Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM IPA 2 GAYA TUBUH DALAM KEADAAN STATIS

Oleh Kelompok :
1. Annalisa Prastica M 08312244008 2. Ratna Wirawati 3. Retno Kusumawati 4. Mustofa 5. V.Wisnu R.N

08312244025 08312244032 08312244048 08312244052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 201

GAYA TUBUH DALAM KEADAAN STATIS


I.

Rumusan Masalah 1. Bagaimana hubungan besar sudut dengan besar gaya otot? 2. Bagaimana menghitung besar gaya otot yang bekerja?

I.

Tujuan : 1. Mendeskripsikan kelas ketiga sistem pengumpil pada gaya otot lengan 2. Menghitung gaya otot yang bekerja

I. Hipotesis 1. Hubungan antara besar sudut dengan gaya otot tidak mempengaruhi panjang lengan (AB) 2.
I.

Kajian teori Gaya pada tubuh ada 2 tipe : 1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis. 2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis. Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dlm keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi sebagai sistem pengumpil. Ada 3 kelas sistem pengumpil : a. Klas pertama

Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot. Contoh: kepala & leher

b. Klas Kedua Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot. contoh: tumit menjinjit
M W

c. Klas Ketiga Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat Contoh: otot lengan

Keterangan : O = Titiuk tumpuan W =gaya berat M = Gaya otot Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan ekstremitas yang cedera leher, punggung, atau area pelvik. Traksi terapeutik didapat dengan memberikan tarikan pada kepala, tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya dua arah, mis: tarikan traksi dan tarikan traksi lawannya. Gaya traksi lawan atau gaya keduanya biasanya berasal dari berat tubuh pasien pada saat bertumpu atau berat lain I. Alat dan bahan -mistar - beban barbel 1 kg dan 2 kg - busur derajat II. Prosedur Kerja 1. Mengangkat beban (barbel) yang massanya 2kg

2. Menghitung panjang lengan bawah(AB dalam gambar) 3. Menetapkan jarak titik tumpu dan gaya otot(panjang lengan kuasa)=4cm 4. Menetapkan titik tengah gravitasi(Cg)adalah setengah dari panjang lengan bawah 5. Menuliskan dat alhasil ppengukuran dalam tabel.
6. Menghitung gay otot (M) denga persamaan WM=AMAB

7. Mengulangi percobaan dengan orang kedua dan orang ketiga yang panjang lengannya berbeda. 8. Mengulangi ercobaan dengan berat beban yang berbeda yaitu 1kg.
9. Mengulangi percobaan dengan lengan bawah membentuk sudut

tertentu(=300 dan =600 )


10. Menghitung gaya otot(M) dengan persamaan WM=AMAB.cos

11. Mengmpulkan hubungan besar sudut dengan besar gaya otot.

I. Tabel Hasil Pengukuran Panjang (cm) No Berat beban(N) AB(Lengan bawah) 1. 2. 3. 4. 20 20 20 20 34 37 30 31,5 4 4 4 4 AM

NO

Berat beban(N)

Panjang(cm) AB(Lengan bawah) AM

300 1. 2. 3. 4. 20 10 20 10 32 32 38 38

600 33 33 37 38 4 4 4 4

I. Analisis Data
Berdasarkan Percobaan I : data diatas, maka kita dapat mengetahui besarnya nilai gaya otot dengan persamaan sebagai berikut :

W AM = M AB WxAB AM

M =

1. W= 20 N, AB= 34 cm, AM= 4 cm N

M =

20 x34 = 170 4

2. W= 20 N, AB= 37 cm, AM=4 cm

M =

20x37 = 185N 4

3. W= 20 N, AB= 30 cm, AM= 4 cm

M =

20x30 = 172,5 N 4
AM= 4 cm

4. W= 20 N, AB= 31,5 cm,

M =

20x31,5 = 157,5 N 4

Percobaan II :

W AM cos = M AB cos WAB cos AM cos

M =

1. W = 20 N,

AB = 32 cm,

AM = 4 cm,

= 30
M = 20x32 cos30o 554,26 = = 160,19N 3,46 4 cos30o

2. W = 10 N,

AB = 32 cm,

AM = 4 cm,

= 30
M = 10x32 cos30o 277,13 = = 80,09N 3,46 4 cos30o

3. W = 20 N,

AB = 38 cm,

AM = 4 cm,

= 30
M = 20x38 cos30o 658,18 = = 190,23N 3,46 4 cos30o

4. W = 10 N,

AB = 38 cm,

AM = 4 cm,

= 30
M = 10x38 cos30o 329,09 = = 95,11N 3,46 4 cos30o

5. W = 20 N,

AB = 33 cm,

AM = 4 cm,

= 60
M = 20x33 cos 60o 330 = = 165N 2 4 cos 60o

6. W = 10 N,

AB = 33 cm,

AM = 4 cm,

= 60
M = 10x33 cos 60 o 165 = = 82,5 N 2 4 cos 60o
AB = 37 cm, AM = 4 cm,
0

7. W = 20 N,

= 60
M = 20x37 cos 60 o 370 = = 185N 2 4 cos 60o

8. W = 10 N,

AB = 38 cm,

AM = 4 cm,

= 60
M = 10x38 cos 60o 190 = = 95N 2 4 cos 60o

I. Pembahasan Percobaan gaya tubuh dalam keadaan statis bertujuan mendeskripsikan kelas ketiga sistem pengumpil pada gaya otot lengan dan menghitung gaya otot yang bekerja.Alat dan bahan yang dibutuhkan mistar,beban 1kg dan

2kg,dan busur derajat.Dari hasil percobaan yang kami lakukan didapatkan hasil sebagai berikut : Dengan berat beban yang sama yaitu 2 kg dan AM 4 cm panjang lengan orang pertama 34 cm dan gaya otot yag bekerja 170 N panjang lengan orang kedua 37 cm dan gaya otot yang bekerja 185 N panjang lengan orang ketiga 30 cm dan gaya otot yang bekerja 150 N panjang lengan orang keempat 31,5 cm dan gaya otot yang bekerja 157,5 N Dengan berat beban 2 kg dan AM 4 cm saat membentuk sudut 300

panjang lengan orang pertama 32 cm dan gaya otot yang bekerja 160,19 N panjang lengan orang kedua 38 cm dan gaya otot yang bekerja 190,23 N

Dengan berat beban 2 kg dan AM 4 cm saat membentuk sudut 600


panjang lengan orang pertama 33 cm dan gaya otot yang bekerja 165 N panjang lengan orang kedua 37 cm dan gaya otot yang bekerja 185N

Dengan berat beban 1 kg dan AM 4 cm saat membentuk sudut 300


panjang lengan orang pertama 32 cm dan gaya otot yang bekerja 80,09 N panjang lengan orang kedua 38 cm dan gaya otot yang bekerja 95,11 N

Dengan berat beban 1 kg dan AM 4 cm saat membentuk sudut 600

panjang lengan orang pertama 33 cm dan gaya otot yang bekerja 82,5 N panjang lengan orang kedua 38 cm dan gaya otot yang bekerja 95 N

Dari hasil percobaan,didapatkan panjang lengan antara sudut 900, 600, 300 yang berbeda.Seharusnya dalam posisi apapun panjang lengan tetap sama.Hal ini terjadi karena beberapa faktor antara lain :
1) Pergelangan tangan yang diamati posisinya selalu berubah.

2) Sudut lengan tidak pasti dan hanya diperkirakan. 3) Pengamat berbeda-beda(tidak 1 orang) 4) Mistar hanya 30 cm sehingga tidak tepat dalam mengukur. Dari beberapa faktor tersebut mempengaruhi besarnya gaya otot yang bekerja.

I. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai