Anda di halaman 1dari 43

METODE CEPAT

EVALUASI
ERGONOMI
Ir. Nur Fajriah, ST, MT, IPM
Agenda

01 03
Konsep Gangguan Faktor Risiko Gangguan
Sistem Otot Rangka Sistem Otot Rangka
Akibat Kerja

02 04
Bentuk Gangguan Sistem Metode Evaluasi Risiko
Otot Rangka Akibat Kerja Gangguan Sistem Otot
Rangka
01
Konsep
Gangguan
Sistem Otot-
Rangka Akibat
Kerja
European Agency Safety and Health (2000) mendefinisikan
gangguan sistem otot rangka sebagai kelainan pada jaringan
halus dan struktur yang berada di sekitarnya, yang bukan
disebabkan oleh kejadian tiba-tiba, seperti terjatuh atau
kecelakaan kerja
Silverstein, (2001) mendefinisikan gangguan sistem otot rangka
sebagai cedera pada otot, tendon, ligamen, sendi dan syaraf.
Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSDs) atau
gangguan sistem otot rangka akibat kerja merupakan istilah
yang di gunakan untuk mendefinisikan gangguan pada tubuh
yang diakibatkan oleh Aktivitas atau lingkungan pekerjaan.
Pencegahan factor Risiko terjadinya gangguan sistem
otot rangka dapat dilakukan mulai dari perancangan
ulang dan pengaturan kerja (engineering controls)
hingga rekomendasi administratif sebatas melakukan
peregangan di sela-sela waktu bekerja
02
Bentuk
Gangguan
Sistem Otot-
Rangka Akibat
Kerja
Hand-Arm Vibration Syndrome
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (HAVS) Low Back Pain (LBP)

Tennis Elbow Rotator Cuff Syndrome Tendinitis


03
Faktor Risiko
Gangguan
Sistem Otot
Rangka
Faktor Risiko

1. Sikap kerja tubuh yang janggal dan tidak


alamiah
2. Kerja otot yang berlebihan
3. Gerakan berulang dengan frekuensi
tinggi
4. Kerja dalam durasi yang lama
5. Pembebanan otot secara statis
Faktor yang mempengaruhi risiko gangguan otot rangka
2 3 4

Faktor Faktor Faktor Faktor


Individu Psikososial Organisasi Lingkungan
Menentukan
Metode Evaluasi
Dalam analisis Postur kerja, ada beberapa Metode yang digunakan dalam menganalisa skor dari
posisi postur tubuh. Metode yang ada untuk menganalisa postur dapat dilihat dalam gambar
berikut :

Pemilihan metode yang sesuai untuk


mengevaluasi pekerjaan bergantung pada faktor
risiko yang dominan terkait dengan pekerjaan
tersebut.
Penggunaan masing-masing metode Evaluasi :

2. Penafsiran tingkat risiko


1. Menghitung tingkat Hasil perhitungan tingkat risiko 3. Langkah lanjutan
Risiko gangguan sistem otot rangka biasanya Jika hasil penafsiran menyatakan
berupa angka. Untuk mengetahui
Perhitungan tingkat risiko interpretasi dari angka tersebut, bahwa risiko dapat diterima, maka
gangguan sistem otot rangka masing-masing metode memberikan tidak perlu dilakukan intervensi.
suatu pekerjaan bergantung pada penafsiran yang berbeda
metode yang digunakan
Kuesioner NORDIC

Kuesioner ini secara lengkap menggambarkan bagian-bagian


tubuh yang mungkin dikeluhkan oleh pekerja mulai dari leher
hingga pergelangan kaki, yang dibagi atas sembilan area, yaitu
leher, bahu, punggung atas, punggung bawah, siku,
tangan/pergelangan tangan, paha, lutut, telapak kaki/pergelangan
kaki
file:///C:/Users/nurfa/Downloads/instrumen-survei-keluhan.pdf
Rapid Upper Limb Assessment (RULA)

RULA merupakan metode evaluasi cepat ergonomi yang


digunakan untuk menilai apakah suatu pekerjaan memiliki risiko
gangguan sistem otot rangka dengan fokus penilaian adalah
lenmgan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, leher, tulang
punggung, dan kaki pada saat bekerja (Stanton dkk, 2004)
Contoh
Rapid Entire Body Assessment (REBA)

REBA merupakan metode evaluasi cepat ergonomi


untuk menghitung risiko gangguan otot rangka pada
suatu pekerjaan. Penggunaan metode ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat risiko dengan melihat sikap kerja
secara keseluruhan.
Contoh
Ovako Working Posture Analysis System (OWAS)
1. OWAS adalah suatu metode untuk mengevaluasi beban
postur kerja selama bekerja
2. Metode ini didasarkan pada sebuah klasifikasi yang
sederhana dan sistematis dari psotur kerja yang
dikombinasikan dengan pengamatan tugas selama
bekerja
Lembar Penilaian Ovako Working Analysis System (OWAS)

Metode OWAS memberikan informasi penilaian dan memberikan kode


pada setiap postur tubuh pada saat bekerja sehingga dapat melakukan
evaluasi dini atas risiko kecelakaan tubuh manusia yang terdiri atas
beberapa bagian penting, yaitu :
1. Punggung (Back)
2. Lengan (Arms)
3. Kaki (Legs)
4. Beban Kerja
5. Fase Kerja
Worksheet OWAS
Quick Exposure Check (QEC)

Metode QEC bertujuan untuk mengetahui apakah suatu jenis


pekerjaan memiliki risiko cidera sistem otot rangka dengan melihat
factor-factor risiko secara keselutuhan.
Penerapan :
1. Menganalisis suatu pekerjaan yang memiliki potensi risiko
gangguan cidera otot rangka
2. Mengevaluasi apakah suatu usulan rancangan pekerjaan lebih baik
dari kondisi saat ini.
Prosedur Penggunaan

Keterangan : 1. Pelajari dahulu cara penilaian dengan menggunakan QEC


Xmax = 176 untuk jenis pekerjaan manual material handling
Xmax = 162 untuk jenis pekerjaan lainnya

5. Nilai yang didapatkan dari table penilaian selanjutnya digunakan sebagai input variable X pada
rumus matematis E (%) 2. Lakukan pengamatan terhadap suatu jenis peke
E(%) = X/Xmax x 100%

4. Setelah data terkumpul,


3. Terdapat 2 set
selanjutnya masukkan data ke
table standar penilaian untuk pertanyaan, yaitu unutk
mengetahu nilai yang didapatkan pengamat atau
yang melakukan penilaian, dan
bagi pekerja
E (%) ???
Driving
• Pertanyaan ini menyelidiki getaran seluruh tubuh yang mungkin terjadi akibat mengemudikan kendaraan
di tempat kerja. Pekerja ditanya untuk memperkirakan total waktu yang dihabiskan mengemudi
kendaraan selama hari kerja. Jika pekerja tidak mengemudi, jawaban jangan dikosongkan, beri tanda
centang pada M1 ‘Kurang dari satu jam per hari atau tidak pernah '. Pertanyaan ini hanya mengacu pada
mengemudi di tempat kerja, tidak termasuk mengemudi ke dan dari tempat kerja.

Vibration
• Pertanyaan ini menanyakan tentang getaran tangan-lengan yang mungkin timbul dari penggunaan alat
getar di tempat kerja. Pekerja itu diminta untuk memperkirakan total waktu yang dihabiskan
menggunakan alat getar selama hari kerja. Jika pekerja tidak menggunakan alat getar, jangan biarkan
jawaban kosong, beri tanda centang di N1 'Kurang dari satu jam per hari atau Tidak pernah'.

Work Pace
• Pertanyaan ini menanyakan tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin dialami para
pekerja dengan pekerjaan mereka. Jika jawabannya 'sering', meminta informasi lebih
lanjut tentang aspek pekerjaan ini.

Stress
• Pertanyaan ini menanyakan seberapa stres pekerja melakukan pekerjaan mereka. Jika
jawabannya 'cukup' atau 'sangat', minta lebih banyak informasi tentang aspek
pekerjaan ini.
JOB STRAIN INDEX (JSI)
JSI digunakan untuk memberikan penilaian risiko
gangguan otot rangka. Metode ini menggunakan enam
variable parameter penilaian meliputi intensitas kerja
(otot), durasi kerja, usaha/menit, sikap kerja
tangan/pergelangan tangan, kecepatan kerja, dan durasi
per hari.
Prosedur Penggunaan
1. Kumpulkan data terkait dengan enam variable yang digunakan sebagai parameter penilaian
(intensitas kerja, durasi kerja, usaha/menit, sikap kerja tangan/pergelangan tangan,
kecepatan kerja dan durasi per hari
2. Tentukan rating sesuai dengan standar nilai table rating yang telah ditetapkan
3. Tentukan nilai multiplier sesuai dengan standar nilai multiplier
4. Hitung nilai Job Strain Index (JSI)
Nilai JSI didapatkan dengan cara mengalikan semua nilai
multiplier yang didapatkan dimasing-masing variabel
5. Tafsirkan nilai JSI yang didapatkan
Penjelasan terkait bagaimana cara menentukan Rating dan Multiplier untuk masing-
masing Variabel Pekerjaan :

a. Intensitas Pergerakan (Intensity of Exertion)


Penilaian terhadap variable intensitas pergerakan dilakukan dengan terlebih dahulu mengamati
Gerakan pekerja
Tabel penilaian untuk intensitas pergerakan
Kategori Nilai Persentase
kekuatan otot
maksimal
Ringan <10%
Cenderung berat 10% - 29%
Berat 30% - 49%
Sangat berat 50% - 79%
Mendekati maksimal >= 80%
Penjelasan terkait bagaimana cara menentukan Rating dan Multiplier untuk masing-
masing Variabel Pekerjaan :

b. Durasi Pergerakan (Duration of Exertion)

c. Usaha per Menit (Effort per Minute)


Penjelasan terkait bagaimana cara menentukan Rating dan Multiplier untuk masing-
masing Variabel Pekerjaan :

d. Sikap Kerja tangan/Pergelangan Tangan (Hand/Wrist)


Penilaian terhadap variable sikap kerja tangan/pergelangan tangan dilakukan berdasarkan sudut yang
dibentuk oleh bagian pergelangan tangan selama melakukan Aktivitas pekerjaan.

Kategori Eksistensi Fleksi Deviasi Ulnar


Pergelangan Pergelangan
Tangan Tangan
Sangat baik 0°- 10° 0°- 5° 0°- 10°
Baik 11°- 25° 6°- 15° 11°- 15°
Cukup 26°- 40° 16°- 30° 16°- 20°
Buruk 41°- 55° 31°- 50° 21°- 25°
Sangat buruk > 60° > 50° > 25°
Penjelasan terkait bagaimana cara menentukan Rating dan Multiplier untuk masing-
masing Variabel Pekerjaan :
e. Kecepatan Kerja (Speed of Work)
Variabel kecepatan kerja menunjukkan seberapa cepat suatu Aktivitas pekerjaan dilakukan.Penilaian terhadap variable
ini dilakukan mulai dari kriteria sangat pelan sampai dengan sangat cepat. Penentuan kriteria dilakukan dengan cara
terlebih dahulu mencari nilai persentase perbandingan antara kecepatan berdasarkan data observasi dibandingkan
dengan kecepatan berdasarkan data prediksi.

Kategori Eksistensi
Pergelangan
Tangan
Sangat pelan <= 80%
Pelan Sedang 81% - 90%
Cepat Sangat 91%-100%
cepat 101% - 115%
>115%

f. Durasi per Hari (Duration per Day)


Variabel ini menunjukkan durasi yang dipakai untuk melakukan Aktivitas pekerjaan yang dianalisis dalam satu hari.
Thanks! Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by
Flaticon, and infographics & images by Freepik and illustrations by Storyset

Anda mungkin juga menyukai