%
= 30%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 30%. CVL
tersebut sama dengan 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak
diperlukan perbaikan pada metode kerja tersebut.
7. Perhitungan ketujuh
Waktu = 2 menit
Sudut = 7 derajat
Jarak = 40 meter
Denyut nadi istirahat = 111
Denyut nadi kerja = 117
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
117−111
=( )x 100%
201−111
6
= ( )x 100%
90
= 0,07 x 100%
= 7%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 7%. CVL
tersebut dibawah 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak diperlukan
perbaikan pada metode kerja tersebut.
8. Perhitungan kedelapan
Waktu = 2 menit
Sudut = 12 derajat
Jarak = 40 meter
Denyut nadi istirahat = 101
Denyut nadi kerja = 127
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
127−101
=( )x 100%
201−101
26
=( )x 100%
100
= 0,26 x 100%
= 26%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 26%. CVL
tersebut dibawah 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak diperlukan
perbaikan pada metode kerja tersebut.
4.2 Uji Linier Regression dengan Menggunakan Software SPSS
Berikut adalah uji linier regression dari praktikum Perancangan Sistem Kerja
dan Ergonomi modul Biomekanika dengan menggunakan software SPSS.
4.2.1 Langkah Kerja Menggunakan Software SPSS
Berikut adalah langkah kerja dengan menggunakan software SPSS dari
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi modul Biomekanika sebagai
berikut:
1. Buka aplikasi SPSS dengan cara klik pada icon SPSS seperti pada gambar
4.1.
Pada bab ini akan membahas tentang kesimpulan dan saran dari Praktikum
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi modul Biomekanika.
5.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah hasil kesimpulan dari kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam analisa kelompok kami pada praktikum biomekanika ini faktor
fisiologis yang mempengauhi performansi kerja seseorang adalah ditentukan
oleh kecepatan denyut jantung dan pernafasan. Konsumsi energi pada
pekerjaan fisik dimulai dan akan bertambah atau berkurang sesuai dengan
beban kerja yang diberikan jika beban kerja yang di berikan cukup besar maka
akan mempengaruhi kecepatan denyut jantung dan pernafasan.Sedangkan
faktor lingkungan yang mempengaruhi performansi seseorang adalah suhu
yang lembab dalam ruangan praktikum maka akan bertambahnya keringat
keluar dan energi semakin bertambah.
2. Kondisi optimum didapatkan dari faktor - faktor fisiologis dan lingkungan,
jika fisiologis kita stabil dalam konsumsi energi yang kita keluarkan sedikit
maka akan didapatkan kondisi yang optimum dan sedangkan jika kondisi
lingkungan kita nyaman akan membuat pekerjaan kita menjadi cepat selesai.
3. Pengukuran konsumsi energi tidak hanya tergantung pada jumlah kalori yang
dikonsumsi, akan tetapi juga bergantung pada jumlah otot yang terlibat pada
pembebanan otot statis. Sejumlah konsumsi energi tertentu akan lebih berat
jika hanya ditunjang oleh sejumlah kecil otot relatif terhadap sejumlah besar
otot. Astrand dan Christensen meneliti pengeluaran energi dari tingkat denyut
jantung dan menemukan adanya hubungan langsung antara keduanya.
Tingkat denyut jantung per menit dapat digunakan untuk menghitung
pengeluaran energi. Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa kecepatan
denyut jantung dan pernapasan dipengaruhi oleh tekanan fisiologis.
4. Dalam praktikum beomekanika kali ini kami dapat menngenal bahwa
treadmill bukan hanya alat untuk olahraga statis saja treadmill juga sebagai
media yang digunakan untuk pengukuran denyut jantung.
5.2 Saran
Dalam kegiatan praktikum dan perancangan sistem kerja dan ergonomi
modul Biomekanikan. Sebaiknya alat – alat yang digunakan pada praktikum modul
biomekanikan jauh lebih lengkap lagi agar tidak terjadi saling menunggu antara
kelompok lain.
DAFTAR PUSTAKA