Disusun oleh :
Diperiksa oleh :
TEGUH APRIANTO, ST., MT
DAFTAR ISI............................................................................................................2
DAFTAR TABEL....................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................5
BAB I.......................................................................................................................6
PENDAHULUAN...............................................................................................6
1.1 Latar Belakang...........................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................9
1.3 Tujuan Praktikum.......................................................................................9
1.4 Manfaat Praktikum...................................................................................10
1.5 Sistematika Penulisan...............................................................................10
BAB II...................................................................................................................11
LANDASAN TEORI.........................................................................................11
2.1 Definisi Mesin Bubut...............................................................................11
2.1.1 Prinsip Kerja Mesin Bubut....................................................................11
2.1.2 Proses Kerja Mesin Bubut.....................................................................12
2.1.3 Bagian Bagian Mesin Bubut..................................................................14
a. Kepala Tetap...........................................................................................14
b. Alat Pencekam.......................................................................................15
c. Motor Penggerak....................................................................................16
d. Tombol Emergency Stop........................................................................17
e. Handle atau tuas.....................................................................................18
f. Eretan......................................................................................................19
g. Tool post atau dudukan pahat.................................................................20
h. Lampu penerangan.................................................................................21
h. Selang coolant atau pendingin................................................................22
i. Kepala lepas............................................................................................22
j. Alas mesin (Bed machine)......................................................................23
k. Poros transportir dan poros pembawa.....................................................24
2.2 Parameter Mesin Bubut............................................................................25
2.3 Pahat Bubut..............................................................................................25
2.3.1 Macam Macam Pahat Bubut.................................................................26
2
2.3.2 Macam Macam Material Pahat Bubut...................................................31
BAB III..................................................................................................................32
PROSES PEMESINAN.....................................................................................32
3.1 Alat dan Bahan........................................................................................32
3.2 Diagram Alur...........................................................................................33
3.2.1 Langkah Kerja.......................................................................................33
3.3 Perhitungan Proses Bubut........................................................................34
BAB IV..................................................................................................................36
PENUTUP.........................................................................................................36
4.1 Kesimpulan..............................................................................................36
4.2 Saran........................................................................................................36
LAMPIRAN...........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................42
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Cara Untuk Menentukan Manufaktur
5
BAB I
PENDAHULUAN
Manufaktur berasal dari dua kata Latin, yaitu manus(tangan) dan factus
(membuat) yang berarti dibuat dengan tangan. Secara teknologi, manufaktur
adalah penerapan proses fisik dan kimia untuk mengubah geometri, sifat,
atau penampilan dari bahan awal yang diberikan untuk membuat bagian-
bagian atau produk, manufaktur juga mencakup perakitan beberapa bagian
untuk membuat produk (Groover, 2010). Proses untuk mencapai manufaktur
melibatkan kombinasi dari mesin, peralatan, listrik, dan tenaga kerja. Pada
Gambar 1.1 menjelaskan cara untuk menentukan manufaktur, yaitu sebagai
proses teknis dan sebagai proses ekonomi.
6
Operasi manufaktur perakitan adalah operasi dimana dua atau lebih
bagian yang terpisah bergabung untuk membentuk entitas baru. Komponen
dari entitas baru yang terhubung baik secara permanen atau semi permanen
(Groover, 2010).
7
Proses pemotongan konvensional dengan mesin perkakas meliputi
proses bubut (turning), proses frais (milling), dan sekrap (shaping). Proses
pemotongan non konvensional contohnya dengan mesin EDM (Electrical
Discharge Machining) dan wire cutting. Proses pemotongan logam ini
biasanya disebut proses pemesinan, yang dilakukan dengan cara membuang
bagian benda kerja yang tidak digunakan menjadi beram (chips), sehingga
terbentuk benda kerja (Widarto et al., 2008).
Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang
dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan
mata potong pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut.
Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai
untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris (Sumbodo, 2008).
8
Tabel 1.1 Data Pengguna Mesin Bubut Konvesional di Daerah Bandung
NO NAMA KETERANGAN
1 Danit Bengkel Bengkel Bubut
2 Gajah Mada Tekmik Bengkel Bubut
3 Bengkel Teknik Cemerlang Bengkel Bubut
4 Sampurna Bengkel Teknik Bengkel Bubut
5 Bengkel Bubut Surya Teknik Bengkel Bubut
6 Sunda Bengkel Bengkel Bubut
7 Cipon Tenik Bengkel Bubut
9
7. Mampu menggunakan mesin bor untuk melubangi.
9. Dapat menggunakan alat bantu mesin bubut dengan tepat dan benar
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Mesin Bubut
Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin
perkakas yang dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja
dan menggunakan mata potong pahat (tools) sebagai alat untuk
menyayat benda kerja tersebut. Mesin bubut merupakan salah satu
mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja
yang berbentuk silindris.
11
Sederhananya prinsip kerja mesin bubut membuang bagian
benda kerja untuk mendapatkan bentuk tertentu dimana benda kerja
tersebut berputar dengan kecepatan tertentu seiring dengan proses
input yang dilakukan oleh suatu alat yang bergerak sejajar sumbu
rotasi dari benda kerja.
2.1.2 Proses Kerja Mesin Bubut
Proses pembubutan merupakan proses dimana
pemakanan matrial benda kerja menggunakan alat pahat, dengan
pencekaman benda kerja pada kepala tetap atau ragum setelah dirasa
kekuatan pencekaman sudah pas,benda kerja kita putar
menggunakan motor penggerak sesuai kecepatan yang
dibutuhkan.Pemilihan kecepatan putar ini sudah ada rumus tersendiri
biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu besar kecilnya
diameter benda kerja,bahan dasar benda kerja,pahat atau jenis
pembubutan yang dilakukan dan masih banyak lagi perhitungan
untuk menentukan kecepatan putar.Proses pemakanan dilakukan saat
benda kerja berputar kemudian mata pahat kita gerakakan
menggunakan eretan pada linier arah sejajar dengan sumbu putar
benda kerja.dengan mekanisme tersebut maka dapat kita simpulkan
bahwa mesin bubut dipergunakan untuk melakukan pengerjaan
benda kerja berbentuk silinder.Dalam pembubutan bentuk ulir kita
lakukan dengan menyetel engkol pada panel kepala tetap sesuai
dengan petunjuk,sehingga piringan pembawa memutar roda gigi
pada poros spindel dan melalui roda gigi penghubung akan memutar
roda gigi poros ulir,pada klem ulir putarannya diubah menjadi gerak
translasi pada ertan pembawa pahat pemotong,Pergerakan ini
membuatan bentuk sayatan pada benda kerja berbentuk ulir.
Dalam proses pengerjaan pembubutan dibagi menjadi
beberapa yaitu :
1. Membubut turning atau silindris : Pembubutan ini dilakaukan
dengan menggerakkan pahat sesuai sumbunya yaitu meja alas ,posisi
pahat harus diseting sesuai center terhadap garis sumbu.
12
2. Membubut facing atau tepi : proses membubut benda kerja
pada penampang tepi dan tegak lurus terhadap sumbu poros.
14
Pada kepala tetap ini terdapat poros spindle mesin yang berfungsi sebagai
tempat kedudukan cekam (chuck). Sehingga ketika porospindle berputar
maka cekam akan berputar
Di dalam kepala tetap terdapat juga puli (pulley) dan belt (sabuk)
dihubungkan dengan motor penggerak. Untuk mengubah kecepatan dan
arah putaran mesin, puli ini dihubungkan dengan poros spindle mesin
melalui susunan roda gigi transmisi di dalam gearbox (kotak roda gigi)
b. Alat Pencekam
alat pencekam merupakan alat yang berfungsi untuk mencekam benda kerja
yang akan disaya menggunakan mesin bubut. Ada beberapa jenis alat
pencekam yang bisa digunakan, antara lain
Cekam ini cocok untuk mencekam benda kerja yang silinder atau bersisi
habis dibagi tiga. Seperti 3, 6, 9 sisi, dan seterusnya. Umumnya tiga rahang
pada cekam ini bergerak bersamaan ketika penguncinya diputar.
15
cdn.shopify.com
Cekam ini cocok untuk mencekam benda silinder atau bersisi habis dibagi
empat. Keuntungan menggunakan cekam rahang empat adalah operator bisa
memasang kembali benda kerja sesuai senternya meski sudah pernah
melepas benda kerj
c. Motor Penggerak
16
Motor penggerak berada dibawah kepala tetap atau gearbox. Berfungsi
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau memberikan mesin
tenaga untuk bergerak.
bahrain.desertcart.com
17
Digunakan dalam keadaan darurat untuk mematikan mesin. Tombol ini
termasuk hal yang penting untuk keselamatan kerja. Umumnya mesin-mesin
memiliki tombol ini.
Handle pada setiap mesin bubut berbeda-beda. Beda pabrik, beda ukuran,
berbeda pula handle-handlenya. Cara menggunakan handle dapat
disesuaikan atau berpedoman pada tabel yang menempel pada mesin.
Fungsi dari handle ini ada berbagai macam, antara lain :
18
2. Pengaturan feeding atau kecepatan pemakanan secara otomatis
3. Pengaturan arah pemakanan
4. Pengaturan penguliran
5. Menyalakan dan mematikan mesin
6. Pengaturan arah putaran spindle
f. Eretan
1. Eretan alas
Ialah eretan yang kedudukannya pada alas mesin dan dapat bergerak ke kiri
atau ke kanan sepanjang alas. Di dalamnya terdapat perlengkapan mekanik
yang menggerakkan eretan tersebut secara otomatis atau digerakkan dengan
tangan.
2. Eretan lintang
Kegunaan eretan ini antara lain untuk memberikan tebal pemakanan pahat
atau menggerakan pemakanan pahat. Pada bagian yang dekat dengan
19
pemutarnya terdapat skala ukuran. Dengan skala ini kita dapat mengatur
tebal penyayatan pahat.
3. Eretan atas
terletak di atas eretan lintang dan diikat oleh 2 baut. Pada eretan ini
terpasang rumah pahat. Kedudukan eretan dapat diubah-ubah atau diputar
360° sesuai dengan kebutuhan.
Pada bagian alasnya terdapat skala derajat. Eretan ini khususnya untuk
membuat tirus dengan sudut yang besar pada jarak pendek. Gerakannya
tidak otomatis.
Toolpost ini berada di atas eretan atas. Digunakan untuk memegang atau
menjepit pahat bubut saat proses pembubutan. Secara umum, tool post ada
dua macam, yaitu :
1. Standar Tools Post
20
Tool post yang dalam pengaturan ketinggian mata pahat menggunakan
ganjal. Cara pengencangan pahat dengan cara mengencangkan baut-baut
yang terdapat di bagian atas tool post.
Menurut jumlah rumah pahatnya tool post standar ada dua macam, yaitu
memiliki rumah pahat satu dan rumah pahat empat. Tool post dengan satu
rumah pahat, menyebabkan jumlah pahat yang dapat dipasang hanya satu.
Sehingga hanya perlu mengatur ketinggian pahat sekali saja untuk setiap
pahat dan bisa mengganti pahat tanpa harus menyetel pahat lagi.
h. Lampu penerangan
21
Lampu ini digunakan untuk membantu operator melihat benda kerja saat
dibubut. Berguna juga untuk membantu operator melihat hasil pengukuran
benda kerja. Namun tidak semua mesin bubut dilengkapi dengan lampu.
shutterstock.com
Contohnya dalam proses pengeboran benda kerja. Namun tidak semua jenis
alat membutuhkan coolant dalam proses pembubutan.
i. Kepala lepas
22
Kepala lepas adalah bagian mesin bubut yang letaknya disebelah kanan
mesin dan dipasang diatas alas mesin. Guna bagian ini adalah sebagai
tempat penahan ujung benda kerja yang dibubut, tempat kedudukan bor
waktu mengebor, dan lain-lain.
Kepala lepas atau tail stock dapat digeser dan dikunci oleh operator di
sepanjang alas mesin. Kedudukannya berada pada alas tersebut diikat
dengan baut dan mur. Porosnya berlubang tirus sehingga dapat
dipasang mata bor yang bertangkai tirus.
Kepala lepas terdiri dari 2 bagian, yaitu alas dan badan. Kedua bagian ini
diikat oleh 2 atau 3 baut dan dapat digeserkan. Pergeseran ini diperlukan
apabila kita akan membubut tirus dengan benda kerja terpasang di antara 2
senter.
23
Alas mesin digunakan sebagai tumpuan gaya pemakanan pada waktu
pembubutan dan juga sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan,
penyangga diam (steady rest).
Poros transportir adalah poros berulir berbentuk segi empat atau trapesium
dengan jenis ulir withworth (inchi) atau metrik (mm) yang terletak dibawah
eretan alas.
24
Poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau
mendukung jalannya eretan dalam proses pemakanan secara otomatis.
Untuk pengaturan kecepatan pemakanan otomatis, dapat dilihat dari tabel
pemakanan pada mesin.
25
pembubutan permukaan atau facing, memperbesar diameter lubang, pahat
ulir, pengerjaan rata, alur, tirus dan champer.
3. Pahat muka
26
Pahat bubut muka (facing) hampir sama dengan pahat
rata. perbedaannya terletak pada besar sudut puncaknya yaitu
55°. Digunakan untuk membubut permukaan ujung benda
kerja hingga rata, baik benda kerja yang ditahan oleh senter
atau tidak.Pemakanannya di mulai dari bagian tengah (titik
senter) ke arah sisi pekerjaan. Jadi gerakannya mundur.
Putaran benda kerja harus benar.Jika putaran salah
akan menyebabkan benda kerja tidak terpotong dan
memberi beban berlebih pada pahat sehingga patah.
4. Pahat potong
27
ditahan senter (jika benda kerja pendek).Pelaksanaan
pemotongan tidak boleh sampai putus untuk menghindari
meloncatnya benda kerja dan patahnya pahat.
5. Pahat ulir
6. Pahat alur
28
7. Pahat bentuk
8. Pahat chamfer
29
Pahat bubut rata dalam, digunakan untuk membubut
lubang atau bagian dalam benda kerja. Biasanya digunakan
untuk memperbesar diameter lubang.
30
Pahat bubut ulir dalam digunakan khusus untuk membuat
ulir dalam pada lubang.
31
BAB III
PROSES PEMESINAN
- Mesin Bubut
-Pahat
- Bor senter
- Chuck bor
- Kunci L
- Kuas
- Kunci pas
- Helmet safety
- Appron
-wearpack
- Sepatu safety
32
3. Material
- Baja Stainless
- Baja Karbon
- Logam
- Kuningan
- Besi
33
11. Setelah itu ganti pahat menggunakan pahat bubut kartel.
12. Lalu bubut kartel, benda kerja sepanjang 50mm dengan
pemakanan atau penyayatan sebesar 0,5mm.
1000.𝐶𝑠
n= 𝜋.𝑑
1000.21
n = 3.14 .19
n = 350 rpm
f = 1 mm
F = f.n
F = 1.350
F = 350 mm/menit
L= la+l = 1+30 = 31 mm
34
31
Tm = = 0,08 menit
350
L = 350
𝑑
= la mm
F = f.n mm/menit
tm = 5
350
tm = 0,014 menit
35
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum Teknik Mesin Bubut ini mahasiswa
dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu:
4.2 Saran
36
2. Setelah chuck dikunci, di harapkan hati-hati jangan pernah
meninggalkan kunci chuck pada pencekam.
3. Jangan mengukur benda kerja yang sedang berputar.
37
DOKUMENTASI PROSES PRAKTIKUM :
38
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/143587/bab1/usulan-
perancangan-desain-toolholder-dengan-menggunakan-metode-
pengembangan-produk-quality-function-deployment.
https://tenikece.com/mesin-bubut/bagian-mesin-bubut/
https://teknikece.com/mesin-bubut/pahat-bubut/
http://handlemesin.blogspot.com/2016/10/parameter-pemotongan.html
39
40
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/143587/bab1/usulan-
perancangan-desain-toolholder-dengan-menggunakan-metode-
pengembangan-produk-quality-function-deployment.
https://tenikece.com/mesin-bubut/bagian-mesin-bubut/
https://teknikece.com/mesin-bubut/pahat-bubut/
http://handlemesin.blogspot.com/2016/10/parameter-pemotongan.html
41