Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM HUMAN-INTEGRATED SYSTEM

(D1084)
ENERGY CONSUMPTION

Disusun oleh:
HIS 2
Aldian Syah Ramadhan (1701344756)
Erina Ekatiani Putri (1701361812)
Kevin Salomo Yosef (1701291913)
Vicky Setiawan (1701312496)

BA41

INTEGRATED INDUSTRIAL ENGINEERING LABORATORY


INDUSTRIAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF ENGINEERING
BINUS UNIVERSITY
JAKARTA
2015
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam beraktivitas energi sangat dibutuhkan untuk manusia. Seringkali
tidak disadari manusia mengeluarkan energi dalam jumlah yang besar pada saat
beraktivitas yang dapat menyebabkan kelelahan pada dirinya. Waktu istirahat
dalam suatu aktivitas atau pada saat bekerja sangat diperlukan bagi manusia
untuk memulihkan energi yang akan digunakan di aktivitas selanjutnya.
Secara umum yang dimaksudkan dengan kerja fisik (physical work)
adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai sumber
tenaganya (power). Kerja fisik seringkali juga disebut sebagai “manual
operation” dimana performans kerja sepenuhnya akan tergantung manusia baik
yang berfungsi sebagai sumber tenaga (power) ataupun pengendali kerja
(control). Konsumsi energi (energy consumption) merupakan faktor utama dan
tolak ukur yang dipakai sebagai penentu berat/ringannya kerja fisik tersebut.
Gerakan-gerakan yang harus dilakukan oleh anggota tubuh manusia khususnya
tangan dan kaki pada saat melaksanakan kerja fisik akan sangat ditentukan oleh
kemampuan ototnya. Maksimum tenaga yang bisa dihasilkan oleh otot manusia
akan sangat tergantung pada jenis kelamin dan umur. Puncak tenaga otot baik
laki-laki atau perempuan akan berada pada umur antara 20-30 tahun. Pada
umur sekitar 50-60 tahun tenaga otot hanya bisa menghasilkan sekitar 75% dari
maksimumnya. Selanjutnya berdasarkan fisiologis bisa ditarik kesimpulan
bahwa kekuatan otot yang dihasilkan rata-rata perempuan ternyata hanya
sekitar 70% saja dari kekuatan otot laki-laki. Oleh karena itu, dalam
perancangan dan penyusunan diskripsi kerja (jabatan) harus ada pertimbangan-
pertimbangan khusus yang berkaitan dengan penyesuaian kemampuan pekerja
ditinjau dari kedua aspek yaitu jenis kelamin dan umur (Wignjosoebroto,
2008).
Dalam percobaan ini, praktikan terdiri dari dua orang yaitu laki-laki dan
perempuan. Percobaan yang dilakukan adalah mengukur detak jantung
menggunakan alat ukurnya yaitu omron. Alat yang digunakan oleh praktikan
untuk mengukur pengeluaran energi, mengukur detak jantung, dan mengukur
waktu istirahat yang diperlukan oleh praktikan. Dalam praktikum ini dilakukan
percobaan menggunakan ergo-bike dan footstep. Stopwatch digunakan untuk
menghitung waktu lamanya pemakaian alat praktikum seperti ergo-bike dan
footstep selama 1 menit dengan kecepatan yang berbeda melalui tiga tahap
untuk mendapatkan angka heart rate yang berbeda di setiap tahap.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah ditentukan, berikut ini adalah
masalah-masalah yang muncul, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah metode kerja pada praktikan sudah termasuk produktif dengan
konsumsi energi yang telah diukur pada saat melakukan percobaan
menggunakan ergo-bike dan footstep?
2. Apakah konsumsi energi pada saat menggunakan ergo-bike dengan footstep
memiliki perbedaan yang signifikan?
3. Bagaimana cara mengukur konsumsi energi dengan menggunakan
pengukuran nilai heart rate?

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

4. Bagaimana cara menghitung waktu istirahat yang sesuai dengan konsumsi


energi?

1.3 Tujuan Praktikum


Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, adapun maksud
dan tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengetahui metode kerja yang produktif pada saat melakukan
percobaan menggunakan ergo-bike dan footstep dengan menggunakan
konsumsi energi pada praktikan.
2. Mampu mengetahui perbedaan antara konsumsi energi menggunakan ergo-
bike dan footstep.
3. Mampu mengetahui cara mengukur konsumsi energi dengan pengukuran
nilai heart rate.
4. Mampu mengetahui waktu istirahat yang sesuai dengan konsumsi energi
yang dikeluarkan.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

BAB 2
PENGUMPULAN DATA

2.1 Data Beban Kerja (Kecepatan), Denyut Nadi Awal (DNo), dan Denyut
Nadi Setelah Melakukan Pekerjaan (DNi)
Percobaan yang telah dilakukan yaitu menghitung heart rate pada saat
keadaan normal. Setelah itu praktikan menggunakan 2 alat praktikum yaitu
ergo-bike dan footstep yang digunakan untuk menghitung heart rate
setelahnya. Berikut merupakan data hasil praktikum setelah menggunakan
ergo-bike yang dilakukan selama tiga kali dengan kecepatan yang berbeda.

Tabel 2.1 Observasi Detak Jantung Sebelum dan Sesudah Menggunakan Ergo-bike
Speed DNo (heart DNi (heart Calorie
No. Nama
(Km/hour) rate/minute) rate/minute) (Kcal)
20 96 2,93
1. Erina 30 80 115 4,83
40 123 5,63
20 102 1,63
2. Aldi 30 99 118 3,23
40 131 4,53

Berikut merupakan data hasil percobaan setelah menggunakan footstep


yang dilakukan selama tiga kali dengan pengulangan yang berbeda.

Tabel 2.2 Observasi Detak Jantung Sebelum dan Sesudah Menggunakan Footstep
Reps/ DNo (heart DNi (heart Calorie
No. Nama
minute rate/minute) rate/minute) (Kcal)
20 102 3,53
1. Erina 30 80 110 4,33
40 111 4,43
20 113 2,73
2. Aldi 30 99 120 3,43
40 123 3,73

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

BAB 3
PENGOLAHAN DATA
3.1 Grafik Hubungan Heart Rate dengan Kecepatan
Berikut merupakan grafik yang menunjukkan hubungan antara heart rate
sebelum dan sesudah menggunakan ergo-bike (wanita):

140
123
115
120
96
100
80 80 80
80 DNo

60 DNi

40

20

0
20 30 40
Speed (Km/hour)
Gambar 3.1 Hubungan antara Kecepatan dengan Heart Rate Sebelum dan Sesudah Menggunakan
Ergo-bike (wanita)

Berikut merupakan grafik yang menunjukkan hubungan antara heart rate


sebelum dan sesudah menggunakan ergo-bike (pria):

140 131
118
120 102
99 99 99
100

80
DNo
60 DNi

40

20

0
20 30 40
Speed (Km/hour)

Gambar 3.2 Grafik Hubungan antara Kecepatan dengan Heart Rate Sebelum dan Sesudah
Menggunakan Ergo-bike (pria)

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara heart rate
sebelum dan sesudah menggunakan footstep (wanita):

120 110 111


102
100

80
80 80 80
DNo
60
DNi
40

20

0
20 30 40
Speed (Reps/minute)
Gambar 3.3 Grafik Hubungan antara Jumlah Pengulangan Hentakan Kaki
dengan Heart Rate Sebelum dan Sesudah Menggunakan Footstep (wanita)

Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara heart rate
sebelum dan sesudah menggunakan footstep (pria):

140
120 123
120 113

99 99 99
100

80
DNo
60 DNi

40

20

0
20 30 40
Speed (Reps/minute)
Gambar 3.4 Grafik Hubungan antara Jumlah Pengulangan Hentakan Kaki
dengan Heart Rate Sebelum dan Sesudah Menggunakan Footstep (pria)

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

3.2 Perhitungan Konsumsi Energi


Berikut ini adalah data hasil perhitungan konsumsi energi pada saat
melakukan kegiatan ergo-bike:

Tabel 3.1 Konsumsi Energi Menggunakan Ergo-bike


DNo DNi
Speed/ CNi Average
No. Nama (heart (heart
minutes (Kcal) CNi
rate/minute) rate/minute)
20 96 2,93
1. Erina 30 80 115 4,83 4,46
40 123 5,63
20 102 1,63
2. Aldi 30 99 118 3,23 3,13
40 131 4,53

Berikut ini adalah data hasil perhitungan konsumsi energi pada saat
melakukan kegiatan footstep:

Tabel 3.2 Konsumsi Energi Menggunakan Footstep


DNo DNi
Speed/ CNi Average
No. Nama (heart (heart
minutes (Kcal) CNi
rate/minute) rate/minute)
20 102 3,53
1. Erina 30 80 110 4,33 4,10
40 111 4,43
20 113 2,73
2. Aldi 30 99 120 3,43 3,30
40 123 3,73

Berikut ini adalah contoh perhitungan untuk mencari nilai CNi (E) dan
nilai (average CNi) pada wanita menggunakan ergo-bike:

Contoh:
Diketahui denyut jantung awal mahasiswi binus adalah 80 heart rate/
minute. Setelah menggunakan ergo bike dengan kecepatan 20 heart rate/
minutenya menjadi 96, kecepatan 30 heart rate/minutenya menjadi 115 dan
dengan kecepatan 40 heart rate/ minutenya menjadi 123. Berapakah nilai rata-
rata konsumsi energi yang dikeluarkan oleh mahasiswi tersebut?
DNi - DNo
E = 1,33 +
10
96-80
E = 1,33 +
10
E = 1,33 + 1,60
E = 2,93 Kcal/minute

DNi - DNo
E = 1,33 +
10
115-80
E = 1,33 +
10
E = 1,33 + 3,50
Integrated Industrial Engineering Laboratory
Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

E = 4,83 Kcal/minute

DNi - DNo
E = 1,33 +
10
123-80
E = 1,33 +
10
E = 1,33 + 4,30
E = 5,63 Kcal/minute

∑ CNi
Average E =
n
(2,93+4,83+5,63)
Average E =
3
(13,39)
Average E =
3
Average E = 4,46 Kcal/minute

3.3 Perhitungan Persamaan Korelasi antara Kecepatan dengan Konsumsi


Energi
Untuk melihat korelasi antara kecepatan dengan konsumsi energi dari
setiap aktivitas yang dilakukan, maka digunakan rumus korelasi sebagai
berikut:

n (∑ni=1 Xi Yi )-(∑ni=1 Xi )(∑ni=1 Yi )


r=
√[n (∑ni=1 Xi 2 )- (∑ni=1 Xi )2 ] [n (∑ni=1 Yi 2 )- (∑ni=1 Yi )2 ]

Keterangan:
r = korelasi
n = type of speed (3)
x = kecepatan dari ergo-bike/footstep (DNi-DNo)
y = heart rate

Berikut ini adalah data hasil perhitungan persamaan korelasi antara


kecepatan dengan konsumsi energi pada saat melakukan kegiatan ergo-bike
(wanita):

Tabel 3.3 Tabel Persamaan Korelasi untuk Ergo-bike (wanita)


Dni- DNo
Nama DNo DNi CNi (y) xy x2 y2 r
(x)
96 16 2,93 46,88 256 8,58
80 115 35 4,83 169,05 1225 23,32
Erina 1,00
123 43 5,63 242,09 1849 31,69
Total 94 13,39 458,02 3330 63,61

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

Contoh:
Diketahui tabel persamaan korelasi antara kecepatan dengan konsumsi
energi seperti diatas. Bagaimana perhitungan hasil korelasinya?

n (∑ni=1 Xi Yi ) - (∑ni=1 Xi )(∑ni=1 Yi )


r=
√[n (∑ni=1 Xi 2 ) - (∑ni=1 Xi )2 ] [n (∑ni=1 Yi 2 ) - (∑ni=1 Yi )2 ]
3 (458,02) - (94)(13,39)
r=
√[3 (3330) - (94)2 ] [3 (63,61) - (13,39)2 ]

1374,06 - 1258,66
r=
√[9990 - 8836] [190,83 - 179,29]

115,4
r=
√[1154] [11,54]

115,4
r=
115,4

r=1

Berikut ini adalah data hasil perhitungan persamaan korelasi antara


kecepatan dengan konsumsi energi pada saat melakukan kegiatan ergo-bike
(pria):

Tabel 3.4 Tabel Persamaan Korelasi untuk Ergo-bike (pria)


Dni- DNo
Nama DNo DNi CNi (y) xy x2 y2 r
(x)
102 3 1,63 4,89 9 2,65
99 118 19 3,23 61,37 361 10,43
Aldi 1,00
131 32 4,53 144,96 1024 20,52
Total 54 9,39 211,22 1394 33,61

Contoh:
Diketahui tabel persamaan korelasi antara kecepatan dengan konsumsi
energi seperti diatas. Bagaimana perhitungan hasil korelasinya?

n (∑ni=1 Xi Yi ) - (∑ni=1 Xi )(∑ni=1 Yi )


r=
√[n (∑ni=1 Xi 2 ) - (∑ni=1 Xi )2 ] [n (∑ni=1 Yi 2 ) - (∑ni=1 Yi )2 ]

3 (211,22) - (54)(9,39)
r=
√[3 (1394) - (54)2 ] [3 (33,61) - (9,39)2 ]

633,66 - 507,06
r=
√[4182 - 2916] [100,83 - 88,17]

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

126,6
r=
√[1266] [12,66]

126,6
r=
126,6

r=1

Berikut ini adalah data hasil perhitungan persamaan korelasi antara


kecepatan dengan konsumsi energi pada saat melakukan kegiatan footstep
(wanita):

Tabel 3.5 Tabel Persamaan Korelasi untuk Footstep (wanita)


Dni- DNo
Nama DNo DNi CNi (y) xy x2 y2 r
(x)
102 22 3,53 77,66 484 12,46
80 110 30 4,33 129,90 900 18,74
Erina 1,00
111 31 4,43 137,33 961 19,62
Total 83 12,29 344,89 2345 50,83

Contoh:
Diketahui tabel persamaan korelasi antara kecepatan dengan konsumsi
energi seperti diatas. Bagaimana perhitungan hasil korelasinya?

n (∑ni=1 Xi Yi ) - (∑ni=1 Xi )(∑ni=1 Yi )


r=
√[n (∑ni=1 Xi 2 ) - (∑ni=1 Xi )2 ] [n (∑ni=1 Yi 2 ) - (∑ni=1 Yi )2 ]

3 (344,89) - (83)(12,29)
r=
√[3 (2345) - (83)2 ] [3 (50,83) - (12,29)2 ]

1034,67 - 1020,07
r=
√[7035-6889] [152,49 - 151,03]

14,6
r=
√[146] [1,46]

14,6
r=
14,6

r=1

Berikut ini adalah data hasil perhitungan persamaan korelasi antara


kecepatan dengan konsumsi energi pada saat melakukan kegiatan footstep
(pria):

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

Tabel 3.6 Tabel Persamaan Korelasi untuk Footstep (pria)


Dni- DNo
Nama DNo DNi CNi (y) xy x2 y2 r
(x)
113 14 2,73 38,22 196 7,45
99 120 21 3,43 72,03 441 11,76
Aldi 1,00
123 24 3,73 89,52 576 13,91
Total 59 9,89 199,77 1213 33,13

Contoh:
Diketahui tabel persamaan korelasi antara kecepatan dengan konsumsi
energi seperti diatas. Bagaimana perhitungan hasil korelasinya?

n (∑ni=1 Xi Yi ) - (∑ni=1 Xi )(∑ni=1 Yi )


r=
√[n (∑ni=1 Xi 2 ) - (∑ni=1 Xi )2 ] [n (∑ni=1 Yi 2 ) - (∑ni=1 Yi )2 ]

3 (199,77) - (59)(9,89)
r=
√[3 (1213) - (59)2 ] [3 (33,13) - (9,89)2 ]

599,31 - 583,51
r=
√[3639 - 3481] [99,39 - 97,81]

15,8
r=
√[158] [1,58]

15,8
r=
15,8

r=1

3.4 Perhitungan waktu Istirahat yang Dibutuhkan


Setelah melakukan praktikum yang pertama dalam ergo-bike maupun
footstep, praktikan diberikan waktu istirahat sebelum memulai kembali
praktikum dengan kecepatan dan pengulangan yang lebih tinggi. Sehingga,
rumus yang digunakan untuk menghitung waktu istirahat adalah sebagai
berikut:
(W-5,33)
R= for male
(W-1,33)
(W-4)
R= for female
(W-1,33)

Keterangan:
R = waktu istirahat yang dibutuhkan
W = average CNi

Setelah diketahui nilai R dari masing-masing praktikan, perlu dicari nilai


break time sebagai berikut:
Break time = R x (total work time)
Integrated Industrial Engineering Laboratory
Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

Contoh:
Diketahui seorang mahasiswi melakukan percobaan menggunakan ergo-
bike dan didapat hasil average CNi sebesar 4,46 Kcal. Berapakah persentase
waktu istirahat yang dibutuhkan dan break time yang diperlukan?

(W-4)
R=
(W-1,33)
(4,46-4)
R=
(4,46-1,33)
(0,46)
R=
(3,13)
R = 0,1469
R = 14,69%

Break time = R × (total work time)


Break time = 0,1469 × 1 menit
Break time = 0,1469 menit = 0,1469 × 60 detik = 8,814 detik

Contoh:
Diketahui seorang mahasiswa melakukan percobaan menggunakan ergo-
bike dan didapat hasil average CNi sebesar 3,13 Kcal. Berapakah persentase
waktu istirahat yang dibutuhkan dan break time yang diperlukan?

(W-4)
R=
(W-1,33)
(3,13-5,33)
R=
(3,13-1,33)
(-2,2)
R=
(1,8)
R = -1,22
R = -122%

Break time = R × (total work time)


Break time = -1,22 × 1 menit
Break time = -1,22 menit = -1,22 × 60 detik = -73,2 detik

Berikut adalah tabel waktu istirahat yang dibutuhkan dengan Average


CNi:

Tabel 3.7 Waktu Istirahat yang Dibutuhkan untuk Ergo-bike


Gender Average CNi (Kcal) Break Time (%)
Male 4,46 14,69
Female 3,13 -122

Contoh:
Diketahui seorang mahasiswi melakukan percobaan menggunakan
footstep dan didapat hasil average CNi sebesar 4,10 Kcal. Berapakah
persentase waktu istirahat yang dibutuhkan dan break time yang diperlukan?

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

(W-4)
R=
(W-1,33)
(4,10-4)
R=
(4,10-1,33)
(0,10)
R=
(2,77)
R = 0,0361
R = 3,61%

Break time = R × (total work time)


Break time = 0,0361 × 1 menit
Break time = 0,0361 menit = 0,0361 × 60 detik = 2,166 detik

Contoh:
Diketahui seorang mahasiswa melakukan percobaan menggunakan
footstep dan didapat hasil average CNi sebesar 3,30 Kcal. Berapakah
persentase waktu istirahat yang dibutuhkan dan break time yang diperlukan?

(W-4)
R=
(W-1,33)
(3,3-5,33)
R=
(3,3-1,33)
(-2,03)
R=
(1,97)
R = -1,03
R = -103%

Break time = R × (total work time)


Break time = -1,03 × 1 menit
Break time = -1,03 menit = -1,03 x 60 detik = -61,8 detik

Berikut adalah tabel waktu istirahat yang dibutuhkan dengan Average


CNi:
Tabel 3.8 Waktu Istirahat yang Dibutuhkan untuk Footstep
Gender Average CNi (Kcal) Break Time (%)
Male 4,10 3,61
Female 3,30 -103

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

BAB 4
ANALISIS

4.1 Analisis Hubungan Kecepatan dan Konsumsi Energi dengan Heart Rate
Kecepatan dan konsumsi energi sangat berkaitan dengan heart rate.
Seseorang yang sedang relax atau sedang tidak melakukan kegiatan memiliki
heart rate yang cenderung normal, rendah atau stabil. Sedangkan seseorang
yang baru saja menyelesaikan sebuah kegiatan fisik, heart rate orang tersebut
akan berubah menjadi lebih cepat.
Kegiatan pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah bersepeda
dengan ergo-bike. Sebelum praktikan pria maupun wanita bersepeda di ergo-
bike dilakukan pengukuran heart rate pada saat relax atau sebelum melakukan
kegiatan tersebut, didapat data berupa 99 heart rate/minute untuk heart rate
pria dan 80 heart rate/minute untuk heart rate wanita. Kemudian untuk putaran
pertama, dimana mereka harus bersepeda di ergo-bike dengan kecepatan 20
km/jam dalam waktu 1 menit. Heart rate untuk pria maupun wanita meningkat
dari 99 menjadi 102 heart rate/minute untuk pria dan dari 80 menjadi 96 heart
rate/minute untuk wanita. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh energi yang
dikonsumsi oleh pria sebesar 1,63 Kcal dan untuk wanita sebesar 2,93 Kcal.
Pada putaran kedua, dimana mereka harus bersepeda di ergo-bike dengan
kecepatan 30 km/jam dalam waktu 1 menit. Heart rate untuk pria maupun
wanita meningkat dari 102 menjadi 118 heart rate/minute untuk pria dan dari
96 menjadi 115 heart rate/minute untuk wanita. Setelah dilakukan perhitungan,
diperoleh energi yang dikonsumsi oleh pria sebesar 3,23 Kcal dan untuk wanita
sebesar 4,83 Kcal. Pada putaran ketiga, dimana mereka harus bersepeda di
ergo-bike dengan kecepatan 40 km/jam dalam waktu 1 menit. Heart rate
untuk pria maupun wanita meningkat dari 118 menjadi 131 heart rate/minute
untuk pria dan dari 115 menjadi 123 heart rate/minute untuk wanita. Setelah
dilakukan perhitungan diperoleh energi yang dikonsumsi oleh pria sebesar 4,53
Kcal dan untuk wanita sebesar 5,63 Kcal. Sehingga rata-rata energi yang
dikonsumsi oleh pria ketika bersepeda di ergo-bike sebanyak 3 kali dalam
waktu 1 menit dan dengan kecepatan yang bervariasi dari 20 hingga 40 km/jam
ialah 3,13 Kcal. Sedangkan rata-rata energi yang dikonsumsi oleh wanita
ketika bersepeda di ergo-bike sebanyak 3 kali dalam waktu 1 menit dan dengan
kecepatan yang bervariasi dari 20 hingga 40 km/jam ialah 4,46 Kcal.
Kegiatan kedua yang dilakukan dalam percobaan ini adalah berolahraga
di footstep. Sebelum praktikan pria maupun perempuan berolahraga di footstep
dilakukan pengukuran heart rate pada saat relax atau sebelum melakukan
kegiatan tersebut, didapat data berupa 99 heart rate/minute untuk heart rate
pria dan 80 heart rate/minute untuk heart rate wanita. Kemudian untuk putaran
pertama, dimana mereka harus berolahraga di footstep sebanyak 20 pijakan
dalam waktu 1 menit. Heart rate untuk pria maupun wanita meningkat dari 99
menjadi 113 heart rate/minute untuk pria dan dari 80 menjadi 102 heart
rate/minute untuk wanita. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh energi yang
dikonsumsi oleh pria sebesar 2,73 Kcal dan untuk wanita sebesar 3,53 Kcal.
Pada putaran kedua, dimana mereka harus berolahraga di footstep sebanyak 30
kali pijakan dalam waktu 1 menit. Heart rate untuk pria maupun wanita
meningkat dari 113 menjadi 120 heart rate/minute untuk pria dan dari 102
menjadi 110 heart rate/minute untuk wanita. Setelah dilakukan perhitungan
diperoleh energi yang dikonsumsi oleh pria sebesar 3,43 Kcal dan untuk wanita
Integrated Industrial Engineering Laboratory
Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

sebesar 4,33 Kcal. Pada putaran ketiga, dimana mereka harus berolahraga di
footstep sebanyak 40 kali pijakan dalam waktu 1 menit. Heart rate untuk pria
maupun wanita meningkat dari 120 menjadi 123 heart rate/minute untuk pria
dan dari 110 menjadi 111 heart rate/minute untuk wanita. Setelah dilakukan
perhitungan diperoleh energi yang dikonsumsi oleh pria sebesar 3,73 Kcal dan
untuk wanita sebesar 4,43 Kcal. Sehingga rata-rata energi yang dikonsumsi
oleh pria ketika berolahraga di footstep sebanyak 3 kali dalam waktu 1 menit
dan dengan banyaknya pijakan yang bervariasi dari 20 hingga 40 kali pijakan
ialah 3,30 Kcal. Sedangkan rata-rata energi yang dikonsumsi oleh wanita
ketika berolahraga di footstep sebanyak 3 kali dalam waktu 1 menit dan dengan
banyaknya pijakan yang bervariasi dari 20 hingga 40 kali pijakan ialah 4,10
Kcal.
Berdasarkan data yang diperoleh, tampak jelas heart rate praktikan baik
pria maupun wanita secara garis besar mengalami peningkatan dengan adanya
kegiatan fisik yang dilakukan. Baik pada saat bersepeda di ergo-bike maupun
berolahraga di footstep. Dimana kecepatan dan banyaknya pijakan dari
kegiatan juga meningkat secara bertahap dalam setiap menitnya. Maka dari itu
dapat disimpulkan bahwa semakin cepat seseorang bersepeda di ergo-bike atau
berolahraga dengan memijak footstep maka semakin cepat pula heart ratenya.
Energi yang dikonsumsi pun juga akan turut meningkat.

4.2 Analisis Perhitungan Korelasi antara Kecepatan dengan Konsumsi


Energi
Pada saat praktikan wanita melakukan melakukan percobaan praktikum
ergo-bike menghasilkan nilai 1 pada perhitungan korelasi antara kecepatan
dengan konsumsi energinya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel persamaan
korelasi untuk ergo-bike (wanita), nilai 1 tersebut menunjukkan bahwa heart
rate dengan konsumsi energi memiliki hubungan yang kuat. heart rate yang
cepat dipengaruhi oleh kecepatan yang semakin besar. Dapat dilihat bahwa
hubungan antara kecepatan dengan heart rate yaitu berbanding lurus. Selain
itu, heart rate juga berbanding lurus dengan konsumsi energi. Semakin cepat
heart rate bekerja, maka energi yang dikeluarkan juga semakin banyak.
Praktikan pria pada saat melakukan percobaan praktikum ergo-bike
menghasilkan nilai 1 pada perhitungan korelasi antara kecepatan dengan
konsumsi energi. Peristiwa tersebut dapat dilihat pada tabel persamaan
korelasi untuk ergo-bike (pria). Nilai 1 yang dihasilkan menandakan adanya
hubungan yang kuat antara heart rate dengan konsumsi energi. Kecepatan
dalam menggunakan ergo-bike mempengaruhi heart rate pada praktikan.
Hubungan antara kecepatan dengan heart rate berbanding lurus. Jika nilai
kecepatan bertambah dan semakin besar, maka heart rate juga akan semakin
cepat. Nilai heart rate berbanding lurus dengan konsumsi energi. Jika heart
rate pada praktikan semakin cepat, maka konsumsi energi juga akan semakin
banyak terpakai.
Pada tabel persamaan korelasi untuk footstep (wanita), dapat dilihat
praktikan wanita menggunakan alat praktikum footstep. Heart rate sebelum
memulai kegiatan lebih kecil dibandingkan heart rate setelah melakukan
percobaan menggunakan footstep sebanyak 20 kali pengulangan dalam 1
menit, yaitu 80 menjadi 102 dan didapatkan hasil perhitungan DNi–DNo
adalah sebesar 22. Heart rate dipengaruhi oleh banyaknya pengulangan pada
footstep. Oleh karena itu, hubungan banyaknya pengulangan footstep dengan
Integrated Industrial Engineering Laboratory
Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

heart rate berbanding lurus. Hasil perhitungan korelasi antara pengulangan


pada footstep dengan konsumsi energi bernilai 1. Semakin banyak jumlah
pengulangan yang dilakukan pada footstep, maka heart rate akan semakin
cepat. Selain itu, heart rate juga akan berbanding lurus dengan konsumsi
energi. Semakin cepat heart rate bekerja maka energi yang dikeluarkan
semakin banyak.
Pada percobaan yang kedua, yaitu praktikan pria menggunakan alat
praktikum footstep menghasilkan nilai 1 pada hasil perhitungan korelasi antara
pengulangan pada footstep dengan konsumsi energi. Peristiwa tersebut dapat
dilihat dari tabel persamaan korelasi untuk footstep (pria). Heart rate sebelum
memulai kegiatan lebih kecil dibandingkan heart rate setelah melakukan
percobaan menggunakan footstep sebanyak 20 kali pengulangan dalam 1
menit yaitu 99 menjadi 113 dan didapatkan hasil perhitungan DNi–DNo
adalah sebesar 14. Untuk perhitungan r tetap bernilai 1, diasumsikan karena
dilihat perbandingan pertambahan nilai DNi–DNo dengan pertambahan
kecepatan praktikan tetap berbanding lurus.
Nilai konstanta korelasi yang dihasilkan dalam setiap percobaan bernilai
1, karena dalam setiap percobaan yang dilakukan, hubungan antara kecepatan
dengan konsumsi energi sangat kuat. Dengan sifat yang saling berbanding
lurus dari data praktikum yang telah dilakukan, maka akan meningkatkan
heart rate dan dapat pula meningkatkan konsumsi energi.
4.3 Analisis Kecukupan Waktu Istirahat
Dalam praktikum dilakukan kegiatan menggunakan ergo-bike dan
footstep. Pada saat melakukan aktivitas dibutuhkan waktu istirahat yang cukup
antara satu kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainnya, begitu juga pada
saat praktikan melakukan praktikum ergo-bike dan footstep. Waktu istirahat
bertujuan agar tubuh tidak mengalami kelelahan dan mendapatkan pemulihan
tenaga karena energi yang terbuang akibat kecepatan yang terus bertambah
pada saat praktikum ergo-bike dan footstep. Untuk menghitung lama waktu
istirahat praktikan, digunakan break time method.
Waktu istirahat yang didapatkan berdasarkan perhitungan waktu istirahat
pada praktikan pria pada saat menggunakan ergo-bike dengan kecepatan 20
km/jam, 30 km/jam, 40 km/jam adalah -73,2 detik. Nilai ini bersifat negatif
menunjukkan bahwa praktikan pria dalam menggunakan ergo-bike tidak
memerlukan waktu istirahat. Hal ini dikarenakan, praktikan pria masih merasa
fit dan tidak merasa kelelahan dalam menggunakan alat ergo-bike yang
merupakan percobaan pertama pada praktikum. Untuk percobaan yang kedua
yaitu praktikan pria menggunakan alat footstep dengan pengulangan sebanyak
tiga kali yaitu 20 kali, 30 kali, dan 40 kali setiap 1 menit. Didapatkan hasil
perhitungan waktu istirahat sebesar -61,8 detik. Nilai negatif ini menunjukkan
bahwa praktikan pria pada saat menggunakan alat footstep tidak memerlukan
waktu istirahat. Hal ini dikarenakan, praktikan pria memiliki energi yang cukup
banyak untuk melakukan kegiatan-kegiatan praktikum, karena praktikan
memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum kedua praktikum ini dimulai
sehingga tidak merasa kelelahan.
Sedangkan untuk waktu istirahat yang didapatkan berdasarkan
perhitungan waktu istirahat pada praktikan wanita pada saat menggunakan
ergo-bike dengan kecepatan 20 km/jam, 30 km/jam, 40 km/jam adalah
8,814 detik. Hal ini berarti praktikan wanita membutuhkan waktu istirahat
Integrated Industrial Engineering Laboratory
Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

minimal 8,814 detik untuk memulihkan tenaganya kembali. Pada saat


percobaan kedua, yaitu menggunakan alat footstep dengan pengulangan
sebanyak 20 kali, 30 kali, dan 40 kali dalam 1 menit didapatkan waktu
istirahat sebesar 2,166 detik. Hal ini berarti praktikan wanita membutuhkan
waktu istirahat minimal 2,166 detik untuk memulihkan tenaganya kembali.

4.4 Analisis Perbedaan Konsumsi Energi antara Ergo-bike dengan Footstep


Pada kegiatan bersepeda di ergo-bike, praktikan pria mengkonsumsi
energi sebanyak 3,13 Kcal sedangkan praktikan wanita sebanyak 4,46 Kcal.
Hal ini berbeda dengan jumlah energi yang dikonsumsi pada saat melakukan
kegiatan berolaraga di footstep. Pada kegiatan berolaraga di footstep, praktikan
pria mengkonsumsi energi sebanyak 3,30 Kcal sedangkan praktikan wanita
sebanyak 4,10 Kcal. Perbedaan konsumsi energi yang dialami oleh praktikan
pria adalah sebesar 0,17 Kcal, sedangkan praktikan wanita adalah 0,36 Kcal.
Perbedaan konsumsi energi yang dialami oleh praktikan pria dan wanita
disebabkan karena adanya perbedaan kegiatan fisik yang dilakukan dan faktor
dari praktikan itu sendiri. Pada kegiatan bersepeda di ergo-bike, praktikan pria
maupun wanita, melakukan aktifitas fisik yang statis untuk mengayuh sepeda
ergo-bike dan mempertahankan kecepatan sesuai dengan yang sudah
ditentukan. Oleh karena itu, praktikan pria dan wanita harus dapat mengatur
nafas dengan baik. Kegiatan untuk mengayuh sepeda ergo-bike dan
mempertahankan kecepatan, merupakan kegiatan yang jarang dilakukan oleh
praktikan. Maka dari itu, kegiatan ergo-bike cukup memakan banyak energi.
Pada kegiatan berolahraga di footstep, praktikan pria maupun wanita,
melakukan aktifitas fisik yang statis untuk memijak footstep naik dan turun.
Kegiatan memijak footstep naik dan turun, merupakan kegiatan yang sering
dilakukan. Kegiatan memijak footstep naik dan turun mirip dengan berjalan
kaki. Oleh karena itu, kegiatan ini tidak memerlukan banyak energi.
Selisih perbedaan konsumsi energi yang kecil pada saat melakukan
kegiatan ergo-bike maupun footstep terjadi karena kegiatan berolahraga di
footstep tidak memerlukan banyak energi, tetapi karena praktikan melakukan
kegiatan bersepeda di ergo-bike terlebih dahulu yang cukup memakan banyak
energi, kegiatan tersebut memberikan dampak dimana praktikan menjadi
kelelahan sehingga tidak dapat mengatur nafas dengan baik. Akibatnya,
kegiatan berolahraga di footstep yang seharusnya hanya memerlukan energi
yang sedikit berubah menjadi kegiatan yang memerlukan energi yang banyak.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Weekly Report
Human-Integrated Systems (D1084)

BAB 5
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut:


1. Metode kerja dalam praktikum ergo-bike dan footstep kurang produktif. Selisih
perbedaan konsumsi energi pada percobaan di ergo-bike dan footstep cukup kecil.
Hal ini terjadi karena percobaan di footstep tidak memerlukan banyak energi.
Akan tetapi, karena praktikan terlebih dahulu melakukan percobaan ergo-bike
yang cukup memakan banyak energi, kegiatan tersebut memberikan dampak
dimana praktikan menjadi cepat lelah sehingga tidak dapat mengatur nafas dengan
baik pada saat melakukan percobaan berikutnya. Akibatnya, pada percobaan
footstep yang seharusnya hanya memerlukan energi yang sedikit berubah menjadi
kegiatan yang memerlukan energi yang banyak.
2. Hasil energy consumption menunjukkan terdapat perbedaan yang tidak signifikan
dari energi yang dikonsumsi pada dua alat yang digunakan dalam melakukan
aktivitas, yaitu ergo-bike dan footstep. Pada percobaan ergo-bike, praktikan pria
mengkonsumsi energi sebanyak 3,13 Kcal sedangkan praktikan wanita sebanyak
4,46 Kcal. Pada percobaan footstep, praktikan pria mengkonsumsi energi
sebanyak 3,30 Kcal sedangkan praktikan perempuan sebanyak 4,10 Kcal.
Perbedaan konsumsi antara ergo-bike dan footstep tidak terlampau jauh.
Perbedaan konsumsi energi yang dialami oleh praktikan pria adalah sebesar 0,17
Kcal sedangkan praktikan wanita adalah sebesar 0,36 Kcal.
3. Ergo-bike dan footstep adalah alat yang digunakan oleh praktikan dalam
melakukan praktikum energy consumption. Hal pertama yang dilakukan adalah
pengukuran heart rate pada saat keadaan relax sebelum bersepeda menggunakan
ergo-bike. Untuk kegiatan pertama, bersepeda di ergo-bike dilakukan sebanyak
tiga kali dalam waktu 1 menit dengan kecepatan dari 20 hingga 40 km/jam. Lalu
untuk kegiatan kedua, percobaan di footstep sebanyak 3 kali dalam waktu 1 menit
dengan 20 hingga 40 kali perulangan. Setelah melakukan percobaan masing-
masing alat tersebut dilakukan pengukuran heart rate untuk mendapatkan nilai
heart rate akhirnya lalu dapat dihitung menggunakan rumus konsumsi energi.
4. Untuk menghitung lama waktu istirahat praktikan, digunakan break-time method.
Jika pada hasil akhir perhitungan waktu istirahat yaitu mendapatkan hasil minus,
maka praktikan tidak memerlukan waktu istirahat untuk memulihkan tenaganya
kembali. Sedangkan jika praktikan mendapatkan hasil positif pada perhitungan
waktu istirahat, maka praktikan dianjurkan beristirahat sesuai waktu dari hasil
perhitungan waktu istirahatnya.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University

Anda mungkin juga menyukai