Minggu 7/ Sesi 11
1. Sebuah koin yang memiliki probabilitas p untuk muncul kepala dibalik secara berturut-
turut sampai dua dari tiga lemparan terakhir adalah kepala. Jika N menunjukkan jumlah
kegiatan membalik. (Perhatikan bahwa jika dua pembalikan pertama adalah kepala, maka
N = 2.)
Jawab :
Menggunakan prinsip-prinsip probabilitas. Misalkan X adalah jumlah lemparan yang
dibutuhkan untuk mendapatkan dua dari tiga kepala terakhir.
Maka,
𝑃(𝑋 = 2) = 𝑝2
𝑃(𝑋 = 3) = (1 − 𝑝)𝑝2
2
𝑃(𝑋 = 4) = (1 − 𝑝)2𝑝 + (1 − 𝑝)𝑝3
3
𝑃(𝑋 = 5) = (1 − 𝑝)2𝑝 + (1 − 𝑝)𝑝4
4 2 3
𝑃(𝑋 = 6) = (1 − 𝑝)2𝑝 + (1 − 𝑝)3𝑝 + (1 − 𝑝)2𝑝
Kita dapat menuliskan E[N] sebagai:
E[N] = 2P(X=2) + 3P(X=3) + 4P(X=4) + 5P(X=5) + 6P(X=6) + ...
Dengan menggunakan deret geometri,
Diperoleh E[N]
3(1 − 𝑝)𝑝2
𝐸[𝑁] = 2𝑝2 +
1 − (1 − 𝑝)𝑝
3(1 − 𝑝)𝑝2
2
𝐸[𝑁] = 2𝑝 +
2−𝑝
2. Fungsi massa probabilitas gabungan dari X dan Y, p(x, y), seperti pada data berikut ini:
https://www.coursehero.com/file/203259749/TP2pdf/
Hitung E[X|Y = i] untuk setiap i = 1, 2, 3
Jawab :
Untuk menghitung nilai E[X|Y=i], kita perlu mengetahui nilai E[X|Y] terlebih dahulu.
Kita dapat menggunakan rumus umum untuk menghitung E[X|Y]:
𝐸[𝑋|𝑌] = ∑𝑥(𝑥 ∗ 𝑃(𝑋 = 𝑥|𝑌))
Maka,
𝑃(𝑌 = 1) = 𝑃(1,1) + 𝑃(2,1) + 𝑃(3,1) = 1/3
𝑃(𝑌 = 2) = 𝑃(1,2) + 𝑃(2,2) + 𝑃(3,2) = 1/6
𝑃(𝑌 = 3) = 𝑃(1,3) + 𝑃(2,3) + 𝑃(3,3) = 5/18
Kemudian, kita dapat menghitung P(X=x|Y=i) untuk setiap nilai x dan i dengan
menggunakan rumus yang sama:
𝑃(1, 𝑖)
𝑃(𝑋 = 1|𝑌 = 𝑖) =
𝑃(𝑌 = 𝑖)
𝑃(2, 𝑖)
𝑃(𝑋 = 2|𝑌 = 𝑖) =
𝑃(𝑌 = 𝑖)
𝑃(3, 𝑖)
𝑃(𝑋 = 3|𝑌 = 𝑖) =
𝑃(𝑌 = 𝑖)
Dengan menggunakan nilai-nilai ini, kita dapat menghitung E[X|Y] sebagai berikut:
Petama,
𝐸[𝑋|𝑌 = 1] = (1 ∗ 𝑃(𝑋 = 1|𝑌 = 1)) + (2 ∗ 𝑃(𝑋 = 2|𝑌 = 1))
+ (3 ∗ 𝑃(𝑋 = 3|𝑌 = 1))
https://www.coursehero.com/file/203259749/TP2pdf/
1 1 1
= (1 ∗ ) + (2 ∗ ) + (3 ∗ 9 )
9 3
1 1 1
3 3 3
= 3.33
Kedua,
Jadi, nilai E[X|Y=1] adalah 3.33, E[X|Y=2] adalah 1.67, dan E[X|Y=3] adalah 2.4
3. Kota tertentu tidak pernah memiliki dua hari cerah berturut-turut. Setiap hari
diklasifikasikan sebagai cerah, berawan (tapi kering), atau hujan. Jika suatu hari cerah,
kemungkinan besar akan berawan atau hujan pada hari berikutnya. Jika suatu hari hujan
atau mendung, maka ada satu dari dua kemungkinan bahwa hari berikutnya akan sama, dan
jika berubah maka kemungkinannya sama dengan salah satu dari dua kemungkinan
lainnya.
https://www.coursehero.com/file/203259749/TP2pdf/
Berapa proporsi yang berawan?
Jawab :
Tidak ada dua hari cerah berturut-turut, maka hari-hari dapat diwakili oleh urutan cerah
(C), berawan (B), dan hujan (H). Kita dapat menentukan kemungkinan urutan ini dengan
mengikuti aturan-aturan yang diberikan dalam soal:
• Jika hari pertama adalah C, maka hari kedua bisa B atau H.
• Jika hari pertama adalah B, maka hari kedua bisa C atau H (karena tidak boleh ada dua
hari berturut-turut dengan cuaca yang sama).
• Jika hari pertama adalah H, maka hari kedua bisa H atau B.
Dengan menggabungkan semua kemungkinan ini, kita dapat membuat tabel sebagai
berikut:
Hari Pertama Hari Kedua
C B atau H
B C atau H
H B atau H
Dari tabel ini, kita dapat menghitung proporsi hari cerah, berawan, dan hujan sebagai
berikut:
➢ Proporsi hari cerah: 1/3 (karena hanya ada satu kemungkinan hari cerah dalam tabel
di atas).
➢ Proporsi hari berawan: 2/6 = 1/3 (karena ada dua kemungkinan hari berawan dalam
tabel di atas).
➢ Proporsi hari hujan: 2/6 = 1/3 (karena ada dua kemungkinan hari hujan dalam tabel
di atas).
4. Sebuah organisasi memiliki N karyawan di mana N adalah jumlah yang besar. Setiap
karyawan memiliki salah satu dari tiga kemungkinan klasifikasi pekerjaan dan mengubah
klasifikasi (secara mandiri) menurut rantai Markov dengan probabilitas transisi sebagai
berikut:
https://www.coursehero.com/file/203259749/TP2pdf/
Berapa persentase karyawan di setiap klasifikasi?
Jawab :
Masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan distribusi steady state dari rantai
Markov, yang dapat ditemukan dengan memecahkan persamaan πP = π, di mana π adalah
vektor probabilitas steady state dan P adalah matriks probabilitas transisi.
Dari matriks probabilitas transisi yang diberikan, kita dapat menuliskan matriks P sebagai:
P=
[0.7 0.2 0.1]
[0.2 0.6 0.2]
[0.1 0.4 0.5]
π1 + π2 + π3 = 1.
persamaan pertama:
π1(0.7) + π2(0.2) + π3(0.1) = π1
π1(0.7 - 1) = -π2(0.2) - π3(0.1)
π1(-0.3) = -π2(0.2) - π3(0.1)
π1 = (0.2π2 + 0.1π3) / 0.3 (…….1)
persamaan kedua dan ketiga dengan cara pengerjaan persamaan pertama maka diperoleh
https://www.coursehero.com/file/203259749/TP2pdf/
Kemudian, dapat menggunakan persamaan π1 + π2 + π3 = 1 untuk menghilangkan satu
variabel dan memecahkan sistem persamaan tersebut.
Substitusikan nilai π1 dari persamaan pertama ke dalam persamaan kedua dan ketiga:
π2 = (0.2(0.2π2 + 0.1π3) / 0.3 + 0.4π2 + 0.2π3) / 0.6
π3 = (0.1(0.2π2 + 0.1π3) / 0.3 + 0.2π2 + 0.5π3) / 0.8
0.2(0.2𝜋2 + 0.1𝜋3)
( + 0.4𝜋2 + 0.2𝜋3)
0.3
𝜋2 =
0.6
0.1(0.2𝜋2 + 0.1𝜋3)
( + 0.2𝜋2 + 0.5𝜋3)
0.3
𝜋3 =
0.8
==END==
https://www.coursehero.com/file/203259749/TP2pdf/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)