BAB 2
LANDASAN TEORI
4
5
4
6
b. Duration of exertion
Duration of exertion adalah persentase dari waktu suatu exertion
berlangsung selama suatu siklus kerja. Nilai ini didapatkan dengan cara
mengkalkulasikan data-data yang didapat dengan menggunakan rumus:
4
7
e. Kecepatan kerja
Kecepatan kerja dilakukan untuk mengetahui seberapa cepat pekerja
melakukan pekerjaannya. Setelah itu sesuaikan dengan tabel di bawah
ini:
4
8
4
9
Keterangan:
IE = intensitas penggunaan tenaga (Intensity of Exertion)
DE = durasi penggunaan tenaga (Duration of Exertion)
EM = jumlah usaha per menit (Efforts per Minute)
HWP = posisi tangan (Hand/Wrist Posture)
SW = kecepatan kerja (Speed of Work)
DD = durasi aktivitas per hari (Duration of Task per Day)
4
10
1. Pengembangan alat
Secara garis besar, langkah pertama dalam menjalankan metode
ROSA adalah dengan mengidentifikasi karakteristik kerja kantor, tingkat
korelasi antara fasilitas kerja dengan pekerja, dan optimalisasi desain
workstation dan pekerjaan. Semua posisi yang ideal atau netral diberi nilai 1
sebagai nilai minimal karena dalam kondisi normal menurut standar CSA
(Canadian Standards Association) untuk setiap bidang pekerjaan (bagian 1
A, Gambar 2.4). Setiap penyimpangan pada postur netral akan ditambahkan
1 pada skor disetiap bidang yang mengalami perubahan postur normal. Nilai
pada penambahan postur berkisar antara 1-3. Faktor yang dapat digunakan
secara bersamaan seperti tinggi kursi, tinggi meja, dan lain lain akan
diasumsikan penambahan skor +1. Faktor risiko dikelompokan kedalam
bagian-bagian berikut: kursi, keyboard, mouse, telephone, dan monitor.
Grafik penilaian dikembangkan dengan cara mencocokkan dua sub-
bagian fasilitas kantor terhadap satu sama lain dalam rangka untuk
mendapatkan nilai lengkap untuk satu bagian. Semua nilai maksimum dari
masing-masing bagian digunakan sebagai sumbu horisontal dan vertikal
untuk nilai sub-bagian (yang kemudian digunakan untuk membuat skor
akhir ROSA). Nilai dari keyboard, monitor, kursi, telepon, dan mouse
kemudian dibandingkan di lain bagan untuk menerima nilai peripherals
(Sonne, Villalta, & Andrews, 2012).
4
11
4
12
paha. Sandaran lengan harus diposisikan sehingga siku berada di 90° dan
bahu berada dalam posisi rileks. Keberadaan lengan kursi di kursi juga
meningkatkan kenyamanan pada pekerja, dan mengurangi beban statis
pada otot bahu dan lengan selama menggunakan mouse. Penting bahwa
lengan kursi harus bebas dari tepi yang tajam atau keras, karena hal ini
dapat menyebabkan titik-titik tekanan yang menyebabkan kerusakan
pada jaringan dalam lengan pekerja (Sonne, Villalta, & Andrews, 2012).
Sandaran punggung harus disesuaikan agar nyaman dengan
punggung untuk mempertahankan lekuk alami tulang belakang. Tanpa
sandaran punggung yang tepat, tulang belakang akan kehilangan kurva
lordotic alami, meningkatkan ketegangan pada tendon ligamen dan otot-
otot di bagian belakang. Pekerja harus duduk bersandar dengan derajat
kemiringan sekitar 95-110°. Tingkat kemiringan 110° memberikan
asumsi yang masuk akal antara penurunan aktivitas otot punggung dan
pengurangan dari penjangkau peralatan kantor. Bagian kursi dibagi
menjadi 4 sub-bagian yang lebih kecil: sandaran tinggi, kedalaman seat
pan, posisi sandaran tangan dan posisi sandaran punggung. Faktor-faktor
risiko dan nilai terkait dan diagram untuk masing-masing sub-bagian
diuraikan dalam Tabel 2.7 dan Gambar. 2.4 (Sonne, Villalta, & Andrews,
2012).
b. Nilai monitor
Menurut Standar CSA, monitor harus diposisikan antara 40 cm dan
75 cm dari pengguna (CSA International, 2000). Ketinggian layar harus
diposisikan di tingkat mata, atau hanya di bawah tinggi mata pekerja.
Bagian bawah layar harus tidak lebih besar dari 30° dibawah mata.
Pemantauan posisi lebih rendah atau lebih tinggi dari 30° berkaitan
dengan peningkatan aktivitas otot di leher. Monitor harus diposisikan
langsung didepan pekerja, sebagai posisi off-center monitor telah
menunjukkan peningkatan ketegangan pada leher. Faktor-faktor risiko
dan skor untuk monitor terdapat pada Tabel 2.8, dan diagram yang sesuai
dengan monitor di checklist ROSA ditampilkan dalam Icons 3A pada
Gambar 2.6 (Sonne, Villalta, & Andrews, 2012).
c. Nilai telephone
Faktor-faktor risiko dan skor untuk telepon dan yang sesuai dengan
diagram di ROSA terdapat pada Tabel 2.8 dan Gambar 2.5 bagian B.
Seperti yang ditunjukkan, telepon harus diposisikan dalam 300 mm dari
pekerja dalam rangka untuk menghilangkan jangkauan yang jauh (CSA
International, 2000). Selain itu, disarankan agar menggunakan kontraksi
statis untuk memegang headset telepon antara leher dan bahu harus
dihindari. Untuk mencapai hal ini, direkomendasikan bahwa pekerja
menggunakan perangkat bebas tangan, seperti speakerphone atau headset
(Sonne, Villalta, & Andrews, 2012).
d. Nilai mouse
Mouse harus diposisikan dalam garis garis yang sama dengan bahu.
Mouse harus diposisikan pada tingkat yang sama seperti keyboard untuk
menjaga bahu santai. Meningkatkan jumlah jangkauan yang diperlukan
untuk menggunakan mouse dikaitkan dengan meningkatkan aktivitas
otot. Mouse itu sendiri harus mengakomodasi ukuran tangan pekerja,
tidak menciptakan pegangan mencubit atau titik-titik tekanan (CSA
4
13
4
14
Tabel 2.7 Faktor risiko dan skor terkait dengan tinggi seat pan, kedalaman
seat pan, lengan kursi, dan back support
Risk factor (reference) Score
Seat pan height
-Kness bent to approximately 90° (CSA International, 2000). -1
- Seat too low - knee angle less than 90° (CSA International, 2000). -2
- Seat too high - knee angle greater than 90°. -2
- No foot contact with ground. -3
- Insufficient space for legs beneath the desk surface (CSA International,
(+1)
2000).
- Seat pan height is non-adjustable (CSA International, 2000). (+1)
Seat pan depth
- Approximately 7.5 cm of space between the edge of the chair and the back of
-1
the knee (CSA International, 2000).
- Seat pan length too long (less than 7.5 cm of space between the edge of chair
-2
and the back of the knee (1978; CSA International, 2000).
- Seat pan too short (more than 7.5 cm of space between the edge of the chair
-2
and the back of the knee.
- Seat pan depth is non-adjustable (CSA International, 2000). (+1)
Armrests
- Elbows are supported at 90°, shoulders are relaxed (CSA International,
-1
2000).
- Armrests are too high (shoulders are shrugged). -2
- Armrests are too low (elbows are not supported) (CSA International, 2000). -2
- Armrests are too wide (elbows are not supported, or arms are abducted while
(+1)
using the armrests.
- The armrests have a hard or damaged surface - creating a pressure point on
(+1)
the forearm
- Armrests or arm support is non-adjustable (CSA International, 2000). (+1)
Back support
- Proper back support - lumbar support and chair is redined between 95° and
-1
110° (CSA International, 2000).
- No lumbar support. -2
- Back support is reclined too far (greater than 110°). -2
- No back support (i.e., stool or improper sitting posture). -2
- Back support is non- adjustable (CSA International, 2000). (+1)
Sumber: (Sonne, Villalta, & Andrews, 2012)
4
15
Tabel 2.8 Faktor risiko dan skor yang berhubungan dengan monitor,
telephone, mouse, dan keyboard
Risk factor (reference) Score
Monitor
- Screen at arm's length/screen positioned at eye level (CSA International, -1
- Screen too low (causing neck flexion to view screen) -2
- Screen too high (causing neck flexion to view screen) 1998). -3
- User required to twist neck in order to view screen. (+1)
- Screen too far (outside of arm's length (75 cm)) (CSA International, 2000). (+1)
- Document holder not present and required (CSA International, 2000). (+1)
Telephone
- Headset used/one hand on telephone and neck in a neutral posture, telephone
-1
positioned within 300 mm (CSA International, 2000).
- Telephone positioned outside of 300 mm. -2
- Neck and shoulder hold used (CSA International, 2000). (+2)
- No hands free options (CSA International, 2000). (+1)
Mouse
- Mouse in line with the shoulder (CSA International, 2000). -1
- Reach to mouse/mouse not in line with shoulder. -2
- Pinch grip required to use mouse/mouse too small (CSA International, 2000). (+1)
- Mouse/keyboard on different surfaces . (+2)
- Hard palm rest/pressure point while mousing (CSA International, 2000). (+1)
Keyboard
- Wrists are staright, shoulders are relaxed (CSA International, 2000). -1
- Wrists are extended beyond 15° of extension. -2
- Wrists are deviated while typing (Gerr et al., 2006; Khan et al., 2009). (+1)
- Keyboard too high - shoulders are shrugged. (+1)
- Keyboard platform is non-adjustable (CSA International, 2000). (+1)
Sumber: (Sonne, Villalta, & Andrews, 2012)
4
16
Untuk menghitung pengujian ini maka ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan, yaitu:
1. Berikan jenjang atau rank kepada tiap selisih dari pasangan (Y-X) tanpa
memperhatikan tanda negatif atau postif. Apabila terdapat dua atau lebih
beda yang sama, maka dapat dikatakan bahwa jenjang untuk tiap-tiap selisih
merupakan jenjang rata-rata.
2. Berikan tanda postif dan negatif kepada jenjang sesuai dengan tanda dari
selisih tersebut.
4
17
E (τ) = 0
Dan deviasi standar:
2(2n + 5)
στ=
9n ( n − 1)
Setelah itu, pengujian hipotesis adanya korelasi atau tidak antara dua
pengamatan, dapat dilakukan dengan menghitung nilai Z:
τ - E ( τ) τ
Z= =
στ 2( 2n + 5)
9n ( n − 1)
Dimana :
τ = Koefisien korelasi kendall-tau yang besarnya ( -1< 0 < 1 )
S = Penjumlahan nilai ranking
N = Jumlah anggota sampel
σ τ = Deviasi standar