Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional yaitu identifikasi

gangguan pada sistem musculoskeletal berdasarkan jenis-jenis pekerjaan pada karyawan

warehouse PT Semen Padang. Studi ini menggunakan data primer yang akan diperoleh

melalui kuesioner Nordic Body Map (NBM) dan Quick Exposure Check (QEC) yang

diwawancarai kepada karyawan warehouse.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di wilayah PT Semen Padang Pabrik Indarung II-III pada

Warehouse yang dilakukan pada tanggal 27 Desember 30 Desember 2016.

3.3 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan di wilayah Warehouse PT

Semen Padang Pabrik Indarung II/III..

b .Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling sehingga terpilihlah

28 sampel dari bagian gudang produksi dan perkantoran.


Kriteria inklusi

Pekerja PT. Semen Padang dengan kriteria : bertugas sebagai adalah karyawan di wilayah

Warehouse PT Semen Padang Pabrik Indarung II/III..

Kriteria Eksklusi

Pekerja PT. Semen Padang dengan kriteria : bukan sebagai karyawan di wilayah Warehouse

PT Semen Padang Pabrik Indarung II/III..

3.4 Teknik Pengumpulan Data

a. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah berupa data primer yang didapat melalui

observasi dan wawancara mendalam dengan kuesioner.

b. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner Nordic Body Map untuk mendapatkan data faktor individu (usia,

masa kerja) dan tingkat keluhan MSDs perbagian tubuh yang dirasakan

responden.

2. Lembaran penilaian QEC untuk mendapatkan tingkat risiko MSDs. Kuesioner

QEC untuk pengamat dan operator berbeda, akan tetapi keduanya digunakan

untuk menganalisis kondisi suatu stasiun kerja. Kuesioner pengamat lebih

menitik beratkan kepada postur tubuh yang terbentuk oleh operator ketika
melakukan pekerjaannya. Kuesioner operator lebih menitik beratkan kepada

yang dirasakan oleh operator ketika melakukan pekerjaannya. Konsep dasar

dari metode QEC ini adalah mengetahui seberapa besar exposure score untuk

bagian tubuh tertentu yang dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.

Exposure score dihitung untuk masing-masing bagian tubuh dengan

mempertimbangkan 5 kombinasi/interaksi, misalnya postur dengan

gaya/beban, pergerakan dengan gaya/beban, durasi dengan gaya/beban, postur

dengan durasi, pergerakan dengan durasi. Lembar kerja QEC terbagi menjadi

beberapa segmen.

c. Metode Pengumpulan Data

1. Penetapan sampel/responden yang akan diambil datanya

2. Wawancara kuesioner

Responden diwawancarai dengan kuesioner untuk di dapatkan data

mengenai faktor individu responden dan data keluhan MSDs yang dirasakan

responden pada saat melakukan aktivitas kerja

3. Penilaian faktor risiko menggunakan lembar penilaian QEC. Lembar penilaian

diisi dengan cara memberikan skor pada setiap faktor yang dinilai untuk QEC

dari hasil wawancara.

3.5 Manajemen Pengolahan Data

Untuk kuesioner Nordic Body Map, dilakukan langkah-langkah berikut :

1. Mengumpulkan kuesioner dari responden


2. Memeriksa kelengkapan isian kuesioner apakah sudah terisi semua atau tidak.

3. Pengolahan data

Untuk metode QEC :

1. Mewawancarai karyawan warehouse.

2. Penulis mengisi kuesioner sesuai hasil pengamatan terhadap proses kerja

karyawan warehouse.

3. Hasil pengisian kuesioner oleh responden dan penulis, dimasukkan ke dalam

lembar penilaian QEC.

3.6 Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan untuk melihat tingkat risko MSDs berdasarkan

faktor pekerjaan dan tingkat keluhan MSDs dan distribusi faktor individu (usia dan masa kerja).

Hasil data yang didapat dari wawancara kuesioner QEC tingkat risiko terjadinya cedera pada

anggota tubuh berdasarkan dari nilai exposure score yang diperoleh kemudian disesuaikan

dengan tabel Exposure Level untuk mengetahui risiko cidera pada masing-masing anggota tubuh

yang dapat dilihat pada Tabel 1


Tabel 1. Exposure Score QEC

EXPOSURE SCORE QEC

SCORE SANGAT
RENDAH SEDANG TINGGI
TINGGI

Punggung 16-22
(statis) 8-15 23-29 29-40

Punggung 10-20
(bergerak) 21-30 31-40 31-40

Bahu/Lengan 10-20
21-30 31-40 31-40

Pergelangan
10-20
Tangan 21-30 31-40 31-40

Leher
4-6 8-10 12-14 16-18

etelah dilakukan perhitungan exposure score pada masing-masing anggota badan yang

diteliti, maka selanjutnya adalah menghitung exposure level. Exposure level digunakan untuk

mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan terkait dengan stasiun kerja yang diamati.

Adapun perhitungan yang digunakan untuk mendapatkan nilai exposure level dapat

menggunakan Persamaan 1.

E(%) = X / X max x 100%

dengan: X = Total score yang didapatkan untuk paparan risiko cidera untuk punggung,

bahu/lengan, pergelangan tangan, dan leher yang diperoleh dari perhitungan kuisioner

Xmax = Total maksimum score untuk paparan yang mungkin terjadi cidera untuk

punggung, bahu/lengan, pergelangan tangan, dan leher. Xmax konstan untuk beberapa

pekerjaan seperti untuk pekerjaan statis nilai Xmax yang mungkin terjadi adalah 162 dan
untuk pekerjaan manual handing (mengangkat benda/menarik benda, membawa benda) nilai

Xmax yang mungkin terjadi adalah 176.

Tindakan yang harus diambil berdasarkan nilai yang dihasilkan dalam perhitungan

exposure level dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Action Level QEC

Total Exposure Level Action


<40% Aman
40-49% Perlu penelitian lebih lanjut
50-69% Perlu penelitian lebih lanjut dan dilakukan
perbaikan
>70% Dilakukan penelitian dan perbaikan
secepatnya

Pengolahan data dari kuesioner dan pengamatan diolah menggunakan Microsoft

Excel dan disajikan dalam bentuk grafik dan table.

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Mulai
Pengumpulan dan pengolahan data

Studi literatur 1.Wawancara dengan QEC Studi lapangan


2.Wawancara dengan NBP
Tahap pengumpulan
Analisa data
Perumusan dan
masalah
dan pengolahan data Kesimpulan
3. Observasi
Tujuandan
Manfaat dan saran
dokumentasi
penelitian
penelitian
interpretasi hasil

Anda mungkin juga menyukai