Anda di halaman 1dari 52

III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik
dengan menggunakan pendekatan cross sectional, artinya rancangan atau
desain observasi menggunakan variabel dependen (efek) dan independen
(faktor risiko) yang dilakukan pada saat yang bersamaan (point time
approach) (Notoatmodjo, 2012).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sepanjang Jalan Imam Munandar, Jalan
Jenderal Sudirman dan Jalan Riau di Kota Pekanbaru, Riau yang
dijadwalkan bulan Juli 2019.

3.3 Variabel Penelitian


Variabel independen pada penelitian ini adalah postur janggal,
sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah low back pain
(LBP).
3.4 Definisi Operasional

Tabel 5. Definisi Operasional


Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
operasional
Postur Postur janggal Observasi Skor akhir Ordinal
janggal adalah posisi Dokumentasi REBA :
tubuh yang Pengukuran 1. Sangat Tinggi
menyimpang (Skor 11-15)
secara signifikan 2. Tinggi (Skor
terhadap posisi 8-10)
normal saat 3. Sedang (Skor
melakukan 4-7)
pekerjaan 4. Rendah (Skor
2-3)
5. Sangat rendah
(skor 1)

57
58

Kejadian Low Nyeri yang Kuesioner 1: LBP (jika Nominal


Back Pain dirasakan di NBM responden
daerah punggung memilih gambar
bawah dirasakan no 7, 8, 9.
antara iga 2: Non LBP
terbawah dan (jika responden
lipat bokong tidak memilih
dapat merupakan gambar nomor
nyeri local atau 7, 8, 9.
radicular atau
keduanya.

3.5 Alat dan Bahan


Alat dan bahan penelitian merupakan suatu perlengkapan yang
digunakan untuk keperluan penelitian. Alat dan bahan yang digunakan
diantaranya sebagai berikut:
a. Kuesioner Nordic Body Map (NBM) dan lembar isian data adalah
lembaran petanyaan untuk mengetahui ada/ tidaknya LBP yang dialami
dan lembar penilaian REBA untuk mengetahui postur janggal pekerja
ojek online.
b. Alat tulis untuk keperluan mengisi kuesioner.
c. Penggaris dan busur
d. Kamera hp
3.6 Populasi dan Sampel penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti (Sugiyono, 2017). Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh individu yang bekerja sebagai ojek online di Pekanbaru.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2017). Sampel penelitian ini adalah individu yang
berkerja sebagai ojek online yang dijumpai saat penelitian pada
tanggal 20 Juli 2019 di Jalan Imam Munandar, Jalan Jenderal
59

Sudirman dan Jalan Riau di Pekanbaru dimulai pukul 15.00 - 18.00


WIB.
3.6.3 Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel berdasarkan teknik quota sampling yaitu
teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-
ciri tertentu sampai memenuhi jumlah (kuota) yang di inginkan
(Sugiyono, 2017). Secara umum, untuk penelitian korelasi jumlah
sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30
(Roscoe, 1975) semakin besar ukuran sample (semakin mendekati
populasi) semakin kecil peluang kesalahan generalisasi. Berdasarkan
teori, menilai keterbatasan waktu dan biaya penelitian maka kuota
yang diinginkan untuk penelitian ini sebesar 50 sampel.

3.6.4 Kriteria inklusi dan Eksklusi


a. Kriteria inklusi
1. Pria yang terdaftar sebagai ojek online aktif di Pekanbaru pada
tahun 2019.
2. Bersedia menjadi reponden penelitian
3. Usia ≥18 tahun
b. Kriteria eksklusi
1. Memiliki perkerjaan lainnya selain ojek online.
2. Riwayat penyakit sebelumnya pada punggung bawah seperti
riwayat patah tulang dan mempunyai penyakit sistem
muskuloskeletal (osteoarthritis, artritis rheumatoid, osteoporosis,
ankilosis, kiposis, myotonia, polymyositis, strain, sprain atau
distrofi otot).
3.7 Cara dan atau Jalannya Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada hari Sabtu 20 Juli 2019 yang berada
pada 3 titik yang berada di Jalan Imam Munandar, Jalan Sudirman dan
Jalan Riau. Dibantu masing- masing titik 2 orang asisten, masing-masing
titik harus mengambil sampel berjumlah: Jalan Riau (15 responden), Jalan
60

Sudirman (15 responden), dan Jalan Imam Munandar (20 responden).


Sebelum memberikan lembar kuesioner terlebih dahulu melakukan
perkenalan dan informed consent kemudian diberi pertanyaan singkat
apakah responden memiliki karakteristik untuk dilakukan penelitian. Data

variabel dependen (LBP) diberikan menggunakan kuesioner Nordic Body


Map setelah mengisi kuesioner responden di observasi postur janggal
dalam berkerja, kemudian dilakukan analisis postur janggal menggunakan
REBA.
61

Gambar 13. Lembar Penilaian REBA (Stanton, 2005)


Prosedur penggunaan REBA, yaitu:
1. Melakukan observasi dengan metode REBA dan melakukan wawancara
penelitian dengan Nordic Body Map (terlampir) pada pekerja ojek
online pekanbaru.
Prosedur penggunaan REBA memiliki 6 langkah yaitu:
a. Mengobservasi tugas pekerja
b. Memilih postur tubuh yang akan dinilai
Kriteria yang dapat digunakan untuk pemilihan postur tubuh yaitu
postur yang paling sering terulang atau diaplikasikan pekerja,
posisi tubuh yang paling lama dipertahankan, postur yang
memerlukan aktivitas otot paling banyak, postur yang diketahui
dapat menyebabkan gangguan, dan postur janggal.
c. Menilai Postur
Dalam menilai postur tubuh menggunakan REBA, pertama
dikelompokan dalam kelompok A (batang tubuh, leher dan kaki)
dan B (lengan atas, lengan bawah dan pergelangan tangan).
d. Memproses skor penilaian REBA
Langkah- langkah prosesnya sebagai berikut :
1) Kelompok A
a) Langkah 1-3 : menilai skor Leher, Tubuh danKaki
b) Langkah 4 : menggunakan nilai skor pada langkah 1- 3,
periksa skor pada langkah ini di tabel A pada gambar.
c) Langkah 5: tambahkan nilai beban
d) Langkah 6 tambahkan nilai pada langkah 4 dan 5 untuk
menentukan skor kelompok A pada tabel C di dalam
gambar 4.
62

Gambar 14. Penilaian REBA Kelompok A (Hignett dan McAtamney, 2000)

2) Kelompok B
a) Langkah 7-9: Analisis skor lengan dan pergelangan tangan
b) Langkah 10: menggunakan hasil pada langkah ke 7-9
tentukan skor menggunakan tabel B pada gambar 5
c) Langkah 11: Tambahkan skor coupling
d) Langkah 12: tambahkan hasil skor 10 dan 11 lalu tentukan
skor 12 pada tabel C
e) Langkah 13: tentukan skor aktivitas
63

Gambar 15. Penilaian REBA Kelompok B (Hignett dan McAtamney, 2000)


e. Menentukan skor akhir REBA
Menambahkan skor pada langkah sebelumnya dengan skor
aktivitas.
f. Mengkonfirmasi tingkat risiko postur kerja
Skoring risiko menurut REBA :
1) Skor 1 : Negligiblerisk,
2) Skor 2-3 : Low risk
3) Skor 4-7 : Medium risk
4) Skor 8-10 : High risk
5) Skor 11-15 : Very high risk
64

Informed consent terhadap sampel ojek


online Pekanbaru

Sampel diambil dari pekerja ojek online Pekanbaru yang ditemukan


pada hari penelitian menggunakan teknik quota sampling sebanyak 50
responden yang sudah memenuhi kriteria.

Pengambilan data dari masing-masing sampel dengan cara pengisian


kuesioner dan pengambilan foto pada 20 Juli 2019 dilakukan pada 3 titik
yang dilaksanakan mulai pukul 15.00-18.00 WIB dengan dibantu oleh 6
asisten yang sudah di berikan arahan.

Analisis postur janggal


(REBA)

Pengolahan data

Analisis

Univariat Bivariat

Gambar 16. Alur Penelitian


65

3.8 Analisis data


a. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk menentukan distribusi frekuensi
variabel independen dan dependen dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi atau persentase. Analisis univariat untuk
mengetahui gambaran dari postur janggal dan gambaran kejadian
LBP pada pekerja ojek online Pekanbaru.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat ini dilakukan antara variabel penelitian untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara variabel yang diteliti.
Pada penelitian ini analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara postur janggal dengan kejadian low back pain. Uji
yang digunakan untuk analisis bivariat adalah uji chi-square
dengan α = 0,05. Dengan demikian jika p value <0,05 maka dari
hasil perhitungan statistik bermakna dan jika p value ≥ 0,05 maka
hasil perhitungan statistik tidak bermakna (Hastono, 2007).
Untuk menguji hipotesis hubungan variabel independen
(kategorik) dengan variabel dependen (kategorik) menggunakan uji
chi-square dengan membandingkan frekuensi terjadi (observasi)
dengan frekuensi harapan (ekspetasi) bila nilai observasi dengan
nilai ekspetasi sama maka dikatakan tidak ada perbedaan yang
bermakna (signifikan) sebaliknya bila nilai frekuensi harapan
berbeda, maka dikatakan tidak ada nilai yang bermakna (Hastono,
2007).
Ada bebera jenis chi-square yang dapat digunakan dengan
syarat :
1. Fisher exact : bila tabel 2x2 didapatkan nilai E (harapan) <5
2. Continuity correction : bila tabel 2x2 dan tidak ada nilai E < 5.
3. Pearson chi-square bila tabel lebih dari 2x2 (4x3, 3x3, 3x2 dll)
66

4. Likelihood ratio dan linear by association untuk stratifikasi


dan untuk mengetaui hubungan linear antara 2 variabel
kategorik.
Hasil uji chi-square menyimpulkan ada/tidak nya hubungan 2
variabel kategorik dengan demikian uji chi-square tidak dapat
menjelaskan derajat hubungan, dalam hal ini uji chi-square tidak
mengetahui kelompok mana yang memiliki risiko yang paling
besar dibandingkan kelompok lain (Hastono, 2007).
Untuk mengetauhi besar variabel dependen dan independen
digunakan prevalensi ratio (PR) dengan CI 95%.
Perhitungan Prevalensi ratio menggunakan table 2x2:
Faktor Risiko D (+) D (-) Total
Terpapar a b a+b
Tidak Terpapar c D c+d
Total a+c b+d a+b+c+d

Prevalensi pada kelompok terpapar: a/a+b.


Prevalensi pada kelopok tidak terpapar: c/c+d.
Perhitungan Prevalensi Ratio
prevalensi pada kelompok terpapar
(PR) =
prevalensi pada kelompok tidak terpapar
PR > 1 : kelompok pajanan meningkatkan/ memperbesar
kejadian suatu penyakit
PR = 1: kelompok pajanan tidak ada hubungan faktor pajanan
dengan penyakit
PR < 1: faktor pajanan akan mengurangi risiko penyakit.
Dengan PR dapat diperkirakan tingkat kemungkinan risiko
masing-masing variable yang diteliti terhadap kejadian penyakit.
Nilai PR adalah suatu estimasi hubungan antara penyakit dengan
risiko (Hastono, 2007).
67

3.9 Etika Penilitian


Penelitian dilakukan dengan berpedoman pada etika sebagai berikut :
a. Informed consent (lembar persetujuan), merupakan bentuk persetujuan
secara tertulis bahwa responden bersedia menjadi responden
penelitian.
b. Anonymity (tanpa nama), merupakan jaminan dalam penggunan
subjek ukur, cukup berupa penulisan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang akan disajikan
c. Confidentiality (kerahasiaan), memberikan jaminan kerahasiaan hasil
penelitian dan semua informasi yang dikumpul oleh peneliti.

3.10 Jadwal Penelitian


Tabel 5. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Tahun 2018-2019
4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7
1 Pembuatan surat pra
riset
2 Pembuatan proposal
3 Seminar proposal
4 Revisi proposal
5 Pengajuan surat
penelitian
6 Penelitian
7 Pembuatan skripsi
8 Siding skripsi
68

3.11 Biaya Penelitian


Tabel 6. Biaya Penelitian
No Kebutuhan Perincian Jumlah Harga Total
1 Foto kopi Kuesioner 5 x 50 = @150,- Rp. 37.000,-
250 lembar
Proposal 90 x 3 = @150,- Rp. 40.500,-
270 lembar
2 Pena 2 kotak @15.000,- Rp. 30.000,-
3 Minuman The Pucuk 3 kardus @55.000,- Rp. 165.000,-
4 Transportasi Asisten 6 orang @50.000,- Rp. 300.000,-
Total Rp. 572.500,-
69

IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Juli 2019 di Pekanbaru. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara postur janggal dengan Low Back
Pain pada pekerja ojek online Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan dengan cara
pengambilan quota sampling dengan jumlah sampel 50 responden.
4.1.1 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik responden. Untuk kepentingan analisis data makan data tersebut
dikelompokan, hasil analisis univariat terhadap karakteristik responden dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel.7 Karakteristik Responden
No. Karakteristik F %
1 Postur janggal
Sangat tinggi 2 4
Tinggi 10 20
Sedang 24 48
Rendah 14 28
Sangat rendah 0 0
Total 50 100
2 LBP
Ya 27 54
Tidak 23 46
Total 50 100

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa karakteristik postur janggal


pada responden yang paling banyak dalam kategori sedang dengan persentase
48%. Responden yang mengalami kejadian LBP sebanyak 27 orang (54%).
4.1.2 Analisi Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen (postur janggal) dengan variabel dependen.
Analisis menggunakan uji chi-square dengan bantuan Statistical
Product And Service Solutions 21 (SPSS 21) dan tidak memenuhi
syarat chi-square yaitu tidak ada nilai sel yang memiliki nilai harapan
70

dibawah 5 (0 cells have expected count less than 5). Maka digunakan
uji fisher’s exact test Adapun hasil uji analisis bivariat sebagai berikut :
Tabel 8. Hubungan Postur Janggal dengan Kejadian LBP
Pada Pekerja Ojek Online Pekanbaru.
LBP

Ya Tidak P
N % N % Total 0,002
Sangat tinggi 2 100 0 0.0 2
Postur
Tinggi 8 80.0 2 20.0 10
Janggal
Sedang 15 62.5 9 37.5 24

Rendah 2 14.3 12 85.7 14


Sangat Rendah 0 0 0 0 0
Total 27 54.0 23 46.0 50

Pada tabel 8 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki keluhan LBP
paling banyak pada postur janggal dalam kategori sedang sebanyak 15
responden (62.5 %), dan responden yang tidak memiliki keluhan LBP paling
banyak pada postur janggal dengan kategori rendah sebanyak 12 (85.7 %).
Hasil uji statistic chi-square diperoleh nilai p= 0.002 (p-value < 0.05), yang
berarti Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara postur janggal dengan Low Back Pain pada pekerja ojek
online Pekanbaru.
Selain itu, dari hasil penghitungan Prevalence Ratio (PR), didapatkan
pekerja ojek online dengan postur janggal sangat tinggi beresiko 1.2 kali lebih
besar mengalami LBP dibandingkan dengan postur janggal tinggi, postur
janggal sangat tinggi 1.6 kali lebih besar mengalami LBP dibandingkan
dengan postur janggal sedang, dan postur janggal sangat tinggi beresiko 7 kali
lebih besar mengalami LBP dibandingkan postur janggal rendah, sedangkan
postur janggal tinggi 1.2 kali lebih besar mengalami LBP dibandingan dengan
postur janggal sedang, dan postur janggal tinggi 5.6 kali lebih besar
mengalami LBP dibandingkan postur janggal rendah, sedangkan postur
71

janggal sedang 4.3 kali lebih besar mengalami LBP dibandingkan postur
janggal rendah.
Tabel 9. Prevalence Ratio
Prevallence Ratio (PR)
Postur Janggal Value

Sangat Tinggi / Tinggi 1.250


Sangat Tinggi / Sedang 1.600
Sangat Tinggi / Rendah 7.000
Tinggi / Sedang 1.280
Tinggi / Rendah 5.600
Sedang / Rendah 4.375

Sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi postur janggal


pada pekerja ojek online maka semakin besar pula risiko terjadinya
LBP.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Univariat
4.2.1.1 Postur janggal pada pekerja ojek online Pekanbaru
Pada penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 2 responden
(4%) dengan postur janggal sangat tinggi, 10 responden (20%)
dengan postur janggal tinggi, 24 responden (48%) dengan postur
janggal sedang, 14 responden (28%) dengan postur janggal rendah
dan tidak ditemukan postur janggal sangat rendah. Penelitian
postur janggal dengan low back pain pada pekerja ojek online ini
belum ada yang melakukan sebelumnya namun ada penelitian yang
serupa yang dilakukan oleh Rizal, (2018) yang berjudul
“Hubungan Masa Kerja dan Postur Janggal dengan LBP pada
Pekerja Percetakan Koran” didapatkan postur janggal sangat tinggi
1 (3.3%), postur janggal tinggi 17 (56.7%), postur janggal sedang
10 (33.3%) dan postur janggal rendah 2 (6.7%). Pada penelitian
72

yang dilakukan Sidrani, (2018) didapatkan bahwa sebanyak 5


responden (10,4%) dengan postur janggal sangat tinggi, 15
responden (31,3%) dengan postur janggal tinggi, 24 responden
(50,0%) dengan postur janggal sedang, 3 responden (6,3%) dengan
postur janggal rendah dan 1 responden (2,1%) dengan postur
janggal sangat rendah dan pada penelitian Tiurma, (2017) posisi
kerja yang berisiko berjumlah 49 (83.1%) dan yang tidak berisiko
10 (16.9%).
Sikap kerja seseorang dipengaruhi oleh station kerja.
Station kerja yang tidak sesuai dengan ukuran badan pekerja akan
memaksa pekerja untuk mempertahankan posisi tubuh yang tidak
alamiah menjauhi sumbu tubuh. Pada pengendara sepeda motor
ojek online Pekanbaru, ditemukan beberapa pengendara dengan
postur tubuh yang tidak sesuai dangan sepeda motor yang
dikendarai. Selain itu lamanya waktu berkendara mengakibatkan
pekerja merubah posisi berkendara untuk menghindari kelelahan
atau nyeri punggung. Kondisi tersebut yang selalu berulang
menimbulkan kebiasaan pada pengendara motor untuk bersikap
mengendarai dalam posisi yang tidak alamiah (Bukhori, 2010).
4.2.1.2 Low Back Pain pada pekerja ojek online pekanbaru
Penelitian ini didapatkan hasil dari 50 responden yang
mengalami keluhan LBP sebanyak 27 (54%) dan yang tidak
mengalami LBP sebanyak 23 (45%). Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Rizal, (2018) yang mengeluhkan LBP
22 responden (73.3%) dan tidak mengeluhkan LBP 8 responden
(26.7%). Sama hal nya dengan penelitian yang dilakukan oleh
Khamis N, et al. (2016) yang berjudul Motorcycle Deliveryman
Perception on Riding Conditions di Malaysia pada 100 orang kurir
motor, didapatkan 76% mengeluhkan LBP. Pada penelitian
Tiurma, 2017 yang mengeluhkan LBP 50 (84.7%) dan yang tidak
mengeluhkan LBP 9 (16.9%). Postur tubuh saat melakukan
73

pekerjaan yang tidak sesuai dari postur normal ditambah dengan


lama nya durasi bekerja akan meningkatkan risiko terjadinya LBP,
karena posisi janggal meningkatkan jumlah energi yang
dibutuhkan dan perpindahan tenaga akan terfokuskan pada otot
rangka yang bekerja sehingga dapat menyebabkan kelelahan
hingga nyeri (Kurnianto, 2014).
4.2.2 Analisis Bivariat
4.2.2.1 Hubungan postur janggal dengan LBP
Melalui uji chi-square dengan bentuk tabel lebih dari 2x2,
maka jumlah cell dengan frekuensi harapan <5 tidak boleh lebih
dari 20%, dalam penelitian ini tidak memenuhi syarat uji chi-
square maka pada penelitian ini digunakan uji fisher exact test.
Hasil analisa bivariat dari tabel 8, didapatkan bahwa pada kategori
sangat tinggi yang mengeluhkan LBP 2 responden, kategori tinggi
yang mengeluhkan LBP 8 responden dan yang tidak mengeluhkan
LBP 2 responden, kategori sedang yang mengeluhkan LBP 15
responden dan yang tidak mengeluhkan LBP 19 responden,
sedangkan kategori rendah yang mengeluhkan LBP sebanyak 2
responden dan yang tidak mengeluhkan 12 responden dan tidak
ditemukan kategori sangat rendah.
Hasil uji statistik Chi-square, fisher exact test diperoleh
nilai p = 0,003 (p value <0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha
diterima sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara postur
janggal dengan low back pain pada pekerja ojek online pekanbaru.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rizal, (2018)
yang didapatkan nilai koefisien korelasi postur kerja dengan low
back pain sebesar 0,783 artinya terdapat hubungan yang cukup dan
signifikan antar postur kerja dengan keluhan low back pain.
Dengan signifikansi (p value) sebesar 0,000 <0.05 dan pada
penelitian Tiurma, (2017) didapatkan nilai p value 0.017 ada
hubungan anatara posisi kerja dengan LBP. Penelitian Hafzi.
74

Mohd. et al (2011) didapatkan pada pengendara motor di Malaysia


postur mengendarai dengan p value 0,001. Hal ini sejalan dengan
teori yang menyatakan sikap kerja atau kondisi kerja yang tidak
ergonomis pada akhirnya dapat menimbulkan keluhan-keluhan
seperti gangguan pada sistem muskuloskeletal (Manuaba, 2015).
Sikap kerja tersebut jelas akan menyebabkan beban postural yang
berat. Psotur janggal mengakibatkan posisi tubuh yang menjauhi
sumbu tubuh sehingga mengakibatkan otot-otot punggung
mengalami kontraksi, dalam mempertahankan posisi yang lama
otot-otot punggung berkontraksi dan menggunakan adenosine
trifosfat (ATP) sehingga hasil metabolisme ATP menumpuk yang
akan menstimulus nociseptor sehingga dapat menimbulkan nyeri
punggung. Jika beban postural ini terjadi dalam jangka waktu
yang lama, maka akan menimbulkan postural strain yang
merupakan beban mekanik statis bagi otot. Kondisi ini akan
mengurangi aliran darah ke otot sehingga terjadi proses
metabolism anaerob yang mengakibatkan gangguan keseimbangan
kimia di otot yang bermuara kepada terjadinya kelelahan otot dan
dapat menimbulkan nyeri punggung (Pheasant, 2013). Sikap tubuh
yang buruk (tidak fisiologis) sewaktu bekerja dan berlangsung
lama menyebabkan adanya beban pada sistem musculoskeletal
pekerja tidak mampu mengerahkan kemampuan-nya secara optimal
(Manuaba, 2015).
75

V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan postur
janggal dengan Low Back Pain pada pengendara sepeda motor ojek online
pekanbaru pada bulan Juli 2019 dengan jumlah sampel 50 dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Penelitian ini menemukan bahwa frekuensi postur janggal menurut
REBA pada pekerja ojek online Pekanbaru adalah kategori sangat tinggi
2 responden (4%), tinggi 10 responden (20%), sedang 24 responden
(48%), rendah 14 responden (28%), dan sangat rendah tidak ditemukan 0
responden (0%).
2. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat kejadian Low Back Pain
sebesar 27 responden (54%) dan tidak Low Back Pain 23 responden
(46%).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara postur janggal
dengan Low Back Pain (p-value = 0.002) pada pengendara sepeda motor ojek
online Pekanbaru tahun 2019.
5.2 Saran
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi pekerja ojek online
untuk:
a. Memperhatikan kaidah ergonomi diantaranya posisi duduk yang
tegak (netral), lengan sejajar dengan stang motor yang mudah
dijangkau sehingga posisi berkendara tidak terlalu condong
kedepan, tempat duduk nyaman, ukuran tempat duduk harus datar
(mendekati ideal), posisi paha terhadap tubuh dan posisi tungkai
bawah terhadap paha tidak boleh kurang atau lebih 90 ֯
selanjutnya posisi pijakan kaki dan telapak kaki harus mendatar.
b. Memperhatikan jam kerja agar tidak lama berkendara. Dianjurkan
beristirahat selama 15 menit setiap 2 jam berkendara.
c. Bagi responden yang telah mengalami LBP hendaknya
mengkonsultasikan keluhannya kepada dokter dan pelyanan
76

kesehatan terdekat untuk memperoleh pengobatan yang tepat dan


adekuat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi sembarangan
obat-obat penghilang rasa nyeri aka dikhawatirkan berdampak
pada kesehatan. Jika LBP masih ringan, dapat diatasi dengan :
1) Latihan punggung setiap hari
a) Berbaringlah telentang pada lantai atau matras yang keras.
Tekukkan satu lutut dan gerakkan menuju dada lalu tahan
beberapa detik. Kemudian lakukan lagi pada kaki yang
lain. Lakukan beberapa kali
b) Berbaringlah telentang dengan kedua kaki ditekuk lalu
luruskan kelantai, kencangkanlah perut dan bokong lalu
tekanlah punggung ke lantai, tahanlah beberapa detik
kemudian relaks. Ulangi beberapa kali.
c) Berbaring telentang dengan kaki ditekuk dan telapak kaki
berada flat dilantai. Lakukan sit up parsial dengan
melipatkan tangan ditangan dan mengangkat bahu setinggi
6-12 inci dari lantai. Lakukan beberapa kali.
2) Latihan leher dan bahu setiap hari
a) Pada saat duduk atau berdiri, putarkan kepala kekanan,
tahan dan hitunglah sampai 5, kembali keposisi netral lalu
lakukan ke kiri. Lakukan beberapa kali.
b) Pada saat duduk atau berdiri, fleksikan leher ke depan
sampai dagu menyentuh dada. Tahan sampai hitungan 5
lalu kembali keposisi netral. Lalu mengadahlah sampai
mata melihat atas, tahan sampai hitungan ke 5. Lakukan
beberapa kali.
c) Pada saat duduk atau berdiri, gerakkan kepala kekanan
dan usahakanlah telinga menyentuh bahu. Tahan sampai
hitungan ke 5 lalu kembali keposisi semula. Lakukan
beberapa kali.
77

d) Pada saat duduk atau berdiri, naikkanlah bahu sampai


menyentuh telinga lalu putarlah bahu. Kembali keposisi
netral. Lakukan beberapa kali.
2. Bagi institusi pendidikan (Universitas)
a. Diharapkan dapat menjadi sumber bahan masukan dan sumbangan
pemikiran serta informasi tambahan mengenai hubungan postur
janggal dengan Low Back Pain dan untuk penelitian masa yang akan
datang karena masih banyak faktor- faktor yang mendasari terjadi nya
LBP seperti usia, IMT, durasi bekerja, lama bekerja dan lainnya yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
b. Diharapkan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Abdurrab dapat memberikan penyuluhan mengenai
pentingnya menjaga postur kerja pada pengendara sepeda motor ojek
online khususnya dan pengendara motor lainnya, serta mampu
memberikan penyuluhan mengenai hubungan postur kerja dengan
Low Back Pain.
3. Bagi industry sepeda motor
Agar dapat menciptakan suatu inovasi terbaru sepeda motor ideal yang
sesuai dengan kaidah ergonomic seperti:
a. Posisi stang yang dapat diatur ketinggian- kerdendahan dan jarak
antara stang pengendara. Dengan tetap memperhatikan keamanan
berkendara (penguncian bertingkat secara otomatis)
b. Tempat duduk yang nyaman, sesuai dengan ukuran pingggul
pengendara, dapat diatur posisi tinggi-rendah serta lebar dan
panjang tempat duduk.
c. Pijakan kaki yang nyaman dengan ukuran lebar yang dapat
disesuaikan.
78

5.3 Keterbatasan penelitian

1. Keterbatasan Kuesioner

Pada penelitian ini untuk mengetahui LBP hanya menggunakan


kuesioner Nordic Body Map, sedangkan untuk mendapatkan hasil yang
lebih valid sebaiknya ditunjang dengan pemeriksaan tambahan lainnya
yang dilakukan oleh tim kesehatan okupasi dengan bantuan spesialis
okupasi yang lebih berpengalaman. Pada penelitian ini untuk menggukur
postur janggal menggunakan REBA karena tidak ditemukan kategori
sangat rendah pada pengendara ojek online, diharapkan pengukuran untuk
penelitian yang akan datang tidak menggunakan kategori sangat rendah.

2. Keterbatasan Sampel
Pada penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui sehingga
memungkinkan kesalahan generalisasi.
3. Keterbatasan desain penelitian
Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang
hanya mampu menyajikan hasil suatu kejadian dan penyakit dalam sekali
pengamatan saja.
4. Keterbatasan Waktu
Terbatasnya waktu responden untuk mengisi kuesioner
dikarenakan orderan yang tidak dapat diprediksi sehingga pengisian
kuesioner terganggu.
79

DAFTAR PUSTAKA

Adam, R.D, Victor, M. and Ropper, A.H. 2005. Principles of Neurology. 8nd. Ed.
McGraw-Hill. New York.
Agustin, A. 2017. Persepsi Masyarakat Terhadap Penggunaan Transportasi Online
(Go-Jek) Di Surabaya dalam Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Volume 6,
Nomor 9, September 2017, ISSN : 2461-0593
Annisa, Rizka Sri. 2018. Hubungan Paparan Getaran Seluruh Tubuh dengan
Keluhan Kesehatan Pada Supir Angkutan Kota Trayek 99 PU. Gajah mada
di kota medan. Universitas Sumatera Utara Repositori Institusi USU
Bahrudin. M. 2017. Patofisiologi Nyeri. Malang . Journal UMM. Vol 13 No 1
Bongers PM, Boshuizen HC. 1992. Back disorders and exposure to whole body
vibration: Thesis summary, Clinical Biomechanics., Volume 7.
Bukhori, E. (2010). Hubungan Faktor Risiko Pekerjaan dengan Terjadinya Keluhan
Muskuloskletal Disorders (MSDs) Pada Tukang Angkut Beban Penambang
Emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Tahun 2010.Availablefrom:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1224/1/ENDAN
G%20BUKHORI-FKIK.PDF
Chawla, J. 2018. Low Bak Pain and Sciatica. USA : Loyola University Medical
Center.
Colombini D, Occhipinti E, Casado EA. 2013. The revised OCRA Checklist
method, Barcelona: Editorial Factors Human.
David GC. 2005. Ergonomic Method for Assessing Exposure to Risk Factors for
Work-Related Musculoskeletal Disorders. Occupational Medicine; 55:190-
99
Deisy, A.P, Adampe, dkk. 2017. Hubungan antara masa kerja dan durasi
mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah pada sopir bus
angkutan kota jurusan manado.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 2013. Profil KesehatanProvinsi Riau. Pekanbaru.
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROV
INSI_2013/04_Prov_Riau_2013.pdf
80

Dutta, K. Basu, B. Devashish, S. 2014. Identification and quantification of


stressors afecting motorized two wheeler riders an ergonomic attempt.
International Journal of Research –Granthaalayah. Vol.2:October
Djunaidi, Z, dan Arnur, R. 2009. Risiko Ergonomi Ketidaksesuaian Desain dan
Ukuran Tempat Duduk Sepeda Motor terhadap Antropometri pada
Mahasiswa. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia vol 9 no 3
Goode, A.P., Carey, T.S., Jordan, J.M. 2013. Low back pain and lumbar spine
osteoarthritis: how are they related Current rheumatology reports, 15 (2),
305. DOI: 10.1007/s11926-012-0305
Gunawan, I.M.K, dan Tirtayasa,K. 2015. Hubungan antara tipe kendaraan dan
obesitas dengan musculoskletal disorders (MSds) pada mahasiswa
pengendara sepeda motor di Universitas Udayana
Hakim, M.H. 2016. Hubungan Paparan Getaran Seluruh Tubuh pada Tempat
Duduk Sopir dengan Tingkat Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Sopir
Truk di PT.ALN sidoarjo.Sidoarjo.
Harrianto R. 2009. Buku ajar kesehatan kerja. Jakarta: buku kedokteran EGC
Hafzi M. Rohayu S. Faradilla P.N. 2011. Prevalence and risk factors of
musculoskeletal disorders of motorcyclists. Malaysia. Malaysian Journal
of Ergonomics Volume 1.
Harsono, 2009. Kapita selekta neurologi edisi kedua, Yogyakarta. Gadja Mada
University Press.
Hastono, 2007. Analia Data Keseatan. Jakarta: FKM. UI.
Health and Safety Executive. 2017. Work-related Musculoskeletal Disorders
(WRMSDs) Statistics in Great Britain.
Hignet, S. dan McAtamney, L. 2000. Rapid Entire Body Assessment (REBA).
London. Applied Ergonomics 31 (2000) 201}205.
Jenkins, H. 2002.Classification of Low Back Pain.Australia. Hornsby.Vol 10 no 2.
Kantana, T. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan low back pain pada
kegiatan mengemudi tim ekspedisi PT. Enseval Putera Megatrading
Jakarta Tahun 2010. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
81

Kauffman MH. 2000. Relational Maintenance in Long-Distance Relation Ships:


Staying Close. Faculty of the Virginia Polytechnic Institute and State
University.
Khamis N, Deros K.B. Ismail,F. R. & Tahir, N. H. M. 2016. Motorcycle
Deliveryman’s Perceptions On Riding Conditions in Malaysia. Malaysian
Journal of Public Health Medicine. Volume 16 (Suppl.1): 63-67.
Kurnianto, R.Y, dan Mulyono. 2014. Gambaran Postur Kerja dan Risiko
Terjadinya Muskuloskeltal Pada Pekerja Bagian Welding di area
Workshop. Surabaya. The Indonesia Journal of Occupational safety Health
and Environment. Vol 1:61-72.
Koesyanto, H. 2013 Masa kerja dan sikap kerja duduk terhadap nyeri punggung.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas [diakses 10 oktober 2018]
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Jakarta. Kemenkes RI.
Manuaba, A. (2015). Beban Kerja untuk Prajurit Dikaitkan dengan Norma
Ergonomi di Indonesia. Proceedings Seminar Nasional tentang Ergonomi di
Lingkungan ABRI, Jakarta.

Moore, K.L, Dalley, A.F, and Agur A.M.R. 2014. Clinically Oriented Anatomy.
7th Edisi. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
NIOSH. 1997. Musculoskeletal disorders and workplace factors: a critical review
of epidemiologic evidence for work-related musculoskeletal disorders of
the neck, upper extremity, and low back. NIOSH: Centers for Disease
Control and Prevention
Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
2004. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pheasant, S. (2013). Ergonomics, Work and Health. London: Macmillan
Academic Profesional Ltd.

Purnamasari. 2010. Overweight sebagai faktor risiko low back pain pada pasien
poli saraf RSUD Prof. Dr. Margono SoekarjoPurwokerto. Mandala of
Health;4.
82

Ramasamy, S. Adalarasu, K, Trupti N. P. 2017. Evaluation of driving-related


musculoskeletal disorders in motorbike riders using Quick Exposure
Check (QEC). India. Biomedical Research 2017; 28 (5): 1962-1968.
Riihimaki H., Tola S, Videman T, Hanninen K. 1989. Low Back Pain and
occupation. A crossectional questionnaire study of men in machine
operating, dynamic physical work , and sedentary work. Spine 16: 608-
14.
Rizal, R.H. 2018. Hubungan Massa Kerja dan Postur Janggal pada Pekerja
Percetakan Kantor Riau Pos Pekanbaru. Universitas Abdurrab.
Riningrum, H. 2016. Pengaruh Sikap Kerja, Usia, dan Massa Kerja Terhadap
Keluhan Subyektif Low Back Pain pada Pekerja Bagian Swing Garmen
PT. Apac Inti corpora. Semarang.
Savant C, Rajamani K. 1997. Tropical Diseases of the Spinal Cord. In : Critchley
E, Eisen A., editor. Spinal Cord Disease : Basic Science, Diagnosis and
Management. London : Springer-Verlag, 378-87.
Setyaningrum,M.S. Fibriani,A.R. 2014. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan
Angka Kejadian Low Back Pain di RSUD DR. Moewardi. Surakarta.
Shoubi, M.V. Baraugh, A.S. Rasoulijavaheri, A. 2013. Ergonomicd Principles
and Utlizing it as a Remedy For Probable Work Related Injuries in
Construction Project. Johor, Malaysia. International Journal of Advances
in Engineering & Technology, Mar. 2013.
Sidrani, J. 2018. Hubungan Postur janggal dengan Muskuloskletal Disorder
(MSDs) Pada Petugas Pengangkut Sampah Dinas Kebersihan dan
Lingkungan Hidup Kota Tembilahan Tahun 2018. Universitas Abdurrab.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta.
Suma’mur. 2014. Higine Perusahaan dan Kesehatan Kerja Edisi 2, Jakarta: CV
Sagung Seto.
Soleman, A. 2011. Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Industri
Kerajinan Kerang Mutiara
83

Stanton N, Hedge A, Brookhuis K, Salas E, Hendric H. 2005. The handbook of


human factors and ergonomics methods, New York: CRC Press
Tarwaka. 2013. Ergonomi Industri, Surakarta: CV Harapan Press
Tiurma, 2017. Analisis Posisi Kerja, Durasi Duduk dengan Keluhan Nyeri
Punggung Bawah untuk Meningkatkan Pekerja Beca Motor di Perumnas
Sako Palembang Tahun 2016. Journal Kesehatan dan Pembangunan
volume 7 hal 77-85.
Tjokorda M.G.B., Maliawan S. 2009. Diagnosis dan Tatalaksana Kegawat
Daruratan Tulang Belakang. Jakarta:FKU Universitas Indonesia.
Transport for London. 2011. Motorcycle Safety Action Plan. London
Undang-undang Lalu Lintas Angkutan Jalan pasal 1 ayat (20)
Warowontu, Z. Kawatu, P.A.T., Akili, R.H. 2018. Gambaran Keluhan Nyeri
Punggung Pada pengendara Ojek Online di Kota Manado. Manado.
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018.
Watunwatuk,S. Paul A.T.K. Budi T.R. 2016. Hubungan Antara Umur dan Sikap
Kerja dengan Low Back Pain pada Pekerja Bengkeln Sepeda Motor.
Manado. E-journal media kesehatan.
Waxman, S. G. 2013. Clinical Neuroanatomy. New York: Mc Graw Hill.
Wojcik, R, Trybulec, B. 2017. Occurrence and Intensity of Spinal Pain in
Motorcyclists Depending on Motorcycle Type. Central Europan Journal of
Sport Science and Medicine. Vol. 20, No. 4/2017: 81–91.
World Health Organization. 2013. Low Back Pain. Priority Medicines for Europe
and The World. 81: 671-6.
Yuliana. 2011. Low Back Pain CDK 185/vol. 38 No.4
84

Lampiran 1

Permohonan Menjadi Responden

Perihal: Permohonan menjadi Responden Penelitian

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,selaku peneliti :

Nama : Abdil Mukhlishin

Pekerjaan : Mahasiswa PSPD FKIK Universitas Abdurrab

Dengan ini mengharapkan kesediaan Saudara untuk turut berpartisipasi dalam


penelitian yang berjudul “ HUBUNGAN POSTUR JANGGAL DENGAN
LOW BACK PAIN TERHADAP PENGNDARA SEPEDA MOTOR PADA
OJEK ONLINE PEKANBARU” dengan menandatangani lembar persetujuan
menjadi subyek penelitian dan menjawab pertanyaan dalam kuesioner yang
dilampirkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah:
1. Jawaban Saudara sangat dibutuhkan untuk kelancaran penelitian ini
sehingga setiap pertanyaan harus dijawab dengan jujur sesuai dengan
keadaan yang Saudara rasakan saat ini.
2. Setiap jawaban yang Saudara berikan tidak bernilai benar maupun salah,
dan tidak akan memengaruhi pekerjaan di tempat anda bekerja.
3. Semua data yang Saudara berikan dalam penelitian ini akan dijamin
kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian semata.
4. Tidak ada paksaan dalam penelitian ini, Saudara dapat mengundurkan diri
dari penelitian sewaktu-waktu.
Demikian permohonan ini saya sampaikan, terimakasih atas perhatian dan
kerjasama Saudara dalam membantu kelancaran penelitian ini.
Pekanbaru, 2019

Peneliti
85

LAMPIRAN 2
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth
Saudara/i responden :
Di tempat :

Dengan hormat,
Sehubungan dengan diadakannya penelitian yang berjudul “HUBUNGAN
POSTUR JANGGAL DENGAN LOW BACK PAIN TERHADAP
PENGENDARA SEPEDA MOTOR PADA OJEK ONLINE PEKANBARU
oleh Abdil Mukhlishin, maka kami memohon kesediaan Saudara/i untuk
menjawab beberapa pertanyaan seperti yang tercantum pada lembar berikut ini.
Hasil jawaban Saudara/i sangat membantu kelancaran peneliti ini dan
dapat bermanfaat untuk kepentingan bersama. Jawaban Saudara/i tidak akan
diterbitkan dan hanya sebagai pendukung dalam penelitian ini. Berikan jawaban
sesuai pendapat Saudra/i, jawaban atau identitas responden akan dirahasiakan.
Demikian kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi yang diberikan oleh
Saudara/i

Menyetujui Hormat kami

Responden Abdil Mukhlishin


86

LAMPIRAN 3
KUESIONER
Hubungan postur janggal dengan low back pain pada pengendara motor
pada ojek online Pekanbaru.
Petunjuk Pengisian
a. Isilah data Saudara/i dengan lengkap sesuai keadaan yang sebenarnya
sebelum menjawab.
b. Mohon perhatikan dengan cermat semua gambar sebelum menjawab.
c. Berikan tanda (X) pada gambar yang Saudara/i dianggap paling tepat dan
sesuai dengan yang dirasakan saat ini.
d. Apabila Saudara/i ingin memperbaiki atau mengganti jawaban semula,
cukup dengan mencoret jawaban semula (/) dan memberi silang pada
jawaban yang baru

Nama (inisial) :
Usia :

Pertanyaan
1. Apakah pekerjaan anda sebelum menjadi pengemudi ojek online?
(jawaban boleh lebih dari satu)
 Pengemudi kendaraan lainnya (mobil, bus, truk, motor, becak, dsb)
 Karyawan kantor
 Kuli bangunan
 Lain-lain, sebutkan.....................

2. Berapa lama anda bekerja sebagai pengemudi ojek online?


 < 1 tahun
 ≥ 1 tahun
87

3. Apakah saat bekerja anda pernah merasakan sensasi tidak nyaman (nyeri
tajam seperti tertusuk, nyeri tumpul seperti pegal-pegal, kram, kaku) pada
punggung bawah sampai kaki?
 Ya
 Tidak

4. Pada bagian manakah lokasi sensasi tidak nyaman nyaman (nyeri tajam
seperti tertusuk, nyeri tumpul seperti pegal-pegal, kram, kaku) dirasakan?
Tandai gambar (Nordic Body Map) di bawah ini:

5. Setelah berapa lama anda bekerja keluhan tersebut muncul?


 < 4 jam
 ≥ 4 jam
88

6. Apa yang anda lakukan ketika keluhan tersebut muncul?


 Istirahat
 Minum obat (obat apa : paracetamol (Panadol), ibuprofen (proris), asam
mefenamat (ponstan)

7. Apakah aktivitas anda saat hari libur/ saat tidak bekerja ? (pilihan boleh
lebih dari satu)
 Bekerja sebagai pengendara ojek pangkalan/ ojek on line/ pengemudi
antar kota antar propinsi)
 Olah raga (sebutkan olah raga apa .............................................)
 Lain-lain (sebutkan......................................................................)
 Istirahat

8. Apakah anda merasa keluhan tersebut merupakan masalah terberat bagi


anda sehingga membuat anda tidak semangat bekerja/ tidak ingin masuk
kerja?
 Ya
 Tidak

9. Apakah anda pernah ataupun sedang mengalami penyakit seperti di bawah


ini (pilihan boleh lebih dari satu) ?
 Penyakit ginjal
 Penyakit infeksi/ radang pada tulang punggung terutama bagian bawah,
 Kelainan bentuk tulang punggung seperti : huruf s, bengkok ke depan,
bengkok ke belakang.
 Riwayat trauma/ kecelakaan pada bagian punggung bawah seperti patah
tulang
 Saraf terjepit
 Keropos pada tulang punggung bawah (osteoporosis)
 Kelainan tulang punggung saat lahir
89

 Benjolan atau tumor / kanker tulang


 Penyakit gondok
 Penyakit kelainan pembuluh darah (penyumbatan atau pecah pembuluh
darah).
90

Lampiran 4
Master Tabel
No Postur Janggal Kode LBP Kode
Responden
1 TINGGI 2 LBP 1
2 SEDANG 3 NON-LBP 2
3 RENDAH 4 LBP 1
4 RENDAH 4 LBP 1
5 SEDANG 3 LBP 1
6 RENDAH 4 NON-LBP 2
7 RENDAH 4 NON-LBP 2
8 RENDAH 4 NON-LBP 2
9 RENDAH 4 NON-LBP 2
10 TINGGI 2 LBP 1
11 TINGGI 2 LBP 1
12 SEDANG 3 LBP 1
13 SEDANG 3 LBP 1
14 RENDAH 4 NON-LBP 2
15 RENDAH 4 NON-LBP 2
16 SEDANG 3 LBP 1
17 RENDAH 4 NON-LBP 2
18 RENDAH 4 NON-LBP 2
19 SEDANG 3 NON-LBP 2
20 TINGGI 2 LBP 1
21 SEDANG 3 LBP 1
22 SEDANG 3 LBP 1
23 SEDANG 3 NON-LBP 2
24 SEDANG 3 LBP 1
25 SEDANG 3 LBP 1
26 TINGGI 2 LBP 1
27 SEDANG 3 NON-LBP 2
28 TINGGI 2 NON-LBP 2
29 SEDANG 3 LBP 1
30 SEDANG 3 LBP 1
31 SEDANG 3 LBP 1
32 SEDANG 3 NON-LBP 2
33 RENDAH 4 NON-LBP 2
34 RENDAH 4 NON-LBP 2
35 SEDANG 3 LBP 1
36 SEDANG 3 LBP 1
37 SEDANG 3 NON-LBP 2
38 SEDANG 3 NON-LBP 2
39 SEDANG 3 LBP 1
91

40 RENDAH 4 NON-LBP 2
41 SEDANG 3 LBP 1
42 SEDANG 3 NON-LBP 2
43 SEDANG 3 NON-LBP 2
44 SANGAT TINGGI 1 LBP 1
45 SANGAT TINGGI 1 LBP 1
46 TINGGI 2 NON-LBP 2
47 TINGGI 2 LBP 1
48 TINGGI 2 LBP 1
49 RENDAH 4 NON-LBP 2
50 TINGGI 2 LBP 1

Lampiran 5 Analisis Data


Analisis Univariat
1. Postur Janggal
Postur_Janggal

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Sangat Tinggi 2 4.0 4.0 4.0

Tinggi 10 20.0 20.0 24.0

Sedang 24 48.0 48.0 72.0


Valid
Rendah 14 28.0 28.0 100.0
Sangat Rendah 0 0.0 0.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

2. Low Back Pain


LBP

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

LBP 27 54.0 54.0 54.0

Valid Non-LBP 23 46.0 46.0 100.0

Total 50 100.0 100.0


92

Analisis Bivariat
Postur_Janggal * LBP Crosstabulation

LBP Total

LBP Non-LBP

Count 2 0 2

Sangat Tinggi Expected Count 1.1 .9 2.0

% within Postur_Janggal 100.0% 0.0% 100.0%

Count 8 2 10

Tinggi Expected Count 5.4 4.6 10.0

% within Postur_Janggal 80.0% 20.0% 100.0%


Postur_Janggal
Count 15 9 24

Sedang Expected Count 13.0 11.0 24.0

% within Postur_Janggal 62.5% 37.5% 100.0%

Count 2 12 14

Rendah Expected Count 7.6 6.4 14.0

% within Postur_Janggal 14.3% 85.7% 100.0%


Count 0 0 0
Sangat Rendah Expected Count 0 0 0
% within Postur_Janggal 0 0 0
Count 27 23 50
Total Expected Count 27.0 23.0 50.0
% within Postur_Janggal 54.0% 46.0% 100.0%
93

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1- Point Probability
sided) sided) sided)

Pearson Chi- 14.013a 3 .003 .001


Square
Likelihood 15.748 3 .001 .002
Ratio
Fisher's Exact 13.588 .002
Test
Linear-by- 12.329b 1 .000 .000 .000 .000
Linear
Association
N of Valid 50
Cases

a. 3 cells (37.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .92.
b. The standardized statistic is 3.511.
Prevalence Risk
1. Sangat Tinggi – Tinggi
Postur_Janggal1 * LBP1 Crosstabulation

LBP1 Total

LBP Non-LBP

Count 2 0 2

Sangat Tinggi Expected Count 1.7 .3 2.0

% within Postur_Janggal1 100.0% 0.0% 100.0%


Postur_Janggal1
Count 8 2 10

Tinggi Expected Count 8.3 1.7 10.0

% within Postur_Janggal1 80.0% 20.0% 100.0%


Count 10 2 12

Total Expected Count 10.0 2.0 12.0

% within Postur_Janggal1 83.3% 16.7% 100.0%

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

For cohort LBP1 = LBP 1.250 .917 1.704


N of Valid Cases 12
94

2. Sangat Tinggi – Sedang


Postur_Janggal2 * LBP2 Crosstabulation

LBP2 Total

LBP Non-LBP

Count 2 0 2

Sangat Tinggi Expected Count 1.3 .7 2.0

% within Postur_Janggal2 100.0% 0.0% 100.0%


Postur_Janggal2
Count 15 9 24

Sedang Expected Count 15.7 8.3 24.0

% within Postur_Janggal2 62.5% 37.5% 100.0%


Count 17 9 26

Total Expected Count 17.0 9.0 26.0

% within Postur_Janggal2 65.4% 34.6% 100.0%

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

For cohort LBP2 = LBP 1.600 1.174 2.181


N of Valid Cases 26
3. Sangat Tinggi – Rendah
Postur_Janggal3 * LBP3 Crosstabulation

LBP3 Total

LBP Non-LBP

Count 2 0 2

Sangat Tinggi Expected Count .5 1.5 2.0


% within Postur_Janggal3 100.0% 0.0% 100.0%
Postur_Janggal3
Count 2 12 14

Rendah Expected Count 3.5 10.5 14.0

% within Postur_Janggal3 14.3% 85.7% 100.0%


Count 4 12 16

Total Expected Count 4.0 12.0 16.0

% within Postur_Janggal3 25.0% 75.0% 100.0%


95

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

For cohort LBP3 = LBP 7.000 1.940 25.255


N of Valid Cases 16

4. Tinggi – Sedang
Postur_Janggal4 * LBP4 Crosstabulation

LBP4 Total

LBP Non-LBP
Count 8 2 10

Tinggi Expected Count 6.8 3.2 10.0

% within Postur_Janggal4 80.0% 20.0% 100.0%


Postur_Janggal4
Count 15 9 24

Sedang Expected Count 16.2 7.8 24.0

% within Postur_Janggal4 62.5% 37.5% 100.0%


Count 23 11 34

Total Expected Count 23.0 11.0 34.0

% within Postur_Janggal4 67.6% 32.4% 100.0%

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Postur_Janggal4 (Tinggi / Sedang) 2.400 .415 13.895


For cohort LBP4 = LBP 1.280 .826 1.984
For cohort LBP4 = Non-LBP .533 .139 2.043
N of Valid Cases 34
96

5. Tinggi – Rendah
Postur_Janggal5 * LBP5 Crosstabulation

LBP5 Total

LBP Non-LBP

Count 8 2 10

Tinggi Expected Count 4.2 5.8 10.0

% within Postur_Janggal5 80.0% 20.0% 100.0%


Postur_Janggal5
Count 2 12 14

Rendah Expected Count 5.8 8.2 14.0

% within Postur_Janggal5 14.3% 85.7% 100.0%


Count 10 14 24

Total Expected Count 10.0 14.0 24.0

% within Postur_Janggal5 41.7% 58.3% 100.0%

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Postur_Janggal5 (Tinggi / Rendah) 24.000 2.783 206.961


For cohort LBP5 = LBP 5.600 1.496 20.963
For cohort LBP5 = Non-LBP .233 .066 .821
N of Valid Cases 24

6. Sedang – Rendah
Postur_Janggal6 * LBP6 Crosstabulation

LBP6 Total

LBP Non-LBP
Count 15 9 24

Sedang Expected Count 10.7 13.3 24.0

% within Postur_Janggal6 62.5% 37.5% 100.0%


Postur_Janggal6
Count 2 12 14

Rendah Expected Count 6.3 7.7 14.0

% within Postur_Janggal6 14.3% 85.7% 100.0%


Count 17 21 38

Total Expected Count 17.0 21.0 38.0

% within Postur_Janggal6 44.7% 55.3% 100.0%


97

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Postur_Janggal6 (Sedang / Rendah) 10.000 1.809 55.284


For cohort LBP6 = LBP 4.375 1.169 16.377
For cohort LBP6 = Non-LBP .438 .250 .765
N of Valid Cases 38
98

Lampiran 6
Informed consent, NBM, REBA
99
100
101
102
103
104
105
106

Lampiran 7

Dokumentasi
107
108

Lampiran 8
Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi
Nama : Abdil Mukhlishin
Jenis Kelamin : Laki- laki
Tempat tanggal lahir : Pekanbaru, 26 November 1997
Agama : Islam
Alamat : Jalan Tanjung Indah No. 45 Harapan raya
Email : abdilmukhlishin@gmail.com
No Hp : 082387764343
Riwayat Pendidikan
SDN 015 Pangkalan Baru : Tahun 2003 – 2009
MTsN Andalan Pekanbaru : Tahun 2009 – 2012
SMAN 10 Pekanbaru : Tahun 2012 – 2015
Data Orang Tua
Ayah : Abu Bakar
Pekerjaan : Pegawai negri sipil (Guru)
Ibu : Arisah
Pekerjaan : Pegawai negri sipil (Guru)
Data Saudara Kandung
Saudara Perempuan : Kartika Sari dan Wahyuni Ramadhani

Anda mungkin juga menyukai