Anda di halaman 1dari 3

MODUL T1 GAYA TEKAN PADA SEGMEN L5/S1

(KASUS PENGANGKATAN BEBAN STATIS)

Yolanda Esa Pratiwi (081711733019)


Dosen Fadli Ama, S.T, M.T.
Tanggal Percobaan: 22 Agustus 2019
FIA301-Eksperimen Teknik Biomedik I
Laboratorium Teknik, Fak. Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

Abstrak Ligamen berfungsi sebagai penghubung antara


tulang dengan tulang untuk stabilitas
Percobaan gaya tekan pada segmen L5/S1 dilakukan
sambungan (joint stability) atau untuk
untuk mengetahui gaya otot pada spinal erector,
membentuk bagian sambungan dan menempel
tekanan perut, dan gaya tekan pada segmen L5/S1.
pada tulang.
Pengangkatan beban yang dilakukan secara kontinu
dan terus bertambah besar mengakibatkan tekanan 3) Tendon
yang berlebihan pada beberapa bagian tubuh, relevan
Berfungsi sebagai penghubung antara tulang
terhadap posisi, gaya, kekuatan dan energi. Dengan
dan otot terdiri dari sekelompok serabut
percobaan ini didapatkan tekanan pada L5/S1
collagen yang letaknya paralel dengan panjang
semakin besar seiring dengan bertambahnya beban.
tendon.
Kata kunci: gaya tekan, beban, lumbal.
2.3 OTOT (MUSCLE)
1. PENDAHULUAN
Otot terbentuk atas visber (fibre), dengan ukuran
Kolaborasi antar tulang, otot, dan jaringan panjang dari 10-40 mm dan berdiameter 0,01-0,1
penghubung dapat membangkitkan sautu gaya mm dan sumber energi otot berasal dari
dan kekuatan yang mampu mendorong atau pemecahan senyawa kaya energi melalui proses
menahan beban. Jika beban yang diberikan aerob maupun anaerob.
semakin berat, maka otot akan cepat lelah dan
mempengaruhi posisi seseorang saat memberikan
gaya. Pada laporan ini menyajikan data pengaruh
beban pada gaya tekan pada spinal erector, perut,
dan segmen L5/S1.

2. STUDI PUSTAKA

2.1 TULANG
Gambar 2-2 Persentase Persegmen Tubuh (Tayyari, 1997)
Tulang adalah alat untuk meredam dan
mendistribusikan gaya/tegangan yang ada Gerakan seperti mengangkat beban tidak hanya
padanya. dipengaruhi oleh lengan saja tetapi juga oleh
bagian tubuh yang lain seperti pungggung, paha,
betis dll.

Gambar 2-1 Klasifikasi dan Kodifikasi pada Vertebrae

2.2 JARINGAN PENGHUBUNG


Dibagi menjadi 3 yaitu:
Gambar 2-3 Model sederhana untuk analisis terhadap
1) Sambungan Cartilagenous aktifitas angkat (Chaffin, 1984)

Fungsi dari sambungan Cartilagenous adalah


untuk pergerakan yang relatif kecil.
2) Sambungan Ligamen
Laporan Praktikum - Laboratorium Teknik Biomedis – FST Univ. Airlangga 1
3. METODOLOGI Gaya pada lengan atas dikalikan dua, moment dikali
dua  agar benda utuh satu
Percobaan dilakukan dengan menggunakan
timbangan badan, meteran, beban dan busur. 4. Punggung
Untuk mengukur gaya tekan pada L5/S1, mula- ∑ 𝐹𝑦 = 0
mula praktikan menimbang berat badannya.
Kemudian mengukur panjang telapak tangan, ∑ 𝐹𝑥 = 0  tidak ada gaya horizontal
lenagn atas, lengan bawah dan punggungnya. ∑𝑀 = 0
Setelah itu, praktikan mengatur posisi seperti
pada gambar 2-3 dengan membawa beban. 𝜆4 = 67%
Mengukur 𝜃1 , 𝜃2 , 𝜃3 , 𝜃4 , 𝜃𝐻 , 𝜃𝑇 praktikan, lalu WT = 50% × Wbadan
pengukuran diulang dengan menambah massa
Fyt = 2Fys + WT
beban. Terakhir mencari gaya tekan L5/S1
menggunakan persamaan. Mt = 2Ms + (WT × 𝜆4 × SL4 × cos𝜃4 ) + (2Fys × SL4 ×
cos𝜃4 )
4. HASIL DAN ANALISIS 5. Gaya otot pada spinal erector
Praktikan : Wahyu Dermawan
FME = M(L5/S1) – FAD
Tinggi badan praktikan :
6. Tekanan perut
Berat badan praktikan :
10−4 [43−0,36(𝜃𝐻 +𝜃𝑇 )](𝑀𝐿5/𝑆1 )1,8
Beban yang digunakan bermassa : 6 kg,9 kg, 12 kg PA =
75
Persamaan yang digunakan : FA = PA × AA (newton)
1. Telapak tangan Wtot = W0 + 2WH + 2WLA + 2WUA + Wt
∑ 𝐹𝑦 = 0 7. Gaya tekan/kompresi pada L5/S1
∑ 𝐹𝑥 = 0  tidak ada gaya horizontal FC = Wtot cos 𝜃4 - FA + FM (newton)
∑𝑀 = 0
Tabel 4-1 Data Pengukuran
WH = 0.6% × Wbadan
Fyw = W0/2 + WH Sudut ( )0

Panjang
MW = (W0/2 + WH) × SL1 × cos 𝜃1 Segmen tubuh
(m) 58,8 88,2 117,
2. Lengan bawah N N 6N
∑ 𝐹𝑦 = 0
Telapak tangan(𝜃1 ) 0,19 10 30 120
∑ 𝐹𝑥 = 0  tidak ada gaya horizontal
∑𝑀 = 0 Lengan atas (𝜃3 ) 0,33 30 50 120

𝜆2 = 43% Lengan Bawah (𝜃2 ) 0,255 70 60 120


WLA = 1.7% × Wbadan
Punggung (𝜃4 ) 0,53 20 30 50
Fye = Fyw + WLA
Me = MW + (WLA × 𝜆2 × SL2 × cos𝜃2 + (Fyw × SL2 × Inklinasi perut (𝜃𝐻 ) - 50 50 50
cos𝜃2 )
Inklinasi kaki (𝜃𝑇 ) - 70 60 60
3. Lengan atas
∑ 𝐹𝑦 = 0
Tabel 4-2 Hasil Perhitungan dengan Persamaan
∑ 𝐹𝑥 = 0  tidak ada gaya horizontal
Para WO Segmentasi tubuh
∑𝑀 = 0 meter
(N)
𝜆3 = 43,6% dihitu Telapak Lengan Lengan Pungg
ng tangan atas bawah ung
WUA = 2,8% × Wbadan
Fys = Fye + WUA W(N) - 2,94 13,72 8,33 245

Ms = Me + (WUA × 𝜆3 × SL3 × cos𝜃3 ) + (Fye × SL3 × 58,8 12,74 34,79 21,07 314,58
F(N)
cos𝜃3 )

Laporan Praktikum - Laboratorium Teknik Biomedis – FST Univ. Airlangga 2


88,2 22,54 44,59 30,87 334,18
AL (The Action Limit), batas gaya angkatan normal
L5/S1 sebesar 3400N. Gaya tekan L5/S1 (Fc) yang
117,6 32,34 54,39 40,67 353,78 dialami praktikan dengan beban 58,8N adalah -
953,93N, dengan beban 88,2N sebesar -343,94N,
58,8 -2,031 4,2647 -1,389 54,115 dan dengan beban 17,6N sebesar -1005,3N. Tanda
minus menunjukkan, bahwa gaya tekan
M 88,2 1,1474 0,735 7,575 19,775 merupakan gaya reaksi oleh L5/S1 yang
berlawanan arah akibat beban tubuh. Pada hasil
117,6 5,2228 16,808 31,47 52,993
Fc dengan beban 88,2N mengalami penurunan
Tekanan Perut
dari Fc beban awal, lalu Fc meningkat pada
penambahan beban selanjutnya. Hal tersebut
58,8 -0,0004 terjadi karena posisi pengambilan data tidak
sesuai dengan literatur, sehingga mempengaruhi
PA 88,2 0,12205 hasil pengukuran sudut. Gaya tekan yang dialami
berada dibawah batas maksimum AL,
117,6 0,01185 menunjukkan bahwa beban masih tergolong aman
untuk ditahan tubuh. Hal ini dikarenakan beban
Gaya perut (N)
yang digunakan terlalu ringan sehingga kurang
memberikan tekanan pada segmen L5/S1, beban
58,8 -0,00002
tubuh dan berat beban tidak terpusat pada L5/S1.
FA 88,2 0,006
5. KESIMPULAN
117,6 0,0006
Kekuatan tubuh manusia terhadap beban terbatas,
Gaya otot spinal erector (N)
semakin besar babannya maka semakin tinggi
resiko cidera karena semakin terbatas ketahanan
58,8 1082,3 tubuh untuk mengatasi beban tanpa alat bantu.
Posisi tubuh dalam menahan beban harus benar
FM 88,2 395,48 agar berat tubuh dan berat benda tidak terpusat
pada L5/S1. Batas aman gaya tekan adalah
117,6 -1059,86 Fc<3400N, batas hati-hati adalah
3400N<Fc<6400N, dan batas bahaya cidera adalah
Gaya Tekan L5/S1 (N)
jika Fc>6400N.
58,8 -953,93
DAFTAR PUSTAKA
FC 88,2 -343,94 [1] Duane, K. 2007. Biomekanik (Fundamental of
Biomechanics Second Edition). USA: California
117,6 -1005,3
State University
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa sudut [2] Knudson, Duane. 2007. Fundamental of
yang dibentuk oleh segmen tubuh tertentu, 𝜃𝐻 , 𝜃𝑇 , Biomechanics, 2nd edition. USA: Springer
cenderung mengecil dan 𝜃1 , 𝜃2 , 𝜃3 , 𝜃4 bertambah [3] Muslimah, Etika dkk. 2009. Analisis Aktivitas
besar seiring dengan meningkatnya massa beban. Angkat Beban Ditinjau dari Aspek Biomekanika
Hal ini terjadi karena semakin besar massa beban dan Fisiologi. Surakarta: Simposium Nasional
yang harus dikenai gaya, maka akan RAPI VIII 2009. Available at:
menyebabkan cepatnya kelelahan otot dan <http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/
berkurangnya kekuatan otot untuk menahan handle/123456789/1893/12.%20Paper_I-
beban. Lemahnya otot kemudian ditanggapi 017.pdf>. Tanggal akses: 27 Agustus 2019.
dengan penyesuaian posisi tubuh untuk
mengurangi beban tubuh secara refleks. Sehingga
posisi tubuh praktikan terlihat semakin
membungkuk dan rendah, sedangkan lengan
menekuk. Dengan memperhatikan gaya tekan
perut dan gaya otot spinal erector praktikan,
diperoleh besar gaya tekan pada L5/S1. Menurut
standar NIOSH (National Institute of Occupational
Safety and Health), besar gaya tekan maksimum
pada L5/S1 adalah 6400N. Sedangkan menurut

Laporan Praktikum - Laboratorium Teknik Biomedis – FST Univ. Airlangga 3

Anda mungkin juga menyukai