Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan membahas tentang pendahuluan pada Praktikum


Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi modul Biomekanika.
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan definisi biomekanika merupakan ilmu yang menggunakan
hukum - hukum fisika dan konsep konsep mekanika untuk mendeskripsikan
gerakan dan gaya pada berbagai macam bagian tubuh ketika melakukan aktivitas.
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem
biologi.Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan
dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan
hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam praktiknya biomekanika mempelajari
kekuatan, ketahanan, dan ketelitian manusia dalam melakukan kerjanya.
Biomekanika juga mengkaji hubungan pekerja dengan perlengkapan kerjanya,
lingkungan kerja dan sebagainya.
Prinsip kerja dari biomekanika pada dasarnya adalah agar kita dapat
mengetahui sebarapa besar kekuatan atau kemampuan serta ketelitian yang dimiliki
seseorang dalam melakukan aktifitas kerjanya. Dengan adanya penjelasan tersebut,
pemahaman akan biomekanika sangatlah perlu untuk kita pelajari demi
terciptannya suatu sistem kerja serta kesehatan maupun tingkat efisiensi yang baik.
Faktor ini sangat berhungan dengan pekerjaan yang bersifat material, seperti
pekerjaan yang berhungungan dengan otot tubuh secara langsung, walaupun
kemajuan teknologi cukup membantu dalam membantu aktivitas manusia dalam
melakukan pekerjaannya, namun tetap saja ada banyak pekerjaan manusia yang
tetap menggunakan otot manusia secara langsung sehingga pekerjaan harus
dilakukan secara langsung oleh manusia.
Pengukuran dan pengumpulan data untuk laporan biomekanika melakukan
pengukuran denyut jantung saat melakukan aktivitas lari di atas treatmill, dilakukan
di labolatorium teknik industri oleh praktikan mahasiswa teknik industri dengan
banyak sampel 1 menit dan 2 menit dengan jarak 30 meter dan 40 meter dengan
sudut elevasi 7 derajat dan 12 derajat berlari di atas treatmill.
1.2 Tujuan Praktikum
Berikut merupakan tujuan dari praktikum Perancangan Sistem Kerja dan
Ergonomi modul Biomekanika.
1. Memahami adanya suatu kondisi optimum adanya suatu kondisi optimum dan
melakukan suatu aktivitas kerja.
2. Mahasiswa dapat melakukan salah satu teknik pengukuran aktivitas saat
kerja, yaitu pengukuran konsumsi energi dalam suatu kerja.
3. Mahasiswa mampu menganilisa adanya faktor – faktor fisiologis dan
lingkungan yang mempengaruhi performasi kerja seseorang.
4. Mahasiswa dapat mengenal alat – alat yang bisa digunakan dalam penelitian
ergonomi khususnya dalam analisis performansi kerja.
1.3 Fungsi Alat dan Bahan
Berikut merupakan alat dan bahan beserta fungsinya yang digunakan dalam
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi modul Biomekanika.
Alat yang digunakan :
1. Treatmill, digunakan untuk pengukuran denyut jantung.
Bahan yang digunakan :
2. Manusia, sebagai media yang dikur denyut nadinya.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Pengertian Biomekanika


Menurut Siska (2015), biomekanika merupakan bidang kajian ergonomi yang
berhubungan dengan mekanisme pergerakan tubuh dalam melakukan suatu
pekerjaan atau aktivitas. Biomekanika kerja berkaitan dengan interaksi fisik antara
pekerja dengan mesin, material dan peralatan, yang bertujuan untuk meminimalkan
keluhan atau kelelahan pada system kerangka otot sehingga produktivitas kerja
dapat mengalami peningkatan. Biomekanika kerja merupakan studi mengenai
interaksi pekerja dengan peralatan, mesin dan material sehingga pekerja dapat
meningkatkan performansinya dan sisi lain dapat meminimalkan resiko cidera
kerja.
Menurut Putra (2020), biomekanika menggunakan hukum-hukum mengenai
konsep fisik dan Teknik untukmenggambarkan gerakan yang dialami oleh bagian-
bagian tubuh yang beragam dan aksi gaya pada bagian bagian tubuh tersebut selama
melakukan aktivitas harian normal. Dilihat dari defenisi tersebut, biomekanika
adalah aktifitas multi disipliner. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi
biomekanika yaitu:
1. Umur, Jenis kelamin, suku bangsa.
2. Sikap kerja.
3. Jenis kerja.
2.2 Sistem Cardiovascular
Menurut Fauziyyah (2022), sistem kardiovaskular adalah kumpulan organ
yang < 200 mg / dL, tekanan darah yang tidak diobati < 120 / < 80 mm Hg, dan
glukosa darah puasa < 100 mg / dL).
Menurut penelitian Severine Sabia, nilai kesehatan sistem kardiovaskular
dikategorikan dengan baik jika (nilai 12 -14), sedang jika (nilai 7 - 11), dan buruk
jika (0 - 6).
Menurut Putra (2020), penilaian klasifikasi tingkatan beban kerja tidak
langsung dapat ditentukan dari prosentase beban kardiovaskular (%CVL). Nilai
%CVL dihitung dari tingkatan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan
denyut nadi kerja yangdibandingkan dengan denyut nadi maksimum, dengan rumus
sebagai berikut:
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
% CVL = ( )x 100% ............. (1)
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat

Sumber: Putra, 2020


Di mana perhitungan denyut nadi maksimum adalah sebagai berikut:
Laki-laki = 220 – umur
Wanita = 200 – umur

Klasifikasi beban kerja berdasarkan %CVL telah ditetapkan sebagai


berikut:
Rentang Klasifikasi

< 30% Tidak terjadi kelelahan

30% s.d < 60% Diperlukan Perbaikan

60% s.d < 80% Kerja dalam waktu singkat

Diperlukan tindakan
80% s.d < 100%
segera

Tidak diperbolehkan
> 100%
beraktivitas

2.3 Pengukuran Cardiovascular Strain


Menurut Rahayu (2020), pengukuran denyut nadi kerja adalah salah satu cara
untuk mengetahui beban kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan cara, merasakan
denyut nadi yang ada pada arteri radial pada pergelangan tangan. Selain itu,
pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan suatu metode cardiovascular
strain. Salah satu peralatan yang dapat digunakan untuk mengukur denyut nadi
adalah telemetri dengan menggunakan rangsangan dari Electro Cardio Graph
(ECG). Apabila peralatan untuk menilai tersebut tidak tersedia, maka dapat dicatat
secara manual memakai stopwatch dengan metode 10 denyut. Dengan metode
tersebut dapat dihitung denyut nadi sebagai berikut:
10 denyut
Denyut nadi (nadi/menit) = x 60 ......................................... (2)
waktu perhitungan
Sumber: Rahayu, 2020
2.4 Aplikasi Keilmuan Biomekanika
Menurut Saputra (2021), metode biomekanika kerja dapat digunakan apabila
terdapat aktivitas pekerjaan yang dilakukan secara manual, apabila beban kerja
melebihi dari sebuah kapasitas kekuatan pekerja, baik dalam posisi postur tubuh
pekerja yang tidak tepat sehingga menimbulkan cedera otot, serta keluhan yang
dirasakan pekerja setelah melakukan aktivitas pekerjaan. Tujuan dari aplikasi
keilmuan biomekanika yaitu dapat mengmbangka kemampuan aktivitas pekerja.
Adapaun factor yang terlibat dalam pekerjaan yaitu faktor individual dan dan faktor
situasional.
2.5 Regresi Linier
Menurut Putra (2020), regresi linier adalah analisis untuk mengetahui
pengaruh atau hubungan secara linear antara variabel independen terhadap variabel
dependen dan untuk memprediksi atau meramalkan suatu nilai variabel dependen
berdasarkan variabel independen. Analisis regresi linier sederhana yaitu
menganalisis hubungan linier antara 1 variabel independen dengan satu variabel
dependen. Rumus persamaan umum garis regresi untuk regresi linier sederhana:
Y = K + AX1 + AX2 + AX3 ..................................................................................(3)
Keterangan:
Y = Nilai Regresi
K = Konstanta
A = Variabel bebas
BAB 3
PENGUKURAN DATA

Pada bab pengumpulan data ini menjelaskan tentang data hasil pengamatan,
data hasil perhitungan waktu pengamatan dan langka kerja dari Praktikum Sistem
Kerja dan Ergonomi Modul Biomekanika.
3.1 Data Pengamatan
Berikut ini hasil data pengamatan Praktikum Perancangan Sitem Kerja dan
Ergonomi Modul Biomekanika.
Tabel 3.1 Data Hasil Pengamatan
Jarak
30 meter 40 meter
Waktu Sudut Elevasi
7 Derajat 12 Derajat 7 Derajat 12 Derajat
Kerja Istirahat Kerja Istirahat Kerja Istirahat Kerja Istirahat
1 Menit 105 96 132 103 119 79 121 96

2 Menit 112 96 130 99 117 111 127 101


Dari hasil praktikum pengamatan yang sudah dimasukkan ke dalam software
regresi linier, perhitungan SPSS dapat dilihat pada tabel 3.2 pada Praktikum
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi modul Biomekanika.
Jarak
30 Meter 40 Meter
Waktu Sudut Elevasi
7 Derajat 12 Derajat 7 Derajat 12 Derajat
Energi Energi Energi Energi
1 Menit 9 29 40 25

2 Menit 16 31 6 26
3.2 Langkah Kerja
Berikut ini adalah langkah kerja dari Praktikum Perancangan Sistem Kerja
dan Ergonomi modul Biomekanika:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menentukan kecepatan dan jarak yang telah ditentukan.
3. Menyiapkan alat tulis dan kertas untuk mencatat hasil pengukuran.
4. Selanjutnya, melakukan praktikum dengan menggunakan alat treatmill.
Pertama dengan sudut 7° dan yang kedua dengan susdut 12°.
5. Menetukan denyut jantung setelah berlari diatas treatmill.
6. Mencatat hasil denyut nadi saat berlari dan istirahat.
BAB 4
PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini akan membahas tentang pengolahan data dan analisis data dari
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi modul Biomekanika
4.1 Pengolahan Data
Berikut adalah pengolahan data dari Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan
Ergonomi modul Biomekanika.
4.1.1 Cardiovasculair Load
Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Percobaan pertama
Waktu = 1 menit
Sudut = 7derajat
Jarak = 30 meter
Denyut nadi istirahat = 96
Denyut nadi kerja = 105
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL =( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
105−96
=( )x 100%
201−96
9
=( )x 100%
105

= 0,09 x 100%
= 9%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 9%. CVL
tersebut dibawah 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak diperlukan
perbaikan pada metode kerja tersebut.
2. Percobaan kedua
Waktu = 1 menit
Sudut = 12 derajat
Jarak = 30 meter
Denyut nadi istirahat = 103
Denyut nadi kerja = 132
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
132−103
=( )x 100%
201−103
29
=( )x 100%
98

= 0,30 x 100%
= 30%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 30%. CVL
tersebut sama dengan 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak
diperlukan perbaikan pada metode kerja tersebut.
3. Percobaan ketiga
Waktu = 1 menit
Sudut = 7 derajat
Jarak = 40 meter
Denyut nadi istirahat = 79
Denyut nadi kerja = 119
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
119−79
=( )x 100%
201−79
40
=( )x 100%
122
= 0,33 x 100%
= 33%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 33%. CVL
tersebut diatas 30% yang berarti terjadi kelelahan, maka diperlukan perbaikan pada
metode kerja tersebut.
4. Perhitungan keempat
Waktu = 1 menit
Sudut = 12 derajat
Jarak = 40 meter
Denyut nadi istirahat = 96
Denyut nadi kerja = 121
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
121−96
=( )x 100%
201−96
25
=( )x 100%
105

= 0,24 x 100%
= 24%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 24%. CVL
tersebut dibawah 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak diperlukan
perbaikan pada metode kerja tersebut.
5. Perhitungan kelima
Waktu = 2 menit
Sudut = 7 derajat
Jarak = 30 meter
Denyut nadi istirahat = 96
Denyut nadi kerja = 112
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
112−96
=( )x 100%
201−96
16
=( )x 100%
105

= 0,15 x 100%
= 15%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 15%. CVL
tersebut dibawah 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak diperlukan
perbaikan pada metode kerja tersebut.
6. Perhitungan keenam
Waktu = 2 menit
Sudut = 12 derajat
Jarak = 30 meter
Denyut nadi istirahat = 99
Denyut nadi kerja = 130
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
130−99
=( )x 100%
201−99
31
=( )x 100%
102

= 0,30 x 100%
= 30%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 30%. CVL
tersebut sama dengan 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak
diperlukan perbaikan pada metode kerja tersebut.
7. Perhitungan ketujuh
Waktu = 2 menit
Sudut = 7 derajat
Jarak = 40 meter
Denyut nadi istirahat = 111
Denyut nadi kerja = 117
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
117−111
=( )x 100%
201−111
6
= ( )x 100%
90

= 0,07 x 100%
= 7%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 7%. CVL
tersebut dibawah 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak diperlukan
perbaikan pada metode kerja tersebut.
8. Perhitungan kedelapan
Waktu = 2 menit
Sudut = 12 derajat
Jarak = 40 meter
Denyut nadi istirahat = 101
Denyut nadi kerja = 127
Umur operator = 19
Berat badan operator = 80
Denyut nadi maksimum = 220 – 19
= 201
Denyut Nadi Kerja−Denyut Nadi Istirahat
CVL = ( )x 100%
Denyut Nadi Maksimum−Denyut Nadi Istirahat
127−101
=( )x 100%
201−101
26
=( )x 100%
100

= 0,26 x 100%
= 26%
Dari hasil perhitungan percobaan pertama menunjukkan CLV = 26%. CVL
tersebut dibawah 30% yang berarti tidak terjadi kelelahan, maka tidak diperlukan
perbaikan pada metode kerja tersebut.
4.2 Uji Linier Regression dengan Menggunakan Software SPSS
Berikut adalah uji linier regression dari praktikum Perancangan Sistem Kerja
dan Ergonomi modul Biomekanika dengan menggunakan software SPSS.
4.2.1 Langkah Kerja Menggunakan Software SPSS
Berikut adalah langkah kerja dengan menggunakan software SPSS dari
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi modul Biomekanika sebagai
berikut:
1. Buka aplikasi SPSS dengan cara klik pada icon SPSS seperti pada gambar
4.1.

Gambar 4.1 Icon SPSS


2. Selanjutnya, akan muncul tampilan lembar kerja SPSS seperti pada gambar
4.2.

Gambar 4.2 Tampilan Lembar Kerja SPSS


3. Klik variable view dan masukkan variabel waktu, jarak, sudut elevasi dan
denyut nadi seperti pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Input Variabel pada Variable View.


4. Klik data view, kemudian masukkan seluruh data seperti pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Input Data pada Data View.


5. Kemudian, klik analyze lalu pilih regression dan pilih linear seperti pada
gambar 4.5.

Gambar 4.5 Linear Regression.


6. Masukkan denyut nadi ke dependent dan masukkan waktu, jarak, dan sudut
elevansi ke independent seperti pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Kotak Dialog Linear Regression.


7. Selanjutnya, masuk ke pengaturan statistics dan berikan centang pada
estimates, modelfit dan descriptive, kemudian klik continutes seperti pada
gambar 4.7.

Gambar 4.7 Kotak Dialog Pengaturan Statistics.


8. Masuk ke pengaturan plots, arahkan dependent ke Y dan adjpred ke X,
kemudian klik continue seperti pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Kotak Dialog Pengaturan Plots.


9. Masuk ke pengaturan save, beri centang pada unstandar dized, lalu klik
continue seperti pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Kotak Dialog Pengaturan Save.


10. Masuk ke pengaturan options, sesuia pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 Kotak Dialog Pengaturan Options.


11. Setelah semua pengaturan sudah dilakukan dengan benar, kemudian klik ok
seperti pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 Corfirm Kotak Dialog Linear Regression.


12. Dan yang terakhir, akan muncul output dengan menggunakan program SPSS
yang terlihat pada gambar 4.12.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,250 38,489 ,058 ,956
waktu -6,000 8,983 -,277 -,668 ,541
Dan yang terakhir, akan muncul output dengan menggunakan program SPSS
yang terlihat pada gambar 4.12. (Lanjutan...)
Coefficientsa
Standardized
Model Unstandardized Coefficients Coefficients t Sig.
jarak ,300 ,898 ,139 ,334 ,755
sudut 2,000 1,797 ,462 1,113 ,328
a. Dependent Variable: peformance
Gambar 4.12 Hasil Coefficients pada Uji Linear Regression.
4.3 Analisa Data Uji Regresi
Berikut ini adalah analisis data yang didapatkan dari Praktikum Perancangan
Sistem Kerja dan Ergonomi modul Biomekanika.
4.3.1 Analisis Cardiovascular Load
Dari hasil perhitungan cardiovascular load didapatkan hasil perhitungan
seperti berikut.
Tabel 4.1 Data Hasil Perhitungan Cardiovascular Load.
Jarak
30 Meter 40 Meter
Waktu Sudut Elevasi
7 Derajat 12 Derajat 7 Derajat 12 Derajat
Energi Energi Energi Energi
1 Menit 9% 30% 21% 24%

2 Menit 15% 30% 7% 26%


Sehingga didapatkan hasil analisis data pada tabel diatas sebagai berikut:
1. Pada kegiatan berlari diatas treatmill selama 1 menit, nilai CVL terbesar pada
kegiatan yang memiliki jarak 30 meter dengan sudut elevasi 12 derajat yaitu
sebesar 30%, dan untuk nilai CVL terkecil terdapat pada kegiatan yang
memiliki jarak 30 meter dengan sudut elevasi 7 derajat yaitu 9%.
2. Pada kegiatan berlari diatas treatmill selama 2 menit, nilai CVL terbesar pada
kegiatan yang memiliki jarak 30 meter dengan sudut elevasi 12 derajat yaitu
sebesar 30%, dan untuk nilai CVL terkecil terdapat pada kegiatan yang
memiliki jarak 40 meter dengan sudut elevasi 7 derajat yaitu 7%.
4.3.2 Analisa Linear Regression Menggunakan Software SPSS
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2,250 38,489 ,058 ,956
waktu -6,000 8,983 -,277 -,668 ,541
jarak ,300 ,898 ,139 ,334 ,755
sudut 2,000 1,797 ,462 1,113 ,328
a. Dependent Variable: peformance
Gambar 4.13 Hasil Coefficients pada Uji Linear Regression
Pada gambar 4.13 didapatkan bahwa pengaruh variabel bebas (indepent variable),
yaitu waktu (A1), jarak (A2), dan sudut elevasi (A3) dengan persamaan regresinya
sebagai berikut:
Y = K + A1X1 + A2X2 + A3X3
Y = 2,250 - 6,000X1 + 0,300X2 + 2,000X3
Dapat disimpulkan bahwa dari ketiga variabel tersebut yang sangat
berpengaruh terhadap pulse (Y) adalah variabel sudut elevasi (A3), karena
menghasilkan nilai yang paling besar dari variabel yang lain yaitu 2,000.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan membahas tentang kesimpulan dan saran dari Praktikum
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi modul Biomekanika.
5.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah hasil kesimpulan dari kegiatan praktikum yang telah
dilaksanakan, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam analisa kelompok kami pada praktikum biomekanika ini faktor
fisiologis yang mempengauhi performansi kerja seseorang adalah ditentukan
oleh kecepatan denyut jantung dan pernafasan. Konsumsi energi pada
pekerjaan fisik dimulai dan akan bertambah atau berkurang sesuai dengan
beban kerja yang diberikan jika beban kerja yang di berikan cukup besar maka
akan mempengaruhi kecepatan denyut jantung dan pernafasan.Sedangkan
faktor lingkungan yang mempengaruhi performansi seseorang adalah suhu
yang lembab dalam ruangan praktikum maka akan bertambahnya keringat
keluar dan energi semakin bertambah.
2. Kondisi optimum didapatkan dari faktor - faktor fisiologis dan lingkungan,
jika fisiologis kita stabil dalam konsumsi energi yang kita keluarkan sedikit
maka akan didapatkan kondisi yang optimum dan sedangkan jika kondisi
lingkungan kita nyaman akan membuat pekerjaan kita menjadi cepat selesai.
3. Pengukuran konsumsi energi tidak hanya tergantung pada jumlah kalori yang
dikonsumsi, akan tetapi juga bergantung pada jumlah otot yang terlibat pada
pembebanan otot statis. Sejumlah konsumsi energi tertentu akan lebih berat
jika hanya ditunjang oleh sejumlah kecil otot relatif terhadap sejumlah besar
otot. Astrand dan Christensen meneliti pengeluaran energi dari tingkat denyut
jantung dan menemukan adanya hubungan langsung antara keduanya.
Tingkat denyut jantung per menit dapat digunakan untuk menghitung
pengeluaran energi. Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa kecepatan
denyut jantung dan pernapasan dipengaruhi oleh tekanan fisiologis.
4. Dalam praktikum beomekanika kali ini kami dapat menngenal bahwa
treadmill bukan hanya alat untuk olahraga statis saja treadmill juga sebagai
media yang digunakan untuk pengukuran denyut jantung.
5.2 Saran
Dalam kegiatan praktikum dan perancangan sistem kerja dan ergonomi
modul Biomekanikan. Sebaiknya alat – alat yang digunakan pada praktikum modul
biomekanikan jauh lebih lengkap lagi agar tidak terjadi saling menunggu antara
kelompok lain.
DAFTAR PUSTAKA

Fauziyyah, Y. E., Harahap, H. M. S. (2022). Hubungan Kesehatan Sistem


Kardiovaskular Dengan Kejadian Demensia Pada Usia 50-60 Tahun di RSUD
Teluk Kuantan. Universitas Sumatera Utara, Fakultas Kedokteran, Program
Studi Sarjana Kedokteran. 21.(1) 44 – 53.
Putra, I. B., dan Jakaria, B., R. 2020. Buku Ajar dan Perancangan Sitem Kerja.
Edisi Ke-1. UMSIDA Press. Sidoarjo.
Rahayu, M., Juhara, S. (2020). Analisis Beban Kerja Fisiologis Mahasiswa Saat
Praktikum Analisa Perancangan Kerja dengan Menggunakan Metode 10
Denyut. Universitas Islam Syekh – Yusuf, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Industri. Jurnal Pendidikan dan Aplikasi Industri (UNISTEK). 7.(1) 16 – 20.

Saputra, A. A., Wahyudin., Nugraha, E. A. (2021). Evaluasi Aktivitas Manual


Material Handling dengan Menggunakan Metode Biomekanika Kerja Pada
Pengangkatan Thiner di Bagian Warehouse. Universitas Singaperbangsa
Karawang, Fakultas Teknik, Departemen Teknik Industri. Jurnal Sistem
Teknik Industri (JSTI). 23.(2) 233 – 244.
Susanti, L., Zadry, R. H. Yuliandra, B. 2015. Pengantar Ergonomi Industri. Edisi
Ke-1. Andalas University Press. Padang.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai