Anda di halaman 1dari 32

PEMERINTAH KOTA TARAKAN

DINAS KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA


SERTA PARAWISATA
Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Lantai 4 Telp. (0551) 32100
TARAKAN

SPESIFIKASI TEKNIS
( SPEKTEK )

PAKET KEGIATAN :
PERENCANAAN PEMBANGUNAN LAPANGAN
BOLA KAWASAN SPORT CENTRE
LOKASI :
KOTA TARAKAN
TAHUN ANGGARAN :
2024
Pembangunan Lapangan Bola

DAFTAR ISI

halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

A. KELUARAN ATAU PRODUK YANG DIHASILKAN .................................. ii

B. PEKERJAAN KONSTRUKSI ............................................................... iii

BAB I PEKERJAAN PERSIAPAN ................................................................. I-1


1.1. Pengukuran, Duga dan Patok Utama ........................................... I-1
1.2. Pembersihan, Perataan Lapangan dan Pembongkaran .................... I-1
1.3. Pekerjaan Tanah Untuk Konstruksi ........................................... I-3

BAB II PEKERJAAN GALIAN TANAH ............................................................ II-1


2.1. Lingkup Pekerjaan ........................................................................ II-1
2.2. Syarat-syarat Pelaksanaan .......................................................... II-1

BAB III PEKERJAAN PENGUPASAN, PENGURUGAN DAN PEMADATAN TANAH .. III-1


3.1. Lingkup Pekerjaan ...................................................................... III-1
3.2. Bahan-bahan ............................................................................... III-1
3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan .......................................................... III-1

BAB IV PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING ................................................. XII-1


4.1. Lingkup Pekerjaan ....................................................................... XII-1
4.2. Spesfikasi Teknis .......................................................................... XII-1
4.3. Lain-lain ...................................................................................... XII-8

BAB V PEKERJAAN INSTALASI AIR DAN SANITAIR ................................... VI-1


5.1. Lingkup Pekerjaan ...................................................................... VI-1
5.2. Persyaratan Bahan ……………………….............................................. VI-1
5.3. Bahan / Material …………….......................................................... VI-5
5.4. Syarat-syarat Pelaksanaan ..........................................................
VI-5
5.5. Pengujian Mutu Pekerjaan .......................................................
VI-5
BAB VI PEKERJAAN BETON ........................................................................ V-1
6.1. Lingkup Pekerjaan ...................................................................... V-1
6.2 Pedoman Pelaksanaan ................................................................ V-1
6.3. Keahlian dan Pertukangan .......................................................... V-1
6.4. Bahan-bahan Yang Digunakan .................................................... V-1

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata ii


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

A. Keluaran/Produk Yang Dihasilkan


Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini adalah :
1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sedang/berat yang menyangkut kualitas, biaya dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan dan kelancaran
penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan serta
penyelesaian kelengkapan rehabilitasi sedang/berat.
2. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri dari :
➢ Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pelaksanaan pekerjaan.
➢ Melakukan control terhadap kondisi eksisting di lapangan;
➢ Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan;
➢ Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang :
▪ tenaga kerja.
▪ bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.
▪ peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
▪ kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan.
▪ waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.
▪ kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
➢ Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga
dan hari kerja),
➢ Laporan Bulanan;
3. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran termin;
4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah dan
Kurang (jika ada tambahan atau perubahan pekerjaan);
5. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
6. Membuat Berita Acara Penyataan Selesainya Pekerjaan;
7. Membuat Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
8. Membuat Time schedule/S-curve untuk pelaksanaan pekerjaan.

Pelaporan dan Pelaksanaan Kegiatan


Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, untuk dibahas guna
mendapatkan persetujuan. Sesuai dengan lingkup pekerjaan, maka jadwal tahapan pelaksanaan
kegiatan dan jenis laporan yang harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas adalah :
a. Laporan Harian
1. Laporan Harian ini harus dibuat Kontraktor Pelaksana pekerjaan terhitung setelah SPMK
ditandatangani (dimulainya pekerjaan fisik) sebanyak 6 eksemplar dan berisi antara lain, Buku
Harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk yang penting dari Konsultan
Pengawas/Direksi, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan
konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
2. Laporan harian berisikan keterangan tentang :
➢ Tenaga kerja;
➢ Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak
➢ Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan;
➢ Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan;
➢ Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan;
➢ Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan;
b. Laporan Pelaksanaan
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja)
terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7 hari setelah SPMK ditanda- tangani)
sebanyak 6 eksemplar dan berisi antara lain :
➢ Review terhadap rencana kerja kontraktor;

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

➢ Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja) selama seminggu
tersebut;
➢ Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek;
➢ Monitor masalah teknis di lapangan;
➢ Permasalahan non teknis yang dihadapi;
➢ Monitor Kendali Mutu;
➢ Pemeriksaan Gambar Kerja;
➢ Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secra bertahap sesuai kemajuan pekerjaan;
➢ Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;

Produk Dalam Negeri (PDN)


Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan pengunaan produksi dalam negeri. Produksi luar
negeri boleh dipakai atau digunakan selama produksi dalam negeri tidak dapat digunakan.

Syarat-syarat Umum dan Lingkup Pekerjaan


i. U m u m
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, kontraktor
diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan
Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini. Bila terdapat ketidak-jelasan
dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal
tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.

ii. Lingkup Pekerjaan


Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun
hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai
dengan sempurna.
1. Sarana Kerja
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan
keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang
digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material di tapak yang aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua
sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga
kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.
2. Gambar-Gambar Dokumen
Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada dalam
Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan ditetapkan,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas secara
tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Pengawas
berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang
waktu pelaksanaan.
Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan
meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar,
ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan
mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam gambar Kontraktor wajib
melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas
memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan setelah
berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum di
dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas. Bila hal tersebut terjadi,
segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun
waktu.
Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan, segala

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

gambar-gambar, spesifikasi teknis, addendum, berita-berita perubahan dan gambar-gambar


pelaksanaan yang telah disetujui di tempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat
Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat sampai dengan serahterima kesatu. Setelah serah
terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi tugas.
3. Gambar-Gambar Pelaksanaan dan Contoh-Contoh
➢ Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi,
jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor, Supplier atau
Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
➢ Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukkan bahan,
kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas untuk menilai
pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana.
➢ Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera
semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam Dokumen
Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas. Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh
harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus
melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika
ada hal-hal demikian.
➢ Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut
dengan Dokumen Kontrak.
➢ Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar-
gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak
mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen
Kontrak dan syarat-syarat keindahan.
➢ Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Pengawas dan
menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh sampai
disetujui.
➢ Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh,
tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen
Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas.
➢ Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh yang
harus disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan Perencana.
➢ Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada Konsultan
Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan mencantumkan
tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa Perubahan” atau “Telah Diperiksa Dengan Perubahan”
atau “Ditolak”. Satu salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang
kedua dikembalikan kepada Kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan kepada Sub
Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
➢ Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut Konsultan
Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan tersebut sudah
jelas dan tidak perlu diubah. Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap
untuk masing-masing jenis dan diperlukan sama seperti butir di atas.
➢ Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada Konsultan
Pengawas dan Perencana.
➢ Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog kepada
Konsultan Pengawas dan Perencana menjadi tanggung jawab Kontraktor.

4. Jaminan Kualitas
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan
perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan
estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan
bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan
tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
5. Nama Pabrik/Merek Yang Ditentukan
Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis
bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang
ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan barang
tersebut sudah tidak terdapat lagi di pasaran ataupun sukar didapat di pasaran. Untuk barang-
barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Kontraktor harus
sesegera mungkin memesan pada agennya di Indonesia. Apabila Kontraktor telah berusaha
untuk memesan namun pada saat pemesanan bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh,
maka Perencana akan menentukan sendiri alternatif merk lain dengan spesifikasi minimum yang
sama. Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang, Kontraktor harus memberikan kepada
Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun Importir
lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order import).
6. Contoh-Contoh
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera
disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara
sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan
dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui,
disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata
bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas
maupun sifatnya Substitusi
Produk yang disebutkan nama pabriknya, material, peralatan, perkakas, aksesories yang
disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan
dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-
data yaang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya, material, peralatan, perkakas, akserories dan
produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan
selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang
dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan
persetujuan dari Pemilik/Perencana.
7. Material dan Tenaga Kerja
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan material
harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar
dan setiap Pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi
Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya. Kontraktor harus melengkapi
Surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut
telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus
dalam bidang keahlian masing-masing. Klausul Disebutkan Kembali Apabila dalam Dokumen Tender ini
ada klausul-klausul yang disebutkan kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti
menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya. Jika
terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka
diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau yang mempunyai bobot
biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala “claim”
atau tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti patent dan lain-lain.
8. Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat di
dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir
lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan
konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
9. Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda Dan Kekayaan Pekerjaan
Perlindungan terhadap milik umum :

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

a) Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin,
bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalulintas, baik baik
kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
b) Orang-orang yang tidak berkepentingan : Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak
berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah
kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga.
c) Perlindungan terhadap bangunan yang ada : Selama masa-masa pelaksanaan Kontrak,
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas,
jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan
kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata
yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
d) Penjagaan dan perlindungan pekerjaan : Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan,
penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama
pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap
Kontraktor dan Sub Kontraktor, atas kehilangan atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau
peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
e) Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama, Kontraktor harus mengadakan dan
memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan yang layak untuk melindungi
para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti
ini disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi)
ketentuan Undang-undang yang berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor
wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah
dicapai. Sebagai tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang petugas
yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
f) Gangguan pada tetangga : Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan
menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan
pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada
tambahan penggganti uang yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai tambahan, yang
mungkin ia keluarkan.
10. Peraturan Hak Patent
Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner)) terhadap semua “claim” atau tuntutan, biaya atau
kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merk dagang atau nama produksi,
hak cipta pada semua material dan peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini. Kontraktor
tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas) site atau di
tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas

Peraturan Teknis Yang Digunakan


Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknis ini berlaku dan
mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya, yakni :

a. Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
b. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden
voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken (AV) 1941;
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 02 Tahun 2017, tentang Jasa Konstruksi;
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 9/KPTS/M/2006 tentang Persyaratan Teknis dan
Bangunan;
e. Peraturan Pemerintah Nomor: 28 Tahun 2000, tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa
Konstruksi;
f. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
g. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja;

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

h. SNI Nomor: 03-0106-1987 tentang Penggunaan ubin lantai keramik marmer dan cara uji;
i. SNI Nomor: 03-1734-1989 tentang Pedoman Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding
Bertulang untuk Rumah dan Gedung;
j. SNI Nomor: 03-2407-1991 tentang Tata cara pengecatan kayu untuk Rumah dan Gedung;
k. SNI Nomor: 03-2834-1992 tentang Tata cara pembuatan rencana Campuran Beton Normal;
l. SNI Nomor : 03-2847-1992 tentang Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung;
m. Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Nomor:45/PRT/M/2007 tanggal 20
Desember 2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

Tenaga Ahli dan Peralatan

a. Tenaga Ahli Yang Dibutuhkan adalah :

Pengalaman
Jabatan dalam pekerjaan Pendidikan/ Jumlah Kerja Sertifikat Kompetensi
No
yang akan dilaksanakan Kualifikasi (Org) Profesional Kerja
(Tahun)
1 Pelaksana SMA/SMK 1 2 SKT – Pelaksana
Sederajat Bangunan
Gedung/Pekerjaan
Gedung
2 Ahli K3 Konstruksi S1 Teknik 1 0 SKA Ahli K3 Konstruksi
Sipil - Muda (603)

1) Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Gedung :


a. Bertanggung jawab untuk keseluruhan terhadap manajemen proyek;
b. Bertanggung jawab kepada pemberi tugas, dan semua wewenang mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan Pekerjaan Pelaksanaan, serta melaporkan kemajuan pekerjaan yang
dilaksanakan;
c. Bertanggung jawab untuk pengumpulan data dan informasi yang diperlukan, penentuan
kebutuhanpekerjaan pelaksanaan, organisasi personil, dan penyampaian serta pembahasan
laporan untuk mendapatkan persetujuan pemberi tugas dan Konsultan Pengawas;
d. Mengorganisir personil dan manajemen tim tenaga, staf penunjang dalam setiap aktivitas
pekerjaan;
e. Bertanggung jawab dalam penyusunan semua laporan pekerjaan pelaksanaan;
f. Bertanggung jawab penuh atas penyelesaian pekerjaan.
2) Tugas dan Tanggung Jawab Ahli K3 Konstruksi
a) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi
b) Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
c) Merencanakan dan menyusun program K3
d) Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
e) Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja
dan instruksi kerja K3
f) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi
g) Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
h) Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat

b. Peralatan Yang dibutuhkan adalah :

URAIAN STATUS
NO KAPASITAS VOLUME
ALAT/KAPASITAS KEPEMILIKAN

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

1 Excavator Mini (80 Min. Setara PC 100 1 Unit Milik sendiri/sewa


HP)
2 Concrette Mixer 0,3 – 0,8 m3 3 Unit Milik sendiri/sewa
3 Dump Truck 3 – 4 M3 3 Unit Milik sendiri/sewa
4 Genset 250 KVA 1 Unit Milik sendiri/sewa
5 Stamper Tumbukan per menit 1 Unit Milik sendiri/sewa
maks. 590 kali
6 Concrette Vibrator Dia. Head 2,5 cm 1 Unit Milik sendiri/sewa

Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan


Dalam Pelaksanaan pekerjaan pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer) Pekerjaan yang
disubkontrakkan meliputi :
No Jenis Pekerjaan yang Wajib disubkontrakkan
Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan Utama (kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
Spesialis)
1 Galian Tanah
2
Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama (kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Kualifikasi
kecil)
1
2
3
4

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

B. Pekerjaan Konstruksi

BAB I
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. Pengukuran, Duga dan Patok Utama

1.1.1. Lingkup Pekerjaan


(a). Meliputi : pekerja–pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran sesuai dengan
Spesifikasi teknis dan Gambar.
(b). Pekerjaan pengukuran antara lain :
(1). Penentuan lokasi bangunan, jalan, landscaping dan lain-lain.(2).
Penentuan duga.
(c). Uitzet dan pemasangan bouwplank :
Kontraktor akan melaksanakan pengukuran / uitzet dahulu untuk menentukan peil
dan as bangunan. Tanda-tanda as bangunan dinyatakan pada bouwplank dan
dituliskan dengan cat meni.

1.1.2. Syarat-syarat :
(a). Pengukuran dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dan perpengalaman. (b).
Pemeriksaan : hasil pengukuran akan segera dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas untuk dimintakan persetujuannya. Konsultan Pengawas juga akan
menentukan patok utama sebagai referensi dari gedung, jalan dan bangunan-
bangunan lainnya.

1.1.3. Bahan dan Peralatan


Theodolite, waterpass serta peralatannya dan patok-patok yang kuat diperlukan dalam
pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki Kontraktor dan harus selalu ada bila
sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.

1.1.4. Lahan Kerja


Lokasi, ukuran dan duga gedung, jalan maupun bangunan-bangunan lainnya ditentukan
dalam gambar. Jika terdapat keragu-raguan supaya menanyakan kepada Konsultan
Pengawas.

1.2. Pembersihan, Perataan Lapangan dan Pembongkaran

1.2.1. Lingkup Pekerjaan :


(a). Meliputi semua pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan,
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan :
stripping, grubbing, penggalian, pengurugan, pemadatan dan lain-lain sesuai
dengan Spesifikasi Teknik dan Gambar.
(b). Pekerjaan pembongkaran bangunan yang telah ada sampai dengan pondasinya.
(c). Pekerjaan pada seksi-seksi lain yang berhubungan dengan hal ini antara lain
pekerjaan untuk konstruksi.
1.2.2. Syarat-syarat :

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

(a). Standar : Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.


(b). Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi-kondisi dan bahan-bahan yang akan
dikerjakan sebelum memulai pekerjaan.
(c). Kontraktor diwajibkan menyerahkan kembali barang–barang hasil pembongkaran
gedung lama, yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa,
barang/invetaris apa yang diperlukan dari gedung lama.
(d). Pemeriksaan dan pengujian : Pekerjaan tanah yang dilakukan akan diperiksa
dan diuji pada laboratorium Penyelidikan Bahan dan Material yang dipilih oleh
Konsultan Pengawas.
Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :
(1). Pengawasan pekerjaan pengurugan.
(2). Pengujian pekerjaan pemadatan tanah.
(3). Penyerahan laporan pengujian kepada Konsultan pengawas.
(4). Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi persyaratan dan
spesifikasi.

(e). Biaya Pengujian :


Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujian. Apabila hasil pengujian
tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka Kontraktor harus menggali,
mengurug dan memadatkan lagi sampai pengujian memenuhi syarat yang
ditentukan atas biaya Kontraktor sendiri.

(f). Prosedur Pengujian :


Pengujian pemadatan berupa test untuk mendapatkan prosentasi relatif dari
density maximum yang dihasilkan oleh pekerjaan pemadatan yang dibandingkan
dengan test-test laboratorium sebelumnya untuk density kering secara teroritis.
Pengujian-pengujian dapat disesuaikan dengan metode lain yang disetujui
Konsultan Pengawas.

1.2.3. Bahan-bahan :
Urugan : bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan dan ditentukan sebagai
berikut :
(a). Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan.
(b). Material yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis tanah yang berbutir
kasar, tidak mengembang dan bebas sampah-sampah, akar dan bahan-bahan
organik lainnya.
(c). Lapisan teratas urugan setebal 11 cm tidak boleh dimasuki butir-butir yang lebih
kasar dari 3 cm.
(d). Tanah untuk keperluan pengurungan taman.

1.2.4. Tata Kerja


(a). Pengertian clearing, stripping dan grubbing :
(1). Clearing : Membersihkan semua sampah-sampah dan barang-
barang yang tidak perlu.
(2). Stripping : Memangkas semua rumput dan tumbuh-tumbuhan
lainnya kecuali pohon-pohon yang memang
dipertahankan.
(3). Grubbing : Menyingkirkan dan membuang semua sampah dari
tempat kerja.
(b). Pembongkaran bangunan lama ;
Semua elemen bangunan lama dibongkar termasuk pondasi. Bekas bongkaran

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

seluruhnya dikeluarkan dari lapangan dengan memperhatikan ketentuan BAB I


ayat 1.2. butir 1.2.4. nomor a.

(c). Pemadatan yang bukan area bangunan :


Tanah urug ini harus dipadatkan paling sedikit mencapai 60% dari pemadatan
maksimum.

(d). Pemadatan area jalan :


Didaerah yang akan dibuat jalan pasir harus dipadatkan sampai 90% dari
pemadatan maksimum. Pondasi jalan terletak di atas Basement.

(e). Finish grading :


Didaerah untuk landscaping, elevasinya tidak boleh berbeda dari 3 cm dengan
elevasi yang tercantum dalam gambar.

(f). Pekerjaan-pekerjaan untuk melindungi kerusakan :


(1). Kontrol air dan dibawah tanah selama masa pembangunan dan masa
pemeliharaan dengan jaminan, lindungilah seluruh lapangan terhadap air
yang menggenang, yang mengalir yang dapat menimbulkan erosi, serta
tanah longsor. Ini meliputi pembuatan tanggul-tanggul, selokan-selokan
semntara, sumur-sumur, alat-alat pompa dan lain-lain guna mencegah
kerusakan atau dibawah tanah ditempat yang berdekatan, serta
pengaruhnya terhadap bangunan disekitarnya.
(2). Kontrol bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerusakan termasuk
kerusakan bangunan disekitarnya akibat pelaksanaan proyek tersebut.
(3). Perpanjangan jangka waktu kontrak yang disebabkan lapangan belum siap
tidak akan dipertimbangkan, kecuali bila Kontraktor telah melakukan semua
usaha-usaha perlindungan yang mungkin.

1.3. Pekerjaan Tanah Untuk Konstruksi

1.3.1. Lingkup Pekerjaan :


(a). Meliputi : Penyediaan Pekerja-pekerja, peralatan-peralatan, bahan-bahan yang
sehubungan dengan galian dan urugan untuk konstruksi seperti yang tercantum
dalam Spesifikasi dan Gambar.
(b). Pekerjaan ini berhubungan dengan :
(1). Pembersihan dan peralatan lapangan.
(2). Pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan seksi ini.

1.3.2. Syarat-syarat :
(a). Standar pengujian seperti yang tercantum dalam BAB I ayat 1.2.
(b). Laporan penyelidikan tanah untuk pondasi bangunan ini dapat dilihat di kantor
Konsultan Perencanaan atau Pemberi Tugas.
(c). Pemeriksaan dan Pengujian :
Syarat-syarat sama seperti yang tercantum dalam BAB I ayat 1.2.

1.3.3. Bahan-bahan :
Bahan-bahan sama seperti yang tercantum dalam BAB I ayat 1.2.

1.3.4. Tata Kerja :


(a). Galian untuk Konstruksi :

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

Urugan dan peralatan tanah galian untuk Konstruksi harus dikerjakan sesuai
dengan BAB II dan harus selesai sebelum pekerjaan seksi ini dimulai.
Semua galian dan pemadatan tanah dari seksi ini harus mengikuti persyaratan
dari BAB II dengan persyaratan dari seksi ini hasus mengikuti persyaratan dari
BAB II dengan persyaratan lain sebagai berikut :
(1). Konsultan Pengawas mmeriksa dan menyetujui semua permukaansebelum
pengecoran beton.
(2). Semua sisi tanah vertikal sellau runtuh maka alternatif ini tidak diijinkan.
(3). Jika galian tanah vertikal selalu runtuh maka alternatif ini tidak diijinkan.
(4). Galian tanah vertikal ini jika memenuhi syarat a.b.c. diatas juga pada
masing-masing sisinya lebih besar 2,5 cm dari pada yang ditunjukkan
dalam gambar.
(b). Bila galian tanah dibuat terlalu dalam tanpa persetujuan Konsultan Pengawas
terlebih dahulu dari galian ini tidak boleh diurug kembali dengan tanah, tetapi
harus diisi dengan pasir urug atau beton tergantung dari jenis pondasinya.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

BAB II
PEKERJAAN GALIAN TANAH

2.1. Lingkup Pekerjaan

2.1.1. Pekerjaan galian harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam gambar.
2.1.2. Kontraktor harus menjaga supaya tanah dibawah dasar elevasi seperti pada gambar
rencana atau ditentukan oleh Konsultan Pengawas tidak terganggu.
2.1.3. Jika terganggu, Kontraktor harus menggalinya dan mengurug kembali lalu dipadatkan
sesuai syarat yang tertera dalam spesifikasi dibawah ini.

2.2. Syarat- Syarat Pelaksanaan

2.2.1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dari syarat-syarat yang ditentukan
menurut keperluan.
2.2.2. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat
akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang–
lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapat kembali
dasar yang waterpas.
2.2.3. Terdapat kemungkinan adanya air dasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada
waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air atau pompa Lumpur yang jika
diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk mneghindari tergenangnya air pada dasar
galian.
2.2.4. Kontraktor harus diperhatikan pengamanan terdapat dinding tepi galian agar tidak longsor
dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng yang
cukup.
2.2.5. Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap
bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan memberikan
penunjang sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut
sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
2.2.6. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah
tertentu yang segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap
perlu diatas petunjuk Konsultan Pengawas.
2.2.7. Bagian–bagian yang akan di urug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih dari
segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.
2.2.8. Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbunan lubang-lubang galian yang
terletak didalam garis bangunan harus diisi kembali pasir urug yang diratakan dan diairi
serta dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum yang dibutuhkan bagi pekerjaan
terkait.
2.2.9. Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah.
Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin
ditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan
harus direparasi atau diganti oleh Kontraktor atas biayanya sendiri. Bila suatu alat diganti
oleh Kontraktor atas biaya sendiri. Bilas uatu alat atau pelayanan dinas yang sedang
Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata
Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

bekerja ditemui dilapangan dan hal tersebut tidak tertera pada gambar atau dengan
cara lain yang diketahui oleh Kontraktor dan ternyata diperlukan perlindungan atau
pemindahan, kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah
apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak
terganggu.
2.2.10. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat dari pekerjaan kontraktor,
kontraktor harus menganti kerugian yang dapat terjadi yang dapat berupa perbaikan
dari barang yang rusak akibat pekerjaan kontraktor.
2.2.11. Sarana yang sudah bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah tanah dan terletak di
dalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ketempat yang disetujui
oleh konsultan pengawas atas tanggungan Kontraktor.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

BAB III
PEKERJAAN PENGUPASAN, PENGURUGAN DAN
PEMADATAN TANAH

3.1. Lingkup Pekerjaan

3.1.1. Yang dimaksud disini adalah pekerjaan pengurugan, pengupasan dan pemadatan tanah
dengan syarat-syarat khusus dimana tanah yang diurug ini akan digunakan sebagai pemikul
beban.
3.1.2. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat Bantu
yang dibutuhkan demi terlaksanannya pekerjaan ini dengan baik.
3.1.3. Pekerjaan galian ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
3.1.4. Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan kembali juga seluruh sisa-
sisa, puing-puing, sampah-sampah harus disingkirkan dari lapnagn pekerjaan.s eluruh biaya
untuk ini adalah tanggung jawab kontraktor.

3.2. Bahan-bahan

3.2.1. Bila tidak dicantunmkan dalam gambar detail, maka minimum 10 cm padat (setelah disirami,
diuraikan dan dipadatkan ) dibagian atas dari urugan dibawah plat-plat beton bertulang,
beton rabat dan pondasi dangkal harus terdiri dari urugan pasir padat.
3.2.2. Di bawah lapisan pasir tersebut urugan yang dipakai adalah dari jenis tanah silty clay yang
bersih tanpa yang bisa dipecah-pecah dimana ukuran dari batu pecah tersebut tidak boleh
lebih besar dari 15 cm.
3.2.3. Konsultan Pengawas mengharuskan supaya semua urugan bahan keras hanya terdiri dari
satu mutu yang terbaik yang dapat diperoleh.

3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan

3.3.1. Semua bagian / daerah urugan dari timbunan harus diatur berlapis demikian, sehingga
dicapai suatu lapisan setebal 11 cm dalam keadaan padat. Tiap lapis harus dipadatkan
sebelum lapisan berikutnya diurug.
3.3.2. Bagian terdekat urugan kritis atau daerah yang terganggu dipadatkan dengan alat
pemadat / compactor Type “ yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3.3.3. Pengeringan / pengairan air harus diperhatikan selama pekerjaan tanah supaya daerah
yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
3.3.4. Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan batu-batu yang besar
bersarang menjadi satu, semua pori-pori harus diisi dengan batu-batu kecil dan tanah
yang dipadatkan.
3.3.5. Pengeringan/pengaliran air harus dibuang oleh Kontraktor ketempat pembuangan yang
ditentukan oleh Konsultan pengawas. Jika material galian tidak cukup, material tambahan
harus didatangkan dari tempat lain, tanpa tambahan biaya.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

BAB IV
PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING

4.1. Lingkup Pekerjaan


4.1.1. Kontraktor harus melaksanakan pengadaan, pemasangan dan pengetesan hingga berfungsi
dengan baik seluruh peralatan dibawah ini :

(a). Semua jaringan pipa air bersih sesuai gambar perencanaan yang meliputi :
(1). Peralatan dari System ke existing.
(2). Delivery pipa, dari pompa tranfer sampai ke tangki air atas.
(3). Pipa ditribusi, dari tangki atas sampai ke semua alat-alat sanitair, yaitu wastafel,
Closet, urinoir, Kran tembok, Kran taman, dsb.
(4). Pipa dari tangki air atas sampai pompa booster, dan dari pompa ke sistim air
bersih.
(b). Pemimpaan Air Bekas dan Kelengkapannya, Meliputi :
(1). Semua pipa dari wastafel, sampai ke pipa tegak air bekas.
(2). Semu apipa dari floor drain sampai ke pipa tegak air bekas.
(3). Semua pipa tegak air bekas, sampai tergabung dengan saluran air bekas
menuju ke saluran grainage kota.
(c). Semua pipa Air Kotor dan Kelengkapannnya, meliputi :
(1). Pipa dari Closet sampai ke pipa tegak air kotor.
(2). Pipa dari Urinoir sampai ke pipa tegak air kotor.
(3). Semau pipa dari Clean out sampai ke pipa tegak air kotor.
(4). Semua pipa tegak air kotor sampai ke septic tank.
(d). Semua Pipa Hawa, berikut kelengkapnnya, meliputi :
(1). Pipa Hawa dari Closet menuju piap hawa tegak.
(2). Pipa Hawa dari Urinoir menuju pipa hawa tegak.
(3). Pipa Hawa dari wastafel menuju pipa hawa tegak.
(4). Pipa Hawa Tegak didalam dan diluar shaft.
(5). Vent Cup.
(e). Pembersihan pipa air bersih dengan bahan desinfektansi, disamping itu Kontraktor
harus menyelenggarakan :
(1). Masa pemeliharaan antara serah terima pertama sampai saat serah terima
kedua pekerjaan.
(2). Training Operator.
(3). Grasi selama 1 tahun penuh, terhitung mulai serah terima pertama pekerjaan.

4.2. Spesifikasi Teknis

4.2.1. Pipa Air Bersih

(a). Semua pipa air bersih harus dari jenis Galvazed iron pipe GIP, Mediun Class, sesuai
standard BS 1387/11986. diameter mengikuti gambar rencana. Pipa yang dipasang
harus baru dan tanpa cacat. Pemotongan pipa harus menggunakan pipa cutter, tidak
diperkenakan menggunakan gergaji, kecuali gergaji mesin.
(b). Fitting
Semua fitting harus dari bahan Galvanized iron pipa, medium class, diameter harus
sama dengan diameter pipa
(c). Valve
(1). Valve dari diameter “4” atau lebih hendaknya terbuat dari besi sistim
sambungan menggunakan flange.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

(2). Valve dengan dimeter “3’ dan kebawah, hendaknya berbuat dari bahan
kuningan (bronze) dengan sistim draad (ulir).
(3). Valve hendaknya sama dengan diameter pipanya, valve untuk alat-alat sanitair
terbuat dari bass metal, sehingga bebas dari bahan karat.
(4). Valve harus dari klass 125 PSI, meliputi :
(i). Gate Valve.
(ii). Check Valve.
(iii). Stainer.
(iv). Foot Valve
(v). Flotter Valve.
(d). Pemasangan Pipa didalam tanah :
(1). Pipa dipasang dan ditanam dibawah tanah/jalan/pelataran parkir dengan
kedalaman  80 cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah/
lantai pada peil yang terendah.
(2). Sebelum pipa ditanam, maka dasar galian harus diurug dahulu dengan pasir
padat setebal 10 cm, selanjutnya setelah pipa diletakkan,disekeliling dan
diatas pipa diurug kembali dengan pasir setebal 15 cm kemudain diurug
kembali dengan pasir setebal 15 cm kemudian di urug kembali dengan tanah
urug sampai padat.
(3). Apabila dijumpai perletakan pipa melintasi jalan kendaraan dalamnya galian
tidak memenuhi syarat (80 cm), maka pipa pada bagian pengurunganteratas
harus dilindungi dengan plat beton bertulang setebal 10 cm yang dipasng
sedemikian rupa sehingga plat beton tidak tertumpu pada pipa, untuk
selanjutnya diurug sampai padat.
(4). Konstruksi permukaan tanah/jalan bekas galian harus dikembalikan seperti
semual. Hal ini berlaku juga untuk jaringan pipa air bersih yang berada
didalam / dibawah tanah.
(5). Pipa hendaknya dibalut dengan aspal dan karung goni untyuk mencegah
korosi. Urugan kembali dilakukan segera setelah pipa terpasang. Namun
tempat-tempat sambungan dibiarkan terbuka, dan baru diurug setelah hasil
test ternyata baik.
(6). Tiap 2 (dua) batang pipa, sambungan dilakukan secara flange untuk
memudahkan pemeliharaan dan penggantian pipa,sehingga tidak perlu
membongkar semau jalur pipa. Tiap sambungan diberi penyangga daribeton
tumbuk, untuk menghindari lenturan pipa.
(e). Pemasangan Pipa didalam Gedung
(1). Pipa Tegak didalam Shaft :
(i). Pipa tegak didalam shaft dipasang rak pipa tegak, dan rak pipa tegak
dipasang dengan kokoh ke dinding shaft dengan batuan las ke
angkur, atau dengan dynabolt atau ramset.
(ii). Pipa dikalm dengan sempurna ke rak pipa, sedemikian pipa diatasnya
tidak membebani pipa yang berada dibawahnya.
(2). Pipa Tegak didalam tembok/lantai :
(i). Pipa tegak yang menuju ke fixture harus ditanam didalam
tembok/lantai. Kontraktor harus membuat alur-alur dan lubang-
lubang yang di perlukan pada tembok sesuai kebutuhan pipa.
(ii). Setelah pipa dipasng, diklem dan diuji harus kembali sehingga pipa
tidak kelihatan dari luar. Cara penutupan kembali harus seperti
semula dan finish yang rapi sehingga tidak terlihat bekas-beaks dari
pembobokan.
(3). Pipa datar dibawah lantai beton :
(i). Pia datar dibawah lantai beton/atas langit-langit dipasng denagn cara
menggantung pipa tersebut ke lantai beton.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

(ii). Penggantung direkatkan ke konstruksi beton dengan batuan, pada


balok beton. Untuk hal ini Kontraktor harus mengajukan permohonan
kepada manajemen Proyek untuk mendapatkan izin.
(iii). Penggantung pipa dipasang setiap jarak 50 cm sampai 150 cm,
tergantung dipasang setiap jarak 50 cm sampai 150 cm, tergantung
diameter pipa, tidak melentur.
(iv). Penggantung dibuat dari bahan plat besi atau besi bulat, diameter
sekurang-kurangnya 6 mm.
(4). Pipa datar atap, harus dipasang rak pipa datar, tetapi ikatan rak pipa terhadap
lantai atap harus pada beton yang dicor khusus untuk dudukanrak pipa,
tidak diperkenankan menggunakan ramset atau dynabolt untuk menghindari
bocor.

(f). Sambungan Pipa


(1) Semua pipa dengan garis tengah sampai “2 (5 cm) dipakai sambungan ulir
(srew), ujung dalam pipa dan ulir tersebut harus direm agar berat yang ada
dipipa hilang. semua pipa sebelum disambung, bagian dalam pipa harus
dibersihkan dahulu.
(2) Pipa yang disambung dengan ulir (screw) harus menggunakan seal tape agar
tidak bocor.
(3) Pipa dengan garis tengah 2,5” keatas harus memakai sambungan flens
diantara flens tersebut harus dipasang packing pengcegah kebocoran.
(g). Pengetesan Pipa / Pengujian
Setelah pipa terpasang, maka dilakukan pengujian terhadap kebocoran, sebagai
berikut :
(1). Pengujian pertama dilakukan dibagian temui bagian, panjang rat-rata 100
mm.
(2). Tidak boleh diikuti seratkan dalam test : valves dan alat-alat sanitair.
(3). Ujung pipa ditutup dengan dop.
(4). Pengujian menyeluruh dilakukan setelah semua sistim terpasang, tanpa
mengikuti sertakan valve dan alat-alat sanitair.
(5). Tekanan yang dikenakan menggunakn pompa test atau test pump, sampai
tekanan 10 kg / cm2, harus bertahan selama 12 jan tanpa boleh ada
penurunan.
(6). Bila ada penurunan tekanan test, harus diperbaiki dan di test ulang sampai
berhasil baik.
(h). Pengujian Sistim Kerja :
Pada akhir kegiatan pemasangan pipa air bersih harus dilakukan Trial Run atau
Percobaan jalan, yang disaksikan oleh Manajemen Proyek, meliputi :
(1). Percobaan membuka semua kran secara bergantian apakah airnya
keluar/mengalir denganbaik, (wastafel, kitchen zink, kran tembok, kran
taman).
(2). Percobaan membuang air di closet, apakah kemudian reservoir closet terisi
lancar, dan berhenti setelah isi reservoir penuh.
(3). Percobaan semua push kran pada urinal, apakah mengalir dengan baik.
(4). Percobaan untuk semua sistim suplly air.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

4.2.2. Pipa Air Bekas

(a). Semua pipa tersebut terbuat dari PVC AW dengan kemampuan tekanan 8 kg/cm2.
(b). Alat-alat Bantu pipa harus menggunakan bahan yang sama dengan bahan pipanya,
dan hendaknya digunakan jenis injection mold, dan direkatkan ke pipa menggunakan
lem khusus untuk bahan PVC.
(1). Pipa dengan diameter “3” atau lebih , harus disambung dengan Rubbering
Joint pipa dengan diameter kurang dari 3” disambung dengan solvent
cement/perekat.
(2). Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih
dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
(3). Pembersihan tersebut dilakukan terhadap permukaan dan dalam dari pipa
yang saling melekat.
(4). Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam pipa yang akan
disambung harus bebas dari benda-benda/kotoran yang dapat menganggu
kelancaran air diadlam pipa.
(c). Pemasangan pipa didalam gedung :
(1). Pipa Tegak
Pipa dipasang dengan supoort dari besi / baja kanal serta U-klem sesuai
dengan diameter pipa, jarak antara support maksimal 300 cm, untuk
memudahkan pemasangan, pipa harus diberi pelindung (sadel) agar jangan
sampai pecah karena pecah karena tekanan pengklem dengan cara-cara yang
ditunjukkan pada gambar rencana.
(2). Pipa mendatar.
(i). Pipa dipasang dengan penggantung (hanger) sesuai dengan
dokumen kemiringan / sloppe 1 – 2%.
(ii). Perletakkan pipa harus diusahakan berada pada tempat yang
tersembunyi baik di dinding/tembok maupun pada ruang yang
berada dibawah lantai dan diatas plafod dari tiap-tiap lantai.
(iii). Setiap percabangan atau penyambungan yang merubah arah harus
mneggunakn fitting dengn sudut 45 derajat (umpanan : Y brach
dan sebagainya) log radius.
(3). Pada bagian terbawah dari pipa tegak, harus dibuat kontruksi beton cor,
untuk menumpu elbow, agar tidak membebani pipa datar.
(4). Pemasangan Pipa di Dalam Tanah :
(i). Pipa di dalam Tanah
• pipa dipasang dan ditanam dibawah permukaan tanah / jalan
dengan tebal / tinggi timbunan minimal 80 cm diukur dari atas
pipa sampai permukaan tanah / lantai.
• Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu
dengan pasir padat setebal 10 cm selanjutnya diurug keambli
dengan pasir seteabl 15 cm kemudian diurug kembali dengan
tanah sampai padat.
• Kontruksi permukaan tanah / lantai bekas galian harus
dikembalikan seperti semula.
(ii). Penanaman Pipa
• Dasar dari lubang diratakan dan dipadatkan pada tiap-tiap
sambungan pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm.
• Untuk menempatkan sambungan pipa pda bagian yang
membelok ke atas (vertical) harus diberi landasan dari beton.
• Dalamnya perletakkan pipa disesuaikan denga kemiringan 1% -
2% dari titik didalam gedung sampai kesaluran drainage.
Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata
Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

(5). Pengujian Pipa :


(i). Pipa air bekas setelah terpasnag keseluruhan diisi air sampai penuh,
bagian bawah pipa ditutup dengan dop kemudian diamati selama 24
jam, permukaan air tidak boleh turun.
(ii). Apabila terjadi kegagalan, harus diperbaiki dan ditest ulang sampai
sempurna.
(6). Percobaan Jalan atau Trial Run
Setelah semua alat-alat sanitair terpasang diadakah pengujian semua sistim
dengan disaksikan Direksi / Konsultan Pengawas, meliputi :
(i). Apakah air bekas segera masuk ke floor drain, dan tidak terjadi
genangan-genangan dilanati toilet / WC dsb.
(ii). Apakah air dari wastafel dan kitchen zink segera turun tidak terjadi
pembuangan yang tidak lancar, karena tersumbatnya pipa air beaks
atau pipa hawa.
(iii). Apakah tidak terjadi kebocoran-kebocoran yang dilakuakn karena
revisi pipa, setelah test kebocoran dinyatakan baik
4.2.3. Pipa Air Kotor
(a). Semua pipa air kotor menggunakan pipa PVC klas AW, tekanan sampai 8 kg/cm2. (b).
Alat-alat Bantu pipa harus menggunakan bahan yang sama dengan bahan pipanya,
hendaknya diguankan jenis injection mold, dan rekatkan ke pipa mneggunakan lem
khusus untuk baha PVC. Pipa denagn diameter 3” atau lebih harus disambung denagn
Rubbering Joint, pipa dengan diameter kurang dari 3” diasmbung dengan solvent
cement/perekat. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus
dibersihkan terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran lemak. Pembersihan tersebut
dilakukan terhadap permukaan dan dalam dari pipa yang akan saling melkat. Paad
waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang akan diasmbung
bebas dari benda-benda/kotoran yang dapat menganggui kelancaran air didalam pipa.
(c). Pemasangan pipa didalam gedung :
Pipa Tegak
Pipa dipasang dengan support dari besi/baja kanal serta U-klem sesuai dengan
diameter pipa, jarak anatara support maksimal 300 cm, untuk memudahkan
pemasngan pip ahrus diberi pelindung (sadel) agar jangan sampai pecah karena
tekanan pengklem dengan cara-cara yang ditunjukkan pada gambar rencana.
(d). Pemasangan Pipa di dalam Tanah:
(1). Pipa didalam Tanah :
Pipa dipasang dan ditanam dibawah permukaan tanah / jalan dengan
tabal/tinggi timbunan minimal 80 cm diukur dari atas pipa sampai permukaan
tanah/lantai. Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu
dengan pasir padat setebal 10 cm, selanjutnya diurug kembali dengan pasir
setebal 15 cm kemudaian diurug dengan tanah sampai padat. Konstruksi
permukaan tanah/lantai bekas galian harus dikembalikan seperti semula.
(2). Penanaman Pipa
(i). Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan pada tiap-
tiap sambungan pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm.
(ii). Untuk menempatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok
ke atas (vertical) harus diberi landasan dari beton.
(iii). Dalamnya perletakkan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1% -
2% dari titik mulai daidalam gedung sampai landasan dari beton.
(3). Pipa dari septick tank menuju ke rembesan menggunakan PVC AW, 8kg/cm2,
diberi lubang-lubang yang cukup.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

(4). Untuk perlengkapan pipa melintas jalan kendaraan karena galian tidak
memenuhi syarat (kurang dari 80 cm) maka pada bagian atas pipa harus
dilindungi plat beton bertulang dengan tebal 10 cm, plat beton tersebut
tidak tertumpu pada pipa.
(e). Percobaan Jalan atau Trial Run :
Setelah semua alat-alat sanitary terpasang diadakan pengujian semua sistim
dengan disaksikan Direksi / Konsultan Pengawas, meliputi :
(1). Apakah air kotor dari closet tidak ada yang keluar/rembes pada perbatasan
closet dengan lantai WC.
(2). Apakah ada ketidak lancaran aliran air kotor, yang dikarenakan pipamampet
atau piap hawa terganggu.
(3). Apakah urinal segera mengalirkan air lewat pipa pembuangan dibawahnya.
(4). Apakah ada kebocoran-kebocoran baru yang terjadi sesudah test pipa.

4.2.4. Pipa Hawa


(a). Pipa Hawa dipasang di :
(1). Closet jongkok
(2). Closed duduk.
(3). Urinal.
(4). Washtafel.
(5). Kitchen Zink
(b). Pipa hawa dari bahan PVC klas D, dipasang dari tiap-tiap alat sanitair gambar
rencana, menuju pipa hawa tegak didalam shaft.
(c). Pipa hawa didalam shaft dipasang rak pipa, diklem dengan klem besi, diberidudukan
dan sebagainya, pada ujung paling atas dilengkapi vent cup.

4.2.5. Alat-alat Sanitair


(a). Alat-alat sanitair dipasang sesuai ketentuan pabrik pembuat dan memperhatikan
instruksi-instruksi Manajemen Proyek.
(b). Floor drain dipasang pada sparing dilantai yang telah tersedia, kemudian dilakukan
grouting dengan beton untuk mencegah kebocoran. Pipa-pipa yang digunakan
dilengkapi dengan Water Stop.
(c). Joint dengan pipa-pipa air kotor menggunakan T – Y (Tee – Way ).

4.2.6. Desinfektansi
Seluruh jaringan pipa bersih harus dibersihkan dengan larutan desinfektasni urutan kerja
dilaksanakan sbb :
(a). Setelah semua jarinagn pipa air bersih dipasang dan ditest dengan tekanan untuk
mengetahui apakah sudah tidak ada kebocoran, dilakukan flusing dengan air bersih
bertekanan cukup.
(b). Setelah bersih, maka kedalam pipa diisikan bahan larutan desinfektansi, dan dibiarkan
mengisi jaringan selama 24 jam.
(c). Setelah waktu 24 jam dilampaui, diadakah lagi flushing dengan air bertekaann,s ampai
selam 1 jam terus menerus.
(d). Setelah butir 3 selesai , maka instalasi airbersih dinayatakan benar-benar saip untuk
dipergunakan dan air dialirkanlah air bersih dari tangki air atas, sehingga sampai ke
semua titik pemakaian.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

(e). Desinfentasi yang dipergunakan ialah larutan chorine, dengan dosisi 50 PPM (50
part per million)

4.3. Lain – Lain

4.3.1. Masalah ketidaksamaan Gambar dan RKS

(a). Jika Kontraktor memenuhi kesalahan atau ketidak sesuaian dalam gambar
perencanaan, atau spesifikasi maka Kontraktor wajib memberitahukan kepada
Direksi / Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendaspatkan penjelasan, dan
memperoleh penyelesaian yang memadai.
(b). Bilamana kontraktor tidak melakukan review atas gambar rencana yang diterbitkan
oleh konsultan perencana, maka kontraktor dianggap telah meneliti gambar
tersebut dan tidak ditemukanh hal-hal yang patut mendapat penyelesaian lebih
lanjut, sehingga bila kelak terjadi penyimpangan-penyimpangan didalam mutu
pekerjaan yang dihasilkan, maka kontraktor harus menyempurnakannya atas
beban kontraktor sendiri.

4.3.2. Masalah Testing

(a). Semua keperluan tenaga listrik untuk testing dan peralatan testing termasuk
pompa, harus disediakan dan disuplly oleh kontraktor, tidak boleh menggunakan
peralaatn yang akan diserahkan kepada Pemberi Tugas.
(b). Daya listrik PLB, bila sudah disambung dapat digunakan untuk testing tetapi beban
KWH, dibayar oleh Kontraktor air PAM / sumber DeepWell, biayanya juga harus
dibayar juga oleh Kontraktor.
(c). Merk yang disetujui :
(1). Instlasi Air bersih dan Pemimpaan disekitar
Reservoir :
(i). Pipa GIP : Bakrie Brothers, PPI, Bumi Raya.
(ii). Alat Bantu pipa : Sama dengan merk pipa
(iii). Valves : Kitazawa, Toyo atau setara
(iv). Pipe Rack : Lokal.
(v). Seal Tape : Lokal.
(2). Instalasi Air Bekas :
(i). Pipa : Wavin klas AW atau setara
(ii). Alat Bantu pipa : Sama dengan merk pipa
(iii). Pipe rack : Lokal.
(3). Instalasi Air Kotor :
(i). Pipa Bantu : Wavin klas AW atau setara
(ii). Alat Bantu pipa : Rucika
(iii). Pipa Rack : Lokal.
(4). Alat-alat Sanitair
(i). Wastafel : Lingkup pekerjaan arsitektur

(5). Sanitary Fixture : Lingkup Pekerjaan Arsitektur

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

BAB V
PEKERJAAN INSTALASI AIR DAN SANITAIR

12.1. Lingkup Pekerjaan

12.1.1. Pekerjaan instalasi air dan sanitair ini meliputi semua pekerjaan sanitasi dan instalasi air
sebagai berikut :
(a). Perlengkapan sanitasi.
(b). Pipa-pipa jaringan air bersih dan air buangan.
(c). Pembuangan septic tank dan termasuk peresapannya.

12.2. Persyaratan Bahan

12.2.1. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan dipasarkan
kecuali bial ditentukan lain.
12.2.2. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapan, sesuai dengan
yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type yang dipilih.
12.2.3. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-
masing type yang dipilih.
12.2.4. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dari syarat-
syarat dalam buku.

12.3. Bahan / Material

12.3.1. Type, warna sesuai petunjuk gambar dan uraian serta pekerjaan. Segala contoh material
yang akan dipasang harus diserahkan semua kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk
persetujuan Pemberi Tugas.
12.3.2. Produk yang dipergunakan untuk sanitair adalah produk KIA atau setaraf. Jenis dan type
sebagai berikut :
(a). Closed Jongkok : Setara Toto
(b). Closed Duduk : Setara Toto.
(c). Washtafel : Setara Toto.
(d). Floor Drain : Setara SAN – EI
(e). Keran Air : Setara SAN – EI.
12.3.3. Produk yang digunakan untuk pekerjaan pipa-pipa air bersih dan air buangan adalah
pipa PV produk Maspion Type AW.

12.4. Syarat-syarat Pelaksanaan

12.4.1. Dalam melaksanakan pekerjaan ini dibutuhkan suatu keahlian dan ketelitian.
12.4.2. Pekerjaan dilaksanakan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan,
spesifikasi pabrik yang memproduk bahan / material tersebut dan atas petunjuk Konsultan
Pengawas.
12.4.3. Didalam pemasangan peralatan harus diperhatikan semua ukuran / peil / pola yang
tersebut dalam gambar baik itu yang berlaku untuk pemasangan di lantai / dinding
maupun diplafond (jika ada).
12.4.4. Semua bahan / material atau peralatan yang terpasang harus disetujui oleh Kosnultan
Pengawas dan dijaga dari segala kerusakan dan hilang sebelum masa penyerahan

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

akhir tiba. Jika dipasang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan, pengganti
harus disetujui Konsultan pengawas berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor.
12.4.5. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
12.4.6. Bila ada kelalaian dalam hal ini apapun antara gambar-gambar dengan spesifikasi dan
sebagainya dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada
Konsultan Pengawas. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat
bila ada kelainan / perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan .
1.4.7. Semua peralatan sanitair dipasang mengikuti gambar rencana, dan sebelum Kontraktor
memulai pekerjaannya wajib menyerahkan gambar kerja (shop drawing) menyangkut
rencana penempatan sanitasi, dan setelah Konsultan pengawas memeriksa kondisi
lapangan memberikan persetujuannya, Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan
tersebut.
12.4.8. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
12.4.9. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi mengganti bila ada kerusakan yangterjadi
selama masa garasi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh
tindakan Pemilik.
12.4.10. Pipa-pipa air bersih digunakan PVC D½“ dan kran D½“ yang pemasangannnya
disesuaikan gambar rencana.
12.4.11. Untuk pembuangan air kotor dari klosed menuju septic tank dipakai PVC 0 4” dan
menuju dari wastafel menuju parit keliling bangunan dipakai pipa PVC 0 2” penempatan
pipa-pipa ini mengikuti gambar rencana dan kemiringan dari pipa tersebut minimal 5%
dan tidak menyebabkan tersumbat pengaliran, dan untuk hal tertentu diperlukan
petunjuk Konsultan Pengawas.
12.4.12. Sebagai penampung buangan dari klosed, dibuat septic tank yang bentuk, ukuran dan
rencana penempatan serta bahan material pembentuknya dan peresapannya dibuat
sesuai gambar rencana.
12.4.13. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhububungandengan
Mekanikal dan Elektrikal, agar pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal tersebut tidak rusak.
Jika terjadi kerusakan, maka Kontarktor harus tanpa biaya tambahan.

12.5. Pengujian Mutu Pekerjaan

12.5.1. Bila dianggap perlu, Kontraktor wajib mengadakan test terhadap bahan-bahan tersebut
pada laboratorium yang ditunjuk Konsultan Pengawas, baik mengenai komposisi
kekuatan maupun aspek-aspek yang ditimbulkannya. Untuk itu Kontarktor harus
menunjukkan syarat rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum
memulai pekerjaan.
12.5.2. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji pada pembuatan, pengerjaan
maupun pelaksanaan di lapangan oleh Konsultan Pengawas atas tanggungan Kontraktor
tanpa biaya tambahan.
12.5.3. Bila Konsultan Pengawas memandang perlu pengujian dengan teknik yang telah
disetujui,mak segala biaya dan fasilitas yang dibutuhkan untuk terlaksanannya
pekerjaan tersebut adalah tanggung jawab Kontraktor.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

BAB V
PEKERJAAN BETON

5.1. Lingkup Pekerjaan

Melingkupi semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai
dengan gambar-gambar konstruksi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuantambahan dari
arsitektur dalam uraian syarat-syarat pelaksanaan.

5.2. Pedoman Pelaksanaan

5.2.1. Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan, maka sebagai dasar


pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
(a). Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1982) – NI – 3
(b). Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1961 (NI- 5)
(c). Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI – 5)
(d). Peraturan Portland Cement Indonesia (NI – 8).
(e). ASTM C – 150 “Speciofication Concrete Agregates”.
(f). ASTMC-33” Standard Spescification Concrete Agregates”.
(g). Peraturan pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
(h). Peraturan BANgunan Nasional 1978.
(i). ‘America Society for Testing material” (ASTM).
(j). “America Consere Institue” (ACI).
(k). Petunjuk-petunjuk dan peringatan lisan maupun tetulis yang diberikan oleh
Konsultan pengawas.

5.3. Keahlian dan Pertukangan

5.3.1. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan, tolerasni dan
penyelesaiannya.
5.3.2. Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli, atau tenaga kerja yang
berpengalaman and mengerti akan pekerjaannya.
5.3.3. Semua pekerjaan yang dilaksanakan harus mempunyai mutu yang sebanding dengan
standar yang berlaku.
5.3.4. Apabila Konsultan Pengawas memandang perlu, Kontraktor dapat menminta nasehat-
nasehat dari tenaga ahli yang ditunjuk Konsultan Penagaws atas beban Kontraktor.

5.4. Bahan–Bahan yang digunakan

5.4.1. Semen
(a). Semua semen yang digunakan adalah semen Portland local, syarat-syarat :
(1). Peraturan Cement Portland Indonesia (NI – 8 – 1972).
(2). Peraturan Beton Indonesia (NI.2 – 1971).
(3). Mempunyai Sertifikat uji test (Test Certificate).
(4). Mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

(b). Semua semen yang akan dipakai harus satu merk yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis / merk semen untuk
konstruksi yang sama), dalam keadaan baru yang asli dikirim dalam kantong-
kantong semen yang masih disegel tidak pecah.
Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata
Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

(c). Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus diterima dalam
zak / kantong asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat dan harus
disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan tidak kena air.
Diletakkan pada tempat yang tingginya paling sedikit 30 cm dari lantai.
(d). Untuk semen yang diragukan mutunya dan kerusakan akibat salah penyimpanan,
membantu dapat ditolak penggunaanya tanpa melalui test lagi, bahan yang telah
ditolak harus dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.

5.4.2. Agregate
Agregates yang digunakan harus sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971, terdiri
dari :
(a). Semua pemakaian koral (kerikil) batu pecah (aggregates kasar) dan pasir beton,
harus memenuhi syarat-syarat :
(1). Peraturan Umum Pemeriksaan bahan bangunan (NI.3 – 1956).
(2). Peraturan betin Indonesia (NI.2 – 1971).
(3). Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak porus
(4). Beban dari tanah liat atau kotoran-kotoran lain.
(b). Koral (kerikil) atau batu pecah yang mempunyai ukuran lebih besar dari 38cm,
untuk penggunaannya harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
(c). Gradasi dari aggregate-agregate secara keseluruhan harus dapat menghasilkan
mutu beton yangbaik, padat dan mempuntai daya kerja yang baik dengan
semen dan air dalam propinsi campuran yang akan dipakai.
(d). Konsultan Pengawas dapat meminta kepada Kontraktor untuk mengadakan test
kualitas dari aggregate-agregate tersebut dari tempat penimbunan yang ditunjuk
oleh Konsultan Pengawas setiap saat pada laboratorium yang diakui.
(e). Penyimpanan agregates harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras
permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran antara satu sama
lainya dan terkotori.

5.4.3. Air
(a). Air yang dipergunakan untuk semau pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air
bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali)
organisme yang dapat merusak beton, minyak atau lemak.
(b). Memenuhi syarat-syarat Peraturan beton bertulang Indonesia (NI.2-1971) dan
diuji oleh laboratorium yang diakui sah oleh yang berwenang.
(c). Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.

5.4.4. Besi Beton

(a). Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :


(1). Peraturan Beton Indonesai (NI.2 – 1971).
(2). Bebas dari Kotoran-kotoran, lapisan minyak dan tidak cacat (retak-retak
mengelupas, luka, dan sebagainya).
(3). Dari jenis baja mild steel dengan mutu U 24 untuk diameter dibawah 12
mm dan U32 untuk diameter 16 mm keatas. Baha tersebut dalam segala
hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan PBI 1971.
(4). Mempunyai penampang yang rata.
(5). Ukuran disesuaikan dengan gambar-gambar.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

(b). Pemakaian besi beton dari jenis yang beralinan dari ketentuan-ketentuan yang
tersebut diatas, harus mendapat dari Konsultan Pengawas atau Konsultan
Perencana.
(c). Besi beton harus supply dari satu sumber / pabrik dan tidak dibenarkan untuk
mencampur adukan bermacam-macam sumber besi beton tersebut untuk
pekerjaan konstruksi.
(d). Karena sifat beton pada pekerjaan ini adalah beton ringan maka Kontraktor harus
melaksanakan beton dengan ukuran perbandingan 1 Pc : 2 pasr : 3 kri.
(e). Pemasangan besi beton dilakukan dengan gambar-gambar atau mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas. Untuk hal itu kOntraktor harus membuat
daftar bengkokan besi tulangan (bending schedule), diajukan kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
(f). Hubungan antara besi beton dengan lainnya menggunakan akawat beton, diikat
dengan kuat, tidak muah bergeser selama pengecoran beton dan bebas dari lantai
kerja atau papan acuan.
(g). Sebelum beton dicor, besi beton harsu bersih dari minyak, kotoran cat karat- karat
atau bahan-bahan yang akan merusak. Semua beton harus dipasang pada posisi
yang tepat.
(h). Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kualitasnya tidak
memenuhi spesifikasi dan apa yang tercantum dalam ayat (a), diatas harus segera
dari lapangan.

5.4.5. Admixture
(a). Pada umunya dengan pemiliha bahan-bahan yang sama, cara mencampur dan
mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak diperlukan
admixture.
(b). Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, kontraktor diminta terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan dari Konsultan Penagwas mengenai hal
tersebut.
(c). Untuk itu kontraktor diharapkan memneritahukan nama perdagangan adminixture
tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-data bahan dengan nama
pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakainnya, resiko-
resiko dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.

5.4.6. Penyimpanan

(a). Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai dengan
waktu dan urutan pelaksanaan.
(b). Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan bataaln-
batalan kayu dan bebas dari Lumpur atau zat asing lainya (minyak dan lain- lain).
(c). Anggerate harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah gradasinya dan
harus beralaskan lantai beton ringan untuk menghindari.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

5.4.7. Kualitas Beton

(a). Kualitas beton adalah K-250 untuk beton sloof, Kolom, Balok , ring balk .Balok
Lantai K - 175, Sedang untuk Cor lantai Menggunakan K-250
(b). Jika dianggap perlu oleh pihak pengawas karena suatu hal dari hasil pekerjaan
kontraktor dalam memberikan jaminan atas kemampuannya membuat pengujian
kualitas beton, maka penagwas berhak meminta kontraktor untuk membuat
pengujian beton pada laboratorium yang disetujui pengawas dengan masa
pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,5 m3.
(c). Pengambilan benda uji harus dengan periode antara lainyang disesuaikan dengan
kecepatan pembetonan.
(d). Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang
dibuat dengan disahkan oleh Konsultan Pengawas dan laporan tersebut harus
dilengkapi dengan nilai karakteristiknya.
(e). Laporan tertulis dengan halus disertai sertifikat dari laboratorium.
(f). Petunjuk laboratorium harsu dengan persetujuan Konsultan Pengawas. Selama
pelaksanaan harus diadakan pengujian slump. Slump minimum 5 cm dan
maximum 12 cm. Cara pengujian komponen-komponen beton.
(g). Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton bertulang.

5.4.8. Pekerjaan Acuan


(a). Type Acuan
(1). Acuan yang digunakan dapat dalam bentuk; baja, pasangan bata, kayu
atau multiplex.
(2). Lain-lain jenis bahan yang akan digunakan untuk mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas terlebih dahulu.

5.4.9. Perencanaan
(a). Acuan untuk direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahanbentuk
yang nyata dan cukup kuat menampung bahan-baahn sementara maupun tetap
sesuai dengan jalannya pengecoran beton.
(b). Susunan acuan dengan sedemikian rupa sehingga kemungkinan dilakukannya
kemungkinan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Konsultan Pengawas.
(c). Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkaran
tidak menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
(d). Kekuatan penyanggah silang-silang, kedudukan serta dimensi yang tepat dari
pada acuan adalah merupakan tanggung jawab Kontrktor.
(e). Pada bagian terendah daris etiap phase pengecoran dari acuan kolom atau
dinding ada bagian yang dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
(f). Kayu acuan harus bersih dan dibasahi dahulu sebelum dilakukan pengecoran.

5.4.10. Siar-siar Kontruksi dan Pembongkaran Acuan


(a). Pembongkaran acuan penempatan siar-siar pelaksanaan, harus mengikuti pasal
5.8. dan 6.5 PBI 1971.
(b). Siar-siar tersebut dibasahi lebih dulu dengan air semen tepat sebelum pengecoran
lanjutan dimulai. Letak siar tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

5.4.11. Perawatan Beton

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

(a). Beton harus dlindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan
cepat.
(b). Persiapan perlindungan akan kemungkinan datangnya hujan, harus
diperhatikan.
(c). Beton harus selalu dibasahi paling sedikit selama 10 (sepuluh) hari setelah
pengecoran.

5.4.12. Tanggung Jawab Kontraktor

(a). Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas Konstruksi sesuai ketentuan-
ketentuan di atas dan juga dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan.
(b). Konsultan Pengawas yang sejauh melihat / mengawasi / menegur atau
memberikan saran tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh di atas.

5.4.13. Perbaikan permukaan Beton

(a). Penambalan pada daerah yang tidak sempurna (keropos), dengan campuran
adukan semen pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah persetujuan dan
sepengetahuan Konsultan pengawas.
(b). Jika ketidak sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan
permukaan yang diharapkan dan diterima oleh Konsultan Pengawas, makaharus
dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas beban biaya kontraktor.
(c). Ketidak kesempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teraturan,
pecah / retak aad gelembung udara, keropos, berlubang, tonjolan dan lain yang
tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan / diinginkan.

5.4.14. Pembersihan

(a). Kontraktor harus tetap menjaga kebersihan lingkungan, pembersihan harus


dilakukan secara teratur.

5.4.15. Cara Pelaksanaan

(a). Adukan Beton


(1). Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971 beton harus
mempunyai kekuatan beton karaktrestik K-175 , K-250 dan K-300.
(2). Konsultan Pengawas mempunyai wewenang pada setiap saat minta
kepadas kontraktor untuk mengadakan percobaan mutu beton dan
bilamana diragukan kualitasnya, maka Konsultan Pengawas akan
menghentikan dan menolak ready mix tersebut.
(3). Semua resiko dan biaya akibat hal tersebut diatas, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

5.4.16. Adukan yang dibuat setempat (Site Mixing)

(a). Semen diukur menurut beratnya


(b). Aggregate diukur menurut beratnya.
(c). Adukan beton harus dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (batch
mixer) Type kapasitas harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024
Pembangunan Lapangan Sepak Bola (Mini Soccer)

(d). Kecepatan mengaduk sesuai dengan rekomendasi dari pembuat mesin


tersebut.(e). Volume adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin
pengaduk.
(f). Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan
beradadalam mesin pengad

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata


Kota Tarakan 2024

Anda mungkin juga menyukai